20210516

Kebaktian Umum, Minggu 16 Mei 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:4b-6

12:4b Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

 

Iblis mau berupaya menghambat pertumbuhan gereja Tuhan lewat 2 hal:

1.      Menjatuhkan sepertiga bintang dengan kekuatan ekor.

2.      Menelan anak laki-laki dengan kekuatan mulutnya.

 

Kita mempelajari poin kedua. Anak laki-laki ini adalah pelepas gereja Tuhan dari antikristus dan juga statusnya adalah gembala. Setan mau menelan anak laki-laki, artinya setan mau menghalangi kelepasan gereja Tuhan dan mau menghancurkan serta mengacaukan sistem penggembalaan. Bagaimana caranya? Iblis mau menelan dengan mulut. Mulut ini untuk makan dan minum supaya mengalami kepuasan. Kita minum terlepas dari dahaga berarti puas tidak haus lagi. Sekarang setan mau mengacaukan dan menghancurkan sistem penggembalaan lewat cara memasukan roh tidak puas di dalam penggembalaan.

 

I Timotius 6:6

6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

 

Keuntungan besar itu adalah 2 sayap burung nazar yang besar.

 

Apa buktinya roh tidak puas melanda penggembalaan?

1.      Yehezkiel 34:8-10

34:8 Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya oleh karena domba-domba-Ku menjadi mangsa dan menjadi makanan bagi segala binatang di hutan, lantaran yang menggembalakannya tidak ada, oleh sebab gembala-gembala-Ku tidak memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka itu menggembalakan dirinya sendiri, tetapi domba-domba-Ku tidak digembalakannya --

34:9 oleh karena itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman TUHAN:

34:10 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan menjadi lawan gembala-gembala itu dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka dan akan memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-Ku. Gembala-gembala itu tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya sendiri; Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga tidak terus lagi menjadi makanannya.

 

Ini bukti pertama tidak puas dalam penggembalaan, gembala makan domba. Ngeri sekali, sementara domba harus dibawa kepada Yesus, ini malah dimakan gembala.

 

2.      Zakharia 11:9

11:9 Lalu aku berkata: "Aku tidak mau lagi menggembalakan kamu; yang hendak mati, biarlah mati; yang hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah masing-masing memakan daging temannya!"

 

Bukti kedua domba makan domba. Ngeri sekali kalau penggembalaan seperti ini.

 

Kita pelajari poin pertama yaitu gembala makan domba. Kalau gembala makan domba dia menjadi musuh atau lawan Tuhan, bagaimana nasib domba-domba.

 

Praktek gembala makan domba.

Yehezkiel 34:4

34:4 Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman.

 

1.      Gembala menginjak-injak domba. Artinya melayani dengan roh antikristus. Makanya antikristus dikatakan berasal dari dalam, sebab ternyata yang nomor satu adalah gembala yang tidak puas. Dia melayani dengan roh antikristus, penuh kekerasan dan kekejaman terhadap sidang jemaat. Saya berdoa dan bergumul kepada Tuhan jangan sampai saya seperti ini.

Daniel 7:7

7:7 Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh.

 

Wahyu 11:2

11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

 

Kekejaman dan kekerasan di sini bukan dalam arti diktator. Bisa gembala kelihatan baik secara jasmani, suka besuk, suka memberi secara jasmani, perhatian secara jasmani, tetapi ternyata rohani sidang jemaat dia injak-injak. Secara jasmani terlihat baik tetapi secara rohani dia bersikap keras dan kejam kepada sidang jemaat. Jadi bapak ibu bisa menilai kalau digembalakan oleh gembala dengan roh antikristus atau gembala yang benar.

 

Tanda gembala yang melayani dengan keras dan kejam terhadap rohani jemaat.

a)      Yehezkiel 34:3

34:3 Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan.

 

Motivasi melayani hanya untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan jasmani. Bayangkan, bulunya, dagingnya, susunya diambil dan dimakan tetapi tidak dikasih makan Firman. Yang penting korban jemaat masuk, perpuluhan masuk, korban syukur masuk, semua masuk tetapi tidak pernah dikasih makan.

 

Tuhan percayakan saya melayani bukan melayani isi dompet bapak ibu kekasih dalam Tuhan, tetapi Tuhan percayakan melayani jiwa untuk dibawa kepada Yesus Mempelai Pria Sorga, menjadi pengantin Anak Domba. Kalau cuma untuk yang jasmani berarti saya penipu, saya menjerumuskan sidang jemaat. Jemaat sudah berkorban, dia pikir dengan korbannya ini sudah diarahkan masuk kerajaan sorga, padahal cuma dimakan oleh gembala, tidak pernah dikasih makan, tidak pernah diberitakan Firman penyucian kepada sidang jemaat.

 

b)      Kekerasan itu adalah sikap pemerintah dunia

Markus 10:42

10:42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.

 

Biar dikatakan mengabdi kepada rakyat tetapi sudah dituliskan oleh Firman Tuhan bahwa pemerintah dunia memerintah dengan kekerasan. Jadi tanda kedua gembala yang keras dan kejam adalah memasukan cara-cara dunia ke dalam gereja. Seharusnya gembala membawa jemaat tampil beda dengan dunia, tidak serupa dengan dunia, eh malah dibawa masuk cara-cara dunia dalam gereja. Dengan alasan untuk dana, untuk pembangunan dan sebagainya. Memang alasannya logis dan bisa diterima oleh akal sehat. Gembala itu anaknya 5, jemaatnya cuma 2, wajar kalau bekerja di dunia untuk menghidupi isteri dan anak-anaknya. Jemaat mendukung “oh iya pak gembala, saya punya tanah kosong, lahan tidur, pak gembala olah saja untuk pelayanan” lalu dikatakan ini gembala yang rajin, tidak seperti itu gembala malas cuma di rumah terus. Padahal dia sudah bertindak keras dan kejam terhadap rohani sidang jemaat.

 

Memang penggembalaan bersuasana dunia ini justru disenangi oleh banyak orang Kristen. Gembala makan dagingnya, minum susunya, tetapi disenangi, inilah dunia sudah terbalik. Sudah seperti ini yang terjadi dalam dunia Kristen. Ini tanda tidak puas.

 

Tuhan tolong jangan terjadi dalam penggembalaan di sini, Tonusu dan Diora. Doakan supaya saya sebagai gembala motivasinya bukan yang jasmani. Makanya ulang berulang papa katakan “motivasimu jangan yang jasmani!”

 

2.      Tidak menguatkan yang lemah. Padahal Yesus telah mati untuk menanggung kelemahan kita.

Roma 5:6

5:6 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.

 

Orang lemah secara rohani itu orang durhaka. Jadi gembala yang tidak menguatkan yang lemah adalah gembala yang membiarkan kedurhakaan dalam sidang jemaat. Tidak pernah mau dibenahi lewat Firman. Kenapa dia biarkan? Karena dia sendiri durhaka! Jadi, supaya dia bebas melakukan kedurhakaan biarkan saja jemaat juga durhaka. Paling sampaikan Firman “kita selamat, kita diberkati” tetapi dibiarkan kedurhakaan merajalela dalam sidang jemaat.

Yeremia 2:8

2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.

 

Tidak gampang untuk menjadi gembala, kalau dia salah langkah maka berapa jiwa yang dipercaya Tuhan dia layani malah tergelincir.

 

Praktek kedurhakaan dalam penggembalaan:

Ibrani 10:25-27

10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

 

a)      Mulai dari gembala, gembala biasa sampai sengaja tidak memberi makan sidang jemaat dengan Firman. Tidak ada lagi pergumulan, tidak setia lagi memberikan pelayanan Firman. Diganti-ganti pembicaranya, malah cari-cari pendeta untuk mengganti. Bahkan untuk membenarkan apa yang dia perbuat gembala berkata “kita makan Firman double porsi” jadi satu kali ibadah sampai dua tiga pendeta yang khotbah. Jemaat juga senang, makan kenyang double porsi sehingga dipacu untuk berkorban. Gembala sudah tidak setia memberi makan, jemaat malah ikut-ikut saja dan berpikir bagus ini gembala, dia perhatian pada pendeta-pendeta lain, dia tidak monopoli pelayanan, baik dia ini. Padahal salah! Kalau sistem Alkitab seperti itu, saya nomor satu paling senang, saya tinggal terima perpuluhan dan korban dari sidang jemaat nanti pendeta lain yang khotbah. Tidak usah persiapan sampai tengah-tengah malam, tetapi itu gembala yang durhaka!

 

Tugas utama seorang gembala adalah pelayanan Firman dan doa. Ini tanda bahwa gembala itu ada kepuasan.

Kisah Para Rasul 6:2,4

6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.

6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."

 

Kalau bisa memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman, itu baru tanda kepuasan. Jadi jangan didaulati gembala untuk ganti-gantian khotbah dengan pendeta lain, jangan dimonopoli. Itu bukan sistem penggembalaan! Tugas gembala setia memberi makan dalam 3 macam ibadah. Aneh kalau sidang jemaat justru senang kalau pelayan Firman dalam ibadah selalu berganti-gantian. Mereka berpikir, ada yang baru lagi, enak, segar, padahal dia tidak sadar dia sudah dimakan oleh gembala. Tuhan tolong ini jangan terjadi dalam diri kita.

 

b)      Sidang jemaat biasa sampai sengaja tidak mau beribadah dengan alasan apapun. Karena gembala sudah biasa dan sengaja tidak memberi makan, maka jemaat juga biasa sampai sengaja tidak mau makan Firman. Karena gembala sudah tidak serius maka jemaat juga sudah tidak serius. Gembala jangan marah, koreksi diri dulu, kenapa jemaat sampai sengaja tidak beribadah, sengaja tidak makan Firman. Koreksi diri dulu bagaimana dia melayani, jangan langsung ancam dan tembak “jemaat durhaka!”.

 

Jadi luar biasa ini iblis bekerja dengan giat. Dia berupaya melemahkan kita. Kalau kita sudah lemah, tinggal dia caplok dan makan. Iblis itu bekerja dengan kegeraman yang dahsyat. Makanya kita lihat sekarang dosa begitu hebat, orang berbuat najis sudah tidak malu-malu lagi, berbuat jahat tidak takut-takut lagi. Kalau kita lemah, bagaimana mau menghadapi iblis.

Wahyu 12:12

12:12 Karena itu bersukacitalah,  hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,  celakalah kamu, hai bumi dan laut!  karena Iblis telah turun kepadamu,  dalam geramnya yang dahsyat,  karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."

 

Dia tahu waktunya sudah singkat makanya dia bekerja dengan kegeraman yang dahsyat. Kalau kita lemah lalu mau melawan iblis, bagaimana bisa. Jangan heran dalam gereja banyak terjadi kejatuhan. Gembala lebih dahulu koreksi diri, kenapa banyak kejatuhan-kejatuhan dalam gereja. Tetapi yang aneh kejatuhan itu sekarang dianggap biasa. Gembala jatuhpun dianggap biasa. Paling diskorsing sementara kemudian dikirim ke tempat lain yang tidak mengenal dia dan melayani lagi di sana.

 

Saya dengar sendiri ada orang Kristen bicara langsung di depan saya “itu sudah biasa” padahal pelayan di gereja. Tetangga saya bercerita “pak saya kecolongan, adik saya merusak anak orang, jadi harus diatur padahal masih usia sekolah”. Menyaut yang satu “ah itu sudah biasa”. Berapa rumah di sebelah ada pendeta yang jatuh dengan tetangga dan itu dianggap biasa juga. Inilah karena sudah lemah, tidak pernah dikuatkan, kejatuhan dianggap biasa, karena iblis bekerja dengan kegeraman luar biasa.

 

Ingat, dalam Yehezkiel dikatakan Tuhan melawan gembala yang jahat. Saya tidak mau memposisikan diri sebagai gembala jahat yang melawan Tuhan, yang menjadi musuhnya Tuhan. Sebab itu doakan sungguh-sungguh, topang dalam doa, sebab menjadi gembala bukanlah pekerjaan yang gampang. Kalau gembala sudah menjadi musuh Tuhan, bagaimana sidang jemaat. Gembala yang tidak memberi makan dia itu musuhnya Tuhan. Juga sidang jemaat yang tidak mau makan Firman, dia itu musuhnya Tuhan. Kalau iblis jadi musuh kita, Tuhan di pihak kita dan memberikan kemenangan. Kalau Tuhan menjadi musuh, siapa yang bisa memberikan kemenangan, hancurlah hidup itu.

 

3.      Tidak mengobati yang sakit. Lawan kata sakit adalah sehat. Supaya sidang jemaat sehat, gembala harus memberitakan ajaran yang sehat.

I Timotius 4:6

4:6 Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini.

 

Titus 1:9

1:9 dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.

 

Praktek gembala makan domba, tidak mengobati yang sakit. Artinya yang diajarkan oleh gembala adalah ajaran yang tidak sehat, ajaran campur, bahkan palsu. Tetapi herannya ajaran tidak sehat, ajaran campur itu justru digemari. Kenapa? Sebab ajaran campur, tidak sehat dan palsu tandanya hanya menyenangkan telinga, makanya banyak yang suka. Daging dielus, tidak pernah dirobek untuk disucikan, hanya disenangkan terus. Biar dia pemabuk, isteri lebih dari satu, tiap datang ibadah paling Firmannya “engkau diberkati, damai sejahtera” tidak pernah dikoreksi hidupnya, nikahnya tidak dikoreksi, dibiarkan saja. Sampai pendeta berkata “boleh minum tetapi dengan tertib karena kita memperingati hari kelahiran Yesus”. Mengerikan sekarang ini, banyak gembala makan domba.

 

II Timotius 4:3

4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

 

Ajaran palsu ini hanya menyenangkan telinga, mengelus daging. Terutama ajaran palsu ini tidak menunjukan mana nikah yang benar, mana nikah yang salah. Buktinya mereka memperbolehkan orang cerai hidup dibawa di gereja untuk dinikahkan lagi. Sehingga gereja Tuhan tidak pernah mencapai sasaran akhir pengikutan kepada Tuhan yaitu masuk pesta nikah Anak Domba. Ajarannya tidak sehat, bagaimana mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Pesta nikah Anak Domba itu adalah puncak kepuasan dan kebahagiaan. Kalau sekarang kita tidak pernah puas, mau masuk pesta apa? Paling masuk pesta kedua, pesta pembantaian daging.

Wahyu 19:17-18

19:17 Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar,

19:18 supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."

 

Kita mau masuk mana? Sama-sama disebut perjamuan Allah. Ayat 9 itu pesta kawin Anak Domba Allah, itu perjamuan Allah. Ayat 17 juga perjamuan Allah. Tetapi yang satu suasananya kepuasan dan kebahagiaan, yang satu suasananya penderitaan. Mau masuk pesta nikah Anak Domba Allah, ajarannya harus sehat, penekanannya menyucikan, terutama menyucikan nikah sehingga kita bisa masuk pesta nikah Anak domba Allah. Makanya ajaran sehat itu menyatakan dosa, menegur dan menasihati supaya kita diperbaiki dan dididik di dalam kebenaran. Ini yang tidak disenangi. Yang mereka mau firman yang menyenangkan daging “jangan singgung-singgung dosa pak pendeta” hanya lawak-lawak saja, yang sakit tidak pernah diobat. Yang sakit rohaninya dibiarkan sampai mati rohani. Jemaat tertawa terpingkal-pingkal, mereka senang, tetapi sudah diseret kepada kebinasaan.

 

4.      Tidak membalut yang luka. Luka berarti ada daging yang menganga. Jadi gembala yang tidak membalut luka adalah gembala yang kedagingan sehingga membiarkan sidang jemaat juga kedagingan. Kalau daging menganga dibiarkan, apa yang terjadi? Busuk. Kalau tidak diobati akibatnya berulat. Ulat tempatnya di mana? Di neraka.

 

Luka kalau dibiarkan terbuka pasti infeksi. Tanda infeksi ada demam. Karena gembala kedagingan, jemaat kedagingan maka gembala dan jemaat sama-sama demam rohaninya. Demam ini sama dengan suam-suam rohani, tidak panas tidak dingin. Contohnya jemaat Laodekia.

Yohanes 3:15-17

3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

 

Mari periksa diri kita. Saya menyampaikan Firman ini tentang gembala. Bapak ibu boleh menilai, bapak ibu tergembala di mana dan bagaimana saya sebagai gembala. Terutama keluarga daging saya yang setiap hari bertemu, silahkan menilai. Kalau saya ada praktek seperti ini, rugi tergembala di sini, saya hanya menjerumuskan sidang jemaat. Tetapi kalau tidak ditemukan praktek seperti ini dan justru diarahkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan, mantapkanlah dirimu untuk beribadah.

 

Keadaan demam rohani:

a)      Tidak dingin artinya tidak damai berarti ada dosa dipertahankan. Kalau hati berdebar-debar berarti belum damai, ada dosa dipertahankan. Kalau sudah tidak berdebar-debar lagi, berarti sudah mati rohaninya. Masih mending kalau masih berdebar-debar, masih ada harapan untuk ditolong. Daud pernah salah, dia suruh Yoab hitung semua tentara Israel. Tetapi setelah memerintahkan itu hatinya berdebar-debar, dia tahu dia salah dan dia mengaku serta minta ampun kepada Tuhan.

b)      Tidak panas, tidak berkobar-kobar dalam melayani Tuhan. Waktu ibu mertua Petrus demam, dia terbaring dan tidak bisa melayani. Begitu Yesus menyembuhkannya dia bangun dan melayani. Jadi, tidak panas ini tidak berkobar-kobar lagi dalam melayani Tuhan. Kita raba dan periksa diri kita bagaimana. Mulai dari saya, dulu pertama kali ditahbiskan menjadi gembala semangat berkobar-kobar melayani. Setelah bertahun-tahun jadi gembala apakah mulai loyo, jadi malas dan berpikir sudah gampang, sudah ada catatannya.

Matius 8:14-15

8:14 Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.

8:15 Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Ia pun bangunlah dan melayani Dia.

 

Kalau demam sudah lenyap ayo bangun dan melayani Tuhan. Saya mau melayani Tuhan di waktu yang sisa ini, menyenangkan hati Tuhan dengan kekuatan Roh Kudus, bukan dengan kekuatan daging kita.

 

Kalau sudah demam, terancam untuk dimuntahkan Tuhan. Dimuntahkan berarti keluar dari tubuh Kristus. Kalau sudah keluar dari tubuh Kristus, dia ke mana? Masuk dalam tubuh Babel. Semoga tidak terjadi dalam kehidupan kita.

 

Tanda-tanda demam dia kena penyakit merasa. Merasa apa? Merasa dipakai Tuhan, merasa diberkati Tuhan. Sehingga ketika teguran Tuhan datang dia berkata ”saya dipakai Tuhan, buktinya saya diberkati, buktinya saya tumpangkan tangan orang langsung sembuh” padahal sebenarnya rohaninya bobrok dan terancam dimuntahkan.

 

5.      Tidak mencari dan membawa pulang domba yang tersesat

Yeremia 23:1

23:1 "Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" -- demikianlah firman TUHAN.

 

Kenapa dia tidak cari dan bawa pulang? Karena yang dia ajarkan ajaran yang sesat. Bagaimana bisa mencari dan membawa pulang domba yang sesat kalau ajaran yang dia sampaikan juga ajaran sesat. Jadi gembala seperti ini, tersesat dan menyesatkan. Gembala dan jemaat sudah berada di jalur yang salah, bukan di jalur yang benar. Akhir zaman ini ada 2 arus, arus yang benar, orang benar bertambah benar, orang suci bertambah suci. Arus yang salah, orang jahat bertambah jahat, orang cemar bertambah cemar. Gembala yang makan domba membawa jemaat kepada arus yang kedua ini. Tidak pernah kembali kepada Tuhan, tersesat terus. Semakin jahat, semakin cemar, semakin terhilang dari hadirat Tuhan.

Wahyu 22:11

22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

 

Sekarang kita berada pada arus yang mana? Bisa dilihat penggembalaan itu gembalanya memelihara dan merawat domba atau hanya makan domba. Bisa dilihat dari buahnya, dari jiwa-jiwa yang digembalakan. Kalau jiwa-jiwa yang digembalakan semakin terarah pada kebenaran dan kesucian, berarti gembalanya merawat dan mengasuh domba-domb dengan baik. Tetapi kalau jiwa yang digembalakan, mengarah pada kejahatan dan kenajisan lalu terus bertambah jahat dan najis, sudah dapat dipastikan gembalanya makan domba! Beda kalau dalam penggembalaan ada satu dua yang tambah jahat dan tambah najis, sebab ada Petrus yang menyangkal, ada Yudas yang berkhianat. Ini hampir semua, mayoritas jahat dan najis. Apakah kita tidak ngeri melihat penggembalaan model seperti ini! Ngeri, arahnya kebinasaan. Seharusnya tugas gembala mencari domba yang sesat dan dibawa pulang.

 

Matius 18:12-14

18:12 "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?

18:13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.

18:14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang."

 

Seharusnya tugas gembala, kalau ada yang sesat dicari dan dibawa pulang. Angka 100 adalah angka kegenapan tubuh Kristus. Satu yang hilang harus dibawa pulang. Jadi membawa pulang artinya membawa masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Ini tugas gembala, arahkan jemaat bawa masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Sebab kalau tidak masuk dalam pelayanan pasti keluar, tersesat dan terhilang. Caranya bagaimana supaya jemaat bisa masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus? Bukan datang dibesuk, datang dibujuk-bujuk. Caranya bergumul mencari pembukaan rahasia Firman untuk diberitakan dan berdoa syafaat bagi domba-domba, itu cara gembala untuk mencari yang tersesat. Saya selalu berdoa untuk jiwa-jiwa yang hilang supaya kembali.

 

Pembukaan rahasia Firman mendorong kita masuk dalam persiapan kegenapan waktu pertemuan Kristus dan Mempelai wanitaNya.

Efesus 1:8-10

1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.

1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus

1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

 

Doakan supaya Tuhan bukakan rahasia Firman. Saya juga sebagai gembala harus bergumul untuk mencari pembukaan rahasia Firman, demi yang tersesat bisa kembali dan yang ada bisa terbangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Inilah 5 praktek gembala makan domba. Angka 5 menunjuk korban Kristus. Jadi gembala makan domba itu tidak menghargai Korban Kristus. Jemaat yang senang digembalakan oleh gembala yang senang memakan domba, dia juga tidak menghargai Korban Kristus. Hargai korban Kristus, hargai pengorbanan Yesus Gembala Baik yang berkorban nyawa bagi domba-dombaNya.

Yohanes 10:11

10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

 

Kalau ada di hati kita mau menghargai Korban Kristus sebagai Gembala, maka Tuhan pasti tidak akan menuntun kita pada penggembalaan yang salah. Dia pasti menuntun kita pada penggembalaan yang benar. Beda kalau kita tidak menghargai dan menganggap penggembalaan itu hanya untuk mengisi waktu. Dia mau tergembala di mana atau dia tersesat dia tidak peduli, yang penting yang jasmani dia dapat dan diberkati. Tetapi kalau di hati kita ada penghargaan setinggi-tingginya terhadap korban Kristus, kita merenungkan saya bisa hidup karena korban Kristus, saya bisa beribadah karena Korban Kristus, maka Tuhan akan tuntun pada penggembalaan yang benar. Kita tidak akan asal memberi diri pada penggembalaan yang salah. Jusru kita semakin mantap dalam penggembalaan. Ayo mantapkan diri tergembala sungguh-sungguh. Mulai dari saya mantap menggembalakan dan sidang jemaat mantap tergembala.

 

Tanda-tanda kita mantap dalam penggembalaan:

Yohanes 10:3-5

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

 

1.      Masuk kandang = bertekun dalam 3 macam ibadah pokok:

Ø  Meja roti sajian, menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran yang benar dan kurbanNya. Kita mendapatkan makanan rohani, domba makan.

Ø  Pelita emas, menunjuk ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karuniaNya. Roh Kudus air kehidupan, kita mendapatkan air minum.

Ø  Mezbah dupa emas, menunjuk ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Ada udara segar, domba-domba bernafas.

 

Ayo masuk kandang penggembalaan, itu adalah kehidupan yang mantap tergembala. Mulai dari saya gembala, tekuni 3 macam ibadah maka jemaat juga menekuni 3 macam ibadah.

 

2.      Mendengar dan dengar-dengaran pada suara gembala, sama dengan makan Firman penggembalaan. Sudah dalam kandang lalu tidak makan itu sama dengan mati. Makan Firman sama dengan dengar-dengaran pada Firman penggembalaan. Ayo nikmati Firman, kita dipuaskan. Gembala bisa memberi makan, gembala puas. Jemaat  bisa makan Firman juga puas. Tidak ada lagi gembala makan domba dan tidak ada lagi domba makan domba, sama-sama puas.

 

Kalau kita bisa masuk kandang, kemudian kita bisa makan Firman, maka posisi kita ada di tangan Yesus Gembala Agung.

Yohanes 10:27-30

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

10:29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

10:30 Aku dan Bapa adalah satu."

 

Domba ada di tangan Gembala Agung. Bagaimana gembalanya? Juga ada di tangan Yesus.

Wahyu 1:20

1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

 

Ini yang menjadi kerinduan saya, saya gembala ada di tangan Yesus, domba-domba yang Tuhan percayakan juga ada di tangan Yesus Gembala Agung. Tidak ada yang bisa merebut kita dari tangan Tuhan. Kalau gembala makan domba, gembala dan jemaat di tangan setan.

 

Jadi ikut Tuhan itu enak, memang ada perjuangan tetapi ada hasilnya. Untuk mendapatkan hasil secara jasmani kita juga berjuang, untuk dapat hasil panen kita harus menanam walaupun panas. Begitu juga untuk yang rohani, untuk mendapatkan hasil harus berjuang. Bagi gembala berjuang untuk masuk kandang dan berjuang untuk memberi makan domba-domba. Bagi jemaat berjuang masuk kandang dan berjuang untuk makan Firman penggembalaan.

 

Hasilnya:

1.      Ada jaminan pemeliharaan hidup. Hidup kekal saja Tuhan berikan apalagi cuma hidup sekarang dan masa depan, Tuhan sangat mampu memberikan pada kita. Kaum muda jangan takut, jaminan hidup itu bukan nanti ijazah tinggi, kekayaan banyak atau punya kedudukan di dunia. Yang menjamin kehidupan kita itu tergembala dan bisa makan Firman penggembalaan. Saya sudah mengalaminya, dari pengerja belum ada jemaat, dari belajar menggembalakan 4 jiwa jemaat, 5 jiwa dengan isteri, Tuhan sudah jamin pemeliharaan. Tidak pernah Tuhan biarkan kami kelaparan tidak ada makanan dan minuman, bahkan bisa memberi, sampai saya heran “kenapa bisa?”. Saya tidak pernah melihat orang yang tergembala diterlantarkan oleh Tuhan atau gembala yang sungguh-sungguh melayani Tuhan terlantarkan, Tuhan selalu pelihara. Hidup kekal Tuhan sediakan, masakan cuma hidup jasmani Tuhan tidak sediakan. Sampai masa depan Tuhan sediakan yang terbaik.

 

2.      Ada jaminan kepastian perlindungan dan kemenangan atas setan tritunggal sumbernya dosa, sumber air mata dan sumber kegagalan. Kalau sampai sekarang masih gagal, masih terikat oleh dosa, ayo kembalilah dalam penggembalaan sungguh-sungguh, tekun 3 macam ibadah, makan Firman penggembalaan. Memang butuh perjuangan, tetapi jaminannya luar biasa.

 

3.      Tangan Yesus sendiri, Gembala Agung menuntun kita sampai ke Yerusalem Baru, ke mata air kehidupan, itu takhta Sorga.

Wahyu 7:17

7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

 

Di mana mata air kehidupan itu?

Wahyu 22:1

22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

 

Mata air kehidupan itu di takhta Sorga. Jadi sambil menuntun Tuhan menghapus air mata kita dan membawa kita ke takhta sorga, takhta Yerusalem Baru menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Untuk tergembala itu suatu perjuangan, sampai masuk Yerusalem Baru itu suatu perjuangan. Daging kita tidak mampu, kita butuh Roh Kudus, wujud tangan Tuhan itulah Roh Kudus. Roh Kudus itu yang memampukan kita untuk menuntun kita sampai ke penggembalaan yang terakhir di Yerusalem Baru dan menghapus segala air mata kita. Pergumulan dan penderitaan kita diselesaikan oleh Tuhan.

 

Apa yang menjadi kendala hari-hari terakhir ini sehingga sulit tergembala, serahkan pada Tuhan. Untuk tergembala dalam 3 macam ibadah berat rasanya, sedangkan ibadah online itu berat rasanya, kita butuh Roh Kudus. Untuk menikmati Firman rasanya berat, capek, ngantuk, pikiran mengembara, olehnya kita butuh Roh Kudus. Kita butuh perjuangan sampai akhir nanti kita menang, masuk Yerusalem Baru, masuk kandang penggembalaan terakhir menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar