20210531

Kebaktian Pemakaman, Senin 31 Mei 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Selamat kita mau memandang pribadi Tuhan di dalam FirmanNya, sebab hanya Firman Tuhan yang bisa memberikan penghiburan sejati kepada kita sekalian. Kalau penghiburan dari manusia itu terbatas. Mungkin saat ini karena banyaknya pelayat yang datang, maka keluarga bisa terhibur, tetapi sudah pada pulang, sudah mulai sepi, mulai terasa kesedihan karena ditinggal oleh bapak kekasih. Tetapi kalau Firman Tuhan yang memberikan penghiburan, maka kita akan selalu kuat, tetap bertahan, tidak larut dalam dukacita, tetapi kita akan mempersiapkan diri kita untuk menyambut kedatangan Yesus yang sudah tidak lama lagi.

 

Pengkhotbah 7:2

7:2 Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.

 

Mengapa pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta? Karena di situlah kita melihat kesudahan semua manusia. Manusia digambarkan hanya seperti rumput dan segala kemuliaan yang dia capai di dunia ini, ijazah, kedudukan, kekayaan dan sebagainya itu hanya bunga rumput yang sebentar lagi layu, kering dan gugur.

I Petrus 1:24-25

1:24 Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,

1:25 tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.

 

Jadi dengan kita pergi ke rumah duka, di situ kita belajar memahami bahwa tidak ada sesuatu perkara jasmani di dunia ini baik kekayaan, kepandaian, kedudukan yang patut kita banggakan dan sombongkan, semuanya fana, hanya berakhir sampai ke liang kubur. Kekayaan tidak bisa kita bawa ke sorga, kedudukan tidak bisa kita bawa ke sorga, kepandaian juga tidak kita bawa ke sorga. Kalau begitu sia-sia kerja dan cari uang, sekolah tinggi-tinggi itu sia-sia? Tidak! Semua yang kita miliki yang Tuhan berikan kepada kita pakailah untuk memuliakan Tuhan.

 

Tetapi Tuhan menawarkan pembebasan/kelepasan/kemerdekaan dari sifat rumput ini, dari kefanaan ini kepada kita supaya kita bisa masuk pada kemuliaan Tuhan yang kekal, bersama dengan Tuhan di Yerusalem Baru.

Rasul Petrus menulis ayat di atas, dia kutib dari kitab nabi Yesaya.

Yesaya 40:6-8

40:6 Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus kuserukan?" "Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang.

40:7 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput.

40:8 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya."

 

Tuhan menawarkan untuk memberikan kelepasan. Bagaimana caranya untuk kita lepas dari kefanaan dan sifat rumput ini? Caranya lewat berita Firman Tuhan. Firman itu kekal. Jadi Firman Tuhan yang bisa memindahkan kita dari kefanaan kepada kemuliaan Tuhan yang kekal. Jadi, Firman Tuhan sangat kita butuhkan. Kita beribadah sore ini, tujuan utamanya adalah untuk mendengarkan Firman.

Lukas 5:1

5:1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.

 

Orang banyak mengerumuni Yesus, bukan untuk melihat mujizat jasmani tetapi untuk mendengarkan Firman Tuhan. Jadi, hanya lewat Firman Tuhan yang kekal kita dipindahkan dari kefanaan kepada kemuliaan Tuhan yang kekal.

 

Tentu kita mendengarkan Firman tidak langsung dari Tuhan. Kita mendengar Firman sebab ada hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan untuk memberitakan dan menyerukannya. Bukan mengutus dirinya sendiri tetapi diutus oleh Tuhan untuk menyerukannya. Jadi, bapak ibu kekasih dalam Tuhan, untuk kita mengalami pembebasan dari kefanaan ini dan beralih pada kemuliaan Tuhan yang kekal, maka kita harus menghargai setiap pemberitaan Firman dan menghargai hamba Tuhan yang diutus untuk memberitakannya. Tanpa Firman kita tidak akan mencapai kemuliaan Tuhan yang kekal. Kita sering menyanyi Yerusalem Baru hatiku rindu ke sana. Kalau kita tidak mau mendengar Firman tidak bisa mencapai di sana. Ini hanya menjadi angan-angan dan tidak menjadi kenyataan. Tetapi kalau kita mau menghargai Firman dan kita menghargai hamba Tuhan yang diutus untuk memberitakannya, maka kita ada harapan besar untuk dibawa masuk pada kemuliaan Tuhan yang kekal.

 

Apa praktek kita menghargai Firman, menghargai pelayanan hamba Tuhan yang menyampaikan Firman.

Yesaya 40:3-4

40:3 Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!

40:4 Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran;

 

Ada 4 praktek bahwa kita menghargai Firman dan menghargai utusan Tuhan yang menyerukan itu:

1.      Luruskan jalan.

Lukas 3:4

3:4 seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.

 

Lukas 3:4 (Terjemahan Lama)

3:4 seperti yang tersurat di dalam kitab Nabi Yesaya, bunyinya, "Suara orang yang berseru-seru di padang belantara: Sediakanlah jalan Tuhan, dan luruskanlah lorong-lorong-Nya.

 

Jika satu lorong mau kita luruskan berarti ada rumah yang harus dibongkar supaya lorong itu bisa lurus. Bicara rumah di dalamnya ada nikah, ada suami, isteri dan anak. Jadi artinya meluruskan jalan atau lorong adalah apa yang salah di dalam nikah kita harus dibongkar, jangan dipertahankan. Hubungan dalam nikah harus dibenahi. Mungkin sudah renggang antara suami isteri, orang tua dan anak, antara kakak beradik, ini harus dibenahi dan diperbaiki lewat Firman. Sebab Tuhan yang menciptakan nikah, Tuhan itulah Firman. Jadi, tidak ada yang bisa membenahi nikah selain Tuhan Sang pencipta nikah itu sendiri. Apa yang salah, apa yang tidak berkenan kepada Tuhan kita bongkar, benahi, perbaiki lewat Firman Tuhan, sehingga nikah itu terjaga kesuciannya dan kesatuannya. Nikah jasmani itu tidak berhenti sampai di dunia ini dan berhenti di liang kubur tetapi mau dibawa masuk ke pesta nikah Anak Domba Allah, Nikah Yesus Mempelai Pria Sorga Kepala gereja dengan gereja yang sempurna Mempelai Wanita Tuhan. Sebab itu mari luruskan lorong, luruskan nikah.

 

2.      Lembah harus ditutup

Dalam Alkitab ada 4 lembah yang harus ditutup, salah satu yang kita ambil saat ini adalah lembah bayang-bayang maut.

Mazmur 23:4 (Terjemahan Lama)

23:4 Jikalau aku berjalan dalam lembah bayang-bayang maut sekalipun, tiada juga aku takut bahaya, karena Engkau juga menyertai aku, bahwa batang-Mu dan tongkat-Mu ada menghiburkan daku.

 

Lembah bayang-bayang maut ini harus ditutup. Apa itu maut?

I Korintus 15:56

15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.

 

Jadi, segera selesaikan dosa. Kita mengaku kepada Tuhan, itu hubungan vertikal. Mengaku kepada Tuhan boleh dikatakan mudah karena tidak ada manusia yang tahu, hanya hubungan kita dengan Tuhan. Tetapi pengakuan itu harus tuntas, lanjutkan berdamai dengan sesama, mengaku dosa kita kepada sesama, itu hubungan horisontal. Kalau keduanya dihubungkan membentuk salib. Darah Yesus dari kayu salib menghapus segala dosa kita sampai tidak berbekas lagi, seakan-akan kita tidak pernah berbuat dosa. Kalau pengakuannya tuntas, maka darah Yesus berkuasa mencabut akar dosa sehingga tidak tumbuh lagi, tidak terulang lagi. Seringkali kita sudah mengaku tetapi beberapa saat kemudian mengulang lagi, itu lupa pengampunan. Lupa pengampunan itu buta rohani. Kesempatan kita ada di rumah duka, mari berdamai dengan Tuhan dan dengan sesama. Hidup kita yang sisa ini kita gunakan untuk memperdamaikan dosa, bukan untuk menambah dosa.

 

Kalau ada dosa, itu yang membuat kita terpisah dari Tuhan dan terpisah dari sesama. Kalau meninggal sementara dosanya tidak diselesaikan, arahnya ke maut kekal, kematian kedua, itulah neraka. Tetapi kalau selama hidup ini dosa kita selesaikan, kalau Tuhan izinkan meninggal dunia seperti bapak kekasih kita, maka Tuhan sudah sediakan tempat di sorga. Penjahat di samping Yesus, secara jasmani sudah tidak ada harapan untuk hidup, secara rohanipun sudah hancur rohani, tetapi kesempatan terakhir diberi kesempatan untuk menyelesaikan dosa. Dan Tuhan katakan pada penjahat itu “hari ini engkau bersama-sama Aku di Firdaus”.

 

3.      Gunung dan bukit harus diratakan

Tentu bukan dalam arti hurufiah, tetapi dalam arti rohani. Yesus pernah dicobai iblis dan Dia dibawa ke atas gunung. Iblis tunjukan dunia dengan segala kemuliaannya serta berkata “jikalau Engkau menyembah aku, semua ini aku berikan kepadaMu”. Jadi, Yesus pernah dicobai soal penyembahan di atas gunung. Gunung dan bukit diratakan artinya penyembahannya harus benar hanya kepada Yesus Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga. Penyembahan itu penyerahan diri kita sepenuh hanya kepada Yesus. Dalam menghadapi segala sesuatu, dukacita, pergumulan, tantangan-tantangan biarlah kita hanya menyembah, menyerah sepenuh kepada Tuhan, biar kehendak Tuhan yang terjadi. Singkirkan apa-apa yang membuat kita tidak bisa menyerah sepenuh kepada Tuhan, serahkan semua itu kepada Tuhan.

 

Bukit itu juga tempat Balak menyuruh Bileam mengutuki bangsa Israel. Jadi gunung dan bukit diratakan artinya roh kutuk mengutuk jangan ada lagi. Tuhan memanggil kita untuk memberkati.

I Petrus 3:9

3:9 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:

 

4.      Jalan yang berlekuk diratakan

Ini sama seperti jalan bergelombang seperti laut. Bicara gelombang laut itu menunjuk hati yang bimbang. Jadi jalan berlekuk diratakan artinya hati bimbang harus disingkirkan diganti hati percaya kepada Yesus. Tentu keluarga semua percaya, berharap, bersandar kepada Tuhan bahwa satu saat kita akan dipertemukan kembali di awan-awan, bersama dengan orang-orang yang kita kasihi yang mati di dalam Tuhan. Saat sangkakala terakhir dibunyikan, maka orang-orang yang mati dalam Tuhan dibangkitkan dan bersama-sama dengan kita yang hidup bisa terangkat di awan-awan bertemu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, Raja segala raja.

 

Bimbang itu akibatnya tidak mendapatkan apa-apa dari Tuhan.

Yakobus 1:6-8

1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.

1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.

1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

 

Jangan bimbang, jangan mendua hati, hati percaya kepada Yesus. Kuat teguh hati, tetap pegang satu ajaran yang sehat, tetap bersandar dan berharap kepada Tuhan dalam menghadapi apapun, tetap hidup benar dan suci dalam menghadapi apapun, tetap menyembah Tuhan dalam menghadapi apapun.

 

Kalau masih Tuhan berikan perpanjangan umur, mari kita praktekan menghargai Firman, menghargai utusan Tuhan yang memberitakannya. Luruskan lorong, bereskan apa yang bermasalah dalam nikah. Lembah harus ditutup, selesaikan dosa. Gunung dan bukit diratakan, ayo penyembahan dan penyerahan kita hanya kepada Tuhan, jangan ada roh kutuk mengutuk. Dikunci jalan berlekuk diratakan, jangan ada kebimbangan lagi, hati percaya, kuat dan teguh hati.

 

Kalau 4 hal ini dipraktekkan, maka kita ada kesiapan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Dulu suara ini diserukan oleh Yohanes Pembaptis di padang gurun untuk mempersiapkan kedatangan Yesus pertama kali di dunia. Sekarang suara ini diserukan kepada kita untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan kedua kali sebagai Raja segala raja, sebagai Mempelai Pria Sorga, untuk membawa kita naik gunung Yerusalem Baru menjadi Mempelai WanitaNya, masuk dalam kemuliaan kekal bersama Yesus.

Wahyu 21:9-10

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

 

Gunung Yerusalem Baru itu identik dengan Mempelai Wanita Tuhan. Kita mau dibawa ke sana, ini adalah rencana Allah yang besar. Ada 2 rahasia Allah yang besar dalam Alkitab. Yang pertama rahasia ibadah itulah rahasia keubahan hidup. Yang kedua rahasia nikah Yesus Mempelai Pria Sorga dengan gereja yang sempurna Mempelai Wanita Tuhan yaitu kehidupan yang selama hidupnya mau menghargai Firman, menghargai pelayanan hamba Tuhan yang diutus Tuhan. Hidup mati bukan itu yang penting. Yang penting selama hidup ini kita mau menghargai Tuhan, menghargai hamba Tuhan yang diutus memberitakan Firman Tuhan sehingga ada persiapan menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga.

Tuhan Memberkati.

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar