20210505

Kebaktian PA Imamat, Rabu 5 Mei 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 24:19-20

24:19 Apabila seseorang membuat orang sesamanya bercacat, maka seperti yang telah dilakukannya, begitulah harus dilakukan kepadanya:

24:20 patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya.

 

Ini adalah dampak dari ajaran campur yaitu ada roh kekerasan. Ada 3 bentuk roh kekerasan:

1.      Ayat 17 & 21b membunuh manusia

2.      Ayat 18 & 21a membunuh ternak

3.      Ayat 19-20 membuat orang lain cacat

 

Ada 3 bentuk cacat:

1.      Patah

2.      Mata cacat

3.      Gigi patah

 

Kita masih mempelajari poin kedua yaitu mata cacat. Mempelai wanita Tuhan itu tanpa cacat cela. Jadi, mata cacat ini adalah pandangan yang menjadi sandungan sehingga tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yaitu pandangan yang hanya tertuju pada perkara-perkara duniawi, perkara daging, perkara jasmani. Kita sudah mempelajari tentang Lot, bagaimana pandangannya hanya tertuju kepada perkara-perkara dunia sehingga berdampak pada kehancuran nikah dan buah nikah. Sampai divonis oleh Tuhan keturunannya sampai keturunan ke-10, bahkan sampai selama-lamanya tidak boleh masuk jemaah Israel atau jemaat Tuhan. Tetapi syukur kepada Tuhan, ada satu dari keturunan Lot dari bani Moab yang mendapat kemurahan masuk dalam silsilah Yesus, itulah Rut perempuan Moab. Kalau pandangan kita daging, pandangan yang jasmani, dampaknya sangat besar bagi nikah dan buah nikah, membuat kita gagal untuk masuk pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Perkara dunia ini fana, akan berlalu, langit dan bumi akan berlalu.

Markus 13:31

13:31 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.

 

Kalau pandangan kita hanya tertuju pada perkara dunia yang akan berlalu, maka kita sedang binasa. Sebab itu biarlah kita harus memiliki pandangan yang tertuju pada perkara yang rohani, perkara yang tidak akan berlalu. Apa itu perkara yang tidak akan berlalu?

II Petrus 1:11

1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

 

Pandangan kita harus tertuju pada kerajaan Sorga. Sama dengan memperhatikan sungguh-sungguh, jalan untuk masuk kerajaan Sorga. Kita mau pergi ke suatu wilayah kalau tidak memperhatikan jalannya, bahaya. Hanya satu jalan masuk kerajaan sorga, itulah Yesus.

 

Praktek memperhatikan sungguh-sungguh jalan masuk kerajaan Sorga:

1.      Kisah Para Rasul 14:22

14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

 

Praktek pertama bertekun dalam iman sama dengan menempuh jalan iman. Iman yang benar adalah iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat, lewat mendengar Firman di dalam urapan Roh Kudus. Sekarang ini banyak diajar iman karena melihat, itu iman yang rapuh.

Yohanes 2:23-24

2:23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.

2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,

 

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Kristus artinya yang diurapi, Firman Kristus berarti Firman dalam urapan Roh Kudus. Kalau malas mendengar Firman berarti malas untuk menempuh jalan iman, malas untuk menempuh jalan menuju Kerajaan Sorga, tidak akan mungkin bisa masuk Kerajaan Sorga. Kalau sudah ada iman, itu kita tekuni. Kalau dalam surat Yudas disebut memelihara iman. Ini sudah ada iman, kita mau kembangkan sampai pada iman yang sempurna, iman yang permanen, dalam Tabernakel ditunjukan buli-buli emas berisi manna.

 

Praktek bertekun dalam iman:

a)      Tetap percaya Yesus, tidak menyangkal Yesus sampai garis akhir apapun resikonya. Seperti sidang jemaat Filadelfia, diperhadapkan tantangan yang hebat, tetapi mereka tidak menyangkal nama Tuhan sampai garis akhir. Ayo tetap percaya kepada Yesus, tetap menjadi orang Kristen sejati, iman kepada Yesus sampai garis akhir apapun resikonya. Sudah terlalu banyak orang tinggalkan Yesus, tetapi di sisi lain banyak juga orang di luar Yesus yang akhirnya menerima Yesus. Jangan sampai kita menambah jumlah orang yang keluar meninggalkan Yesus.  

 

Jemaat Filadelfia mendapatkan tantangan yang dahsyat.

Wahyu 3:8-9

3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

3:9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.

 

Ini kita hadapi sekarang, ada jemaat iblis yang banyak kali membuat orang Kristen gugur dari imannya. Sesungguhnya tantangan paling berat itu tantangan dari dalam, itulah jemaat iblis. Sehingga banyak yang murtad tinggalkan Yesus, apalagi kalau itu keluarga daging, tidak bisa bertahan dan tinggalkan Yesus.

 

b)      Iman itu kebenaran, berarti praktek kedua tetap hidup untuk kebenaran. Bukan sekedar hidup benar.

I Petrus 2:24

2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

 

Artinya tidak mau berbuat dosa sekalipun ada godaan, ada paksaan, ada ancaman, ada keuntungan dan lain sebagainya. Apalagi kami hamba Tuhan, kami gembala ada di depan dan diikuti oleh domba-domba. Apa yang harus diteladani dari gembala? Imannya! Kalau kami hamba Tuhan tidak hidup dalam kebenaran, apa yang mau dicontoh, apa yang mau diteladani!

Ibrani 13:7

13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.

 

Kalau bilang kepada jemaat “hidup untuk kebenaran” kami tunjukan dulu kami hidup untuk kebenaran. Jadi hidup ini, apa yang kita lakukan, pikirkan, katakan itu untuk kebenaran.

II Korintus 13:8

13:8 Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.

 

Kami di sini menunjuk Paulus dan kawan-kawan hamba Tuhan. Kami dulu hamba Tuhan nomor satu baru bisa mengajar sidang jemaat.

Menghadapi pergumulan dan masalah serta pencobaan lalu kita berbuat dosa, itu bukan jalan keluar. Sebenarnya itu jalan kebinasaan, jalan menuju neraka. Kadangkala begitu diperhadapkan tantangan yang membuat kita tidak mampu lagi berbuat apa-apa, lalu ada tawaran begini dan begitu yang tidak benar dan melawan Firman, malah itu yang dilakukan. Itu sebenarnya bukan jalan keluar, sekalipun secara jasmani kelihatan selesai tetapi perjalanannya sudah menyimpang bukan ke sorga tetapi dia berjalan menuju kebinasaan, menuju neraka.

 

c)      Tetap berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar yang telah kita terima dari para pendahulu kita.

II Timotius 2:1-2

2:1 Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.

2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.

 

II Timotius 2:2 (Terjemahan Lama)

2:2 Dan barang yang telah engkau dengar daripadaku di antara banyak orang saksi, amanatkanlah kepada orang yang setiawan, yang akan berlayak mengajar orang lain pula.

 

Kita sudah terima pengajaran dari pendahulu, jangan kita otak-atik. Apalagi saya keturunan hamba Tuhan, anak seorang gembala yang ada dalam pengajaran ini. Apa yang sudah saya terima dari orang tua saya, dari guru saya, harus saya pertahankan, jangan ditambah kurang, jangan diotak-atik. Ini memang bukan sesuatu yang semudah diucapkan, prakteknya memang berat sebab tantangannya hebat luar biasa.

 

Kita harus pegang teguh Firman pengajaran yang benar yang sudah kita terima dari para pendahulu dan tegas untuk menolak ajaran lain. Yang membuat kita tidak berpegang teguh karena membuka diri sekali dua kali mendengar yang lain. Tidak usah dua kali, sekali saja sudah berbahaya. Hawa sekali saja mendengar suara ular dia sudah langsung jatuh dan melepaskan yang benar. Saya bersyukur dinasihati Pdt. Widjaja sebelum saya pulang “Handri kamu jadi hamba Tuhan jangan plin plan!”.

 

Berpegang teguh ini dengan kekuatan Roh Kudus, kalau dengan kekuatan daging tidak bisa, tetapi kalau dengan kekuatan Roh Kudus bisa.

I Timotius 4:1

4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

 

Petrus sebelum dipenuhkan Roh Kudus merasa hebat dan jago. Waktu Yesus berkata “gembala akan dibunuh dan domba-domba tercerai berai, kamu semua akan tergoncang imannya” Petrus langsung nomor 1 bicara dengan lantang “biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak!”. Tuhan Yesus katakan “hei Petrus, kamu akan menyangkal Aku” dijawab lagi sama Petrus “oh tidak! Biar aku mati bersama-sama Engkau, aku rela”. Kadang kala kita seperti itu, apalagi kami dari Lempinel, motto kami “lebih baik ditolak bersama pengajaran yang benar dari pada diterima tanpa pengajaran yang benar“. Tanpa kekuatan Roh Kudus tidak mampu kita seperti itu, kita butuh kekuatan Roh Kudus ini.

 

Baru beberapa saat setelah Petrus bicara seperti itu, Yesus mengajak mereka “ayo ke taman Getsemani berdoa”. Katanya biar mati dengan Yesus, eh baru disuruh berdoa malah tidur. 3 kali Yesus berdoa, Petrus tidur. Begitu Yudas datang dengan serombongan orang untuk menangkap Yesus, siapa yang duluan mengulurkan tangan menggunakan pedang potong teling? Petrus! Begitu Yesus sudah ditangkap, semua kabur dan lari. Waktu sudah ada di halaman rumah imam besar, Petrus menyangkal. Nanti setelah mengalami pencurahan Roh Kudus, yang tadinya dia mengulurkan tangan memotong teling orang, dia bisa mengulurkan tangan menolong orang yang lumpuh. Dan dia tegas berpegang pada Firman pengajaran yang benar sampai dia harus mati karena iman kepada Yesus.

 

II Petrus 2:1

2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

 

Ajaran palsu itu jalan kebinasaan. Memang enak bagi daging, daging dibiarkan, ditumbuhkembangkan, tidak dirobek, makanya orang suka. Padahal itu adalah jalan menuju kebinasaan, jalan menuju neraka.

 

Mari biar kita mau memperhatikan sungguh-sungguh jalan masuk Kerajaan Sorga itu apa? Itulah bertekun dalam iman, tetap percaya Yesus sampai garis akhir, tetap hidup benar sampai garis akhir, tetap pegang teguh pengajaran yang benar, sampai garis akhir dengan kekuatan Roh Kudus.

 

2.      Kisah Para Rasul 14:22

14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

 

Yang kedua adalah sengsara daging tanpa dosa karena Yesus. Sama dengan menempuh jalan salib. Bukan berarti ada 2 jalan atau banyak jalan menunju ke sorga, tidak. Ini ruas jalan pertama adalah jalan iman, lanjut jalan kedua jalan salib dan nanti ada etape terakhir, ruas jalan terakhir. Kalau kita mau menempuh jalan salib, maka kita layak masuk di dalam Kerajaan Sorga. Kalau tidak mau berarti tidak layak. Ikut Yesus itu bukan mau yang enak-enak bagi daging, harus menempuh jalan salib. Sakit bagi daging, tetapi kita layak masuk kerajaan Sorga.

II Tesalonika 1:3-5

1:3 Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu,

1:4 sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita:

1:5 suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.

 

Jalan iman dan jalan salib tidak bisa dipisahkan. Sama seperti baju Efod, baju Efod itu menunjukan iman disertai salib. Ayo tempuh jalan salib, itu bukti keadilan Tuhan yaitu orang yang mau sengsara mengikut Yesus, dia layak masuk kerajaan Sorga. Tetapi orang yang hanya mencari kesenangan daging di luar kerajaan Sorga, dia masuk ke neraka, tidak layak untuk kerajaan Sorga.

 

Apalagi kami hamba Tuhan dan para pengerja, kalau kita sudah siap untuk membajak, siap melayani, lalu menoleh ke belakang, orang itu tidak layak untuk kerajaan Sorga!

Lukas 9:62

9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

 

Ini salah satu ayat yang dinasihatkan papa kepada saya waktu saya mengeluh tentang masalah pergumulan dalam pelayanan dan saya menjadi kuat. Sudah siap untuk membajak bekerja di ladang Tuhan, lalu menoleh  ke belakang, kembali ke belakang karena takut menempuh salib, tidak layak untuk kerajaan Sorga. Sebelum jadi hamba Tuhan enak bisa ini bisa itu, setelah jadi hamba Tuhan tidak boleh ini, tidak boleh itu, akhirnya dia kembali menoleh ke belakang, orang seperti itu tidak layak untuk kerajaan sorga!

 

Memang kepada kita diperhadapkan 2 pintu dan 2 jalan, tinggal pilih yang mana kita mau ikuti. Ada jalan sempit dengan pintu yang sempit, ada jalan yang lebar dan pintu yang lebar. Kalau jalan yang lebar itu binasa, kalau yang sempit itu kerajaan Sorga.

Matius 7:13-14

7:13 "Masuklah kamu daripada pintu yang sempit; karena luaslah pintu dan lebarlah jalan yang membawa kepada kebinasaan, dan banyaklah orang yang masuk daripadanya.

7:14 Karena sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang membawa kepada hidup, dan hanya sedikit orang yang mendapat dia.

 

Tinggal mau pilih, pintu sempit dan jalan sempit itu jalan salib, yaitu rela sengsara daging karena Yesus, karena ibadah, tetapi arahnya pada hidup kekal, Kerajaan sorga. Atau pintu lebar, jalan lebar, jalan yang enak bagi daging, semua digampangkan, tetapi menuju kebinasaan kekal di neraka. Biarlah kita pilih jalan sempit, pintu sempit, jalan salib.

 

Banyak orang yang memilih jalan yang lebar. Ini sesuai Firman Tuhan, banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih. Artinya banyak orang yang percaya Yesus dan menjadi orang Kristen, bahkan agama Kristen agama yang terbesar di dunia, tetapi hanya sedikit yang mau menempuh jalan salib. Itu sudah dinubuatkan jauh sebelumnya lewat perjalanan bangsa Israel menuju Kanaan. Yang keluar dari Mesir yang usia 20 tahun ke atas, dicatat 603.550 orang, tetapi yang masuk ke Kanaan hanya dua yaitu Yosua dan Kaleb, mana yang lain?

 

Bahkan dalam satu peristiwa mereka mau kembali ke Mesir “mana daging, di sini tidak ada daging. Kami mau kembali ke Mesir, di sana ada mentimun, bawang prei”. Banyak yang menjadi orang Kristen tetapi hanya sedikit yang mau menempuh jalan salib. Kenapa? Karena hanya melihat perkara dunia. “Apakah tidak ada kuburan di Mesir sampai kamu bawa kami ke padang gurun. Tidak ada daging, cuma makanan hambar kami sudah muak!” ini hanya melihat yang jasmani, yang duniawi. Makanya sudah siap membajak mereka balik kanan, menoleh ke belakang. Tuhan tolong ini jangan terjadi pada kita.

 

Untuk menempuh jalan iman, kita butuh kekuatan Roh Kudus. Menempuh jalan salib juga butuh kekuatan Roh Kudus. Daging tidak mampu. Mau dirobek dan yang tidak enak, daging tidak mau. Daging maunya yang enak, makanya butuh Roh Kudus.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Kita butuh Roh Kudus, tanpa Roh Kudus kita tidak mampu. Roh Kudus ini roh kemuliaan. Ketika kita mau menempuh jalan salib, Tuhan perlengkapi kita dengan Roh Kudus. Apa kegunaannya?

a)      Memberi kekuatan menghadapi salib, bahkan kita bisa berbahagia menghadapi penderitaan, pikul salib tetapi berbahagia, karena kekuatan Roh Kudus. Jadi kita bisa meraba, sengsara yang saya hadapi ini adalah jalan salib atau sengsara karena dosa. Tesnya bahagia. Kalau waktu kita diizinkan sengsara kita bersungut, mengomel dan saling mempersalahkan itu sengsara karena dosa. Tetapi begitu diizinkan kita sengsara dan kita bisa berbahagia dan mengucap syukur, itu sudah menempuh jalan salib. Kami hamba Tuhan ketika diizinkan tidak makan dan tidak minum lalu kami mengomel, marah, bersungut-sungut, itu bukan jalan salib. Tetapi begitu menderita kita mengucap syukur dan berbahagia, itu jalan salib. Terbatas kalau diterangkan dengan kata-kata, biarlah ini menjadi pengalaman. Kalau kita bahagia dan sengsara itu sudah jalan salib, sudah tidak salah jalan, sudah benar alamatnya, jalurnya sudah benar, berarti kita berada pada jalan menuju kerajaan sorga. Tetapi kalau masih mengomel, saling mempersalahkan itu belum di jalan salib, sudah pindah jalur di jalan lain.

 

b)      Saat kita dalam pengalaman sengsara menempuh jalan salib, Roh Kudus ini mengubahkan dari manusia daging dengan tabiat dagingnya menjadi manusia dengan tabiat rohani yang mulia, tabiat seperti Yesus. Apa yang harus diubahkan:

I Petrus 4:15

4:15 Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.

 

1)      Pembunuh

Tabiat pembunuh ini yaitu ada kebencian, tidak bisa mengasihi, iri, dendam. Di situ kita diubahkan. Selama ini kita banyak jengkel sama orang, kemudian diizinkan sengsara supaya tabiat jengkel ini hilang dan menjadi saling mengasihi. Saat sengsara, saat menderita, yang paling sering muncul adalah iri. Sama saya dulu “dia baru menikah sudah punya anak padahal tahbisannya tidak benar, saya sudah bertahun-tahun, Tuhan tidak kasih anak, mana katanya beranak cucu bertambah banyak!” saya protes Tuhan. Apalagi waktu sudah mulai diejek-ejek. Sampai yang mengejek-ejek juga orang yang tidak punya anak, awalnya geram, iri, marah, emosi, kemudian diubahkan untuk saling mengasihi. Kita dibenci kita balas dengan doa.

 

2)      Tabiat pencuri atau penjahat, mencuri milik Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Itu terjadi saat-saat kita sengsara, apalagi ketika diizinkan kita menderita dalam soal ekonomi. “Tuhan tahu saya butuh ini, saya pakai dulu nanti saya ganti” akhirnya lupa diganti. Termasuk juga mencuri milik sesama. Kalau mencuri milik Tuhan dan juga mencuri milik sesama akhirnya orang itu bukan menjadi rumah Tuhan tetapi tanpa disadari membuat diri menjadi sarang penyamun, tempat berkembangnya dosa. Perpuluhan bukan soal jumlahnya, tetapi pengakuan bahwa kita menjadi milik Tuhan.

 

Jangan mencuri milik Tuhan dan milik sesama, diubahkan menjadi bisa memberi kepada Tuhan dan kepada sesama yang membutuhkan. Sampai nanti bisa memberikan doa penyembahan. Menyembah itu memberi, bukan berdoa. Berdoa itu memohon. Kita bukan lagi menjadi sarang penyamun tetapi dirubah menjadi rumah doa.

 

3)      Tabiat pengacau

Galatia 1:6-8

1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,

1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.

1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.

 

Suka mendengar ajaran lain kemudian disaksikan kepada orang lain, itu pengacau namanya! Kalau kami hamba Tuhan, mendengar ajaran lain lalu disampaikan, itu pengacau. Ketika sengsara diajak ayo datang ke mari dengar seminar, apalagi “seminar pemulihan ekonomi” tetapi ajarannya sudah lain, sudah dicampur ilustrasi dan ajaran dunia. Kemudian berkata “puji Tuhan saya ditolong” lalu disaksikan di gereja, ini pengacau namanya. Ini yang harus dibuang, tabiat pengacau, yang membuat suasana tidak damai sejahtera diubahkan menjadi pembawa damai dalam persekutuan Tubuh Kristus.

 

Ajaran lain itu membuat resah. Ajaran lain membuat kacau, bikin resah “si A bilang ini, si B bilang itu, itu buka Alkitab, ini buka Alkitab juga mana yang benar” ini bikin resah dan kacau. Makanya supaya tidak kacau, bertekunlah dalam iman. Setelah itu baru bertekun menempuh jalan salib.

 

4)      Puncak keubahan hidup kita diubahkan sama mulia dengan Yesus menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

Filipi 3:20-21

3:20 Tetapi tanah air kita ada di surga, dari sana juga kita menantikan Juruselamat, yaitu Tuhan Yesus Kristus,

3:21 yang akan mengubahkan rupa tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia itu, menurut seperti kuat kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

 

Kalau sudah menempuh jalan salib, sudah dijalur yang benar, kita mau diubahkan sampai sama mulia sempurna seperti Yesus. Ini yang kita rindukan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

3.      II Petrus 1:10-11

1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

 

Yang ketiga berusaha sungguh-sungguh untuk tetap teguh dalam panggilan dan pilihan. Ini sama dengan menempuh jalan ibadah pelayanan. Karena satu-satunya aktivitas di dunia ini yang tembus ke sorga adalah ibadah dan pelayanan, makanya ini yang kita upayakan sungguh-sungguh.

Wahyu 20:3-4

20:3 lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.

20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.

 

Waktu Yakub mendapat mimpi di Betel, begitu dia melihat langit terbuka, ada tangga dan malaikat turun naik, dia berkata “sesungguhnya ini rumah Allah, ini pintu gerbang Sorga”. Rumah Allah itu kaitannya dengan ibadah pelayanan, itu pintu gerbang sorga. Tidak beribadah sama dengan menutup sendiri pintu gerbang sorga. Malas beribadah sama dengan malas masuk sorga. Soal ibadah itu tidak usah dipaksa, itu kebutuhan. kalau dia butuh, rindu sorga silahkan masuk. Tetapi kalau tidak rindu tidak usah dipaksa.

Kejadian 28:16-17

28:16 Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."

28:17 Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."

 

Ibadah yang benar itu ditandai penderitaan, ditandai sengsara, bukan mencari yang enak-enak. Apalagi harus menempuh jarak cukup jauh untuk beribadah, atau harus mengikuti ibadah dengan jaringan yang kurang bagus, itu ibadah yang benar disertai penderitaan. Setiap orang yang mau hidup beribadah, berarti ibadah menjadi kebutuhan hidupnya, akan menghadapi sengsara. Jadi kalau beribadah lalu sengsara, mungkin diancam atau bahkan sengsara fisik, itu sudah betul.

II Timotius 3:12

3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

 

Mau hidup beribadah, berarti ibadah itu sudah menjadi kebutuhan hidupnya, akan diperhadapkan dengan sengsara dan aniaya. Praktek teguh dalam pilihan dan panggilan Tuhan.

a)      Tidak meninggalkan ibadah pelayanan tetapi semakin mantap dalam ibadah pelayanan. Jabatannya semakin mantap, tidak dilepaskan. Satu pelayan Tuhan menelpon saya dan berkata “om saya tidak mampu melayani karena ada dosa ini, dosa itu”. Saya bilang itu salah, bukan pelayanmu yang mau kau lepas, dosamu yang kau lepas, minta ampun sama Tuhan dan selesaikan, akui kepada Tuhan dan akui kepada sesama. Bukan pelayanan yang dibuang, pelayanan justru harus semakin mantap, semakin setia berkobar. Dosa semakin kita buang maka pelayanan dan jabatannya semakin mantap sampai nanti permanen. Sebab status penghuni kerajaan Sorga adalah imam. Imam itu orang yang punya jabatan pelayanan, yang beribadah dan melayani Tuhan. Kalau mau masuk Sorga ayo jadi imam, ayo beribadah melayani Tuhan sampai garis akhir. Itu praktek panggilan dan pilihan teguh. Apapun yang dihadapi jangan lepaskan jabatan pelayanan, terus melayani sampai di Sorga.

 

b)      Beribadah melayani dalam sistem kerajaan Sorga. Banyak orang melayani dan setia, tetapi pelayanannya tidak sesuai sistem kerajaan Sorga. Ada sistem kerajaan dunia, ada juga sistem kerajaan maut. Tetapi kita pelajari saja sistem kerajaan Sorga.

Roma 14:17-18

14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

 

Banyak ibadah tidak sesuai sistem kerajaan Sorga, ibadah palsu. Ibadah palsu itu penekanannya hanya soal makan minum, sama dengan hanya untuk kesenangan daging. Di dalamnya hanya untuk kesenangan daging, menghibur daging, penekanannya hanya soal berkat-berkat jasmani. Kalau ibadah kita orientasinya hanya berkat jasmani, tidak akan pernah memuaskan Tuhan. Dan sebagai imbasnya kitapun tidak akan pernah puas, sehingga mencari kepuasan di dunia, sampai parahnya nanti mencari kepuasan lewat berbuat dosa. Kenapa? Karena ibadahnya tidak sesuai dengan kerajaan Sorga. Apalagi waktu belum pandemi, begitu digelar natal ini dan itu, setelah ibadah natal apa yang dilakukan? Makan minum! Jadi tidak pernah memuaskan Tuhan, maka dia tidak pernah puas sehingga mencari kepuasan di dunia. Kepuasan di dunia dibawa masuk dalam gereja, sampai kepuasan lewat berbuat dosa.

 

Tadi dijelaskan untuk mampu menempuh jalan iman, kita butuh Roh Kudus. Untuk mampu menempuh jalan salib butuh Roh Kudus. Untuk ibadah pelayanan yang benar, ibadah sistem kerajaan Sorga, bukan untuk mengenakan daging, tetapi untuk mematikan daging, juga butuh Roh Kudus. Jadi sangat penting peran Roh Kudus ini. Diupayakan minta kepada Tuhan supaya Tuhan penuhkan kita dengan Roh Kudus sampai Roh Kudus meluap-luap di dalam kita.

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Ini ibadah dalam sistem kerajaan Sorga, yaitu ibadah dalam sistem penggembalaan, di situ ada Roh Kudus untuk mematikan daging kita. Ruangan suci itu menunjuk sistem penggembalaan, di sana ada 3 macam alat menunjuk 3 macam ibadah penggembalaan. Tekuni ini, sebab banyak dipanggil, sedikit yang dipilih dan sangat sedikit yang mau tergembala. Tergembala itu berarti dikhususkan. Dipanggil itu berarti menerima penginjilan menjadi orang Kristen. Dipilih itu menerima pengajaran. Tetapi banyak orang mengaku pengajaran tetapi tidak tergembala. Sangat sedikit yang mau tergembala, sebab penggembalaan itu tempat mematikan daging untuk bisa tembus ruangan maha suci, masuk dalam kesempurnaan.

 

Tanda-tanda ibadah pelayanan sistem kerajaan Sorga atau sama dengan sistem penggembalaan:

Roma 14:17

14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

 

1)      Dalam kebenaran. Apa kebenaran? Itulah Firman pengajaran yang benar, Firman yang menyucikan. Ini menunjukan ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Dalam ruangan suci, itulah alat meja roti sajian. Di situ kita mendalami kebenaran Allah, sama dengan kita lebih mengenal Yesus dengan jelas. Makanya durasi pemberitaan Firmannya lebih lama dari pada ibadah-ibadah yang lain. Ayo lebih mengenal Yesus dengan jelas lagi, Dia kekasih kita, Dia Mempelai Pria Sorga.

 

Coba orang mau menikah, tentu dia akan berupaya mengenal calonnya. Masakan begitu ketemu langsung bertanya “kamu mau dengan saya, ayo menikah”. Tentu kenalan dulu, didalami dulu karakternya bagaimana, dilihat dulu “oh dia perhatian juga sama orang tua saya” setelah itu baru masuk nikah. Begitu juga dengan kita, kita mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tetapi kita tidak mengenal Yesus dengan jelas, bagaimana bisa. Sebab itu tekuni ibadah pendalaman Alkitab dalam kebenaran.

 

2)      Dalam sukacita oleh Roh Kudus. Ini ketekunan dalam ibadah raya, dalam Tabernakel terkena pelita emas. Kita bersekutu dengan Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karuniaNya. Itulah ibadah dalam sistem kerajaan Sorga dan setiap ibadah ini ada ciri khususnya, tidak dipukul rata sama semua. Dalam ibadah pendalaman Alkitab ada perjamuan suci dan pemberitaan Firman lebih lama. Dalam ibadah raya ada kesaksian, ada persembahan pujian dan pelayanan karunia-karunia Roh Kudus yang lain, tekuni itu.

 

3)      Dalam damai sejahtera

Allah Bapa itu sumber damai sejahtera.

I Tesalonika 5:23

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

Ini ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah di dalam kasihNya. Allah itu sumber damai sejahtera.

 

Di dalam Tabernakel, kalau membuka pintu kemah dan kita lihat secara horizontal, mezbah dupa emas ada di tengah-tengah. Makanya dalam Roma 14:17 damai sejahtera itu ditaruh di urutan tengah. Sama dengan Yohanes 4:23-24, kita menyembah Tuhan di dalam Roh, itu menunjuk pelita emas dan di dalam kebenaran, itu menunjuk meja roti sajian. Ini sesuai, jadi tidak keliru penempatan dalam Roma 14:17

Yohanes 4:23-24

4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

 

Ini menunjukan ketekunan dalam 3 macam ibadah. Jadi, tanda ibadah dalam sistem kerajaan Sorga adalah ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Saya sempat salah waktu pertama kali membuka pelayanan di Tonusu, saya lebih mengikuti suara jemaat dari pada Firman. Waktu itu bulan Desember dan selanjutnya ada safari-safari natal, saya bertanya pada jemaat “kita sudah mau buka 3 macam ibadah?” seharusnya langsung gelar saja tidak usah bertanya, karena itu sistem Kerajaan Sorga. Yang menjadi batu loncatan di sana dan namanya tercantum di pemerintah berkata “jangan dulu om, inikan masih safari natal, nanti Januari saja”. Saya pikir “oh iya betul” dan saya ikuti. Karena saya ikuti, dia yang keluar lebih dahulu, tidak tergembala dan sekarang sudah hilang. Isterinya sempat kembali dan keluar lagi, dia mau kembali lagi sudah tidak bisa karena sudah dipanggil Tuhan. Baru dia ucapkan “saya rindu mau kembali” Minggu berikutnya jatuh di kamar mandi dan meninggal.

 

Di situ saya melihat 3 macam ibadah ini harus diterapkan, jangan ikuti suara jemaat, jangan ikuti suara daging. Kalau mau ikuti suara daging tidak usah 3 macam ibadah, satu macam saja. Tetapi harus diterapkan, ini ibadah sistem kerajaan Sorga, ketekunan dalam 3 macam ibadah. Jadi jangan ngomel, jangan malas, terus tekuni. Kalau kita tekuni berarti kita siap masuk kerajaan Sorga, sedang menempuh jalan menuju ke sana. Ayo tempuh jalan itu, kendati harus berjuang jarak jauh datang beribadah atau secara online harus 3 macam ibadah walaupun jaringan jelek. Lewat sistem kerajaan sorga, lewat ibadah sistem penggembalaan daging kita dibendung, sehingga pelayanan kita bekenan kepada Tuhan, bisa memuaskan Tuhan, menyenangkan hati Tuhan. Dan sebagai timbal baliknya kita juga dipuaskan oleh Tuhan.

Lukas 17:7-8

17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!

17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

 

Tuhan tidak menipu. Puaskan dulu Tuhan dalam 3 macam ibadah pokok, tekuni itu dan Tuhan akan memuaskan kita. Sehingga kita tidak mencari kepuasan di dunia, apalagi mencari kepuasan lewat berbuat dosa, sebab sudah puas dengan Tuhan, puas dengan ibadah sistem kerajaan Sorga. Kerajaan Sorga sudah kita dapat, apa lagi yang mau kita cari, kerajaan dunia? Sangat terlalu kalau kita mau sandingkan Kerajaan Sorga dengan kerajaan dunia! Kerajaan Sorga tidak ada tandingannya di dunia ini! Sudah dapat kerajaan Sorga kemudian mau cari kerajaan dunia, rugi!

 

Mari ibadah kita sertai dengan kekuatan Roh Kudus, tekuni 3 macam ibadah, ada kepuasan. Dan kalau ibadah kita disertai kepuasan, Tuhan sudah jamin ada keuntungan besar. Sayang Eutikhus tidak seperti itu, hanya arti namanya saja untung besar tetapi dia tidur saat dengar Firman sehingga jatuh. Eutikhus indah kabar dari rupa.

I Timotius 6:6

6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

 

Jangan kita pikir untung besar itu berarti untung jasmani, dapat uang, dapat ini dan dapat itu. Sehingga berpikir kalau begitu saya jadi gembala saja, tekuni 3 macam ibadah nanti saya dapat untung besar, itu salah! Untung besar ini apa?

1)      Bertemu Yesus Imam Besar yang turut merasakan kelemahan kita. Dia sudah dicobai dan Dia menang, Dia turut merasakan pergumulan kita. Ayo jadikan 3 macam ibadah sebagai kebutuhan hidup kita, kita tekun di situ maka ada Yesus Imam Besar turut merasakan kelemahan kita dan pergumulan kita.

 

Kalau kita manusia kadang berkata “turut sebeban dalam penderitaan, sabar yah, kasihan ngana leh” tetapi tidak kasih solusi. Kalau Tuhan lain, Dia turut merasakan dan dapat menyelesaikan tepat pada waktunya. Ayo pergumulan apa yang kita hadapi, masalah nikah buah nikah, jangan malah jauh dari penggembalaan. Begitu didatangi gembala dan dinasihati, malah mengomel “bukan om yang rasakan, saya yang rasa!”. Masalah apa saja, masalah ekonomi dan lainnya, tekun dalam 3 macam ibadah pokok sehingga mendapat untung besar, bertemu Yesus Imam Besar yang turut merasakan kelemahan kita, turut merasakan pergumulan kita dan dapat menyelesaikan tepat pada waktunya.

Ibrani 4:14-16

4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.

4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

 

Waktu Yesus pergi ke kubur Lazarus, Dia melihat Maria menangis, Yesuspun ikut menangis, itu menunjukan Yesus turut merasakan kelemahan kita. Dia bergumul juga bersama dengan kita dan dapat menyelesaikan semua masalah kita tepat pada waktunya, tidak terlalu cepat dan tidak terlambat.

 

2)      Mendapat 2 sayap burung nazar yang besar, untuk menyingkirkan kita ke padang gurun jauh dari mata antikrist

Wahyu 12:14

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Mulai dari sekarang 2 sayap burung nazar itu kita rasakan memelihara kita di tengah-tengah dunia yang semakin tandus dan sulit. Tadi saya baca orang-orang kaya di New Delhi lari ke luar negeri karena tsunami corona di sana. Tetapi kalau kita beribadah dengan rasa puas karena ibadah pelayanan kita dalam sistem kerajaan sorga, maka ada tangan Tuhan yang akan melindungi kita, akan memelihara kita, di tengah-tengah ketandusan dunia ini, di tengah-tengah auman binatang buas di dunia ini, sampai di zaman antikristus berkuasa. Ini Tuhan sediakan bagi kita, tinggal tekuni saja 3 macam ibadah, tergembala sungguh-sungguh.

 

3)      Mendapat upah yang besar.

Matius 5:12

5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

 

Apa upah besar yang akan kita dapatkan? Bukan uang, kedudukan, ijazah dan lain-lain. Upah besar yang akan kita dapatkan adalah memiliki Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dan kita menjadi mempelai wanitaNya. Itu upah besar yang kita dapatkan, Engkau kekasihku kepunyaanku, aku kepunyaan kekasihKu. Itu upah besar yang kita dapatkan, memiliki dan dimiliki Yesus, kita menjadi Mempelai WanitaNya dan Yesus Mempelai Pria Sorga, akan terjadi pertemuan besar di udara, kita bersama Yesus masuk pesta Nikah Anak Domba Allah, selanjutnya kita berkerajaan 1000 tahun damai dan masuk dalam kerajaan Sorga. Kita berhasil sampai garis finish.

 

Di depan kita ada Perjamuan suci, ini wujud kasih Tuhan yang besar kepada kita. Apapun pergumulan kita, ada Imam Besar yang turut merasakan. Tergembala itu sikap penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan, sikap berseru dan berserah kepada Tuhan. Kalau tidak mampu apa-apa ayo masuk kandang. Domba sembelihan ayo masuk kandang, ada Imam Besar Agung kita miliki, kita mendapat 2 sayap burung nazar dan kita memiliki Yesus menjadi kekasih kita, menjadi Mempelai Pria Sorga kita, itulah upah kita yang besar.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar