20200119

Kebaktian Umum, Minggu 19 Januari 2020 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Jangan saudara entengkan penggembalaan. Adanya jabatan gembala dalam jemaat, itu setelah Yesus mati dan bangkit. Jadi jabatan gembala seharga Korban Kristus. Jika saudara remehkan, itu sama dengan saudara remehkan Korban Kristus. Jika terjadi apa-apa tidak ada yang mempertanggungjawabkan darah saudara. Dalam minggu ketiga di tahun ini diingatkan kepada kita agar sidang jemaat ada ikatan batin dengan gembala.

Wahyu 10:1-3
10:1 Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.
10:2 Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi,
10:3 dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.

Berbicara wajah seperti matahari, dalam Wahyu 5:6-7 wajah yang sama digambarkan seperti seekor domba yang tersembelih. Yang ditunjukan di situ adalah pribadi Yesus. Wajah Yesus ketika Dia bagaikan domba yang disembelih adalah wajah yang ditandai dengan lumuran tanda darah. Tetapi pada pasal 10 wajah itu berubah menjadi wajah yang mulia. Jadi saudara-saudara yang diberkati Tuhan, kenapa ada hubunganya wajah yang penuh kemuliaan seperti matahari itu dihubungkan dengan kitab kecil yang terbuka alias pembukaan rahasia Firman? Ini menunjukan kepada kita, keteladanan Yesus walaupun dalam derita sengsara di dalam pelayananNya, akan diganti dengan kemuliaan. Jadi wajah yang tadinya berlumuran darah, sekarang tampil bagaikan matahari yang penuh dengan kemuliaan.

Kesimpulannya, jika kita mendapat pelayanan Firman yang dibukakan Tuhan rahasianya (yang minggu lalu sudah kita dengar ada 5 pokok) itu pertanda bahwa saudara sedang digiring oleh Tuhan untuk membasuh darah di wajah saudara. Derita sengsara yang saudara alami di dalam pelayanan pekerjaan Tuhan akan Tuhan ganti dengan wajah penuh kemuliaan. Sebab Yesus wajahnya seperti matahari dan kitapun akan tampil seperti matahari.
Hakim-hakim 5:31
5:31 Demikianlah akan binasa segala musuh-Mu, ya TUHAN! Tetapi orang yang mengasihi-Nya bagaikan matahari terbit dalam kemegahannya. Lalu amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya.

Matius 13:43
13:43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Kalau Tuhan perlihatkan wajah Anak Domba dalam Wahyu pasal 5, tidak dapat kita pungkiri bagaimana proses penyembelihan domba, proses penyaliban Yesus, darah di sekujur tubuhNya. Dalam Wahyu pasal 10, ketika Firman dibukakan dan ada di tangan Yesus, maka wajah Yesus menjadi seperti cahaya matahari. Kesimpulannya, untuk memungkinkan saya mencapai wajah seperti matahari ini, kita tidak bisa lepas dengan pembukaan rahasia Firman. Di dalam gereja Tuhan, tanpa pembukaan rahasia Firman Allah, ibadah hanya diisi upacara biasa dan tidak ada yang menerangkan apa sebenarnya rahasia Allah di mana kita mau dibawa pada nikah yang rohani, maka jangan bermimpi hidup itu akan setara dengan Tuhan. Matius 13:43 dan Hakim-hakim 5:31 tidak akan mereka capai.

Kita ini diberi peluang untuk mencapai wajah kemuliaan. Sekaligus itu juga berbicara proses pemulihan. Lewat pembukaan rahasia Fiman bapak, ibu, saudara sekalian hidup pribadimu diproses oleh Tuhan, utamanya nikahmu diproses oleh Tuhan untuk mencapai nikah yang rohani. Maka orientasi pembukaan rahasia Firman Allah, wilayahnya adalah nikah. Kita perhatikan nikah kita sekarang, apakah kita diperhadapkan cahaya yang penuh seperti matahari ini atau tidak. Kalau katakan tidak, berarti saudara pembohong. Kenapa? Kita jelas melihat wajah Tuhan lewat pembukaan rahasia Firman. Tidak ada alasan untuk kita tidak mencapai wajah penuh kemuliaan. Kalau sampai tidak mencapai itu sudah bodohnya sendiri, sudah diberikan kesempatan tetapi tidak mau.
Mazmur 80:4
80:4 Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

Ada 3 ayat dalam Mazmur pasal 80 ini yang nadanya sama dan penekanannya pada wajah. Ini pemulihan dari yang tadinya wajah berkelepotan dengan darah. Kitapun seperti itu, tadinya muka kita tidak lurus, karena apa? Dihimpit derita sengsara dan berbagai masalah. Tetapi dikatakan “pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat”. Selamat yang dibicarakan di sini bukan selamat sekarang tetapi selamat yang akan datang. Mempelai Wanita sama dengan Mempelai Laki-laki Sorga, Mempelai Laki-laki Sorga wajahnya seperti matahari, Mempelai Wanita juga wajahnya seperti matahari, itulah yang diselamatkan. Makanya jangan kita salah menanggapi Firman, apakah saudara mau terjun bebas untuk menghadapi setan besar itu! Apakah saudara mampu! Apapun yang saudara miliki, semua akan diambil oleh antikristus.

Ketika wajah ini diperhadapkan kepada kita, sekaligus ada kitab yang terbuka, sambutlah. Jangan malah memberontak! Suami dikorek Firman berontak, isteri dikorek Firman malah memberontak, anak dikorek Firman lalu berontak, itu sangat disayangkan. Tuhan mau menggiring kita menikmati sorga mini, kita malah menikmati suasana berkelepotan darah terus. Mengapa? Kita tidak mau menerima cahaya wajahNya yang mau memulihkan kita. Saya optimis semua sidang jemaat menerima ini.

Pemulihan itu lewat pembukaan rahasia Firman. Tidak akan terjadi pembulihan kalau tidak ditunjuk kesalahan.
Ratapan 2:14
2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.

Jadi pemulihan itu menyatakan kesalahan. Kalau dinyatakan kesalahan kita berarti kita dipulihkan, berarti wajah Tuhan sedang diarahkan kepada kita. Apakah saudara suka yang seperti ini yang cuma nubuatan palsu dan ramalan dusta. Yang benar adalah ditunjukan kesalahan maka terjadi pemulihan, itu berarti wajah Tuhan ada di situ diarahkan kepada sidang jemaat.

Mazmur 80:8
80:8 Ya Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

Ini permohonan seorang pemazmur yang seharusnya ini ada pada kita. Apalagi sekarang memang wajah sudah diperlihatkan oleh Tuhan dan kita tinggal menerima jadi. Tetapi alangkah tidak bijaknya sudah ditawarkan tetapi kita tidak mau menerima. Tujuan akhir dari pemulihan ini supaya kita selamat.

Mazmur 80:20
80:20 Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

3 kali isi ayat yang sama, ini memperlihatkan keseriusan dari pemazmur dan dia tahu bahwa Tritunggal Allah sudah siap. Jika kita ada di dalam gereja Tuhan dan kita dilayani oleh Tuhan dengan pembukaan rahasia Firman Tuhan, maka kita sekarang ini diperhadapkan oleh Tuhan dengan wajahNya. Wajah ini tampil bagaikan matahari. Kalau kita sudah menikmati proses pemulihan, bagaimana tindakan kita.

Matius 5:45
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

Ini pelayanan wajah matahari. Pelayanan wajah matahari tidak memilih seperti manusia, kalau lagi dia mengasihi saya maka saya mengasihi dia, kalau lagi dia jahat sama saya maka saya juga jahat kepadanya, tidak seperti itu. Pelayanan matahari itu kalau dia baik dengan saya maka saya sinarkan matahari, ketika dia jahat pada saya maka saya juga tetap menyinarkan matahari. Ini yang harus ada pada nikah rumah tangga kita karena rahasia Allah yang besar ini membawa gereja pada nikah yang rohani, nikah yang sempurna. Agar jangan suami bertingkah, ketika isteri baik maka pelayanan kasih dia sinarkan. Tetapi ketika isteri tidak baik maka pelayanan yang tidak baik dia berikan, kalau seperti itu berarti belum memiliki wajah matahari. Begitu juga isteri, ketika melihat wajah suamimu lagi baik dengan engkau maka engkau memberi pelayanan matahari, tetapi begitu mendapat perlakuan jahat dari suami, engkau sudah tidak menampilkan wajah mahatahari lagi. Ini pemulihan yang Tuhan sedang lakukan dan kita sedang kejar.

Saya dengan isteri lebih dahulu, saya menikmati pekerjaan pemulihan ini. Agar jangan sampai cahaya matahari ini adalah matahari yang ditutupi awan kelabu. Kalau itu ada, maka sadar atau tidak sadar berarti menolak pemulihan.

Yesus tampil dengan wajah seperti matahari.
Wahyu 1:16
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

Kemudian gereja tampil diselubungi matahari, bulan dibawa kaki dan bermahkota 12 bintang. Tritunggal Allah sudah satu dengan gereja.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Kita sedang menuju ke sana. Sekarang kita diarah oleh Tuhan bagaimana mempraktekan matahari, atau kasih kebenaran Allah yang bagaikan matahari yang bersinar dalam kehidupan anak Tuhan. Utamanya dalam nikah kita. Tolonglah, supaya kita lebih mengenyam pengajaran ini sehingga kita merasakan volume kekudusan Tuhan makin besar dan yang tidak benar itu makin diperkecil.

Matius 5:45
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

Tidak ada manusia di dunia ini yang menikah dan merindukan mulai dari hari pertama dan seterusnya berantam terus. Maunya kita aman-aman terus, tetapi iblis mengganggu terus. Kodrat wanita dan laki-laki memang berbeda, tetapi oleh Firman bisa satu. Adam beda dengan Hawa tetapi bisa jadi satu. Makanya iblis cemburu dan dia berupaya bagaimana untuk menghancurkan, maka dia datang dengan Firman yang diputar balik. Akhirnya kodrat wanita dan kodrat laki-laki ini bentrok terus hingga sekarang ini. Tetapi kita mendengarkan Firman Tuhan agar tidak bentrok terus menerus. Sebenarnya kita punya ulah sendiri yang membuat runyam dalam rumah tangga kita.Firman datang menolong kita, bukan sekedar Firman namun yang dibukakan rahasianya sehingga jelas arahnya ke mana kita dituntun.

Berbicara wajah hubungannya dengan pemulihan. Berbicara matahari berarti memberikan pelayanan kepada yang baik maupun yang jahat. Memang berat prakteknya ini. Ketika isteri berulah, masihkah suami menyinarkan cahaya matahari kasih Allah? Begitu juga kebalikannya, ketika isteri melihat suami berulah, apakah bisa tetap memancarkan cahaya matahari. Kita semua ini punya beban, isteri punya beban di rumah dan suami punya beban dalam pekerjaan. Kadang tanpa kita sadar beban di luar kita bawa dalam rumah dan isteri jadi sasaran. Begitu juga isteri, begitu suaminya pulang langsung dia mengadu “tadi anakmu begini, tadi masalah begitu!”. Seharusnya isteri bisa melihat wajah suaminya, bebannya berat di luar, begitu datang jangan disambut dengan masalah! Inilah yang seringkali menjadi masalah. Kita ini dipenuhkan dengan rahasia Allah supaya mengerti tujuannya adalah nikah yang rohani.

Kalau cermin hatinya pecah, jangan harap ada matahari di situ, kalau kaca matanya pecah, jangan harap ada matahari di situ. Padahal lihat teladan dalam Matius 5:45. Pada orang yang baik Tuhan terbitkan matahari, kepada orang yang jahat Tuhan terbitkan matahari. Pelayanan kasih itu tidak melihat memilih situasi. Namun memang ada kelebihannya perbuatan baik kepada sesama orang seiman.
Galatia 6:10
6:10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Kepada semua orang itu berarti kepada orang yang baik maupun yang jahat kepada kita, tetapi kita berbuat baik. Itu yang utama, kepada anak, kepada orang tua. Walaupun wajah orang tua lagi wajah kaca mata pecah, tetap layani orang tuamu. Karena kita sekarang belajar kepada wajah Yesus yang bagaikan matahari. Ini dihubungkan dengan kitab kecil yang terbuka yaitu pembukaan rahasia Firman. Kita tidak bisa lagi mengelak karena kita diberikan oleh Tuhan pembukaan rahasia Firman, tinggal prakteknya. Masihkah saya mau menyinarkan sinar matahari kepada oma kalau oma lagi muring-muring. Kita berbuat baik utamanya kepada saudara seiman dan prakteknya mulai dari dalam nkah.

Kalau melihat wajah dalam Wahyu pasal kelima itu, kalau kita lihat wajah Yesus adalah wajah yang berlumuran darah untuk membukakan rahasia Firman. Anak domba yang disembelih itu menunjuk Yesus yang disalib. Ketika disalib, wajahNya berlumuran darah. Untuk apa? Supaya kita mendapatkan pelayanan dari sorga yaitu pelayanan Firman yang dibukakan. Ketika Firman dibukakan maka wajah Yesus tampil beda, Dia tampil bagaikan matahari. Dan ingat, ada pelangi di atas kepalaNya.
Wahyu 10:1
10:1 Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.

Pertama kali Alkitab bicara pelangi ketika Tuhan selesai menghukum manusia di dunia secara masal dengan air bah. Ada 2 pengertian pelangi:
1.      Janji Tuhan yang penuh keindahan.
2.      Kita diingatkan dalam sejarah manusia bagaimana Tuhan membinasakan manusia dan disisakan 8 orang.

Bagi orang yang menghargai pembukaan rahasia Firman Allah, dia akan menikmati janji-janji Tuhan yang indah itu. Saya yakin akan saya nikmati dan memang sedang saya nikmati. Saya menikmati bukan hanya secara jasmani tetapi secara rohani. Begitu duduk di kaki Tuhan, begitu membaca Firman Tuhan, saya menikmati begitu indah Firman Tuhan tampil di hadapan saya.

Jadi pelangi ini menunjuk janji Tuhan yang begitu indah dan sekaligus mengingatkan kita kehancuran moril yang terjadi di zaman Nuh. Keselamatan di zaman Nuh adalah keselamatan mempelai karena Nuh bersama isteri, Sem bersama isteri, Yafet bersama isteri, Ham bersama isteri bahkan binatang-binatangpun bersama pasangannya.

Kalau kita tidak menerima janji yang penuh keindahan itu, maka ini yang akan dihadapi yaitu penghukuman. Karena Yesus sudah menubuatkan bahwa akhir zaman akan terjadi seperti zaman Nuh, kita sekarang ada pada zaman itu. Sekarang ini kita jaga agar kita memiliki keselamatan mempelai. Apakah suami memikirkan untuk keselamatan mempelai, isteri memikirkan untuk keselamatan mempelai, anak muda adakah memikirkan untuk didorong masuk dalam keselamatan mempelai atau tidak. Jika suami memikirkan keselamatan mempelai maka dia memikirkan bagaimana untuk mengangkat rohani isterinya. Demikian juga isteri melihat suaminya dia berpikir untuk mengangkat rohani suaminya. Saya rindu supaya bersama isteri, anak dan cucu serta mantu mencapai keselamatan mempelai.

Kejadian 6:15
6:15 Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.

300 adalah angka sisa yang setia. Untuk masuk pada keselamatan mempelai maka Tuhan berikan kepada kita roh setia. 50 adalah angka Pantekosta, tidak mungkin kita bisa setia tanpa urapan Roh Kudus. 30 adalah angka korban Kristus, di mana kita melihat Yesus berlumuran darah. Jika memikirkan angka 30 dan kita ditopang angka 50, pasti angka 300 tidak akan kita lepas, kita pasti setia! Ini yang diminta oleh Tuhan.

Kejadian 6:14
6:14 Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.

Dari kayu gofir itu menunjukan bahwa bahtera itu bermutu. Dibuat berpetak-petak, berarti berkamar-kamar. Ada kamar Nuh suami isteri, ada kamar Sem suami isteri, ada kamar Yafet suami isteri dan ada kamar Ham suami isteri. Ini maksudnya supaya jangan Sem sembarang masuk ke kamar Yafet, artinya jaga kesucian nikahmu! Jika tidak maka akan berhadapan dengan pelangi, tetapi bukan lagi keindahan janji Tuhan namun sudah melewati penghukuman masal dari Tuhan.

Makanya jaga sekarang, pembukaan rahasia Firman itu untuk membuat nikahmu utuh. Nikah dibangun bukan untuk berantam tetapi supaya utuh. Suami melihat wajah isteri seperti matahari, isteri melihat wajah suami seperti matahari. Mungkin muka suamimu sudah wajah segi tujuh, isteri sinarkanlah wajah bagaikan matahari. Jangan malah berkata “kalau kau tidak mau yah sudah!”. Ini bukan bahasa matahari. Kita sudah dekat garis finish, hal-hal seperti ini jangan marak dalam diri kita.

Yang digunakan membuat bahtera adalah kayu gofir, kayu yang keras yang tahan air dan mutunya tinggi luar biasa. Lalu dipakal lagi supaya jangan air masuk dalam bahtera. Dalam nikah rumah tangga harus dijaga jangan dunia masuk dalam nikah. Kelihatan isteri manis pada suami padahal sudah ada permainan. Kelihatan suami baik-baik pada isteri padahal dia munafik.

Sebagai seorang hamba Tuhan saya bertanggung jawab. Sebab seberapa yang Tuhan percayakan untuk digembalakan untuk dihentar pada sasaran yang tepat dan benar, kemudian Tuhan sambut semua karena semua sudah berwajah matahari.
Matius 13:43
13:43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Bukan berarti langsung jadi orang benar dengan wajah seperti matahari, tetapi ada proses. Prosesnya itulah di dalam Mazmur 80:4,6,20. Kemudian dalam Mazmur 119:135 dikatakan sinarilah kami dengan wajahMu sehingga kami diajar oleh Firman.

Kita berada pada Wahyu pasal 10, ini pasal yang sangat menyenangkan sebab Tuhan sedang mengadakan pemulihan kepada kita. Ini adalah pelayanan yang sudah sangat singkat. Jika saya tidak menyadari ada kalimat-kalimat yang menyakiti hati isteriku saya mohon maaf. Juga kepada anak-anak saya, saya mohon maaf kepada mereka. Saya tidak mau kehilangan kesempatan pemulihan ini, ini adalah pelayanan yang terakhir! Jangan sampai keselamatan mempelai ini tidak kita raih.

Kejadian 6:16-17
6:16 Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.
6:17 Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa.

Ini ancaman dan ancaman ini akan terwujud kembali, tetapi bukan lagi dalam bentuk air bah tetapi kebinasaan lewat api, seluruh manusia yang tidak bercahaya seperti matahari. Kita berbahagia bila Tuhan ungkap bukakan rahasianya dan dipertontonkan kepada kita ini pelangi yang suasananya indah dan ini yang mengerikan. 2 kali Yohanes melihat pelangi di kepala Tuhan.
Wahyu 4:2-3
4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.

Yang kedua itulah dalam Wahyu pasal 10 yang ada hubungannya dengan pribadi yang duduk di atas takhta. Kepada saudara-saudara yang mengikuti ibadah secara online, mungkin suamimu tidak senang kepadamu, tetap sinarkan matahari kepadanya. Demikian yang harus kita lakukan sebagai pembukti nyata bahwa kita sedang digiring oleh Tuhan untuk setara dengan Yesus, Dia matahari dan kita juga matahari.

Jauh-jauh hari, hampir 3000 tahun yang lampau, Balak dan Debora sudah melihat perang Harmagedon dan perang bintang.
Hakim-hakim 5:18-20
5:18 Tetapi suku Zebulon ialah bangsa yang berani mempertaruhkan nyawanya, demikian juga suku Naftali, di tempat-tempat tinggi di padang.
5:19 Raja-raja datang dan berperang, pada waktu itu raja-raja Kanaan berperang dekat Taanakh, pada mata air di Megido, tetapi perak sebagai rampasan tidak diperoleh mereka.
5:20 Dari langit berperang bintang-bintang, dari peredarannya mereka memerangi Sisera.

Megido adalah asal kata harmagedon yang artinya pemusatan balatentara dari seluruh dunia. Saudara lihat gerakan sekaran ini, bagaimana setiap negara memusatkan kekuatan militer dan ada aliansinya. Kita bukan berada pada dunia yang makin enak, tetapi hadapi dengan satu pergumulan untuk masuk pada keselamatan mempelai. Ketika saudara merasakan ada kerikil-kerikil dalam nikah, ingat itu adalah tipuan iblis untuk menggagalkan kita masuk pada keselamatan Mempelai. Segera sadar, jangan kita termakan dengan tipuan iblis sehingga membuat benci pada isteri lalu pukul belanga. Pergumulanku sebagai hamba Tuhan, jika saudara mau maka pasti Tuhan berkenan untuk membawa saudara masuk pada keselamatan mempelai. Jangan anggap nikahmu hanya kebetulan saja, tidak, tetapi ada praktek di situ. Berubahlah hai umat Tuhan.

Kejadian 9:8
9:8 Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia:

Tuhan tidak mengabaikan anak-anak Nuh, Tuhan tidak mengabaikan isteri-isteri dan anak-anak Nuh. Berarti anakpun harus ada fellowship dengan orang tua. Kalau mau ditolong oleh Tuhan, jangan menjauh anak dari orang tua. Kalau coba anak menjauh, maka resiko yang dia alami. Hari-hari terakhir ini terlalu banyak anak muda tidak peduli lagi dengan orang tuanya. Dia pikir aman, nanti Tuhan goncang dunia ini baru dia kalang kabut. Sekarang ini banyak anak muda sombong di hadapan Tuhan! Orang tua ajak beribadah malah dia entengkan. Pikiranya dunia ini akan baik kepadanya.

Kejadian 9:9
9:9 "Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu,

Perjanjian ini bukan hanya untuk Nuh tetapi juga untuk anak-anak Nuh. Sayang kalau anak tidak menikmati.

Kejadian 9:10
9:10 dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi.

Makhluk-makhluk memang sampai sekarang mengeluh, mereka menanti kapan anak-anak Tuhan diangkat.

Kejadian 9:11
9:11 Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi."

Air bah tidak akan memusnahkan bumi, tetapi bumi akan dimusnahkan dengan api.

Kejadian 9:12-13
9:12 Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya:
9:13 Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.

Bapak-bapak, kita bergumul banyak untuk anak-anak kita. Jangan cuma isi kehidupan dengan cari nafkah dan kapan engkau menggumuli anak-anakmu. Kita akan menikmati isi perjanjian yang penuh dengan keindahan. Jangan sampai kita menikmati hukuman yang mengerikan. Oleh kemuraan Tuhan kita menikmati rahasia yang dibuka. Tolonglah suami-suami, belajarlah bijak menghadapi isterimu. Isteri-isteri belajarlah bijak menghadapi suamimu supaya kita semua mengalami keselamatan mempelai.

Kejadian 9:14-15
9:14 Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan,
9:15 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.

Jadi pelangi itu menjadi sarana peringatan. Jadi dengan adanya pelangi di kepala Tuhan itu membuktikan Tuhan selalu ingat umatNya, Tuhan selalu ingat saya. Bukti Tuhan ingat maka Tuhan curahkan pembukaan rahasia Firman dengan limpah. Jangan sia-siakan kemurahan Tuhan yang hingga saat ini mengingat-ingat saudara. Setelah 150 hari air bah menguasai dunia, maka Tuhan mengingat Nuh.
Kejadian 8:1
8:1 Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun.

Apakah Tuhan bisa lupa? Tidak. Ingatan Tuhan di sini spesial kepada Nuh. Jadi keselamatan Mempelai adalah bagian dari ingat-ingatan Tuhan kepada kita, jangan kita abaikan. Bergumullah bapak ibu, anak-anakmu di mana sekarang, tegakah saudara mereka binasa. Mungkin secara manusia ada dalam keberhasilan, jangan bangga dengan keberhasilan secara jasmani, tetapi bagaimana dengan rohaninya. Saya tidak tahu apa yang akan Tuhan lakukan. Tugas kita bawalah cahaya matahari di mana kita berada. Orang yang jahat kita sinari dengan matahari, orang yang tidak suka dengan kita ayo kita sinari dengan matahari. Utamanya dalam nikah.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar