20210519

Kebaktian PA Imamat, Rabu 19 Mei 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 24:16-23

24:16 Siapa yang menghujat nama TUHAN, pastilah ia dihukum mati dan dilontari dengan batu oleh seluruh jemaah itu. Baik orang asing maupun orang Israel asli, bila ia menghujat nama TUHAN, haruslah dihukum mati.

24:17 Juga apabila seseorang membunuh seorang manusia, pastilah ia dihukum mati.

24:18 Tetapi siapa yang memukul mati seekor ternak, harus membayar gantinya, seekor ganti seekor.

24:19 Apabila seseorang membuat orang sesamanya bercacat, maka seperti yang telah dilakukannya, begitulah harus dilakukan kepadanya:

24:20 patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya.

24:21 Siapa yang memukul mati seekor ternak, ia harus membayar gantinya, tetapi siapa yang membunuh seorang manusia, ia harus dihukum mati.

24:22 Satu hukum berlaku bagi kamu, baik bagi orang asing maupun bagi orang Israel asli, sebab Akulah TUHAN, Allahmu."

24:23 Demikianlah Musa menyampaikan firman itu kepada orang Israel, lalu dibawalah orang yang mengutuk itu ke luar perkemahan, dan dilontarilah dia dengan batu. Maka orang Israel melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

 

Kalau dibaca mulai ayat 10 ada seorang laki-laki yang berkelahi dengan orang Israel. Laki-laki itu hasil perkawinan campur, ibunya orang Israel dari suku Dan, tetapi ayahnya orang Mesir. Ini menunjuk gereja yang menganut ajaran campur, tidak lagi bersumber dari Tuhan tetapi sudah campur dengan filsafat dunia bahkan dicampur dengan ajaran agama lain, sehingga berdampak menimbulkan roh kekerasan di dalam gereja Tuhan dalam 3 bentuk yaitu:

1.      Ayat 17 & 21b membunuh manusia, artinya ada kebencian sampai kebencian tanpa alasan kepada sesama.

2.      Ayat 18 & 21a membunuh ternak. Ternak itu untuk keperluan ibadah. Jadi artinya membunuh ternak adalah ibadah yang mati, tanpa penyucian di dalamnya.

3.      Ayat 19-20 membuat orang lain cacat

 

Ada 3 bentuk cacat:

1.      Patah, ini berarti ada tulang yang patah. Telah diterangkan tentang tangan yang patah. Artinya perbuatan dan pelayanan yang menjadi sandungan bagi diri sendiri untuk tidak bisa mencapai kegenapan rencana Allah.

2.      Mata cacat, artinya pandangan yang hanya tertuju kepada perkara-perkara duniawi.

3.      Gigi patah

 

Poin ketiga ini yang sementara kita pelajari. Kalau ada cacat berarti tidak bisa menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, sebab Tubuh Kristus yang sempurna itu tanpa cacat cela.

Efesus 5:25-27

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Itu yang menjadi sasaran akhir pengikutan kita kepada Tuhan untuk tampil menjadi tubuh Kristus yang sempurna yaitu gereja Tuhan yang mau disucikan dan diubahkan sampai tidak bercacat cela. Ini yang menjadi sasaran akhir pengikutan kita. Yesus adalah kepala, kita gereja Tuhan adalah tubuh. Kepala itu suami dan tubuh itu isteri. Yesus adalah Kepala, Dia Raja, Mempelai Pria Sorga. Gereja yang sempurna adalah tubuh, sama dengan mempelai wanita Tuhan. Inilah sasaran akhir gereja Tuhan. Jangan berpikir menikah secara jasmani, ini nikah yang rohani. Yesus Mempelai Pria, gereja Mempelai Wanita. Dia kepala dan kita tubuhNya. Kepala dan tubuh tidak boleh terpisah satu detikpun. Inilah sasaran akhir pengikutan kita kepada Tuhan untuk tidak terpisahkan selama-lamanya. Sebab itu butuh binaan Firman dalam kehidupan kita supaya tampil tanpa cacat dan cela.

Kidung Agung 4:7

4:7 Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.

 

Ini pujian Salomo kepada Sulamit isterinya. Salomo gambaran Yesus Mempelai Pria Sorga, Sulamit gambaran gereja yang sempurna, Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan. Jadi kalau gereja menganut ajaran campur, maka sasaran akhir/ tujuan akhir gereja tidak akan pernah tercapai, tidak akan menjadi Tubuh Kristus yang sempurna. Sehingga kehidupan itu akan ketinggalan ketika Yesus datang kembali, akan masuk 3,5 tahun aniaya antikristus. Tetapi masih diberikan juga kesempatan untuk mengalami kesempurnaan lewat pemancungan kepala kalau tetap menyembah Tuhan selama 3,5 tahun dan dia akan dibangkitkan dalam tubuh yang tidak dapat binasa lalu masuk kerajaan 1000 tahun damai. Tetapi janganlah kita masuk aniaya antikristus, biar sekarang kita mau berjuang untuk kita bisa dibentuk, digarap oleh Firman menjadi Mempelai Wanita Tuhan, Tubuh Kristus yang sempurna, gereja Tuhan yang sempurna tanpa cacat dan cela.

 

Dalam pujian Salomo kepada Sulamit pada Kidung Agung pasal 4, ada 2 bagian yang dikaitkan dalam Imamat tadi yang disebut cacat yaitu mata dan gigi. Kalau cacat maka tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tidak bisa mendapat pujian Salomo.

Kidung Agung 4:1-2

4:1 Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.

4:2 Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.

 

Mata dan gigi yang dipuji, kalau cacat bagaimana bisa dipuji, tidak akan bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Itu sebabnya jangan sampai kita dalam gereja menganut ajaran campur. Biarlah dalam gereja kita mau diisi dengan ajaran yang sehat, ajaran yang murni. Apa tanda ajaran sehat/ajaran murni?

1.      Tertulis dalam Alkitab. Kalau diambil dari sumber-sumber yang lain, itu sudah campur namanya. Apalagi kalau diambil dari filsafat dunia.

2.      Dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu dalam Alkitab, menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. Itu sama dengan perkataan Yesus. Ayat yang satu perkataan Yesus, diterangkan ayat yang lain perkataan Yesus. Dari permulaan pemberitaan Firman sampai ayat terakhir, semua diterangkan dengan ayat. Berarti seluruh pemberitaan Firman adalah perkataan Yesus. Kalau sudah diterangkan logika manusia berarti bukan lagi perkataan Yesus, itu pengajaran tidak sehat.

3.      Tajam atau keras menyucikan kehidupan kita. Terutama menyucikan nikah. Karena nikah jasmani ini tidak hanya berhenti sampai di dunia ini. Tetapi nikah yang jasmani mau diarahkan masuk pada nikah yang rohani, itulah pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Nikah ini yang menjadi prioritas Tuhan untuk dibawa masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Permulaan penciptaan, Tuhan menciptakan manusia yang sempurna segambar dengan Allah, nikah yang sempurna, tetapi dirusak oleh setan, sehingga Tuhan memulai proses penciptaan kembali. Mau merenovasi nikah yang sudah rusak ini untuk mencapai nikah yang sempurna. Makanya Alkitab dibuka dengan kitab Kejadian menceritakan nikah yang jasmani, kemudian ditutup dengan kitab Wahyu, menceritakan nikah yang rohani antara Yesus Mempelai Pria Sorga dengan gereja Tuhan yang sempurna Mempelai Wanita Tuhan. Inilah puncak kegenapan rencana Allah, kita mau dibawa ke sana menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Bagaimana supaya menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna?

Kidung Agung 4:1

4:1 Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.

 

Kita harus menjadi seperti kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead. Artinya untuk menjadi Tubuh Kristus yang sempurna kita harus mau merendahkan diri untuk tergembala. Tergembala itu menyangkut hati, kalau hati congkak dan tinggi hati sulit tergembala. Kalau merendahkan diri bisa tergembala.

I Petrus 5:6

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

 

Untuk tergembala perlu sikap rendah hati sehingga bisa menerima Firman. Kalau tidak rendah hati sulit menerima Firman.

 

Ada 2 macam pemberitaan Firman:

1.      Firman penginjilan atau Injil keselamatan.

Efesus 1:13

1:13 Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

 

Ditujukan kepada orang berdosa di luar Yesus untuk bisa percaya Yesus, bertobat, dibenarkan dan diselamatkan. Kita sudah menerima Firman penginjilan, buktinya sudah menjadi orang Kristen, sudah dibenarkan dan diselamatkan oleh darah Yesus. Tetapi jangan puas dengan Firman penginjilan, masih perlu ada peningkatan.

 

2.      Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus atau Firman pengajaran yang benar, ajaran sehat.

II Korintus 4:3-4

4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,

4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

 

Penginjilan itu Kabar Baik

Amsal 25:25

25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.

 

Disebut juga susu.

Ibrani 5:12-13

5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.

5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.

 

Pengajaran itu makanan keras, Kabar Mempelai, untuk membawa kita bertumbuh menjadi dewasa, sempurna seperti Yesus.

Matius 25:6

25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

 

Ibrani 5:14

5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

 

Sekarang kita belajar tanda tergembala sungguh-sungguh untuk kita kelak bisa menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan. Tergembala itu bukan sekedar terdaftar di gereja. Terdaftar di gereja belum tentu tergembala.

 

Tanda tergembala sungguh-sungguh.

1.      Kidung Agung 4:1

4:1 Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.

 

Mata bagaikan merpati artinya punya pandangan rohani. Merpati itu punya pandangan jauh ke depan dan hanya tertuju pada satu arah. Makanya dulu ada merpati pos. Tuhan mau supaya kita punya pandangan rohani, pandangan yang hanya tertuju kepada Yesus.

Ibrani 12:1-2

12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

 

Yesus adalah Firman, jadi pandangan kepada Yesus sama dengan pandangan kepada Firman. Prakteknya bagaimana pandangan yang hanya tertuju kepada Yesus? Ada pada ayat 2 ditekankan tentang salib, tentang sengsara. Jadi praktek pandangan tertuju pada Yesus = pandangan salib, yaitu pandangan hanya tertuju pada perkara rohani, mau praktek Firman sekalipun sengsara bagi daging. Kalau pandangan hanya tertuju kepada Yesus, kita tidak akan mundur dan tidak akan kecewa. Ikut Yesus kan harus pikul salib, bukan hanya enak-enak. Kalau ikut Yesus hanya untuk diberkati, kaya, dan lain sebagainya, tidak perlu Yesus datang ke dunia, tidak perlu mati di kayu salib, dari Sorga bisa Dia mencurahkan berkat. Dia datang ke dunia untuk memikul salib sampai mati di kayu salib, menyelamatkan kita manusia berdosa. Kita ikut Yesus berarti pikul salib, pandangan hanya tertuju kepada Yesus, mau mengutamakan perkara rohani, praktek Firman sekalipun sakit dan sengsara bagi daging. Praktek Firman mau hidup benar itu sengsara bagi daging.

 

Di tengah pandemi ini mau berdagang benar dengan cara lurus, itu sengsara bagi daging. Dalam keadaan seperti ini, praktek Firman rasanya rugi, lebih baik bengkok-bengkok sedikit supaya untung, itu pandangan daging. Kalau pandangan rohani biarpun rugi yang penting benar. Tetapi saya yakin dan percaya, Alkitab berkata tidak pernah orang benar ditinggalkan sendiri oleh Tuhan, pasti diberkati oleh Tuhan. Orang benar diberkati sampai ke anak cucu.

 

Orang berkata: hari gini mau hidup suci, kuno, ketinggalan jaman, kurang pergaulan kalau hidup suci, itu bagi orang dunia dengan pandangan daging. Pandangan salib mau hidup suci sekalipun sengsara bagi daging. Pandangan salib inilah pandangan Abraham.

Kejadian 13:14

13:14 Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,

 

Timur dan barat, utara dan selatan, kalau dihubungkan garis membentuk salib. Ini pandangan salib, sekalipun dia harus dirugikan oleh keponakannya sendiri, dia tinggal mendapat tanah yang kurang subur, karena Lot sudah memlih yang subur.

 

Kejadian 13:15

13:15 sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.

 

Tuhan tidak menipu kalau kita memiliki pandangan salib, ada jaminan berkat dari Tuhan. Sekalipun harus sengsara mau praktek Firman, mau hidup benar, mau hidup suci, tetapi Tuhan sudah jamin kehidupan kita, ada pemeliharaan sekarang, masa depan, sampai hidup yang kekal.

 

Beda dengan Lot. Lot pandangannya yang jasmani. Dia lihat lembah Yordan, dia anggap itu taman Tuhan.

Kejadian 13:10-11

13:10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. -- Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --

13:11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.

 

Praktek pandangan daging, hanya mengutamakan perkara yang jasmani, sehingga yang jasmani dianggap rohani. Lembah Yordan dianggap taman Tuhan, padahal lembah Yordan tempat Sodom dan Gomora, tempat pemuncakan dosa. Atau sama dengan yang salah dikatakan benar. Itu pandangan daging, karena ada keuntungan di situ dia dapatkan, biar salah dia katakan benar. Seperti Lot, sekalipun harus merugikan pamannya, merugikan orang lain. Tuhan tolong jangan kita seperti itu, biar kita memiliki pandangan merpati, pandangan salib.

 

Yang salah dikatakan benar, nanti yang benar dibilang salah, terutama soal pengajaran dan soal hamba Tuhan. Ajaran salah dibilang benar, ajaran benar dibilang salah dan palsu. Hamba Tuhan yang benar tahbisannya dibilang salah, hamba Tuhan yang tidak jelas tahbisannya dibilang benar dan didukung mati-matian. Ini pandangan Lot. Akibatnya pandangannya, kalau kita baca kisah tentang Lot, harta benda yang dia kumpulkan selama ini habis. Kalau pandangan daging mungkin untuk sesaat dapat semua tetapi akhirnya habis binasa dan nikahnya juga hancur. Isterinya menjadi tiang garam dan Lot jatuh dengan kedua anak gadisnya, terjadi penyimpangan seksual. Hati-hati kalau pandangan kita hanya tertuju kepada yang jasmani, terutama kami hamba Tuhan, maka dampaknya buruk, nikah, keluarga juga jemaat kena imbasnya. Semua yang dikumpulkan habis. Kalau antikristus berkuasa semuanya disita, diambil oleh antikristus.

 

2.      Kidung Agung 4:1

4:1 Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.

 

Kalau kambing atau domba turun dari gunung, dia tidak mundur, tetapi kepalanya di depan dan dia menunduk. Artinya kita punya sikap tunduk kepada Yesus, sama dengan tunduk pada Firman, mau diatur oleh Firman, bukan kita yang mau atur Firman. Yang kebanyakan terjadi dalam gereja, Firman diatur untuk mengikuti kehendak manusia. Firman bilang A, yang dilakukan malah B. Ini salah, kita yang harus ikuti maunya Firman, mau diatur oleh Firman Tuhan, itu kehidupan yang punya roh mempelai.

 

Waktu Abraham mengambil sumpah Eliezer, hamba kepercayaannya, untuk mencari isteri bagi Ishak dari keluarga Abraham, Eliezer berkata “bagaimana kalau perempuan itu tidak mau saya bawa ke sini?”. Abraham katakan “awas, jangan kau bawa Ishak ke sana!“ Perempuan itu yang harus ikut Ishak. Ribka gambaran gereja Tuhan, Ishak anak tunggal Abraham gambaran Yesus Anak Tunggal Allah Mempelai Pria Sorga. Ribka yang harus ikut Ishak, gereja yang harus ikut Yesus, gereja yang harus ikut Firman, bukan Firman yang harus ikut gereja dengan 1001 macam alasan. Katanya untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman jadi harus begini dan begitu. Kita yang harus menurut pada Firman, tunduk pada Firman Tuhan.

 

Sikap tunduk ini dimulai dari dalam nikah dan penggembalaan. Nikah itu diatur oleh Firman, kedudukan suami sebagai kepala letakan di situ, posisi isteri sebagai tubuh tempatkan di situ, jangan dibolak balik. Kewajiban suami, kewajiban isteri, kewajiban anak sesuai Firman, lakukan itu, jangan dibolak balik. Kemudian di dalam penggembalaan. Kalau sekarang yang banyak terjadi gembala itu hanya boneka, yang mengatur semuanya jemaat. Itu salah dan keliru! Penggembalaan itu sistem meneladani, gembala berjalan di depan dan domba ikut dari belakang. Kalau ternaknya di depan lalu gembalanya ikut, itu bukan domba namanya tetapi bebek.

 

Tadi dikatakan turun dari pegunungan Gilead, Gilead artinya bukit kesaksian. Kalau ada sikap tunduk kepada Firman, maka kita menjadi kesaksian bagi sesama, itulah kehidupan yang tergembala. Bukan menjadi sandungan dan ejekan. “Katanya dia pelayan Tuhan, kenapa begitu kelakuannya” itu berarti belum tergembala. Kalau tergembala dia menjadi kesaksian. Tetangga melihat lalu berkata “jarang sekali saya melihat ada pertengkaran dalam nikah itu. Keluarga itu baik, tenang-tenang terus”. Bukan berarti nikah itu tidak ada gesekan, tetap ada, tetapi berusaha diredam, jangan sampai kedengaran di luar. Apalagi sampai sudah kejar-kejaran dengan parang dan tetangga yang amankan.

 

3.      Kidung Agung 4:2

4:2 Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.

 

Artinya mau makan Firman, makan makanan rohani yang keras yaitu Firman pengajaran dan perjamuan suci, sehingga mengalami pembasuhan sama dengan penyucian. Kalau bisa makan terjadi penyucian. Makan itu masuk ke dalam, berarti penyucian mulai dari dalam, mulai dari hati dan pikiran. Ayo makan Firman pengajaran dan makan perjamuan suci, dalam ibadah pendalaman Alkitab ini kesempatan paling luas bagi kita makan Firman pengajaran dan makan perjamuan suci dan mengalami penyucian. Kalau  kita makan sesuatu, maka makanan itu diserap tubuh. Demikian juga kalau kita makan Firman maka Firman itu mendarah daging dalam kehidupan kita, sehingga segala kedagingan kita digusur, disingkirkan, disucikan. Keinginan daging disucikan, hawa nafsu daging disucikan, semua yang berbau daging disucikan dan diganti pribadi Yesus, Firman itulah Yesus sendiri. Kita makan Firman, maka pribadi Yesus nyata di dalam kehidupan kita. Perkataan kita sudah sesuai Firman, perbuatan kita sudah sesuai Firman,  pikiran pandangan kita semua sudah sesuai Firman.

 

Kita rindu untuk sempurna seperti Yesus, sebabnya ayo makan Firman. Makanya saya katakan tadi orang yang ada dalam gereja belum tentu tergembala. Orang yang tergembala dia ada di dalam gereja dan dia makan Firman penggembalaan, Firman pengajaran yang sehat dan dia mengalami penyucian.

 

Tanda kita bisa makan Firman, dikatakan domba itu habis dicukur. Tandanya kita rela dicukur, sama dengan rela berkorban. Kalau sudah makan Firman sudah tidak sulit lagi untuk berkorban, tidak usah dipaksa, pasti dia rela berkorban.  Coba kalau domba sudah makan, dia bertumbuh, bulunya lebat, semakin lebat bulunya semakin berat sehingga susah bergerak, tinggal dicukur. Yang bahaya kalau gembala tidak memberi makan domba lalu dombanya dicukur, itu bahaya! dombanya kurus, tidak pernah diberi makan, bulunya tipis tetapi dicukur terus sampai keluar dengan kulitnya! Ini celaka. Tugas kami gembala memberi makan. Jemaat ayo makan Firman, maka bertumbuh dan rela dicukur, artinya mau berkorban.

 

Kidung Agung 4:2

 

4:2 Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.

 

Gigi dikaitkan dengan anak kembar, makan Firman dikaitkan dengan beranak kembar. Memang gigi kita berpasang-pasang atas dan bawah. Kembar artinya 2 lahir dari 1 kandungan. Dua menjadi satu, bahasa apa ini? Bahasa nikah. Artinya kalau kita bisa makan Firman pengajaran yang benar, bisa menikmati penyucian, maka arah kita jelas untuk dua menjadi satu, menjadi Mempelai Wanita Tuhan, Tubuh Kristus yang sempurna, menyatu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga. Olehnya itu ayo makan, terima Firman, terima penyucian, nikmati Firman. Bukan malah mengomel ketika ditunjuk dosanya.

 

Biarlah setiap kita mendengar Firman kita berkata “saya hanya puntung kayu yang ditarik dari api”.

Zakharia 3:2

3:2 Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: "TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?"

 

Yesus rela terbakar oleh api murka Tuhan yang seharusnya ditujukan kepada kita manusia berdosa, tetapi Yesus tanggung di kayu salib dan api murka dari manusia-manusia yang menyalibkan Yesus, itu untuk menolong kita, puntung kayu yang sudah terbakar. Biar kita renungkan bahwa kita ini hanya puntung kayu yang ditarik dari api yang mau disucikan oleh Tuhan. Olehnya kita terima penyucian Tuhan lewat Firman, bukan malah mengamuk, mengomel atau marah “oh pendeta itu sentimen sama saya, tembak-tembak saya terus, tunggu dia!”. Atau jangan-jangan salahkan isteri atau suami “kamu yah yang lapor-lapor kelakuan saya sama gembala!”. Jangan seperti itu, begitu Firman Tuhan datang katakan “terima kasih Tuhan, saya puntung kayu yang mendapat perhatian Tuhan ditarik dari api”.

 

Terima Firman Tuhan, jangan tunggu Tuhan patahkan gigi kita. Banyak orang Kristen hanya senang makan roti tiruan, bukan roti yang sesungguhnya.

Amsal 20:17

20:17 Roti hasil tipuan sedap rasanya, tetapi kemudian mulutnya penuh dengan kerikil.

 

Roti tipuan itu adalah ajaran palsu yang sedap dan enak bagi daging, tidak pernah sebut dosa. Yang ada kamu diberkati, damai sejahtera, kita selamat, kita diberkati, malapetaka tidak akan kena kita. Itu roti hasil tipuan dan itu yang orang Kristen senangi, apalagi kalau sudah dongeng dalam gereja.

 

Apa akibatnya kalau menerima roti tipuan? Tadi dikatakan mulutmu penuh kerikil! Coba makan kerikil, gigi yang bagus bisa hancur. Kerikil di beras saja kalau saat dimasak sempat dikunyah sudah sakit, apalagi kerikil penuh di mulut. Makanya tidak jadi mempelai karena ompong, ini bukan ompong secara jasmani. Banyak orang senang makan roti tiruan.

 

Tuhan juga mengancam akan mematahkan gigi.

Mazmur 58:7

58:7 Ya Allah, hancurkanlah gigi mereka dalam mulutnya, patahkanlah gigi geligi singa-singa muda, ya TUHAN!

 

Ratapan 3:16

3:16 Ia meremukkan gigi-gigiku dengan memberi aku makan kerikil; Ia menekan aku ke dalam debu.

 

Kenapa Tuhan patahkan gigi? Karena ketika ada kesempatan makan Firman malah tidak dimanfaatkan, tidak mau dengar. Akhirnya Tuhan patahkan, berarti tidak bisa lagi makan Firman, kalau hamba Tuhan, tidak dipercaya lagi rahasia Firman karena selama ini ada Firman namun tidak dihargai. Akibatnya masuk kelaparan rohani yang dahsyat, baru mau cari Firman sudah tidak ada. Berapapun biaya yang kita keluarkan untuk cari Firman ketika kelaparan itu sudah terjadi, tidak akan dapat. Akan lapar terus sehingga sudah jatuh, tidak dapat bangkit-bangkit lagi.

Amos 8:11

8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

 

Nanti Tuhan akan rubah hati orang-orang yang tidak suka dengar Firman untuk mencari Firman tetapi sudah tidak ada Firman waktu itu.

Amos 8:12-14

8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;

8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

                                       

Saat kelaparan rohani terjadi akan terjadi kejatuhan-kejatuhan rohani dan tidak bisa bangkit-bangkit lagi sebab sudah tidak ada Firman. Orang yang berbuat dosa terus berbuat dosa dan tidak bisa bangkit lagi. Yang cemar bertambah cemar, yang jahat bertambah jahat, tidak ada kesempatan lagi untuk bertobat, tinggal siap dihukum. Tuhan tolong jangan terjadi pada kita.

 

Sekarang masih ada Firman, walau ada dalam kejatuhan kalau ada pembukaan rahasia Firman yang masih bisa kita dengar dan kita terima masih ada kuasa untuk membangunkan dan mengangkat kita kembali. Tetapi kalau sudah tidak ada pembukaan rahasia Firman, kalau jatuh tidak ada yang bisa mengangkat lagi.

 

Sebenarnya yang menjadi sasaran utama perhatian Tuhan adalah sidang jemaat. Kami hamba Tuhan hanya saluran atau jembatan perhatian Tuhan kepada sidang jemaat. Kalau perhatian Tuhan tidak dihargai, makanya Tuhan katakan patahkan gigi.

I Petrus 1:10-12

1:10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.

1:11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.

1:12 Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.

 

Hamba Tuhan menyelidik Firman, tujuannya kepada jemaat, perhatian Tuhan yang utama kepada jemaat. Pembukaan rahasia Firman itu ingin diketahui oleh malaikat, tetapi kepada mereka tidak dinyatakan dan justru dinyatakan kepada kita gereja Tuhan. jadi sasaran utama Tuhan adalah sidang jemaat, kami hanya saluran. Sangat tidak bijaksana kalau gereja sudah menjadi sasaran perhatian Tuhan lalu tidak menghargai perhatian Tuhan dengan tidak mau makan Firman, tidak mau dengar Firman, tolak Firman. Apalagi kalau ketika dosanya ditunjuk, dia marah “pendeta ini cari gara-gara, awas kau pendeta!”.

 

Kami gembala rela tidur tidak cukup, untuk kesenangan daging tidak bisa lagi sebab bergumul cari Firman, untuk siapa itu semua? Untuk jemaat. Lalu bagaimana kalau jemaat tidak menghargai. Kaum muda kalau tidak menghargai Firman, gigimu akan dipatahkan! Anak saya Noella suka bermain dengan saya, tetapi karena saya ingat untuk persiapan tidak ada lagi waktu untuk santai, sampai saya sedih waktu untuk keluarga sudah kurang. Tetapi saya berupaya luangkan juga waktu untuk mereka dengan membayar harga. Saya bermain dulu dengan Noella sampai dia tidur baru saya belajar sampai tengah malam.

 

Itu semua untuk siapa? Untuk sidang jemaat, bukan untuk saya. Saya melayani saudara bukan melayani dompet saudara tetapi melayani jiwa untuk dibawa kepada Yesus. Kerinduan saya, saya dan sidang jemaat saling bermegah. Ini kerinduan kami hamba Tuhan sampai kami rela tinggalkan pekerjaan, rela tidak digaji, rela melayani Tuhan 100%, rela dihina, rela dicaci maki, semua untuk memperhatikan sidang jemaat dan jemaat berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan Tubuh Kristus yang sempurna. Hamba Tuhan jangan dilawan, jangan cerita macam-macam, dia itu saluran perhatian Tuhan kepada jemaat.

II Korintus 1:14

1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.

 

Betapa senang hati gembala begitu melihat jemaat yang dilayani ada diterima dan bersanding dengan Yesus. Inilah kerinduan hati saya, kerinduan hati seorang gembala untuk jemaat, bukan untuk menyenangkan diri sendiri. Sampai saya biasa nasihati anak saya “nak ayah belajar mau khotbah, supaya jemaat dengar Firman”. Kalau sudah dengar itu dia jawab “belajar jo ayah”. Ini bukan untuk mengedepankan diri, tetapi supaya jemaat mengerti perjuangan hamba Tuhan itu tidak gampang. Kami menjadi saluran perhatian Tuhan kepada jemaat, harus sungguh-sungguh melayani untuk jemaat berhasil bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

4.      Kidung Agung 4:3,11

4:3 Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu.

4:11 Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.

 

Bagaikan seutas pita kirmizi bibirnya dan elok mulutnya, ada madu dan susu di situ. Madu itu manis dan memberikan kekuatan. Artinya perkataannya adalah perkataan yang menghargai korban Kristus yaitu perkataan yang manis, enak didengar dan membangun atau menguatkan rohani sesama. Itulah kehidupan yang tergembala. Bukan malah melemahkan jemaat yang lain atau pelayan yang lain. Justru kalau ada yang lemah kita keluarkan perkataan yang manis, enak didengar dan nasihat-nasihat Firman.

Efesus 4:29

4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

 

Kita menegur orang juga berupaya dengan perkataan hikmat dan membangun. Bukan menegur langsung dengan perkataan kasar. Menegur harus dengan perkataan hikmat bagaikan madu dan susu. Coba kita tegur orang langsung dengan perkataan “kurang ajar kau!” dia juga tidak bisa menerima. Kalau kita katakan “coba kalau seperti ini” itu teguran yang bisa membangun. Mulai dari saya sebagai gembala, menegur dan menasihati jemaat harus berupaya perkataan yang membangun, bukan langsung lurus-lurus disikat, harus dengan cara yang baik. Apalagi saya masih muda, menghadapi orang tua.  

 

5.      Kidung Agung 4:3

4:3 Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu.

 

Memiliki pikiran dan perasaan seperti Yesus yaitu rendah hati dan taat pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi apapun resikonya, seperti Yesus taat sampai mati. Kitapun begitu, resikonya dikucilkan, resikonya dihina, taat saja pada Firman apapun resikonya sampai daging ini tidak bersuara lagi. Buah delima warnanya merah menunjukan darah Yesus.

Filipi 2:5-8

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Kadang taat ini masih kita pilih-pilih, kalau Firmannya cocok bagi daging kita taat, tetapi waktu Firman tidak cocok bagi daging kita tidak taat. Belajar kita taat pada seluruh Firman Tuhan apapun itu sampai daging tidak bersuara lagi.

 

6.      Kidung Agung 4:4

4:4 Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.

 

Artinya hubungan dengan Yesus sebagai kepala, kuat, tidak gampang terganggu. Kadang hanya gara-gara isteri tidak buat dabu-dabu, suami sudah tidak mau ke gereja, sudah tidak kuat hubungan dengan Yesus. Kadang hanya karena masalah sepeleh sudah mengganggu hubungan dengan Tuhan, sampai sudah disalahkan semuanya “tidak ada guna kau pergi-pergi gereja tetapi seperti itu kelakukanmu!”. Tuhan tolong supaya hubungan kita dengan Tuhan selalu kuat, tidak terganggu oleh situasi kondisi apapun, oleh masalah, kesulitan bahkan oleh kesenangan-kesenangan di dunia, tidak mengganggu hubungan kita dengan Tuhan.

 

7.      Kidung Agung 4:5

4:5 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput di tengah-tengah bunga bakung.

 

Artinya sudah dewasa rohani dengan bukti siap memberikan pelayanan kapanpun dibutuhkan. Buah dada itu untuk menyusui, kapanpun bayinya butuh, ibu siap memberikan pelayanan kapanpun waktunya, itulah kehidupan yang tergembala. Mulai kami hamba Tuhan, siap memberi pelayanan kapanpun waktunya, kalau diminta melayani harus siap! Pelayanan yang bagaimana? Bukan pelayanan asal. Disuruh bersihkan gereja tetapi membersihkan asal. Harus pelayanan sesuai selera Tuhan. Bagaimana pelayanan yang sesuai kehendak Tuhan? Seperti anak kembar kijang yang makan rumput di tengah-tengah bunga bakung, artinya:

a)      Pelayanan dalam kebenaran dan kesucian yang membawa kita dua menjadi satu, menjadi Mempelai Wanita Tuhan, mengarahkan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Bersihkan gereja dalam kebenaran dan kesucian, khotbah dalam kebenaran dan kesucian, main musik dalam kebenaran dan kesucian, bawa persembahan dalam kebenaran dan kesucian, semua pelayanan yang kita kerjakan dalam kebenaran dan kesucian. Ini pelayanan yang benar yang Tuhan mau, bukan pelayanan asal. Disuruh “kamu khotbah” dijawab “siap!” tetapi dia tidak benar tidak suci.

 

b)      Kijang itu hewan yang tidak punya empedu. Jadi artinya melayani tanpa kepahitan hati. Dalam nikah melayani jangan ada kepahitan hati.

 

c)      Anak kijang itu suka melompat-lompat. Artinya melayani dengan sukacita sorga, dengan menggebu-gebu, dengan semangat oleh Roh Kudus. Bukan dengan semangat daging.

 

Inilah 7 tanda domba yang tergembala. Dia dibawa untuk sempurna sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Tetapi untuk tergembala itu ada hambatannya.

Kidung Agung 4:6

4:6 Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, aku ingin pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan.

 

1.      Angin senja berhembus, artinya angin pengajaran palsu yang membuat rohani menjadi dingin, sudah tidak semangat lagi, sakit rohaninya. Kita diperhadapkan dengan angin pengajaran palsu supaya kita tidak bisa tergembala.

 

2.      Bayang-bayang menghilang, berarti sudah gelap. Ini menunjukan kegelapan dosa. “saya malu datang ibadah, saya begini dan begitu, ini sudah saya lakukan, biarlah saya seperti ini”. Ini sudah terlambat! Padahal kalau dia datang beribadah, dia bisa diangkat oleh Tuhan.

 

Juga kegelapan ekonomi membuat sulit untuk tergembala. Kalau mau tekun 3 macam ibadah dia berpikir rugi, sekarang pandemi, harus kerja keras, kalau mau ibadah terus bagaimana bisa. Pandemi sekarang ini menyebabkan krisis dalam segala bidang tetapi tidak menghalangi kita untuk beribadah.

 

Cara mengatasinya bagaimana? Pergi ke gunung mur dan naik ke gunung kemenyan. Artinya naikan doa penyembahan, tekun dalam doa penyembahan. Tidak mampu kita menghadapi angin pengajaran palsu, kegelapan dosa dan kegelapan ekonomi, sebabnya kita tekuni doa penyembahan, tambah doa puasa, tambah doa semalaman. Ini ajakan Salomo kepada Sulamit, sekarang ajakan Yesus kepada kita. Tuhan tahu kita menghadapi 2 halangan ini. Tuhan ajak, mari pergi ke gunung mur dan naik ke bukit kemenyan, naikan doa penyembahan, itu hubungan paling erat dengan Tuhan.

 

Kita sudah punya pengajaran, tanpa penyembahan masih kurang, Yohanes punya Firman, punya kesaksian Yesus, tetapi dia belum ada penyembahan, makanya dia diizinkan dibuang di pulau Patmos. Gereja yang ketinggalan punya Firman, punya kesaksian tetapi tidak punya penyembahan. Ayo sekarang naikan penyembahan, sebab kita menghadapi halangan-halangan itu. Maka kita memiliki kekuatan menghadapi angin pengajaran palsu dan juga menghadapi kegelapan dosa. Punya penyembahan tanpa pengajaran itu juga tidak berguna. Jadi dua-dua ini dibutuhkan, pengajaran ada, doa penyembahan juga ada.

 

Hari-hari terakhir ini mantapkan diri tergembala sungguh-sungguh sampai kita memiliki 7 tanda tadi dan dikunci dengan melayani sesuai kehendak Tuhan atau dewasa rohani, siap memberi pelayanan dan banyak berdoa menyembah Tuhan. Tuhan ajar minimal 1 jam sehari. Kita gunakan waktu-waktu yang ada ini untuk meningkatkan doa penyembahan. Kalau kita bisa menaikan doa penyembahan maka ini hasilnya:

Kidung Agung 4:7

4:7 Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.

 

Kita akan tampil tanpa cacat cela di hadapan Tuhan Yesus Mempelai Pria Sorga, siap menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Sebagai Mempelai Wanita Tuhan, kita dipelihara dan dilindungi secara ajaib oleh Tuhan dengan dua sayap burung nazar. Kita diperhadapkan dengan tantangan yang hebat di depan, ada naga dengan ekornya menyabet sepertiga bintang, itu ajaran palsu. Mulutnya menelan lewat kegelapan dosa dan kegelapan ekonomi. Sikap kita apa? Mengeluh mengerang kepada Tuhan, berdoa menyembah kepada Tuhan, maka Tuhan akan melindungi kita, Dia mengaruniakan kepada kita dua sayap burung nazar yang besar. Sama dengan tangan kebaikan kemurahan Tuhan, Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus, itu yang memelihara dan melindungi kita secara ajaib, mulai sekarang ini, sampai zaman antikrist, sampai nanti kita terangkat di awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan Sorga yang kekal.

 

Kita butuh Firman, kita butuh Roh Kudus, 2 sayap dari Tuhan ini. Sudah ada pengajaran kepada kita, ayo tingkatkan penyembahan supaya ada Roh Kudus sehingga kita mampu menghadapi naga itu.

Wahyu 12:14

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Ini Tuhan berikan 2 sayap burung nazar yang besar, Firman dan Roh Kudus, sama dengan tangan kebaikan kemurahan Tuhan yang besar, mulai sekarang memelihara, melindungi kita di tengah-tengah padang gurun dunia ini yang serba sulit dan sukar ini dan nanti akan membawa kita ke padang gurun jauh dari antikristus dan akan mengangkat kita di awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Di depan kita jaminannya yaitu perjamuan suci. Yesus rela merentangkan kedua tanganNya di paku di kayu salib untuk bisa melingkupi dan menaungi kehidupan kita. Kita butuh Firman, kita butuh Roh Kudus, dua sayap burung nazar ini yang akan membawa kita tersingkir dari antikristus, membawa kita sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar