Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 26:40-46
26:40 Tetapi bila mereka mengakui kesalahan mereka dan kesalahan nenek moyang mereka dalam hal berubah setia yang dilakukan mereka terhadap Aku dan mengakui juga bahwa hidup mereka bertentangan dengan Daku
26:41 — Aku pun bertindak melawan mereka dan membawa mereka ke negeri musuh mereka — atau bila kemudian hati mereka yang tidak bersunat itu telah tunduk dan mereka telah membayar pulih kesalahan mereka,
26:42 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan Yakub; juga perjanjian dengan Ishak dan perjanjian-Ku dengan Abraham pun akan Kuingat dan negeri itu akan Kuingat juga.
26:43 Jadi tanah itu akan ditinggalkan mereka dan akan pulih dari akibat tahun-tahun sabat yang dilalaikan selama tanah itu tandus, oleh karena ditinggalkan mereka, dan mereka akan membayar pulih kesalahan mereka, tak lain dan tak bukan karena mereka menolak peraturan-Ku dan hati mereka muak mendengarkan ketetapan-Ku.
26:44 Namun demikian, apabila mereka ada di negeri musuh mereka, Aku tidak akan menolak mereka dan tidak akan muak melihat mereka, sehingga Aku membinasakan mereka dan membatalkan perjanjian-Ku dengan mereka, sebab Akulah TUHAN, Allah mereka.
26:45 Untuk keselamatan mereka Aku akan mengingat perjanjian dengan orang-orang dahulu yang Kubawa keluar dari tanah Mesir di depan mata bangsa-bangsa lain, supaya Aku menjadi Allah mereka; Akulah TUHAN."
26:46 Itulah ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan serta hukum-hukum yang diberikan TUHAN, berlaku di antara Dia dengan orang Israel, di gunung Sinai, dengan perantaraan Musa.
Dalam pasal 26 ini Tuhan memperhadapkan 2 pilihan kepada bangsa Israel:
1. Berkat kalau mereka mau taat pada segala Firman Tuhan (ayat 1-13).
2. Tuhan memperhadapkan kutuk kepada orang Israel yang tidak mau taat (ayat 14-46).
Jadi sikap kita terhadap Firman menentukan kita menerima berkat atau dikutuk oleh Tuhan. Kalau taat kita menerima berkat, kalau tidak taat hanya menerima kutukan Tuhan. Dalam ayat-ayat mengenai kutuk, diselipkan tentang pemulihan. Jadi Tuhan itu Maha Pengampun. Sehancur apapun Israel sehingga dikutuk oleh Tuhan, masih diberikan kesempatan dipulihkan asalkan mereka mau mengakui kesalahan mereka.
Sehancur apapun kerohanian kita, sejahat dan senajis apapun kita, Tuhan masih mau mengampuni asalkan kita mau mengakui segala kesalahan kita. Kita sudah pelajari kerajaan Israel dan kerajaan Yehuda. Kerajaan Israel disebut perempuan murtad, kerajaan Yehuda perempuan tidak setia, masih diberi kesempatan untuk kembali kepada Tuhan. Jadi Tuhan masih mau mengampuni kehidupan yang sudah hancur dan rusak oleh dosa.
Karena dosa yang kita perbuat, ada kerusakan kehancuran rohani kita akibat dosa itu, lalu kita mau kembali kepada Tuhan, memang ada harga yang harus kita bayar.
Imamat 26:41,43
26:41 — Aku pun bertindak melawan mereka dan membawa mereka ke negeri musuh mereka — atau bila kemudian hati mereka yang tidak bersunat itu telah tunduk dan mereka telah membayar pulih kesalahan mereka,
26:43 Jadi tanah itu akan ditinggalkan mereka dan akan pulih dari akibat tahun-tahun sabat yang dilalaikan selama tanah itu tandus, oleh karena ditinggalkan mereka, dan mereka akan membayar pulih kesalahan mereka, tak lain dan tak bukan karena mereka menolak peraturan-Ku dan hati mereka muak mendengarkan ketetapan-Ku.
Seperti Daud, ketika jatuh dengan Betsyeba, kemudian diperingatkan oleh nabi Natan, dia sadar akan dosanya, dia mengakui kesalahannya tetapi ada harga yang harus dia bayarkan. Dia melakukan dosa secara sembunyi-sembunyi, akhirnya dia menghadapi anaknya sendiri melakukan dosa secara terang-terangan. Absalom menghampiri gundik-gundik Daud di depan orang Israel.
Jadi ada harga yang harus kita bayarkan, tetapi dibandingkan pemulihan yang kita alami, berapa harganya itu. Jangan pikir aduh kalau begitu tidak jadi, tidak usah kembali, mau bayar harga! Berapa harga yang kita harus bayar dibanding kemuliaan yang Tuhan sediakan bagi kita.
Ada 2 hal yang membuat Tuhan mau memulihkan Israel.
1. Tuhan mengingat perjanjianNya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.
2. Tuhan mengingat perjanjianNya dengan orang-orang Israel yang keluar dari Mesir.
Kita pelajari Tuhan mengingat perjanjianNya dengan Abraham, Ishak dan Yakub
Kejadian 15:18
15:18 Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:
Perjanjian Tuhan, keturunan Abraham, Ishak dan Yakub, itulah bangsa Israel, akan mewarisi tanah Kanaan. Sekarang perjanjian Tuhan itu untuk Israel secara rohani. Tuhan berjanji akan membawa kita masuk ke Kanaan Samawi, itulah Yerusalem Baru = mau menjadikan kita Mempelai WanitaNya. Bicara Yerusalem Baru itu identik dengan Mempelai Wanita Tuhan.
Wahyu 21:9-10
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Ini perjanjian Tuhan, Tuhan rindu menjadikan kita sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Makanya ketika Tuhan mendapati kita dalam keadaan rusak dan hancur karena dosa-dosa yang kita perbuat sampai puncaknya dosa, Tuhan masih mau memulihkan, karena Tuhan ingat perjanjiianNya dengan kita, Tuhan mau menjadikan kita Mempelai WanitaNya. Sehancur apapun kita, kalau mau kembali kepada Tuhan, mau mengakui kesalahan kita, Dia mau pulihkan, Dia mau jadikan kita Mempelai WanitaNya.
Dulu Abraham tinggal di Ur-Kasdim, kemudian Tuhan panggil mau dibawa ke negeri perjanjian. Jadi untuk bisa masuk Yerusalem Baru menjadi Mempelai Wanita Tuhan, kita harus menerima panggilan Tuhan. Kalau masih di Ur-Kasdim, tidak akan masuk tanah Kanaan. Sekarang Tuhan memanggil kita untuk membawa kita ke Yerusalem Baru. Untuk masuk Kanaan Samawi, Yerusalem Baru, maka kita harus menerima panggilan Tuhan yaitu panggilan Tuhan untuk mengikut Tuhan dan melayaniNya.
Bagaimana praktek menerima panggilan Tuhan? Kita pelajari dari Abraham.
Kejadian 12:1-2
12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
1. Praktek pertama tinggalkan negeri. Artinya untuk bisa mengikut dan melayani Tuhan, maka kita harus lepas dari segala pengaruh dunia. Pengaruh dunia membuat anak Tuhan, pelayan Tuhan tidak setia.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Pengaruh dunia ini macam-macam, ada kesibukan dunia, kesenangan dunia juga kesulitan dunia. Itu semua membuat tidak setia kepada Tuhan, tidak setia dalam ibadah pelayanan. Termasuk kalau hamba Tuhan lepas dari penampilan dunia. Apalagi kami sebagai hamba Tuhan, disoroti! Cara berpakaiannya, dari sikap hidup sehari-hari, jangan ada dikuasai pengaruh dunia, harus lepas dari segala pengaruh dunia.
2. Praktek kedua tinggalkan sanak saudara. Artinya lepas dari daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Sampai perbuatan-perbuatan daging lepaskan semuanya. Sebab daging ini membuat kita tidak bisa taat. Tuhan bilang jalan lurus, kita belok kiri. Dibilang belok kanan, malah belok kiri. Disuruh berhenti, kita jalan terus.
Roma 8:7
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
3. Praktek ketiga tinggalkan rumah bapa. Bapa kita yang lama adalah iblis, sumbernya dosa.
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Berarti lepas dari segala dosa terutama kebencian dan dusta supaya kita bisa menuju Yerusalem Baru.
Setelah menerima panggilan Tuhan, kita mengikut dan melayani Tuhan, hamba Tuhan dan pelayan Tuhan itu masih mengalami pemisahan. Yang akan mewarisi tanah Kanaan adalah keturunan Abraham. Keturunan Abraham masih dibagi 3, ini menunjukan 3 macam kualitas rohani gereja Tuhan, kita berada pada kualitas yang mana. Sudah mengikut dan melayani Tuhan tetapi masih terjadi pemisahan berdasarkan kualitas rohaninya. Kita berkaca pada Firman dan kita melihat kualitas rohani kita sudah sampai pada yang mana.
1. Kualitas debu tanah.
Kejadian 13:16
13:16 Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmu pun akan dapat dihitung juga.
Kualitas debu tanah adalah:
a) Hamba Tuhan pelayan Tuhan yang hanya puas dengan perkara jasmani. Sehingga motivasi pelayanannya hanya mencari perkara yang jasmani. Waktu dia dapat kelihatan sungguh-sungguh beribadah melayani. Begitu tidak dapat, begitu mudah dia meninggalkan ibadah pelayanan untuk mencari perkara yang jasmani. Ikut Tuhan motivasinya apa? Kalau yang jasmani itu kualitas debu tanah!
b) Hamba Tuhan pelayan Tuhan yang kedagingan, hidup menuruti hawa nafsu dagingnya, hidup menuruti keinginan dagingnya, pandangan dagingnya, bertabiat daging, sampai perbuatannya perbuatan daging. Ada 15 jenis perbuatan daging.
Galatia 5:19-21
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: 1percabulan, 2kecemaran, 3hawa nafsu,
5:20 4penyembahan berhala, 5sihir, 6perseteruan, 7perselisihan, 8iri hati, 9amarah, 10kepentingan diri sendiri, 11percideraan, 12roh pemecah,
5:21 13kedengkian, 14kemabukan, 15pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Tabernakel dibangun dengan 16 jenis bahan, kalau ada 15 jenis perbuatan daging, kita tidak bisa dibangun menjadi Tabernakel yang rohani.
Ingat perumpamaan tentang pekerja di kebun anggur, ada yang masuk pagi-pagi benar, ada yang jam 9, jam 12, jam 3 sore ada yang masuk jam 5. Waktu mau menerima upah, muncul tabiat daging. Tabiat daging yang paling menonjol di kebun anggurnya Tuhan adalah iri hati. Bahkan di sini sudah menjadi perbuatan daging.
Matius 20:11-15
20:11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,
20:12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.
20:13 Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?
20:14 Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
20:15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Kalau sudah iri hati pasti timbul persungutan. Yang baru masuk dapat 1 dinar, yang dari pagi juga dapat 1 dinar. Kenapa saya sudah lama di ladang Tuhan pelayananku begini-begini saja, dia masih baru sudah berkembang. Jadinya iri! Siapa yang iri? Yang lama iri kepada yang baru. Kalau belajar tentang Yusuf, siapa yang iri? Kakak-kakak, yang senior iri hati kepada yang yunior, penggenapan Firman sekarang terjadi. Iri hati sehingga timbul persungutan, kalau sudah bersungut pasti mengkritik.
Apa yang menimbulkan iri hati? Upah jasmani. Kalau melayani hanya mencari yang jasmani makanya timbul iri hati, persungutan, kritik dan sebagainya. Semua pandangan matanya terfokus pada perkara yang jasmani. Tunduk terus melihat tanah.
Akibatnya:
Kejadian 3:14
3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
Akibatnya menjadi makanan ular. Kalau kita melayani hanya mengejar yang jasmani akhirnya menjadi makanan ular. Menjadi makanan ular berarti dikuasai setan. Sudah melayani bertahun-tahun tetapi dikuasai setan. Setan itu si jahat. Ada orang yang sudah melayani, sudah bernubuat, mengusir setan, mengadakan mujizat, tetapi Tuhan katakan enyahlah kamu pembuat kejahatan, karena mereka bersekutu dengan setan si jahat!
Kita sudah dipanggil Tuhan, harga panggilan kita seharga Korban Kristus, Yesus sudah mati di kayu salib untuk memanggil kita, terutama bangsa kafir, bangsa yang berdosa untuk mengikut dan melayani Tuhan. Jaga jangan kualitas kita kualitas debu tanah. Banyak yang melayani tetapi Tuhan bilang pembuat kejahatan!
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Bukan hanya sedikit, tetapi banyak orang. Debu tanah ini banyak! Jangan sampai terjadi dalam kehidupanku, bertahun-tahun melayani tetapi Tuhan katakan Aku tidak pernah mengenal kamu!
2. Kualitas pasir
Kejadian 22:17
22:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
Apa itu kualitas pasir?
Habakuk 1:9
1:9 Seluruh bangsa itu datang untuk melakukan kekerasan, serbuan pasukan depannya seperti angin timur, dan mereka mengumpulkan tawanan seperti banyaknya pasir.
Kristen kualitas pasir adalah hamba Tuhan pelayan Tuhan yang masih tertawan. Prakteknya:
a) Hagai 1:1-4
1:1 Pada tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang keenam, pada hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya:
1:2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"
1:3 Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:
1:4 "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?
Bangsa Israel waktu itu ditawan oleh raja Darius, raja dunia. Jadi praktek pertama adalah tertawan oleh dunia. Sudah jadi hamba Tuhan, pelayan Tuhan tetapi tertawan oleh dunia. Tanda-tanda tertawan oleh dunia:
1) Rumah Tuhan menjadi reruntuhan tetapi rumahnya dipapani dengan baik. Artinya hanya sibuk dengan perkara dunia sehingga tidak peduli dengan pembangunan rohaninya. Yang penting dia dapat perkara dunia, rohani itu urusan kebelakang. Apalagi kalau gembala seperti ini, sibuk mencari dan mengejar yang jasmani. Akhirnya pendeta sibuk kerja di dunia, sibuk di dunia politik. Rohani jemaat bagaimana? Rohaninya sendiri runtuh, apalagi rohani jemaat yang dia pimpin. Jangan terjadi dalam kehidupan kita.
2) Mereka berkata sekarang belum waktunya membangun rumah Tuhan. Artinya suka menunda-nunda waktu untuk perkara rohani. Tetapi kalau perkara dunia mereka cepat sekali.
Orang seperti ini bukan bahagia, malah keadaannya sangat memprihatinkan. Bagaimana keadaan hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang tertawan oleh dunia.
Hagai 1:6,10-11
1:6 Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!
1:10 Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya,
1:11 dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."
Ini keadaannya, memprihatinkan! Misalkan pendeta itu sibuk dengan perkara dunia, dia dapat semua kemewahan dunia, ada rumah, ada mobil dia dapat, tetapi sebenarnya keadaannya memprihatinkan.
1) Menabung dalam pundi-pundi yang berlubang. Artinya segala usahanya tidak bisa dinikmati. Oke dia dapat kekayaan, tetapi tidak bisa dinikmati. Kaya tetapi tidak bahagia. Punya kedudukan tinggi di dunia tetapi tidak bahagia, tidak pernah mengalami kepuasan. Dibandingkan orang yang hidupnya sederhana tetapi bahagia karena bersama dengan Tuhan.
2) Tuhan memanggil kekeringan atas gandum, minyak dan anggur. Artinya rohaninya kering, kosong dari Firman (itu gandum), kosong dari Roh Kudus (itu minyak), kosong dari kasih Allah (itu anggur). Kosong semuanya, tidak punya Firman, Roh Kudus dan kasih Allah. Betul-betul kering rohaninya sehingga dia tidak pernah mengalami kepuasan rohani, tidak pernah mengalami kedamaian, sehingga akhirnya mencari kepuasan di dunia, sampai akhirnya mencari kepuasan lewat berbuat dosa. Kalau kering rohani dibiarkan, akibatnya mati. Kalau terus dibiarkan sampai mengalami kematian kedua di neraka, jangan terjadi dalam kehidupan kita!
Kering rohani bisa diraba dari perkataan seseorang. Perkataannya kering, hanya menggosip, menghasut, memfitnah, perkataan yang sia-sia, itu rohani kering. Bagaimana kalau hamba Tuhan sudah seperti itu, rohaninya kering, nanti khotbah bergosip, menghasut, menebar benih kebencian. Kering semuanya!
b) Tertawan oleh manusia.
Keluaran 2:11-12
2:11 Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu.
2:12 Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.
Tertawan oleh manusia itu aktif melayani tetapi hanya memandang manusia, menoleh kanan kiri. Kalau gembala ada baru kelihatan aktif melayani, melayani karena lihat manusianya, bukan melihat Tuhan. Kalau dia hamba Tuhan, dia hanya hamba Tuhan ikut-ikutan. Di mana dia bersekutu, dia tidak mendalami Firman, hanya ikut-ikutan saja. Pokoknya apa dibilang yah dia ikut itu. Kalau mendengar Firman jangan lihat karena yang menyampaikan Firman itu pendeta besar, tetapi diperiksa Firman yang disampaikan. Makanya bawa Alkitab supaya dibaca, dicocokan apa yang pendeta itu khotbahkan. Ikut-ikutan, dibilang ini ikut, dibilang itu ikut. Itu melayani hanya memandang manusia saja. Intinya hanya untuk menyenangkan manusia.
Kalau kami alumni Lempinel hanya untuk menyenangkan gurunya, hanya ikut-ikutan, tetapi tidak pernah mendalami Firman. Bisa khotbah, bisa ambil khotbah guru kami tanpa didalami, tanpa dipraktekan, itu hanya memandang manusia!
Akibatnya menyembunyikan mayat di dalam pasir. Artinya:
1) Menyembunyikan kebusukan, munafik! Di luar kelihatan suci, tetapi bagaimana di dalam! Kalau dalam persekutuan kelihatan suci, tetapi di dalam bagaimana! Hanya mengagung-agungkan hamba Tuhan, bukan Tuhan. Di depan hamba Tuhan itu saja kelihatan benar dan suci. Kelihatan baik pelayanannya, dipercaya ini, dipercaya itu, tetapi didalamnya busuk, ada dosa disembunyikan. Jangan terjadi dalam kehidupan kita.
Saya juga diingatkan Tuhan, saya berfellowship mencari apa? Mau cari nama? Cuma untuk menyenangkan manusia supaya saya dipuji, saya dipercaya ini dan itu? Tetapi bagaimana hatiku, bagaimana pelayananku, bagaimana nikahku, jangan-jangan ada kebusukan di dalamnya! Ini yang harus kita periksa.
2) Penuh kebencian, sampai kebencian tanpa alasan. Inilah kalau cuma ikut-ikut manusia, akhirnya timbul kebencian. Kalau dia sudah tidak dipakai, orang lain yang dipakai oleh manusia, mulai benci, tidak senang, mau menjatuhkan dan menyingkirkan.
c) Tidak taat pada Firman Tuhan. Tuhan suruh membangun malah mereka berkata belum waktunya membangun. Contoh hamba Tuhan yang tertawan adalah Lot. Lot ikut serta dengan Abraham yang menerima panggilan dari Tuhan. Tetapi apakah Lot berhasil mencapai tanah Kanaan? Tidak! Di tengah jalan dia kandas karena dia tertawan oleh manusia, oleh dunia dan oleh dagingnya. Kita lihat awal mulanya perjalanan Lot kandas!
Kejadian 13:10-13
13:10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. — Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. —
13:11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
13:12 Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.
13:13 Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.
Pandangan Lot ini pandangan daging, dia Kristen debu tanah. Lot ini egois! Padahal dia kecipratan menerima berkat dari Tuhan karena dia ikut panggilan Tuhan kepada Abraham. Ketika hartanya sudah semakin banyak, harta Abraham juga banyak, ternaknya banyak, ladang penggembalaan sudah sempit. Akhirnya Abraham panggil, kita cari tempat masing-masing, kalau kau pilih di situ saya ke tempat lain. Kalau dia tahu diri, seharusnya pamannya yang lebih tua yang dia persilahkan lebih dulu memilih. Tetapi dia pilih semua yang enak bagi dagingnya, yang penting dia untung, mau orang lain rugi terserah! Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita sekalian.
Lot ini gambaran kehidupan yang tidak tahu berterima kasih. Banyak kali kita bersikap seperti Lot, lupa siapa yang pembinanya. Saya jadi hamba Tuhan karena ada yang membina saya. Yang membina saya adalah papa dan guru saya di Lempinel, jangan sampai saya melupakan mereka dan berbalik melawan mereka. Sudah diberkati pelayanannya karena pelayanan yang dia terima dari pendahulu, dari guru yang membina dia, dari pembimbingnya, setelah diberkati pelayanannya, berbalik melawan! Ini orang seperti Lot, hamba Tuhan pelayan Tuhan debu tanah, Kristen debu pasir, egois, tidak tahu berterima kasih!
II Timotius 3:1-2
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
Dibuka dengan egois! Berontak kepada orang, juga termasuk berontak kepada pembinanya, pembimbingnya selama ini dan tidak tahu berterima kasih. Ingatlah mereka yang berjasa kepada kita. Kita bisa masuk pengajaran karena ada orang yang menuntun kita kepada pengajaran. Kita mengerti Firman, dibentuk karakter kita karena ada hamba Tuhan yang membimbing kita selama ini. Setelah kita diberkati, setelah sudah dipakai Tuhan, sudah berhasil, jangan lupa mereka, apalagi sampai melawan mereka! Mereka memang ada kekurangan karena mereka manusia seperti kita, tetapi bukan untuk kita umbar kekurangan mereka di mana-mana. Itu Ham yang akan dikutuk oleh Tuhan!
Saya tidak membela orang tua saya, saya tahu beliau ada kekurangan, Musa ada kekurangan, Elia ada kekurangan, doakanlah, bukan untuk kita cerita. Apalagi yang sudah berjasa, dulu kita kayu gelondongan tidak ada bentuk lalu dibentuk oleh hamba Tuhan yang dipakai Tuhan membina dan membentuk kita. Setelah kita dibentuk malah merasa lebih hebat dari yang membentuk, mau melawan, menghina dan seterusnya.
Lot menetap di dekat Sodom. Ini yang saya takut, orang seperti ini akan menikmati berbuat dosa, enjoy dengan dosa, ngeri! Kalau membaca cerita tentang Lot, nikahnya hancur, isterinya menjadi tiang garam, anak-anaknya jatuh dengan dia dan melahirkan bani Amon dan bani Moab yang tidak boleh masuk jemaat Allah! Tuhan tolong, jangan terjadi dalam kehidupan kita.
Satu ketika terjadi peperangan antara raja Sodom dan Gomora bersama sekutunya, melawan raja Kedorlaomer bersama sekutunya. Singkat cerita, Sodom dan Gomora kalah, lalu Lot ditawan oleh raja Kedorlaomer. Ini membuktikan bahwa Lot benar-benar hamba Tuhan pelayan Tuhan yang tertawan.
Kejadian 14:1-3,12
14:1 Pada zaman Amrafel, raja Sinear, Ariokh, raja Elasar, Kedorlaomer, raja Elam, dan Tideal, raja Goyim, terjadilah,
14:2 bahwa raja-raja ini berperang melawan Bera, raja Sodom, Birsya, raja Gomora, Syinab, raja Adma, Syemeber, raja Zeboim dan raja negeri Bela, yakni negeri Zoar.
14:3 Raja-raja yang disebut terakhir ini semuanya bersekutu dan datang ke lembah Sidim, yakni Laut Asin.
14:12 Juga Lot, anak saudara Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh, lalu mereka pergi — sebab Lot itu diam di Sodom.
Lalu bagaimana sikap Abraham terhadap Lot? Kapok, siapa suruh egois, siapa suruh belakangi saya! Sikap Abraham tidak demikian. Kita belajar dari Abraham, buktikan mutu rohani kita bukan mutu pasir dan debu tanah. Kita tunjukan bagaimana peduli kita terhadap hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang tertawan bahkan mungkin sudah merugikan dan menyakiti kita.
Kejadian 13:10-12
13:10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. — Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. —
13:11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
13:12 Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.
1) Menghadapi hamba Tuhan pelayan Tuhan yang tertawan, kita mengalah dan rela dirugikan. Itu berarti mutu rohani kita bukan pasir, bukan debu tanah. Itu diteladankan Abraham dan diajarkan juga oleh Paulus.
I Korintus 6:6-10
6:6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?
6:7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?
6:8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.
6:9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
6:10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Paulus menghadapi sidang jemaat Korintus. Dalam sidang jemaat terjadi perselisihan antara sidang jemaat, ada yang diperlakukan dengan tidak adil dan dirugikan. Paulus menegur, jangan mencari keadilan di dunia, mengalah saja dan lebih suka dirugikan. Ini dalam hal yang jasmani. Tetapi kalau soal kebenaran Firman jangan mengalah, berjuang terus, pertahankan kebenaran Firman. Tetapi kalau perkara-perkara jasmani, perkara tanah, perkara warisan, tidak usah ribut-ribut. Mengalah dan rela dirugikan.
Apakah Tuhan diam? Tuhan pasti membela! Orang yang tidak adil tidak masuk kerajaan Allah, itu pembelaan Tuhan! Sekarang dia dapat tanah kita, dia dapat warisan yang untuk kita, tetapi dia tidak masuk kerajaan Sorga, kita masuk kerajaan Sorga, itulah keadilan Tuhan. Mengalah, tidak usah ribut-ribut kalau kita diperlakukan tidak adil. Memang rasanya sakit bagi daging, tetapi ada pembelaan Tuhan. Seperti Abraham, dia semakin kaya dan diberkati Tuhan. Lot bagaimana? Dia semakin hancur. Orang yang tidak adil akan semakin hancur, jasmaninya hancur, rohaninya semakin hancur dan arahnya ke neraka, tidak masuk kerajaan Sorga. Kita diperlakukan tidak adil, kita dibela Tuhan, semakin diberkati, semakin dipelihara oleh Tuhan.
Biar kita belajar seperti Abraham, menghadapi hamba Tuhan pelayan Tuhan, Kristen debu tanah, Kristen pasir, Kristen yang tertawan, tunjukan sikap bahwa kita adalah kehidupan yang rohani. Mengalah, diam saja, rela diperlakukan tidak adil karena kita tahu Tuhan pasti membela.
Orang yang tidak adil disamakan dengan pemburit, sama dengan banci! Tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Sorga.
I Korintus 6:9
6:9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
2) Waktu Lot tertawan, Abraham berusaha membebaskan.
Kejadian 14:14-16
14:14 Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan.
14:15 Dan pada waktu malam berbagilah mereka, ia dan hamba-hambanya itu, untuk melawan musuh; mereka mengalahkan dan mengejar musuh sampai ke Hoba di sebelah utara Damsyik.
14:16 Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot, anak saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga perempuan-perempuan dan orang-orangnya.
Ketika kita melihat hamba Tuhan pelayan Tuhan yang tertawan kemudian berada dalam kesusahan, ada di ambang kehancuran, kita harus berupaya untuk menolong! Kalau kita ikut seperti mereka cerita-cerita kekurangan mereka, sama saja kita dengan dia! Waktu dalam keadaan seperti itu kita harus berupaya untuk menolong. Bagaimana caranya? Kita harus memiliki angka 318 secara rohani. Apa itu? 318 = 300 + 10 + 8
Ø Angka 300
Hakim-hakim 7:6-7
7:6 Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air.
7:7 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu; tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat kediamannya."
300 orang ini yang tetap bersama-sama berjuang dengan Gideon, yang lain pulang. Jadi angka 300 ini angka setia. Untuk menolong orang lain kita harus lebih dahulu setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kita lihat hamba Tuhan pelayan Tuhan yang tidak setia, ditawan oleh dunia, untuk menolong dia kita harus tunjukan kesetiaan kita kepada Tuhan. Kalau sama-sama tidak setia bagaimana bisa menolong!
Angka 300 juga angka bergaul karib dengan Tuhan. Tekun dalam penggembalaan, bergaul dengan Tuhan dulu baru kita menolong orang lain.
Kejadian 5:22
5:22 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
Mulai dari saya hamba Tuhan, ada pelayan Tuhan yang ditawan oleh dosa, oleh daging, oleh dunia, untuk menolong pelayan Tuhan seperti itu tunjukan keteladanan kesetiaan, bagaimana bergaul karib dengan Tuhan. Kalau jemaat nglencer ke sana kemari, bagaimana mau menolong jemaat yang tidak setia.
Ø Angka 10 menunjuk Firman sepenuh. Bagaimana mau menolong orang lain kalau hidup kita kosong dari Firman, tidak bisa! Hidup kita harus diisi dengan Firman sepenuh, Firman mendarah daging dalam hidup kita baru kita menjadi kesaksian sehingga bisa menolong orang lain. Untuk menolong pelayan Tuhan yang ditawan oleh daging tunjukan ketaatan pada Firman. Tunjukan bukti kesucian kita kepada orang yang ditawan oleh dosa, sehingga mereka bisa tertolong.
Ø Angka 8 adalah angka pembaharuan. Tunjukan keubahan hidup untuk menolong orang. Kita mau menolong orang lain tetapi kita sendiri tidak berubah, bagaimana bisa! Ingat waktu hukuman air bah, yang selamat hanya 8 orang. Itu bicara pembaharuan yang dimulai dari baptisan air. Jika ada yang merindu ayo masuk dalam baptisan air supaya kita menghasilkan keubahan hidup, pembaharuan hidup sehingga bisa menolong orang yang ditawan oleh dosa, oleh daging dan oleh dunia.
Kalau disimpulkan angka 300, 10 dan 8 semua kita dapatkan dalam penggembalaan. Bergaul erat dengan Allah itu ada dalam penggembalaan. Firman sepenuh, ada dalam penggembalaan. Pembaharuan terjadi itu kuasa ibadah di dalam penggembalaan. Jadi mau tolong orang kita harus tergembala dulu. Gembala mau tolong jemaat, gembala harus mantap tergembala. Kita mau tolong sesama kita yang tertawan, harus mantap tergembala.
318 orang ini adalah orang-orang yang lahir di rumah Abraham.
Kejadian 14:14
14:14 Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan.
Abraham gambaran Allah Bapa. Rumah Abraham berarti rumahnya Tuhan. Itulah penggembalaan. Mau menolong orang kita mantap dulu tergembala baru bisa menolong sesama kita. Dikatakan mereka adalah orang-orang yang terlatih. Di dalam penggembalaan kita dilatih oleh Tuhan untuk bisa berperang melawan dunia dengan segala pengaruhnya, berperang melawan dosa, berperang melawan daging kita sendiri sehingga bisa menolong orang-orang yang tertawan. Kita menjadi orang yang terlatih sehingga bisa dipakai Tuhan membebaskan sesama yang tertawan.
3. Seperti bintang di langit.
Kejadian 22:17
22:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
Kristen bintang ini yang harus menjadi mutu rohani kita. Praktek hamba Tuhan pelayan Tuhan seperti bintang:
a) Daniel 12:3
12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Bintang adalah hamba Tuhan pelayan Tuhan yang bijaksana. Ingat perumpamaan tentang membangun rumah, ada yang di atas pasir, ada yang di atas batu. Orang bodoh membangun rumahnya di atas pasir, yaitu orang yang mendengar Firman tetapi tidak melakukan. Orang bijaksana membangun rumah di atas batu yaitu orang yang mendengar dan melakukan Firman. Itulah bintang, hamba Tuhan pelayan Tuhan yang melakukan Firman. Firman kita dengar untuk kita lakukan, bukan untuk diperdebatkan, dikritik, dilawan, tetapi untuk dipraktekan.
b) Hamba Tuhan pelayan Tuhan seperti bintang menuntun banyak orang kepada kebenaran. Artinya menjadi terang kesaksian untuk menuntun banyak orang kepada kebenaran. Dalam keluarga, jadilah bintang dalam rumah tangga. Mungkin masih banyak yang gelap, ayo kita jadi saksi, bawa mereka pada kebenaran. Dalam pergaulan, yang gelap-gelap itu kita terangi, bawa mereka pada kebenaran. Kita berdoa, mau menggelar ibadah natal persekutuan, ayo kita undang, bawa orang mendengar Firman, bawa pada kebenaran.
c) Filipi 2:15
2:15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
2:16 sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
Bintang adalah kehidupan yang tidak bisa dicemari! Biar tinggal di tengah-tengah angkatan yang bengkok, dia tidak tercemar = kehidupan yang kuat dan teguh hati. Posisi bintang berada dalam tangan kanan Tuhan.
Wahyu 1:16
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Ini hasil yang akan kita raih kalau kualitas rohani kita seperti bintang di langit.
Mazmur 138:7-8
138:7 Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku.
138:8 TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!
a) Tangan kanan Tuhan mempertahankan hidup kita. Artinya Tuhan memberi daya tahan kepada kita dalam menghadapi kesesakan, himpitan dan banyak tantangan. Kita tidak mundur, tidak kecewa, tidak putus asa, tetapi bertahan dalam pengajaran, dalam pelayanan sampai garis akhir hidup kita.
b) Tangan kanan Tuhan menyelamatkan = menyelesaikan segala masalah bagi kita. Apapun persoalan dan tantangan yang kita hadapi, pergumulan apapun, sampai yang mustahil, tangan kanan Tuhan menyelesaikan semuanya bagi kita.
c) Tangan kanan Tuhan yang penuh kasih setia menuntun kita sampai ke Yerusalem Baru, sampai kita berhasil menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna.
Apapun keadaan kita, sudah hancur dan rusak oleh dosa, Tuhan mau pulihkan. Karena Tuhan ingat perjanjianNya dengan kita, dia mau menjadikan kita Mempelai WanitaNya. Dulu pelayan Tuhan, kemudian hancur, Tuhan mau pulihkan kembali. Tinggal kita mau datang pada Tuhan atau tidak. Kalau kita mau kembali kepada Tuhan maka tangan kanan Tuhan mempertahankan hidup kita, menyelamatkan hidup kita, menyelesaikan semuanya dan menuntun kita sampai ke Yerusalem yang baru.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar