20181114

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 14 November 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
                             
Yeremia 6:1-6
6:1 Larilah mengungsi, hai orang-orang Benyamin, dari tengah-tengah Yerusalem! Tiuplah sangkakala di Tekoa, dan naikkanlah asap sebagai tanda di atas Bet-Kerem! Sebab malapetaka telah mengintai dari utara, yakni suatu kehancuran besar.
6:2 Adakah puteri Sion sama seperti padang yang paling disukai,
6:3 sehingga gembala-gembala mendatanginya beserta kawanan ternak mereka? Mereka telah memasang kemah-kemahnya sekelilingnya, masing-masing memakan habis apa yang didapatnya.
6:4 "Persiapkanlah perang melawan dia; ayo, marilah kita maju menyerang pada tengah hari!" "Celakalah kita, sebab matahari sudah lingsir, bayang-bayang senja hari sudah memanjang!"
6:5 "Ayo, marilah kita maju menyerang pada waktu malam dan merusakkan puri-purinya!"
6:6 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: "Tebanglah pohon-pohonnya dan timbunlah tanah menjadi tembok terhadap Yerusalem! Itulah kota yang harus dihukum! Hanya penindasan saja di dalamnya!

Ada beberapa hal yang harus dibersihkan karena ini dalam bentuk ancaman, belum eksekusi. Karena masih ada tawaran pada ayat 8. Jika mereka menerima pengajaran maka Tuhan tidak akan menarik diri dari tengah-tengah mereka. Ini adalah tawaran Tuhan. Sekalipun Tuhan sudah mengancam dan memberitahu, sampai ancaman ini memekakan telinga, tetapi masih ada himbauan. Pada ayat 8 dikatakan dalam terjemahan lama “terimalah pengajaran” dan dalah terjemahan baru “terimalah hajaran”
Yeremia 6:8 (Terjemahan Lama)
6:8 Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi, menjadi negeri yang tidak berpenduduk!"

Kesimpulannya Tuhan mau membersihkan. Apa yang terjadi pada Israel dahulu adalah pelajaran dan hiburan bagi kita yang hidup pada akhir zaman.
Roma 15:4
15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

Jadi kisah-kisah Israel ditulis dan bagaimana keadaan mereka untuk menjadi pembelajaran bagi kita.
I Korintus 10:6,11
10:6 Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,
10:11 Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.

Untuk memulihkan status Israel yang saat itu sedang terancam yang akan dihancurkan oleh Tuhan dan Tuhan izinkan bangsa dari utara untuk melibas habis mereka. Maka yang bertanggung jawab di sini untuk menyadarkan dan mengingatkan mereka adalah figur hamba Tuhan. Walaupun kami sudah berupaya menyampaikan, terpergantung dari orang itu mendengar dan menerima atau tidak. Tentu saat disampaikan semua mendengar. Tetapi menerima dan melakukan itu tergantung masing-masing.

Yang menjadi tokoh sentralnya di sini adalah Yeremia. Yeremia ini statusnya imam karena dia keturunan Lewi, berarti Yeremia ini memiliki Firman pengajaran. Yeremia disebut nabi, berarti Yeremia memiliki Firman nubuatan. Ini ciri tokoh sentral yang akan dipakai oleh Tuhan untuk memulihkan Israel, diperkecil Yerusalem, lebih dipersempit Sion karena Sion ada di dalam Yerusalem.

Ada 7 perkara yang perlu dipulihkan. Kalau ini tidak dipulihkan berarti eksekusi akan dijalankan, hukuman akan dilangsungkan oleh Tuhan. Jika pemulihan ini diterima oleh mereka, Tuhan urung murka. Jadi murka itu datang karena ketika Tuhan berencana, memakai figur, memakai hamba Tuhan yang memiliki Firman pengajaran dan Firman nubuatan untuk memulihkan tetapi mereka menolak sehingga mereka berjalan menuju kebinasaan. Jika anak Tuhan itu menerima maka mereka berjalan dalam tanda kemenangan dilindungi oleh Tuhan.
Amsal 27:12
27:12 Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.

Kita sekarang disuruh memilih, kita mengkondisikan diri kita di mana. Apakah saya meneruskan praktek-praktek yang semestinya harus dibersihkan sehingga murka Tuhan jatuh. Atau saya mau stop dari praktek itu sehingga damai sorga menjadi bagianku. Itu terpergantung orang itu sendiri mengkondisikan diri. Olehnya saya himbau dalam nama Yesus, kondisikan dan posisikanlah dirimu rela ditegur, disucikan dan dipulihkan supaya murka tidak jadi turun pada kita.

Memang akhir zaman ini Alkitab mengatakan ada 21 murka Allah yang akan turun. 21 murka itu sudah diatur oleh Tuhan tetapi itu bisa bertambah. Mengapa bertambah? Sebab umat Tuhan menambah Firman. Jika umat Tuhan menambah Firman, tidak lagi dalam koridor Firman dalam penyajiannya dalam gereja, maka Tuhan katakan “Aku akan tambah hukumanmu”. Jika dikurangi maka kita akan kehilangan yang dijanjikan oleh Tuhan.

Ulangan 4:2
4:2 Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.

Ulangan 12:32
12:32 Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya.

Amsal 30:6
30:6 Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.

Pengkhotbah 3:14
3:14 Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.

Wahyu 22:18-19
22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."

Ada 5 tempat di mana Tuhan melarang menambah dan mengurangi Firman. 5 adalah angka kemurahan. Kalau kita diingatkan oleh Tuhan dengan 5 ayat ini supaya tidak menambah dan mengurangi Firman berarti kita ditawari kemurahan. Jika ditolak maka sama dengan undang bahaya.

Yeremia adalah figur yang disebut imam, berarti memiliki Firman pengajaran. Dia disebut juga nabi, berarti figur yang memiliki Firman nubuatan. Kami hamba Tuhan harus memasukan diri dalam koridor ini, kami harus mantap dalam Firman pengajaran dan mantap dalam Firman nubuatan, apa-apa yang akan terjadi di depan agar kami bisa menyampaikan kepada umat Tuhan, bahwa inilah yang akan terjadi, gereja Tuhan begini jalannya, ini gereja palsu, ini gereja benar, ini Yerusalem, ini Babel. Jadi kami harus lebih dahulu mengerti ini.

Apalagi dalam Wahyu 1:20 gembala itu disebut Malaikat.
Wahyu 1:20
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

Malaikat itu tahu bagaimana kondisi Babel dan bagaimana kondisi Yerusalem, jadi dua-dua harus dia tahu. Kami harus tahu gerakan ini dan muatannya begini muaranya Babel. Kalau gerakan ini dan muatanya begitu muaranya Yerusalem Baru. Jadi tugas kami menyetop orang berjalan ke Babel agar dialihkan ke Yerusalem Baru. Dan tugas kami mengingatkan orang yang berjalan ke Yerusalem bahwa ini panutannya, ini Firman, supaya jangan sampai salah. Itu tanggung jawab kami.

Di sini memang Tuhan sudah ancam jika dihubungkan dengan Yehezkiel 4:1-2 dan Yeremia 32:24.
Yehezkiel 4:1-2
4:1 "Engkau, anak manusia, ambillah sebuah batu bata, letakkan di hadapanmu dan ukirlah di atasnya sebuah kota, yaitu Yerusalem.
4:2 Ukirlah kota itu dalam keadaan terkepung: dirikan sebuah benteng pengepungan, timbun pula tanah menjadi tembok pengepungan, tempatkan perkemahan tentara dan susun alat-alat pendobrak sekeliling kota itu.

Yeremia 32:24
32:24 Sesungguhnya, tembok-tembok pengepungan yang dipakai untuk merebut kota telah sampai mendekatinya; oleh karena pedang, kelaparan dan penyakit sampar maka kota itu telah diserahkan kepada orang-orang Kasdim yang memeranginya. Maka apa yang Kaufirmankan itu telah terjadi; sungguh, Engkau sendiri melihatnya.

Ternyata peringatan Tuhan ini terhadap orang Israel, Yerusalem dan Sion yang tidak mau disunat telinganya. Mereka sudah enjoy dengan dosa, mereka sudah senang dengan cara itu. Sehingga terpaksa Tuhan lakukan hukuman seperti dalam Yehezkiel 4:2 dan Yeremia 32:24. Bukan karena Tuhan benci atau tidak sayang, tetapi mereka sudah keterlaluan, dilawati Tuhan tetapi tidak peduli.

Untuk kita sekarang, yang harus dibersihkan dari kita adalah
1.      Roh penindasan.
Yeremia 6:6
6:6 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: "Tebanglah pohon-pohonnya dan timbunlah tanah menjadi tembok terhadap Yerusalem! Itulah kota yang harus dihukum! Hanya penindasan saja di dalamnya!

Roh penindasan ini ditaruh Tuhan pada urutan awal yang memancing Tuhan menurunkan hukuman. Ini harus dibersihkan dalam gereja. Kita lihat penindasan-penindasan ini bagaimana bentuknya dan apa makna-makna rohaninya bagi kita. Mengapa? Sebab Alkitab mengatakan Tuhan tidak pernah menindas, hanya orang yang merasa berkuasa yang suka menindas. Dan itulah ciri khas Israel, ciri khas Yerusalem. Baik penguasa dalam ketegori rohani yaitu ibadah dan penguasa yang duniawi sama modelnya, mereka menindas, ada roh penindasan.
Pengkhotbah 4:1
4:1 Lagi aku melihat segala penindasan yang terjadi di bawah matahari, dan lihatlah, air mata orang-orang yang ditindas dan tak ada yang menghibur mereka, karena di fihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan.

Mereka tidak berdaya karena ada di dalam genggaman si penguasa. Jadi penindasan ini terkait kepada penguasa itu harus dibereskan. Dalam hal apa penindasan-penindasan yang perlu kita perhatikan agar jangan sampai kita menjadi orang Kristen yang menindas.

Jangan kita katakan “tidak ada penguasa yang menindas saya”. Tetapi saya mau katakan mungkin dirimu sendiri yang menjadi penindas diri sendiri. Ini berbahaya. Artinya kita tidak memberikan kesempatan yang segar untuk bagaimana menjalin hubungan dengan Tuhan. Jiwa kita menjerit tetapi kita tindas. Dia ingin makan Firman tetapi tidak kita bawa. Jiwa tidak mungkin sampai di sini kalau tidak pakai sarana yaitu tubuh. Roh tidak akan sampai di sini kalau tidak pakai sarana tubuh. Jadi jiwa dan roh menjerit jika tubuh mengabaikan seruannya “saya mau makan Firman, saya mau ketemu dengan Tuhan”. Tetapi kita sudah menjadi penindas. Siapa penindas? Tubuhmu, dagingmu menjadi penguasa. Ini yang berbahaya.

Jika saudara itu hari ibadah, jika saudara ada hari pertemuan kudus, bukan karena kita yang kudus tetapi karena hadirnya Tuhan lewat adanya berita Firman membuat kita kudus, kita manfaatkan. Jangan jiwa dan rohmu ditindas oleh dagingmu sendiri. Ini yang berat akhir zaman ini, ini bernubuat, termasuk untuk diriku.

Jangan anggap mudah kita berbicara “aku tidak menindas”. Jangan terlalu cepat kita berkata “aku tidak mau pergi” jangan! Kita harus berdoa mohon kemurahan Tuhan. Yang harus kita hargai adalah jiwa yang merindu makan dan roh yang merindu makan. Tetapi mereka tidak bisa makan kalau tubuh tidak membawa mereka dalam ibadah. Yang menindas adalah tubuh, yang menjadi penguasa sebenarnya adalah tubuh kita. Apa yang dia tindas?
Maleakhi 3:5
3:5 Aku akan mendekati kamu untuk menghakimi dan akan segera menjadi saksi terhadap tukang-tukang sihir, orang-orang berzinah dan orang-orang yang bersumpah dusta dan terhadap orang-orang yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu, dan yang mendesak ke samping orang asing, dengan tidak takut kepada-Ku, firman TUHAN semesta alam.

Yang ditindas:
a)      Orang upahan
Secara hurufiah, menindar orang upahan adalah:
Yakobus 5:1-6
5:1 Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu!
5:2 Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat!
5:3 Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.
5:4 Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.
5:5 Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan.
5:6 Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.

Artinya menindas orang upahan adalah menahan hak orang, ingin menghancurkan orang sekalipun jerih lelahnya ada. Orang sudah berjerih lelah untuk kepentingannya tetapi haknya dia tahan. Dalam gereja jangan kita pikir tidak ada. Kami hamba Tuhan jangan berpikir tidak begini, kita bisa melakukan ini, hak orang kita telan.

Kadang haknya Tuhan kita tahan dan kita rampas. Berarti kita menjadi penguasa. Tidak membawa diri kita dibawa penguasaan sorga. Kalau sorga yang menguasai kita maka otomatis kita punya perhatian adalah sorga. Tetapi kalau penguasa itu pindah pada daging kita maka hak orang kita rampas, kita menjadi penindas.

Ini yang jangan terjadi, itu harus dibersihkan, karena kita dikondisikan oleh Firman untuk menjadi Yerusalem Baru yang disebut Mempelai Wanita. Kalau bicara Yerusalem Baru itu sama dengan bicara Mempelai Wanita. Kita dikondisikan ke sana maka kita harus dibersihkan.
Wahyu 21:2,9-10
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

Yerusalem digambarkan seperti pengantin perempuan berdandan untuk suaminya. Kita mau dikondisikan ke sana maka harus dibersihkan dari roh penindasan. Yang  daging menindas yang rohani.

Satu ketika Sara melihat Ismael mengejek-ejek Ishak, hati Sara menjadi sebal lalu melapor kepada Abraham agar mengusir Ismael. Dalam surat Galatia dikatakan perempuan itu yaitu Hagar beserta anaknya yaitu Ismael harus disuruh keluar karena menindas yang rohani. Yang jasmani menindas yang rohani, itu sebabnya disuruh pisah. Ini jangan kita praktekkan terus, ini harus kita stop.

Banyak orang tanpa tidak sadar dia sudah menjadi penindas, ibadah tidak aktif, pelayanan tidak aktif, itu sudah penindasan. Kalau itu dibiarkan maka murka Allah akan datang. Sekarang masih ancaman, supaya kita tidak membuahkan hukuman maka harus bersih dari roh penindasan.

b)      Janda
Di sini banyak janda secara jasmani, tetapi yang berat janda secara rohani. Yerusalem itu bagaikan seorang janda.
Ratapan 1:1
1:1 Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia, yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara kota-kota, sekarang menjadi jajahan.

Dulu mungkin kita berjaya, dulu kita aktif dan setia, tetapi awas! Di makan waktu rohani anda bisa jadi janda. Janda berarti putus hubungan dengan suami (kepala). Siapa kepala kita? Adalah Yesus. Prakteknya dalam gereja, Yesus dalam bentuk Firman pengajaran. Itulah kepala kita, kepala kita adalah Firman pengajaran, adalah Yesus. Jangan coba putus dengan Dia. Artinya untuk merekatkan diri kita kepada Yesus perlu Firman pengajaran.

Kadang rohaninya sudah janda tetapi tidak mau dikoreksi dan dibersihkan. Sialnya lagi kalau seperti janda Babel, sampai dikatakan janda genit! Tetapi Babel merasa tidak janda. Namun di mata Tuhan dia janda genit, janda yang suka dimanja. Makanya Babel itu dijunjung oleh binatang, dijunjung oleh roh dajal, ditaruh di atas kepala. Tetapi satu waktu Tuhan akan rubah hatinya sehingga dia binasakan wanita itu, dia bakar dan sisanya dia makan habis.

Untuk kita sekarang, kita periksa apakah kita janda rohani? Apakah hubungan kita dengan Tuhan Yesus makin lestari karena diatur oleh Firman pengajaran? Gereja tanpa Firman pengajaran itu janda. Jika kita menerima Firman pengajaran berarti Tuhan Yesus sebagai kepala lekat dengan kita dan kita tidak janda.
Yeremia 6:8
6:8 Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi, menjadi negeri yang tidak berpenduduk!"

Kepada Israel Tuhan katakan “Aku suamimu, penebusmu, penciptamu”. Suami kita luar biasa, Dia yang menciptakan langit dan bumi. Saya menempatkan diri sebagai anggota Tubuh Kristus, sebagai calon Mempelai Wanita, maka pasti Yesus (Kepala) peduli dengan apa yang saya butuhkan, Dia pasti mengadakan.
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Dia Pencipta semesta alam. Masakan kebutuhan jasmani tidak diberikan kepada saya, kalau perlu Tuhan kirimkan dendeng rusa untuk dimakan. Apa yang saudara ragukan, suamimu luar biasa. Makanya jangan janda rohani! Tanpa Firman pengajaran berarti kita putus dengan suami, putus dengan Tuhan.

Untuk mentautkan kepala dan tubuh, untuk mentautkan suami dan isteri perlu Firman pengajaran. Tergantung dari orang yang mengapresiasi, kalau dia terima maka Yesus suaminya dan orang itu tetap tubuhNya/ Mempelai WanitaNya. Alkitab mengatakan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga dan gereja adalah Mempelai WanitaNya, tetapi keduanya itu ditautkan oleh Firman pengajaran. Firman pengajaran akan menjaga lestari hubungan kita dengan Dia.

Kalau dalam gereja tidak ada Firman pengajaran, apalagi khotbah hanya 15 menit, itu janda di hadapan Tuhan, tidak akan ketemu Yesus. Apalagi kalau dengar Firman sudah muring-muring, itu sudah janda genit! Jangan saudara tindas rencana Allah dalam diri saudara untuk menjadikan saudara Mempelai WanitaNya.

Dulu Yerusalem agung, tetapi sekarang laksana janda.
Ratapan 1:1
1:1 Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia, yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara kota-kota, sekarang menjadi jajahan.

Berarti terjadi eksekusi. Sebenarnya Tuhan tidak mau menghukum kalau mereka menerima pemulihan. Tetapi karena tidak mau maka akhirnya Tuhan hukum, Tuhan tinggalkan mereka dan jadilah janda mereka.

Di dalam jemaat ini adalah tanggung jawab saya sebagai gembala. Saya harus punya Firman pengajaran dan Firman nubuatan untuk didrop dalam jemaat. Tergantung kita terima atau tidak. Kalau mau tidak janda sambutlah Firman, kalau mau jadi janda tolaklah Firman pengajaran. Kalau ditolak maka Tuhan akan tarik diri, berarti hubungan suami isteri itu putus. Dan benar dalam Yeremia pasal 3 Tuhan kirimkan surat cerai kepada isterinya itu. Karena Tuhan tunggu-tunggu mereka tidak mau bertobat, akhirnya Tuhan kirimkan surat cerai. Tetapi Tuhan tidak murka untuk selama-lamanya, Tuhan kembali terkenang dan menghimbau mereka “kembalilah kepadaKu. Asal akui kesalahanmu, Aku tidak akan muram untuk selama-lamanya”. Jadi suami kita luar biasa, itulah kepala kita, Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Dia selalu ingat kita sebab itu mari kita mencintai Tuhan lebih dari segalanya.

c)      Piatu
Banyak orang menindas orang piatu, tetapi tidak sadar menindas. Piatu berarti sudah tidak punya ibu.
I Tesalonika 2:7
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.

Yang merawat di sini adalah ibu, ibu di sini adalah gembala. Makanya gembala tampil dalam 2 kepribadian, mengajar sebagai bapa dan merawat anak sebagai ibu. Jika jemaat Tuhan tidak membawa dirinya digembalakan berarti dia piatu.

Kalau sudah piatu berarti dia sendiri sudah menindas dirinya karena tidak mau membawa dirinya digembalakan, untuk dirawat rohaninya. Sekarang dipertanyakan, saudara jatuh di tangan gembala yang bagaimana. Apakah saudara bisa merawat diri sendiri? Kalau bisa merawat diri sendiri tidak perlu Roh Kudus melantik gembala. Untuk apa dilantik gembala? Untuk merawat dan memelihara anak-anak Tuhan.

Jika anak Tuhan itu baik usianya sudah lanjut, atau masih muda, atau masih anak-anak, tetapi kalau sudah tidak suka digembalakan maka dia sudah menjadi penindas piatu, penindas dirinya sendiri. Ini bahaya akhir zaman ini. Makanya bawa diri di dalam penggembalaan.

Gembala itu dilantik oleh Tuhan sesudah Yesus bangkit dari kubur. Roh Kudus meneruskan pelantikan ini dan ada syaratnya. Jangan salah menggunakan Kisah para Rasul 20:28 lalu berpikir “kalau kita beribadah nanti ada gembala yang berbicara yang digerakan oleh Roh Kudus”, langsung spontan seperti itu, hal ini keliru.

Sementara syarat pertama seorang gembala itu adalah suami, berarti dia seorang laki-laki. Kalau Alkitab memberikan syarat gembala harus laki-laki, kenapa dalam gereja yang jadi gembala banyak perempuan! Itu menambah dan mengurangi Firman namanya! Karena apa? Karena kepentingan-kepentingan lahiriah yang dikejar, bukan lagi soal menjadi Mempelai, bukan lagi soal mau ketemu Yesus yang mereka kejar. Yang penting mereka bisa meraup dunia ini dengan cara seperti itu.

Jangan sampai gereja itu piatu, maka harus ada gembala yang merawat. Berarti gereja seperti itu tidak piatu karena ada ibu yang merawat mereka yaitu gembala. Dalam ayat yang berikutnya dikatakan gembala bagaikan bapa yang mengajar.
I Tesalonika 2:11
2:11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,

Jika ada yang meneruskan yang salah, satu waktu dia akan menemukan dirinya ada di Babel. Sebagai hamba Tuhan, sebagai gembala, saya bertanggung jawab menghentar jemaat sampai di Yerusalem Baru, bukan di Babel. Sialnya lagi  kalau yatim. Kalau sudah yatim, kehilangan ayah, berarti kehilangan kesempatan untuk dewasa rohani. Kita mau didewasakan oleh Tuhan, dirawat oleh gembala. Lewat penggembalaan kita diajar untuk dewasa rohani. Kalau yatim piatu berarti kehilangan perawatan dan kehilangan kesempatan untuk sempurna.

d)      Orang asing
Ada  yang mau melayani orang asing, ada yang tidak mau melayani.
Matius 25:35,43
25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.

Kepada domba-domba, persoalan orang asing ini ditaruh pada urutan akhir. Kepada kambing, persoalan orang asing ini ditaruh pada urutan awal. Jemaat yang dikategorikan seperti domba mau melayani orang asing, tidak mereka tindas. Jemaat yang dikategorikan seperti kambing, menindas orang asing dan tidak mau melayani orang asing.

Matius 25:32-33
25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

Domba di sebelah kanan karena ada hubungannya dengan Yerusalem Baru.
Mazmur 137:5
137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!

Kambing itu di sebelah kiri, itulah kehidupan yang hanya mengejar kehormatan dan kekayaan. Tidak ada hubungannya dengan Yerusalem Baru, tidak ada hubungannya untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Baginya beribadah dan melayani itu yang penting adalah kehormatan dan kekayaan.

Yang mengejar kekayaan dan kehormatan ini tidak ada pelayanan kepada orang asing. Melayani orang asing artinya pelayanan cuma-cuma, pelayanan tanpa menuntut upah. Kita melayani saja, jangan ditindas, karena berbahaya. Jika anak-anak Tuhan mengkondisikan diri disebelah kanan pasti selalu menawarkan diri untuk melayani biarpun tidak diupah. Tetapi bukan berarti Tuhan tutup mata karena Tuhan itu adil, Dia tidak akan lupa apa yang kita lakukan.
Ibrani 6:10
6:10 Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.
Tidak mungkin Tuhan lupa pekerjaan kita, Dia adil. Kalau Tuhan katakan Dia adil, mana mungkin tidak dibalas. Dari pihak kita tidak mengharapkan tetapi dari pihak Tuhan pasti membalas. Tidak mungkin tidak pakai sandal, tidak pakai sepatu, tidak pakai baju. Tuhan tahu, yang Tuhan lihat adalah hati kita, ikhtiar kita, kemaun kita untuk melayani Dia, orang asing itu, jangan ditindas. Ini yang harus dibersihkan dari kehidupan kita.

Kenapa ditekankan yang kiri itu kambing dan domba di sebelah kanan? Yang di kiri hanya mengejar kekayaan dan kehormatan.
Amsal 3:16
3:16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

Yang di sebelah kanan hubungannya dengan Yerusalem Baru.
Mazmur 137:5
137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!

Melayani tanpa ada hubungannya untuk mengkondisikan gereja menjadi mempelai, itu tangan kanan yang kering. Makanya tidak bisa melayani dengan pelayanan cuma-cuma. Tidak ada ikhtiar, tidak ada keikhlasan, tidak ada ketulusan. Kalau seperti ini, apa yang kelak terjadi dalam diri kita. Makanya Tuhan katakan jangan kamu menindas mereka.

Maleakhi 3:5
3:5 Aku akan mendekati kamu untuk menghakimi dan akan segera menjadi saksi terhadap tukang-tukang sihir, orang-orang berzinah dan orang-orang yang bersumpah dusta dan terhadap orang-orang yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu, dan yang mendesak ke samping orang asing, dengan tidak takut kepada-Ku, firman TUHAN semesta alam.

Kenapa mereka berani berbuat begitu? Karena mereka tidak takut akan Tuhan. Mereka jago dihadapan Tuhan, perkasa di dalam dosa di hadapan Tuhan. Ini merepotkan kita gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini.

Orang upahan, janda, piatu dan orang asing ini dikategorikan orang lemah. Kalau kondisi ini ada pada saudara lalu saudara abaikan, itu berarti menindas dan Alkitab mengatakan itu menghina Pencipta! Makanya Tuhan tersinggung, Dia dihina. Itu sebabnya Tuhan siapkan satu paket hukuman karena Dia dihina.
Amsal 14:31
14:31 Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.

Kalau saudara abaikan, hak orang saudara tahan, apalagi haknya Tuhan, itu berarti menghina Tuhan. Saudara tidak peduli Firman Pengajaran itu sudah menindas janda berarti menghina Tuhan.  Saudara menindas piatu, berarti tidak butuh penggembalaan, itu menghina Tuhan. Saudara menindas asing, hanya mengejar kekayaan dan penghormatan, tidak ada pelayanan kepada orang asing, itu berarti menghina Tuhan.

Penghinaan kepada Tuhan bukan berarti kita memaki-maki. Tetapi dengan cara-cara seperti ini berarti sudah menghina Tuhan. Saudara tidak butuh Firman pengajaran berarti menghina Tuhan. Saudara menahan hak orang lain, menahan haknya Tuhan, itu berarti menghina Tuhan. Saudara merasa tidak butuh membawa diri dalam penggembalaan untuk dirawat rohanimu lewat Firman pengajaran, Tuhan menganggap hidup itu menghina Dia. Sekali-kali jangan terjadi di dalam kehidupan kita.

Iblis bukan iblis kalau dia tidak berupaya menggoncang, banyak cara dia cari celah untuk menghancurkan. Tetapi saya berdoa “Tuhan, saya mau mengasihi dan mencintai Engkau apapun yang saya hadapi. Tolong saya, kuatkan saya”. Itu sebabnya saya katakan kepada isteri dan anak-anak, topanglah pelayanan. Jika kita bergerak dan berjalan, pokoknya berjalanlah dalam kemurahan Tuhan, kita mau melayani Dia. Sehingga kita gereja Tuhan benar-benar tampil tanpa penindas. Kita dibersihkan oleh Tuhan dari roh penindas ini.

Yakobus 1:27
1:27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Artinya orang yang hadir dalam ibadah/ pelayanan dia harus selalu mengoreksi dirinya jangan sampai jadi janda dan yatim piatu. Itu ibadah yang benar! Kalau hanya soal pergi ke panti asuhan, semua orang dunia bisa melakukan, tetapi persoalan rohanimu bagaimana. Biarpun saudara membawa 1 truk beras di panti asuhan, tidak bisa mengkatrol rohani saudara. Itu memang perbuatan sosial yang juga patut kita lakukan.

Kita bersyukur kalau kita ada dalam didikan dan tuntunan Firman dari hari ke hari dalam menanti kedatangan Tuhan kedua kali. Sekalipun bencana terus menerus di mana-mana, kita pasti akan dilindungi oleh Tuhan.

2.      Yeremia 6:7
6:7 Seperti mata air meluapkan airnya, demikianlah kota itu meluapkan kejahatannya. Kekerasan dan aniaya terdengar di dalamnya, luka dan pukulan selalu ada Kulihat.

Ini air mancur kejahatan. Air mancur kejahatan ini luar biasa. Namanya air mancur itu berarti nonstop. Dan dikatakan sudah menjadi pemandangan setiap saat di hadapan Tuhan. Bagaimana untuk menghentikan kejahatan ini yang sudah bagaikan air mancur? Kalau namanya air mancur, siapapun yang mendekat kena ciprat. Saudara bisa bayangkan bagaimana kejahatan di Yerusalem saat itu sampai Tuhan gambarkan seperti air mancur. Hari-hari terakhir ini lebih hebat lagi karena sarana dan prasarana di gelar di dunia ini untuk mempermulus soal kejahatan.

Siapa yang bisa menangani ini? Tuhan pakai tokoh (hamba Tuhan) yang punya Firman nubuatan dan Firman pengajaran untuk menghentikan kejahatan. Kalau air mancur kejahatan berarti semua basah, lama kelamaan tanah di sekitarnya menjadi lembek dan akhirnya bergeser. Kalau kejahatan makin membual maka nikah rumah tangga mulai bergeser satu sama lain.

Hari-hari terakhir ini semua sudah dilegalkan, kejahatan sudah dilegalkan. Kalau bicara ini pasti polisi akan berkata “siapa yang legalkan!”. Tetapi prakteknya bagaimana? Dilarang main judi, siapa yang turunkan peraturan itu, malah mereka sendiri yang mengawal.

Buka mata, lihat kejahatan sekarang. Kalau dulu setelah membunuh selesai, sekarang dimutilasi lagi. Dulu membunuh satu orang, sekarang membunuh satu keluarga. Dan bermacam ragam kejahatan sekarang yang begitu mencuat bagaikan air mancur. Jika kita tidak mengalami pembersihan lewat Firman pengajaran maka kita bisa terlibat, siapapun dia. Tidak peduli dia gembala atau anak gembala. Bahkan banyak terjadi selingkuh antara gembala dengan jemaat. Ini kejahatan yang bagaikan air mancur! Dan dalam Yesaya pasal 3 dikatakan mereka sudah tidak malu-malu.
Yesaya 3:9
3:9 Air muka mereka menyatakan kejahatan mereka, dan seperti orang Sodom, mereka dengan terang-terangan menyebut-nyebut dosanya, tidak lagi disembunyikannya. Celakalah orang-orang itu! Sebab mereka mendatangkan malapetaka kepada dirinya sendiri.

Mereka senang/gembira sekali kalau berbuat dosa. Kejahatan itu sudah dijadikan pertandingan. “Berapa yang mabuk di kampungmu?” lalu dijawab “kalau di desa kami hanya sembilan” yang lain menjawab “kalau di kampung kami 20”. Sekarang ini justru kejahatan dipertandingkan. Kalau di dalam gereja tidak ada Firman pengajaran, maka kita hancur semua. Kenapa? Karena bangga dengan kejahatan, seperti dipertandingkan. “hebat ngana, memang laki-laki hidung belang. Dijauhkan Tuhan jangan kita seperti itu. Kita sumbat dengan Firman pengajaran, jangan biarkan bertumbuh.

Itu pentingnya kalau kita ada dalam Firman pengajaran. Ketika kita melakukan kesalahan, cepat Firman menolong dan mengangkat kita. Jika kita mendengar Firman dan memahaminya maka segera pertolongan Tuhan berlaku atas kehidupan saudara. Yang penting jangan mengeraskan hati, segera mengaku.

3.      Yeremia 6:7
6:7 Seperti mata air meluapkan airnya, demikianlah kota itu meluapkan kejahatannya. Kekerasan dan aniaya terdengar di dalamnya, luka dan pukulan selalu ada Kulihat.

Apa makna rohani titipan Tuhan untuk kita? Secara hurufiah dipukul babak belur, kekerasan dan perkelahian terjadi. Arti rohaninya, betul-betul Yerusalem saat itu tidak lagi hidup membawa diri untuk disempurnakan. Luka terus, pukulan terus, kapan mau sempurna kalau gereja cacat terus. Luka itu cacat, pukulan itu cacat, kekerasan itu cacat, aniaya itu cacat. Kapan mau sempurna kalau begitu terus. Kata mereka artinya menutup peluang bagi dirinya sendiri untuk sempurna seperti Yesus. Bagaimana supaya mencapai sempurna sama seperti Yesus.
Lukas 6:40
6:40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.

Kondisikan diri seperti murid berarti terima pengajaran. Yang mengajar adalah Yesus, supaya kita sama seperti Dia. Bagaimana kalau ada pukulan terus, luka ada terus? Berarti cacat terus, tidak bisa sempurna. Berarti mereka tidak punya minat, tidak punya ikhtiar, tidak punya rencana dan tidak punya kemauan untuk menjadi gereja yang sempurna. Ini repot akhir zaman ini.

Kemurahan Tuhan memberikan saya hikmat. Bukan untuk kepentingan diriku sendiri tetapi untuk kepentingan jemaat. Sebab yang saya tangani adalah umat Tuhan supaya kita dikondisikan menjadi Mempelai Wanita yang dipersembahkan dan diterima oleh Yesus ketika Dia datang.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Itu tujuan ibadah, bukan sekedar prosesi. Tetapi tujuan ibadah supaya luka, pukulan, kekerasan, aniaya, cacat cela itu dibenahi dan dibersihkan supaya kita menjadi Yerusalem Baru, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Bodoh amat kalau kita tidak berminat. Kalau tidak punya keinginan berarti kita bawa diri ke Babel.

Selalu mata Tuhan melihat. Berarti Tuhan mengawasi “oo si A ini tidak mau. Si B dan si C ini mempertahankan lukanya, pukulannya, kekerasan” akhirnya hidupnya tetap cacat rohani.

Efesus 5:25
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Kasih Yesus kepada jemaat prakteknya dengan menyerahkan diriNya bagi jemaat, Dia rela korban nyawa di Golgota.

Efesus 5:26
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Dengan air Firman pengajaran kita dibersihkan.

Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Ini yang harus menjadi tujuan ibadah pelayanan kita. Tuhan berikan sarana dan Tuhan sedia memandikan kita. Dia suami yang luar biasa, mau memandikan calon isteriNya, kemudian kita malah mengelak. Padahal tujuannya dimandikan supaya kita tampil cemerlang tanpa cacat dan kerut supaya tampil seperti Dia. Tetapi malah mengelak, mempertahankan pukulan, mempertahankan luka, kekerasan, aniaya, sehingga cacat terus. Kalau mempertahankan hal itu maka gereja cacat sehingga tertinggal nanti dalam 3,5 tahun aniaya antikristus. Akhir zaman ini kita sudah harus lebih melipatgandakan hubungan dengan Tuhan.

Berarti pada faktor yang ketiga ini, rencana Allah untuk menyempurkana mereka, mereka tepis. Rencana Tuhan untuk membawa diri mereka untuk menjadi kehidupan tanpa cacat cela dan kerut, berarti menjadi mempelai, menjadi gereja Tuhan yang sempurna, mereka tepis, mereka tidak peduli. Yang penting ada uang, ada kehormatan, itu yang utama bagi mereka. Ini yang sangat berbahaya. Makanya jemaat Tuhan, mari kita memperhatikan tampilnya Firman pengajaran.

4.      Yeremia 6:10
6:10 Kepada siapakah aku harus berbicara dan bersaksi, supaya mereka mau memperhatikan? Sungguh, telinga mereka tidak bersunat, mereka tidak dapat mendengar! Sungguh, firman TUHAN menjadi cemoohan bagi mereka, mereka tidak menyukainya!

Telinganya tidak disunat, tandanya mereka tidak mendengar, mereka tidak menyukai. Firman Tuhan mereka jadikan cemooh. Bayangkan kalau keadaan gereja sudah seperti ini, sudah seperti Israel dulu. Mereka mencemooh, bahkan Firman mereka tidak suka. Bagaimana mau mengkondisikan gereja untuk sempurna kalau keadaan seperti ini.

Kalau ibadah hanya mau 5 menit saja, jangan lama-lama. Kalau dengar Firman yang terlalu lama dia marah, itu berarti telinganya tidak disunat. Dan Alkitab mengatakan orang yang telinganya tidak disunat, melawan Roh Kudus!
Kisah Para Rasul 7:51
7:51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.

Menentang Roh Kudus, berarti justru kebenaran Firman mereka tidak terima, terhadap kebenaran Firman mereka tutup telinga. Yang mereka terima yang bukan Firman. Tetapi sekarang malah mereka balik. Ada yang mengatakan baptis dua kali itu melawan Roh Kudus. Tetapi kalau baptisannya tidak benar berarti belum dibaptis dan itu harus diulang. Yang melawan Roh Kudus itu kalau tidak mau mendengar yang benar.
Kisah Para Rasul 19:1-3
19:1 Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid.
19:2 Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus."
19:3 Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes."

Sudah dibaptis oleh Yohanes tetapi harus diulang karena meterai namanya belum lengkap.

Kisah Para Rasul 19:4-6
19:4 Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."
19:5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
19:6 Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.

Langsung sorga mewarnai hidup mereka, hidup sorga mewarnai mereka.

Kiranya kita yang hidup akhir zaman ini, mari kita perhatikan didikan dan tuntunan Firman. Jangan kita jadi janda, jangan piatu, jangan jadi orang asing, jangan seperti orang upahan, segera beranjak. Jangan kita biarkan diri kita janda, jangan biarkan diri kita piatu, jangan biarkan diri kita orang upahan, jangan biarkan diri kita seperti orang asing. Kita harus keluar dari situ.

Saudara dengar sendiri, apakah ini rekayasa? Inilah yang disebut pembukaan rahasia Firman Tuhan bagi kita semua.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar