20170903

Kebaktian Umum, Minggu 3 September 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 3:10-13
3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
3:11 Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.
3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
3:13 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Kali ini kita diperhadapkan lagi dengan kondisi jemaat Filadelfia. Jemaat Filadelfia ini direbut lewat perjuangan yang berat oleh hamba-hamba Tuhan. Tentu kehadiran hamba-hamba Tuhan di Asia Kecil, itu adalah karena pengutusan Tuhan. Kalau mereka di sana seakan-akan bagaikan hukuman mati, bila dibandingkan dengan pengorbanan Kristus maka pengorbanan Kristus tiada taranya.

Oleh sebab itu ada dua hal yang perlu direnungkan dan dipahami oleh jemaat ini:
1.      Oleh kemurahan Tuhan mereka lahir, mereka ada membentuk satu komunitas sidang jemaat karena pengorbanan hamba-hamba Tuhan yaitu rasul Paulus bersama kawan-kawannya.
2.      Lebih dari itu adalah pengorbanan Kristus. Tetapi pengorbanan Kristus tidak akan mereka ketahui dan tidak akan sampai kepada mereka kalau tidak ada alat Tuhan yaitu hamba-hamba Tuhan.
Roma 10:13-15
10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

Kedua faktor inilah yang membuat mereka merasa berhutang kalau tidak berpegang kepada Firman. Karena dua faktor inilah yang mendorong mereka sehingga mereka menurut Firman. Sebab kalau mereka tidak menurut Firman berarti kehadiran hamba-hamba Tuhan mereka anggap biasa-biasa saja dan pengorbanan Kristus di Golgota yang tiada taranya itu mereka nilai tidak ada artinya.

Puji Tuhan jemaat ini keberadaannya luar biasa sehingga lawatan melalui hamba Tuhan lewat curahan kasih itu disambut dengan hangat. Mereka mempraktekkan dan mereka mengasihi satu dengan yang lain sesuai nama Filadelfia yaitu kasih persaudaraan atau berkasih-kasihan. Ini melekat kepada mereka sebab mereka menerima kasih yang luar biasa dari Tuhan. Dan pengorbanan pelayan-pelayan Tuhan yang bagaikan menerima hukuman mati hanya untuk berjuang demi keselamatan mereka, pelayanan itu tidak mereka sia-siakan.

Bila di satu wilayah ada utusan Tuhan berarti masyarakat di situ mendapat perhatian Tuhan. Bila di satu negeri ada hamba-hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan, berarti negeri itu mendapat perhatian Tuhan. Oleh sebab itu sidang jemaat Filadelfia tidak mau menyia-nyiakan perhatian Tuhan kepada mereka. Kalau roh ini atau pengertian ini ada pada saudara dan saya maka kita tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang Tuhan berikan untuk merealisasikan kasih yang sudah kita terima.

Nilai Korban Kristus itulah yang mendorong mereka. Pengorbanan hamba-hamba Tuhan tanpa memikirkan nyawa mereka, tanpa memikirkan keselamatan jiwa mereka, tidak mau mereka sia-siakan. Sebab itu mereka benar-benar ada dalam kasih persaudaraan. Kasih persaudaraan ini sudah ada pada tingkat yang keenam dari dasar iman. Kemudian ditambah terus sampai pada tingkat yang ketujuh mereka sudah sampai di pelaminan duduk bersama dengan Tuhan Yesus.

II Petrus 1:5-7
1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu 1kebajikan, dan kepada kebajikan 2pengetahuan,
1:6 dan kepada pengetahuan 3penguasaan diri, kepada penguasaan diri 4ketekunan, dan kepada ketekunan 5kesalehan,
1:7 dan kepada kesalehan 6kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara 7kasih akan semua orang.

Sidang jemaat Filadelfia ada pada anak tangga keenam. Alangkah sialnya kalau mereka merosot sebab jatuhnya tidak ketulungan. Tetapi alangkah berbahagianya mereka sebab tinggal selangkah. Praktek kasih satu dengan yang lain walaupun hanya berkisar pada sidang jemaat Filadelfia, itu sudah membawa mereka pada anak tangga yang keenam.

Mari periksa kita ini sudah ada pada anak tangga yang keberapa? Apakah sudah sampai pada anak tangga kelima yaitu kesalehan? Kesalehan ini menunjuk ibadah. Jadi untuk mencapai anak tangga keenam lewat anak tangga kelima yaitu kesalehan atau ibadah. Ibadah itu kalau kita pahami sebenarnya anak tangga yang kelima.

Turun lagi satu anak tangga adalah ketekunan. Ketekunan ini sudah mantap kepada sidang jemaat Filadelfia.
Wahyu 3:10
3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

Ketekunan mereka dihubungkan dengan menanti-nantikan Tuhan Yesus. Berarti ketekunan ini diisi dengan pengharapan dalam penyucian. Pengharapan menanti kedatangan Tuhan Yesus itu harus diisi dengan ketekunan. Ketekunan yang jalan dengan pengharapan ini prakteknya adalah jangan kamu melepaskan apa yang sudah kamu pegang yaitu Firman pengajaran karena itu yang akan membersihkan dan menyucikan kita. Jangan kita hanya berucap tekun menanti kedatangan Tuhan. Betapa sialnya kalau tahu berucap, tetapi tidak ada prakteknya, penyucian diri oleh Firman pengajaran. Apa arti semua ini.

Roma 5:4
5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

Kenapa pengharapan tidak mengecewakan? Sebab jemaat ini dijamin untuk dilindungi. Mereka menurut Firman dan menurut Firman diisi dalam ketekunan dan pengharapan. Menurut Firman dalam bahasa aslinya adalah teireho dan kata dilindungi juga teireho.

Arti menurut Firman di sini adalah:
1.      Berjaga-jaga. Orang yang menurut Firman selalu waspada.

2.      Memandang, melihat sambil mencondongkan badan ke depan. Berarti dia melihat dan memandang dengan keseriusan.

3.      Menjaga seperti biji mata. Apakah saudara tidak serius menjaga biji mata, apakah saudara akan membiarkan benda asing masuk pada mata saudara? Pasti akan saudara keluarkan.

4.      Mencatat di dalam hati. Berarti Firman yang kita terima dan segala sesuatu yang sifatnya rohani, itu termeterai dalam hati supaya kita tidak berdosa kepada Tuhan.
Mazmur 119:11
119:11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

5.      Melaksanakan komando. Berarti kita merelakan diri kita untuk dibawa komando, bukan komando diri sendiri. Merelakan diri untuk dibina, dipimpin dan diarahkan oleh pemimpin yang mengkomando kita.

6.      Menjaga kesucian seperti seorang gadis perawan. Dalam soal menjaga ini banyak kita lihat terjadi pemerkosaan. Sebenarnya banyak kali terjadi seperti itu karena ulah dari wanita itu sendiri. Coba kalau diberbusana yang bagus, tetapi dia berbusana tidak bagus sehingga diperkosa. Itu sebabnya kalau dia berkata “aku diperkosa” itu karena dia sengaja memancing! Dia yang tidak menjaga dirinya.

Kita ini bagaikan gadis perawan yang bertunangan dengan Kristus. Kita jaga keperawanan kita dengan menjaga hubungan kita dengan Tuhan/ dengan Kekasih kita, dengan belahan jiwa kita, dengan Tunangan kita. Bagi sidang jemaat Filadelfia, Tuhan berkata  “Aku datang segera”. Ini yang harus kita jaga. Kita bertunangan dengan Kristus, sopanlah berhadapan dengan kekasihmu.

Makanya kalau berbusana yang sopanlah. Kalau bisa rok itu sedikit di bahwa lutut, kalau bisa sampai di mata kaki. Jangan juga terbuka sana sini, jangan seperti ketat sudah seperti burasa yang dibungkus plastik.

Saya bertanggung jawab pada sidang jemaat ini karena saya yang dipercayakan memegang tali komando. Saya nanti dituntut Tuhan kalau tidak ada satupun sidang jemaat yang berhasil masuk dalam pembangunaan Tubuh Kristus.

7.      Memegang kuat-kuat. Ini yang Tuhan sarankan kepada jemaat ini “peganglah apa yang ada padamu”.

Tuhan katakan “Aku datang segera” syaratnya menanti “peganglah apa yang ada padamu”. Jadi dari pihak Mempelai Laki-laki mengatakan “Aku datang segera” maka dari pihak kita mempelai wanita ada anjuran “peganglah apa yang ada padamu. Jadi dari pihak Tuhan ada persiapan untuk datang. Dari pihak kita umat Tuhan harus ada persiapan yang tidak boleh longgar, kita harus pegang erat-erat apa yang telah kita terima.
Wahyu 3:12-13
3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
3:13 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Semua surat kepada sidang jemaat di asia kecil ini dikunci dengan “barang siapa bertelinga”. Artinya semua jemaat sama Tuhan lawati, tinggal tergantung apakah jemaat itu menerima nasihat atau tidak. Kalau sama-sama menerima maka semuanya menjadi sama, kalau si A menerima tetapi si B tidak maka pemisahan akan terjadi.

Kita lihat berkat Tuhan kepada jemaat yang pegang perkataan Tuhan ini:
1.      Menjadi sokoguru. Artinya dia tidak bisa lagi terlepas dari Tuhan, dia bersama Tuhan sudah senyawa. Dia tidak bisa keluar lagi, tidak ada yang dapat menggugat lagi. Hal ini diucapkan oleh Tuhan dalam versi lain tetapi isinya sama.
Yohanes 10:27
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

Apa yang didengar tadi itu yang disuruh pegang. Yang mendengar ini mengenal suara gembala dan Yang bersuara itu mengenal domba-domba, berarti sudah sejiwa.

Yohanes 10:28
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

Ini bagaikan sokoguru, tidak bisa lagi keluar. Sebab baik gembala maupun domba sudah menjadi satu. Jadi untuk menjadi tiang yang tidak bisa keluar lagi, bawalah dirimu digembalakan. Penggembalaanpun jangan sampai salah.

Sebab ternyata ada suara yang lain bisa datang. Kalau suara lain datang domba itu lari. Tidak ada ayat yang mengatakan “dagingnya kita makan, tulangnya kita buang”. Domba yang mengenal suara gembala, lari bila mendengar suara asing. Dikatakan di sini mereka lari, berarti cepat membuat jarak pemisah yang jauh.

Yohanes 10:5
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

Mereka tidak mau peduli, tidak mau tahu dengan suara asing. Kalau hal ini ada (jadi sokoguru), maka ditambah lagi oleh Tuhan.

2.      Akan Kutuliskan nama Allah-Ku
Wahyu 3:12
3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

Kalau domba itu sudah ada di Bait sucinya Tuhan maka yang diberikan nomor dua adalah “Kutuliskan nama Allah-Ku”. Apa maknanya ini? Nama Tuhan itu adalah nama yang menyucikan.

Jadi kehidupan yang menjadi sokoguru yang ada di tangan kanan Tuhan dan ada di tangan gembala itu bukan berarti sudah selesai. Tuhan terus menyucikan, itu sebabnya Dia memberikan nama yang dahsyat menyucikan. Ini yang kita butuh

Kelihatan dan nampak dalam kehidupan sehari-hari dalam kita beribadah apakah orang itu ada kesempatan dikaruniakan nama atau tidak. Sebab Tuhan tidak akan mengaruniakan namaNya kalau orang itu jauh dari penggembalaan. Tetapi dapat diketahui bahwa kepada kehidupan itu diberi nama Tuhan kalau dia intens dalam ibadah pelayanan, mencintai Tuhan lewat ibadah pelayanan dan selalu memberi diri untuk digembalakan.
Mazmur 111:9
111:9 Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat.

Kita mendapat kebebasan karena paket kiriman Tuhan. Paket kiriman Tuhan adalah PuteraNya yang Tunggal itulah Yesus. Yesus dikirimkan kepada kita. Lewat Yesus kita mendapat kebebasan, kita dimerdekakan dari perhambaan dosa.
Yohanes 8:32,36
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Ini bukan paket biasa yang ada di dalam dos, tetapi ada satu nyawa itulah Yesus Kristus yang dikirimkan supaya kita dibebaskan dari dosa.

Dalam monolong rasul Paulus mengatakan “apakah yang kamu dapatkan ketika di dalam dosa? Hanya malu!” Tuhan tidak ingin kita terus menanggung malu, itu sebabnya dikirimkan PuteraNya untuk membebaskan saya dan saudara.

Kelak akan ada orang yang menanggung malu ketika berhadapan dengan Tuhan Yesus datang kalau orang itu tidak berpakaian.
Wahyu 16:15
16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."

Mazmur 111:9
111:9 Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat.

Kudus di sini dalam terjemahan aslinya adalah higest atau higietso artinya nama itu dahsyat menyucikan.

Di dalam penggembalaan itu tidak ada yang merampas kita dan ditambah lagi “akan Kutuliskan nama Allah-Ku”. Jemaat itu akan mengalami penyucian terus menerus. Jadi kalau mau mengalami penyucian terus menerus, bawalah dirimu digembalakan, supaya saat Tuhan Yesus datang kedua kali, kita tidak malu. Tetapi dengan penuh keberanian bertemu dengan Tuhan Yesus di awan-awan yang permai.

Tidak akan keluar lagi dari situ, berarti tidak ada niat untuk keluar dari penggembalaan. Itu sama seperti perkataan tidak bisa berbuat dosa berarti tidak ada niat lagi berbuat dosa.

3.      Nama kota Allah-Ku
Nama kota Allah itu adalah Yerusalem Baru. Kalau jemaat itu ditulis nama Yerusalem Baru, berarti jemaat itu ada pada status mempelai, sudah tidak bisa digugat lagi. Karena Yerusalem Baru ini adalah isteri Anak Domba Allah. Apalagi yang kita risau dan mau ragukan kalau seperti itu. Siapa yang tidak bergairah untuk ke situ.
Wahyu 21:2,9-10
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

Yerusalem ini kotanya Tuhan. Jadi Yerusalem baru sama dengan Mempelai Wanita Tuhan. Itu semua adalah karya Tuhan.

Tetapi jangan lupa kalimat pertama tadi “barangsiapa menang” berarti ada pergumulan khusus. Untuk menjadi sokoguru, mau digembalakan ada pergumulan khusus, untuk mendapatkan nama Tuhan itu ada pergumulan, mendapat nama kota Allah itu juga suatu pergumulan.

4.      Nama-Ku yang baru
Kenapa poin yang keempat ini langsung bicara namaKu yang baru? Ini berarti nama Mempelai Laki-laki sudah disandang oleh Mempelai Wanita Tuhan. Tetapi ini butuh pergumulan. Berarti kepala dan tubuh tidak bakal terpisahkan lagi karena Mempelai Wanita telah menyandang nama Mempelai Laki-laki.

Contoh seperti dalam nikah jasmani. Sebelum wanita menikah, wanita itu membawa namanya sendiri. Tetapi setelah menikah dia tidak lagi menyandang namanya sendiri tetapi sudah menyandang nama suaminya, ke mana-mana dia membawa nama suaminya.

I Korintus 11:7
11:7 Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.

Laki-laki atau suami menyinarkan kemuliaan Allah. Perempuan atau isteri menyinarkan kemuliaan laki-laki.

Apalagi kalau seorang gadis menikah dengan orang yang punya kedudukan. Ke mana-mana dia pergi, dia membawa kemuliaan suaminya. Tetapi ketika suami tidak ada di sampingnya, diambil oleh Tuhan, dia kehilangan kemuliaan. Apalagi setelah dua tiga tahun menikah lalu suami diambil, ini bisa dikatakan janda muda. Lewat di jalan sudah disuit-suit oleh laki-laki lain, berarti hilang kemuliaannya.

Isteri-isteri, memang suamimu berutang banyak kepadamu. Tetapi kalau suamimu cepat diambil, hilang kemuliaanmu. Makanya isteri-isteri layani suamimu baik-baik, rawat baik-baik suamimu.

Amat terlebih lagi kalau kita kehilangan nama Mempelai Laki-laki Sorga, makanya jagalah baik-baik. Olehnya bawa dirimu digembalakan, izinkan nama Allah, nama kota Allah itu diberikan kepadamu, dan juga nama yang baru.

Jangan sampai putus hubungan kita dengan Tuhan. Untuk menjaga hubungan dengan Tuhan, berilah dirimu di penggembalaan. Kemudian izinkan hidupmu disucikan oleh nama yang dahsyat ini. Kemudian saudara akan berada di kota Yerusalem Baru dan nama Tuhan akan melekat terus kepada saudara.

Contoh suami yang memiliki nama baru dan isteri yang juga memiliki nama baru.
Kejadian 17:5
17:5 Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.

Kejadian 17:5 (Terjemahan Lama)
17:15 Dan lagi firman Allah kepada Ibrahim: Maka akan hal Sarai, isterimu itu, jangan lagi engkau panggil namanya Sarai, melainkan Sarah itulah akan namanya.

Jadi di tambah H. Ini diambil dari nama Tuhan yaitu Yahwe yang dalam tulisan aslinya YHWH. Yahwe artinya Yang menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. H yang pertama diberikan pada Abraham yaitu suami. H kedua dari nama Tuhan disisipkan kepada Sarah yaitu isteri. Jadi pada Abraham dan Sarah, sudah masuk nama Tuhan di dalamnya. Berarti karakter Ilahi sudah masuk dalam nikah ini.

Mulai saat itu mereka tidak ada keraguan lagi akan Tuhan dan pada Kejadian pasal 20 mereka mendapat anak. Jadi kalau Tuhan sudah memberikan kita nama yang baru berarti jangan lagi kita meragukan Tuhan yang kita sembah, jangan kita sangsi akan pengiringan kita kepada Tuhan. Tuhan itu sungguh nyata sebab karakter Ilahi akan diberikan kepada kita.

Wahyu 3:12
3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

Berarti untuk memperoleh 4 hal ini kita harus masuk dalam pergumulan. Bukan berarti hal ini kita dapatkan murahan saja, sebab pemberian Tuhan ini mahal. Kepada orang yang akan diberikan pemberiaan yang mahal ini, orang ini harus membuktikan ada kerinduan hati yang mendalam untuk mendapatkan empat hal ini. Itu ada pada sidang jemaat Filadelfia, mereka ada keriduan, mereka bergumul, mereka masuk dalam peperangan. Peperangan menghadapi dosa yang ditembakkan iblis, peluru maut yang ditembakkan begitu luar biasa. Kalau kita tidak mau masuk dalam pergumulan maka kita bisa kena.

Ketika mau masuk dalam ibadah berarti kita masuk dalam pergumulan karena kita mau perang melawan iblis. Saudara bisa hadir dalam ibadah itu karena pergumulan, buktikan pergumulan dimenangkan oleh saudara!

Contohnya ketika Gehazi membawa tongkat Elisa, dia mendapat pesan "Ikatlah pinggangmu, bawalah tongkatku di tanganmu dan pergilah. Apabila engkau bertemu dengan seseorang, janganlah beri salam kepadanya dan apabila seseorang memberi salam kepadamu, janganlah balas dia, kemudian taruhlah tongkatku ini di atas anak itu". Gehazi sudah melakukan tetapi ternyata tidak terjadi apa-apa. Hanya ada dua hal yang tidak dilakukan oleh Gehazi, tidak dikatakan dia menutup pintu di belakangnya dan yang kedua dia tidak meniarap di atas anak itu.

Kemudian Elisa datang menyusul, sebab ibu anak itu tidak mau bila Elisa tidak datang di rumahnya. Akhirnya Elisa pergi dan begitu masuk dalam kamar dia menutup pintu di belakangnya lalu meniarap di atas anak itu baru anak itu bangkit.

II Raja-raja 4:34
4:34 Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu.

Kenapa Elisa harus meniarap? Orang berperang harus tiarap, jangan sampai kena peluru musuh. Itu pergumulan! Kadang kita bergumul untuk merendahkan diri itu berat sekali. Tetapi kita harus menggumuli untuk merendahkan diri. Kalau kita tiarap maka kita tidak bisa jatuh lagi. Apakah kita punya pergumulan? rohani kita harus bergumul.
Zakharia 12:10
12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.

Tuhan mencurahkan roh pengasihan dan pergumulan. Agar kita tidak lemas dalam pergumulan lihat Yesus yang disalib, lihat Yesus yang ditikam. Apakah Dia disalib karena salahNya? Tidak! Itu karena kesalahan kita. Ketika kita masuk dalam pergumulan, ingat pengorbanan Kristus yang tidak bisa kita balas maka menjadi enteng pergumulan kita.

Lewat doa pergumulan kita melihat Yesus yang tertikam. Yesus sudah mati dengan 4 luka utama. Yang disalib di sebelah Yesus, keduanya belum mati, makanya tulang kering mereka dipatahkan. 4 luka Yesus itu untuk Israel, luka yang kelima yaitu tombak yang ditikam di lambung Yesus adalah untuk kita bangsa kafir. Jadi kalau dikatakan “memandang dia yang telah mereka tikam” itu sebenarnya ditujukan kepada kita bangsa kafir. Bila dibandingkan Yesus yang rela disalib dan ditikam, pergumulan kita tidak ada apa-apanya, itu hanya tahi kuku! Seringkali kita katakan pergumulan kita sudah berat sekali, mau beribadah rasanya berat sekali. Padahal coba lihat Yesus yang tertikam, kalau saat menghadapi pergumulan lalu Yesus berkata “berat pergumulanKu” maka kita tidak ada di sini.

Ada dua ratapan dalam Zakharia 12:10:
1.      Meratapi anak tunggal
Dalam Lukas pasal 7 ada ibu janda yang sudah susah, ditinggal anak sematang wayangnya yang sudah pemuda. Anaknya yang tunggal meninggal. Tetapi karena ratapan ibu ini, Yesus datang mendengar dan menyaksikan ratapan itu sehingga Dia bertindak membangkitkan anak muda itu.

Jadi meratap seperti meratapi anak tunggal artinya rindulah saudara untuk menikmati kuasa kebangkitan. Kuasa kebangkitan itu bicara tentang satu pribadi yaitu Roh Kudus. Dalam Roma pasal 8 dikatakan kalau Roh Kudus yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati ada pada kamu maka Dia juga kelak akan membangkitkan kamu.
Roma 8:11
8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

Kita harus menggumuli, mohon kuasa kebangkitan itu. Kalau kuasa kebangkitan itu kita rindukan, kita lihat Yesus yang ditikam. Masakan kuasa kebangkitan tidak kita terima, sebab Dia sudah rela ditikam karena kita, pasti kita terima kuasa kebangkitan.

Lukas 7:12-14
7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"

Yang berbicara di depan ibu janda itu adalah anak tunggal. Ibu janda ini juga mempunyai anak tunggal tetapi sudah mati. Namun ibu janda ini berbahagia bertemu dengan Tuhan Yesus.
Mazmur 68:6
68:6 Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;

Kuasa kebangkitan diterima, karena apa? Ibu ini meratap, ada pergumulan. Bayangkan saja sebagai janda sudah susah, apalagi sekarang anak semata wayangnya sudah menuju pengkuburan, berarti lebih susah lagi. Tetapi pergumulannya terjawab sudah.  

Nama Tuhan inil adalah nama yang luar biasa yang bisa menaklukkan trio iblis. Yang di udara itu iblis, di bumi nabi palsu dan di laut itu antikristus. Semuanya takluk kepada nama ini. Gereja Tuhan mau diberi kuasa yang sama. Bagaimana kalau sekarang ini kalah menghadapi roh antikristus.

2.      Meratapi seperti meratapi kematian anak sulung
Itu hubungannya dengan kelepasan Mempelai.
Keluaran 12:29;11:5
12:29 Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.
11:5 Maka tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir akan mati, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung budak perempuan yang menghadapi batu kilangan, juga segala anak sulung hewan.

Anak sulung Mesir semua mati tetapi anak sulungnya Tuhan mengalami kelepasan Mempelai.
Yeremia 2:2
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

Kelepasan mereka adalah kelepasan Mempelai. Ini menubuatkan kepada kita kelepasan Mempelai.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Bagaimana mau mengalami kelepasan kalau kita tidak ada pergumulan. Bekerja untuk Tuhan itu pergumulan. Kalau saudara tidak respek hal-hal seperti ini, sudah anggap biasa dan tidak ambil peduli lagi, saya kuatir saudara tidak akan bisa menang menghadapi trio iblis. Apa bisa menjadi sokoguru, apakah bisa nama Allah ditaruh pada saudara, apakah bisa nama kota Allah ada padamu, apakah bisa nama baru Yesus menjadi namamu? Jangan sampai hal ini terlepas.

Sekalipun antikrist datang pasti kita akan mengalami kelepasan Mempelai. Apakah pergumulan kita sudah luntur dan tidak mau bergumul lagi untuk Tuhan? Semua kita yang ada di dunia ini pasti punya pergumulan tetapi yang utama harus gumuli apakah kita bisa memiliki nama Tuhan yang baru sehingga bisa mengalahkan trio iblis.

Saya sebagai hamba Tuhan bergumul untuk diriku, bergumul untuk isteri dan anak-anakku, cucu, mantu, bergumul untuk sidang jemaat yang saya hitung satu persatu. Mari gereja Tuhan, saudara hadir beribadah tentu saudara bergumul. Meninggalkan pekerjaan saudara untuk datang beribadah itu suatu pergumulan tetapi dibandingkan dengan pergumulan Yesus disalib, itu tidak sebanding.

Tuhan ampuni kami, kadang kami sudah bangga kalau sudah bergumul dari setengah empat subuh sampai setengah enam. Dibandingkan pengorbanan Yesus, itu tidak ada apa-apanya, Yesus berdoa semalam suntuk untuk bisa melangkah menghampiri saudara. Dia ulurkan tangan menjamah kita, Dia berpikir demi keselamatan kita, semua Dia kerjakan di Golgota.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar