20181103

Kebaktian Doa, Sabtu 3 November 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 5:1-4
5:1 Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
5:4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya.

Ini masa raya Tuhan tetapi di sini sudah direndahkan menjadi masa raya orang Yahudi. Suatu kewajiban orang Yahudi untuk merayakan hari raya–hari raya Tuhan. Dan Yesus juga melakukan. Ketika hari raya ini, Yesus berangkat ke Yerusalem ikut serta merayakan perayaan itu. Jika kita mengikuti dari pasal 2 sampai pasal 7 ini adalah masa raya Pentakosta. Itu sebabnya pasal 5 dari ayat 10 sampai ayat terakhir ini dalam terang Tabernakel kena dengan pintu kemah. Pintu kemah memisahkan halaman dan ruangan suci. Pintu gerbang memisahkan dunia dengan halaman. Karena kita masuk dalam halaman berarti kita masuk dalam kerajaan terang.

Ayat 1 sampai ayat 9 ini kena kolam basuhan. Ada tiga serangkai yang disebut orang yang sakit di sini yaitu buta, timpang dan lumpuh. Buta, timpang dan lumpuh ini mewarnai banyak kehidupan Kristen. Kita diperhadapkan dengan tiga serangkai ini, dalam Alkitab benar-benar hal ini kita jumpai.

Dalam perjanjian lama yang ditekankan yang buta adalah pemimpin-pemimpin yang menyeret umat Tuhan menjadi buta. Itu sebabnya apa artinya merayakan pesta jika pemimpin dan umat buta, tidak mengerti nilai-nilai perayaan yang sebenarnya itu adalah sakral, suci, mengatur hubungan yang mesra atau indah dengan Tuhan. Itu tujuan masa raya Tuhan agar umat Tuhan itu ada pertalian yang indah dengan Tuhan. Tetapi bagaimana kalau yang menangani dan yang diarahkan masuk dalam pesta sama-sama buta.

Kalau dulu hal ini ada, jangan kita berpikir sekarang tidak ada. Justru menjelang kedatangan Yesus pada kali yang kedua, hal ini sangat menonjol. Menyangkut buta ini bukan hanya zaman Yesus Dia diperhadapkan dengan persoalan kebutaan. Di zaman para rasulpun diganggu oleh kebutaan. Ini penyakit rohani yang ada di dalam gereja. Siapa yang berkepentingan untuk menangani. Siapa yang bertanggung jawab untuk mengatasi kebutaan ini?

Di dalam pelayanan para rasul kembali Tuhan mengutik soal hal ini lewat rasul Yohanes untuk menulis surat kepada jemaat Laodekia yang buta. Secara jasmani mata mereka membelalak melihat soal dunia dan berupaya untuk meraup dan mereka berhasil. Bahkan gembala sampai berkata “aku telah memperkayakan diriku”. Dalam Zakharia 11:4-5 gembala sampai berani menjual domba. Kemudian dia berteriak dengan suara nyaring “puji Tuhan, aku kaya!”. Coba bagaimana mental gembala kalau seperti ini. Bagaimana model gembala seperti ini. Mata terbuka bagi hal yang duniawi tetapi buta bagi hal yang rohani. Padahal yang rohani sifatnya kekal dan yang jasmani ini sifatnya fana.

Itu sebabnya kepada jemaat Laodekia Tuhan katakan “kamu pergi beli minyak untuk melumas matamu. Untuk melumas mata perlu minyak karena minyak ini yang akan membuka rahasia Allah yang paling dalam. Siapa yang mengerti rahasia Allah yang paling dalam? Hanya Roh Kudus. Kalau tidak ada Roh Kudus melumas, maka seorang hamba Tuhan tidak akan mengerti rahasia Allah. Itu sebabnya yang dia mengerti hanya yang dunia, sampai dia berteriak “puji Tuhan, aku kaya”.
Zakharia 11:4-5
11:4 Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku: "Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu!
11:5 Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak mengasihaninya.

Tidak ada keprihatinan persoalan yang rohani, yang penting bisa meraup apa yang duniawi. Ini masalah besar di dunia akhir zaman ini. Makanya Laodekia ditaruh pada urutan ke tujuh, menubuatkan gereja Tuhan akhir zaman. Ini kondisi yang kita rasakan. Siapa tidak pilu hati melihat situasi seperti ini. Apakah saya senang-senang saja melihat situasi seperti ini. Tentu seperti Yehezkiel pasal 9, harus ada keluh kesah melihat keadaan seperti ini, termasuk saya lebih dahulu. Tuhan tolong supaya kebutaan jangan terjadi dalam kehidupan sidang jemaat ini, itu sebabnya Tuhan datang melawati kita.

Persoalan kebutaan ini salah satu yang dipakai oleh orang yang percaya Yesus untuk membela eksistensi Yesus sebagai gembala, mereka menunjuk orang buta yang dicelikkan. Berarti gembala itu harus lebih dulu celik mata. Orang yang mendengar Firman yang disampaikan oleh Tuhan Yesus itu terbagi dua golongan. Yang satu mengatakan Yesus gila dan kerasukan setan. Tetapi yang lain membela Yesus dan berkata “bagaimana mungkin Dia kerasukan setan, Dia memelekkan mata orang buta”.
Yohanes 10:19-20
10:19 Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata:
10:20 "Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?"
Pertentangan ini karena perkataan Yesus tentang penggembalaan di mana Dia akan menyerahkan nyawa karena kasihNya kepada domba-domba. Mereka ini golongan yang mendengar Firman tetapi berkomentara Yesus kerasukan setan. Padahal itu mereka tujukan kepada Gembala yang baik yang mau menyerahkan nyawa termasuk menyerahkan nyawa untuk mereka.

Yohanes 10:21
10:21 Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?"

Kenapa persoalan buta ini yang diangkat? Di dalam penggembalaan, persoalan buta ini yang diprioritaskan untuk ditolong oleh Tuhan. Gembala itu yang buta, dia cuma melamun. Tidak ada keprihatinan tentang kerohanian jemaat, mau ke mana dibawa mereka. Ini tanggung jawab saya sebagai hamba Tuhan.
Yesaya 56:10-11
56:10 Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja;
56:11 anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.

Pengakuan mereka yang mengakui Yesus sebagai gembala, mengangkat Yesus yang memelekkan mata orang buta. Berarti di dalam penggembalaan, diberikan prioritas memelekkan mata orang buta. Berarti dia duluan yang harus melek mata. Ini untukku lebih dahulu.

Di dalam suasana kebangkitan Kristus, tanda pertama yang Yesus lakukan setelah Dia bangkit dari kubur adalah mencelikan mata. Tanda pertama dikaitkan dengan Kleopas suami isteri yang rohaninya menurun dari Yerusalem menuju Emaus. Tadinya telinga mereka mendengar, tetapi mata buta.
Lukas 24:30-31
24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.

Jadi mata terbuka dihubungkan dengan mengenal Dia. Coba kalau gembala buta, berarti dia tidak mengenal Yesus. Ini tanda pertama. Di mana terjadi pencelikan mata ini? Ketika Yesus Gembala yang baik memecah-mecahkan roti. Di mana ada kegerakan Firman, di situ terjadi pencelikkan mata. Itu pentingnya di dalam gereja ada kegerakan Firman di tangan gembala untuk mencelikkan mata sehingga mereka mengenal siapa yang bersama mereka tadi di jalan.
Makanya dari tiga serangkai penyakit tadi, buta yang ditaruh urutan pertama. Ini untuk saya dan saudara. Karena pentingnya ini, maka ada anjuran Tuhan ketika Dia naik ke sorga, Dia lihat keadaan gereja Tuhan. Tanda Yesus tetap bekerja untuk kita ketika Dia naik di sorga adalah Dia tetap menyurati 7 sidang jemaat di Asia Kecil. Itu tanda Yesus bekerja, tidak pensiun sekalipun sudah ada di sorga. Kalau gembala sekarang pensiun, akhir bulan mereka terima gaji. Alkitab tidak mengenal pensiun. Pensiun itu sampai garis akhir yaitu mati atau Yesus datang pada kali yang kedua.

Terjadi pencelikkan mata. Makanya Tuhan Yesus bekerja dan Yohanes, surati 7 sidang jemaat itu”.
Wahyu 3:18
3:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.

Ternyata butuh minyak melumas mata. Kalau saya mengatakan ada minyak melumas mata, harus ada bukti nyata. Kalau saya mengatakan ada Roh Kudus tetapi dominan perkara jasmani yang saya kejar, itu berarti rabun. Hanya melihat yang dekat dan tidak bisa melihat yang jauh.
II Petrus 1:9-10
1:9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

Jangan sampai saya ada minyak tetapi rabun, hanya melihat yang dekat tetapi tidak melihat yang jauh. Harta yang jauh itu yang kekal dan yang dekat itu yang jasmani. Olehnya butuh minyak untuk memolesi mata.

I Korintus 2:10
2:10 Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.

Minyak itu memelekkan mata untuk melihat hal-hal yang tersembunyi di dalam Allah oleh Roh Kudus. Apa gagasan, apa rancangan Tuhan, apa pikiran, gagasan dan perasaan Tuhan serta kerinduan hati Tuhan bagi gereja? Itulah yang akan diungkap untuk kita gereja Tuhan akhir zaman ini. Olehnya jangan kita tinggal buta, mulai dari diriku.

Sidang jemaat Laodekia ini buta. Makanya Tuhan suruh membeli minyak. Dan kalau mereka mau, apa yang akan mereka lihat? Mereka akan melihat mulianya takhta Tuhan di sorga. Hei engkau yang tidak buta, itu tempatmu! Duduk bersama dengan Yesus, duduk bersama dengan Bapa.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Ini yang harus diburu, yang harus kita kejar, yang harus kita cari. Bagaimana kita buru kalau mata buta, nantinya malah cempulung di got. Coba orang buta mengejar, dia akan tabrak ini dan itu, karena buta tidak tahu sasaran. Itu sebabnya untuk mengetahui sasaran yang kita kejar, lebih dahulu harus yang buta dibuka mata. Oleh apa? Lewat kegerakan Firman pengajaran. Ada kegerakan Firman pengajaran dalam suasana kuasa kebangkitan. Yesus memecah-mecahkan roti dan itu mencelikkan mata mereka yang ada di depanNya. Yesus tamu tetapi menjadi hamba untuk melayani tuan rumah yang menjadi tuan dan nyonya. Itu posisi seorang gembala yang bisa dipakai oleh Tuhan untuk memelekkan mata. Ini tantangan bagi saya.

Soal buta ini, Alkitab sudah memberikan penggarisan bahwa orang buta tidak bisa masuk Yerusalem, bait Allah (tubuh Kristus). Di sini buta rohani, jangan kita asumsikan dengan yang lahiriah. Ini jangan sampai terjadi.
2 Samuel 5:8
5:8 Daud telah berkata pada waktu itu: "Siapa yang hendak memukul kalah orang Yebus, haruslah ia masuk melalui saluran air itu; hati Daud benci kepada orang-orang timpang dan orang-orang buta." Sebab itu orang berkata: "Orang-orang buta dan orang-orang timpang tidak boleh masuk bait."

Justru dalam memelekan mata orang buta ini, Tuhan Yesuspun mendapat tantangan berat. Matius 15:1-20 Wilayah Yahudi. Apa yang ditemukan di sana? Pemimpin-pemimpin buta. Matius 15:21-28 Wilayah Kafir. Apa yang ditemukan di sana? Di sana ada nikah anjing! Sampai Yesus mengatakan anjing tidak layak makan roti bagi anak-anak, tetapi perempuan itu mengatakan “iya Tuhan, tetapi anjing makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya. Matius 15:29-39 di tapal batas. Di sana terjadi pemecahan roti dan penyembuhan terhadap orang buta, timpang, lumpuh dan ditambah lagi orang bisu. Jadi kegerakan Firman menolong 3 serangkai tadi ditambah orang bisu.
Matius 15:29-30
15:29 Setelah meninggalkan daerah itu, Yesus menyusur pantai danau Galilea dan naik ke atas bukit lalu duduk di situ.
15:30 Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.

Di tapal batas tidak ada lagi yang dilewati, semua disembuhkan. Berarti penyempurnaan Tubuh Kristus, tidak ada lagi yang boleh cacat.

Matius 15:31-32
15:31 Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.
15:32 Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan."

Di sini dihubungkan dengan kegerakan 7 ketul roti, menunjuk kegerakan Firman akhir zaman ini. Tetapi yang makan tinggal 4000, di mana yang 1000. Jadi ketika Tuhan mau mengarahkan kita untuk masuk dalam kesempurnaan, bukannya kita makin bertambah, tetapi malah berberkurang orang akan menerima! Saya tidak kecil hati, saya juga tidak tawar hati jika melayani hanya sekian. Saya juga tidak akan cemburu melihat yang banyak. Tetapi yang pasti yang masuk dalam kegerakan kesempurnaan gereja itu minus 1000 orang.

Tadi waktu kegerakan 5 ketul roti, dimakan 5000 orang, itupun cuma laki-laki. Firman yang disampaikan cuma laki-laki, mana perempuan. Kenapa isteri tidak dihitung, cuma laki-laki yang dihitung. Ketika pemecahan 7 ketul roti, yang makan tinggal 4000 orang. Di mana yang 1000 orang? Yang 1000 itu ada pada Yohanes 6:66.
Yohanes 6:66
6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

Ketika ini Yesus berbicara tentang Tubuh dan DarahNya yang akan dimakan, tetapi mereka tidak bisa terima dengan logika mereka. Sudah status murid tetapi mengundurkan diri, akhirnya mereka kena 666. Jadi yang 1000 tadi kehilangan kerajaan 1000 tahun dan menerima angka 666. Mengapa? Sebab buta, timpang, lumpuh dan bisu.

Itu sebabnya ketika Yesus masuk di wilayah Israel, Dia temukan pemimpin buta yang memimpin orang buta, itu kena mengena persoalan adat istiadat. Masuk wilayah kafir Dia temukan nikah anjing. Masuk tapal batas, terjadi penyempurnaan. Di situlah ada kegerakan 7 ketul roti. Akhir zaman ini kita membutuhkan kegerakan Firman dan Roh Kudus seperti dalam Wahyu 6:1-2.
Wahyu 6:1-2
6:1 Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
6:2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

Kalau ada yang mengatakan itu adalah antikristus, itu terserah dia. Tetapi penunjuknya ada pada ayat 1. Itu bukan antikristus, itu kegerakan Firman dan Roh Kudus yang akan memuncak pada Wahyu pasal 19.

Kita perhatikan di sini, kita yang hidup akhir zaman ini, jangan sampai kita tidak terkait, tidak masuk dalam kegerakan Firman pengajaran akhir zaman, orang itu akan terbuang. Karena apa? Terlalu banyak bersandar pada logika. Terlalu banyak akal pikiran daging, yang sudah jelas pikiran manusia itu sudah tercemar dengan dosa. Kalau itu yang diandalkan, pasti undur!

Yohanes 6:65
6:65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."

Jadi Bapa yang akan menarik jiwa itu datang kepada Yesus. Bagaimana cara Bapa menarik jiwa itu datang kepada Yesus? Lewat pengajaran.
Yohanes 6:44-45
6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.

Dibawa kepada Yesus oleh Bapa, itu oleh karena kegerakan Firman pengajaran. Jadi Bapa mengaruniakan jiwa itu kepada Yesus, karena sudah Tuhan kelolah dengan Firman pengajaran. Zaman dulu, setelah Adam diambil tulang rusuknya dan Tuhan ciptakan Hawa, dan setelah selesai Tuhan membawa Hawa kepada Adam “ini mempelaimu”. Bapa memolesi kita dengan Firman pengajaran menjadi Mempelai bagi Yesus. Sesudah tampil gereja yang cantik, molek yang mulia maka Bapa membawa kita kepada Yesus “ini isteriMu”.

Itu terjadi lewat Firman pengajaran, lepas dari itu kita tidak akan jadi karena hanya memakai logika. Bahkan undur pada pasal 6 ayat 66 berarti kena cap 666. Makanya jangan saudara pusing 7 keliling jika mendengar Firman yang keras!
Yohanes 6:60
6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

Ini tidak bisa diterima oleh akal mereka karena keras.

Yohanes 6:66
6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

Kalau di sini ada yang undur, selamat jalan. Anda ketemu dengan antikristus! Tetapi semoga jangan ada pikiran seperti itu, sebab tidak elok akhir hidupmu. Tidak ada jalan tengah, kita ketemu Yesus atau ketemu antikristus.

Yohanes 6:67-68
6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;

Ternyata yang keras itu adalah perkataan yang hidup dan yang kekal, bukannya mematikan dan binasa. Yesus bicara ini dalam penggembalaan, mengoreksi orang-orang yang ada di wilayah Yahudi yaitu pemimpin buta.

Ini tantangan bagi saya sebagai hamba Tuhan. Jangan sampai pelayanan ini pelayanan buta. Justru ketika Yesus memelekkan mata orang buta ini, orang lain marah sebab ini kena pada hari sabat. Sehingga Tuhan Yesus mengatakan “apakah orang boleh berbuat jahat atau berbuat baik pada hari sabat?

Olehnya kita membutuhkan pencelikkan mata. Di mana tempat pencelikkan mata? Jika saudara ada di tempat kegerakan Firman. Bukan di tempat kegerakan yang lain. Kalau kegerakan Firman pengajaran, itu yang pas. Kalau kegerakan yang didengung-dengungkan di dalam gereja hari-hari terakhir ini adalah kegerakan yang lain. Bukan kegerakan Firman pengajaran yang mendongkrak dan menghancurkan keegoisan kita. Tetapi kegerakan yang banyak kita temukan di dalam gereja itu hanya kegerakan yang sifatnya menghibur, jadi tidak memangkas egoisme manusia. Ini yang harus kita waspadai hari-hari terakhir ini.

Ini harus kita perhatikan karena kita sudah menjadi punyanya Tuhan. Sekali lagi kita perhatikan bagaimana kegerakan ini.
Matius 12:11-12
12:11 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya?
12:12 Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat."

Dalam Matius 15:14 dikatakan pemimpin buta membawa orang buta jatuh ke dalam lubang. Tanggung jawab siapa yang mau menolong atau kita biarkan? Jika ada hamba Tuhan yang melek mata mau menolong, bukannya tanpa resiko tetapi malah dimarah, dilawan, ditantang. Karena matanya melihat, hal itu menyeret berapa jiwa ke dalam bustanos yaitu lobang yang ada kotorannya. Ini mencelakkan gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini.

Siapa yang bertanggung jawab melihat hal ini? Kenapa kita mau diam! Yesus tidak terpergantung persoalan waktu. Kapan saja, jika Dia melihat ada yang buta, segera Dia tolong.
Matius 15:13-14
15:13 Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya.
15:14 Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."

Naluri seseorang yang melek mata, dia ingin berbuat baik. Makanya Yesus katakan berbuat baik atau berbuat jahat kalau menolong orang dari dalam lobang, itu kan berbuat baik. Nalurinya mau berbuat baik tetapi malah dipersalahkan. Kasihnya mau menolong pemimpin yang menyeret umat ke dalam lubang. Mungkin belum jatuh tetapi arahnya sudah ke sana. Itu sebabnya dia segera hadang. Karena apa? Sebab hati nurani berbicara, tidak mempedulikan kapan waktu untuk menolong. Tetapi setiap saat ketika dia melihat situasi genting seperti ini dia menolong, tanpa mempedulikan soal resiko, resiko harus dia terima.

Untuk menolong orang bukan berarti enak-enak. Untuk menyadarkan dan mengingatkan orang lewat kegerakan Firman pengajaran, bukan aman-aman saja tetapi banyak tantangan. Itu sudah menjadi citra dari kehidupan hamba Tuhan yang matanya sudah dimelekkan dan melihat situasi yang genting seperti ini.

Dari tiga serangkai tadi, yang pertama adalah buta. Tetapi Tuhan tidak sentuh dia dan langsung kepada yang lumpuh. Kalau lumpuh saja yang paling parah ditolong, apalagi yang kecil-kecil itu. Bagi Tuhan tidak ada perkara mustahil. Kalau yang berat ditolong apalagi yang ringan-ringan. Itu juga untuk kita yang hidup akhir zaman ini.

II Petrus 1:9-10
1:9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

II Petrus 1:9-10 (Terjemahan Lama)
1:9 Karena orang yang tiada padanya segala perkara itu, ialah bermata kabur, tampak hanya benda yang dekat sahaja, dan terlupa ia akan kesucian daripada dosanya yang lama itu.
1:10 Oleh sebab itu, hai saudara-saudaraku, sedangkan kamu dipanggil dan dipilih, lebihkanlah usahamu meneguhkan hal itu; karena jikalau kamu berbuat yang demikian, sekali-kali tiada kamu akan terserandung.

Ini karena tidak ada kegerakan Firman yang menambah dari trap pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh, duduk setakhta dengan Tuhan. Dasarnya adalah iman, lalu ditambah kebajikan dan terus sampai duduk di takhta.

Bagaimana kalau mata kabur, hanya melihat yang dekat, tidak melihat yang jauh, tidak melihat takhta. Untuk melihat takhta maka rasul Yohanes diuruh naik. Suara itu bukan hanya memerintahkan naik tetapi langsung ada pertolongan dari sorga, Roh Kudus mengangkat dia  ke atas dan dia melihat takhta. Yang duduk di atas takhta itu ada seorang bagaikan permata Yaspis. Yerusalem Baru yang ditonjolkan juga permata Yaspis. Itu berarti yang duduk di atas takhta itu berkobar-kobar kasihNya. Dan harus kita imbangi oleh gereja Tuhan, kita juga harus berkobar-kobar kasih kita kepada Tuhan.

Kita gereja Tuhan, mari kita lihat kasih sayang Tuhan. Jangan sampai kita biarkan Tuhan menanti dalam kesepiannya dan tidak ada jawaban dari saudara. Sampai hati saudara kalau seperti itu. Bagaimana seorang kekasih menanti kekasihnya dalam kesepiannya, tidak ada bayangan sedikitpun mau datang, bagaimana perasaan kekasih itu. Begitulah Yesus, menanti-nantiku dan menanti-nantimu. Marilah kita mulai muncul bayangan, lama-lama sosok mulai nampak, lama-lama nampak hidung dan matanya, lama-lama nampak seutuh tubuhnya. Itulah cara Tuhan membawa kita untuk bertemu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Hari-hari terakhir ini kita tanggalkan kebutaan, kita tanggalkan nikah anjing. Kemudian kita bawa hidup kita di tapal batas, yang dekat dan yang jauh menjadi satu. Terjadi kegerakan Firman pengajaran untuk menyempurnakan Tubuh Kristus. Baik timpang, buta, bisu, tuli sudah masuk didalamnya. Di situlah wilayah kegerakan Firman.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar