20210529

Kebaktian Doa, Sabtu 29 Mei 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 9:1-7

9:1 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.

9:2 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"

9:3 Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.

9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.

9:5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."

9:6 Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi

9:7 dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.

 

Dalam terang Tabernakel Yohanes 9:1-41 ini terkena pada mezbah dupa emas, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih lewat doa penyembahan. Ayat 1 sampai 41 ini terbagi 4 bagian:

1.      Ayat 1-7 Penyembuhan orang buta.

2.      Ayat 8-12 Pengenalan terhadap Yesus masih dangkal.

3.      Ayat 13-34 Ujian setelah melihat.

4.      Ayat 35-41 Pengenalan terhadap Yesus sudah mendalam, dibuktikan dengan penyembahan.

 

Kita masih membahas bagian pertama. Pengertian buta sejak lahir:

1.      Tidak mengalami lahir baru atau tidak mengalami kuasa baptisan air sehingga jatuh bangun di dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Siapa saja dihantam, isterinya orang, suami orang diganggu saja, itu buta sejak lahir.

2.      II Korintus 4:3-4

4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,

4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

 

Tidak bisa melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus sama dengan tidak bisa menerima penyucian oleh Firman pengajaran yang benar atau menolak Firman pengajaran yang benar.

 

Kita akan membahas pengertian yang kedua ini. Alangkah celakanya kalau yang buta itu adalah seorang gembala atau pemimpin. Di zaman Israel Tuhan sudah mencela mereka bahwa pemimpin mereka adalah pemimpin yang buta. Dan itu juga yang terjadi di akhir zaman ini. Banyak gembala yang buta rohaninya.

Yesaya 42:19-20

42:19 Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN?

42:20 Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar.

 

Celaka pemimpin/gembala yang buta rohani. Doakan supaya saya sebagai gembala jangan buta rohani. Bagaimana nasib jemaat kalau dituntun oleh orang buta. Dalam persiapan saya berdoa kepada Tuhan, jangan sampai kehidupanku seperti ini. Biarlah sekalipun di usia muda tetapi pemakaian Tuhan semakin meningkat, tidak buta, untuk berhasil membawa jemaat bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Praktek gembala/pemimpin yang buta rohaninya:

Yesaya 56:10-11

56:10 Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja;

56:11 anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.

 

Praktek gembala buta seperti anjing bisu, tidak tahu menyalak. Artinya tidak berani memberitakan Firman yang keras untuk menyatakan dan menegur dosa. Apa penyebabnya? Karena motivasi pelayanannya hanya untuk mengejar perkara yang jasmani. Jadi tidak berani dia sampaikan yang keras, jangan nanti jemaat keluar. Kalau jemaat keluar nanti belanga terbalik, tidak ada isinya. Gembala seperti ini adalah gembala yang tidak mengerti atau tidak mau mengerti rencana Allah yaitu bahwa Tuhan mau membentuk gereja menjadi Mempelai Wanitanya Tuhan. Bagi mereka ibadah itu hanya sekedar kumpul-kumpul, nyanyi-nyanyi dan setelah persembahan pulang. Kalau disampaikan tentang mempelai malah mereka bingung “apa itu Kabar Mempelai” malah dicap kabar porno dan sebagainya. Inilah gembala buta, gembala yang tidak mengerti. Dia sudah mendengar rencana Tuhan tetapi dia tidak mau mengerti. Tidak mengerti berarti tidak mengenal Yesus dengan benar.

Amsal 9:10

9:10 Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.

Siapa Yang Mahakudus? Itulah Yesus. Mengapa tidak mengenal Yesus dengan benar? Karena Tuhan tidak percayakan rahasia Firman. Saya paling takut kalau tidak ada pembukaan rahasia Firman. Kadang dalam pergumulan sudah sampai malam tetapi belum dapat, saya gelisah sekali. Tetapi begitu satu kalimat saja dibukakan, maka terbuka semuanya. Apa lagi kalau begitu tahu pasal ini dalam terang Tabernakel terkena apa, alat ini fungsinya ini, arti rohaninya ini, maka Tuhan langsung bukakan semuanya.

 

Bagaimana Tuhan mau bukakan rahasia Firman kalau motivasinya yang jasmani.

Efesus 1:17

1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.

 

Bisa kita raba apakah gembala atau hamba Tuhan itu kehidupan yang tidak dipercaya pembukaan rahasia Firman, yang tidak mengenal Tuhan dengan benar, yang tidak punya pengertian. Salah satu tanda bahwa pemimpin/gembala itu buta, tidak punya pengertian, tidak mengenal Yesus dengan benar adalah tidak berkepala dingin, mudah terpancing emosinya.

Amsal 17:27

17:27 Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.

 

Doakan gembala supaya Tuhan percayakan rahasia Firman. Kalau semakin melimpah pembukaan rahasia Firman, semakin bisa meredam emosi, semakin berkepala dingin. Sebab kalau gembala buta rohani maka gembala itu diteladani, sidang jemaat ikut buta rohaninya. Apa yang terjadi kalau keduanya buta? Keduanya masuk ke dalam lobang, bukan meningkat rohaninya.

Matius 15:14

15:14 Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."

 

Jadi dia bukan menuntun jemaat sampai ke Yerusalem Baru, tetap dia tuntun jemaat masuk ke dalam lobang, malah merosot. Apa yang dimaksud dengan lobang.

Amsal 22:14

22:14 Mulut perempuan jalang adalah lobang yang dalam; orang yang dimurkai TUHAN akan terperosok ke dalamnya.

 

Lobang ini menunjuk mulut perempuan jalang. Siapa perempuan jalang? Itulah babel, perempuan pelacur. Jadi kalau gembala buta, jemaatnya pasti buta, maka keduanya mengarah pada pembangunan tubuh Babel yang akan dibinasakan. Bukan masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, bukan masuk ke Yerusalem Baru. Makanya harus jeli di mana kita membawa diri kita digembalakan, tidak boleh asal, lihat pemimpinnya.

 

Kadang kami hamba Tuhan mau mengelabui jemaat “jangan lihat kami,  lihat saja Firman. Kami banyak kekurangan, kalau kalian melihat kami, saudara akan tersandung”. Itu salah, keliru! Kita sekarang mau menyeberang sungai Yordan yang menunjuk arus kematian rohani, baik lewat dosa-dosa yang begitu meluap sekarang dan juga ajaran palsu. Untuk bisa menyeberang pandang Tabut Perjanjian yaitu Kabar Mempelai dan siapa yang memikul, siapa yang memberitakan. Lihat pemikulnya benar atau tidak, buta atau melek. Kalau buta tidak bisa membawa jemaat masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, malah mengarahkan jemaat masuk dalam pembangunan tubuh babel, gereja menjadi gereja palsu. Doakan khusus gembala, jangan sampai saya yang dipercaya meneruskan pelayanan di tempat ini malah buta rohani, tidak dipercaya pembukaan rahasia Firman. Kalau tidak dipercaya itu ngeri sekali, sebab jemaat hanya diarahkan masuk pembangunan tubuh babel.  

 

Gembala yang benar, yang melihat, yang tidak buta, dia bagaikan bintang yang ada di tangan kanan Tuhan Yesus.

Wahyu 1:16,20

1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

 

Malaikat di sini menunjuk gembala sidang. Kapan gembala menjadi bintang di tengah-tengah sidang jemaat? Kalau dia bisa menyinarkan terang kesaksian, sama dengan menjadi teladan bagi sidang jemaat, teladan dalam segala hal.

I Timotius 4:12

4:12 Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

 

Jadi, saya tidak bisa mengatakan jangan lihat saya, malah harus dilihat bagaimana perkataan saya, bagaimana tingkah lakuku, kasih, kesetiaan dan kesucianku. Yang pertama kali bisa melihat saya adalah isteri saya. Kadang kala kepada jemaat mungkin bisa mengelabui jemaat, tetapi terhadap isteri mana bisa ditutupi. Masakan saya mau katakan pada isteri “awas, jangan bilang-bilang sama jemaat!” tidak bisa. Dia yang lihat bagaimana perkataan saya, tingkah lakuku, kasih, kesetiaan dan kesucian. Itu harus jadi teladan bagi sidang jemaat.

 

Menjadi bintang berarti ada terang, tidak ada lagi kegelapan, sama dengan tidak buta. Ini gembala yang bisa membawa jemaat bertemu Yesus terang dunia. Kapan gembala menjadi bintang? Kalau dia bisa menyinarkan terang kesaksian, bisa menjadi teladan bagi sidang jemaat.

 

Bagaimana gembala bisa menjadi bintang? Bintang itu posisinya di tangan kanan Yesus. Selain bintang, di tangan kanan Yesus ada kitab yang terbuka.

Wahyu 5:1,4-5

5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

 

Ternyata di tangan kanan Yesus ada kitab yang termeterai tetapi akhirnya dibuka. Jadi, gembala bisa jadi bintang kalau selalu mau bergumul untuk mendapat pembukaan rahasia Firman, seperti rasul Yohanes yang menangis dengan amat sedih untuk mendapatkan pembukaan rahasia Firman. Ini yang nomor satu harus selalu menjadi pergumulan saya, supaya selalu ada pembukaan rahasia Firman, selalu ditangisi di bawah kaki Tuhan. Kalau ada kerinduan untuk mendapat pembukaan rahasia Firman, maka Tuhan pasti percayakan pembukaan rahasia Firman. Dan sebelum diberitakan, praktekan dulu baru diberitakan. Dalam Wahyu pasal 10 Yohanes harus makan gulungan kitab itu. Makan berarti masuk ke dalam dirinya, artinya menjadi pengalaman hidupnya, jadi praktek hidup, baru diberitakan.

Wahyu 10:9-10

10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."

10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.

 

Jadi, mulai dari gembala yang menjadi bintang harus bergumul cari pembukaan rahasia Firman, setelah dapat bergumul untuk praktek, baru diberitakan. Makan dulu Firmannya baru diberitakan, sudah menjadi pengalaman hidup kemudian diberitakan kepada sidang jemaat.

 

Jika sidang jemaat dilayani oleh gembala seperti ini dan sidang jemaat mau menghargai pembukaan rahasia Firman, maka sidang jemaat juga akan menjadi bintang. Jadi sama, gembala jadi bintang, jemaat juga jadi bintang, jadi terang. Bintang di sini berarti menjadi imam dan raja, pelayan-pelayan Tuhan yang dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Bintang di dunia selalu diperjuangkan, ayo bintang yang rohani juga kita perjuangkan, kita berlomba-lomba untuk menjadi bintang. Saya nomor satu menjadi bintang, kemudian sidang jemaat bisa menghargai pelayanan, bisa menikmati pembukaan rahasia Firman, sama-sama menjadi bintang, menjadi kehidupan yang dipakai oleh Tuhan di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Tuhan pasti percaya dengan jabatan dan karunia-karunia Roh Kudus. Ini bukti kita tidak buta, kita terang, kita bisa melihat, bukan bintang yang jatuh, tetapi bintang yang terus bercahaya.

 

Proses jemaat menjadi bintang:

1.      Mendengar dan mempraktekan Firman sehingga mengalami penyucian. Jadi, dari pihak gembala sudah ada pergumulan cari pembukaan rahasia Firman, dia praktek dan dia beritakan. Dari jemaat juga harus ada timbal balik, ada pergumulan untuk mendengar dan mempraktekan. Bukan sebatas mendengar tetapi praktek. Mungkin pergumulan dalam ibadah online, sering tersendat, jaringannya kurang bagus, ayo bergumul untuk bisa mendengar. Bukannya kalau sudah tersendat “nanti saja ibadahnya, didownload saja siaran tunda” lalu ikut siaran tunda sambil tidur-tiduran, makan kacang, minum kopi, itu tidak ada pergumulan! Juga datang ke gereja walaupun menempuh jarak cukup jauh, itu termasuk ada pergumulan untuk mendengar. Dan harus ada pergumulan untuk praktekan, setelah pulang langsung dipraktekan sehingga mengalami penyucian.

 

2.      Kalau sudah suci, Tuhan pasti percayakan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, itu sudah jadi bintang yang bercahaya.

Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Pelayanan pembangunan Tubuh Kristus itu dimulai dalam nikah rumah tangga. Ayo jadi bintang di dalam rumah tangga kita masing-masing. Kalau suami jadi bintang, isteri jadi bintang, anak-anak jadi bintang, kita terang semua. Mungkin masih ada keluarga yang hidup dalam kegelapan, ayo kita menjadi bintang memancarkan terang, bintang itu menuntun orang kepada kebenaran.

Daniel 12:3

12:2 Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.

 

Jadi, bintang ini penekanannya kebenaran. Menuntun banyak orang kepada kebenaran. Bagaimana mau menuntun orang kepada kebenaran kalau kita sendiri tidak benar, hidup tidak benar. Dalam perkara-perkara yang kecil tidak benar, apalagi perkara yang besar, bagaimana bisa jadi bintang.

 

Sesudah menjadi bintang, sudah dipakai Tuhan, jaga supaya cahayanya jangan redup dan dijaga supaya jangan menjadi bintang yang gugur. Sebab biasanya diawal-awal saja dia dipakai, lama-lama hilang. Orang yang kepadanya dia bersaksi dan dia bawa ke gereja masih bertahan hidup dalam kebenaran dan kesucian. Dia yang bersaksi dia yang terhilang, banyak yang seperti itu, bintang yang gugur. Atau gembala, banyak yang seperti itu. Dia khotbah, jemaat bertumbuh, setelah jemaat bertumbuh dia yang merosot. Akhirnya jemaat Tuhan alihkan kepada gembala yang sungguh-sungguh. Setelah dipindah dia yang ngomel dan marah-marah. Dia tuduh pendeta itu pencuri domba, padahal dia sendiri yang merosot, tidak menjaga diri.

 

Ayo sama-sama berjaga-jaga, kita semua bintang. Bagaimana caranya supaya jangan redup dan tidak gugur.

Filipi 2:12-16

2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

2:14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

2:15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,

2:16 sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

 

1.      Ayat 12 sampai 13, mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar. Keselamatan itu ibarat modal, kalau tidak dikerjakan bisa habis. Harus dikerjakan dengan takut dan gentar, artinya tetap setia, bertanggung jawab dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Sudah dipercaya sebagai apa, ayo kerjakan dengan setia dan tanggung jawab, berkobar-kobar.

 

2.      Ayat 14 sampai 15, tetap menjaga kesucian. Jangan bersungut-sungut dan jangan berbantah-bantahan. Mari kita kerjakan saja tugas tanggung jawab kita. Terserah orang lain mau bekerja atau tidak itu urusannya dia, dia tidak mau kerja yah saya yang kerja. Jangan ada noda dosa, itu harus kita jaga. Bersungut dan berbantah itu noda dalam pelayanan. Kalau sudah bersungut dan berbantah pasti ada ambisi, egois, tidak mau berkorban, itu semua noda dalam pelayanan. Biar kita tetap menjaga kesucian, melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, rela berkorban untuk Tuhan apapun yang kita korbankan, sampai mengorbankan seluruh hidup untuk Tuhan.

 

3.      Ayat 16, Berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar, Firman kehidupan. Artinya praktek Firman sehingga menjadi pengalaman hidup dan kita hidup dari Firman itu. Kehidupan kita di dunia ini bukan dari apa yang ada di dunia ini, kita tidak bergantung dari apa yang ada di dunia, tetapi kita hidup dari Firman pengajaran yang benar yang kita praktekan. Mungkin secara manusia dilihat “tidak mungkin hidup, orang tuanya tidak mampu menyekolahkan” tetapi praktek Firman pasti bisa hidup. Jangan takut, yang penting kita praktek Firman saja. Kalau kita hidup dari dunia ini, saat pandemi begini kita sudah bingung 7 keliling. Kalau hidup dari Firman yang kita praktekan, mau pendemi kita pasti tetap hidup. Secara jasmani saja, untuk mendapatkan sesuap nasi saja orang sudah berupaya untuk mendapatkan itu. Sekarang hidup kita dari Firman, berapapun harus kita bayarkan untuk praktek Firman, untuk pegang teguh pengajaran yang benar kita harus berani bayarkan karena itu kehidupan kita.

 

Hasilnya gembala dan jemaat yang menjadi bintang berada di tangan kanan Tuhan dan mengalami kuasa tangan kanan Tuhan, yaitu:

1.      Mazmur 17:7

17:7 Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.

 

Kuasa perlindungan sampai di zaman antikristus. Ayat 8 ini nubuatan perlindungan sampai di zaman antikristus.

Mazmur 17:8

17:8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

 

Kita biji mata Tuhan yang dinaungi oleh sayap Tuhan, sayap burung nazar yang besar. Ini kuasa perlindungan Tuhan yang besar akan kita alami. Yang penting kita jadi bintang, gembala jadi bintang, jemaat jadi bintang, semua mau praktek Firman, pegang teguh pengajaran yang benar, maka kita mengalami kuasa perlindungan Tuhan.

 

2.      Mazmur 20:7

20:7 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.

 

Kuasa kemenangan atas setan tritunggal sumbernya dosa, sumbernya masalah, sumbernya kegagalan, sumbernya air mata, dan semua yang jelek-jelek. Yakin kalau jadi bintang di tangan kanan Tuhan kita ada kemenangan, bukan kemenangan biasa tetapi kemenangan yang gilang-gemilang. Kita tidak berdaya menghadapi masalah yang mustahil tetapi menang. Itu gilang gemilang. Seperti petinju kecil kelas bulu lawannya melawan kelas berat, di atas kertas yang kelas berat ini yang menang tetapi yang kelas bulu yang menang, itu kemenangan yang gilang gemilang.

 

Kita ini tidak berdaya, tidak mampu, masalah terlalu besar sampai tidak bisa kita pikirkan lagi, sudah buntu, tidak ada jalan keluar. Yah sudah, kita jadi bintang saja, praktekan Firman, pegang teguh Firman saja, maka Firman itu yang menghidupi kehidupan kita, kita mengalami kuasa kemenangan atas setan tritunggal.

 

3.      Mazmur 118:16

118:16 tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"

Kuasa meninggikan atau kuasa pengangkatan. Kita ditinggikan dan diangkat. Secara jasmani mungkin menghadapi sesuatu yang merosot, ada kegagalan, tangan kanan Tuhan mampu mengangkat tepat pada waktunya. Sekarang gagal, tetapi tangan kanan Tuhan bisa mengangkat, yang penting kita ada di tangan kanan Tuhan.

 

Secara rohani tangan kanan Tuhan mengubahkan kita terus menerus sampai sempurna, sampai nanti kita diangkat ke awan-awan berjumpa dengan Yesus Mempelai Pria Sorga, kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Itu pengangkatan yang akan kita alami pada waktunya. Jadilah bintang yang bercahaya, maka kita akan mengalami kuasa tangan kanan Tuhan pada waktunya.

 

 

Tuhan Memberkati.

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar