20200523

Kebaktian Umum, Minggu 24 Mei 2020 Pdt. Bernard Legontu


Penyerahan anak

Penyerahan anak hari ini adalah sepasang anak kembar. Anak kembar laki-laki diberikan nama Rafael artinya yang disembuhkan oleh Tuhan. Anak perempuan diberi nama Rachel artinya domba Allah. Jadi domba Allah disembuhkan oleh Tuhan.

Dari pihak ibu, kerinduannya anak-anak ini lahir dengan operasi. Tetapi Tuhan berbuat lain. Waktu masuk rumah sakit dokter dipanggil tetapi tidak datang-datang. Bidan melihat tidak bisa lagi ditunggu maka keluarlah anak laki-laki kemudian 10 jam kemudian keluar anak perempuan. Secara medis ini tidak bisa ditebak dengan akal, oleh anugerah Tuhan ini semua terjadi.

Mazmur 22:10-12
22:10 Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
22:11 Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
22:12 Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.

Raja Daud memahami bahwa dia dibentuk dalam kandungan ibu dan Tuhan yang mengeluarkan dia dari kandungan ibu dan dia merasa aman pada dada ibunya. Ini secara jasmani. Olehnya anak-anak yang dilahirkan oleh ibu dari satu keluarga, maka melihat ayat yang ke-12 ini, orang tua harus paham bahwa jika ada anak-anak yang Tuhan karuniakan lahir dari nikah saudara, jangan dia berjalan pada kebinasaan yang ditakuti oleh raja Daud.

Jadi ini tanggung jawab ibu bapak, tidak dilepas begitu saja. Masakan saya diberikan Tuhan anak, tegakah saya melihat mereka melaju menuju pada kebinasaan. Apakah Tuhan bertujuan memberikan saya buah nikah untuk menuju pada sengsara besar antikristus dan terus ke neraka? Tidak! Makanya ibu bapak yang dikarunia Tuhan anak harus bergumul, jangan santai! Sebagaimana engkau mencari nafkah untuk mereka, tetapi yang paling penting dan menjadi prioritas adalah keselamatan mereka. Sebab nanti akan dituntut oleh Tuhan “mana anak yang dulu Saya titip kepadamu!”. Itu sebabnya ibu bapak jangan bersenang-senang saja, jangan tersita waktu dengan pekerjaan-pekerjaan yang duniawi sehingga tidak lagi melipatkan lutut dan menyebut nama anakmu satu persatu dalam doa. Memang itu pergumulan yang berat.

Anak-anak juga harus memahami, tidak sepihak. Jangan berpikir “itu tanggung jawab ibu dan bapak, saya sesukanya saja” tidak! Kedua bagian dituntut oleh Tuhan. Anak-anak harus mengerti, engkau datang dari mana. Dan jangan sekali-kali mengatakan pada ibu bapamu “mengapa engkau melahirkan aku!”. Ini jangan terjadi dalam kehidupan anak-anak Tuhan sehingga lupa menggumuli anaknya. Sekarang di pihak anak, bagaimana sikap anak terhadap orang tua.
Yesaya 45:9-10
45:9 Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: "Apakah yang kaubuat?" atau yang telah dibuatnya: "Engkau tidak punya tangan!"
45:10 Celakalah orang yang berkata kepada ayahnya: "Apakah yang kauperanakkan?" dan kepada ibunya: "Apakah yang kaulahirkan?"

Jadi harus timbal balik, ada koreksi. Tentu waktu dia bayi baru diserahkan, tidak mungkin Firman Tuhan langsung mengoreksi “hei bayi jangan ngompol!”. Tetapi koreksi ini datang ketika dia sudah mengerti, dia tahu dia dari mana. Ada bapak dan ada ibu yang tidak boleh diremehkan bahkan jangan dibantah! Ini secara jasmani. Secara rohani kami gembala adalah ibu dan sekaligus menyandang jabatan bapa secara rohani. Maka kami bertanggung jawab di hadapan Tuhan terhadap jemaat seberapa yang Tuhan percayakan kami gembalakan. Bukan karena ingin amplop saudara! Kalau itu disinggung tujuannya agar kita dilepaskan dari ikatan mamon. Olehnya kita perhatikan, kalau bapak dan ibu jasmani jangan dibantah, demikian juga bapak dan ibu rohani jangan dibantah. Gembala itu dwifungsi, dia adalah ibu yang merawat jemaat, dia juga bapa yang mengajar jemaat.

Kekasih yang diberkati Tuhan, secara khusus kepada keluarga Bpk.Sejara yang akan serahkan anaknya, Tuhan tidak bermaksud menyusahkan tetapi ini berkat. Tuhan memberikan buah nikah itu adalah berkat, jangan kita bersungut dan mengeluh. Kalau seperti itu berarti sama dengan kita protes kepada Tuhan. Saya tahu bagaimana merawat 2 bayi kembar. Saya tidak punya anak kembar tetapi seperti kembar sebab anak sulung dan yang kedua berdekatan. Mereka tamat SD sama-sama, tamat SMP sama-sama, tamat SMA sama-sama, sehingga rasanya seperti kami melayani anak kembar.

Saya punya pengalaman, saya paling memperhatikan makanan mereka. Anak sulung saya sudah berpakaian SMA, kalau dia tidak ada di meja makan, saya tunggu di muka pintu saya hadang, makan dulu baru berangkat ke sekolah, entah 1 atau 2 sendok saya sudah puas. Apalagi anak laki-laki 3 orang, 1 piring besar saya taruh di depan mereka sambil ada lidi di tangan saya sebab sukar mereka makan. Mereka buka mulut sambil berlinang-linang air mata. Anak yang di Tonusu suka makan daging makanya badannya besar, beda dengan yang 2 ini tidak. Yang di Sulewana juga subur badannya karena agak kuat makan dibandingkan saudaranya.

Naluri yang saya bawa-bawa secara jasmani ini ada maksud secara rohani, sehingga seakan-akan saya paksa saudara makan Firman. Kenapa? Sebab saya tahu akibat kalau saudara tidak makan Firman. Saya mengerti apa resikonya kalau kehidupan itu tidak selera dengar Firman. Akibatnya dia tidak akan bertemu Yesus tetapi bertemu antikristus. Bukan dia yang akan makan tetapi dia yang akan dimangsa oleh antikristus. Secara jasmani saya tidak ingin anak-anak saya masuk aniaya antikristus. Secara rohani saya tidak tega melihat jemaat harus meringkuk dalam 3,5 tahun aniaya antikristus.

Mazmur 22:12
22:12 Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.

Raja Daud tahu tidak ada yang bisa menolong. Walaupun raja Daud ini ke manapun dia pergi dalam perang selalu meraih kemenangan. Menghadapi Goliat hanya dengan pengaliannya dia bisa menang. Tetapi menghadapi persoalan rohani dia tahu tidak ada yang bisa menolong kecuali Tuhan. Makanya dikatakan jangan jauh dari padaku, sebab ada kecenderungan dan ada tanda-tanda bahwa bisa Tuhan menjauh karena dosa kita.
Hosea 5:15
5:15 Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku:

Tuhan seringkali izinkan kesesakan, diizinkan kita digulung oleh pencobaan. Untuk apa? Supaya kita sadar dan mencari Tuhan. Tujuan Tuhan memberikan kesesakan bukan untuk melumatkan saudara tetapi supaya kita mencari dan merindukan Tuhan. Itu sebabnya jangan kita mengambil sikap yang salah ketika merasa kenapa Tuhan jauh dari padaku. Ini yang ditakuti oleh raja Daud sebab kesusahan sudah dekat dan jika Tuhan menjauh siapa yang dapat menolong. Di depan kita ada kesusahan yang paling besar. 21 bela akan menimpa dunia ini, termasuk wabah virus corona sekarang ini. Ini belum apa-apa, karena bela sampar akan menghabiskan 1/4 penduduk dunia.
Wahyu 6:8
6:8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.

Olehnya jangan sampai Tuhan jauh, sebab kalau Tuhan menjauh siapa yang akan menolong. Jangan jauh berarti dia sendiri harus dekat dengan Tuhan. Karena berbahaya, sekarang ini kesusahan sudah dekat. Kalau kesusahan sudah dekat siapa yang akan menolong. Siapa yang tidak kenal catatan raja Daud, tidak pernah dia terkalahkan menghadapi musuh. Memang satu kali dia hampir ditebas oleh saudara Goliat. Tetapi puji Tuhan ada Abisai di situ, dia langsung loncat dan menghajar saudara dari Goliat itu maka luputlah raja Daud. Jadi pertolongan Tuhan itu tepat pada waktunya. Tidak akan pernah terlambat pertolongan Tuhan.
Ibrani 4:16
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

Pertolongan Tuhan tepat pada waktunya asalkan jangan kita jauh dari Imam Besar. Berarti jangan jauh dari ibadah pelayanan Imam Besar, karena Imam Besar ada dalam pelayanan.

Ibadah Raya

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 11:2
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Mungkin di luar nanti saudara akan bertemu ajaran yang berbeda. Mereka mengatakan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar itu adalah bagian di luar pintu gerbang, padahal itu bukan lagi pelataran. Ada yang mengajarkan seperti itu, yang tidak akan diukur itu adalah bagian di luar pintu gerbang, ini ajaran sesat! Beberapa hari lalu ada lagi pengajaran sesat mengatakan Yesus tidak akan datang kembali, yang akan datang itu adalah anak manusia yang adalah orang Papua. Dia lupa pada waktu Yesus di pengadilan Kayafas, Yesus bicara “kamu nanti akan melihat Anak Manusia di awan-awan”.
Matius 26:62-64
26:62 Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."

Itu dipahami oleh imam besar sehingga mereka menghukum Yesus. Pendeta yang berkhotbah itu mengatakan malah anak manusia bukan Yesus, tetapi akan datang seperti kilat dari timur ke barat, itulah pendeta dari Papua katanya.

Coba lihat akhir zaman ini, menjadi kacau balau kalau tidak ada pada pola Kerajaan Sorga dan itu memang terjadi di mana-mana. Olehnya jangan kita tinggalkan pola! Sekarang ini banyak sekali ajaran palsu/ sesat. Apalagi Teologia prestisinasi, mereka katakan yang penting sudah percaya Yesus sudah selamat, biar berdosa yang penting masuk ibadah itu sudah menyenangkan hati Tuhan, sudah selamat walaupun berbuat dosa. Coba lihat ini teologia prestisinasi yang sesat! Kalau saya hamba Tuhan dangkal pemahaman saya maka habis saya, saya tidak bisa mendeteksi apa yang terjadi. Saya tidak bisa memantau,  tahu-tahu sudah masuk. Setelah masuk saya tidak tahu cara mengeluarkan karena saya tidak mengerti, tidak ada pada pola ibadah yang benar. Itu sebabnya kami hamba Tuhan harus mengerti pola ibadah yang benar.

Yang tidak diukur itu adalah halaman, bukan yang ada di luar pintu gerbang. Siapa yang mau mengukur yang di luar pintu gerbang. Yang di luar pintu gerbang itulah dunia, dunia tidak diukur oleh Tuhan. Yang dimaksud dalam Wahyu pasal 11 itu adalah halaman yang kelak tidak akan diukur. Olehnya gereja Tuhan, kekasih Tuhan yang diberkati Tuhan jangan berpikir saya sudah percaya Yesus (pintu gerbang), saya sudah jumpa Yesus di Mezbah Korban Bakaran berarti sudah bertobat, sudah memberi diri dibaptis (kolam basuhan) berarti sudah selamat. Padahal di depan ini, kehidupan seperti itu tidak akan Tuhan ukur alias tidak ada perlindungan.

Yang mendapat perlindungan hanya yang ada di ruangan suci dan ruangan maha suci yang memiliki 4 tenda. Tenda pertama adalah tenda Tabernakel, tenda kedua adalah tenda bulu kambing, tenda ketiga adalah tenda bulu domba celupan merah dan kulit lumba-lumba di bagian atas, itu yang melindungi. Tenda paling bawah yaitu tenda Tabernakel menunjukan iman dan perbuatan iman. Kemudian ada tenda bulu kambing, itu menunjukan Roh Kudus. Kemudian ada tenda kulit domba yang dicelup merah, itulah perlindungan Anak Allah yaitu Tuhan Yesus. Dan ada tenda kulit lumba-lumba, itulah perlindungan dari Allah Bapa.

Kalau anda sudah di halaman, sudah sampai pada langkah dibaptis, jangan berhenti, ingat itu tidak diukur kalau hanya sampai di situ! Kita harus berupaya dan itu tugas saya untuk mendorong saudara untuk masuk ke ruangan suci. Bukti kita ada di ruangan suci adalah kita setia di dalam 3 macam ibadah:
Ø  Ibadah pendalaman Alkitab itu adalah persekutuan kita dengan Anak Allah lewat Firman pengajaran dan perjmuan kudus.
Ø  Ibadah Raya itu adalah persekutuan kita dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya.
Ø  Ibadah doa penyembahan adalah persekutuan kita dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.
Jadi dalam ruangan suci ini kita lengkap bersekutu dengan Tritunggal Allah yaitu dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus, itulah tujuan kita di ruangan suci. Kalau kita sudah bersekutu dengan Allah Tritunggal siapa yang dapat merebut kita!

Halaman ini tidak diukur bahkan diserahkan pada antikristus selama 42 bulan. Angka 42 artinya angka pengejek, angka pengolok. Misalnya ada orang yang suka mengejek, berarti orang itu ada dalam angka 42. Nabi pada umumnya diejek. Bahkan nabi yang sampai dibuatkan nyanyian untuk mengejek dia, itulah Yeremia. Yeremia begitu serius melayani Tuhan. Dipilih oleh Tuhan dari sejak kandungan dan ditetapkan untuk melayani Israel agar mereka benar-benar takut akan Tuhan. Tetapi apa yang orang Israel lakukan? Malah mereka karang nyanyian untuk mengejek Yeremia.

1.      Roh pengejek bergentayangan dimana-mana, berarti ada cap 42 dalam dirinya. Salah satu jika kita mengejek nabi Allah yang memberitakan Firman nubuatan dan menunjukan hal-hal yang akan datang, nabi itu serius melayani lalu diejek, orang itu tidak akan diukur oleh Tuhan, alias tidak akan dilindungi oleh Tuhan.
Ratapan 3:14,63
3:14 Aku menjadi tertawaan bagi segenap bangsaku, menjadi lagu ejekan mereka sepanjang hari.
3:63 Amatilah duduk bangun mereka! Aku menjadi lagu ejekan mereka."

Yeremia ini nabi, dia juga imam. Jadi yang diejek oleh mereka adalah Yeremia sebagai nabi berarti mengejek Firman nubuatan, mengejek Yeremia sebagai imam berarti mengejek Firman pengajaran. Di dunia Kristen terlalu banyak pengejek sehingga mengatakan “apa itu pengajaran!”. Inilah orang yang bakal terkejut hidupnya ketika dibantai oleh antikristus nanti, karena mengejek Firman pengajaran dan Firman nubuatan. Hamba Tuhan mengatakan “hati-hati di depan ini akan terjadi ini dan itu” tetapi malah dijawab “ah memangnya dia itu Tuhan!”. Saya punya pengalaman seperti itu, syukur dia bertobat. Bukan karena saya sudah super rohani, tidak! Tetapi karena saya melihat keadaannya saya berkata “dalam dirimu ada 3 hal”. Dia kaget, padahal baru kemarin saya bertemu dengan dia. Begitu dia bawa ransel mau pergi, saya tahan dia di muka pintu dan saya katakan ada yang saya mau bicara. Saya katakan ada 3 hal dalam dirimu yaitu ini, ini dan ini. Kalau 3 hal itu tidak dikalahkan maka akan gagal di ladang Tuhan. Dia katakan “betul apa yang opa katakan”. Kemudian saya berdoa dan dia berangkat setelah berdoa. Sekarang mulai ada bukti diberkati Tuhan.

Kemudian ada satu hal lagi, mungkin dia dengar saat ini, tetapi ini hal yang positif. Setelah baptisan di bawah, dia duduk di meja makan. Saya panggil hamba Tuhan itu “kau lihat yang duduk di sebelah sana, kau doa ekstra dan doa puasa khusus untuk dia”. Dia tanya “kenapa?” lalu saya jawab “dia yang akan lawan kau nanti”. Tetapi dalam hatinya tidak yakin apa yang saya katakan “memangnya om ini Tuhan, om tahu dari mana”. Kemudian sebulan kemudian kami diundang untuk kebaktian syukuran di rumah bapak itu. Waktu makan saya panggil lagi hamba Tuhan ini dan bertanya “kau sudah doa khusus untuk keluarga ini?” dia jawab “tidak om”. Saya katakan “dia yang akan lawan kau nanti kalau kau tidak doa khusus”. Tetapi bahasanya masih seperti di meja makan “memangnya om Tuhan, om tahu dari mana!” inilah kesalahannya. Sebulan sesudah itu meledak dan terjadi sesuatu. Apakah tidak ngamuk keluarga itu! Akhirnya pindah kembali ke gereja lama. Setelah itu baru hamba Tuhan itu menangis dan berkata “saya minta ampun, waktu om bilang begini dan begitu saya katakan dalam hati memangnya om Tuhan”.

Saya bukan Tuhan tetapi saya hamba Tuhan yang diberikan Tuhan pandangan rohani. Oleh kemurahan Tuhan saya bisa melihat keadaan orang itu bagaimana. Saya tidak katakan semua orang, tetapi yang mana Tuhan perlihatkan. Bukan menakut-nakuti, ketika saya berhadapan dengan saudara, ketika mataku melihat dari ujung rambutmu sampai telapak kakimu dan mendengar bahasamu saya sudah mengerti siapa engkau. Tidak usah sembunyi! Hamba Tuhan yang dibekali oleh Tuhan dan diberikan Firman nubuatan serta Firman pengajaran, dia tidak bisa dikibuli. Sebab hal ini ada padanya, ini diberikan oleh Tuhan kepada pribadi yang siap.
Amsal 21:30
21:30 Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN.

Kalau hamba Tuhan berseru “ayo jangan tinggal di halaman” itu memang sudah dipatri dalam Alkitab, apalagi memang sudah ada tertulis.

Tetapi ada juga yang salah memanfaatkan, seperti nabi tua berhadapan nabi muda. Kepada nabi muda Tuhan sudah pesannkan “kalau engkau pergi ke sana, jangan kau makan apa-apa di sana, jangan minum air  di situ”. Nabi muda ini pergi menghadapi raja Yerobeam yang sedang membangun mezbah dan menyembelih domba untuk beribadah. Kemudian hamba Tuhan muda itu menunjuk “mezbah ini akan pecah dan di atas mezbah ini akan dibakar tulang belulang nabi, raja dan sebagainya”. Sementara dia bernubuat, betul-betul pecah itu mezbah. Tetapi sebelum pecah, raja Yerobeam berteriak “tangkap nabi itu!”. Yerobeam merasa dirinya raja besar di Samaria, sehingga menyuruh menangkap. Tetapi setelah dia bilang tangkap, tangannya sudah tidak bisa ditarik. Merasa tangannya sudah tidak bisa ditarik, dia minta hamba Tuhan muda itu mendoakannya. Setelah didoakan maka tangan raja Yerobeam bisa ditarik kembali.

Kemudian hamba Tuhan ini pulang. Ada laporan kepada nabi tua yang ada di situ “ada nabi muda yang membuat mujizat luar biasa”. Nabi tua itu menyuruh mengejar nabi muda itu. Apa yang terjadi? Ketika dikejar dan nabi muda ini menghadap nabi tua, nabi tua itu berkata “mari makan di sini”. Nabi muda itu berkata “saya dilarang makan oleh Tuhan di sini” tapi nabi tua ini berkata “Tuhan sudah berbicara kepada saya, mari kita makan” pendeta tua membohongi pendeta muda. Jadi di dalam Alkitab ada kasus seperti ini. Setelah dia makan maka dia mendengar suara “bukankah Aku katakan begini dan begitu” tetapi dia jawab “ini pendeta tua yang suruh saya makan”. Tuhan katakan “mana yang mau kau dengar, manusia atau Tuhan!”. Apa boleh buat, dia sudah salah. Begitu dia pulang ada singa menerkam dia. Singa membinasakannya dan singa tidur di samping mayatnya.

Jadi kasus-kasus dalam Alkitab bukan hanya dulu terjadi. Amat terlebih bisa terjadi di gereja hujan awal. Kalau saya seperti itu, itu hanya kemurahan Tuhan dan memang akan ada di hari-hari terakhir ini. Sebab Tuhan mengatakan kemuliaan gereja hujan akhir lebih hebat dari gereja hujan awal. Kalau gereja hujan awal, orang sakit, orang timpang, orang lumpuh ditaruh di pinggir jalan, ketika Petrus lewat dan kena bayangannya pada orang yang sakit itu maka orang itu sembuh. Dalam gereja hujan awal, cuma saputangan Paulus dan pakaian bekas yang dia pakai dikirim kepada orang sakit, orang itu bisa sembuh. Hujuan akhir bisa lebih dari itu! Saya tidak tahu bagaimana Tuhan lakukan, yang pasti Firman Tuhan tidak mungkin ingkar.

Mazmur 89:35
89:35 Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.

Yesaya 55:11
55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Jadi tidak mungkin Firman akan gagal. Tinggal sekarang dari pihak kita, apakah kita menyikapi dengan serius dan betul-betul mengimani? Kita harus dekati Firman dengan iman. Olehnya jangan ada roh pengejek, seperti terhadap Yeremia. Bahkan ejekan itu dibentuk menjadi syair/ lagu. Berarti mengejek Yeremia sama dengan mengejek Fiman pengajaran dan Firman nubuatan.

2.      II Raja-raja 7:1-2
7:1 Lalu berkatalah Elisa: "1Dengarlah firman TUHAN. 2Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria."
7:2 Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: "Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya."

Panglima tentara Israel ini tidak percaya, “mana mungkin mendadak harga jelai, tepung dan makanan yang lain akan turun”. Di sini Elisa masih bicara tentang harga, padahal yang terjadi lebih dari itu. Mereka menjarah dan tinggal mengambil jadi. 2 kali Firman datang, 2 dalam tempo 1 hari.

Hagai 2:11,21
2:11 Pada tanggal dua puluh empat bulan yang kesembilan, pada tahun yang kedua zaman Darius, datanglah firman TUHAN kepada nabi Hagai, bunyinya:
2:21 Maka datanglah firman TUHAN untuk kedua kalinya kepada Hagai pada tanggal dua puluh empat bulan itu, bunyinya:

Ini tanggal yang sama yaitu tanggal 24 bulan 9. Jadi 2 Firman datang dalam 1 hari. Ini menubuatkan kepada kita bahwa apa yang terjadi di zaman Elisa dan zaman Darius. Di dalam ada nubuatan untuk kita akhir zaman. Dalam satu hari 2 Firman datang, 2 menjadi satu, berarti Firman mempelai. Itu terjadi dalam kitab Hagai. Ini untuk kita sekarang. Dalam nama Yesus, kita ditantang oleh Tuhan apakah saudara percaya Firman 2 menjadi 1 itu untuk kita di akhir zaman? Jangan malah diejek!

Apa yang terjadi dalam II Raja-raja 7:1 benar-benar berbuah. Karena panglima ini mengejek Firman “mana mungkin, itu mustahil, kecuali Tuhan buka tingkap di langit baru itu bisa terjadi”. Akhirnya dia diinjak-injak. Karena nabi Elisa mengatakan “engkau akan melihat dengan matamu tetapi tidak akan menikmati, engkau akan diinjak-injak”. Coba bayangkan, ini panglima, mestinya orang akan segan. Tetapi rakyat sudah tidak peduli, tidak lihat pangkatnya apa, jabatannya apa, pokoknya diinjak saja. Ini menunjukan jika mengejek Firman Tuhan, orang itu yang akan diinjak-injak oleh antikristus nantinya.

Apalagi dalam kita Hagai ini, secara umum imam dan umat Tuhan, tetapi secara khusus ditujukan pada imam-imam. Imam-imam ini diuji oleh Tuhan. Firman 2 kali datang tetapi dalam tanggal dan hari yang sama. Kami hamba Tuhan dites mulai dari kesucian! Bagaimana kesucian kami.
Hagai 2:12-13
2:12 "Beginilah firman TUHAN semesta alam itu: Tanyakanlah pengajaran kepada para imam.
2:13 Andaikata seseorang membawa daging kudus dalam punca bajunya, lalu dengan puncanya itu ia menyentuh roti atau sesuatu masakan atau anggur atau minyak atau sesuatu yang dapat dimakan, menjadi kuduskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tidak!"

Di sini diberikan pertanyaan kepada imam dan mereka jawab “tidak”. Berarti benar jawabannya. Kami hamba Tuhan akhir zaman ini lebih dahulu harus bisa membedakan bentuk pelayanan yang bagaimana yang benar! Jangan sampai ada daging yang terbungkus dalam jubah jabatan pelayanan kami. Padahal tugas kami untuk mempersembahkan sajian kepada Tuhan, korban makanan kepada Tuhan, tetapi ada daging terbungkus di jubah kami, ini tidak boleh, utamanya saya.

Karena benar-benar dikatakan oleh Firman Tuhan baik dalam kitab Yehezkiel, tidak boleh membawa korban makanan jika disertai dengan daging di jubah.

Pertanyaan kedua:
Hagai 2:14-15
2:14 Berkatalah pula Hagai: "Jika seseorang yang najis oleh mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tentu!"
2:15 Maka berbicaralah Hagai, katanya: "Begitu juga dengan umat ini dan dengan bangsa ini di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, dan dengan segala yang dibuat tangan mereka; dan yang dipersembahkan mereka di sana adalah najis."

Jadi 2 pertanyaan ini dijawab dengan benar oleh imam, berarti inilah imam yang layak melayani. Bait Allah sudah selesai dibangun, berarti ibadah sudah siap digelar. Tetapi untuk ibadah siap digelar, penentunya adalah pelayanan Tuhan. Walaupun ibadah siap digelar tetapi pelayanan tidak benar, maka ibadah itu afker di mata Tuhan.

Makanya pelayan ditanya lebih dahulu dan pertanyaan pertama mengenai jubah, pertanyaan kedua mengenai menyentuh mayat. Artinya ini bagaimana kalau melayani tetapi rohani mati, itu berarti menyentuh mayat! Sidang jemaat Sardis rohaninya mati tetapi merasa hidup, gembalanyapun merasa hidup. Ini yang kami jaga. Akhir zaman ini pelayan Tuhan dites oleh Tuhan, saya utamanya. Bukan berarti saya bicara seperti ini saya sudah lulus, kita semua sama diajar oleh Tuhan agar jangan sampai kami nanti tidak masuk ukuran. Dalam 1 hari 2 kali Firman Tuhan datang, saya teriak 2 menjadi 1, itu bahasa mempelai, tetapi saya sendiri tidak menjadi mempelai. Bagaimana itu! Berarti tidak masuk ukuran. Ini roh ejekan yang hebat hari-hari terakhir ini dan ini yang paling berbahaya.

3.      Orang yang suka mengejek dan sasaran ejekan itu jelas.
Ayub 30:9-10
30:9 Tetapi sekarang aku menjadi sajak sindiran dan ejekan mereka.
30:10 Mereka mengejikan aku, menjauhkan diri dari padaku, mereka tidak menahan diri meludahi mukaku,

Siapa yang diejek? Ayub. Gereja Tuhan harus mengerti. Banyak kali ketika kita melihat orang itu ada dalam pergulatan dan pergumulan yang begitu berat, malah diejek. Tetapi apakah Ayub ini ketika diejek dia sudah lupa diri? Tidak! Akhirnya yang diejek ini ditolong oleh Tuhan, diangkat dan dipulihkan oleh Tuhan. Tetapi bagaimana dengan si pengejek!

Kalau kita diserempet dengan berbagi macam tantangan, derita sengsara, jangan takut ketika kita diejek. Jangan pikir kalau kita diserempet oleh berbagai macam cobaan dan tantangan berarti kita tidak betul, terserah orang mengatakan! Satu saat kita akan dipulihkan asalkan kita tahan menghadapi derita sengsara walaupun kita diejek. Misalnya “itu gara-gara masuk di Langgadopi 4 makanya begitu!” orang yang mengejek itu ada angka 42 dalam dirinya. Kalau dia pendeta atau anak Tuhan, dia tidak akan diukur, tidak masuk ukuran karena dia mengejek orang yang sedang diuji oleh Tuhan.

Kalau kita menerima ini dan itu maka kita harus mengerti bahwa kita sedang diuji oleh Tuhan. Walaupun tentangga mengejek atau saudara mengejek, biarkan saja, kita pasti masuk ukuran!
Ayub 23:10
23:10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.

Yang mengejek ini tidak diukur. Itu sebabnya janganlah kita patah semangat, kurang hati.

4.      Yang diejek berikutnya adalah kuasa kebangkitan.
Kisah Para Rasul 17:32
17:32 Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata: "Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu."

Ketika Paulus mengedepankan tentang kebangkitan orang mati, sebagian orang mengejek dan yang lain berkata lain kali saja, lalu mereka bubar. Yang mereka ejek ini apa? Kebangkitan orang mati! Bicara tentang kebangkitan, itu dihubungkan dengan kelahiran baru atau baptisan air.

I Petrus 1:3
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

Sebenarnya yang mereka ejek adalah baptisan air. Kalau mengejek baptisan air, orang itu tidak akan diukur. Dia akan diinjak-injak oleh antikristus. Kasihan kehidupan seperti ini! Berarti orang yang mengejek tentang baptisan air, ada angka 42 dalam dirinya.

5.      Yang terakhir yang diejek adalah:
II Petrus 3:3-4
3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
3:4 Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."

Ini mengejek tentang kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Seperti pernah ada di majalah Manado Pos, justru ada artikel yang ditulis oleh seorang tokoh gereja yang mengatakan “Tidak ada angka 666, tidak ada antikristus, Tuhan tidak akan datang, kalau sudah mati berarti Tuhan sudah datang”. Pendeta itu sekarang sudah mati. Bayangkan berapa banyak orang yang tertipu.

Menyangkut kedatangan Tuhan ini malah diejek. Memang itulah nasib pelayan Tuhan, itu sudah menjadi pakaian pelayanan Tuhan, tidak menjadi masalah.
Ibrani 11:36-37
11:36 Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan.
11:37 Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.

Termasuk nabi Yesaya, lehernya digergaji. Yeremia dirajam di Mesir. Yang lain dibelenggu dan dipenjara. Kalau Petrus disalib kepala ke bawah, Tomas ditombak di India.

Ibrani 11:38
11:38 Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung.

Begitulah nasibnya hamba Tuhan yang didaftar dalam Ibrani pasal 11 ini, mereka ini diejek. Mengejek nabi, mengejek hamba Tuhan sama dengan membawa dirinya tidak masuk pada ukuran.

Itu sebabnya bapak ibu kekasih yang diberkati Tuhan, sejauh mana pandangan kita terhadap rencana Tuhan? Atau masih ada roh pengejek dalam diri kita. Kita anggap seperti tidak masuk akal. Kebangkitan orang mati termasuk kebangkitan Kristus jangan diejek. kedatanganNya pada kali kedua, jangan diejek. Juga Firman pengajaran dan Firman nubuatan yang disampaikan jangan diejek. Jika saudara dan saya diizinkan oleh Tuhan ada dalam derita sengsara cobaan yang berat, ingat, kemuliaan Tuhan sudah dekat. Ini yang menjadi pergumulan saya. Sekalipun penderitaan ini semakin berat, tetapi yakin kemuliaan sudah dekat. Sebabnya jangan kita putus asa saat diperhadapkan penderitaan seperti Ayub, biarlah kita mengatakan “Tuhan tolong kami!”.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar