20241005

Kebaktian Umum, Minggu 6 Oktober 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu



Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Ada 7 hal tentang pengikutan gereja Tuhan kepada Tuhan Yesus:

1.      Bagaikan desau air bah (ayat 2a).

2.      Bagaikan deruh guruh yang dahsyat (ayat 2b).

3.      Bagaikan bunyi kecapi (ayat 2c).

4.      Ada nyanyian baru (ayat 3).

5.      Murni sama seperti perawan (ayat 4a).

6.      Menjadi korban sulung bagi Allah (ayat 4b).

7.      Tidak berdusta =  tidak bercela (ayat 5).

 

Kita membahas pada poin kelima, murni seperti perawan.

Wahyu 14:4

14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

 

Ini adalah kualitas rohani gereja Tuhan, mempelai Wanita Tuhan harus murni seperti perawan.

Praktek murni seperti perawan:

1.      Tidak mencemarkan diri dengan perempuan-perempuan, ada perempuan Babel dan ada perempuan Izebel.

2.      Memusatkan perhatian pada perkara Tuhan supaya kudus, tidak bercela dan berkenan kepada Tuhan. Ini yang akan kita bahas.

 

I Korintus 7:34

7:34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.

 

Kita pusatkan perhatian kita pada perkara Tuhan. Perkara Tuhan itu perkara yang kekal, yang membawa kita pada hidup yang kekal. Kalau perkara jasmani, perkara yang fana begitu kita perjuangkan. Biar hujan keras kalau hari ujian sekolah tetap datang, tidak peduli hujan karena ujian untuk kelulusan. Coba yang rohani, gerimis sedikit tidak datang. Kadang begitu, lebih membesarkan yang jasmani dari pada yang rohani. Untuk perkara yang jasmani perhatian kita begitu besar, biar dalam keadaan sakit bisa dikerjakan pekerjaannya sampai selesai. Kalau untuk yang jasmani, baru sakit sedikit sudah tidak bisa. Soal ibadah ini Tuhan cemburu! Tuhan itu Tuhan yang cemburu dan itu dikaitkan dengan ibadah. Perkara rohani itu salah satunya ibadah, kalau kita lebih membesarkan yang jasmani dari pada yang rohani, kita dapat yang jasmani tetapi semua fana hanya untuk binasa. Ayo perjuangkan yang rohani, rohani itu kekal untuk membawa kita pada hidup kekal.

 

Ada 3 perkara Tuhan yang harus kita perhatikan:

1.      Perkataan Yesus, Firman Tuhan, Firman yang dibuka rahasianya oleh Tuhan.

2.      Kemurahan Tuhan.

3.      Kerajaan sorga.

 

Kita bahas yang kedua.

Mazmur 107:43

107:43 Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN.

 

Khususnya kita bangsa kafir, kita hidup hanya karena kemurahan Tuhan. Sebenarnya nasib bangsa kafir itu hanya seperti keledai yang lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya. Artinya segala pencapaiannya baik itu kekayaan, kepandaian, kedudukan dan lain-lain, hanya untuk binasa, tidak ada hubungan sama sekali dengan Tuhan sebagai kepala. Tetapi kita beroleh kemurahan. Karena sebagian dari Israel menolak Yesus, maka terbuka pintu kemurahan bagi kita bangsa kafir untuk menerima Yesus dan diselamatkan.

Roma 11:25-26

11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.

11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.

 

Seluruh Israel ini adalah Israel rohani, terdiri dari bangsa Israel asli dan bangsa kafir yang telah ditebus. Sebagian Israel keras hati, kita lihat salah satu contoh orang Israel yang menolak Yesus adalah orang-orang Nazaret, kampung halaman Yesus sendiri.

Markus 6:1-5

6:1 Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia.

6:2 Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?

6:3 Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.

6:4 Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."

6:5 Ia tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.

 

Kalau dalam Injil Lukas, sampai Yesus angkat tentang Naaman bangsa kafir, banyak orang kusta di Israel tetapi yang disembuhkan hanya Naaman. Diterangkan juga tentang janda di Sarfat, banyak perempuan janda di Israel tetapi yang mendapat lawatan adalah janda di Sarfat, bangsa kafir. Bangsa Israel menolak Yesus maka terbukalah kemurahan Tuhan kepada kita bangsa kafir. Perhatian kita tertuju pada kemurahan Tuhan.

 

Ada 2 kemurahan Tuhan kepada kita bangsa kafir:

1.      Beroleh kesempatan untuk percaya Yesus dan diselamatkan = menerima Firman penginjilan. Kita sudah diselamatkan, percaya, bertobat, lahir baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Kita mendapat kesempatan menerima Firman penginjilan untuk kita diselamatkan, kita percaya Yesus, kita bertobat, kita dibenarkan dan lahir baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus, hidup dalam kebenaran.

2.      Beroleh kesempatan untuk disucikan, diubahkan dan disempurnakan = menerima Firman pengajaran, Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan.

 

Kita sudah ada dalam pengajaran, berarti 2 kemurahan Tuhan sudah kita terima. Dulu nenek moyang kita tidak percaya Yesus, orang yang tidak beragama yang hanya menyembah berhala. Tetapi Injil masuk dan nenek moyang kita menerima Yesus. Kita sekarang keturunannya menjadi orang Kristen, Tuhan sudah berkemurahan. Masih lanjut lagi kemurahan kedua, kita dibawa lagi di dalam pengajaran, beroleh kesempatan, untuk disucikan, diubahkan dan disempurnakan. Kepada orang Israel Tuhan percayakan Firman, tetapi kepada kita bangsa kafir, Tuhan percayakan pembukaan rahasia Firman.

Roma 3:2

3:2 Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.

 

Firman dipercayakan kepada orang Yahudi, tetapi rahasianya dipercayakan kepada kita bangsa kafir.

Kolose 1:25-28

1:25 Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,

1:26 yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.

1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

1:28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.

 

Taurat tidak bisa menyempurnakan. Yesus menggenapi Taurat, rahasia Firman dibukakan kepada kita, itu yang membawa kita pada kesempurnaan. Kalau kepada kita bangsa kafir sudah dibukakan Firman pengajaran dan kita pegang teguh, maka pembukaan rahasia Firman akan menjangkau bangsa Israel. Sekarang kegerakan sedang menuju ke sana. Dulu kegerakan penginjilan dari Israel sampai ke ujung bumi. Kegerakan pengajaran kebalikannya, dari ujung bumi sampai kembali ke Israel. Menurut peta penginjilan ujung bumi itu adalah tanah Papua. Dan tidak kebetulan Pdt. Van Gessel menyusun 66 kitab dari Alkitab dalam terang Tabernakel, diselesaikan di Abipura Jayapura dan beliau meninggal di sana.

 

Kalau bangsa Israel sudah menerima Firman pengajaran yang benar maka tertutup pintu kemurahan bagi kita bangsa kafir. Sekarang masih terbuka lebar. Selama masih terbuka lebar, ayo kita bergairah dengan pengajaran ini, ada minat yang besar untuk menerima pengajaran ini.

 

Memang bangsa Israel yang ditentukan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan hanya sedikit, yaitu 144.000.

Wahyu 7:4

7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.

 

Minus suku Dan, diganti dengan Manasye, itu gambaran kita bangsa kafir. Dari bangsa kafir jumlahnya banyak tetapi tidak disebutkan jumlahnya berapa, rahasia. Makanya kita perhatikan kemurahan Tuhan, jangan sampai pintu kemurahan sudah tertutup, baru mau menerima pengajaran, sudah terlambat!

Wahyu 7:9

7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

 

Kita berdoa supaya kita ada di sana dan perjuangkan itu supaya kita semua ada di sana. Sekarang pintu dibuka, ada kemurahan Tuhan. Sikap kita bagaimana terhadap kemurahan Tuhan?

Roma 11:20-22

11:20 Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!

11:21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.

11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.

 

Kalau kita tidak menghargai kemurahan Tuhan, sedangkan bangsa Israel dipotong apalagi kita bangsa kafir. Jadi sikap kita terhadap kemurahan Tuhan adalah janganlah kamu sombong tetapi takutlah!

1.      Jangan sombong. Cuma dapat kemurahan lalu kita sombong! Misalkan kita masuk dalam perusahaan, sebenarnya kita tidak masuk kriteria, tetapi kita sombong, tidak tahu kerja malah sombong, langsung dipecat! Sombong itu apa?

II Korintus 10:5

10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

 

Sombong itu menentang pengenalan akan Tuhan. Puncak pengenalan kita kepada Tuhan adalah mengenal Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga. Dari mana kita kenal Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga? Dari Kabar Mempelai. Jadi menentang pengenalan akan Tuhan artinya tidak peduli dengan Kabar Mempelai, tidak peduli terhadap Firman pengajaran yang benar. Itu orang sombong! Kita hanya mendapat kemurahan, bukan kita yang cari pembukaan rahasia Firman, bukan kita yang mendapat ilham tentang pengajaran Tabernakel ini tetapi dari para pendahulu, kita tinggal menerima dari mereka yang telah dipanggil Tuhan lalu tidak peduli! Apalagi kalau menambah kurang, diutak atik, katanya tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Siapa bilang! Kabar Mempelai ini sejak 1935 diterima oleh Pdt. Van Gessel. Sekarang sudah 89 tahun, cocok menembusi dari zaman ke zaman. Tetapi pandangan orang tidak cocok, tambah kuliah, tambah sekolah, tambah ini. Itu terserah mereka. Apa yang saya telah terima dari para pendahulu itu yang saya mau pegang dan teruskan. Jangan sombong, jangan diutak atik, ditambah kurang, dirubah sana sini.

 

Ini sikap pertama terhadap kemurahan Tuhan, jangan sombong. Prakteknya jangan tidak mempedulikan Firman pengajaran, jangan merombak pengajaran, jangan mengutak atik pengajaran, pertahankan kemurniannya. Ibadah yang sesuai Firman itu yang kita pertahankan. Mulai dari merubah-rubah salam. Salam ada kaitan dengan pengajaran. Kalau salamnya sudah berubah, pengajarannya pasti berubah. Dari dulu salam yang kita terima adalah salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus. Tidak usah diubah-ubah.

I Yohanes 1:9-10

1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

 

Salam itu adalah pembuka dari pengajaran. Dulu salam sejahtera dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kita menerima pengajaran yang benar, Kabar Mempelai, pengajaran Tabernakel. Kalau salamnya kita ubah, isinya nanti sudah lain.

 

2.      Tetapi takutlah. Takut di sini apa artinya?

Mazmur 119:120,60,63

119:120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.

119:60 Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.

119:63 Aku bersekutu dengan semua orang yang takut kepada-Mu, dan dengan orang-orang yang berpegang pada titah-titah-Mu.

 

Jadi takut di sini artinya segera berpegang pada Firman Tuhan = segera praktek. Kita datang di gereja datang dengar Firman diajarkan A, segera praktekan. Pulang langsung praktekan, jangan tunda-tunda ‘ah nanti dulu’. Apalagi kalau diperhadapkan dengan suatu yang jasmani, lebih pilih yang jasmani, nanti ketinggalan. Segera praktek sebab pintu sudah mau tertutup! Kalau  memperhatikan perkembangan dunia akhir zaman, sudah mau tertutup pintu kemurahan Tuhan kepada kita bangsa kafir. Disebutkan Yerusalem akan runtuh diserang berbagai bangsa. Secara jasmani sekarang sudah kita lihat. Begitu mereka tidak berdaya, mereka berseru kepada Tuhan, Tuhan perhatikan mereka dan pintu kemurahan tertutup bagi kita. Sekarang ini baru berapa negara yang melawan Israel, nanti segala bangsa akan menyerang.

Lukas 21:20 (Tentang runtuhnya Yerusalem)

21:20 "Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat.

 

Sudah akan datang masanya. Lukas pasal 21 ini nubuatan tentang akhir zaman. Ayat ini nubuatan tentang Yerusalem. Tanda kedatangan Tuhan secara khusus adalah rahasia Firman semakin dibukakan, sekarang ini pembukaan Firman semakin jelas dibukakan. Secara umum adalah terjadi peperangan, terjadi kelaparan, bencana alam dan lain-lain.

 

Maksud semua ini supaya kita jangan sombong! Ayo terima Firman pengajaran, pertahankan kemurniannya, jangan diotak atik. Dan takutlah, segera praktek, jangan tunda-tunda. Firman menggerakan kita untuk melayani segera, Firman menggerakan kita untuk bertobat, segera! Apa yang digerakan oleh Firman segera lakukan. Kalau tidak nanti kita berhadapan dengan kekerasan Tuhan.

 

Orang Nazaret sombong, mereka menolak Yesus. Untuk kita sekarang menolak pengajaran yang benar. Apa yang menjadi penyebab orang menolak Firman pengajaran yang benar?

Markus 6:3

6:3 Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.

 

Jadi mengapa menolak? Bukan karena tidak sampai otaknya. Ada yang berkata pengajaran itu tidak cocok untuk di desa, orang desa tidak bisa menerima pengajaran, hanya di kota. Padahal Yesus mengajar dari desa ke desa. Saya juga orang desa, bisa menerima pengajaran.

 

Mereka menolak pengajaran karena menilai Firman dengan ukuran manusia, ukuran daging. Yaitu:

1.      Menganggap Firman itu hanya perkataan manusia, bukan perkataan Tuhan. Seperti saya pernah ada pada posisi seperti ini. Saya belum bertobat tetapi membantu papa pelayanan, saya pemain musik dan pembaca di gereja, tetapi selalu menilai Firman Tuhan hanya perkataan papa, perkataan manusia.

I Tesalonika 2:13

2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi — dan memang sungguh-sungguh demikian — sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

 

2.      Hanya melihat hamba Tuhan dari sisi manusianya, bukan di lihat dari sisi rohaninya. Oh cuma orang ini, ah cuma saudara saya. Apalagi sekarang yang dibangga-banggakan adalah title. Ah dia tidak punya title, sehingga terjadi penolakan. Jangan bersikap seperti itu, ini hanya membuat kita sulit menerima pengajaran yang benar!

 

Kalau pandangan kita menilai Firman dari ukuran manusia, ukuran daging maka Firman tidak akan bekerja dalam diri kita. Banyak kali orang menilai hamba Tuhan dari sisi jasmani, kalau gelarnya berderet-deret hebat khotbahnya, kalau tidak ada gelarnya tidak hebat khotbahnya. Dulu pernah dipaksakan pendeta harus S1, lalu satu rekan hamba Tuhan dalam pengajaran mengatakan kepada pihak yang berwenang ‘kalau dibandingkan yang sudah gelar itu, dibandingkan kami, kami lebih mengerti Firman’. Petrus tidak punya sekolah tetapi Firman yang dia sampaikan punya bobot luar biasa. Sampai sekarang tidak ada pendeta seperti Petrus, sekali khotbah 3.000 jiwa dibaptis. Jangan hanya lihat dari segi jasmaninya! Kalau pendeta dinilai hebat karena banyak gelarnya, kalau sampaikan Firman ditelan mentah-mentah sekalipun sudah menyimpang, jangan! Lihatlah dari segi rohaninya. Apa yang dilihat?

a)      Tahbisannya. Kalau belum tahu tahbisannya, jangan langsung telan mentah-mentah. Apalagi sekarang bersileweran di yutub banyak pemberita-pemberita. Hati-hati, nanti rohnya ikut kepada kita kalau telan mentah-mentah! Yang sudah pasti-pasti tahbisannya itu saja yang kita dengar. Kalau belum pasti jangan!

b)      Lihat nikahnya, cocok atau tidak dengan Firman. Tidak tahu bagaimana nikahnya lalu langsung terima apa yang dia sampaikan.

c)      Praktek hidupnya sehari-hari, cocok tidak dengan Firman yang dia sampaikan.

d)      Lihat pemakaian Tuhan terhadap hamba Tuhan tersebut. Kalau kita lihat begitu Tuhan pakai, tidak bisa kita bantah hamba Tuhan itu sesat dan sebagainya. Saya tidak berani bilang si A sesat, si B sesat, lihat pemakaian Tuhan kepadanya. Kalau dia dipakai Tuhan, jangan dikata-katai macam-macam. Lihat buah-buah pelayannya bagaimana.

 

3.      Mempertahankan daging, Firman dicocok-cocokan dengan daging. Kalau Firman cocok dengan dagingnya mereka berkata luar biasa Firmannya, dia teriak ameen. Tetapi kalau sakit bagi dagingnya, Firman koq begitu, tidak masuk akal. Memang akan terjadi di akhir zaman orang tidak bisa lagi menerima ajaran sehat, tetapi membuka telinganya bagi dongeng, mengumpulkan guru-guru yang memuaskan keinginan dagingnya, yang cocok bagi dagingnya.

II Timotius 4:3-4

4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

 

Akibatnya menolak Firman :

1.      Banyak pertanyaan. Seperti orang di Nazaret bertanya-tanya bukankah ibunya Maria, bukankah saudara-saudaranya ada pada kita. Hidupnya banyak pertanyaan, artinya masalah demi masalah datang dalam hidupnya dan tidak ada jawaban.

2.      Kecewa dan tidak ada kepastian keselamatan. Kalau dipanggil Tuhan mau ke mana, tidak pasti!

 

Kalau pengajarannya sungguh-sungguh benar, dia yakin kalau saya dipanggil Tuhan saya masuk sorga. Gembala juga yakin, jemaat ini sungguh-sungguh dalam pengajaran, dia masuk sorga. Paling susah melayani orang yang tidak bertobat lalu meninggal. Mau bilang berbahagia orang yang mati dalam Tuhan tetapi ini mati karena terbakar paru-paru karena minum minuman keras atau yang mati bunuh diri. Mau bilang lebih baik datang di rumah duka, tetapi yang meninggal ini siapa. Tetapi kalau yang meninggal itu jemaat yang sungguh-sungguh dalam Tuhan, gembala bisa yakin berkata seperti nenek ini, seperti kakek ini, seperti bapak ini, seperti ibu ini, seperti pemuda ini, yakin ada di dalam sorga.

 

Kalau kita sungguh-sungguh gembala bisa yakin kita bersama Yesus. Jemaat juga kalau melihat gembala sungguh-sungguh melayani, saya yakin waktu Yesus datang saya dengan pak gembala bertemu Yesus di Sorga.

II Korintus 1:14

1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.

 

Saya punya keyakinan apa yang saya ajarkan adalah pengajaran yang benar yang saya terima dari pendahulu. Lihatlah hamba Tuhan dari segi rohaninya, jangan dari segi yang jasmani. Bapak ibu boleh menilai nikahku bagaimana, tahbisanku bagaimana, hidupku sesuai dengan Firman atau tidak, pemakaian Tuhan terhadapku bagaimana. Kalau lihat tidak ada pemakaian Tuhan, jangan tergembala di sini. Tetapi kalau melihat ada 4 hal ini sesuai dengan Firman, mantapkanlah diri tergembala. Saya bukan mengedepankan diri, tetapi supaya kita sama-sama berhasil bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Apa tujuan kita menerima Firman pengajaran?

Roma 15:16

15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

 

Tujuannya supaya kita menjadi korban persembahan yang berkenan kepada Tuhan. Syaratnya korban itu harus matang untuk diterima oleh Tuhan. Masakan kita mempersembahkan yang mentah kepada Tuhan, Tuhan tidak mau makan.

Yehezkiel 46:19-20

46:19 Lalu dibawanya aku melalui pintu masuk yang di samping pintu gerbang ke bilik-bilik untuk para imam yang di sebelah utara tempat kudus, dan sungguh, di sana di bahagian barat sekali ada suatu tempat.

46:20 Ia berkata kepadaku: "Di sinilah tempatnya imam-imam memasak korban penebus salah dan korban penghapus dosa dan membakar korban sajian, dan mereka tidak boleh membawanya ke pelataran luar, supaya dengan demikian mereka jangan menguduskan umat TUHAN."

 

Jadi korbannya harus masak, harus matang. Tugas saya sebagai hamba Tuhan bisa membawa jemaat matang rohaninya, bisa diterima oleh Tuhan. Ini bukan tugas yang bisa dientengkan. Yang memasak adalah imam, hamba Tuhan. Jadi boleh dikata sidang jemaat adalah bahan baku mentah yang harus gembala olah, dimasak, matang dan bisa diterima oleh Tuhan! Datanglah dalam pengajaran supaya hamba Tuhan olah, hamba Tuhan masak untuk dibawa kepada Tuhan, ini persembahan yang sudah matang. Prosesnya memang sakit bagi daging! Jangan menolak!

 

Sikap jemaat ternyata ada yang seperti ini, tidak akan pernah matang:

Amos 5:10

5:10 Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.

 

Hamba Tuhan sudah melayani dengan tulus ikhlas, waktu jemaat ditegur dosanya malah marah, benci. Kehidupan yang seperti ini tidak akan pernah matang, tetap daging mentah! Jangan sampai kita seperti ini, biarlah kita dimatangkan.

 

Anak Tuhan itu bagaikan bahan baku mentah yang harus diolah. Kita ini hanya seperti ikan, makanya harus diolah, jangan makan ikan mentah.

Habakuk 1:14

1:14 Engkau menjadikan manusia itu seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada pemerintahnya?

 

Di sinilah pentingnya penginjilan dan pengajaran. Kita yang sudah dalam pengajaran jangan hina penginjilan. Yang sudah dalam penginjilan harus ditingkatkan pada pengajaran. Penginjilan itu seperti pukat, kita lempar pukat, jala untuk menangkap ikan lalu dibawa kepada Yesus. Sesudah dibawa kepada Tuhan, dimasak. Pengajaran untuk memasak kehidupan kita supaya bisa dibawa kepada Yesus. Nubuatannya waktu Yesus bangkit, Yesus bertanya adakah padamu makanan? Apa yang disodorkan murid-murid? Ikan goreng! Ikan yang sudah masak.

Lukas 24:41-43

24:41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?"

24:42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.

24:43 Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.

 

Murid-murid ini adalah hamba Tuhan. Tugas hamba Tuhan menyodorkan sidang jemaat kepada Tuhan “Tuhan Yesus ini sudah matang”. Didoakan tiap hari supaya matang dan dibawa kepada Tuhan. Kalau ada yang pamitan, selalu saya ingatkan soal ibadah, supaya matang. Dapat ijazah, dapat kekayaan tetapi mentah, siapa yang bisa tahan. Coba ikan dibiarkan busuk terus, siapa yang tahan baunya. Tetapi kalau matang, berbau harum.

 

Buang semua bau hamis dosa. Kita semua penuh bau amis dosa, harus diolah supaya matang. Bagaimana proses pematangan?

1.      Yeremia 23:29

23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

Kalau menggoreng ikan pakai apa? Pakai api dan minyak. Jadi proses pertama disucikan oleh api Firman pengajaran dan minyak Roh Kudus. Hikmatnya hamba Tuhan menyajikan Firman, jangan langsung kasih nyala api besar, nanti gosong! Diproses pelan-pelan supaya matang sempurna.

 

2.      Sudah masak tetapi harus ditambah lagi apinya supaya semakin sempurna matangnya lewat nyala api ujian.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Orang yang menggoreng seringkali kecipratan minyak panas. Itulah resiko hamba Tuhan, mempersiapkan jemaat supaya matang rohaninya malah kena minyak panas. Waktu digoreng ada yang berontak. Yah sudah nikmati prosesnya sampai matang, bertemu dengan Yesus.

 

Di mana tempatnya memasak? Di ruangan suci, kandang penggembalaan. Ibadah raya, ibadah pendalaman Alkitab, ibadah doa penyembahan. Kalau tidak mau bertekun, itu sama dengan sudah masuk penggorengan tetapi tidak mau dibalik. Harus dibolak balik, tekuni 3 macam ibadah pokok, kandang penggembalaan adalah tempat dimatangkan rohani kita.

 

Memang sidang jemaat menghadapi proses yang sakit bagi daging. Terlebih lagi hamba Tuhan yang menyiapkan jemaat untuk matang di hadapan Tuhan. Paulus berkata sampai mencucurkan darah.

Filipi 2:17-18

2:17 Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian.

2:18 Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.

 

Paulus bercucuran darah tetapi dia bersukacita sebab sidang jemaat sebentar lagi matang, mau dibawa kepada Yesus. Supaya kita bisa bertahan dalam proses pematangan rohani, sikap kita adalah:

1.      Rela berkorban semuanya. Korban waktu, korban perasaan, rela berkorban segalanya tetapi jangan pengajaran dikorbankan. Kita datang ke gereja dengan pergumulan, lalu dengar Firman dosanya ditunjuk. Kalau tidak bisa korban perasaan bisa ngamuk, orang sudah pusing dengan persoalan, dari mimbar dihantam lagi! Padahal maksudnya supaya dia dimasak, dimatangkan supaya bisa dimakan oleh Yesus..

2.      Bersukacita. Jangan murung-murung, jangan muka muram. Terima Firman Tuhan, benar Tuhan ini mulut saya masih bau amis, pikiran saya masih bau amis, telinga saya masih bau amis, mata saya, tangan saya masih bau amis, nikah saya masih bau amis, anak saya dan buah nikah bau amis. Tetapi saya sekarang digoreng, dimasak, seharusnya bersuka cita, puji Tuhan sebentar lagi anak saya jadi harum, sebentar lagi mulut saya, mata saya, telinga saya, pikiran saya semua berbau harum bagi Tuhan, bisa dimakan. Jangan marah, jangan mengomel, jangan keras hati, rela berkorban dan bersukacita.

 

Betapa bahagianya saya sebagai gembala ketika Tuhan Yesus datang, sidang jemaat sudah tampil bagaikan makanan yang berkenan kepada Tuhan. Itu yang saya rindukan, jangan satupun dari sidang jemaat yang harus tertinggal dan binasa, biarlah semua jemaat bersama keluarga sidang jemaat bisa menyongsong Yesus di awan-awan yang permai. Terutama keluarga daging saya. Kita semua sama-sama menyongsong Yesus di awan-awan.

 

Tetapi ingat suatu saat proses pemasakan akan berhenti, pelayanan Tuhan lewat hamba Tuhan suatu saat akan berhenti. Kalau sekarang kemurahan Tuhan tidak kita hargai, suatu saat berhenti, tidak ada lagi kemurahan, baru kita mau digoreng, sudah tidak ada minyak, akhirnya hanya dibuang.

Yehezkiel 46:20

46:20 Ia berkata kepadaku: "Di sinilah tempatnya imam-imam memasak korban penebus salah dan korban penghapus dosa dan membakar korban sajian, dan mereka tidak boleh membawanya ke pelataran luar, supaya dengan demikian mereka jangan menguduskan umat TUHAN."

 

Kalau masih suka tinggal di halaman, tidak mau masuk ruangan suci, suatu saat tidak akan mendapat pelayanan lagi. Kristen halaman, Kristen yang tidak tergembala, suatu saat tidak bisa menerima pelayanan dari hamba Tuhan. Dia tetap berbau busuk dan dibiarkan saja diinjak-injak antikristus.

 

Sekarang pintu kemurahan Tuhan dibuka, ayo semua masuk ruangan suci, masuk dapur untuk digoreng dipersiapkan bagi Yesus. Menjadi persembahan yang berbau harum bagi Tuhan.

 

Tetapi orang yang mau diolah, dia akan menuju ke bagian barat sekali.

Yehezkiel 46:19

46:19 Lalu dibawanya aku melalui pintu masuk yang di samping pintu gerbang ke bilik-bilik untuk para imam yang di sebelah utara tempat kudus, dan sungguh, di sana di bahagian barat sekali ada suatu tempat.

 

Apa itu bagian barat sekali? Ruangan maha suci, kesempurnaan, Yerusalem Baru. Kalau kita mau diolah, mau dimatangkan rohani kita di dalam penggembalaan, masuk ruangan suci, kita akan mencapai bagian barat sekali, ruangan maha suci, Yerusalem Baru. Ini mempelai wanitaNya Tuhan yang siap sedia, yang sudah sempurna.

 

Tinggal kita mau pilih yang mana? Mau tetap tinggal di halaman, tidak tergembala atau mau masuk ruangan suci. Kalau di halaman nanti pintu kemurahan ditutup. Sekarang masih dibuka, ada ibadah-ibadah persekutuan, orang-orang di halaman datang dengar Firman, tetapi belum mau masuk kandang penggembalaan. Masih diberi kesempatan, kita gelar ibadah natal supaya mereka datang mendengar Firman pengajaran. Kalau mereka menerima, dibawa masuk ke ruangan suci. Saya bau amis, saya mau dibakar, mau digoreng, saya mau diolah, mau disucikan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Maka dia masuk ke bagian barat sekali. Kalau tidak nanti dianiaya antikristus. Biarlah kita mau masuk dalam proses pematangan.

 

Perhatikan kemurahan Tuhan, jangan sombong, tetapi takutlah. Bukti kita takut, kita mau membawa diri kita diolah oleh Tuhan lewat hamba Tuhan, dimatangkan rohaninya untuk berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

Roma 15:16

15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

 

Bukti kita sudah matang, sebelum kita dibawa kepada Yesus, sesama kita di sekeliling kita bisa mencium bau harum dari kita. Kita membawa bau harum di manapun kita berada. Dalam nikah berbau harum, dalam pekerjaan berbau harum. Ini bapak yang rohani, ini ibu yang rohani, ini anak yang rohani, semua berbau harum di manapun berada.

Dalam bermasyarakat berbau harum, dalam gereja juga berbau harum. Bau harum itu membuat orang tertarik untuk datang. Kita menjadi kesaksian membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan.

Efesus 5:1-2

5:1 Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih

5:2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

 

Yesus lebih dulu tunjukan teladan, Dia adalah korban yang berbau harum bagi Allah. Kita juga harus seperti itu.

II Korintus 2:14-16

2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.

2:15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.

2:16 Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?

 

Semua pulang berbau harum. Orang cium kita berbau harum, sehingga kalau kita mengundang orang mereka mau datang karena mencium bau harum.

 

Perhatikan kemurahan Tuhan, perhatikan anugerah Tuhan yang besar bagi kita sekalian. Semakin hari anugerah Tuhan semakin bertambah. Semakin nyata pembukaan rahasia Firman, semakin diproses kehidupan kita lewat api Firman dan nyala api ujian, supaya kita matang dan berkenan kepada Tuhan.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar