20180610

Kebaktian Pentakosta, Minggu 10 Juni 2018 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 6:3-4
6:3 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!"
6:4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.

Tentu ini cara Tuhan menghadapi orang-orang yang tidak menghargai gerakan kuda putih. Gerakan kuda putih ini adalah untuk menyempurnakan gereja Tuhan dan dia akan bergerak pada lini Firman Tuhan, tidak akan keluar dari koridor Firman Tuhan. Itu sebabnya kita jangan sampai keluar dari koridor Firman Tuhan. Utamanya kami hamba Tuhan yang dikatakan bagaikan bintang yang menuntun orang banyak. Bintang ini yang lebih dahulu diuji atau disaring oleh Tuhan. Jadi kami hamba Tuhan utamanya harus waspada sebab sebelum umat Tuhan disaring, disucikan, dimurnikan, hamba Tuhan yang lebih dahulu dan inilah yang terjadi di penghujung akhir zaman ini.

Daniel 11:35
11:35 Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai pada akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan.

Orang bijaksana ini dijelaskan dalam Daniel 12:3. Orang bijaksana ini ada yang akan jatuh. Jadi kegarakan kuda putih ini menyaring hal ini. Apakah kami tetap berpegang kebenaran yang disebut putih ini, atau kami melepaskan sebagian dan sebagian kami pegang atau bahkan melepaskan seluruhnya.

Daniel 12:3
12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

Orang bijaksanalah yang disaring, ternyata ada yang pudar cahayanya. Untuk itu saya harus waspada. Artinya bintang yang keluar dari peredarannya.

Lihat saja pribadi Yesus, pribadi rasul Paulus dan lainnya. Yesus adalah Tuhan. Tetapi saat Firman ini menjadi manusia itu melayani, Dia disebut oleh orang banyak kerasukan setan.
Yohanes 8:48
8:48 Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?"

Yesus disebut penyesat.
Yohanes 7:12
7:12 Dan banyak terdengar bisikan di antara orang banyak tentang Dia. Ada yang berkata: "Ia orang baik." Ada pula yang berkata: "Tidak, Ia menyesatkan rakyat."

Yesus disebut gila.
Yohanes 10:21-22
10:21 Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?"
10:22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.

Kemudian disebut juga Dia pengacau, bayangkan Tuhan Yesus dapat cercaan seperti itu. Itu penilaian manusia yang kotor otaknya yang tidak mengerti maksud dan misi Tuhan Yesus.

Kemudian rasul Paulus disebut gila.
Kisah Para Rasul 26:24
26:24 Sementara Paulus mengemukakan semuanya itu untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya, berkatalah Festus dengan suara keras: "Engkau gila, Paulus! Ilmumu yang banyak itu membuat engkau gila."

Rasul Paulus disebut pembawa huru hara.
Kisah Para Rasul 19:40
19:40 Sebab kita berada dalam bahaya akan dituduh, bahwa kita menimbulkan huru-hara pada hari ini, karena tidak ada alasan yang dapat kita kemukakan untuk membenarkan kumpulan yang kacau-balau ini." Dan dengan kata-kata itu ia membubarkan kumpulan rakyat itu.

Rasul Paulus dianggap pengacau.
Kisah Para Rasul 16:20; 17:6; 21:38
16:20 Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar kota itu, berkatalah mereka, katanya: "Orang-orang ini mengacau kota kita ini, karena mereka orang Yahudi,
17:6 Tetapi ketika mereka tidak menemukan keduanya, mereka menyeret Yason dan beberapa saudara ke hadapan pembesar-pembesar kota, sambil berteriak, katanya: "Orang-orang yang mengacaukan seluruh dunia telah datang juga ke mari,
21:38 Jadi engkau bukan orang Mesir itu, yang baru-baru ini menimbulkan pemberontakan dan melarikan empat ribu orang pengacau bersenjata ke padang gurun?"

Paulus tidak kaget sebab Tuhan Yesus saja disebutkan seperti itu. Orang yang hanya mendengar sepintas langsung urung niat dan meninggalkan pelayanan rasul Paulus. Rasul Paulus juga pernah ditinggalkan semua kawan-kawannya padahal dia berhadapan dengan pengadilan. Tetapi dia berkata “syukur dan puji Tuhan tidak meninggalkan aku, Tuhan membela aku, Tuhan menyelamatkan aku, Tuhan merampas aku dari mulut binatang buas”.
2 Timotius 4:16-18
4:16 Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku -- kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka --,
4:17 tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
4:18 Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.

Jadi ada penyaringan di antara hamba-hamba Tuhan. Apakah kami meneruskan kegerakan yang sudah diawali beberapa tahun yang lampau atau tidak. Hinaan dan fitnahan itu diterima oleh orang yang harus meneruskan misinya Tuhan.

Syukur sebelum kuda merah datang, didahului kuda putih dan penunggangnya. Dalam Wahyu 19:14 dikatakan penunggang kuda putih itu berpakaian lenan halus berwarna putih.
Wahyu 19:14
19:14 Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.

Ini ada hubungannya dengan penampilan Yesus sebagai Raja. Jadi kegerakan kuda putih ini mengangkat dan memperlihatkan kepada saya dan saudara bahwa Yesus itu adalah Raja.

Pada waktu dipermuliakan di atas gunung, pakaianNya putih berkilau-kilauan dan kemudian diangkat oleh rasul Petrus dalam II Petrus 1:16-17 tentang kedatangan Yesus pada kali kedua dalam status Raja. Jadi apa yang diperagakan dulu di atas gunung itu yang akan digenapkan di depan kita nanti. Orang yang pantas mengiring Raja di atas segala raja ini adalah orang-orang yang berpakaian putih, artinya orang yang menyambut kegerakan Firmam pengajaran dan Roh Kudus, kegerakan kuda putih.
Wahyu 3:4
3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.

Ini adalah orang-orang yang bergerak dan digarap oleh kegerakan kuda putih saat sekarang ini, ini adalah nubuatan. Jadi gereja Tuhan yang menyambut kegerakan kuda putih ini harus juga berpakaian putih. Berarti dia juga harus berbicara tentang kebenaran. Masakan dia mengenakan kebenaran yaitu putih, lalu tidak menyuarakan kebenaran. Ketika dia menyuarakan kebenaran pasti ada arus balik yang menyerang orang seperti itu. Tetapi bukan berarti karena ada serangan maka orang itu tidak betul.

Di sinilah terjadi penyaringan. Dalam Daniel 11:35 tadi sampai ada tiga kata kerja.
Daniel 11:35
11:35 Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan 1pengujian, 2penyaringan dan 3pemurnian di antara mereka, sampai pada akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan.

Kami harus mengalami pengujian, penyaringan dan pemurnian. Maka yang menggunakan pakaian putih harus menyuarakan kebenaran. Itulah tugas kami hamba Tuhan. Karena kelak kita akan diperhadapkan dengan kegerakan ini.

Ketika Yesus bangkit dari kubur, pada kebangkitanNya itu ada dua malaikat datang dan mereka berpakaian putih seperti salju. Jadi kuasa kebangkitan dibarengi pakaian putih seperti salju. Ini adalah bagian-bagian dari kegerakan kuda putih, kegerakan Roh Kudus.
Matius 28:3
28:3 Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju.

Ini kuasa kebangkitan, kebangkitan Yesus diiringi penampilan dua malaikat yang berpakaian putih seperti salju. Mengapa dikatakan putih seperti salju? Sebab kebangkitan Yesus ini untuk memberi pengampunan kepada orang yang mau menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat. Karena oleh kebangkitanNya kita diberi kesempatan untuk lahir baru. Mengalami lahir baru berarti ada pengampunan. Jadi kegerakan Firman dalam urapan Roh Kudus ini di dalamnya ada pengampunan dalam pendamaian dengan Tuhan.
Yesaya 1:18
1:18 Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

Ketika kehidupan itu terlibat dalam kegerakan ini, dia mendapat pakaian putih seperti salju, berarti ada pengampunan. Sehingga nantinya dia layak mengikuti penungang kuda putih itu. Namun ini belum berarti sudah tuntas.

Raja Daud memahami soal ini. Ketika dia jatuh dengan isteri Uria, dengan rancangan busuk Daud untuk mengambil isteri Uria itu. Pertama dia menyuruh Yoab memerintahkan Uria untuk datang ke istana. Karena dia tahu jangan-jangan hasil perselingkuhannya nanti menghasilkan buah. Makanya dipanggilah Uria untuk bermalam bersama isteri. Tetapi Uria tidak mau, dia tidur di emper rumah. Daud menyuruh dia masuk di rumah tetapi Uria menjawab “masakan aku tidur bersama isteriku sementara kawanku berperang”. Ini siasat Daud yang kotor itu, tetapi akhirnya Daud sadar dan memohonkan untuk disucikan putih bagaikan salju.

Kemudian Daud menyuruh Uria pergi ke medan perang dengan membawa surat untuk Yoab yang isinya “taruh Uria di tempat yang paling depan” maksudnya supaya Uria mati dibunuh dan Daud bisa mengambil isterinya. Benar siasat itu berhasil, Uria mati dibunuh oleh musuh dan diambillah isterinya. Ini siasat busuk Daud. Tetapi apa yang dikatakan oleh Daud ketika dia sadar? Daud akhirnya disadarkan oleh Tuhan melalui nabi Natan. Untuk kita sekarang, adalah bagian dari kerja hamba Tuhan untuk mengingatkan umat Tuhan, agar ketika melakukan kesalahan kita segera sadar diri dan bertobat.
Mazmur 51:9
51:9 Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!

Dan sesudah dibasuh lebih putih dari salju, jangan diulangi lagi. Kehadiran dua malaikat, yang satu di kepala dan yang satu di kaki dengan pakaian putih seperti salju itu dalam suasana kuasa kebangkitan. Kuasa kebangkitan inilah yang memberi kita peluang lahir baru dan mendapat pengampunan, manfaatkanlah hal ini. Apalagi di akhir zaman ini, mumpung kuda putih masih bekerja, jangan tunggu tampil kuda merah, kuda hitam dan kuda hijau kuning.

Salju itu ada hubungannya dengan hukuman akhir zaman. Jangan kita berpikir bahwa itu hanya peragaan Tuhan bahwa malaikat itu berpakaian putih seperti salju, Daud memohon supaya disucikan lebih putih dari salju. Tetapi bicara salju itu ada hubungannya dengan hukuman yang paling berat nanti. Tuhan berkata kepada Ayub “sudahkan engkau pergi ke perbendaharaan salju yang Kusimpan untuk masa kesesakan”. Kalau kita tidak terlibat dalam kegerakan ini maka salju dalam bentuk yang lain yaitu dalam bentuk penghukuman menjadi bagian orang itu.
Ayub 38:22-23
38:22 Apakah engkau telah masuk sampai ke perbendaharaan salju, atau melihat perbendaharaan hujan batu,
38:23 yang Kusimpan untuk masa kesesakan, untuk waktu pertempuran dan peperangan?

Ada simpanan bahaya untuk akhir zaman. Tetapi gereja Tuhan yang mendapatkan penggembalaan dan di dalam penggembalaan dia mendapatkan pakaian rangkap maka dia tidak takut kepada salju itu. Salju disimpan menjadi hukuman di akhir zaman. Entah dia rambut gondrong, entah dia botak, entah dia rambut tebal, semua akan dilempar oleh Tuhan nanti. Tetapi orang yang dilayani oleh gembala dan diberikan busana rangkap, tidak perlu takut soal itu.

Di dalam kegerakan ini, fungsi gembala bertanggung jawab supaya jemaatnya memiliki pakaian rangkap. Tujuannya apa? Mengatasi salju ini.
Amsal 31:21
31:21 Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.

Siapa yang menyediakan pakaian rangkap? Ibu yang menyediakan. Siapa ibu dalam penggembalaan? Itulah gembala dan dia juga seorang bapa. Bagi seluruh sidang jemaat dia siapkan pakaian rangkap, dua rangkap. Gereja Tuhan, kita diakhir zaman ini, dipertanyakan apakah kita sudah memiliki busana dua rangkap ini? Kalau belum berarti saya sebagai gembala yang salah atau kalau belum berarti jemaat yang salah jika gembala sudah sampaikan. Pakaian dua rangkap ini jangan sampai tidak kita miliki. Dalam kegerakan kuda putih sekarang ini adalah kesempatan kita memiliki pakaian rangkap.
Yesaya 61:10
61:10 Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.

Tugas kami untuk memberikan pakaian rangkap yaitu pakaian keselamatan dan ditutupi jubah kebenaran sehingga suasana mempelai ada di tangan saudara, itulah tujuan kegerakan kuda putih. Sesudah bicara pakaian rangkap ini, langsung suasana mempelai disebut. Itu sebabnya kita tidak takut dengan hukuman salju di mana ada perbendaharaan salju yang Tuhan siapkan untuk melempar orang fasik, orang yang melawan Tuhan, orang yang tidak dengar-dengaran kepada Tuhan. Tidak usah bicara orang luar, itu sudah pasti kena. Kita yang di dalam ini harus waspada jangan sampai kena. Makanya menjadi tanggung jawab kami untuk mengenakan pakaian keselamatan yaitu lahir baru dan jubah kebenaran, sehingga perhiasan mempelai menjadi bagian jemaat Tuhan.
I Petrus 1:3
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

Siapa yang menyiapkan pakaian rangkap? Gembala sebagai ibu. Jika tidak menghargai ini maka kuda merah pasti menerjang. Dan akan beruntun kuda hitam dan juga kuda hijau kuning. Ini sesuai dengan Yeremia 4:20, akhirnya hukuman itu datang secara beruntun.
Yeremia 4:20
4:20 Kehancuran demi kehancuran dikabarkan, seluruh negeri dirusakkan; kemahku dirusakkan dengan tiba-tiba, tendaku dalam sekejap mata.

Berarti terus menerus kehancuran berkesinambungan. Jika kegerakan kuda putih ini diabaikan, berarti akan berhadapan dengan Wahyu 6:3-4 yaitu kuda merah. Bagaimana antara lain warna atau situasi dari Wahyu 6:3-4 ini?
Yesaya 65:12
65:12 Aku akan menentukan kamu bagi pedang, dan kamu sekalian akan menekuk lutut untuk dibantai! Oleh karena ketika Aku memanggil, kamu tidak menjawab, ketika Aku berbicara, kamu tidak mendengar, tetapi kamu melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak berkenan kepada-Ku."

Sementara terjadi kegerakan kuda putih, malah dia melakukan hal yang tidak berkenan kepada Tuhan. Orang seperti itu akan menekuk lutut untuk dibantai. Tetapi banyak anak Tuhan tidak bergeming, dia anggap itu hanya ancaman global. Silahkan kalau berpikir begitu, kuda merah telah siap dilepas oleh Tuhan. Yang banyak seperti itu anak muda, banyak yang tidak takut dan tidak gentar. Padahal usianya kemungkinan besar akan sampai pada masa aniaya antikristus.

Apa yang bisa menghadang kegerakan kuda merah? Kegerakan kuda merah ini mendunia, tetapi ada yang bisa membuat dia untuk seketika berhenti, dia melongo.
Zakharia 1:8 (Terjemahan Lama)
1:8 Maka pada waku malam kulihat, bahwasanya adalah seorang laki-laki mengendarai kuda merah, maka berhentilah ia di tengah-tengah segala pokok murd, yang pada tempat dalam, dan di belakangnya adalah beberapa ekor kuda merah dan merah tua dan putih warnanya.

Yang bisa menahan laju kuda merah ini hanya jika ada pokok murad dan dikatakan juga di tempat dalam. Pokok murad ini adalah evolusi yang dikerjakan oleh Firman pengajaran yang turun bagaikan hujan yang lebat sehingga onak berubah menjadi murad. Sekalipun dia onak dan duri tetapi jika dia menerima Firman pengajaran maka hidup itu bisa berubah menjadi murad. Sekalipun dalam nikah rumah tangga suami tampil seperti onak, isteri seperti duri/ dua-duanya duri dan onak, tetapi ketika kegerakan kuda putih, kegerakan Firman pengajaran datang dan disambut dengan rendah hati oleh umat, maka ada harapan untuk diubahkan dari pokok onak dan duri menjadi pokok murad. Dan pokok murad ini dipakai dalam pesta pondok daun-daunan.

Supaya kita tidak diterjang oleh kuda merah maka lebih dahulu sambut kegerakan kuda putih yaitu kegerakan Firman yang bisa mengubahkan kita dari sifat duri supaya jadi murad.
Yesaya 55:10-11,13
55:10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
55:13 Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.

Yesaya 55:13 (Terjemahan Lama)
55:13 Akan ganti pokok duri kelak bertumbuh pohon senobar dan akan ganti pokok onak kelak bertumbuh pohon murd, maka inilah bagi Tuhan akan suatu nama dan akan tanda yang kekal, yang tiada terhapuskan.

Untuk menghadapi sepak terjang kuda merah, kita harus memiliki pokok murad. Dari mana kita mendapatkan pokok murad? Karena menerima hujan Firman pengajaran yang turun dengan deras. Setiap kita beribadah kita disiram oleh Tuhan dengan hujan Firman pengajaran yang turun dengan deras, sehingga tidak ada seorangpun di antara kita yang akan bertahan pada duri/onak, ini solusi agar tidak diterjang oleh kuda merah padam.

Kenapa kuda merah datang dan damai dicabut? Karena mereka menolak Firman pengajaran seperti dalam Yesaya 2:1-4.
Yesaya 2:1-4
2:1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
2:4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

Onak ini menyusahkan. Alkitab mengatakan orang yang suka memberontak itu disebut onak dan duri bahkan disejajarkan dengan kalajengking.
Yehezkiel 2:6
2:6 Dan engkau, anak manusia, janganlah takut melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di tengah-tengah onak dan duri dan engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak.

Siapa yang diibaratkan seperti onak, duri dan kalajengking? Umat Israel yang memberontak. Dalam Yehezkiel pasal 2 ini ada tujuh kali disebut memberontak dan pemberontak.

Yehezkiel 2:3,5,6,7,8
2:3 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa 1pemberontak yang telah 2memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga.
2:5 Dan baik mereka mendengarkan atau tidak -- sebab mereka adalah kaum 3pemberontak -- mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka.
2:6 Dan engkau, anak manusia, janganlah takut melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di tengah-tengah onak dan duri dan engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum 4pemberontak.
2:7 Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah 5pemberontak.
2:8 Dan engkau, anak manusia, dengarlah apa yang Kufirmankan kepadamu; janganlah 6memberontak seperti kaum 7pemberontak ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah apa yang Kuberikan kepadamu."
Kalau disebut kalajengking itu lebih parah lagi. Sebab dikatakan dalam Wahyu pasal 9, akan muncul dari lubang maut itu binatang seperti kalajengking. Mukanya seperti kuda, rambutnya seperti rambut perempuan dan ekornya seperti kalajengking yang akan menyengat manusia sehingga 5 bulan mencari mati tetapi tidak bisa mati. Kenapa kita harus kena hal seperti ini.

Yang bisa kena ini adalah kehidupan yang memelihara duri dan onak. Padahal Firman Pengajaran sudah diguyur begitu luar biasa dalam sidang jemaat. Semoga tidak ada lagi di antara kita yang seperti ini. Tetapi di dalam gereja Tuhan yang mengaku memiliki Firman pengajaran, banyak juga pemberontak-pemberontak. Ini yang saya takutkan, jika pemberontak ini tidak segera teratasi, mereka inilah duri dan onak. Alkitab mengatakan jika mereka menerima siraman air hujan Firman pengajaran maka mereka bisa berubah menjadi pokok murad.

Pokok murad itu dipakai untuk pesta pondok daun-daunan. Pokok murad ini antiduri. Ketika bangsa Israel di suruh mencari pokok murad, mereka sudah tahu jika di gunung ditemukan ada duri maka jangan cari pokok murad di situ. Tetapi kalau ada pokok murad di situ jangan coba cari duri di situ. Onak duri dan murad tidak bisa ada pada satu lokasi, tidak bisa akur dan rukun. Onak duri (orang) senang dengan dosa, tetapi murad (orang) benci dengan dosa.

Sekarang dipertanyakan kalau dalam diriku ada duri dan onak, jangan harap mendapatkan murad dalam diriku. Tetapi kalau ada murad dalam diri kita maka duri dan onak akan jauh. Begitu juga di dalam persekutuan, jika ada duri dan onak maka tidak akan ada penyesuaian, pasti yang duri dan onak jalan sendiri, yang murad juga akan jalan sendiri.

Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

Pokok murad ini ada di lembah yang dalam. Artinya pokok murad ini hanya diterima oleh orang yang merendah. Mendengar Firman dia merendah, mendengar nasihat hamba Tuhan dia merendah, sehingga tidak mungkin hadir roh pemberontakan dalam dirinya, tidak mungkin hadir duri dan onak dalam dirinya apalagi mau hadir kalajengking karena dia selalu merendah.

Kita periksa apakah roh pemberontakan ini ada pada kita. Kadang kita sisihkan kebenaran dan kita tampilkan daging kita sehingga memberontak. Ini yang menjadi kegagalan sehingga kuda merah mudah menerjang kita. Tetapi Firman Tuhan pasti digenapkan. Gereja Tuhan tidak takut akan salju karena menggunakan pakaian rangkap. Siapa yang mengenakan? Lewat pelayanan gembala. Gereja Tuhan yang berpakaian rangkap ini tidak takut lagi kepada salju karena sudah disingkirkan oleh Tuhan.

Hukuman Tuhan dalam Wahyu pasal 6 tidak berhenti hanya pada kuda merah, hal ini berkelanjutan. Setelah kuda merah maka datang kuda hitam.
Wahyu 6:3-4
6:3 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!"
6:4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.

Kuda merah padam ini adalah angkara murka yang besar, marah besar. Persis seperti Wahyu 12:3 yaitu ular naga merah padam.
Wahyu 12:3
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

Damai dicabut, padahal kegerakan kuda putih untuk mempermanensikan damai. Itulah tujuan kegerakan kuda putih, supaya damai itu permanent. Di dalam nikah rumah tangga dan dalam berjemaat bagaimana? Kalau kita mempertahankan gerakan kuda putih maka lama kelaman kita akan merasakan damai itu dipermanensikan dalam diri kita. Tetapi kalau damai itu tidak terasa bahkan mempertahankan sakit hati dan dendam, di mana perubahan onak menjadi murad dan duri menjadi sanobar, maka dendam jadi permanen.
Yesaya 55:13
55:13 Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.

Mengapa dua pohon ini digandeng? Sebab kita tahu sanobar itu diambil dari gunung Libanon dan dijadikan papan untuk menjadi lapis lantai Bait Allah.
1 Raja-raja 6:15
6:15 ia melapisi dinding rumah itu dari dalam dengan papan kayu aras; dari lantai sampai ke balok langit-langit dilapisinya dengan kayu aras, tetapi lantai rumah itu dilapisinya dengan papan kayu sanobar.

Setelah papan sanobar menjadi lantai Bait Allah. Artinya kehidupan yang tadinya duri berubah jadi sanobar akan mendapatkan dirinya ada di dalam Bait Allah jika menanggapi Firman Tuhan dengan serius. Tetapi bagaimana kalau tidak menyambut dengan serius dan malah mempertahankan dagingnya.
Yehezkiel 2:3,5,6,7,8
2:3 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa 1pemberontak yang telah 2memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga.
2:5 Dan baik mereka mendengarkan atau tidak -- sebab mereka adalah kaum 3pemberontak -- mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka.
2:6 Dan engkau, anak manusia, janganlah takut melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di tengah-tengah onak dan duri dan engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum 4pemberontak.
2:7 Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah 5pemberontak.
2:8 Dan engkau, anak manusia, dengarlah apa yang Kufirmankan kepadamu; janganlah 6memberontak seperti kaum 7pemberontak ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah apa yang Kuberikan kepadamu."

Mereka sudah Tuhan berikan kesempatan, mereka ini dipanggil tetapi tidak mendengar. Tuhan tolong ini jangan ada dalam diriku. Akhirnya mereka ini dibantai.
Yesaya 65:12
65:12 Aku akan menentukan kamu bagi pedang, dan kamu sekalian akan menekuk lutut untuk dibantai! Oleh karena ketika Aku memanggil, kamu tidak menjawab, ketika Aku berbicara, kamu tidak mendengar, tetapi kamu melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak berkenan kepada-Ku."

Ada orang percaya yang seperti ini, ibadah dia anggap biasa saja, mau pergi ibadah atau tidak baginya sama saja tetapi tunggu pembalasan Tuhan.

Yesaya 66:4
66:4 demikianlah Aku lebih menyukai memperlakukan mereka dengan sewenang-wenang dan mendatangkan kepada mereka apa yang ditakutkan mereka; oleh karena apabila Aku memanggil, tidak ada yang menjawab, apabila Aku berbicara, mereka tidak mendengarkan, tetapi mereka melakukan yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak Kukehendaki.

Akhirnya Tuhan perlakukan mereka dengan sewenang-wenang. Ini jangan terjadi pada jemaat, jangan sampai Tuhan memperlakukan kita sewenang-wenang. Jika Tuhan sampai berbicara seperti ini berarti sudah keterlaluan orang Israel.

Ke mana kita mengarahkan hidup kita. Apakah kita tampil seperti murad yang ada di lembah yang paling dalam?
Zakharia 1:8 (Terjemahan Lama)
1:8 Maka pada waku malam kulihat, bahwasanya adalah seorang laki-laki mengendarai kuda merah, maka berhentilah ia di tengah-tengah segala pokok murd, yang pada tempat dalam, dan di belakangnya adalah beberapa ekor kuda merah dan merah tua dan putih warnanya.

Ada yang menyusul kuda merah itu. Tidak ada setapak tanah di muka bumi yang tidak diterjang kuda merah. Hal ini sudah dekat waktunya. Oleh sebab itu mohonlah kepada Tuhan “berikan roh takut akan Dikau”. Karena manusia selalu mengelus-elus dagingnya makanya dia berperilaku menurut keinginan dagingnya, tidak takut lagi Tuhan. Sementara orang tersebut mendengar Firman, tetapi tetap tampil seperti duri dan onak. Kami tidak mau terus tampil sebagai duri dan onak karena hukuman akan turun dan tidak akan pernah pupus sampai selesai menjalankan tugasnya.

Sebabnya jangan tunggu damai dicabut. Kalau di dalam sidang jemaat ada damai, artinya kehidupan itu selalu memberi maaf kepada orang yang bersalah kepadanya dan dia juga bisa minta maaf kepada orang lain yang kepadanya dia melakukan kesalahan, maka semuanya akan selesai, mereka akan damai. Bahkan ada damai abadi. Damai abadi untuk kemasyuran Tuhan.
Yesaya 55:13
55:13 Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.

Sejauh mana kita patuh di dalam penggembalaan. Apakah Alkitab mengatakan bahwa kita memakai sendiri pakaian keselamatan dan jubah kebenaran? Tidak! Ada hamba Tuhan yang mengenakan.

Keselamatan yang dibicarakan di sini bukan keselamatan sekarang, tetapi keselamatan yang akan datang. Rasul Petrus maupun rasul Paulus dan juga Tuhan Yesus sering berbicara keselamatan yang akan datang. Ada kuda merah, kuda hitam dan kuda hijau kuning yang akan menerjang. Apakah saudara luput? Jika kita luput maka itulah keselamatan yang akan datang.
I Petrus 1:5
1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.

Dipelihara dalam kekuatan Allah, itulah kekuatan Firman pengajaran. Rasul Petrus tidak bicara keselamatan yang sudah dia alami oleh karya Golgota. Tetapi yang Petrus bicarakan ini tentang keselamatan yang akan datang. Apalagi kita ada di zaman Roh. Petrus ada di awal zaman Roh dan kita sudah ada di penghujung zaman Roh.
Efesus 4:30
4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

Adakah kita tenggelam dalam kegerakan kuda putih yaitu kegerakan Roh Kudus hujan akhir yang akan merubah onak duri dirubah menjadi murad. Atau tetap mempertahankan kalajengking? Kalau mempertahankan kelajengking maka dia akan mengalami 150 hari atau sama dengan 5 bulan mencari mati tetapi tidak bisa mati.
Wahyu 9:5
9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

Angka ini adalah angka yang sangat misteri. Saudara tahu, bumi pada zaman Nuh selama 150 hari tenggelam oleh air bah. Tuhan menghancurkan manusia di bumi dan tinggal 8 orang yang disisakan oleh Tuhan. Jika kita berpikir secara manusiawi bisa saja berkata betapa kejamnya Tuhan. Termasuk anak-anak dan bayi, semua tenggelam.

Angka 150 berikutnya adalah di mana pokok zaitun, tumpukan gandum semua terbakar oleh pasangan nikah serigala. Simson menangkap 300 ekor serigala dan dijadikan 150 pasangan lalu diikat obor di ekornya kemudian dilepaskan. Menangkap serigala itu bukan hal gampang, tetapi sendirian Simson menangkap 300 ekor, lalu dia lepaskan di ladang orang Filistin sehingga habis tumpukan gandum dan hancur pokok zaitun, semua terbakar.

Jadi jika kita tidak menghargai ini, tidak heran gandum/ pemeliharaan Tuhan hilang dan Zaitun yang digunakan mengisi minyak pada pelita agar menjadi terang tidak ada. Hidupnya gelap dan akan berakhir mau cari mati tetapi tidak bisa mati.

Jangan kita tunggu kuda merah, jangan kita tunggu kuda hitam, jangan kita tunggu kuda hijau kuning. Dalam terjemahan lama kuda kelabu, itulah warna orang mati. Biarpun orang itu warna kulitnya putih, hitam atau sawo matang, tetapi kalau dia mati maka warnanya menjadi hijau kekuning-kuningan. Inilah yang harus dihadapi oleh orang-orang yang tertinggal 3.5 tahun antikrist.

Saya berkata andai kata memungkinkan biarlah kita tinggal di gudang dan disuplai terus makanan supaya jangan lagi kita keluar. Namun kita masih keluar dan esok lusa bisa kita menemukan duri dan onak. Jika kita sudah jadi murad dan bergaul dengan duri dan onak itu berbahaya.

Fakta di permukaan, dinasihati oleh Tuhan melalui rasul Paulus, ketika orang itu menjadi janda atau duda, kemudian dia mau menikah, jangan coba menikah dengan orang yang bukan di dalam Tuhan. Anda mungkin berpikir “akan saya menangkan” tetapi tidak! Anda justru yang akan ditarik oleh orang itu. Itu sebabnya diawas-awasi oleh rasul Paulus, jangan kita menjadi pasangan yang tidak seimbang. Kalau belum, ajak orang itu mendengarkan Firman Tuhan. Sebab fakta di lapangan kebanyakan malah orang yang sudah di dalam yang ditarik oleh pasangannya.

Kuda merah boleh datang, tetapi kalau saya murad maka dia akan berhenti dan tidak berani menerjang saya. Kalau kalau saudara adalah murad maka kuda merah akan berhenti dan tidak berani menerjang saudara. Mengapa? Ada Tuhan Yesus yang melindungi dan menjagamu.

Pergumulan kami yang berat adalah anak yang paling bungsu. Sebab seorang hamba Tuhan mengatakan bahwa pukulan telak bagi seorang hamba Tuhan jika anaknya tidak bisa diatur.

Saya bersyukur kepada Tuhan sebab dua anak saya menjadi hamba Tuhan 100 %. Dan saya perhatikan yang menjadi hamba Tuhan adalah anak nomor dua dari tiga perempuan, serta anak nomor dua dari tiga laki-laki. Selalu kedudukan nomor dua ini tempat yang beruntung. Efraim anak kedua dan dia yang mendapat kesulungan, Yakub anak kedua dia yang mendapat kesulungan. Itu sebabnya Ham mengejar kedudukan anak yang kedua ini padahal dia adalah anak yang bungsu. Kalau kita membaca, ada 5 ayat mengatakan “Sem, Ham dan Yafet” padahal Ham ini anak yang bungsu. Dia mengejar posisi kedua tetapi dia tidak berhasil.

Saya sebagai hamba Tuhan tetap menjaga dan bergumul. Karena saya selalu ingat perkataan hamba Tuhan yang berkata bahwa pukulan telak bagi hamba Tuhan jika anaknya tidak jadi saksi, jika anaknya keluyuran, jika anaknya jadi gangster, jika anaknya bajingan. Mendengar itu saya langsung lari ke depan bersama isteri dan mohon pertolongan dari Tuhan. Kegerakan kuda putih itu jangan sampai terlewatkan bagi kami suami isteri. Kalau saya sudah menerima kegerakan kuda putih berarti pokok murad ada pada diriku, tidak akan bisa diterjang oleh kuda merah karena sudah disingkir oleh Tuhan.

Ayo jemaat Tuhan, berapa lama lagi kita harus bertahan dengan sifat tabiat yang lama. Kita raba diri kita apakah sudah baik semua, ada damai? Kegerakan kuda putih itu untuk mempermanensikan damai dalam diri kita.

Tuhan Memberkati.


JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar