20170909

Kebaktian Doa, Sabtu 9 September 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 2:16-17
2:16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."

Pada ayat 16 kita lihat Yesus yang berucap tentang rumah yang menjadi pokok atau isi perhatian Tuhan. Yesus berkata “rumah Bapa-Ku” berarti yang menjadi Pemilik rumah ini adalah Allah Bapa di Sorga. Kemudian Yesus menyebut diriNya sebagai Anak dari Pemilik. Sebagai Anak, Dia terpanggil untuk bertanggung jawab akan rumah BapaNya.

Rumah Bapa dibangun untuk tempat berdoa, menyembah, beribadah dan melayani Tuhan. Rumah Bapa ini adalah tempat umat Tuhan. Pada waktu Yesus berucap “rumah BapaKu” mestinya mereka mengerti ayat ini:
Keluaran 4:22
4:22 Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;

Yang mengotori rumah Bapa adalah umat Israel yang adalah anak sulung Tuhan. Seharusnya mereka yang harus jaga karena ini dibangun untuk kepentingan mereka agar tetap terjalin hubungan dengan Bapa di Sorga. Tetapi ternyata yang diakui oleh Tuhan sendiri sebagai anakNya yang sulung itu, sudah membuat onar rumah Tuhan (Bapa).

Saudara dapat membayangkan bagaimana perasaan Bapa, anak yang sepatutnya menjaga keberadaan rumah Tuhan sebagaimana tujuan rumah itu dibangun, tetapi kita melihat bahwa mereka telah menajiskan rumah Tuhan.

Itulah sebabnya Yesus tampil. Memang pada kelahiranNya, Dia disebut Anak Allah. Tetapi Dia lahir di tengah orang Israel atau bangsa Yahudi. Jadi dengan Yesus mengatakan “rumah Bapa-Ku” seakan-akan Yesus mau mengatakan “ini bukan lagi rumah kamu!”. Sebab fungsi rumah Bapa yang mengatakan bahwa orang Israel adalah anakNya yang sulung, sudah tidak benar, sehingga terputus hubungan Bapa dengan mereka (anak sulung).

Ini pelajaran bagi kita. Kita ini adalah umat Tuhan dan diberi kesempatan untuk menyapa Tuhan di Sorga dengan sebutan “Bapa”. Bahkan dalam Matius 6:9 dalam doa yang diajarkan oleh Yesus, diajarkan agar umat Tuhan menyebut Tuhan di sorga itu Bapa.
Matius 6:9
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

Tetapi kalau kita adalah anak yang menyapa Dia sebagai Bapa lalu merusak citra rumah Tuhan, membuat onar rumah Tuhan, membuat najis rumah Tuhan maka benar-benar di mata Tuhan orang yang berbuat seperti itu sudah putus hubungan dengan Bapa. Itu sebabnya kita harus melihat bagaimana solusi atau jalan keluar kalau kehidupan itu sudah putus hubungan dengan Bapa di Sorga.

Bapa itu bukan hanya Bapa kita manusia, tetapi Bapa itu juga mempedulikan makhluk-makhluk yang lain. Bahkan burung pipit dipelihara oleh Bapa, bunga bakung yang hanya tumbuh sebentar juga dipelihara oleh Bapa. Padahal mereka tidak diselamatkan tetapi selama di dunia mereka dipelihara oleh Bapa.

Kita ini sudah diselamatkan, oleh karya Yesus di Golgota memberi peluang kita menjadi Anak. Tetapi kalau kita berbuat tidak sesuai dengan citra rumah Bapa, berarti bukan Bapa yang memutuskan hubungan tetapi orang itu sendiri yang memutuskan hubungan dengan Bapa di Sorga. Ini jangan sampai terjadi.

Kita ini umat Tuhan yang sudah dilahirkan dalam keluarga Allah. Kita tidak hanya disebut “anak Tuhan” tetapi sekaligus kita menyandang status sebagai “Bait Allah”.
I Korintus 3:16-17
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

Membinasakan di sini berarti putus hubungan. Jangan sampai kita menjadi umat Tuhan seperti itu.

Syukur Yohanes 2:17-19 mengandung makna pemulihan.
Yohanes 2:17-19
2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."
2:18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."

Yesus rela hangus karena cinta akan rumahNya.

Firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan itu banyak anakNya.
Ibrani 2:11
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,

Kalau kita adalah anakNya dan kita berani menyebut Yesus sebagai saudara kita seperti Ibrani 2:11, maka mari kita perduli rumah Tuhan mulai dari rumah Tuhan yang fisik sampai rumah Tuhan yang rohani. Peduli kita terhadap rumah yang rohani diwujudkan dalam bentuk rumah yang jasmani, itu juga yang dilakukan oleh Yesus.
Yohanes 2:16
2:16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."

Makna berjualan yang dimaksud adalah di sana menjadi tempat berebutan untuk mencari keuntungan. Di sana berteriak “obral!”, di sini juga berteriak “potong 50%”. Artinya rumah Tuhan sudah dijadikan (bersuasana) pasar dan di dalam pasar banyak petualang-petualang. Itu kata Firman Tuhan. Petualang-petualang inilah adalah orang-orang yang di mana Yesus pergi, mereka menyulitkan diriNya. Juga di dalam penginjilan rasul Paulus, petualang-petualang ini gampang disogo/disuap untuk menyulitkan pelayanan rasul Paulus.

Jadi kehadiran petualang-petualang dalam rumah Tuhan yang dirubah menjadi pasar, banyak sekarang ini. Kalau istilah yang mudah dipahami dunia sekarang petualang itu adalah preman. Ternyata di dalam gereja, petulang ini tumbuh subur di zamannya Yesus. Dan rohnya berjalan terus hingga sekarang sehingga gereja diubah menjadi pasar. Berarti pelayan yang ada di situ sendiri yang menjadi petualang. Bahkan disebut sarang penyamun berarti berkembang biak, karena sarang adalah tempat berbiak.

Saudara lihat di penghujung akhir zaman ini, petualang dalam rumah Tuhan sudah berkembang biak bahkan lebih lagi dari zaman Yesus. Untuk saya dan saudara hal ini harus kita perhatikan. Jangan sampai kita bergerak dengan gaya petualang. Jangan kita rubah rumah Tuhan menjadi pasar.

Gereja sekarang sudah banyak menjadi pasar. Artinya rohani diperjual-belikan yaitu kedudukan diperjual-belikan, pelayanan diperjual-belikan. Ini sangat memilukan hati Tuhan sehingga Tuhan harus menghajar.

Menurut pandangan Firman Tuhan, kita ini siapa?
Efesus 3:14-15
3:14 Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,
3:15 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.

Orang-orang yang sudah ada di sorga, itulah turunannya Tuhan. Kalau saudara adalah anaknya Tuhan dan mati di dalam Tuhan, tidak usah risau sebab sesungguhnya saudara ada di Sorga. Bagaimana sebenarnya yang disebut mati di dalam Tuhan? Tuhan itu penebus, Tuhan itu pemilik. Jadi kehidupan yang mati di dalam Tuhan adalah kehidupan yang ditebus dan menjadi miliknya Tuhan, mereka adalah kehidupan yang cinta ibadah dan cinta pelayanan. Itulah orang yang mati dalam Tuhan.

Kalau kita adalah keturunanNya, kita adalah anakNya Tuhan, masakan kita tutup mata melihat keberadaan rumah Tuhan, menutup mata melihat keberadaan BaitNya Tuhan. Kalau kita adalah anakNya maka kita juga ikut bertindak seperti Yesus bertindak membersihkan rumah, membersihkan BaitNya. Kalau orang seperti ini mati, dia menjadi miliknya Tuhan sebab mati di dalam Tuhan.

Tuhan itu penebus kita berarti kita menjadi milikNya. Dia adalah Tuhan berarti majikan kita. Kalau kita miliknya Tuhan maka kita harus tahu selera Tuhan yang adalah pemilik kita. Apa selera Tuhan? Menjaga rumah Tuhan.
I Korintus 3:16
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

Apakah ini inspirasi Paulus semata? Tidak, ini datang dari Tuhan. Paulus tidak menulis kalau bukan ilham roh karena dia diutus oleh pekerjaan Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 13:1-3
13:1 Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus.
13:2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."
13:3 Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.

I Korintus 3:17
3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

Bait Allah jangan dibinasakan, jangan diselewengkan, jangan dibuat onar, jangan dijadikan tempat berjual beli.

Dalam Yohanes 4 kenapa Tuhan tidak mengakui lagi tempat beribadah di Yerusalem dan di gunung Gerisim (Samaria)? Sebab di Yerusalem ibadah diperjual-belikan dan di Samaria tubuh yang diperjual-belikan.

Seringkali kita mudah sekali berkata “beribadah saja di situ, yang penting beribadah kepada Tuhan” tetapi di sini ibadah dijual sedangkan di sana tubuh yang dijual! Makanya Tuhan Yesus tidak mengatakan/ menyetujui salah satu tempat ibadah itu. Jangan kita cepat menyetujui ibadah seperti itu.
Coba orang yang ketipu di Meko, mana hasilnya! Apakah itu benar. Kalau hamba Tuhan faham Firman Tuhan, Dia tidak akan mendorong umat Tuhan ke sana. Masakan dia katakan “kalau kamu sembayang 5 waktu, teruskan itu” mana benar kalau seperti itu, sampai ada pendeta katakan itu dari Tuhan. Itu netto-netto tipuan setan! Tidak diarahkan supaya terima Yesus sebagai juruselamat.

Ini juga yang harus kita jaga, bagaimana beribadah itu. Orang Samaria beribadah kepada Allah tetapi mereka beribadah di gunung Gerizim, tempat mengucapkan berkat. Orang Israel beribadah di Yerusalem. Kenapa Tuhan Yesus tidak katakan “iya kamu di gunung dan kami di Yerusalem”. Tidak ada Tuhan mengatakan setuju pada keduanya atau salah satunya. Sebab di Yerusalem ibadah yang dijual dan di gunung Gerizim tubuh yang dijual.

Jangan sembarang berkata “tidak apa-apa, biarpun kamu beribadah di situ, kami beribadah di sini, yang penting kita beribadah kepada Tuhan” itu bahasa nenek-nenek, jangan seperti itu! Jangan kita termotivasi seperti itu, itu salah besar.

Secara pribadi kita saja dikatakan rumah itu dijaga keberadaannya. Siapa yang membinasakannya akan Tuhan binasakan. Ini semua ada kaitannya dengan sapaan kita kepada Tuhan sebagai Bapa. Bapa dalam Yohanes pasal 2 itu bahasa aslinya adalah:
1.      Pater
2.      Patria

Keduanya artinya:
1.      Segala sesuatu yang ada itu datang dari padaNya.
Kalau kita mengakui Dia sebagai Bapa kita dan kita adalah anakNya, berarti ada hubungan batin antara anak dan bapa kita maka semuanya itu ada datang dari padaNya. Semua yang ada ini adalah ciptaan Bapa dan kita semua ini datang dari Bapa. Ini adalah pengakuan yang pas kalau kita mengatakan Tuhan itu Bapa kita.

Termasuk cangkir saya ini dari Bapa, dasi saya ini dari Bapa, sepatu saya ini dari Bapa. Itu semua adalah kasih karunia Tuhan. Jadi kita tidak ada hak merendahkan karena semua ini dari Bapa dan kita dizinkan untuk memakai.

Segala sesuatu dari Bapa. Bukan anak yang menyediakan bagi bapa tetapi bapa yang menyiapkan bagi anak. Di sini diketengahkan pribadi Paulus tetapi sebenarnya menjadi perwakilan Bapa:
II Korintus 12:14
12:14 Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang tualah untuk anak-anaknya.
Ada yang memakai ayat ini sehingga menekan gembala beserta isterinya untuk bekerja sehingga akhirnya suami isteri pergi meninggalkan penggembalaan.
2.      Bapa ini juga menunjuk kepemimpinanNya terhadap anak-anakNya
Kalau kita mengakui sebagai anakNya dan Dia adalah Bapa kita maka kita harus patuh terhadap perintah Bapa kita. Harus ada hubungan batin antara Bapa dan anak, dalam hal ini menunjuk kepemimpinanNya. Berarti anak itu Dia pimpin dan pelihara sebab ini adalah hubungan Bapa dengan anak.

Hubungan Bapa dan anak itu harus dijalin mesra, dijalin indah. Kalau anak itu mau dipimpin, mau diperintah oleh Bapa itu, maka pasti hubungannya mesra. Sehingga hidup itu sekalipun ada kesulitan, ada yang menyakitkan, ada yang menyusahkan, tetapi karena Bapa ada memperhatikan saudara maka Tuhan akan cepat bertindak “itu anakKu! Mengapa kamu ganggu anakKu”.

Asalkan jangan seperti dalam Maleakhi 1:6.
Maleakhi 1:6
1:6 Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"

Dalam kitab Maelakhi itu ada 10 teguran Tuhan dan 10 kali juga mereka bantah. Bagaimana mau indah hubungan anak dengan Bapa kalau sedikit-sedikit anak ini membantah. Lama kelamaan Tuhan tutup pintu sorga dan berkata “hai anak, kau tidak boleh masuk sorga! Tinggal saja di luar”. Jangan sampai hal itu terjadi.

Yesus teladan sebagai Anak yang patuh kepada Bapa. Segala yang Dia lakukan itu, Dia tiru dari Bapa dan dengar dari Bapa. Apa yang Dia ajarkan kepada kita, Dia terima dari Bapa dan dengar dari Bapa.
Yohanes 5:19,30
5:19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.

3.      Bapa ini pelindung bagi anak yatim dan janda
Mazmur 68:6
68:6 Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;

Duda dan piatu tidak masuk di sini.

Kalau janda yang sungguh anak Tuhan maka pasti dilindungi Tuhan. Tetapi kalau janda seperti lagunya Titi Sandora dan Muksin, tidak akan dilindungi Tuhan.

Bapa itu juga memelihara segala makhluk.
Matius 6:26
6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

Bapa memelihara burung-burung di langit. Jadi kalau sampai coklatmu dimakan oleh binatang-binatang, itu berarti Bapa memelihara mereka.

Matius 6:27-29
6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
6:28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
6:29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.

Enak sekali orang Kristen karena memanggil Tuhan itu Bapa.
Matius 10:29
10:29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.

4.      Bapa itu mengutus AnakNya.
Yohanes 5:30,37,43; 8:29
5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.
5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat,
5:43 Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.
8:29 Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya."

5.      Bapa menyerahkan segala sesuatu kepada Anak yaitu Yesus.
Matius 11:27
11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
Lukas 10:22
10:22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."

Jadi secara estafet Bapa sudah menyerahkan semuanya kepada Anak yaitu Tuhan Yesus. Tidak ada yang mengenal Anak selain Bapa dan tidak ada yang mengenal Bapa selain Anak dan juga kepada orang yang berkenan Bapa menyatakan kepadanya, yaitu kepada saya dan saudara. Kita mengenal Bapa dan kita juga mengenal Yesus. Ini yang harus kita jaga sebagai umat Tuhan, jangan kita menjadi umat Tuhan yang tidak berpengharapan.

Yohanes 2:17
2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."

Kalau cinta akan rumah Bapa sehingga Anak rela hangus, maka itu adalah hubungan batin, atau hubungan emosi antara Bapa dengan Anak. Kalau ini tidak kita peduli, bagaimana Anak itu rela berkorban demi kebersihan rumah BapaNya sehingga Dia rela hangus, maka satu saat orang yang tidak menghargai itu juga akan dihanguskan! Siapa dia? Itulah orang-orang murtad.
Ibrani 10:27
10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

Kalau sekarang tidak mau melihat bagaimana pengorbanan Kristus demi kebersihan rumahNya, karena peduli akan rumahNya Dia rela hangus, maka satu waktu kehidupan yang mempermainkan persoalan ini, dia akan dihanguskan oleh Tuhan dengan api yang sama, yang sebenarnya tidak perlu kita kena lagi hal itu. Kalau membiarkan rumah Tuhan bahkan berbuat onar, maka itulah orang yang nanti akan dihanguskan dengan api.

Yesus menyebut Bait Allah itu “rumah BapaKu”. Mestinya orang Israel yang diangkat oleh Tuhan menjadi anak Tuhan yang sulung itu juga menjaga rumah Bapa. Tetapi mengapa mereka membuat rumah Bapa bersuasana pasar! Itu yang membuat Yesus murka. Akhirnya Yesus harus terpanggang karena murka Allah dan juga Dia menanggung dosa kita sehingga murka Allah kena kepadaNya.

Segala-galanya itu ada oleh karena Bapa. Itu pengertian Bapa atau Pater atau Patria. Berarti segala-galanya yang kita milik yang kita lihat maupun tidak kita lihat bahkan yang ada dalam diri kita semuanya itu milik Bapa. Maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengasihi Tuhan.

Tugas anak untuk memelihara kebersihan rumah Tuhan baik secara fisik maupun secara rohani. Kita jagalah kebersihan rohani kita. Jangan kita main-main. Jangan sampai Yesus yang sudah hangus karena rumahNya, kemudian saudara nanti menemui keadaan seperti itu karena mempermainkan rumah Tuhan. Tubuh kita adalah Bait Allah, siapa yang membinasakan Bait Allah, Tuhan akan membinasakan orang itu.

Jangan kita mempermainkan Tuhan. Mumpung Tuhan masih sedia memberi pengampunan dan masih diberikan solusi, mari kita hargai.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar