Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Ada 7 hal tentang pengikutan gereja Tuhan kepada Tuhan Yesus:
1. Bagaikan desau air bah (ayat 2a).
2. Bagaikan deruh guruh yang dahsyat (ayat 2b).
3. Bagaikan bunyi kecapi (ayat 2c).
4. Ada nyanyian baru (ayat 3).
5. Murni sama seperti perawan (ayat 4a).
6. Menjadi korban sulung bagi Allah (ayat 4b).
7. Tidak berdusta = tidak bercela (ayat 5).
Kita membahas pada poin kelima, murni seperti perawan. Praktek murni seperti perawan:
I Korintus 7:29,34
7:29 Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri;
7:34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.
Perempuan yang tidak bersuami atau gadis, dia memusatkan perhatian pada perkara Tuhan. Jadi praktek murni seperti perawan adalah memusatkan perhatian pada perkara Tuhan, perkara yang rohani, perkara yang kekal. Kalau pada perkara yang jasmani kita sudah begitu menaruh perhatian, padahal itu bersifat fana, apalagi yang rohani, seharusnya perhatian kita lebih dari pada memperhatikan yang jasmani. Kita memperhatikan study, pekerjaan dan lain sebagainya, tetapi yang terutama kita perhatikan adalah perkara Tuhan, perkara yang rohani.
Ada 3 perkara Tuhan yang harus kita perhatikan:
1. Perkataan Tuhan = Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan.
2. Kemurahan Tuhan. Kita ini bangsa kafir, bangsa kafir hanya seperti keledai. Keledai itu lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya. Tetapi ada anak domba yang tersembelih, itulah Yesus yang mati ganti kita, sehingga kita bangsa kafir mendapat kemurahan. Kita bisa hidup, bisa beribadah melayani Tuhan dan kita dibentuk menjadi umat yang layak bagi Tuhan. Praktek memperhatikan kemurahan Tuhan adalah jangan sombong, tetapi takutlah.
3. Kerajaan Sorga. Ini yang akan kita pelajari.
II Petrus 1:11
1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Perhatian kita yang utama harus masuk kerajaan sorga. Kita menaruh perhatian dengan serius untuk mengejar sesuatu di dunia ini, mengejar gelar, mengejar cita-cita, yang hebat kita dapatkan di dunia ini, tetapi kalau tidak masuk kerajaan sorga, sia-sia semuanya. Kaya, punya kedudukan, punya ijazah, tetapi tidak masuk kerajaan sorga, sia-sia semuanya! Apalagi kalau sudah tidak punya, kemudian tidak masuk lagi dalam kerajaan sorga, betapa memprihatinkan kehidupan seperti itu.
Untuk masuk kerajaan Sorga ada jalannya. Jalan masuk kerajaan Sorga:
1. Kisah Para Rasul 14:22
14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
Rasul-rasul menasihati supaya murid-murid bertekun dalam iman. Jadi jalan pertama adalah bertekun dalam iman = jalan iman. Ini ruas jalan yang pertama, kita harus menempuh jalan iman. Iman yang benar adalah iman yang timbul dari mendengar Firman, Firman Kristus, Firman dalam urapan Roh Kudus.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Yang heran katanya orang Kristen tetapi tidak suka dengar Firman, lebih suka dengar dongeng, lebih suka dengar gosip. Dengar Firman lama sudah mengomel, bersungut-sungut. Di rumah tidak suka baca Alkitab, di gereja tidak diajar lagi baca Alkitab, lalu apa yang mau dibaca? Tetapi mengaku orang Kristen, merindu masuk kerajaan sorga. Kalau kita mau masuk dalam kerajaan sorga maka harus banyak dengar Firman, bertekun dalam iman, menempuh jalan iman.
Praktek bertekun dalam iman atau menempuh jalan iman:
a) Tetap percaya Yesus apapun yang dihadapi, apapun resikonya. Percaya Yesus sampai garis akhir hidup kita, sampai Tuhan datang atau sampai kita dipanggil Tuhan.
Lukas 18:8
18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Sekarang ini apalagi dengan era digitalisasi, semua bisa kita lihat di yutub, banyak yang justru imannya mulai tergerus, karena melihat perdebatan-perdebatan di media sosial antara orang Kristen dengan agama lain.
Apalagi kalau sudah diserang kepercayaan kepada Yesus, itu karena imannya tidak kuat, jarang dengar Firman. Kalau dia tidak suka dengar Firman, tidak punya iman yang kuat, bisa dia berkata ‘iya yah, betul yah’. Baru digoda dengan pekerjaan sudah menyangkal Yesus. Baru digoda dengan jodoh, sudah menyangkal Yesus. Mari tetap percaya dan tetap beriman kepada Yesus.
b) Tetap hidup di dalam kebenaran.
Galatia 3:11
3:11 Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."
Tetap hidup dalam kebenaran artinya tidak mau berbuat dosa sekalipun ada godaan, paksaan, ancaman, ada keuntungan, ada kesempatan. Kaum muda perhatikan, sampai puncaknya dosa tidak mau berbuat sekalipun ada kesempatan, hanya berdua-dua, tidak ada orang tua. Kaum muda masa permulaan nikah dijaga kekudusannya. Secara rohani harus tampil sebagai perawan suci. Secara jasmani juga dijaga kesucian masa mudanya.
Kalau kita menghadapi masalah, lalu ada tawaran jalan keluarnya dengan berbuat dosa itu bukan jalan keluar, itu jalan menuju kebinasaan! Itu jalan ke neraka, bukan jalan ke kerajaan sorga.
c) Tegas berpegang pada ajaran yang benar, ajarannya Yesus, ajaran yang sehat, itulah Firman yang tertulis dalam Alkitab, dibuka rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab dan tajam menyucikan. Apa pun tantangannya, tegas berpegang pada ajaran yang benar.
I Timotius 4:1
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
Waktu kemudian itulah waktu kita sekarang ini. Yang satu mengajarkan A, yang lain mengajarkan B, ada lagi C. Jadinya dicampur, jadilah sirup ABC. Dalam gereja dicampur ajarannya, tambah bingung jemaatnya. Bagaimana tanggung jawab gembala di hadapan Tuhan kalau ada jemaat meninggal sementara dia ajarkan A, kemudian dia rubah menjadi B, katanya B yang benar. Kalau berubah lain kali A, lain kali B, jemaat bingung mana ajaran yang benar.
Ajaran yang benar itu tertulis di dalam Alkitab, dibuka rahasianya oleh Tuhan ayat menerangkan ayat, bukan ditafsirkan manusia, tajam menyucikan, lalu yang memberitakan hidup berpadanan dengan apa yang dia ajarkan. Ajarkan A tetapi hidupnya B, tidak sesuai ajaran yang dia ajarkan.
Bapak ibu boleh menilai, saya sebagai gembala mengajar A hidup saya A atau B. Kalau bapak ibu temukan tidak sesuai dengan yang dia ajarkan, jangan mau digembalakan di sini. Itu berarti bukan dibawa ke kerajaan sorga, tetapi malah dibawa ke neraka.
II Petrus 2:1
2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Bukan dari luar, guru palsu itu di antara kamu, di antara pengikut Yesus, di antara orang Kristen. Bahkan mungkin di antara keluarga kita. Ajaran palsu itu membawa pada kebinasaan. Hati-hati dalam mendengar, harus teliti dalam mendengar. Bukan hanya karena melihat pendeta besar, pendeta terkenal, lalu langsung ditelan mentah-mentah. Harus lebih teliti mendengar yang dia ajarkan itu ajaran benar atau tidak.
Ibrani 2:1
2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
Telitinya bagaimana? Lihat ajarannya, cocokkah ada di dalam Alkitab. Kemudian lihat nikahnya, lihat tahbisannya cocok tidak dengan Firman Tuhan. Kalau belum tahu nikah dan tahbisannya, lebih baik yang pasti-pasti saja yang kita dengar, yang sudah kita tahu. Dan lihat buah-buah pelayanannya, ada atau tidak.
Ini praktek bertekun dalam iman, menempuh jalan iman. Tetap percaya Yesus apapun yang dihadapi. Tetap hidup benar apapun yang dihadapi, tetap pegang ajaran yang benar apapun resikonya.
Kalau ajaran yang kita terima dari pendahulu, kita lihat akhir hidupnya pendahulu-pendahulu kita yang tetap teguh dalam pengajaran, tidak usah kita ragu!
Ibrani 13:7
13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
Dulu bagaimana akhir hidupnya? Kita sudah lihat akhir hidupnya bapak gembala. Yakin yang dia ajarkan ajaran yang hidup karena hidup beliau sesuai dengan ajaran yang dia ajarkan. Tidak usah ragu kalau mendengar ada suara-suara sumbang. Dengar saja suara Yesus, suara Firman Tuhan.
2. Kisah Para Rasul 14:22b
14:22b bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
Ini yang banyak orang tidak suka, jalan sengsara! Sengsaranya bukan hanya 1 kali tetapi banyak sengsara. Yang menempuh jarak jauh datang beribadah ada sengsaranya, yang dekat datang ibadahnya ada juga sengsaranya, yang tergembala secara virtual juga banyak sengsaranya. Memang harus menempuh jalan salib sengsara daging karena Yesus maka kita layak masuk kerajaan sorga. Dalam gereja diajar salib, bukan diajar enak-enak ‘ngapain pukul salib, Yesus sudah pikul salib, kita tidak usah, kita sudah diselamatkan’. Betul kita sudah diselamatkan, tetapi Alkitab mengatakan kerjakanlah keselamatanmu. Caranya bagaimana? Pikul salib! Pikul salib ikut Yesus.
II Tesalonika 1:3-5
1:3 Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu,
1:4 sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita:
1:5 suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.
Ayo pikul salib mulai dari kami gembala yang mengajar. Rasul Paulus berkata justru waktu dia dipenjara, menjadi penghiburan bagi jemaat. Dan dia bisa menulis surat yang dituliskan kepada jemaat. Justru dalam sengsara, dalam pengalaman salib, Tuhan bukakan rahasia Firman. Rumus bagi kami gembala untuk mendapat pembukaan rahasia Firman adalah salib. Salibnya makin besar, makin luar biasa pembukaan rahasia Firman yang boleh dinikmati oleh sidang jemaat. Saya berbahagia dan bersyukur ketika salibnya bertambah besar, secara daging saya tidak bisa, tetapi dikuatkan oleh Tuhan ketika membaca Firman dalam doa pagi. Justru dalam penjara, Paulus menjadi penghiburan bagi jemaat.
Filipi 1:12
1:12 Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,
Apa yang terjadi pada Paulus itu adalah pengalaman salib, dia mengalami pengalaman salib maka kemajuan injil terjadi. Hamba Tuhan mengalami pengalaman salib, pembukaan Firman semakin nyata. Siapa yang menikmati? Sidang jemaat. Jadi tidak usah bilang kasihan pak gembala, doakan supaya kuat, tidak usah dikasihan-kasihan.
Filipi 1:13-14,7
1:13 sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus.
1:14 Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut.
1:7 Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil.
Kita bersyukur karena jalan salib rahasia Firman dibuka. Kalau ada pembukaan Firman ada pembukaan pintu-pintu yang tertutup di dunia ini. Makanya saya bersyukur kenapa saya Tuhan kirim dan Tuhan latih saya melalui 2 hamba Tuhan dan dididik keras, baik oleh guru saya di Malang maupun oleh gembala di sini orang tua saya di sini. Teman-teman saya kira enak jadi pengerja sama orang tua sendiri. Justru hamba Tuhan yang lain tidak dimarah, anaknya yang dimarah. Tuhan izinkan itu semua terjadi supaya ada kemajuan injil, kita tidak menghindar dari salib.
II Korintus 1:5
1:5 Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.
Memang berlimpah-limpah sengsaranya, tetapi Tuhan berikan penghiburan. 1 saja jemaat sungguh-sungguh, itu sudah menjadi penghiburan bagi hamba Tuhan. Apalagi kalau ada 2 atau lebih.
II Korintus 1:6
1:6 Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.
Jemaat terhibur, pak gembala sengsara tetapi sudah beli mobil. Jangan marah iri, gembala naik mobil, torang jemaat jalan kaki! Waktu gembala menderita sengsara jemaat terhibur, puji Tuhan saya dilayani hamba Tuhan yang sungguh-sungguh. Setelah Tuhan menghibur gembalanya, jemaat tambah terhibur juga, puji Tuhan ada jemputan. Apa lagi kalau Tuhan kirim bis, semua nanti dijemput.
Ayo tempuh jalan salib, jangan dihindari itu! Apalagi kami hamba Tuhan, itu untuk kemajuan injil, kemajuan pekerjaan Tuhan.
Ada keadilan penghakiman Tuhan di sini.
II Tesalonika 1:5
1:5 suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.
Kita sekarang menderita karena ibadah, karena pelayanan, kita layak masuk kerajaan Sorga. Inilah adilnya pengadilan Tuhan. Sebaliknya mereka yang senang-senang dagingnya, tidak mau sengsara, tidak boleh masuk kerajaan sorga. Saya berbahagia bisa menerangkan ini, ayo tempuh jalan salib, jangan belok kiri kanan, lurus saja, ikut jalan salib sampai mencapai kesempurnaan.
Ada 2 macam pintu dan jalan yang diperhadapkan kepada kita untuk dipilih. Tuhan tidak pernah memaksa, Tuhan kasih pilihan. Dan pilihannya cuma 2 supaya tidak bingung.
Matius 7:13-14
7:13 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
7:14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."
a) Pintu lebar dan jalan lebar. Ini adalah jalan yang enak bagi daging. Mau ikut Yesus yang enak-enak saja bagi daging, tidak mau yang susah. Menuju ke mana? Jalan lebar menuju kebinasaan kekal di neraka. Pengajaran yang benar itu memang pintu yang sempit. Orang bilang, jangan kamu ke pengajaran tidak bisa begini tidak bisa begitu. Lebih baik di sini masih bisa, aman bebas, mau melayani tidak bertobat boleh. Itu jalan lebar, jalan menuju kebinasaan.
b) Pintu yang sempit dan jalan yang sempit itu jalan salib, sengsara daging karena Yesus. Arahnya menuju hidup yang kekal.
Tuhan tidak pernah memaksa, mau menuju jalan lebar silahkan. Mau ikut jalan sempit, memang itu yang harus kita tempuh sekalipun sakit bagi daging, tetapi menuju kerajaan sorga. Banyak yang memilih pintu dan jalan yang lebar. Ini penggenapan Firman, banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih. Banyak orang Kristen, tetapi yang mau pilih pintu sempit itu sedikit, yang mau memilih jalan yang lebar banyak.
Sedikit yang mau menempuh jalan salib. Nubuatannya waktu bangsa Israel keluar dari Mesir, laki-laki berusia 20 tahun ke atas yang dihitung ada 603.550. Dari antara mereka itu yang masuk ke tanah Kanaan hanya 2 orang yaitu Yosua dan Kaleb. Jadi jangan kecil kalau orang bilang kamu jemaat kecil, mau dihitung dengan jari belum habis ini jari sudah habis kamu dihitung.
Kenapa banyak yang menempuh jalan lebar? Karena ikut Yesus hanya melihat yang jasmani. Dan dikuatkan lagi dari mimbar, diberkati, selamat, tetapi tidak diajar tentang salib.
Tuhan tahu untuk menempuh jalan salib kita tidak mampu, sebab itu Tuhan berikan Roh Kudus kepada kita, Roh Penolong.
I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Kalau kita dianggap layak memikul salib, tentu dianggap layak masuk dalam kemuliaan kekal dan Roh Kudus diberikan kepada kita. Pikul salib, Tuhan kasih Roh Kudus, Roh Kemuliaan.
Kegunaan roh kemuliaan:
a) Memberikan kebahagiaan menghadapi salib. Orang yang lihat geleng-geleng kepala, kasihannya. Tetapi kita berbahagia, kita bersukacita sebab kita tidak sendiri, kita ada bersama Yesus
b) Memberi kemuliaan = mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani. Apa yang dibaharui? Hatinya lebih dulu dan juga mulut. Kalau 2 ini sudah dibaharui maka semua dibaharui.
II Korintus 4:16
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
Hati dibaharui menjadi tidak tawar hati. Manusia pada umumnya kalau sengsara pasti tawar hati, kecewa, putus asa, stress, depresi. Tetapi kalau kita bisa menikmati, kita tidak tawar hati.
II Korintus 4:17-18
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Bukti hati sudah dibaharui, penderitaan yang kita alami kita anggap penderitaan ringan, sebab kalau dibandingkan dengan kemuliaan kekal penderitaan kita itu tidak ada artinya. Hati dibaharui, tidak tawar hati, tidak kecewa, tidak putus asa, tetapi kuat teguh hati, tabah.
II Korintus 5:6-8
5:6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,
5:7 — sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat —
5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
Roh Kudus mengubahkan hati dan mengubahkan mulut. Mulut tidak bersungut tetapi mengucap syukur, menyembah Tuhan. Waktu diizinkan sengsara, dikata-katai orang, tinggal menyembah haleluya. Difitnah, dirugikan, tinggal menyembah haleluya.
Keubahan hidup itu mujizat rohani, yakinlah mujizat jasmani juga Tuhan akan berikan kepada kita. Seperti bangsa Israel menghadapi laut Teberau, ada angin timur yang bertiup keras membelah laut Teberau, itu Roh Kudus. Kalau itu angin biasa, manusia yang menyeberang terlempar juga ke sana kemari. Ada pembukaan jalan dari masalah sampai dari masalah yang mustahil sekalipun.
3. II Petrus 1:10-11
1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Ini yang ketiga, teguh dalam panggilan dan pilihan Tuhan = jalan ibadah pelayanan. Aktivitas kita dalam kerjaan sorga adalah beribadah. Kita rindu masuk sorga tetapi masa malas beribadah. Masa di sorga mau izin, izin Tuhan mau cari angin dulu. Tidak bisa, di sorga kita beribadah sepanjang waktu. Di bumi malas beribadah, tidak mungkin masuk dalam kerajaan sorga. Memang tidak gampang menempuh jarak jauh datang beribadah. Mau beribadah secara virtual, orang hina-hina, menyembah yutub dan lain-lain. Kita perjuangkan itu, teguh dalam panggilan dan pilihan! Apa lagi yang sudah melayani, jangan bolong-bolong. Ibadah pelayanan itu adalah pintu gerbang sorga. Kita tadi melewati jalan-jalannya, begitu sudah sampai di depan pintu gerbang, tidak mau masuk pintu gerbang, tidak mau beribadah. Sudah capek melewati jalannya, begitu sampai pintu gerbangnya tidak mau masuk. Itu sama dengan orang di luar sana yang tidak percaya Yesus. Ayo tempuh jalannya sampai mencapai pintu gerbang sorga.
Nubuatannya waktu Yakub dapat mimpi ada malaikat turun naik sorga lewat sebuah tangga. Lalu Yakub berkata sesungguhnya ini rumah Allah, ini pintu gerbang sorga. Pintu gerbang sorga itu ibadah.
Kejadian 28:16-17
28:16 Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."
28:17 Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."
Ayo gairahkan hidup kita untuk aktif beribadah melayani Tuhan. Apapun halangannya kita terobos untuk beribadah melayani Tuhan. Memang untuk hidup beribadah akan menderita. Bukan sekedar beribadah tetapi sampai hidup beribadah, ibadah menjadi kebutuhan utama.
II Timotius 3:12
3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
Kita berada di daerah mayoritas, ibadah kita tidak ada yang menghalangi, bebas. Paling sesama orang Kristen saja yang mencibir. Tetapi mereka yang tinggal di daerah minoritas, untuk ibadah setengah mati. Ayo kita berupaya untuk selalu hidup beribadah apapun tantangannya, karena kita sedang masuk dalam kerajaan sorga. Kita datang beribadah saat siang hari ini, kita sedang masuk kerajaan sorga. Kalau sudah masuk jangan keluar lagi. Sudah melayani jangan keluar lagi, sudah masuk dalam pintu kerajaan sorga, kenapa mau keluar lagi. Apa yang menyebabkan keluar lagi? Sebab daya tarik dunia! Entah itu kesibukan dunia, kesusahan dunia, kesulitan dunia, kesenangan dunia. Kadangkalah kita terlalu mengentengkan Tuhan, dalam ibadah kita ketemu dengan Tuhan tetapi tidak suka. Namun kalau mau ketemu dengan orang di dunia ini senang sekali, ketemu pejabat suka sekali. Tetapi di sini tidak ada yang seperti itu, semua di sini mau beribadah melayani Tuhan
Praktek teguh dalam panggilan dan pilihan Tuhan:
a) Harus mantap dalam jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan. Jabatannya apa? Mungkin sebagai paduan suara, harus mantap. Sebagai pelayanan perjamuan suci, pelayan pundi, pembersih gereja, jangan dikecilkan! Kalau tidak ada yang membersihkan gereja, mau berlutut saja sudah pilih-pilih mau berlutut di mana karena kotor semuanya. Mari mantap dalam jabatan pelayanan, jangan gampang-gampang ditinggal jabatan pelayanan, ayo dikerjakan sungguh-sungguh.
Pelayan Tuhan itu tiang penopang, kamu akan menjadi sokoguru dalam kerajaan Sorga. Coba kalau tiangnya goyang-goyang, tidak akan berani masuk dalam gereja ini. Semakin tinggi bangunannya kalau makin goyang-goyang, semua takut, lari semua. Tetapi kalau mantap, jemaat yang melihat hamba Tuhan itu, pelayan Tuhan itu mantap melayani, dia jadi semangat juga ‘saya juga rindu melayani seperti dia, dia sungguh-sungguh melayani’. Tetapi kalau sebulan sekali melayani, 2 bulan sekali melayani, jangan-jangan melayani cuma kalau desember. Jadi tersandung orang lihat. Itu Kristen kapal selam, timbul tenggelam. Kalau kapal selam itu lama dia di bawah, nanti muncul kalau Paskah, nanti mucul pas desember. Tuhan tolong, jangan kita seperti itu.
Jabatan pelayanan itu dari Tuhan, kemurahan Tuhan kalau kita bisa mendapat jabatan pelayanan. Siapa kita ini, sebenarnya tidak boleh melayani. Coba kerja di dunia, bagaimana kiri-kira kalau hari ini masuk, besok tidak masuk, lalu tidak masuk terus. Bisa-bisa dapat surat peringatan bahkan sampai pemecatan. Di dunia saja ada aturannya, dalam kerajaan Sorga lebih ketat lagi aturannya. Di dunia sungguh-sungguh, tidak mau asal-asalan, masa dalam kerajaan sorga asal-asalan, jangan begitu! Lebih baik jangan melayani kalau hanya timbul tenggelam melayani, cuma jadi sandungan bagi orang lain! Lebih baik lagi bertobat dari timbul tenggelamnya, layani Tuhan sungguh-sungguh. Tiang tetap ditempatnya, jangan geser-geser.
Di dalam kerajaan sorga kegiatan kita adalah beribadah.
Wahyu 22:3
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
Bapak ibu yang sudah ambil formulir untuk pelayanan, tanggung jawabnya kepada Tuhan, bukan kepada saya! Apa yang bapak ibu isi di situ kemudian ditandatangani, itu tanda tangan kepada Tuhan, bukan dengan saya. Sungguh-sungguh, jangan dipermainkan pelayanan. Ingat Esau, jubahnya dia taruh-taruh di rumah. Akhirnya pulang di rumah dia mau pakai jubah sudah tidak ada, sudah diambil Yakub. Yakub dapat berkat sulung, Esau tidak dapat, cuma tangisan air mata. Jangan sampai jubah kita diambil orang. Tidak usah jubahnya, kursinya di gereja diduduki orang saja sudah bingung. Apalagi kalau jabatannya diambil orang.
b) Roma 14:17-18
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
Beribadah melayani harus sesuai dngan kerajaan sorga. Apa itu ibadah sesuai kerajaan sorga? Bukan soal makan minum, berarti bukan soal yang jasmani. Lain kali ibadah hanya dikemas dengan perkara jasmani. Apa yang seringkali ditampilkan dalam ibadah? Hiburan daging, kesenangan daging. Apalagi kalau ibadah hanya cari berkat jasmani supaya diberkati. Kalau kita datang beribadah supaya diberkati itu sama saja dengan yang pergi ke gunung kawi bawa sesajian minta berkat.
Kita beribadah melayani sistem kerajaan sorga. Apa itu sistem kerajaan Allah? Kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
1) Kebenaran
Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Kebenaran itu Firman yang menguduskan, Firman yang menyucikan. Jadi ibadah sistem kerajaan sorga di dalamnya menampilkan Firman yang menyucikan. Memang sakit bagi daging, tetapi menyucikan kita. Kesempatan utama untuk menikmati Firman adalah dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, kita mengalami penyucian.
2) Damai sejahtera
I Tesalonika 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Damai sejahtera itu adalah hasil dari penyucian. Kalau sudah disucikan kita damai. Buktinya damai adalah memandang Tuhan, artinya bisa menyembah.
Ibrani 12:14
12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Kalau sudah suci, damai, bisa memandang Tuhan dalam penyembahan, bisa menyembah Tuhan. Ini ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
3) Sukacita oleh Roh Kudus, kerjakan dengan sukacita, bukan loyo, bukan malas. Berkobar-kobar melayani Tuhan, ini ketekunan dalam ibadah raya.
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Kalau paduan suara latihannya semangat, semua semangat menyala-nyala, tidak loyo-loyo. Bukan sukacita daging. Kalau sukacita daging pulang ibadah loyo lagi. Kalau sukacita Roh Kudus pulang ibadah tetap bersukacita. Ada Roh Kudus di hati yang membuat kita berkorbar-kobar melayani Tuhan.
Jadi tanda ibadah sistem kerajaan sorga adalah ibadah sistem penggembalaan. Tekuni penggembalaan.
Ketika kita mau menempuh jalan iman, jalan salib, jalan ibadah pelayanan dan kita betul-betul mengalami sukacita dalam ibadah, ada kepuasan sorga dalam ibadah pelayanan, hasilnya kita menerima 2 sayap burung nazar yang besar.
I Timotius 6:6
6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
Apa keuntungan yang besar? 2 sayap burung nazar yang besar, sayap dari Tuhan.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Firman dan Roh Kudus = 2 tangan Tuhan, tangan kemurahan dan kebaikan Tuhan diulurkan kepada kita, menaungi kita, memelihara dan melindungi kita dari antikristus. Untuk sekarang juga sanggup memelihara dan melindungi kita. Semua serba sulit dan serba krisis tetapi Tuhan sanggup melindungi dan memelihara kita. Terutama melindungi dari dosa-dosa yang begitu luar biasa, begitu hebat hari-hari terakhir ini. Korbannya sampai anak-anak kecil, makanya doa saya selalu lindungilah anak-anak sekolah minggu dari tangan-tangan jahat! Begitu mengerikan hari-hari terakhir ini. Kalau tidak naungan Tuhan, di rumah orang tua bisa menjaga, tetapi kalau sudah di sekolah bagaimana dia mau menjaga. Apalagi kalau sudah sibuk dengan kegiatan pekerjaannya. Pulang-pulang anak nangis karena sudah diganggu, banyak yang seperti itu! Yakin kita tergembala, maka ada naungan tangan Tuhan bagi kita sekalian. Melindungi dari segala malapetaka dan mara bahaya.
Memang keadaan kita tidak berdaya, hanya seperti biji mata. Orang yang tergembala dan hidup suci itu adalah biji mata Tuhan.
Mazmur 17:8
17:8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
Ayo tempuh jalan iman, jalan salib, jalan ibadah pelayanan. Kita dapat naungan sayap Tuhan, ini lebih dari segala-galanya. Naungan sayap Tuhan sanggup melindungi kita yang hanya seperti biji mata.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar