Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 14:4
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
Ada 7 hal tentang pengikutan gereja Tuhan kepada Tuhan Yesus:
1. Bagaikan desau air bah (ayat 2a).
2. Bagaikan deruh guruh yang dahsyat (ayat 2b).
3. Bagaikan bunyi kecapi (ayat 2c).
4. Ada nyanyian baru (ayat 3).
5. Murni sama seperti perawan (ayat 4a).
6. Menjadi korban sulung bagi Allah (ayat 4b).
7. Tidak berdusta = tidak bercela (ayat 5).
Kita membahas poin keenam, menjadi korban sulung bagi Allah = mempunyai kualitas sulung. Dalam ayat yang kita baca ini ada 3 kualitas mempelai wanita Tuhan yaitu:
1. Murni
2. Sulung
3. Tidak bercela
Punya kualitas sulung ini berarti kita menjadi jemaat anak-anak sulung Allah yang boleh masuk ke dalam Yerusalem Baru.
Ibrani 12:22-23
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,
Secara nyata kita belum ada di sana, tetapi secara rohani kita sudah ada di Yerusalem. Menjadi anak sulung itu artinya memiliki hak sulung. Ini yang diperjuangkan oleh Yakub. Dia anak bungsu, tetapi ketika Esau lahir, dia pegang tumit Esau, dia berjuang mendapatkan hak sulung ini. Makanya ketika ada kesempatan, Esau lapar meminta makan kepada Yakub, dia bilang kepada Esau berikan dulu hak sulung baru saya berikan kacang merah. Hak sulung ini harus kita perjuangkan, ini yang membuat nama kita bisa terdaftar di sorga.
Apa itu hak sulung?
1. Hak untuk menikah. Yang sulung lebih dulu menikah. Ketika Yakub mau menikah dengan Rahel, yang disodorkan pada waktu malam adalah Lea. Yakub protes dan Laban berkata tidak biasanya yang bungsu lebih dulu menikah, jadi yang sulung lebih dulu menikah. Untuk kita sekarang hak sulung adalah hak untuk masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
2. Hak untuk mewarisi kerajaan sorga.
3. Hak untuk dimiliki Tuhan sepenuhnya, selama-lamanya.
Keluaran 13:1-2
13:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
13:2 "Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka."
Kita raba dan periksa diri kita, saya ini sudah menjadi Kristen anak sulung seperti Yakub atau seperti Esau yang menjual hak sulung.
Tanda-tanda Kristen anak sulungnya Tuhan:
1. Keluaran 13:13
13:13 Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.
Tanda pertama mengalami penebusan atau kelepasan oleh darah Yesus. Di sini digambarkan dengan keledai. Keledai menunjuk kita bangsa kafir. Jadi apa yang di tulis di sini adalah nubuatan untuk kita. Bangsa kafir digambarkan dombanya Tuhan, kita bangsa kafir adalah keledai. Bahkan bangsa kafir yang hidup di dalam dosa, disejajarkan dengan anjing! Itulah keadaan bangsa kafir, dia keledai, dia juga anjing. Anjing pasangannya babi, itulah keadaan kita.
II Petrus 2:22
2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Jadi jangan marah kalau kita dibilangi kafir, sebab memang kita orang kafir tetapi sudah ditebus oleh darah Yesus. Keledai itu gambaran bangsa kafir.
Hakim-hakim 15:16
15:16 Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul."
Syukur kepada Tuhan kita mengalami penebusan oleh darah Yesus Anak Domba Allah. Tadinya keledai itu lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya. Artinya semua pencapaian kita, segala yang hebat yang kita miliki hanya untuk menuju kebinasaan, karena tidak ada hubungan dengan Tuhan. Itulah nasib kita bangsa kafir. Apalagi kalau kita memang tidak punya apa-apa, lalu tanpa Yesus lagi, bagaimana nasib orang seperti itu! Biarlah kita sungguh-sungguh mengalami penebusan oleh darah Yesus.
Bagaimana proses mengalami penebusan atau kelepasan oleh darah Yesus?
Roma 6:2,4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
a) Percaya Yesus dan bertobat, mati terhadap dosa. Kita akui kepada Tuhan dan sesama, setelah diampuni tidak berbuat lagi. Biar diapa-apakan, digoda, dibujuk, dipaksa, diancam, kita tidak mau berbuat dosa. Itu orang yang mengalami penebusan oleh darah Yesus. Kita akui dosa kita, maka darah Yesus menutupi segala dosa sampai tidak berbekas, jangan diulangi lagi. Yang mengampuni jangan diungkit-ungkit lagi. Secara daging memang sakit, dosa yang sudah kita akui, sudah kita selesaikan diungkit-ungkit lagi. Tetapi kita tidak usah membalas atau mengamuk, orang yang mengungkit-ungkit itu berhadapan langsung dengan Yesus yang telah berkorban darah, berkorban nyawa karena dia buka lagi darah penebusan itu. Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita.
b) Lahir baru lewat baptisan air yang benar dan baptisan Roh Kudus yang benar! Hidup lama yang sudah mati terhadap dosa, kuburkan dalam baptisan air yang benar. Kita bangkit bersama Yesus, mengalami baptisan Roh Kudus sehingga kita bisa hidup di dalam kebenaran. Mulai dari dahinya, pikirannya, pikiran yang benar, bukan pikiran-pikiran negatif terus, bukan pikiran yang jahat dan najis. Dan juga perbuatannya, termasuk perkataan, perkataan yang benar.
Keluaran 13:16
13:16 Hal itu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi lambang di dahimu, sebab dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN membawa kita keluar dari Mesir."
Mengalami penebusan, lepas dari dosa, pikirannya pikiran yang benar, perbuatannya perbuatan yang benar, mulutnya juga mulut yang benar. Kalau kita sudah hidup dalam kebenaran, Tuhan pagari supaya jangan cemar lagi.
Mazmur 5:13
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Harus ada pagar, karena kita hidup di dunia ini yang sudah cemar! Dunia sudah cemar dan berada dibawa kuasaan si jahat, makanya perlu pagar. Tiap hari kita mendengar perkataan dosa, setiap hari melihat perbuatan dosa. Batin kita orang benar pasti tersiksa melihat keadaan itu. Tetapi jangan takut, Tuhan berkati, Tuhan pagari dengan anugerah. Dipagari betul-betul supaya kita jangan cemar lagi.
2. Keluaran 4:22-23
4:22 Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
4:23 sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."
Tanda yang kedua adalah mengutamakan ibadah pelayanan kepada Tuhan. Karena ini tentang anak sulung, lebih bagus lagi pakai istilah menyulungkan ibadah pelayanan kepada Tuhan lebih dari segalanya.
Mengapa kita harus menyulungkan ibadah pelayanan?
a) Karena Tuhan sudah lebih dahulu memperjuangkan ibadah pelayanan kita. Dalam Perjanjian Lama, Tuhan memperjuangkan ibadah bangsa Israel lewat menghukum Firaun dan Mesir dengan 10 tulah. Sampai tulah kesepuluh, akhirnya Firaun mengizinkan bangsa Israel keluar dari Mesir untuk pergi beribadah. Dalam Perjanjian Baru Tuhan memperjuangkan ibadah kita bangsa kafir, lewat Yesus rela dihukum mati di kayu salib. Untuk kita beribadah baru sebatas menghadapi hinaan, tetapi Yesus sampai mati di kayu salib.
Ibrani 9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Yesus sudah mati di kayu salib dengan 4 luka, 2 di tangan dan 2 di kaki untuk bangsa Israel. Tetapi Yesus masih menerima luka kelima, luka terbesar di lambungNya, khusus untuk kita bangsa kafir. Dia sudah mati tetapi masih mau menerima luka kelima untuk kita bangsa kafir bisa beribadah.
Kita ditebus dari perbuatan yang sia-sia. Jadi segala kegiatan dan aktivitas kita di bumi ini tanpa beribadah adalah sia-sia. Kita kerja, sekolah, apapun kegiatan di dunia ini, tetapi tidak beribadah, itu semua sia-sia. Sekalipun kita meraih yang hebat-hebat di dunia ini, dapat ijazah, dapat kedudukan, dapat gaji yang banyak tetapi Tuhan bilang itu sia-sia karena tidak membawa kita ke Yerusalem Baru, tidak membawa kita pada kerajaan Sorga, itu semua akan habis lenyap, hilang semua. Langit dan bumi akan habis lenyap, kita tidak bawa pohon coklat di Yerusalem Baru, tidak bawa nilam di sana, tidak bawa ijazah di sana. Silahkan kerja sekeras-kerasnya, silahkan kejar sekolah setinggi-tingginya, tetapi jangan lupa untuk beribadah. Ibadah itu penting! Banyak orang Kristen menganggap ibadah itu tidak ada gunanya. Justru yang kita lakukan tanpa ibadah itu tidak ada gunanya, tidak membawa pada kerajaan Sorga yang kekal.
Di dalam ibadah ada janji Allah yang double.
I Timotius 4:8-10
4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.
4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Untuk ibadah pelayanan, perjuangkan itu. Dulu juga saya kerja, untuk ibadah harus diperjuangkan. Saya kerja cukup jauh dari tempat tinggal, kalau dipakai untuk naik angkot, gaji cuma habis di situ. Lalu ada teman punya sepeda, itu yang saya pakai untuk pergi kerja dan kembali. Perjuangannya kalau mau ibadah. Kayuh sepeda dari tempat kerja ke tempat ibadah, sudah mandi sebelum pergi ibadah, sampai di gereja mandi lagi, mandi keringat. Apalagi kalau jadwal main musik, sampai di gereja lari-lari ke atas ambil bass, harus berjuang untuk beribadah melayani Tuhan.
Jadi kalau kita memperjuangkan ibadah, Tuhan tidak pernah menipu, Tuhan sediakan segala sesuatu yang dibutuhkan. Ayo perjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segalanya, ada janji pemeliharaan Tuhan yang double, untuk hidup sekarang maupun hidup yang akan datang sampai hidup yang kekal.
Wahyu 22:3
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
Satu-satunya kegiatan di bumi yang tembus sampai ke dalam sorga adalah ibadah pelayanan. Jadi beribadah dan melayani itu latihan hidup di sorga. Tidak ada di sorga izin tidak beribadah dulu hari ini, tidak ada! Setiap saat kita beribadah, selama-lamanya kita beribadah melayani Tuhan. Kalau di bumi saja malas beribadah, mau masuk sorga yang mana! Sorga hanya impian. Sebab itu latih, perjuangkan ibadah itu. Kalau mau masuk kuliah biasanya ikut bimbingan belajar, latihan untuk masuk. Mau ikut CPNS latihan memang. Kita mau masuk sorga, latihan memang kita beribadah saat ini.
b) Keluaran 4:23
4:23 sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."
Alasan kedua supaya kita tidak mengalami kematian anak sulung. Tuhan bilang izinkan anak sulungKu beribadah, kalau tidak anak sulungmu mati!. Kalau kita tidak beribadah akan mengalami kematian anak sulung. Apa maksudnya anak sulung di sini? Artinya sesuatu yang dibanggakan, yang disukai dan diharapkan! Jadi kalau tidak mau beribadah maka apa yang kita banggakan, kita sukai, kita harapkan, itu yang Tuhan ambil!
Soal ibadah, Tuhan tampil sebagai Allah yang cemburu. Cemburu Tuhan itu seperti alam barsah! Jangan bangkitkan cemburu Tuhan. Untuk yang jasmani kita berjuang sungguh-sungguh, untuk yang rohani bagaimana? Nanti sesuatu yang kita banggakan dan harapkan Tuhan ambil, karena tidak mau memberi diri beribadah melayani Tuhan. Tuhan tolong jangan terjadi.
3. Keluaran 13:1-2
13:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
13:2 "Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka."
Tanda ketiga mengalami penyucian secara terus menerus. Kita periksa diri kita, apakah mengalami penyucian secara terus menerus? Tidak berhenti di tengah jalan tetapi mengalami penyucian terus menerus sampai suci seperti Yesus suci. Di mana tempat penyucian? Ruangan suci! Ruangan suci menunjuk kandang penggembalaan. Dalam ruangan suci ada 3 macam alat, menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
a) Meja roti sajian adalah ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci, kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan korbanNya, kita mendapat makan.
b) Pelita emas adalah ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karuniaNya, kita menerima air kehidupan, kita diberi minum.
c) Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya, ada udara segar untuk bernafas.
Makan, minum, bernafas, semuanya ada! Ayo masuk kandang penggembalaan, di situ kita disucikan, daging dibendung tidak bisa bergerak bebas, untuk kita mengalami penyucian.
Tergembala itu seperti ranting yang melekat pada satu pokok anggur, bukan melekat pada banyak pokok! Pokok anggur itulah Yesus, menunjuk pengajaran yang benar. Di situ kita tergembala, untuk disucikan secara terus menerus.
Yohanes 15:1-3
15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tempat penyucian ada di dalam ruangan suci. Yang menyucikan adalah perkataan Yesus = pembukaan rahasia Firman, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. Ayat itu kita yakini adalah perkataan Yesus. Diterangkan dengan ayat yang juga adalah perkataan Yesus, sampai ayat yang terakhir perkataan Yesus. Inilah Firman yang menyucikan kehidupan kita, yang membawa kita masuk menjadi Mempelai wanitaNya. Berdoa supaya dalam penggembalaan, Firman yang disajikan dan diberitakan sungguh-sungguh perkataan Yesus, bukan perkataan manusia. Kalau Firman diterangkan dengan logika, itu perkataan manusia. Memang hebat terdengar, tetapi tidak punya kuasa untuk menyucikan. Kalau diterangkan dengan ayat-ayat dalam Alkitab, punya kuasa untuk menyucikan kehidupan kita.
Apa yang harus disucikan? Segala hal yang mengakibatkan kehilangan kesulungan, yaitu:
a) Tadi dikatakan kamu memang sudah bersih. Kita bandingkan dengan ayat ini:
Kisah Para Rasul 13:10-11
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
Yang dimaksud hanya tidak semua bersih, itulah Yudas Iskariot. Jadi yang pertama disucikan adalah dosa Yudas Iskariot.
Ada 5 dosa Yudas (5P)
1) Pencuri
Sekarang prakteknya mencuri milik Tuhan, termasuk mencuri milik sesama.
2) Pendusta
Tuhan Yesus berkata siapa yang mencelupkan tangannya bersama-sama Aku ke dalam pinggan, dialah yang akan menyerahkan aku. Tetapi Yudas berkata bukan ya rabbi. Hati-hati kalau dusta-dusta terus, nanti hilang kesulungan!
3) Penuduh
Yudas berkata bukan aku berarti dia tuduh murid lain yang mengkhianati. Bahkan menuduh Yesus salah, Firman yang salah. Kalau Firman keras datang malah berkata, masa Firman begitu, tidak cocok, tidak logis, tidak pas! Itu sudah penuduh seperti Yudas.
4) Pura-pura
Dia mencium Yesus hanya untuk menyerahkan Yesus. Munafik! Kelihatan rohani, kelihatan sungguh beribadah padahal dalam hati penuh tulang dan kotoran. Dia seperti kubur dilabur putih, indah di luar padahal di dalamnya kotor penuh tulang belulang.
5) Pengkhianat
Dimulai dari tidak setia. Dalam diri Yudas ada roh mundur maju. Kadang dia bersama murid-murid maju dalam pelayanan. Kadangkala dia mundur, tidak ada lagi bersama dengan murid-murid. Itulah Yudas, kadang ada, kadang tidak ada, lama-lama tidak ada untuk selamanya. Akhirnya begitu Yudas mundur dia hilang ditelan kegelapan malam. Dan dia akhirnya gantung diri, terhilang untuk selamanya. Ayo jangan kita mundur maju, maju terus sampai ke Yerusalem Baru.
5 P ini ada karena hati Yudas jahat, hatinya terikat dengan uang. Bahaya uang ini kalau jadi ikatan. Kita butuh uang banyak, tetapi jangan terikat! Kalau terikat dengan uang nanti muncul pencuri, pendusta, penuduh, pura-pura, sampai nanti mengkhianati Yesus.
b) Dosanya Esau! Apa itu? Meringankan hak sulung untuk mendapatkan sepiring kacang merah.
Ibrani 12:16-17
12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Esau kehilangan berkat sulung, akhirnya hidupnya penuh cucuran air mata. Apa ini dosa Esau? Mengorbankan perkara yang rohani untuk mendapatkan perkara jasmani yang remeh. Hanya gara-gara sepiring kacang merah hak sulung sudah dijual! Jangan korbankan ibadah, pengajaran, pelayanan hanya untuk mendapat perkara rohani yang remeh, yang sebenarnya bisa kita dapat. Pembantunya Esau banyak karena Ishak papanya itu orang kaya raya. Tinggal minta dibuatkan apa, bisa!
Kaum muda jangan karena jodoh, karena pekerjaan, apalagi hanya karena rekreasi sehingga korbankan perkara yang rohani, jangan!
c) Dosanya Ruben!
I Tawarikh 5:1
5:1 Anak-anak Ruben, anak sulung Israel. Dialah anak sulung, tetapi karena ia telah melanggar kesucian petiduran ayahnya, maka hak kesulungannya diberikan kepada keturunan dari Yusuf, anak Israel juga, sekalipun tidak tercatat dalam silsilah sebagai anak sulung.
Dosanya Ruben mencemarkan tempat tidur, mencemari nikah! Hormati nikah itu! Kaum muda di masa pacaran dan tunangan, jaga permulaan nikah itu. Kekudusan tempat tidur dijaga, jangan dilanggar kekudusannya! Yang sudah menikah jaga kekudusannya, jangan ada PIL, jangan ada WIL. Kalau ada yang mau menjerat, hindari, dijaga! Apalagi kalau kita sudah pernah terjerat dengan itu, lalu ada lagi jerat serupa, hindari! Sebab ini akan mengakibatkan kehilangan hak sulung!
Makanya saya selalu pesankan kepada kaum wanita, ada isteri saya, kalau ada persoalan bicara saja sama isteri saya. Bukan saya tidak mau layani, tetapi biarlah sesama kaum wanita. Banyak terjadi hamba Tuhan jatuh karena tidak menjaga. Bukan saya tidak peduli dengan kaum wanita, tidak seperti itu, saya menjaga kekudusan. Kepada remaja-remaja putri juga saya jaga.
d) Tabiat daging si sulung! Ini orang yang bekerja di ladang Bapa, sekarang menunjuk hamba Tuhan pelayan Tuhan yang sudah aktif dalam pelayanan tetapi tabiatnya daging! Akhirnya kehilangan kesulungan.
Lukas 15:25-32
15:25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
15:26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
15:27 Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.
15:28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
Pesta yang digelar ini menunjuk pesta nikah Anak Domba Allah. Dia sudah bekerja di ladang tetapi malah tidak mau masuk pesta, rugi sekali!
Lukas 15:29-32
15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
15:31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
15:32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."
Ini pelajaran bagi kita, jangan kita terlalu cepat menghakimi orang dan menjatuhkan hukuman. Kalau membaca ayat-ayat di atasnya si bungsu memang tidak baik, si sulung luar biasa! Tetapi siapa yang masuk pesta! Orang yang mungkin kita hakimi, kita cerita terus kekurangannya, kita hukum dia, besok-besok dia bertobat, dia yang masuk pesta nikah Anak Domba. Kita yang kelihatan suci, setia, di ladang Bapa, ternyata waktu pesta di gelar kita yang di luar!
Anak sulung terhilang di ladang Bapa, betapa miris, dia sudah di ladang tetapi terhilang. Si bungsu memang terhilang dan dia berada di ladang babi, tetapi akhirnya dia kembali. Kakak beradik ini diciptakan Tuhan dari satu kandungan, dari benih yang sama. Sekarang kita sudah diciptakan dari kandungan Golgota, dari benih Firman Tuhan. Tetapi siapa yang menikmati pesta, siapa yang hanya marah-marah di luar!
Ini awasan bagi saya di ladang Bapa, jangan sampai nanti saya di luar. Orang yang selama ini ada di ladang babi akhirnya bertobat dan dia ada di ladang Bapa, kemudian dia masuk pesta. Jangan sampai terjadi!
Si sulung kelihatan sangat setia. Kalau si bungsu tidak kembali maka tidak akan kelihatan cacat cela dari si sulung ini. Biasanya ketika yang terhilang ini kembali, yang ada di ladang Tuhan kelihatan cacat celanya. Begitu yang terhilang kembali, yang sungguh-sungguh ini malah marah-marah. Apalagi kalau yang sudah kembali itu dikasih pelayanan. Kenapa dia dikasih pelayanan, saya tidak!
Kita periksa diri kita jangan sampai ada tabiat si sulung kepada kita. Si bungsu ini memang terlihat jelas kedagingannya. Dia jual harta orang tuanya dan segala macam dia buat. Tetapi dia mau merobek daging, dia sadar dirinya orang yang hancur, orang berdosa, dia mau kembali. Si sulung tidak kelihatan dagingnya. Yang kelihatan di permukaan, suci dan setia. Tetapi setelah diperiksa ternyata tabiatnya daging, tidak dirobek! Jadi tidak usah kita gembar gembor saya orang setia, saya orang beribadah. Nanti biar Tuhan yang menguji kita. Kalau betul-betul kita orang yang setia dan suci, begitu kita diuji pasti lulus ujiannya. Jangan sampai kita seperti si sulung ini.
Ada 7 tabiat daging dari si sulung!
1) Pemarah! Marahnya lagi tidak jelas! Orang bertobat, dia kembali mau melayani, malah jadi sasaran kemarahan. Ada yang jatuh dalam lumpur diangkat oleh Tuhan lewat pelayanan hamba Tuhan, malah ada yang marah. Ini tabiat si sulung! Sebagai hamba Tuhan tugas saya mengangkat yang sudah jatuh dan yang sudah terhilang. Justru seharusnya kita bersukacita, puji Tuhan dia sudah terangkat kembali, sehingga lebih semangat melayani. Kalau dia yang sudah hilang bisa kembali, saya harus lebih sungguh-sungguh.
Si bungsu sudah di ladang babi, dia kelaparan, namun dia mau kembali. Yang membuat di sadar ingat makanan di rumah bapa. Firman yang membuat dia sadar. Seharusnya kita bersyukur, tambah kasih semangat dia. Dek puji Tuhan sudah kembali, jangan hilang lagi. Ini malah dimarah-marah. Ini yang heran. Sama seperti Yunus, Niniwe bertobat, Yunus malah marah-marah. Siapa yang terhilang? Yunus! Dalam Yunus pasal terakhir Yunus tidak disebutkan lagi. Di dalam pahlawan iman tidak disebutkan. Waktu pohon tumbuh, kemudian layu, Yunus malah marah-marah. Ini orang seperti si sulung! Tabiat suka marah-marah, marah kalau orang lain bertobat, marah kalau yang busuk itu kembali.
2) Bersungut-sungut, mengomel. Saya sudah bertahun-tahun melayani tetapi tidak dapat ini, tidak dapat itu. Kenapa dia yang hidupnya jelek, tidak melayani Tuhan sungguh-sungguh, malah dapat ini dapat itu. Bersungut-sungut karena merasa selama ini pelayanannya sudah hebat. Orang bersungut-sungut ini banyak menuntut.
3) Salah satu yang dia sungutkan, tidak pernah dipotongkan anak kambing. Jadi yang ketiga adalah tidak ada persekutuan dengan Anak kambing. Apa artinya?
Hakim-hakim 15:1
15:1 Beberapa waktu kemudian, dalam musim menuai gandum, pergilah Simson mengunjungi isterinya, dengan membawa seekor anak kambing, serta berkata: "Aku mau ke kamar mendapatkan isteriku." Tetapi ayah perempuan itu tidak membiarkan dia masuk.
Anak kambing ini dibawa Simson untuk berdamai dengan isterinya. Waktu pesta kawin Simson dengan perempuan Timna ini digelar, Simson menyampaikan suatu teka teki yang tidak bisa dijawab oleh orang Filistin. Akhirnya mereka membujuk bahkan mengancam isterinya untuk memberi tahu kepada mereka apa arti teka teki itu. Perempuan ini menangis kepada Simson, dia minta supaya Simson memberi tahu arti teka teki itu. Akhirnya dibocorkan sama perempuan Timna ini. Simson marah karena teka tekinya dibocorkan. Masih dalam masa pesta pernikahan dia tinggalkan isterinya itu. Kemudian dia sadar dan dia balik, dia mau berdamai. Jadi anak kambing ini sebagai korban pendamaian untuk memperdamaikan Simson dengan isterinya. Sekarang wujud anak kambing korban pendamaian sudah digenapi oleh Korban Kristus.
Jadi tabiat daging yang ketiga adalah tidak memiliki roh perdamaian. Sudah di ladang Bapa tetapi tidak memiliki roh perdamaian. Benci, pahit, iri sama orang, janganlah! Rugi kita melayani kalau tidak punya roh perdamaian. Pelayanan yang kita kerjakan adalah pelayanan pendamaian. Lalu kita tidak punya roh pendamaian, bagaimana bisa melayani Tuhan!
II Korintus 5:19
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
Kita menyanyi, itu pelayanan pendamaian, saya khotbah itu pelayanan pendamaian, main musik itu pelayanan pendamaian. Kalau dikerjakan dengan ada kepahitan hati, ada iri, ada rasa jengkel kepada orang lain, orang itu tidak dipakai, nanti dia kehilangan roh kesulungan. Ayo melayani dengan roh pendamaian, jangan simpan kepahitan-kepahitan apapun, buang semuanya!
4) Lukas 15:29
15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Mementingkan kelompok. Dia hebat melayani, aktif dan setia, tetapi pelayanannya hanya mementingkan kelompok. Sementara pelayanan yang benar mengarah pada kesatuan Tubuh Kristus, tidak ada golongan-golongan. Kalau sekarang kita lihat aktif melayani tetapi mengedepankan kelompok-kelompok. Rasul Palus berkata kamu masih manusia duniawi karena masih ada yang mengatakan aku golongan Paulus, aku golongan Apolos. Inilah yang terjadi sekarang, seharusnya kita satu tubuh Kristus. Beda organisasi tetapi harus satu tubuh Kristus, satu pengajaran, satu baptisan dan seterusnya.
I Korintus 3:3-4
3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
3:4 Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
Jangan ada golongan-golongan. Yesus sudah mati, Dia sudah merubuhkan tembok pemisah, Israel dan kafir bisa disatukan. Koq kita malah bikin golongan-golongan. Untuk persekutuan jangan ada golongan-golongan. Hanya satu persekutuan Tubuh Kristus, pokoknya adalah pengajaran yang benar. Kalau saya ikuti persekutuan banyak dari organisasi lain, bahkan petinggi-petinggi organisasi lain datang mencari pengajaran.
Persekutuan Tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah. Seringkali untuk menikahpun kita masih bikin golongan-golongan. Jangan kawin dengan suku ini, jangan menikah dengan suku itu. Orangnya yang tidak baik, bukan sukunya. Tidak boleh begitu! Apalagi kalau merasa etnisnya paling tinggi. Ini penggolongan-penggolongan dalam nikah, kadang tidak disadari tabiat si sulung di ladang.
5) Lukas 15:29
15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Ini mengungkit-ungkit pelayanan, menggembar-gemborkan pelayanannya karena merasa berjasa. Kalau kita bisa melayani itu hanya karena kemurahan Tuhan, kenapa kita mau bangga-bangga dengan pelayanan yang kita kerjakan. Mungkin orang tidak lihat pelayanan kita, tetapi Tuhan melihat pelayanan kita. Orang tidak anggap pelayanan kita, Tuhan yang anggap pelayanan kita. Tidak usah ungkit-ungkit, saya sudah begini, saya sudah begitu.
6) Tidak menghormati Bapa. Padahal apa yang Bapa miliki adalah miliknya. Artinya melayani Tuhan tetapi dia tidak memiliki Firman, selama ini dia melayani dengan kekuatan sendiri, bukan kekuatan Firman.
7) Mempersalahkan Bapa = ada kebenaran diri sendiri. Membenarkan diri dengan mempersalahkan Firman.
Ini semua harus disucikan supaya jangan kita kehilangan hak anak sulung!
4. Yakobus 1:18
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Mengalami kuasa penciptaan atau pembaharuan oleh Firman pengajaran yang benar. Yang lama-lama, yang tidak berkenan ayo buang semuanya. Biar kita dibaharui dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus.
Apa yang lebih dulu dibaharui?
Wahyu 21:1
21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
Laut tidak ada lagi. Laut menunjuk hati yang bimbang. Jadi yang pertama dibaharui adalah hati bimbang tidak ada lagi.
Yakobus 1:6-8
1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Mulai jangan lagi bimbang soal pengajaran. Tuhan sudah mau datang, lalu masih bimbang soal pengajaran, mana yang benar, mana yang salah. Peganglah pengajaran yang benar yang sudah kita terima dari para pendahulu, yang sudah banyak membenahi hidup kita. Apalagi sudah membenahi nikah kita! Jangan ragu. Kita sudah terima dari pendahulu, kita lihat teladan sampai akhir hidup mereka. Teladani itu, jangan sampai bimbang karena mendengar gosip, mendengar ajaran lain. Pegang teguh Firman pengajaran yang benar! Pengajaran yang benar tertulis di dalam Alkitab. Dibuka rahasianya oleh Tuhan, ayat menerangkan ayat. Tajam menyucikan nikah. Dipraktekan lebih dulu baru diajarkan.
Juga jangan bimbang soal pertolongan dan kuasa Tuhan, harus punya iman. Menghadapi persoalan apapun, tipuan angin kencang, gelombang pencobaan yang menghantam kita, tetap bersandar kepada Tuhan, tetapi berseru, berserah kepada Tuhan, mengandalkan Tuhan lebih dari segalanya. Siapa yang hidupnya tidak pernah dihantam gelombang? Banyak gelombang menerpa kehidupan kita. Bahtera rumah tangga baru satu dua tahun sudah dihantam gelombang, banyak sekali gelombang. Waktu menikah ada gelombang, waktu mau punya anak masih janin dalam kandungan ada gelombang, waktu sudah melahirkan ada gelombang datang, membesarkan anak ada gelombang. Sampai mau punya cucu juga ada gelombang, dalam pelayanan juga banyak gelombang. Tetapi jangan bimbang, hanya berseru, berserah kepada Tuhan. Waktu Tuhan Yesus datang kembali, kita bisa menyambut kedatanganNya di awan-awan. Jika kita kuat teguh hati, kita bisa menantikan Yesus dan memandang wajahNya.
Mazmur 27:14
27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Tuhan Yesus memberkati.