20200530

Kebaktian Doa, Sabtu 30 Mei 2020 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.                                 

Yohanes 8:2-5,9-11
8:2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
8:4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
8:5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Yohanes pasal 8 ini dibuka dengan lontaran batu dan dikunci dengan lontaran batu. Jadi batu yang sesungguhnya, yaitu jika itu batu hidup maka dia dipakai untuk membangun Bait Allah. Tetapi batu di sini dipakai untuk melontar atau merajam orang berdosa. Memang ada anjuran dari Tuhan, apalagi jika hidup dalam dosa zinah.
Imamat 20:10
20:10 Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu.

Jadi hukuman mati dalam hal ini dilontar atau dirajam batu. Ini suatu perbuatan yang tidak adil dari orang-orang farisi ini. Mereka hanya menyeret perempuan dan laki-lakinya tidak diseret, padahal keduanya berbuat zinah, jadi mereka tidak adil. Ini terjadi di rumah Tuhan. Ternyata di rumah Tuhan ditemukan ada praktek-praktek yang tidak adil. Ini koreksi yang tajam bagi saya agar jangan sampai berperilaku yang tidak adil. Hanya perempuan ini yang mau mereka lontari batu, di mana prianya? Sekali lagi, ini bicara tentang ketidakadilan dan ini terjadi di rumah Tuhan.
Habakuk 1:4
1:4 Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik.

Habakuk 1:4 (Terjemahan Lama)
1:4 Maka sebab itu hukum dihalai-balaikan dan insafpun tiada lagi boleh menang; karena orang fasik merajalela atas orang yang benar; maka sebab itu hukumpun keluar terbalik.

Jadi di rumah Tuhan tidak ada keadilan. Siapa yang menjadi penyebab hukum di rumah Tuhan tidak ada lagi keadilan? Orang-orang farisi, mereka tidak ada lagi roh keadilan. Kalau dibandingkan dengan kitab Habakuk, berarti mereka ini adalah orang-orang fasik. Ini pelajaran bagi kita, kalau tidak ada keadilan, merasa kita benar orang lain salah dan jika kita berada pada pemikiran seperti itu, kita tidak beda dengan orang farisi. Tidak boleh itu tumbuh dalam karakter kita dan hal itu harus dibersihkan oleh Firman.

Ketika mereka tampil, Yesus menulis di tanah. Arti menulis di tanah ini ada 2 pengertian:
1.      Yesus berpegang pada hal-hal yang tertulis. Tuhan tidak akan bertindak di luar dari apa yang tertulis. Jadi apa yang tertulis dalam kitab suci, itulah yang Yesus angkat. Mereka membawa wanita yang tertangkap basah, memang kelihatannya benar. Tetapi ternyata ada ketidakadilan. Mereka mengatakan menurut kitab Musa harus seperti ini, tetapi mereka berat sebelah. Itu sebabnya Yesus tidak menerima acuan mereka karena mereka menggunakan Firman yang tertulis tetapi berat sebelah. Yang sebelah disembunyikan, yang lain disudutkan. Yang wanita di diseret terang-terangan, yang laki-laki disembunyikan. Jadi apa yang mereka angkat yang tertulis itu hanya ingin menjerat Yesus. Bila pemberitaan itu di sisi lain disembunyikan dan di sisi lain transparan, kelihatannya ada tertulis, namun itu berarti tidak ada keadilan. Padahal keadilan inilah yang paling utama.

Kita lihat dulu salah satu contoh yang terjadi pada pemberita pendeta yang merasa terhormat dan berpendidikan:
Matius 23:23
23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

Harus ada keadilan. Di sini kami jumpai pemberita-pemberita yang intelek itu yang menggunakan kepandainnya. Di sini Tuhan Yesus tidak bicara tentang uang, kata mereka hanya tentang selasih, adas manis dan jintan hitam, itu dalam bentuk barang. Jadi haruskah di dalam ayat 23 itu digandeng juga apa yang tertulis dalam Ulangan pasal 14 dan 26? Tidak mungkin begitu ditaruh soal perpuluhan kemudian semua dikumpul di situ ayat-ayatnya. Namanya Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu itu saling menerangkan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Yang satu itu adalah perpuluhan, yang lain itu adalah keadilan, belas kasih dan kesetiaan. Jadi harus adil.

Sekarang ada yang mengatakan memangnya kalau kita membawa perpuluhan kita pasti selamat? Itulah pertanyaan pendeta yang karena sudah terlalu pandai, Firman sudah dibolak-balik, itu karena mereka kurang pengalaman. Bagi saya persoalan perpuluhan ini saya sudah punya pengalaman. Ketika saya tertahan tidak mengeluarkan perpuluhan, hampir saya kehilangan satu anak saya. Makanya Tuhan cari tentang perpuluhan, keadilan, belas kasihan dan kesetiaan, itu semua harus berjalan bersama. Sebenarnya secara manusia ini tidak adil, bagi kita 9, bagi Tuhan hanya 1, tetapi bagi Tuhan itu sudah adil. Di zaman Yusuf di Mesir, secara manusia itulah baru dibilang adil, Firaun menerima 5 bagian dan rakyat, artinya lima keluar satu.

Perpuluhan itu adalah cara Tuhan melepaskan manusia dari ikatan mamon di dalam hatinya. Itu cara Tuhan untuk meluputkan manusia dari jeratnya mamon. Kalau ada orang yang merasa tidak perlu mengeluarkan perpuluhan itu terserah dia, tetapi itu bukan ajaran yang benar. Dan tujuan untuk membawa perpuluhan ini bukan supaya pendeta itu kenyang tetapi tujuannya supaya umat itu terbebas dari ikatan mamon dan benar-benar dia merasa hidupnya milik Tuhan. Yang sebenarnya hidup kita ini 100% milik Tuhan tetapi prakteknya Tuhan hanya minta serahkan sepersepuluh, Tuhan sudah hargai itu bagikan menerima 100% hidup kita. Makanya orang-orang yang menyeret perempuan ini menggunakan ayat Firman tetapi tidak dalam tempat yang adil, tidak dalam keadilan.

Sementara Yesus sedang mengajar maka tiba-tiba ada sekelompok orang yang menyeret seorang wanita yang tertangkap basah berbuat zinah. Yesus tidak tanggapi, tidak juga berkata pada mereka “jangan ribut”, tetapi Yesus biarkan. Mengapa Yesus biarkan? Kalau Yesus biarkan itu bukan tanpa maksud, yang untung justru perempuan itu. Tadinya dia diseret masuk Bait Allah. Saudara bayangkan bagaimana wajahnya saat itu, dia malu sekali. Tetapi ketika ada di Bait Allah, Yesus justru diam. Sebenarnya itu berkat bagi wanita ini.
Efesus 5:10-11
5:10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

Perempuan ini bukannya tidak berbuat, tetapi dia justru berbuat. Sekarang dia di Bait Allah ditelanjangi. Apa yang dia perbuat, dia terima ditelanjangi/ dipermalukan.

Efesus 5:12-14
5:12 Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.
5:13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.
5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."

Sebelum masuk di Bait Allah dan untuk sementara waktu di Bait Allah, perempuan ini sangat malu, tetapi dengan adanya Yesus di Bait Allah itu berarti ada terang.
Yohanes 8:12
8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

Jadi dia sebenarnya dibawa kepada terang, terang ini menelanjangi kegelapan. Apakah yang menyeret perempuan ini tidak ada dalam kegelapan? Mereka juga ada dalam kegelapan tetapi akhirnya menolak terang. Wanita berdosa itu diam di sana, untuk sementara waktu dia memang malu tetapi akhirnya dia mengalami pembebasan luar biasa.

Di dalam Bait Allah di sana ada terang, berarti ada Firman pengajaran. Kadang kala jika kita tahu di dalam rumah Tuhan ada Firman pengajaran, ada terang, seringkali kita mau menyelinap, kita tidak mau masuk, kita menjauh. Mengapa? Karena ada dosa kita yang tidak mau diterangi. Padahal kita tahu apa resikonya kalau dosa dipertahankan.
Yohanes 3:18-19
3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.

Yesus adalah terang, mereka tidak bisa datang kepada terang karena perbuatan mereka adalah jahat. Wanita ini walaupun secara terpaksa datang kepada Yesus, tetapi dia beruntung ketimbang orang farisi yang sama-sama berdosa. Tidak ada orang yang dikandung dan dilahirkan oleh seorang ibu yang tidak berdosa.
Mazmur 51:7
51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.

Kalau  kita datang ke rumah Tuhan, tidak usah sungkan dan ragu. Kalau datang kepada Tuhan berarti kita datang kepada terang supaya apa yang gelap dalam diri kita diusir oleh terang. Berarti kita menjadi anak terang dan menjadi sama seperti Yesus yang juga adalah anak terang. Ini yang seringkali anak Tuhan hindari dan menjauh di mana ada persekutuan yang menampilkan Firman pengajaran dan mengagungkan Firman pengajaran. Tetapi ada malah yang justru mengatakan “mereka memberhalakan pengajaran” ini perkataan yang sudah terlalu kasar! Pengajaran memang harus kita junjung tinggi. Cuma tidak boleh dikatakan diberhalakan karena berhala itu setan. Yang betul kita memuja, menyanjung dan mengagungkan pengajaran.

Titus 2:10
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

Akhir zaman ini, akan tampil rupa-rupa angin pengajaran permainan palsu manusia yang membuat umat Tuhan tidak mengerti. Kalau di dalam gereja Tuhan tidak mengerti rencana Allah maka apapun yang diberitakan itu pasti akan menjadi penghalang rencana Allah, walaupun kedengarannya kata-katanya indah.

Lebih baik sekarang kita ditelanjangi. Makanya kalau masuk dalam ibadah dan ada pemberitaan Firman Allah yang terangnya jelas menerangi segala kegelapan dalam diri kita, itu sudah benar. Dari pada nanti di pengadilan Allah baru kita ditelanjangi, sudah tidak ada kesempatan untuk kita berubah.
Wahyu 16:15
16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."

Lebih baik sekarang ditelanjangi kemudian dikenakan pakaian keselamatan dan jubah kebesaran. Sekarang mungkin berpikir “saya tidak telanjang, saya tidak butuh ditelanjangi, tidak butuh diterangi”. Ternyata satu saat tidak bisa mengelak. Olehnya lebih baik sekarang kita ditelanjangi, jangan kurang hati. Itu adalah cara Tuhan untuk menghindarkan kita dari Wahyu 16:15, itulah cara Tuhan supaya kita punya jubah mempelai. Pakaian keselamatan dan jubah mempelai, ini yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita.

Bila wanita ini dijadikan sasaran lontaran batu, ini berarti Tuhan meminta pertanggung jawaban atas dosa-dosanya. Seperti batu yang menimpa satu, dua, tiga, seratus, seribu dan selanjutnya, demikian nanti Tuhan menuntut pertanggung jawaban dalam diri kita atas dosa-dosa kita kalau kita tidak akui sekarang. Tetapi kalau kita akui maka tidak dituntut.
Mazmur 32:1-5
32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
32:3 Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;
32:4 sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. S e l a
32:5 Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. S e l a

Berarti tidak ada batu yang bisa melempar dia. Dalam Wahyu pasal 16 dikatakan batu yang akan menimpa dunia ini luar biasa, satu biji batu itu 50Kg. Tetapi kalau dosa disembunyikan, nanti ditimpa batu itu. Tetapi kalau tidak disembunyikan dan diakui maka Tuhan akan mengampuni kesalahan. Inilah keadilan Tuhan, ini belas kasihan Tuhan, ini kasih setia Tuhan. Kalau kita begitu rapi berupaya menyembunyikan dosa kita. Bahkan jika dosa itu sudah ditunjuk masih juga berupaya membela diri, padahal harus kita berani mengakui. Terpaksa terima lontaran batu dari sorga.
Wahyu 16:21
16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

Saudara lihat kemunafikan dari orang farisi ini.
Yohanes 8:4
8:4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.

Mereka mengakui Yesus adalah guru. Padahal baru saja mereka tuduh Yesus sebagai guru penyesat. Itulah manusia di zaman Yesus pada waktu itu. Karena mata mereka tertutup dan tidak melihat bahwa Yesus itu adalah Firman yang menjadi manusia. Mereka menuduh Yesus sesat, sekarang mereka menyapa Yesus guru. Ini hanya sebatas ucapan, tetapi dibalik ucapan itu ada maksud-maksud untuk menjerat Yesus.

Yohanes 7:12-13,47
7:12 Dan banyak terdengar bisikan di antara orang banyak tentang Dia. Ada yang berkata: "Ia orang baik." Ada pula yang berkata: "Tidak, Ia menyesatkan rakyat."
7:13 Tetapi tidak seorang pun yang berani berkata terang-terangan tentang Dia karena takut terhadap orang-orang Yahudi.
7:47 Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka: "Adakah kamu juga disesatkan?

Jadi Yesus mereka tuduh penyesat, padahal mereka ini yang berdiri dalam kesesatan. Mana mungkin Yesus penyesat, Dia datang untuk menyelamatkan orang yang tersesat, malah Dia dituduh sebagai penyesat. Jangan lupa, tanda yang menonjol atau mencuat menjelang kedatangan Yesus pada kali kedua adalah tanda penyesatan. Hari-hari terakhir ini roh penyesatan ini luar biasa, dia berusaha bagaimana menerjang keabsahan injil Allah. Ini yang hari-hari terakhir ini benar-benar nyata dalam kehidupan kita.

Kesimpulannya mereka ini munafik. Itu berarti kalau diambil dalam bahasa aslinya, mereka ini betul-betul adalah orang-orang yang bersaksi, bertindak, berbicara dibawa satu perasaan yang benar padahal berpura-pura. Ini yang ada dalam gereja Tuhan hari-hari terakhir ini. Ini jangan ada pada diri kita. Olehnya ketika kita masuk dalam Bait Allah berarti kita butuh terang. Karena Yesus ada di dalam Bait Allah berarti ada terang di situ, kalau ada terang berarti ada Firman pengajaran. Relakanlah dirimu untuk ditelanjangi, bukan untuk dipermalukan tetapi supaya kehidupanmu berbahagia bersama Tuhan Yesus dan Juruselamat.

Di dalam Yohanes 8:9-10 satu persatu mereka meninggalkan Bait Allah mulai dari yang paling tua hingga yang muda. Mereka ini adalah orang-orang yang tidak mau menerima terang. Sebetulnya ketika perempuan ini melihat satu persatu orang-orang yang tadi memegang dia sudah keluar, ada kesempatan dia melarikan diri. Tetapi dia tidak menggunakan kesempatan. Sebab dia tahu dia ada di dalam Bait Allah. Dia yakini di dalam Bait Allah itu ada terang benderang dekat dengan dia, itulah Yesus, ada Firman pengajaran sehingga dia tidak lari.

Coba kalau kita, mumpung Yesus masih menulis di tanah, ikut jugalah saya berangkat. Jangan-jangan yang lagi tunduk di tanah ini malah komando orang untuk melempari saya dengan batu. Tetapi perempuan ini tidak seperti itu. Dia tidak lari sekalipun disorot oleh terang Firman, ternyata dia beruntung.

Olehnya kehidupan anak Tuhan jika ada di dalam Bait Allah, tidak usah noleh sana sini, tidak usah berat hati mendengarkan Firman pengajaran. Sebetulnya kita beruntung sebab kita akan mendapatkan belas kasihan.

2.      Yeremia 17:13
17:13 Ya Pengharapan Israel, TUHAN, semua orang yang meninggalkan Engkau akan menjadi malu; orang-orang yang menyimpang dari pada-Mu akan dilenyapkan di negeri, sebab mereka telah meninggalkan sumber air yang hidup, yakni TUHAN.

Yeremia 17:13 (Terjemahan Lama)
17:13 Bahwa Tuhan itulah pengharapan orang Israel! Segala orang yang meninggalkan Dikau itu kelak akan dipermalukan! Barangsiapa yang undur dari pada-Ku itu tersuratlah namanya dalam tanah, karena mereka itu sudah meninggalkan mata air hidup, yaitu Tuhan.

Seringkali mendengar Firman malah daging yang nampak! Padahal kita seharusnya menerima. Kenapa pemberita Firman Tuhan menekankan? Supaya kita paham, bahwa ada hal-hal yang perlu diberikan penekanan, ada yang datar. Karena pemberita tahu dia diberikan hati pikiran yang tidak ada pada yang mendengar saat itu/ jemaat.

Dulu kami sementara berdoa, guru kami sementara pimpin doa. Sementara berdoa ada yang mulutnya yang bunyi seperti bunyi cecak. Begitu amin, guru kami langsung hunus pedang di kepala kami, sampai kami semua tunduk. Apalagi sementara dengar Firman, tidak usah bunyi cecak! Saya sebagai hamba Tuhan saya jalan saja. Orang yang bunyi cecak tadi akan petik akibatnya!

Pengertian menulis di tanah kedua ini yang berbahaya, dosa orang itu sudah tertulis di dalam tanah.
Yeremia 17:13 (Terjemahan Lama)
17:13 Bahwa Tuhan itulah pengharapan orang Israel! Segala orang yang meninggalkan Dikau itu kelak akan dipermalukan! Barangsiapa yang undur dari pada-Ku itu tersuratlah namanya dalam tanah, karena mereka itu sudah meninggalkan mata air hidup, yaitu Tuhan.

Yesaya 40:15-16
49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

Dari pada nama ditulis di dalam tanah, lebih baik ditulis di telapak tangan Tuhan. Kenapa ditulis di telapak tangan? Tangan ini yang sedang menggarap kehidupan kita. Tetapi kalau kita tidak mau dijamah, dipegang, dibenahi oleh Tuhan, apa boleh buat!

Ketika kita duduk di kaki Tuhan, kita duduk mendengarkan Firman Tuhan, tanggapilah dengan serius. Ini Firman untuk saya, penampilan apapun itu untuk saya, walaupun cemeti itu berdesik-desik harus kita terima. Bukan untuk mempermalukan. Untuk sementara waktu wanita ini seperti dipermalukan, tetapi dialah yang paling beruntung. Ada kesempatan untuk menghindar, ada kesempatan untuk lari, tetapi dia tidak menghindar.

Ketika Yesus bangkit, bahasa yang dia dengar bukan bahasa murka, bukan bahasa untuk merajam dia tetapi bahasa penuh belas kasihan dengan perkataan “pergilah Aku tidak menghukum engkau dan jangan berbuat dosa lagi”. Ini sebenarnya bahasa yang sangat mahal untuk dia bisa terima, ini bahasa pengampunan. Bahasa pengampunan ini mahalnya seharga darah Yesus. Adanya pengampunan itu seharga darah Yesus. Jadi tidak sia-sia dia tidak menggunakan kesempatan untuk lari. Walaupun ada kesempatan untuk dia melarikan diri. Ternyata dia mendapat harga yang mahal sekali, dia terima pengampunan itu seharga darah Yesus sebab hanya darah Yesus yang mengampuni dosa kesalahan kita.
Lukas 24:47
24:47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar