20170906

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 6 September 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Bagaimana kalau ada sembelihan pada saat ada orang yang meninggal?
Mazmur 106:28
106:28 Mereka berpaut pada Baal Peor, dan memakan korban-korban sembelihan bagi orang mati.

Lebih dahulu kita lihat mana objek dan subjek dalam kalimat ini, jangan sampai kita salah. Objeknya “bagi orang mati”. Bagi masyarakat Toraja yang belum mengenal pengajaran, sembelihan itu bagi orang mati, tetapi yang menikmati yang hidup.

Ini peristiwa di Sitim ketika orang Israel dibujuk oleh orang Moab untuk makan persembahan kepada berhala. Korban-korban itu disembelih bagi orang yang sudah mati.
Mazmur 106:28 (Terjemahan Lama)
106:28 Lalu berdampinglah mereka itu dengan Baal-Peor serta makan sedekah arwah.

Jadi yang dilarang adalah korban untuk arwah, korban untuk orang yang mati itu. Kalau ada yang berduka lalu memotong hewan untuk dimakan oleh orang yang datang, itu tidak salah, karena bukan untuk orang yang sudah meninggal itu namun untuk kita makan. Kalau kita sembelih supaya arwahnya diterima oleh Tuhan, itu jelas-jelas salah! Jika potong hewan untuk kendaraan orang mati menuju nirwana, ini salah besar.

Yeremia 3:15
3:15 Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.

“bagimu” berarti bagi kita gereja Tuhan. Jadi Tuhan tahu persis kebutuhan dari umatNya maka Tuhan akan mengangkat gembala-gembala yang sesuai dengan hatiNya. Tuhan yang memahami kebutuhan dari umatNya yaitu gembala-gembala. Gembala itu bukan mengikuti maunya sendiri tetapi dia bekerja menurut hati atau selera Tuhan.

Bahasa Firman Tuhan ini diucapkan oleh Yeremia semua diilhamkan oleh Tuhan. Mereka sudah jadi pilihan, dari satu kota diambil satu, dari satu keluarga diambil dua. Setelah anda dipilih oleh Tuhan, Tuhan tidak akan membiarkan anda berjalan mengikuti maumu sendiri. Karena kita sudah menjadi milikNya, maka Tuhan bermaksud untuk mengangkat gembala untuk menggembalakan pribadi-pribadi yang sudah dipilih oleh Tuhan sendiri.
Orang pilihan Tuhan tidak sembarang jatuh pada penggembalaan. Untuk orang pilihan Tuhan, sudah Tuhan siapkan orang yang akan menggembalakan. Jemaat sudah dipilih oleh Tuhan, gembala juga dipilih oleh Tuhan. Berarti yang sesuai dengan hatiNya, sesuai dengan seleraNya. Kami hamba Tuhan harus belajar, harus mengerti hal ini supaya jangan sampai saya menyandang jabatan gembala tetapi bukan pilihan Tuhan. Mengapa bukan pilihan Tuhan? Karena tidak sesuai dengan hati Tuhan/ melayani hanya menurut mau sendiri.

Bagaimana ukuran bahwa gembala itu sesuai hati Tuhan? Contoh saja di dalam Alkitab, yaitu gembala itu harus bersuasana terang. Tetapi ada lawannya yang disebut bersuasana gelap. Walaupun dua-duanya disebut gembala, tetapi yang satu suasananya terang dan yang satu suasananya gelap. Sebenarnya kita tidak sulit lagi mendeteksi ini. Seringkali kita hanya melihat jabatannya gembala tetapi coba lihat sistem penggembalaannya. Tidak usah terlalu susah, kita lihat saja pribadi Yesus teladan yang sempurna. Ini penggembalaan dalam terang.
Yohanes 10:3
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

Gembala ini lewat pintu, berarti lewat terang. Tetapi lawannya ayat 1.
Yohanes 10:1
10:1 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

Ini tidak terang, ini penggembalaan gelap. Memanjat tembok, berarti lewat jalan pintas. Sekalipun haram, pokoknya itu dijadikan halal. Sekalipun bertentangan dengan Tuhan yang penting bisa dia capai apa yang dia maksud/ cari yang duniawi.

Penggembalaan terang kalau melalui pintu. Yesus sendiri bicara “Akulah pintu”, Yesus sendiri adalah terang.
Yohanes 8:12
8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

Gembala yang melewati pintu adalah gembala yang ada terang. Dan dia harus membuktikan bahwa dia ada di dalam terang. Dia adalah gembala yang diangkat Tuhan sesuai hatiNya untuk menggembalakan umat pilihan Tuhan. Bukan hanya umat yang sebatas dipanggil tetapi yang sudah dipilih oleh Tuhan.

Terang atau cahaya yang ada pada gembala harus berupa ajaran.
Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Gembala itu memiliki ajaran dan ajaran itu adalah cahaya. Ini membuktikan bahwa dia lewat pintu.

Yang lewat tembok ini adalah orang-orang yang memusuhi terang. Kenapa dia lewat tembok? Sebab dia tidak suka terang, dia memusuhi terang. Kalau sudah memusuhi terang berarti pelayanannya lewat tembok, tidak lewat pintu. Pasti hukuman menanti.
Yohanes 3:19
3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.

Ayub 24:13
24:13 Ada lagi golongan yang memusuhi terang, yang tidak mengenal jalannya dan tidak tetap tinggal pada lintasannya.

Ayub 24:13 (Terjemahan Lama)
24:13 Mereka itu adalah di antara orang yang benci akan terang; tiada diketahuinya akan jalan-jalannya dan tiada mereka itu tetap pada lorong-lorongnya.

Kadang orang mendengar Firman dia berkata “aku tersinggung”, padahal bukan untuk disinggung tetapi diluruskan kembali.

Benci terang berarti persoalan ajaran itu bagi dia “tunggu dulu” yang penting dia jadi gembala. Ini yang berat. Gembala yang benci terang, benci ajaran, berarti bukan pilihan Tuhan. Kalau berkata “terlalu rumit ajaran, biarlah bengkok-bengkok sedikit dari ajaran” itu sudah sama dengan membenci terang, atau memusuhi terang. Inilah yang disebutkan dalam Yohanes 10:1. Ini bukan gembala yang diangkat oleh Tuhan. Gembala yang diangkat oleh Tuhan sesuai dengan Yohanes 10:2-3. Dia pasti meresponi, menerima dengan lapang hati cahaya ajaran Firman Tuhan. Walaupun disoroti dengan terang berapa ratus ribu watt, yang penting kita berbahagia sebab segala sesuatu yang gelap dalam diri kita dibersihkan.

Ini lebih dahulu untukku, jangan sampai saya berdiri di depan jemaat tetapi memusuhi terang. Berarti saya bukan gembala yang berpengetahuan dan berpengertian. Inilah repotnya kehidupan seperti ini. Kalau seperti ini maka bencana yang bisa melibas kehidupan seperti itu.

Yesus adalah gembala baik, Dia terang, apalagi salahNya. Tetapi ketika Dia menampilkan sistem penggembalaan ini malah yang mendengar terpecah dua. Yang satu berkata “apa yang mau kamu dengar, orang itu gila, orang itu setan”. Tetapi yang lain berkata “kalau setan tidak mungkin memelekkan mata orang”. Jadi sekalipun Yesus sudah tampil terang benderang, masih ada yang memusuhi terang itu.
Yohanes 10:17-20
10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
10:18 Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."
10:19 Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata:
10:20 "Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?"

Ketika Yesus menyorotkan cahaya atau terang ajaran itu, yang Dia terima balik bahasa “dia kerasukan setan dan gila”. Kalau sekarang ini orang yang menyuarakan terang ini malah dikatakan pendusta dan pembohong, karena dia mengukur dengan dirinya sendiri.

Yohanes 10:21
10:21 Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?"

Memelekkan mata berarti membuat terang. Kalau mata buta maka gelap seluruh tubuh. Kalau mata terang maka teranglah seluruh tubuh. Inilah gembala yang sesuai hati Tuhan.
Matius 6:22-23
6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
6:23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

Kelompok yang memihak kepada Tuhan bisa dikatakan mereka berucap “mata kami sekarang terang”.

Orang pilihan Tuhan, tidak Tuhan serahkan pada penggembalaan yang asal. Orang pilihan yang diserahi dalam penggembalaan di dalam terang akan berakhir pada peti perjanjian yang wujudnya Mempelai Wanita Tuhan.

Jangan sampai kita bersikap memusuhi terang. Ketika terang datang menyorot kehidupan kita dan ditunjuk praktek gelap dalam diri kita, terimalah, itu tanda saudara pilihan Tuhan. Tetapi kalau menolak berarti bukan pilihan Tuhan.

Seorang gembala tidak lepas dengan ajaran, berarti tidak lepas dengan cahaya, tidak lepas dengan terang. Itu tidak bisa kita anggap biasa. Sebabnya ayo sidang jemaat terimalah sorotan cahaya itu. Itu tidak akan membuat kita hancur, justru terang benderang.

Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Tidak ada lagi yang gelap pada Mempelai Wanita Tuhan karena semua disalut dengan benda-benda terang. Ke sana arah kita. Bukannya yang terang malah kita preteli dan diganti dengan yang gelap. Justru yang gelap itu harus makin lama makin terusir karena penampilan ajaran atau cahaya itu. Jangan kita mempraktekkan lagi yang gelap. Umat pilihan Tuhan pasti menerima cahaya. Gembala pilihan Tuhan pasti memiliki cahaya.

Kalau umat Tuhan dalam penggembalaan membenci terang, itu berarti bukan pilihan Tuhan. Mungkin saudara tidak berkata “aku tidak suka” tetapi perilaku hidup, solah tingkah kita tanpa sadar membenci terang. Kadang kita sudah tahu karena diberitahu tetapi menerobos terus. Saya katakan kepada orang seperti itu hati-hati! Sebab dia bisa lepas dari pilihan Tuhan.

Ayat yang kita baca tadi adalah janji Tuhan, itu salah satu dari 32.500 janji Tuhan yang ada di dalam Alkitab. Tetapi hanya 1 janji yang berharga dan sangat besar yaitu kita menerima kodrat Ilahi. Kodrat Ilahi itu terang, kodrat Ilahi itu kudus. Kalau kita mau menerima janji Tuhan untuk menganugerahkan kodrat Ilahi, berarti Tuhan berkenan kita digembalakan untuk dibawa pada kegenapan janji Tuhan yang besar dan berharga itu yaitu kodrat Ilahi.
II Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

Sudah dikatakan besar, dibilang lagi berharga. Kodrat Ilahi itu terang dan kudus. Orang yang memiliki kodrat Ilahi ini sudah dapat dipastikan dia luput dari hawa nafsu dunia yang membinasakan. Apakah kita tidak rindu luput dari kebinasaan dunia ini.

Kalau kita pilihan Tuhan, pasti kita diserahi pada penggembalaan yang terang. Ketika Yakub memberkati cucunya yaitu anak-anak Yusuf, maka dia mengakui bahwa Tuhan itulah yang sudah menggembalakan dia, bapanya yaitu Ishak dan juga neneknya yaitu Abraham.
Kejadian 48:15
48:15 Sesudah itu diberkatinyalah Yusuf, katanya: "Nenekku dan ayahku, Abraham dan Ishak, telah hidup di hadapan Allah; Allah itu, sebagai Allah yang telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai sekarang,

Sekalipun kadang hadir rasa getar-getir hatinya melihat situasi dan kondisi, tetapi karena dia menyadari bahwa dia digembalakan oleh Allah Abraham dan Ishak maka dia merasa aman.

Satu ketika dia harus berhadapan dengan 400 tentara Esau maka dia ketakutan. Siapa Esau ini? Itu adalah saudaranya, satu ayah, satu ibu, dari satu benih yang sama, dari satu kandungan yang sama. Tetapi Esau memusuhi Yakub karena Yakub memiliki hak sulung.

Memang ketika mendengar berita, hatinya getar-getir sebab pasukan Esau sedang menghadang. Niat mereka hanya satu yaitu membinasakan Yakub. Tetapi karena Tuhan adalah gembala yang menggembalakan dia yang sekaligus terang dan pembelanya maka Esau bukannya menghunus pedang tetapi memeluk dan mencium Yakub.
Jadi bukan orang lain yang membenci Yakub, justru saudara seibu dan sebapanya yang membencinya. Hati-hati yang bisa membenci dan memusuhi saudara bukan orang di luar sana. Tetapi orang yang sama-sama sudah lahir baru, yang satu darah, satu ayah, satu ibu. Bukan lagi dalam arti lahiriah, tetapi maksudnya sudah ada di dalam satu pengajaran. Memang ada yang memusuhi tetapi ada yang akan menerima, atau merangkul terang. Jadi saya tidak akan terkejut kalau ada yang memusuhi saudara dan membenci saya.

Dalam Maleakhi dikatakan Tuhan mengasihi Yakub tetapi membenci Esau. Apakah itu berarti Tuhan memandang rupa? Tidak! Karena kelakuan Esaulah sehingga Tuhan membenci dia. Sekalipun Esau masih hidup tetapi untuk mengejar hak sulung sudah tertutup pintu baginya.

Penggembalaan yang diangkat oleh Tuhan itu tujuannya supaya mencegah agar jangan domba-domba itu tercerai berai karena itu adalah domba pilihan, domba khusus dari Tuhan. Dalam peristiwa raja Ahab justru membuat dombanya Tuhan tercerai berai.

Bilangan 27:15-17
27:15 Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN:
27:16 "Biarlah TUHAN, Allah dari roh segala makhluk, mengangkat atas umat ini seorang
27:17 yang mengepalai mereka waktu keluar dan masuk, dan membawa mereka keluar dan masuk, supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala."

Ini identik dengan perkataan Tuhan Yesus, domba-domba yang digembalakan itu keluar dan masuk dalam kelimpahan.
Yohanes 10:9-10
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Keluar itu ada hubungannya dengan siang, artinya dalam aktivitas kegiatan. Masuk itu berarti waktu malam untuk beristirahat dan ada perlindungan.

Tuhan mengangkat gembala yang sesuai selera Tuhan. Dikatakan dalam Yeremia tadi “gembala-gembala” berarti banyak gembala. Tetapi menjadi satu gembala karena sama-sama melayani sesuai selera Tuhan, sesuai hati Tuhan. Jadi walaupun banyak mereka ini tetap satu.

Yeremia 3:15
3:15 Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.

Si A gembala yang sesuai hati Tuhan, si B gembala yang sesuai hati Tuhan, dipercaya menggembalakan orang pilihan Tuhan. Jadi si A dan si B tidak ada kesulitan untuk menjadi satu karena keduanya sesuai selera Tuhan. Kalau si A mengikuti selera Tuhan lalu si B malah mengikuti seleranya sendiri, pasti tidak bisa jadi satu. Mau jadi satu harus kembali pada selera Tuhan. Sebetulnya tidak sulit si A dan si B menjadi satu, kalau si A paham selera Tuhan dan si B paham selera Tuhan. Apalagi sekat yang bisa memisahkan? Tidak akan bisa terpisah lagi, tidak bisa tercerai berai.

Tetapi kalau dua insan ini, saya mengaku gembala dan si A mengaku gembala, tetapi yang satunya mengikuti selera Tuhan dan yang lain malah memusuhi selera Tuhan maka bagaimana bisa menjadi satu. Kalau ini disampaikan malah diterima dengan miring padahal ini kasih Tuhan tertuju kepada kita. Masalahnya hatinya tidak terbuka sehingga menerima dengan miring.

Sekalipun banyak gembala tetapi versinya satu, suasananya satu, bentuk pelayanannya sama sesuai dengan selera Tuhan.
Yehezkiel 34:23
34:23 Aku akan mengangkat satu orang gembala atas mereka, yang akan menggembalakannya, yaitu Daud, hamba-Ku; dia akan menggembalakan mereka, dan menjadi gembalanya.

Ini nubuatan datangnya Yesus. Sekarang apakah saya dan saudara adalah orang pilihan Tuhan yang diserahi pada gembala yang mengerti selera Tuhan. Kalau kita tidak seperti itu berarti gawat.

Yeremia 2:8; 12:10
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.
12:10 Banyak gembala telah merusakkan kebun anggur-Ku, memijak-mijak tanah-Ku, dan membuat tanah kedambaan-Ku menjadi padang gurun yang sunyi sepi.

Apakah ini cocok dengan selera Tuhan, apakah sesuai dengan hati Tuhan? Jadi Firman Tuhan sudah menjawab dan menjabarkan apa sesungguhnya yang terjadi dalam gereja Tuhan, mana yang negatif, mana yang positif. Yang negatif kita harus dijauhi, yang positif harus kita terima. Ini yang Tuhan rindukan dari kehidupan kita gereja Tuhan.

Tugas gembala adalah memelihara jiwa. Memelihara satu jiwa berarti yang dia pelihara itu melebihi seluruh kekayaan dunia. Karena Alkitab mengatakan satu jiwa yang selamat lebih dari kekayaan satu planet bumi. 10 jiwa dipelihara berarti  nilainya lebih dari 10 planet bumi. Betapa harga orang yang digembalakan itu tidak tanggung-tanggung, sebab harga nyawa manusia lebih dari harta seluruh dunia. Itu dikatakan Tuhan Yesus dalam khotbahNya di bukit.

I Petrus 2:25
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Satu jiwa yang diselamatkan dibandingkan kekayaan seluruh dunia tidak ada bandingannya. Menjaga satu jiwa itu sama dengan menjaga seluruh kekayaan dunia. Itu tidak gampang! Satu satpam ditugasi menjaga satu kontainer barang dalam gudang sudah harus waspada. Memang pekerjaan gembala tidak gampang tetapi itulah kepercayaan Tuhan. Kita umat Tuhan harus memahami ini.

Gembala harus tampil dengan terang. Yesus tampil dengan terang malah dibilangi gila, dibilangi kerasukan setan. Apalagi hanya kita-kita ini.

Kita lihat bakal hamba Tuhan.
Kisah Para Rasul 13:47
13:47 Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."

Dalam penginjilan saja sudah ditentukan “engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa”. Ini baru versi penginjilan, apalagi yang sudah diinjili dan dibawa pada terang, berarti jiwa itu harus digembalakan dan digembalakan di dalam terang. Inilah kelengkapan dari hamba Tuhan itu.
Kisah Para Rasul 22:14-15
22:14 Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya.
22:15 Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar.

1.      Berpengetahuan berarti mengetahui kehendak Tuhan.
.
2.      Melihat Yang Benar, berarti tidak mau melihat yang tidak benar. Ini pengertian. Kalau melihat yang jahat saja tidak mau, bagaimana mau berbuat yang jahat. Tetapi kalau dia tidak melihat yang benar dan hanya melihat yang tidak benar maka otomatis dia melakukan yang jahat. Orang yang tidak mau melihat yang jahat langsung Tuhan katakan “logistikmu disediakan, air dan rotimu disediakan dan engkau akan ditempatkan di gunung sana”. Luar biasa! Artinya perlindungan Tuhan sudah termaktub di sana.
Yesaya 33:16
33:16 dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin.

3.      Mendengar suara yang keluar dari mulutNya. Ini termasuk pengertian. Pengertian itu harus dipertajam.
II Timotius 2:7
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

4.      Menjadi saksi dari apa yang didengar dan dilihat
Setelah mengetahui kehendak Tuhan, melihat yang benar, mendengar suara yang keluar dari mulutNy, baru apa yang kita lihat dan dengar itu yang kita sampaikan kepada umat pilihan Tuhan. Kalau seperti ini berarti benar-benar terang, benar-benar bercahaya.

Tidak sulit untuk kita jadi, sekalipun banyak kendala tetapi bisa satu karena masing-masing mengerti selera Tuhan, masing-masing mengikuti kehendak Tuhan, masing-masing melihat yang benar, masing-masing mendengar suara yang keluar dari mulutNya.

Ketika Yesus awal masuk dalam medan pelayanan, maka Yesus diperhadapkan dengan ujian yang luar biasa yaitu Firman yang keluar dari mulut iblis. Iblis menggunakan Firman tetapi tujuannya sudah salah. Yesus menggunakan Firman dan tujuannya yang benar. Ketika Yesus mau masuk dalam pelayanan, Dia diperhadapkan dengan iblis. Sama-sama dalam pemahaman Firman tetapi satu untuk tujuan salah dan satu untuk tujuan yang benar. Itu yang ada dalam Matius pasal 4 dan Lukas pasal 4.

Iblis gunakan Firman tetapi tujuannya lain, Yesus menggunakan Firman dan tujuannya tepat karena menggunakan Firman dalam terang. Iblis menggunakan Firman dalam gelap. Jadi tidak mungkin Yesus bisa satu dengan iblis.

Supaya kita yang banyak ini bisa jadi satu maka harus menjadi sesuai dengan hati Tuhan. Pertama kita mengetahui kehendak Tuhan, melihat yang benar dan mendengar suara yang keluar dari mulut Tuhan, bukan Firman yang keluar dari mulutnya iblis.

Kenapa banyak kali kita goyah? Karena mendengar Firman yang disampaikan si B tetapi tidak periksa tahbisannya. Lihat dulu tahbisannya pendeta, kalau tahbisannya sudah tidak benar tidak usah kita dengar karena sekalipun kedengaran Firman tetapi tujuannya sudah lain. Makanya saya diajar oleh pendahulu “kalau kalian mendapat buku rohani, jangan dulu kalian baca. Doa puasa dulu supaya jangan salah”. Apalagi kalau pelayanan Tuhan sudah tidak benar tahbisannya, masih ada kerjaan sambilan. Walaupun dia bicara dari Kejadian 1:1 sampai Wahyu 22 semuanya benar, tetapi jangan percaya, dia akan salah mengarahkan saudara.

Yeremia 3:15
3:15 Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.

Saya lebih dahulu menerima Firman ini, saya mau belajar supaya sesuai hati Tuhan. Jangan sampai seperti ini:
Yeremia 2:8; 12:10
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.
12:10 Banyak gembala telah merusakkan kebun anggur-Ku, memijak-mijak tanah-Ku, dan membuat tanah kedambaan-Ku menjadi padang gurun yang sunyi sepi.

Yesaya 56:11
56:11 anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.

Semua ini gembala tetapi semua dicela oleh Tuhan, berarti tidak sesuai dengan isi hati Tuhan. Waktu sudah singkat, sudah tinggal sedikit untuk memacu kesempurnaan gereja. Bagaimana kalau dari kami hamba Tuhan tidak mengerti kehendak Tuhan. Seperti dikatakan tadi, tidak mendengar suara yang keluar dari mulut Tuhan. Jangan dengar suara yang keluar dari mulut iblis. Walaupun iblis sampaikan Firman, tetapi tujuannya sudah salah. Lihat dulu siapa dia, tahbisannya bagaimana.

Penumpangan tangan itu tidak boleh sembarang sebab itu adalah impertasi. Impertasi itu tidak sembarang. Kalau saya ditumpangi tangan pendeta yang tidak karu-karuan tahbisannya, nanti itu turun kepada saya. Makanya kalau sekarang ini sudah asal saja, pendeta yang tidak betul mau menumpangkan tangan yang penting menurut mereka sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, itu sudah tidak benar!

Mari kita perhatikan penggembalaan Tuhan. Penggembalaan Tuhan tidak tanggung-tanggung, Dia menyerahkan nyawa untuk kita.

Tuhan memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar