20210523

Kebaktian Pentakosta, Minggu 23 Mei 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:4b-6

12:4b Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

 

Ini tentang naga atau setan yang mau menghambat pertumbuhan gereja Tuhan lewat dua hal:

1.      Menjatuhkan sepertiga bintang dengan kekuatan ekornya, ini sudah kita pelajari.

2.      Menelan anak laki-laki dengan kekuatan mulutnya, ini yang sedang kita pelajari.

 

Anak laki-laki di sini adalah pelepas dan juga adalah seorang gembala. Jadi setan mau menelan anak laki-laki artinya mau menghalangi kelepasan gereja Tuhan dan mau mengacaukan serta menghancurkan sistem penggembalaan. Menelan itu menggunakan mulut, mulut itu untuk makan dan minum secara jasmani supaya kita kenyang atau mengalami kepuasan. Jadi, cara setan mengacaukan dan menghancurkan sistem penggembalaan adalah dengan memasukan roh tidak puas di dalam penggembalaan. Sudah diterangkan sampai gembala makan domba karena tidak puas. Gembala melayani dengan sewenang-wenang, domba tidak diberi makan tetapi dimakan oleh gembala.

 

Tidak puas sama dengan kering, merupakan tanda tanpa urapan Roh Kudus. Untuk mengatasi ketidakpuasan atau kekeringan rohani ini, maka kita mutlak membutuhkan Roh Kudus. Begitu kita tidak puas berarti kita sudah ditelan atau dikuasai oleh setan. Jadi kita mutlak diurapi Roh Kudus, dipenuhkan Roh Kudus, sampai Roh Kudus meluap-luap di dalam kehidupan kita. Jadi sidang jemaat jangan menganggap tidak ada Roh Kudus itu tidak apa-apa, melayani tanpa kekuatan Roh Kudus nanti tidak puas, kering dan daging ini tidak mampu untuk melayani Tuhan. Memang untuk sesaat kelihatan bisa melayani, bisa khotbah dan lain-lain tetapi suatu saat pasti tidak mampu, pasti kering, pasti tidak puas, sehingga nanti mencari kepuasan di dunia, cari kepuasan dari berbuat dosa, itu berarti sudah ditelan oleh naga.

 

Kita belajar proses menerima Roh Kudus. Kita pelajari supaya janji pencurahan Roh Kudus itu bisa kita nikmati.

1.      Dari pihak Tuhan

Yohanes 16:7

16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

 

Yesus harus pergi untuk mengutus atau mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Pergi di sini artinya mati di kayu salib, bangkit dan naik ke Sorga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Jadi, harga pencurahan Roh Kudus itu seharga korban Kristus. Kita minta kepada Tuhan dan nanti Tuhan curahkan. Dia sudah korbankan nyawaNya, pasti Dia berikan Roh Kudus kepada kita, tinggal mau atau tidak. Dari pihak Tuhan sudah Tuhan kerjakan.

 

Pencurahan Roh Kudus itu bagaikan air yang dicurah ke tanah yang kering, tanpa Roh Kudus, kita ini hanya tanah yang kering, butuh air Roh Kudus.

Yesaya 44:1-3

44:1 "Tetapi sekarang, dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku, dan hai Israel, yang telah Kupilih!

44:2 Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau: Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih!

44:3 Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.

 

Jadi, proses pencurahan Roh Kudus yang pertama dari pihak Tuhan. Yesus harus mati di kayu salib, bangkit dan naik ke sorga sehingga Roh Kudus dicurahkan kepada kita.

 

2.      Dari pihak kita

Kita harus haus, sama dengan punya kerinduan besar untuk menerima Roh Kudus. Jadi Roh Kudus ini soal hati, kalau merindu maka Tuhan berikan. Kalau biasa-biasa saja tidak ada Roh Kudus Tuhan berikan. Kelihatan bisa melayani, awal-awal melayani kelihatan luar biasa hebat, dipakai Tuhan, menyanyi, main musik, khotbah hebat. Tetapi seiring waktu makin merosot dan hilang karena tidak ada Roh Kudus. Kalau ada Roh Kudus pelayanan itu makin meningkat, naik, sebab Roh Kudus itu disebutkan mata air yang memancar ke atas, bukan muncrat ke bawah. Kalau dia menyanyi akan semakin meningkat sampai nanti betul-betul melayani Tuhan selama-lamanya di Sorga. Pengkhotbah terus meningkat pelayanannya, tidak mundur, tidak berhenti di tengah jalan.

 

Saya saksikan teman saya di Malang, kami sama-sama vocal grup di Malang. Ada satu jiwa baru, sudah dibaptis dan dia melayani, dia masuk di grup vocal grup bersama saya. Aduh, benar-benar bikin sakit kepala karena dia menyanyi fals sekali. Biasa agak mendongkol juga, nadanya tidak sampai-sampai. Setelah saya meninggalkan Malang lalu saya kembali saya lihat dia masih melayani di vocal grup juga. Kemudian waktu KKR di Kartika Graha dia menyanyi solo, saya dengar tidak lagi fals. Bahkan sudah menjadi pemimpin pujian, padahal tadinya orang yang tidak tahu melayani, itu karena Roh Kudus. Saya tanya apakah ada latihan vokal, ternyata tidak.

 

Jadi kalau ada Roh Kudus bukan merosot tetapi naik terus sampai di sorga. Kalau tidak ada Roh Kudus, mungkin tadinya pintar menyanyi, pintar main musik, pintar khotbah, awalnya saja hebat, tetapi lama kelamaan turun, merosot sampai hilang sama sekali.

 

Jadi, kita butuh Roh Kudus. Dari pihak kita harus ada kerinduan besar untuk menerima Roh Kudus. Apa buktinya?

a)      Kisah Para Rasul 1:4-5

1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku.

1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."

 

Bukti pertama tinggal di Yerusalem. Ini bukan dalam arti hurufiah. Yerusalem itu kota damai, jadi tinggal di Yerusalem artinya harus memiliki hati damai sejahtera. Itu berarti kita rindu dipenuhkan Roh Kudus, hati kita, kita jaga tetap damai sejahtera. Bagaimana praktek memiliki hati damai sejahtera?

1)      Efesus 4:30-31

4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.

 

Praktek pertama membuang segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah dan segala kejahatan, sama dengan membuang segala dosa sampai yang tersembunyi di hati. Buang semuanya, jangan ada lagi, jadi tidak ada lagi yang menuduh di hati. Ketika ketemu dengan orang, tidak tertuduh lagi. Kalau ada kegeraman atau kepahitan, ketika ketemu orang yang kita benci dan kita jengkel pasti tertuduh, tidak enak di hati. Di muka mungkin air mukanya kelihatan ramah, senyum, tetapi di hatinya tidak nyaman.

 

Buang segala dosa baik yang tersembunyi di hati, sampai dosa-dosa yang sudah kita katakan dan perbuat. Bagaimana cara membuang dosa?

Kisah Para Rasul 1:13

1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.

Cara membuang dosa kita harus naik ke ruang atas. Kalau membuang sesuatu dari atas, gampang sekali hilang apa yang kita buang itu, apalagi kalau tempatnya tinggi sekali.

 

Ruang atas ini tempat Yesus makan Paskah bersama murid-muridNya.

Lukas 22:8,12

22:8 Lalu Yesus menyuruh Petrus dan Yohanes, kata-Nya: "Pergilah, persiapkanlah perjamuan Paskah bagi kita supaya kita makan."

22:12 Lalu orang itu akan menunjukkan kepadamu sebuah ruangan atas yang besar yang sudah lengkap, di situlah kamu harus mempersiapkannya."

 

Artinya, supaya kita memiliki hati damai sejahtera kita harus bersekutu dengan Firman pengajaran yang benar dan Korban Kristus. Kita minta kepada Tuhan supaya Tuhan membukakan rahasia Firman. Kalau rahasia Firman sudah dibuka, maka semua dosa dibuka, disingkapkan, tidak ada yang tersembunyi, untuk kita sadari, sesali dan kita akui kepada Tuhan dan sesama dengan sejujur-jujurnya, maka Korban Kristus mengampuni, menghapus segala dosa kita dan hati menjadi damai.

 

Tanpa Firman kita kadangkala tidak tahu sudah berbuat dosa. Kalau tidak ada Firman yang menunjukan kita pikir aman saja dan lakukan terus padahal sudah berbuat dosa. Begitu juga kalau ada orang yang datang mengaku dosa kepada kita, kita mengampuni. Jangan malah geram, timbul kepahitan hati, marah dan lain sebagainya. Kita harus ampuni dan lupakan. Itu yang dimaksud dengan membuang segala kepahitan.

 

2)      Yakobus 1:6-8

1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.

1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.

1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

 

Tidak bimbang atau mendua hati, terutama terhadap pengajaran ini. Kalau dosa sudah kita selesaikan, jangan kita ragu lagi. Dulu perokok, tetapi lewat Firman pengajaran maka dosa itu dibuka, diselesaikan dan sudah diampuni, jangan bimbang lagi! Karena pengajaran saya bisa bertobat, karena pengajaran saya dipanggil Tuhan menjadi hamba Tuhan, karena pengajaran saya dipercaya melayani, jangan bimbang lagi. Tidak bimbang terhadap pengajaran yang benar sama dengan kuat dan teguh hati.

 

Secara jasmani saja kalau kita diperhadapkan dua pilihan A atau B, begitu bimbang maka tidak damai. Sama waktu masih sekolah, waktu hadapi pilihan ganda A dan B jawabannya hampir sama, mau pilih A atau B jadi bimbang. Kalau sudah bimbang pasti pilih yang salah.

 

Biar kita kuat teguh hati, tetap percaya dan berharap kepada Tuhan, tetap pegang teguh pengajaran yang benar yang sudah kita terima dari para pendahulu kita. Apalagi kalau Firman itu sudah menjadi pengalaman hidup, jangan kita ragu lagi.

 

Jadi, bukti kita merindu pencurahan Roh Kudus, hati harus bersih, baru Roh Kudus dicurahkan dalam kehidupan kita. Makanya saat orang dipenuhkan Roh Kudus, Roh Kudus itu bekerja, Dia kocok ini perut, seperti ada sesuatu yang memutar-mutar perut. Jangan dilawan, menyerah saja. Kenapa ada yang terpelanting ke sana kemari, sampai kursi bangku jungkir balik? Karena melawan. Biarkan saja Roh Kudus itu mengocok perut ini, baru dia naik ke lidah. Lidah seperti terputar, apa yang mau kita ucapkan sudah lain keluarnya di mulut. Masing-masing berbahasa sesuai apa yang diberikan oleh Roh Kudus. Jadi bukan diajarkan oleh manusia. Kalau sekarang di gereja tinggal diikuti apa yang pendeta bilang.

 

b)      Kisah Para Rasul 1:12-14

1:12 Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.

1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.

1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

 

Bukit Zaitun itu tempat pemerasan buah Zaitun menjadi minyak. Jadi, kita harus bertekun dalam doa dengan sehati untuk memeras daging sehingga menghasilkan minyak Roh Kudus. Ayo kita peras daging, jangan ikuti maunya. Kalau sudah kita tentukan jam sekian mau menyembah Tuhan, lalu pas jam itu daging sudah terasa capek sekali, maunya langsung istirahat, jangan diikuti, tetap tekun. Tadi dikatakan bertekun, bertekun ini tidak bisa dihalangi oleh apapun.

 

Arti bertekun dalam doa:

1)      Berdoa terus menerus, rutin berdoa dan tidak bisa dihalangi oleh apapun. Tidak bosan, walaupun belum dipenuhkan, terus dilakukan. Roh Kudus itu adalah kelahiran baru. Jika diibaratkan dengan kelahiran jasmani, itu seperti ibu yang sedang hamil dan terus tekun sampai melahirkan. Coba kalau tidak tekun, mungkin baru bulan ketiga mengidamnya sudah parah langsung minta “dokter keluarkan” yah tidak bisa jadi anak. Atau waktu sudah pas 9 bulan, sudah waktunya keluar anak tetapi dia sudah capek tidak mau lagi berusaha dorong anaknya, matilah bayinya dengan ibunya. Jadi bertekun sampai melahirkan bayinya. Seperti itulah untuk mencari kepenuhan Roh Kudus.

 

Kelahiran bayi itu tidak bisa dipaksakan, biar terjadi sewajarnya. Bayi bisa lahir kalau dipaksakan, 3 bulan kalau dipaksa bisa keluar, tetapi apakah sudah berbentuk bayi? Hanya gumpalan darah. Begitu juga Roh Kudus. Jangan dipaksa, biar terjadi secara wajar. Kalau dipaksa mungkin seperti ada Roh Kudus, tetapi itu hanya seperti bayi yang gumpalan darah, belum utuh.

 

Mungkin siang ini giliran kita dipenuhkan Roh Kudus. Kalau belum dipenuhkan terus cari. Bukan nanti di gereja, di rumah bisa, di kebun bisa, di mana-mana bisa, yang penting hati merindu. Dan setelah mengalami kepenuhan Roh Kudus, tetap hidup dalam doa penyembahan.

 

Mungkin kita lihat ada orang dipenuhkan Roh Kudus, di gereja sudah berbahasa Roh, tetapi selang beberapa waktu kemudian kembali hidup dalam dosa, malah lebih parah. Kenapa? Karena dia paksakan, kelahirannya dipaksakan, yang lahir gumpalan darah. Sepertinya bahasa Roh tetapi tidak lama kemudian hidup dalam dosa. Jadi tidak ada gunanya kepenuhan Roh Kudus kalau dipaksa, biar terjadi secara wajar.

 

2)      Merendahkan diri serendah-rendahnya di kaki Tuhan sambil mengaku segala kelemahan kita. Siapa saja yang bertekun dalam doa?

Kisah Para Rasul 1:13-14

1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.

1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

 

Yang bertekun dalam doa di sini adalah 11 murid Yesus, Maria ibu Yesus dan saudara-saudara Yesus. Mereka yang bertekun ini orang-orang yang banyak kelemahan. Jadi, bertekun dalam doa ini artinya merendahkan diri sambil mengaku segala kelemahan. 11 murid punya banyak kelemahan. Petrus kelemahannya sombong dan menyangkal Yesus. Tomas kelemahannya tidak percaya. Yohanes kelemahannya lari dengan telanjang waktu Yesus ditangkap. Waktu itu dia hanya pakai kain tipis, begitu Yesus ditangkap dia lepaskan kainnya dan lari dengan telanjang. Murid-murid yang lain waktu Yesus ditangkap mereka lari semuanya, semua ada kelemahan. Ibu Yesus dan saudara-saudara Yesus, apa kelemahan mereka? Pernah mereka mengatakan Yesus sudah tidak waras.

Markus 3:21

3:21 Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.

 

Mereka tidak percaya kepada Yesus, ragu terhadap Yesus.

Yohahes 7:5

7:5 Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya.

 

Dari sini kita lihat, tanpa Roh Kudus kita hanyalah manusia daging yang dipenuhi banyak kelemahan. Mudah putus asa, mudah kecewa, mudah bangga, mudah sombong, tidak mampu berbuat apa-apa. Sebab itu mari, lewat bertekun dalam doa di situ kita mengaku segala kelamahan kita. Makanya saat menyembah dalam hancur hati dan menangis, jangan malu kalau kelihatan air mata atau ingusnya mengalir, biarkan saja. Semakin merendah, semakin kelihatan jelek, Roh Kudus turun di situ. Dalam Kejadian 1:2 Roh Kudus melayang-layang di atas permukaan air, permukaan air itu tempat yang paling rendah.

 

3)      Menyerah sepenuh kepada Tuhan, terserah Tuhan saja. Kalau hari ini saya dipenuhkan itu kehendak Tuhan, kalau belum terserah kapan waktunya Tuhan. “Pokoknya saya tidak mau tahu Tuhan, siang ini saya harus dipenuhkan, malu saya sama isteri saya!” Jangan seperti itu, menyerah sepenuh saja, jangan paksa-paksa Tuhan! Tunjukan saja kita punya kerinduan, tunjukan kelemahan kita dan menyerah sepenuh kepada Tuhan. Tuhan yang lebih tahu kebutuhan kita.

 

c)      Kisah Para Rasul 1:21-26

1:21 Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,

1:22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya."

1:23 Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias.

1:24 Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,

1:25 untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."

1:26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.

 

Jabatan pelayanan yang ditinggalkan oleh Yudas tidak boleh kosong, diganti dengan Matius. Jadi, bukti bahwa kita punya kerinduan untuk mengalami pencurahan Roh Kudus, harus memiliki jabatan pelayanan, sama dengan harus melayani Tuhan. Jadi, kalau merindu dipenuhkan Roh Kudus harus melayani Tuhan. Yang punya jabatan pelayanan jangan ditinggalkan, yang belum punya jabatan pelayanan minta kepada Tuhan supaya Tuhan berikan.

 

Jabatan itu Tuhan yang berikan, bukan dari manusia. Saya tidak berani angkat-angkat orang, ditunjuk-tunjuk. Kecuali saya lihat dulu sudah melayani, maka saya datangi untuk melayani lagi menjadi pemimpin pujian. Pelayanan itu biar karena dorongan Firman. Sehingga kalau kita melayani karena dorongan Firman, jabatan dari Tuhan, pasti bertanggung jawab kepada Tuhan, tidak akan main-main melayani. Kalau gembala yang angkat, tanggung jawabnya kepada gembala, begitu gembala tidak ada dia tidak melayani, kalau tidak dilihat gembala dia tidak sungguh-sungguh. Tetapi kalau dari Tuhan ada atau tidak ada gembala pasti sungguh-sungguh melayani Tuhan. Itu jabatan pelayanan, tempat kita dalam Tubuh Kristus. Jangan tinggalkan jabatan, kalau tinggalkan jabatan pasti kering. Kalau Tuhan sudah berikan jabatan pelayanan, lakukan pelayanan itu dengan sungguh-sungguh, setia, berkobar terus melayani Tuhan sampai garis akhir.

 

Ini tiga bukti kita ada kerinduan yang besar untuk dipenuhkan Roh Kudus. Bukti pertama hati damai sejahtera, jangan ada lagi yang mengganjal di hati, buang semua dosa, jangan bimbang. Yang kedua bertekun dalam doa sampai menyerah, tunjukan apa yang menjadi kelemahan kita kepada Tuhan dan menyerah sepenuh kepada Tuhan, biar Tuhan yang tentukan kapan kita menerima Roh Kudus. Yang ketiga mari setia melayani Tuhan. Kaum muda mari melayani Tuhan, kaum muda masa kuatnya daging, kalau tidak ada Roh Kudus hanya jadi kuda liar. Dalam Wahyu Roh Kudus digambarkan sebagai kuda putih, kalau tidak ada Roh Kudus berarti menjadi kuda liar. Dagingnya liar, semua hawa nafsunya diikuti, Firman katakan harus A tetapi yang dia lakukan B karena dagingnya liar sulit diatasi.

 

Kalau 3 hal ini ada pasti Roh Kudus dicurahkan.

Kisah Para Rasul 2:1-4

2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.

2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;

2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

 

Kisah Para Rasul pasal 1 adalah bukti ada kerinduan menerima Roh Kudus dan Kisah Para Rasul pasal 2 pencurahan Roh Kudus. Salah satu tanda kepenuhan Roh Kudus, bukan tanda utama, adalah berbahasa Roh seperti yang diberikan Roh Kudus, jadi bukan diajar manusia. Kalau sudah mengalami kepenuhan Roh Kudus dijaga, jangan dukakan Roh Kudus, jangan padamkan Roh Kudus, jangan menghujat Roh Kudus.

 

Kegunaan Roh Kudus.

1.      Yesaya 44:4

44:4 Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai.

 

Apa artinya ini? Rumput itu menunjuk manusia daging, kemuliaannya hanya seperti bunga rumput.

I Petrus 1:24

1:24 Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,

 

Kemudian dikatakan seperti pokok Gandarusa yang tumbuh di tepi sungai.

Mazmur 137:2

137:2 Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.

 

Gandarusa itu ada kaitan dengan kecapi, ini menunjukan pelayanan. Jadi, kegunaan Roh Kudus menggairahkan kita untuk tergembala pada air Firman pengajaran yang benar dan menggairahkan kita untuk setia berkobar-kobar melayani Tuhan sampai garis akhir. Kalau tidak ada Roh Kudus mungkin untuk sesaat dia bergairah, tetapi lama-kelamaan mulai kendor.

 

Kalau rumput di tengah air tidak mungkin layu. Kalau kita tergembala sungguh-sungguh tidak akan pernah kering, tidak akan pernah layu, tidak akan pernah tidak puas, pasti selalu puas oleh Tuhan.

 

Setelah dipenuhkan Roh Kudus, mari tetap berkobar. Dalam Kisah Para Rasul pasal 2, setelah murid-murid dipenuhkan Roh Kudus, ayat 41 dan ayat 42 mereka bertekun dalam 3 macam ketekunan, jadi tidak kendor. Kemudian gereja berkembang, terjadi penganiayaan yang hebat, mereka terus berkembang, tidak pernah kendor, terus melayani. Kalau membaca sejarah gereja, dari 12 murid Yesus di luar Yudas dan sudah diganti Matias, hanya Yohanes yang mati secara wajar diusia tua. Yang lainnya mati dibunuh. Tetap mereka semua bertekun. Jadi setelah dipenuhkan Roh Kudus, jaga jangan padam Roh Kudusnya. Terus tekuni 3 macam ibadah pokok.

 

Tanpa Roh Kudus bukannya ke sorga, bisa kelihatan awalnya pelayanannya meningkat, tetapi lama-lama merosot. Sampai di mana tempatnya? Di tepi sungai Babel.

Mazmur 137:1-3

137:1 Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.

137:2 Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.

137:3 Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"

Pelayanannya makin merosot, dia makin kering, semakin ditarik ke arah Babel yaitu kepada pemuncakan dosa. Dan dia semakin jauh dari penggembalaan, semakin jauh dari pengajaran yang benar, sampai tanggalkan pelayanan, lepaskan semua dan terhilang. Jadi, penting sekali Roh Kudus. Sungai air kehidupan itu mengalir dari takhta Sorga. Kalau ada Roh Kudus maka pelayanan makin meningkat sampai ke takhta sorga. Olehnya minta Roh Kudus. Harus ada kerinduan dipenuhkan Roh Kudus, hati damai, tekun dalam doa dan aktif dalam pelayanan.

 

2.      Roma 8:26-27

8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

 

Roh Kudus meningkatkan pelayanan kita sampai bisa menyembah dengan berbahasa Roh. Ini penyembahan yang berkenan dan sesuai kehendak Tuhan, yang memuaskan hati Tuhan. Saya merindu juga supaya kehidupan saya makin meluap dalam Roh Kudus, jangan padam Roh Kudus. Mari kita tingkatkan pelayanan sampai bisa menyembah dengan berbahasa Roh.

 

Roma 8:28

8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

 

Kalau sudah menyembah dengan bahasa Roh, pelayanan meningkat, penyembahan meningkat maka Allah itulah Roh Kudus turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Kalau ada Roh Kudus, yang buruk menjadi baik, sampai nanti sempurna. Apa yang sudah buruk? Nikah memburuk? kesehatan, ekonomi dan apa yang lain sudah buruk? Minta Roh Kudus, Roh Kudus bekerja menjadikan semuanya baik, yang buruk dan hancur sekalipun menjadi baik. Perempuan yang terkenal berdosa mendapat kesempatan untuk menerima minyak urapan Roh Kudus.

 

3.      Titus 3:5

3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

 

Roh Kudus mengubahkan kita sampai sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kepenuhan Roh Kudus ditandai dengan berbahasa Roh, jadi keubahan itu dimulai dari perkataan. Perkataan terus diubahan, tidak ada perkataan yang daging, jahat, najis, kotor, sampai tidak salah dalam perkataan dan hanya berseru haleluya, menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

 

1 komentar:

  1. Shalom saudara seiman dalam Kristus dimana pun berada. Mari kita sama-sama belajar tentang Shema Yisrael yang pernah diucapkan oleh Yeshua ( nama Ibrani Yesus tertulis ישוע ) seperti yang dapat kita temukan dalam Markus 12 : 29 dan Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 sebagai berikut :

    Huruf Ibrani, " שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד "

    Pengucapannya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani, " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad "

    Orang Yahudi pada jaman Yeshua hingga sekarang terus memegang teguh prinsip keesaan Tuhan YHWH ( Adonai ) yang tersirat dalam kalimat Shema. Pada akhir pengucapan diikuti juga dengan kalimat berkat sebagai berikut :

    " ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד " ( Barukh Shem, kevod malkuto le'olam va'ed, artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selamanya dan kekal )
    🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🕍🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🗺️✝️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🥛🍯🥖🍷🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪🇮🇱

    BalasHapus