20181117

Kebaktian Doa, Sabtu 17 November 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 5:1-4
5:1 Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
5:4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya.

Pusat perayaan orang Yahudi adalah di Yerusalem. Yesuspun mengakui dan jelas Dia ikut tradisi Yahudi. Sesungguhnya kehadiran Yesus ini untuk merombak, membenahi, memperbaiki tata krama ibadah yang salah selama ini. Kehadiran Yesus dalam setiap kesempatan ada hal-hal yang harus Dia lakukan yaitu merubah sifat karakteristik ibadah-ibadah tua. Orang-orang yang berperan dalam melaksanakan ibadah tua, ketika Tuhan Yesus merombak dan melakukan mujizat, dari orang-orang yang menjadi pelaku ibadah tua  ini yang marah. Karena apa? Karena mereka dikoreksi oleh Tuhan.

Ibadah tua ini tanpa disadari sering ada pada saudara dan saya. Jika Tuhan tidak hadir untuk membenahi maka kita terjebak melakukan ibadah tua, ibadah yang tidak pernah ada keubahannya. Bukan karena bentuk ritualnya tetapi figur orangnya, anak Tuhan maupun hamba Tuhan. Jika tidak ada keubahan berarti dia mempertahankan ibadah tua, ibadah dirinya sendiri.

Kita takut menghadapi akhir zaman ini. Jika mengikuti media-media yang ada, sekarang ini banyak orang Yahudi mulai menulis buku tentang Yesus dan mereka membuka diri menerima Yesus. Sudah mulai banyak buku terbitan orang Yahudi yang mengkisahkan tentang Yesus dan mereka menerima Yesus.

Kalau kita bangsa kafir begini-begini saja, tidak ada perubahan karakter hidup, itu bukan salah karena kita datang beribadah tetapi karena tidak ada perubahan. Orang seperti ini nanti akan terjebak. Akhirnya Tuhan berpaling kepada bangsa Yahudi. Bangsa kafir tertutup pintu kemurahan.

Saya membaca buku dari bapak Pdt. Derk. Dia menceritakan bagaimana pengalamannya sejak tahun 1972 di Israel. Dia hidup di tengah-tengah kancah perang. Dia melihat dan mengkisahkan bagaimana orang Yahudi menulis buku tentang Yesus. Mereka mengkisahkan tentang Yesus sesuai Alkitab dan mereka mulai percaya.

Ini keberhasilan Yesus, kehadiran Yesus di Yerusalem, tujuannya ini semua. Bukan saat itu terjadi tetapi akan datang saatnya itu akan berbuah. Tetapi kalau kita orang Kristen (bangsa kafir) tidak berubah sikap, paradigma kita begitu-begitu terus tidak ada perubahan cara pandang kita maka itu berbahaya. Sebab keselamatan yang kita terima lewat korban Kristus di Golgota ada di tangan kita, tetapi bagaimana dengan keselamatan yang akan datang. Roma pasal 13:11, I Petrus 1:5 dan Efesus 4:30, Ibrani 11:28 bicara tentang keselamatan yang akan datang.
Roma 13:11
13:11 Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.

I Petrus 1:5
1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.

Efesus 4:30
4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

Ibrani 12:28
12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.

Apakah kita masuk pada keselamatan yang akan datang yaitu penyingkiran gereja? Kalau Tuhan sudah kembali ke Israel maka gereja Tuhan dari bangsa kafir sudah disingkirkan. Dua saksi akan bersaksi di Israel nanti, yang satu berkuasa atas air menjadi darah dan yang satunya berkuasa meminta api dari langit. Bukan berarti Musa dan Elia tetapi hamba-hamba Tuhan mengatakan kemungkinan besar keduanya akan datang bersaksi nanti. Kita tidak perlu tahu siapa figur yang akan datang nanti yang penting apa yang dikatakan Alkitab pasti akan terjadi. Tidak ada satupun ayat Firman Tuhan yang tidak digenapi.

Saudara lihat saja bangsa Israel diproklamasikan tanggal 15 Mei 1948. Tanggal 16 mereka diserang padahal mereka hanya 600.000 lebih namun dikepung oleh jutaan musuh tetapi tidak bisa dikalahkan. Kemudian sekitar tahun 1966-1967 terjadi perang 6 hari, mereka hampir saja dikalahkan tetapi akhirnya semua musuh mereka hancurkan,  semua tank-tank musuh hancur. Dalam perang Zipur juga kita melihat ada kedaulatan Allah kepada Israel.

Tuhan sudah segera datang, tetapi kita diam saja! Kita tidak ada kegentaran, tidak ada perubahan, ibadah hanya tradisi! Tidak takut akan Tuhan! Saya ngeri melihat itu. Jika Tuhan izinkan, besok kita akan berhitung sesuai dengan Wahyu pasal 7.

Olehnya mari kita perhatikan di penghujung akhir zaman, tujuan Tuhan hadir di sana untuk merubah karakteristik mereka. Kali ini kita bicara tentang timpang. Pemimpin-pemimpin agama saat itu benar-benar timpang. Timpang ini mendua hati, bercabang hati. Ini yang mau Tuhan luruskan. Coba kita lihat dulu asalnya.
I Raja-raja 18:21
18:21 Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun.

Dalam Lukas pasal 16 mereka sudah berubah. Tetapi yang berubah cuma pegangannya tetapi sifat hati mereka tetap timpang atau bercabang. Ini yang mau Yesus koreksi. Kehadiran Yesus di sana untuk mengoreksi mereka. Ini ketimpangan, ini ketidakjelasan ibadah pelayanan, justru di zaman Yesus.
Lukas 16:11-13
16:11 Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
16:12 Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
16:13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Ini ketimpangan. Siapa mereka? Pemimpin. Ketika Yesus berbicara ini dan didengar oleh orang-orang seperti ini, apa yang mereka katakan?
Lukas 16:14
16:14 Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.

Mereka mencemooh, tidak bisa terima. Jadi ketika ketimpangan, bercabang hati, mendua hati dikoreksi, belum tentu terbuka hati untuk menerima. Di sini mereka mencemooh Yesus, mencemooh Yesus berarti mencemooh Firman, mencemooh Firman berarti mencemooh pengajaran. Mencemooh Yesus sama dengan mencemooh Mempelai Laki-laki Sorga. Sama dengan menutup diri untuk masuk sorga karena Yesus yang punya sorga. Apakah Yesus mau berlarut-larut, apakah sorga tidak mau membukakan sorga bagi mereka? Yesus mau makanya Yesus hadir, Yesus benahi, Yesus pulihkan, Yesus tunjuk yang salah ini supaya sorga terbuka bagi mereka manakala mereka sadar.

Kita lihat tipe gereja Tuhan akhir zaman ini. Jika seseorang berbicara ini maka akan ditanggapi sombong, mengada-ada. Kalau saja saya mengajarkan Firman dalam I Tesalonika 5:12-13 apakah saya mengajar supaya saya dipuja-puja, saya disanjung-sanjung supaya saya sombong? Itu ajaran Firman! Supaya menjunjung hamba Tuhan yang melayani kamu dengan pelajaran Firman dan menegor kamu. Tetapi salah kaprah dan menganggap Pendeta Bernard itu sombong!  Di sinilah ketimpangannya, ketidak adanya kebenaran dalam diri kita. Fungsi hamba Tuhankan untuk meluruskan, Yesus datang di Yerusalem untuk meluruskan, untuk menyudahi yang salah. Ibadah tua, cara lama, cara yang tidak berkenan kepada Tuhan itu harus dibereskan.

I Tesalonika 5:12-13
5:12 Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;
5:13 dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.

Bukan Paulus mengajar dirinya sombong ketika meminta dia dijunjung. Tetapi ini karakter hamba Tuhan yang berani menegor, memperbaiki dan membenahi yang salah. Jangan sampai terjadi dalam gereja mendua hati. Kalau mendua hati itu timpang dan berbahaya. Makanya Tuhan mau membenahi ketimpangan dalam gereja.

Dalam Lukas pasal 16 tadi uang dan Tuhan disejajarkan mereka. Padahal uang itu akan mengikuti kita, kalau kita mengutamakan Tuhan. Bukan disandingkan, bukan disejajarkan. Tetapi di sini mereka menyandingkan uang dan Tuhan. Tuhan katakan kalau disandingkan pasti salah satu akan dikasihi dan salah satunya dibenci. Dan kecenderungan manusia selalu membenci Firman dan suka mengindahkan mamon. Soal Firman tunggu dulu, kalau soal mamon mereka mau, itu kecenderungan hati manusia. Siapa manusia di dunia ini yang tidak suka mamon. Tetapi kalau kita mendahulukan Tuhan maka mamon pasti mengikut, karena itu cara sorga. Namun kalau kita sandingkan maka otomatis Firman tidak akan kita peduli, yang penting meraup mamon sebanyak-banyaknya.

Itu sebabnya hal ini dipertanyakan di zaman Yosua. Dan dia anjurkan supaya pilih salah satu. Tuhan tidak mau diriNya disandingkan dengan yang lain. Kalau mau baal, mau yang lain, silahkan pilih itu. Tetapi kalau mau dengan Tuhan ya pilih Tuhan, supaya jangan timpang.
Yosua 24:15
24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"

Bagaimana jawaban mereka?
Yosua 24:16-18
24:16 Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!
24:17 Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui,
24:18 TUHAN menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kami pun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita."

Ini baru ucapan mulut, belum fakta di lapangan. Makanya Yosua kembali mengatakan “kamu tidak bisa beribadah kepada Allah, nanti kamu tidak mampu!”.
Yosua 24:19
24:19 Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: "Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu.

Kenapa minat mereka beribadah malah dihadang? Itu diuji! Sebab Yosua tahu siapa mereka. Mulut bisa ngomong, tetapi perbuatannya nanti bagaimana. Apalagi tuntutannya Tuhan adalah kekudusan dan Dia tidak mau disandingkan dengan apapun. Jika berbuat dosa dan Tuhan disandingkan dengan yang lain maka Tuhan akan membinasakan mereka.

Yosua 24:20
24:20 Apabila kamu meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada allah asing, maka Ia akan berbalik dari padamu dan melakukan yang tidak baik kepada kamu serta membinasakan kamu, setelah Ia melakukan yang baik kepada kamu dahulu."

Akhirnya mereka membuat suatu perjanjian dan mereka ikrar bersama Yosua dan keluarga bahwa semua beribadah kepada Allah dan Yosua tenang. Ini ada di penghujung dalam Yosua pasal 24. Dan ini dipertanyakan juga kepada kita yang hidup akhir zaman ini. Bukan kebetulan pasal 24 ini pasal terakhir. Berarti dipertanyakan kepada kita dan mana yang kita pilih.

Jangan sampai kita menjadi kehidupan Kristen yang tidak stabil, timpang bimbang. Hari ini A, besok sudah B, lusa sudah C. Tidak ada stabilitas dalam dirinya. Selalu labil, selalu goyang, tidak ada ketetapan hati dalam mengiring Tuhan. Sehingga jika ada pikirannya korslate, rasa-rasanya dia mau menghancurkan orang lain. Jangan kita berbahasa yang salah.

Jika ada masalah apapun tenang saja. Karena apa? Patokan saya Lukas pasal 15. Siapa yang tidak sakit hati bapa ditinggalkan oleh anak dan anak bungsu itu mengobral harta bapanya. Sakit hati bapa. Bapanya tidak berupaya mencari, kakaknya juga tidak berupaya untuk mencari, tunggu saja. Hati Bapa sorgawi menunggu, pasti satu saat kembali. Yang menjadi pertanyaan yang tinggal di tempat, yang tidak pergi ke mana-mana akhirnya tidak masuk dalam pesta. Yang memboroskan harta orang tua, hidup dengan pelacur, akhirnya dia bertobat dan dia masuk dalam pesta. Tetapi yang tinggal di rumah tidak masuk dalam pesta. Bapa menggelar pesta dan anak sulung ada di kebun tidak mau masuk pesta, malah meraju. Jangan ada roh seperti ini, sebab banyak kemungkinan bisa terjadi.

Pergumulan kami hamba Tuhan berat. Untuk mempersembahkan jemaat agar diterima oleh Tuhan, taat dalam perkataan dan perbuatan bukan perjuangan ringan.

Kenapa Yosua sodorkan kedua ini, baal atau Tuhan. Baal artinya pemilik. Kemudian mereka berkisah, kami telah ditebus oleh Tuhan dari Mesir, berarti mereka telah dimiliki oleh Tuhan.
Mazmur 100:3
100:3 Ketahuilah, bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

Kita memang punyanya Tuhan, bukan punyanya baal, bukan punyanya mamon, bukan punyanya milkom, bukan punyanya molok, bukan punyanya asyera. Kalau kita punyanya Tuhan dikaitkan dengan umatNya, kawanan domba gembalaanNya. Kalau saudara punyanya Tuhan harus buktikan saudara digembalakan. Kenapa kita digembalakan? Supaya tertolong. Lihat saja orang yang tidak membawa dirinya digembalakan, hancur hidupnya. Karena penggembalaan itu adalah tempat Tuhan menitip punyanya Tuhan, supaya dirawat dan dikawal. Berat tanggung jawab kami karena harus mengawal, menjaga dan merawat punyanya Tuhan.

Coba saudara dititipkan barang dari bapak Presiden, pasti saudara waspada. Apalagi kita ini punyanya Tuhan dan dititip dalam penggembalaan. Olehnya yang akan dipertanggungjawabkan dan diunjuk-unjuk di hadapan Tuhan adalah orang yang memberi diri digembalakan karena dia adalah punyanya Tuhan.

Ini Mazmur ditulis oleh pemazmur kurang lebih 1000 tahun sebelum Yesus. Apalagi kita ini telah dibeli oleh Yesus dengan darahNya lewat pengorbananNya di Golgota. Kita ini sudah menjadi miliknya Tuhan.
I Korintus 3:23; 6:20; 7:23
3:23 Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.

Di ayat lain pemazmur mengatakan “Aku benci kepada orang yang mendua hati! Aku benci kepada orang yang bimbang!”. Itu perkataan pemazmur, apalagi kata Tuhan.
Mazmur 119:113
119:113 Orang yang bimbang hati kubenci, tetapi Taurat-Mu kucintai.

Ternyata bukan cuma Tuhan yang benci, manusia yang cinta Tuhan juga membenci orang yang mendua hati, orang yang bimbang, orang yang timpang. Sedangkan manusia benci karena dia cinta akan Firman, apalagi Tuhan yang punya Firman. Kalau kita ada dalam suasana oleng di situ dipertanyakan apakah kita melekat pada Tuhan atau kita tergelincir untuk selama-lamanya. Saya tidak mau tergelincir. Iblis boleh menggoncang, tetapi saya ikrar saya mencintai Tuhan sampai Tuhan datang.

Yesus tidak menunggu malaikat turun menggoncang hanya sewaktu-waktu. Kehadiran Yesus itu adalah kesempatan di mana air itu digoncang terus menerus sampai sekarang. Kalau dulu mereka butuh goncangan air itu sewaktu-waktu. Sekarang ini bukan cuma sewaktu-waktu air itu digoncang, setiap saat sekarang air itu digoncang. Tetapi orang yang butuh malah datang hanya sewaktu-waktu, dibalik! Kalau dulu mereka menantikan kapan malaikat itu datang untuk menggoncangkan air kolam itu karena hanya sewaktu-waktu.

Tetapi sekarang air itu digoncangkan bukan hanya sewaktu-waktu tetapi setiap saat namun yang butuh hanya datang sewaktu-waktu. Ini masalah, ini musibah yang kita tidak sadar. Nantinya orang seperti itu kehilangan kesempatan untuk masuk pembentukan Tubuh Kristus. Mengapa? Sebab yang buta dan timpang tidak boleh masuk dalam Bait Allah. Artinya yang mendua hati, yang bimbang dan buta rohani tidak boleh masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Tuhan mau membenahi mereka supaya masuk Bait Allah, masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus apalagi mau masuk Yerusalem Baru.
II Samuel 5:8
5:8 Daud telah berkata pada waktu itu: "Siapa yang hendak memukul kalah orang Yebus, haruslah ia masuk melalui saluran air itu; hati Daud benci kepada orang-orang timpang dan orang-orang buta." Sebab itu orang berkata: "Orang-orang buta dan orang-orang timpang tidak boleh masuk bait."

Sekarang ini kita berada di rumah Tuhan, Firman Tuhan selalu digoncang oleh Tuhan dalam setiap ibadah kita. Cuma masalahnya kebalikan, kalau dulu air itu digoncang hanya sewaktu-waktu, entah sebulan sekali, entah dua bulan sekali, entah tiga bulan sekali, itu mereka tunggu. Sekarang air itu digoncang setiap saat. Tetapi yang butuh hanya datang satu bulan sekali atau satu minggu sekali, berarti hanya sewaktu-waktu. Kesempatan untuk kita diserap masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus bukan orang lain yang hambat, tetapi kita sendiri yang menghadang. Jangan salahkan suami, jangan salahkan isteri, jangan salahkan anak, tetapi salahkan diri sendiri yang menghambat sehingga tetap mendua hati, apalagi buta rohani. Ini yang jangan terjadi pada diri kita.

Puji Tuhan jika kita membuka diri dan sungguh-sungguh serius dengan Tuhan. Jangan sampai kita mengaku miliknya Tuhan tetapi masih mendua hati. Ini sangat berat. Alkitab mengatakan kehidupan seperti itu tidak akan berhasil.
Yakobus 1:5-8
1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan kepadanya.
1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

Tidak menerima sesuatu di sini adalah tidak masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Saya tenang saja, yang saya tahu gelombang makin tinggi, Yesus ada lebih tinggi dari gelombang itu. Ketika murid-murid berlayar menuju ke seberang, mereka dihempas oleh angin puting beliung, air sudah masuk dalam perahu. Dalam suasana takut, muncul Yesus berjalan di atas air. Persangkaan mereka ini hantu, tetapi Yesus berkata “jangan takut”. Berarti Tuhan izinkan perahu mereka dihempas oleh angin gelombang supaya mereka melihat mujizat luar biasa bahwa Tuhan menaklukkan bumi. Sampai mereka berkata “anginpun takluk kepadaNya”.

Kalau bumi dan angin takluk kepada Tuhan yang mana mereka tidak punya firasat, tetapi kenapa kita ini tidak bisa takluk. Padahal kita ini sudah ditebus oleh Tuhan. Apakah kita mau biarkan hidup kita seperti itu terus, kita tidak bisa takluk kepada Tuhan! Murid-murid tercengang melihat angin topan, gelombang dan bumipun takut kepada Yesus. Ini yang Tuhan mau ajarkan kepada mereka agar mereka belajar kepada bumi bahwa bumi takluk kepada Tuhan yang menciptakan. Kita manusia yang ditebus, kenapa kita tidak taat kepada Tuhan. Inilah kesenjangan, inilah yang rancu dalam hidup kita umat Tuhan yang hidup pada akhir zaman ini.

Saya mau katakan di dalam nama Tuhan Yesus, setiap kejahatan memuncak, maka Tuhan datang menghukum. Tetapi ada dua hal yang terjadi di situ. Ketika hukuman terjadi, ada orang yang disingkirkan oleh Tuhan. Ketika dunia ini ditenggelamkan oleh air bah, Tuhan menyingkirkan Nuh dan keluarganya. Ketika Sodom dan Gomora dihukum oleh Tuhan karena kejahatan manusia, Lot disingkirkan oleh Tuhan.

Dan selalu Tuhan menunggu. Dalam Kejadian pasal 15 dikatakan kalau dosa orang Amori sudah memuncak maka Tuhan akan menghukum mereka.
Kejadian 15:16
15:16 Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap."

Kejadian 15:16 (Terjemahan Lama)
15:16 Maka anak buahmu gilir yang keempat itu akan datang kembali ke mari, karena sekarang kejahatan orang Amori itu belum cukup adanya.

Ketika kejahatan dunia sudah memuncak maka keselamatan bagi umat Tuhan sudah dekat. Sekarang ini kita lihat dosa makin memuncak dan kita lihat di ujung hidung kita sendiri bagaimana kejahatan itu luar biasa. Itu berarti keselamatan sudah di depan mata. Siapa yang akan disingkirkan dan siapa yang akan kena hukuman. Saya katakan jangan sampai jatuh hukuman pada saudara.

Kemudian persoalan lumpuh. Persoalan lumpuh ini di zaman Yesus.
Markus 2:1-3
2:1 Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah.
2:2 Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka,
2:3 ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.

Di sini orang berbondong-bondong. Yang lain malah menghalangi orang lain, mereka tidak serius.

Markus 2:4
2:4 Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.

Ada 4 orang yang mengusung orang lumpuh ini. Kalau kita melihat dalam I Korintus 1:27-28, 4 orang ini ada dalam kategori  orang bodoh, orang lemah, orang tidak terpandang, orang yang tidak berarti. Tetapi Tuhan beri hikmat.
I Korintus 1:27-28
1:27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
1:28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,

Tetapi orang bodoh mengalahkan orang pandai, orang lemah mengalahkan orang kuat, orang tidak terpandang mengalahkan orang yang terpandang, orang yang tidak berarti itu menjadi berarti. Karena mereka berhasil mengusung orang yang lumpuh ini. Mereka cari akal, lalu membuka loteng. Orang bodoh tetapi punya tujuan. Orang lemah tetapi punya keberanian. Orang yang tidak terpandang tetapi punya iman. Orang yang tidak berarti tetapi punya kesungguhan hati, ini ada pada mereka. Menghadapi orang lumpuh kita butuh suatu tujuan yang pasti, kita butuh keberanian, kita butuh iman dan kita butuh kesungguhan hati.

Yesus kagum melihat perbuatan mereka. Mereka turunkan orang lumpuh itu tepat di depan Yesus. Yesus langsung berkata “imanmu menyembuhkan engkau. Pergilah”. Siapa yang menopang orang lumpuh ini sehingga dia bisa berjalan? Orang bodoh, orang lemah, orang yang tidak terpandang dan orang yang tidak berarti. Tetapi orang bodoh punya tujuan, orang lemah punya keberanian, orang tidak terpandang punya iman, dan orang tidak berarti punya kesungguhan hati yang luar biasa.

Petrus juga berhadapan dengan orang lumpuh di pintu Elok, itu ada pada Kisah Para Rasul pasal 3. Ditambah lagi dalam Kisah Para Rasul pasal 9. Jadi Petrus selalu berhadapan dengan orang lumpuh, Yesus berhadapan dengan orang lumpuh. Paulus juga berhadapan dengan orang lumpuh di kota Lida, itu dalam Kisah Para Rasul pasal 15. Di zaman manapun selalu kita diperhadapkan dengan lumpuh rohani, siapa yang akan menolong.

Apakah sebagai hamba Tuhan melihat gejala seperti itu harus tutup mulut? Dan kalau saya bicara lalu ada yang berkata sombong, saya terima. Tetapi sebenarnya tujuannya untuk menolong. Tidak ada di dalam benak ini untuk sombong. Yang sombong itu Lucifer dan orang sombong itu tidak akan dipercaya pembukaan rahasia Firman. Sedikit saja kesombongan dalam diri saya, pasti tidak akan dipercayakan pembukaan rahasia Firman!

Kehadiran Yesus untuk membebaskan mereka dari kebutaan, dari timpang dan dari lumpuh supaya mereka masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Coba bayangkan, dalam Kisah Para Rasul pasal 3, orang itu sudah lumpuh 40 tahun. Tadinya meminta-minta di pintu elok, sekarang masuk dalam rumah Tuhan menari-nari dan memuji Tuhan, berarti dia memberi. Tadinya dia meminta-minta sekarang dirubah oleh Tuhan menjadi kehidupan suka memberi. Itu tanda orang yang disembuhkan dari lumpuh.

Kisah Para Rasul 3:3-6
3:3 Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
3:4 Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
3:5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"

Secara logika, kalau mereka katakan “emas dan perak tidak ada padaku” itu tidak masuk akal sebab jemaat membawa emas dan perak lalu diletakkan di kaki rasul-rasul. Apakah Petrus berbohong? Tidak! Dia mau merubah cara pandang orang lumpuh ini supaya tidak melihat kepada emas dan perak tetapi melihat kepada Yesus. Memang orang yang percaya membawa emas dan perak di kaki murid-murid, tetapi bukan itu yang menyembuhkan.

Kisah Para Rasul 3:7-8
3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
3:8 Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.

Dia tidak tinggal terus di pintu elok. Sekalipun kelihatan indah, suasananya hidup meminta-minta. Kalau gereja sekalipun kelihatan elok dan indah kelihatan dari luar tetapi hidup meminta-minta, itu tidak ada manfaatnya. Seringkali manusia bangga dengan bangunannya secara fisik. Biarpun kita membangun bagaimana rupa, tetapi kalau rohani lumpuh itu tidak indah.

Orang lumpuh ini disembuhkan oleh nama Yesus dari Nazaret. Nama Yesus dari Nazaret berarti Firman yang menjadi manusia, Firman menjadi daging itu yang menyembuhkan. Maka orang itu masuk dalam Bait Allah bersama Petrus dan Yohanes, lalu dia melompat-lompat dan memuji Tuhan. Berarti tadinya dia di luar, sekarang dia ada di dalam Bait Allah.

Jadi tujuan Tuhan menggerak-gerakkan, menggoncangkan air itu supaya kita umat Tuhan semua terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar