20241001

Ibadah Doa Pagi, Rabu, 02 Oktober 2024 Pdt. Handri Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus

 

Kisah Rasul 22:1-22 Paulus berbicara kepada orang Yahudi

22:1 "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah, apa yang hendak kukatakan kepadamu sebagai pembelaan diri."

22:2 Ketika orang banyak itu mendengar ia berbicara dalam bahasa Ibrani, makin tenanglah mereka. Ia berkata:

22:3 "Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini.

22:4 Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara.

22:5 Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.

22:6 Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku.

22:7 Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?

22:8 Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu.

22:9 Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar.

22:10 Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu.

22:11 Dan karena aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik.

22:12 Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ.

22:13 Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia.

22:14 Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya.

22:15 Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar.

22:16 Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!

22:17 Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah, rohku diliputi oleh kuasa ilahi.

22:18 Aku melihat Dia, yang berkata kepadaku: Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem, sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku.

22:19 Jawabku: Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepada-Mu ke dalam penjara dan menyesah mereka.

22:20 Dan ketika darah Stefanus, saksi-Mu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya.

22:21 Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain."

22:22 Rakyat mendengarkan Paulus sampai kepada perkataan itu; tetapi sesudah itu, mereka mulai berteriak, katanya: "Enyahkan orang ini dari muka bumi! Ia tidak layak hidup!"

 

Paulus berbicara kepada orang Yahudi yang menganiaya bahkan mau membunuh dia. Ini pelajaran bagi kita saat kita dibenci, dianiaya secara batin juga fisik kesempatan bagi kita untuk bersaksi. Ketika kita diperhadapkan dengan pengalaman seperti itu bukan kita membalas dengan kekuatan daging kita, tapi kesempatan untuk kita bersaksi tentang segala sesuatu yang Tuhan sudah kerjakan dalam hidup kita lewat Firman pengajaran yang benar.

 

Ada 4 hal yang Tuhan tetapkan kepada Paulus, ini juga 4 hal yang Tuhan tetapkan kepada kita:

1.      Paulus ditetapkan untuk mengetahui kehendak Tuhan (ayat 14), berarti dipercayakan pembukaan rahasia Firman. Kepada kita Tuhan percayakan pembukaan rahasia Firman, apalagi seorang hamba Tuhan.

1 Korintus 4:1-2

4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.

4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

 

Ada 2 rahasia besar dalam Alkitab

Ø  Rahasia nikah antara Yesus Mempelai Pria Sorga dengan gereja yang sempurna mempelai wanita.

Efesus 5:32

5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

 

Ø  Rahasia ibadah

1 Timotius 3:16

3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

 

Rahasia ibadah itu adalah rahasia keubahan hidup. Pembukaan rahasia Firman itu adalah kekuatan ibadah untuk mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani. Makanya ibadah itu harus ditempatkan pada urutan yang pertama/ yang utama dalam hidup kita, kita harus menempatkan ibadah di atas segala-galanya.

 

Paulus ini mau dibunuh, mau dienyahkan, ini artinya banyak orang Kristen yang tidak menghargai nikah, kawin cerai, bahkan hamba Tuhan menyetujui nikah yang salah. Banyak juga orang kristen yang tidak menghargai ibadah, dianggap itu hanya suatu upacara, hanya untuk mengisi waktu, padahal ibadah itu adalah di atas segalanya.

 

Orang-orang seperti inilah yang menabur benih kebencian terhadap kita yang mau menghargai nikah, yang mau beribadah melayani Tuhan dengan benar. Jadi, jangan heran kalau kita dibenci seperti yang dialami oleh Yesus dan juga dialami oleh Paulus.

 

Hamba Tuhan yang sungguh-sungguh melayani Tuhan, dia sedang mempersiapkan sidang jemaat menjadi mempelai wanita Tuhan. Tapi hamba Tuhan seperti ini yang justru dibenci, dilawan, tidak disenangi. Itu resiko yang harus kita hadapi dalam pelayanan. Tidak usah kecil hati kita bersama dengan Tuhan.

 

2.      Paulus ditetapkan untuk melihat yang benar (ayat 14). Paulus itu hamba Tuhan. Hamba Tuhan, pelayan Tuhan harus punya mata yang melek, tidak buta, bisa melihat yang benar artinya bisa membedakan mana yang benar, mana yang salah. Mulai dari hal pengajaran, tahu membedakan pengajaran yang benar pengajaran yang salah, tahbisan yang benar, ibadah yang benar sampai penyembahan yang benar.

 

Yesaya 56:9-11

56:9 Hai segala binatang di padang, hai segala binatang di hutan, datanglah untuk makan!

56:10 Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja;

56:11 anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.

 

Namun dalam kitab Yesaya ternyata ada gembala yang buta, tidak bisa melihat yang benar, jadi, semua sama saja, malah dicampur aduk sehingga cenderung pilih yang salah.

Akibatnya jemaat dituntun untuk dimangsa binatang buas. Dimangsa berarti dikuasai oleh setan tritunggal. Gereja bukan dibawa ketemu Yesus jadi mempelai wanita Tuhan tapi dibawa menjadi gereja palsu mempelai wanitanya iblis, Babel besar. 

Ketika kita dilayani oleh hamba Tuhan buta maka rohani kita juga pasti buta. Genaplah Firman Tuhan dalam Matius 15, Markus 7, orang buta menuntun orang buta, maka keduanya masuk lubang, lubang yang penuh kotoran sampai nanti masuk lubang jurang maut, bergaul dengan setan dan dikuasai oleh setan.

Matius 15:14

15:14 Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."

 

Jangan heran kalau kita menjadi orang yang melek, bisa melihat yang benar, kita akan dibenci seperti Paulus. Di dunia saja kalau ada saksi yang benar dalam suatu perkara pasti diupayakan untuk dilenyapkan. Begitu juga yang rohani kita mau pilih yang rohani orang berupaya untuk singkirkan. Tapi tetap kebenaran itu Tuhan akan munculkan seperti terang/ matahari.

 

3.      Paulus ditetapkan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut Yesus.

Di sini Yesus berbicara kepada Paulus, kalau dalam kitab Wahyu Yesus berbicara kepada bintang-bintang itulah malaikat ketujuh jemaat = gembala sidang.

Wahyu 1:16,20

1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

 

Posisi gembala yang benar ada di tangan kanan Yesus, berarti dekat dengan mulutnya Yesus, sehingga tidak mungkin salah mendengar. Ini yang harus diperhatikan gembala jangan salah mendengar, terutama dalam mendengar Firman, jangan salah bersekutu supaya bisa diteladani oleh sidang jemaat. Jangan salah bersekutu supaya mendengar pengajaran yang sehat saja, yang kita boleh dengar hanya satu yaitu suara Yesus.

 

Kalau mendengar gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, bahkan lebih mendengar suara daging kita dari pada Firman, berarti ada di tangan setan. Gembala yang senantiasa bergumul untuk keselamatan jiwa sidang jemaat tidak didengar, suara gosip tentang gembala itu lebih didengar, itu bukan di tangan Yesus. Tuhan tolong jangan terjadi di dalam kehidupan kita sekalian.

 

4.      Paulus menyaksikan apa yang ia lihat dan ia dengar, (ayat 15) artinya hamba Tuhan, pelayan Tuhan harus menjadi teladan keubahan hidup bagi sidang jemaat.

 

Firman itu didengar dan dilihat, dipraktekkan jadi kesaksian. Firman yang kita dengar dapat dilihat oleh orang lain, ada keubahan hidup. Memang untuk menjadi saksi Tuhan saksi yang benar seperti yang dialami oleh Paulus, kita akan mengalami kebencian yang semakin hebat, bahkan di ayat 22 mereka berteriak: “enyahkan orang ini dari muka bumi, ia tidak layak hidup”.

 

Bagi orang kristen duniawi kalau kita mau sungguh-sungguh ikut Tuhan, kita tidak layak bagi mereka, tidak mau dilihat, mau disingkir-singkir, tapi jangan takut bagi Tuhan kita sangat  layak sampai nanti kita layak menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Tetap kuat dan teguh hati dalam mengikut Yesus, melayani Tuhan sampai garis akhir, pertahankan kebenaran, 4 hal yang ada Paulus itu juga harus ada pada kita.

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

www.gptkp.blogspot.com

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar