20200114

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Selasa 14 Januari 2020 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus

Yehezkiel 14:1-5
14:1 Sesudah itu datanglah kepadaku beberapa orang dari tua-tua Israel dan duduk di hadapanku.
14:2 Maka datanglah firman TUHAN kepadaku:
14:3 "Hai anak manusia, orang-orang ini menjunjung berhala-berhala mereka dalam hatinya dan menempatkan di hadapan mereka batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan. Apakah Aku mau mereka meminta petunjuk dari pada-Ku?
14:4 Oleh sebab itu berbicaralah kepada mereka dan katakan: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Setiap orang dari kaum Israel yang menjunjung berhala-berhalanya dalam hatinya dan menempatkan di hadapannya batu sandungan yang menjatuhkannya ke dalam kesalahan, lalu datang menemui nabi -- Aku, TUHAN sendiri akan menjawab dia oleh karena berhala-berhalanya yang banyak itu,
14:5 supaya Aku memikat hati kaum Israel, yang seluruhnya sudah menyimpang dari pada-Ku dengan mengikuti segala berhala-berhala mereka.

Yehezkiel artinya yang dikuatkan oleh Tuhan. Jika nama ini ditampilkan untuk menghadapi orang Israel di tengah pembuangan, berarti yang dia hadapi bukan hal yang gampang. Jika Tuhan tidak menguatkan dia maka dia bisa tumbang di dalam pelayanan. Apalagi pada pasal 14 ini umat Tuhan telah menjunjung berhala di dalam hati. Ini bukan hal yang mudah dan harus dikoreksi oleh Yehezkiel dan didongkel dengan pekerjaan Firman supaya hati itu bukan berhala yang menempati, tetapi yang berhak adalah Tuhan. Tetapi di sini kita lihat Tuhan sudah tergusur. Seharusnya Yesus atau Tuhan itu yang bertakhta di dalam hati. Tetapi tempat Tuhan sudah digusur dan ditempati oleh berhala. Ini suatu perjuangan yang berat yang dihadapi oleh Yehezkiel.

Dulu zaman purbakala ini sudah terjadi dan di depan kita lebih hebat lagi. Jika tidak ada hamba-hamba Tuhan yang dikuatkan oleh Tuhan seperti Yehezkiel, bagaimana kami menghadapi situasi yang semakin parah sekarang. Itu sebabnya kami hamba Tuhan harus jeli melihat situasi dunia sekarang dan kita proyeksikan dengan Firman Allah sehingga kita bisa luput dari revolusi rasio. Sekarang itu membara dalam gereja, rasio yang diutamakan, akal manusia. Kami yang kecil begini yang tanpa pendidikan teologia, harus punya dasar yang kuat, harus ada pelajaran tahbisan. Itulah kelebihan dalam pengajaran Mempelai yang tidak ada pada gereja lain. Pelajaran tahbisan itu lebih dari teologia. Kalau kami untuk mampu menghadapi dewa rasio. Kalau tidak pandai membaca situasi dunia sekarang, kita gampang digulung. Dipikir sudah jalan mulus, padahal benturan terus. Olehnya dibutuhkan orang-orang yang dikuatkan oleh Tuhan seperti Yehezkiel.

Sekarang ini dalam hati manusia benar-benar bukan lagi Tuhan yang ada. Padahal hati itu Tuhan yang punya, apalagi kita yang sudah dibeli oleh darah Yesus, Tuhan ingin bertakhta dalam hati kita. Makanya Tuhan minta “serahkan hatimu kepadaKu”.
Amsal 23:26
23:26 Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku.

Tuhan sudah janji, kalau hati sudah diberi maka itulah wilayah Tuhan bekerja, karena hati itulah gudangnya dosa. Hati ini sarangnya dosa, itu diceritakan dalam Lukas pasal 7 dan Matius pasal 15. Tetapi kalau kita serahkan hati kita kepada Tuhan, berarti kita mengupayakan menggusur apa yang bertakhta di dalam hati, bukan dengan kekuatan kita tetapi Dia yang berwewenang pada hati kita, Dia pasti beracara. Itu bertahap, tidak sekaligus. Kadang kita maunya langsung instan, tidak akan jadi kalau seperti itu. Di dalam Alkitab tidak ada yang instan, semua melalui proses. Dalam Alkitab perubahan hati itu tidak instan tetapi bertahap. Sejak kita serahkan hati maka berhala yang kita junjung dalam hati itu ada yang berwewenang menggusur. Tetapi dari pihak kita harus menyerahkan dulu hati kita. Dari pihak Tuhan akan menggusur tetapi tidak sekaligus jadi. Buktinya Tuhan katakan “kalau kamu sudah masuk ke negeri Kanaan, jangan cepat-cepat kamu halau manusia di sana. Nanti binatang buas yang lebih banyak dari pada kamu, sehingga binatang buas memangsa kamu”. Jadi bertahap untuk merebut Kanaan.

Mungkin ada yang sudah maju yang 10 langkah, ada yang baru 5 langkah. Jangan yang 10 langkah menekan yang masih 5 langkah. Tetapi kita harus saling mempedulikan. Ini kadang kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam gereja. Begitu dia sudah 10, lalu datang yang 9, yang 9 ini dituding-tuding. Jangan-jangan nanti yang 9 ini melambung di tikungan. Ini kadang kita tidak mengerti. Sebab prosesnya bertahap. Tidak bisa saya paksakan “kamu harus begini dan begitu” tidak akan jadi. Sebab dikatakan hatiku adalah rajaku. Itu yang susah digusur. Makanya butuh pertolongan Tuhan, yang dikuatkan oleh Tuhan harus berbicara terus, walaupun ada arus balik dia harus rela menerima.

Seorang gembala roh pertimbangan dan kebijakan itu yang harus menonjol yang tidak ada pada 4 jabatan lain. Nabi punya roh nubuatan, rasul punya roh hikmat, penginjil punya kuasa, gembala punya roh pertimbangan dan kebijakan, guru punya roh mahrifat. Kita harus mengerti hal-hal seperti ini supaya kita tidak eksklusif. Secara rohani memang kita eksklusif tetapi secara jasmani kita harus inklusif untuk menolong yang baru satu dua langkah.

Saya memahami apa yang harus saya lakukan sebagai gembala yang harus punya kebijakan dan pertimbangan. Coba saja Tuhan Yesus, ketika Dia memberikan perumpamaan benih yang ditabur dan malamnya ada yang menabur lalang. Lalu orang mengatakan “bukankah yang ditabur oleh tuan itu benih yang baik, kenapa ada juga lalang”. Kemudian mereka berkata “maukah tuan, kami pergi mencabut lalang”. Tetapi Tuhan Yesus mengatakan “jangan, kalau kamu cabut lalang, tercabut juga nanti gandum”. Ini kebijakan, ini roh pertimbangan Yesus, yang sering kami lampaui dan merasa lebih pandai dari pada Yesus. 

Begitu juga ketika dibawa ke Bait Allah ke hadapan Yesus, seorang perempuan yang tertangkap basah berzinah. Apakah Yesus tidak berhak melempari dengan batu? Yesus berhak karena memang Dia yang memberikan Firman kepada Musa. Tetapi cara Tuhan luar biasa. Inilah pertimbangan dan kebijakan Gembala Agung “kalau ada yang tidak berdosa, silahkan lempar”. Ternyata tidak ada yang melempar, dari yang tua sampai yang muda semuanya pergi. Itulah kebijakan, itulah proses untuk merebut hati wanita itu sekaligus yang menghakiminya juga sebenarnya ingin Tuhan rebut.

Jadi kami hamba Tuhan tidak semberono, tidak asal, tidak hantam kromo saja, harus ada tahap-tahapan. Yesus tidak pernah instan. Waktu Yesus menyembuhkan orang buta, Yesus memakai tanah. Bisa saja langsung Yesus sembuhkan saja, bisa langsung jadi. Tetapi Yesus ambil tanah, diludahi, dibuat jadi lumpur lalu dioles di mata orang buta itu. Jadi ada tahap, tetapi kita maunya langsung melihat terang benderang orang di depan itu. Tetapi Yesus membawanya dengan bagus, itulah roh kebijakan dan pertimbangan. Jangan kita lebih suci dari roh suci, nanti kita salah dan satu saat kena batunya. Saya sudah lihat karena dia terlalu hebat sekali akhirnya kena batunya dan hidupnya berakhir mengenaskan. Saya tidak mau menjadi hamba Tuhan mengakhiri hidup dengan mengenaskan. Bahkan saya cuma berdoa kalau Tuhan tidak izinkan saya membawa jemaat masuk dalam penyingkiran, ambilah saya jangan dalam keadaan sekarat. Jangan sampai berguling-guling di kamar berbulan-bulan sampai sudah busuk, nanti mati tidak indah. Padahal dalam Mazmur 116:15 indah matinya kekasihnya Tuhan.
Mazmur 116:15 (Terjemahan Lama)
116:15 Bahwa amat indahlah kepada pemandangan Tuhan matinya segala kekasih-Nya.

Tetapi kalau sampai menjerit-jerit dulu baru mati, itu tidak indah. Kalau memang koma, lebih baik sekalian titik. Jangan koma terus, lebih cepat titiknya lebih bagus. Tetapi masuk penyingkiran gereja lebih bagus.

Saya mengamat-amati pelayanan-pelayanan hari-hari terakhir ini sepertinya ada aksi-aksi yang tidak punya kebijakan lagi, tidak punya roh pertimbangan lagi. Kalau penginjil dia main sikat saja setelah itu dia pergi. Yang repot adalah gembala, bagaimana mau mengobati lagi orang yang sudah disikat oleh penginjil. Itu fungsi gembala, berat sekali roh pertimbangannya. Dia harus mengkaji apa yang terjadi di dalam jemaat sehingga hidup itu bisa terangkat bersama.

Ini yang dihadapi Yehezkiel, tidak gampang. Menghadapi Yehezkiel 14:1-4, dia menghadapi jemaat yang menjunjung berhala di dalam hati. Orang Israel sudah ditebus Tuhan dari Mesir, sama seperti kita ditebus oleh Tuhan dari dunia ini. Berarti kita adalah miliknya Tuhan, termasuk hati kita. Tetapi kenapa hati itu harus menjadi sarang berhala. Tanpa sadar yang duduk di hatinya membuat dia bangga sekali. Berhala itu adalah roh jahat, berarti roh jahat ada dalam hatinya. Yang mestinya Yesus yang ada di situ.
I Korintus 10:19-20
10:19 Apakah yang kumaksudkan dengan perkataan itu? Bahwa persembahan berhala adalah sesuatu? Atau bahwa berhala adalah sesuatu?
10:20 Bukan! Apa yang kumaksudkan ialah, bahwa persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-roh jahat.

Posisi Tuhan mereka gusur dan mereka ganti dengan roh jahat.

I Korintus 10:21
10:21 Kamu tidak dapat minum dari cawan Tuhan dan juga dari cawan roh-roh jahat. Kamu tidak dapat mendapat bagian dalam perjamuan Tuhan dan juga dalam perjamuan roh-roh jahat.

Jadi berhala itu adalah roh jahat. Kita tahu akar segala kejahatan adalah cinta uang. Mungkin kita katakan orang lain begini dan begitu, tetapi barang kali hati kita ada roh jahat karena akar kejahatan ada dalam hatimu, yaitu cinta akan uang! Itu lebih parah. Jadi roh kebijakan itu harus ada pada kita.

Lihat Yohanes pasal 4, bagaimana Yesus menangani perempuan pelacur di tepi sumur Yakub itu, bertahap Yesus bawa. “Berikan Aku minum” dijawab perempuan itu “masakan orang Yahudi minta minum kepada orang Samaria” karena memang saat itu orang Samaria dan orang Yahudi tidak beramah-ramahan, berarti ada roh perlawanan satu dengan yang lain. Kemudian Yesus katakan “kalau engkau tahu siapa yang meminta itu, pasti engkau sudah beri, maka Dia akan memberikan kepadamu air kehidupan yang mengalir terus”. Perempuan itu berkata “kalau begitu berikan padaku supaya aku tidak datang terus menimba air”. Jadi untuk mendongkel roh pelacur/ roh sundal yang ada padanya itu bertahap.

Kemudian Yesus berkata “panggil dulu suamimu” karena memang ujung-ujungnya pembenahan nikah. Waktu dia berkata “aku tidak punya suami” maka Yesus berkata “benar katamu, engkau tidak punya suami dan yang ada padamu sekarang bukan suamimu”. Tetapi Yesus tidak berkata “kembali kepada suami yang pertama” atau yang kedua atau yang keempat. Kalau kita menganjurkan berarti kita lebih hebat dari Yesus. Mana yang benar, rasio atau Firman, revolusi Prancis atau sorga! Kita kadang merasa hebat sekali. Padahal Yesus tidak seperti itu. Kemudian mereka meningkat pada soal ibadah dan Yesus berterus terang “Akulah Mesias”.

Kalau mendengar orang menyampaikan Firman, saya harus kaji dulu apakah cocok dengan ayat yang dia bicarakan, saya tidak cepat menelan. Makanya Pdt. Totaijs selalu mengatakan “kalau datang ibadah bawa Alkitab. Jangan sampai karena kamu dengar dia adalah pendeta besar, guru besar maka semua sudah betul apa yang dia bilang. Periksa dulu jangan sampai salah”. Lihat seperti jemaat Berea, apa yang dia dengar dia periksa lagi benar atau tidak. Jangan kita telan saja.

Namanya proses itu bertahap untuk mendongkel hati sebab hati itu sarangnya dosa. Puji Tuhan kalau hati kita sudah kita serahkan karena memang itu Tuhan minta seperti dalam Amsal 23:26. Dan Tuhan jawab di dalam Yehezkiel
Yehezkiel 36:26
36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.

Hati itulah sarangnya penyakit 4 huruf yaitu dosa. Penyakit 3 huruf kalau disuntik 6 bulan bisa sembuh. Kalau penyakit 4 huruf disuntik ulang berulang supaya menjadi sehat, itulah dosa, bukan TBC.

Yehezkiel 36:27
36:27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

Saya dalam menyampaikan Firman harus menjaga arus balik. Satu waktu diuji dan kena batunya, gawat! Saya sudah punya pengalaman, 46 tahun saya menjadi gembala. Dan jangan orang mengatakan “jangan mengandalkan pengalaman” bukan mengandalkan tetapi pada pengalaman itu ada ajarannya. Lihat saja raja Daud, dibandingkan dengan Salomo, siapa yang lebih berhikmat? Salomo yang lebih berhikmat. Tetapi waktu itu Salomo masih pemuda remaja berusia 16 tahun. Daud berkata “pekerjaan ini adalah pekerjaan berat dan besar untuk membangun Bait Allah. Ada anakku Salomo, tetapi dia belum berpengalaman” jadi diakui.
I Tawarikh 22:5
22:5 Karena pikir Daud: "Salomo, anakku, masih muda dan kurang berpengalaman, dan rumah yang harus didirikannya bagi TUHAN haruslah luar biasa besarnya sehingga menjadi kenamaan dan termasyhur di segala negeri; sebab itu baiklah aku mengadakan persediaan baginya!" Lalu Daud membuat sangat banyak persediaan sebelum ia mati.

Itu sebabnya jangan sampai melihat orang tua kemudian dianggap enteng! Dia punya pengalaman besar. Saya ini berapa kali diancam mau dibunuh dan selalu lolos. Saya ini berapa kali menghadapi tantangan yang berat-berat. Saya pernah menghadapi mosi tidak percaya dari 3 orang dan mereka melapor ke Majelis Daerah, tetapi KO ketiganya dihantam oleh Tuhan. Di Sulewena juga 3 orang mencoba melawan saya akhirnya hancur mereka bertiga. Dengan pengalaman seperti itu membuktikan bahwa hamba Tuhan itu bukan hamba Tuhan abal-abal, jangan coba lawan! Nanti kena batunya.

Saya harus katakan ini kepada kita, kepada anak-anak saya, kepada hamba-hamba Tuhan muda, kita harus waspada, jangan entengkan. Jangan sampai memakai dewa rasio. Kadang kita katakan Firman padahal rasio kita. Saya banyak menemukan itu hanya rasio, bukan ayat yang benar lagi. Dia memang pakai ayat tetapi sudah rasio, tidak benar! Makanya saya harus waspada. Pdt.Totaijs selalu menekankan “kamu bawa Alkitab, dengar si pengkhotbah. Jangan karena dengar kadung namanya tenar, pendeta besar, kamu sudah percaya bahwa semua betul apa yang dia katakan. Periksa dulu, pasti masih ada yang salah yang dia katakan”.

Ini menyangkut hati, Tuhan mau merubah. Proses berubah ini bukan mudah. Makanya ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan memakai tangan. Dan itu terjadi sore hari hari keenam. Itu memakai proses, bukan simsalabim. Sekarang kita ini mau dibentuk oleh Tuhan menjadi Mempelai Wanita Tuhan memakai tangan.
Efesus 4:11
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

5 jabatan itu tangan Tuhan. 5 jabatan itu harus belajar kepada Tuhan yang membangun Adam dan Hawa dalam proses. Maka 5 jabatan ini harus belajar membangun sidang jemaat di dalam proses sebab dia tangan Tuhan. Saya tangan Tuhan maka saya harus belajar bagaimana Tuhan membentuk Adam dan Hawa dari tanah liat. Sekarang gereja Tuhan dikelolah oleh 5 jabatan yang adalah tangan Tuhan, itu proses. Kalau kita sudah 10 langkah dan orang baru 9, jangan sampai kita salah-salahkan dan tuding-tuding yang 9. Tarik dia melalui proses, karena ini menyangkut hati.

Saya dari sejak awal melayani tidak pernah ada istilah tidak. Disuruh ke sini iya, di suruh ke sana iya. Tetapi pernah ketika di suruh ke Tentena, ayat yang mengganjal saya nabi itu tidak dihargai di kampungnya. Tetapi Tuhan berbicara lain, seakan-akan saya dipaksa untuk datang ke Tentena. Saya datang ke Tentena dengan isteri dan 3 orang anak, anak ketiga berumur 39 hari. Itu pergumulan, masakan saudara akan mengentengkan hal itu. Masakan saudara mau ringankan pergumulan hamba Tuhan tua bangka ini. Kalau sampai sekarang ini bisa bertahan itu hanya kemurahan Tuhan. Awas kalau kalian entengkan, kalian akan kena batunya nanti. Saya tidak mau kalian kena batunya. Sekarang aman dan damai, tetapi satu saat kena batunya. Banyak pengalaman lebih berat yang saya alami dari sejak tahun 1972 di ladang Tuhan.

Sebelum masuk sekolah Alkitab, waktu masih traning center, betul-betul saya diremehkan orang tetapi saya terima saja. Setiap pulang dari kebaktian sektor, ada orang di muka pintu gereja yang bertanya “kalau itu bagaimana” dijawab oleh yang lain “ada harapan”. Begitu saya lewat malah dijawab “tidak ada harapan”. Saya dikatakan tidak ada harapan karena memang saya tidak tahu berdoa. Tetapi puji Tuhan saya bergumul. Tuhan saya ada di sini Engkau yang panggil saya lewat penyataan-penyataan. Saya sebenarnya tidak pantas jadi hamba Tuhan apalagi saya pendek. Akhirnya Tuhan buka jalan “puasa anakKu”. Saya berpuasa sampai 3 hari berkali-kali. Kemurahan Tuhan saya melejit dan saya tinggalkan teman-teman yang dibilang hebat. Akhirnya saya mencuat ke depan. Ketika pergi sekolah Alkitab, yang dipercaya memberitakan Firman pertama adalah saya. Teman-teman yang mendengar semuanya, mereka datang di asrama datang bertanya Firman. Itu bukti Tuhan tidak keliru memanggil seseorang.

Lewat pelayanan si tua bangka ini anda semua menerima berkatnya. Termasuk anak-anak saya, mereka yang menikmati berkatnya. Saya mau bilang “jangan rendahkan papa!”. Pergumulan papa dengan mama, opa dengan oma, kemudian kalian coba rendahkan papa, hati-hati kamu! Saya berbicara ini pada minggu kedua tahun 2020 supaya semua terjaga. Jangan coba bicara miring tentang papa, nanti kalian kena batunya. Kalau tidak diselesaikan nanti kalian kena hantaman dari Tuhan. Saya harus katakan ini dengan hati tulus, kasih sayang seorang tua kepada umat Tuhan yang digembalakan termasuk keluargaku.

Saya merenung-merenung selama ini, tetapi saya tidak gentar. Karena rasul Paulus saja mau mempertahankan pembelaannya kepada hakim di hadapan kaisar, dia ditinggalkan teman-temannya, padahal dia perlu bantuan. Tetapi dia katakan “saya diselamatkan dan ditolong oleh Tuhan”. Saya tidak harus takut ditinggalkan oleh siapapun, biarpun anakku meninggalkan saya, Tuhan tidak pernah meninggalkan saya. Kalian gentarlah sedikit, jangan asal ngomong tentang hamba Tuhan tua. Kalian belum pernah alami bagaimana penderitaannya.
II Timotius 4:16
4:16 Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku -- kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka --,
4:17 tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
4:18 Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.

Walaupun dia ditinggal, dia yakini dia masuk sorga dalam kemuliaan. Saya tidak pusing kalau saya ditinggalkan dan tidak dipeduli orang, saya tidak pusing sebab saya ditolong Tuhan. Bahkan saya terpesona melihat Wahyu pasal 10 bagaimana 10 fungsi awan lewat pribadi Yesus, luar biasa Tuhan bukakan. Kalau Tuhan lihat saya melakukan kesalahan berarti Tuhan keliru mempercayakan Firman sementara saya salah di hadapanNya. Coba saudara sudah tahu si A itu orang yang tidak benar lalu saudara percayakan sesuatu kepadanya, siapa sebenarnya yang keliru di situ. Kalau dikatakan saya tidak benar, kenapa Tuhan percaya saya, berarti Tuhan yang salah. Beranikah kita persalahkan Tuhan? Kalau orang itu dipercaya Tuhan tentang rahasia Firman, masakan kita mau curiga kepadanya, berarti anda lebih hebat dari Tuhan sementara Tuhan percaya kepadanya, itu rancu namanya. Saya mau katakan kepada anak-anak saya, jangan salah menilai papa! Memang saya ini banyak dilapor-lapor, tetapi puji Tuhan kepercayaan Tuhan kepada saya semakin meningkat. Seharusnya itu menjadi rem bagi yang suka ngomong miring, supaya jangan ngomong macam-macam tentang orang itu. Kalau salah ngomong kita berhadapan dengan Tuhan yang menaruh kepercayaan kepadanya.

Yehezkiel 36:26
36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
Ini proses atau instan? Ini proses, petama Tuhan akan berikan hati yang baru, lalu Tuhan jauhkan hati keras, kemudian Tuhan berikan hati yang taat. Itu bukan dari pihak kita, itu tangan Tuhan yang bekerja. Kalau tangan Tuhan yang bekerja, apa yang mau kita banggakan. Bagaimana saya mau bicara Tuhan yang suci dan agung itu kalau Tuhan tidak percaya saya. Jadi semua datang dari Tuhan, bukan dari diri kita.

Yehezkiel 36:27
36:27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

Prosesnya ada dalam Efesus 2:20-22. Dalam ayat 19 kita sudah menyerahkan diri kepada Tuhan, menjadi warga kerajaan, menjadi keluarga Allah. Ayat 20 kita dibangun atas dasar nabi dan rasul. Ayat 21 kita tersusun rapi dan ayat 22 Roh Kudus diam. Itu semua proses.
Efesus 2:19-22
2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Yang lucunya lagi sekarang ini yang paling berat, yang saya takutkan karena ini melampaui kebenaran, biar orang islam masuk Kristen kalau dia sudah menikah berkali-kali, tidak boleh lagi dia menikah. Di mana standar jahiliah kalau seperti ini. Kita tidak pakai standar jahiliah. Kalau orang lain kita tidak pakai, kalau bagi kita malah kita pakai, ini tidak jujur! Ada lagi orang yang sesumbar bicara padahal dia sudah ganti-ganti isteri, bahkan isteri yang terakhir itu adalah isteri hamba Tuhan yang dia rampas. Sampai dia ancam saya “kalau opa begini dan begitu saya keluar dari GPT!”. Dia tidak lihat dirinya bahwa isterinya yang ketiga itu adalah isteri hamba Tuhan yang dia rampas. Aneh sekali! Saya tidak tahu ajaran apa yang dia terima di situ. Itu sekarang menjadi masalah. Di dalam Alkitab ada standar batas jahiliah dan batas sesudah kita kenal Tuhan. Kenapa kalau orang lain kita tidak pakai standar tetapi bagi kita kita pakai standar, itu tidak adil.  

Kisah Para Rasul 17:30
17:30 Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.

Kisah Para Rasul 17:30 (Terjemahan Lama)
17:30 Segala zaman jahiliah itu dialpakan juga oleh Allah, tetapi sekarang ini segala orang di mana-mana pun disuruhnya bertobat.

Kalau pada zaman jahiliah dia sudah berapa puluh kali menikah, ketika dia menerima Tuhan Yesus sudah lain. Jangan lagi bawa-bawa yang sudah kita kubur. Katanya kita sudah kubur tetapi kita gali lagi, bingung saya. Pdt. In Yuwono mengatakan apa yang sudah kita kubur, jangan kita gali lagi.

Kisah Para Rasul 14:16
14:16 Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing,

Jadi di zaman lalu semua bangsa mengikuti jalannya sendiri. Begitu ketemu Yesus jalannya tinggal satu. Saya tidak pusing dengan apa yang orang bilang, sebab saya ada di dalam Firman, saya ada standar yaitu standar jahiliah. Masakan orang muslim, hindu atau animisme yang sudah menikah berkali-kali kemudian datang kepada Yesus sudah tidak bisa menikah lagi karena sudah berapa kali menikah.

Pdt. Totaijs mengatakan kalau sekarang kita di tangan Tuhan, hati-hati besok lusa saudara bisa pindah di tangan iblis. Itu yang paling saya takut. Jangan sampai saya jatuh di tangan iblis. Itu sebabnya hati-hati kita sekarang ini. Kita harus tahu berterima kasih. Sejelek-jeleknya pendahulu, dari mereka itulah kita mendapatkan sesuatu yang elok. Jangan kita remehkan. Apalagi saya ini, mandi-mandi berkat Tuhan dari pendahulu, Firman Tuhan saya nikmati kemudian Tuhan tambahkan perkara jasmani, saya tidak akan lupa siapa yang mengajar saya.
II Timotius 3:13-14
3:13 sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.
3:14 Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.

Saya tidak Lempinel, tetapi literatur Lempinel ada pada saya. Pelajaran dari Pdt. Totaijs, Pdt. In Yuwono, Pdt. Pong Dongalemba, Pdt. Hans Tangka, ada pada saya dan saya simpulkan semua. Itulah bekal dan saya tidak akan lupa mereka. Bukan berarti mereka tidak ada cacat celanya tetapi saya kutip yang indah dan yang baik yang sesuai dengan Firman yang disampaikan. Saya selalu ingat dan saya mendoakan mereka. Berkat rohani luar biasa saya nikmati dan oleh berkat rohani itu datang juga berkat jasmani yang saya peroleh. Jangan lupa, ada orang pemula dan orang pemula itu jangan kita hakimi terus.

Soal menjunjung berhala ini jangan kita cuma mengatakan soal serakah dan keras hati. Mungkin dari sisi ini kita katakan tidak keras hati, tetapi pada sisi satunya ada keras hatinya. Kalau Tuhan masih bicara tentang keras hati, itu berarti masih ada keras hatinya dalam diri kita. Apalagi berhala akhir zaman ini, kemuliaan dunia luar biasa sekarang. Itu yang kadang tanpa sadar kita jadikan berhala. Itu sama dengan keras hati dan serakah. Jadi berhala itu bukan cuma keras hati, tidak mau bertobat, tidak hargai Firman Tuhan, serakah, cinta akan mamon. Mungkin poin yang satu kita lolos, tetapi pada poin kedua kita belum lolos yang masih perlu kita diproses. Buktinya dalam II Korintus 4:3-4 masih banyak di dalam gereja sehingga kita dibutakan oleh ilah akhir zaman. Kalau buta maka tidak bisa melihat teman yang ada di sekitar kita, tidak bisa melihat siapa yang ada di sekitar kita. Itu berarti masih keras hati! Jangan kita hanya ukur dari sisi lain.
II Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Ilah zaman ini adalah kemuliaan dunia, harta dunia, duit dan sebagainya. Kalau saya buta mana saya mau lihat lagi si Lewi, mana saya mau kasih apa-apa sama dia, semua untuk diri sendiri. Jadi kita harus memberikan koreksi pada diri kita masing-masing.

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar