20241012

Kebaktian Doa Puasa Sesi 1, Sabtu 12 Oktober 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Keluaran 25:23-30 Mengenai meja roti sajian

25:23 "Lagi haruslah engkau membuat meja dari kayu penaga, dua hasta panjangnya, sehasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.

25:24 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni dan membuat bingkai emas sekelilingnya.

25:25 Haruslah engkau membuat sekelilingnya jalur pinggir yang setapak tangan lebarnya dan kaubuatlah bingkai emas sekeliling jalur pinggirnya itu.

25:26 Haruslah engkau membuat untuk meja itu empat gelang emas dan kaupasanglah gelang-gelang itu di keempat penjurunya, pada keempat kakinya.

25:27 Gelang itu haruslah dekat ke jalur pinggirnya sebagai tempat memasukkan kayu pengusung, supaya meja itu dapat diangkut.

25:28 Haruslah engkau membuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan menyalutnya dengan emas, dan dengan itulah meja harus diangkut.

25:29 Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.

25:30 Dan haruslah engkau tetap meletakkan roti sajian di atas meja itu di hadapan-Ku."

 

Meja roti sajian pengertian umumnya adalah persekutuan dengan Yesus roti kehidupan dalam wujud Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci.

 

Meja roti sajian terdiri 2 bagian besar:

1.      Mejanya terbuat dari kayu penaga disalut dengan emas. Menunjuk manusia daging yang berdosa tetapi mau ditempati atau diisi dengan Firman pengajaran yang benar sehingga memiliki tabiat Ilahi, tabiat Yesus. Tabiat Yesus yang utama adalah taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Kita berpuasa sepanjang hari ini untuk merobek daging kita.

 

2.      Roti sajian

Imamat 24:5-6

24:5 "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;

24:6 engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN.

 

Terbuat dari tepung yang terbaik dan jumlahnya ada 12 ketul, disusun menjadi 2 susun, tiap susun 6 ketul. Ini menunjuk Yesus roti kehidupan dalam wujud Firman pengajaran yang murni dan perjamuan suci. Kenapa disebut murni? Tiap susun itu 6 ketul, kalau ditaruh angka di atasnya 6 6 terbaca 66. Itulah 66 kitab dalam Alkitab. Murni, tertulis di dalam Alkitab, ayat menerangkan ayat di dalam Alkitab, itu yang murni. Kalau diterangkan dengan logika manusia itu sudah tidak murni lagi.

 

Sasarannya membawa kita menjadi mempelai wanita Tuhan. 2 susun pada 2 meja, 2 menjadi 1. Itu bahasa nikah. 1 ketul roti terbuat dari 2/10 efa = 2 gomer. 2 gomer untuk 1 roti, 2 menjadi 1 roti, itu juga bahasa nikah. Jadi sasaran dari pengajaran yang murni ini membawa kita menjadi mempelai wanita Tuhan. Makanya disebut Kabar Mempelai, Firman pengajaran yang benar.

 

Roti itu disusun rapi, ada formasinya, tidak acak. Artinya:

a)      Firman pengajaran yang benar disampaikan seorang gembala secara berurutan, diulang-ulang dan berkesinambungan untuk membuat rohani kita bertumbuh. Saya belajar dari papa sebagai gembala dan guru saya menyampaikan Firman itu berurutan, jangan acak. Kita lihat kalau ada KKR, sepanjang ibadah temanya sama. Kalau ada KKR lagi temanya diulang lagi tetapi ada pembukaan yang baru. Terus sampai kita mencapai dewasa rohani.

b)      Kita harus bertekun dalam 3 macam ibadah pokok untuk menikmati Firman pengajaran yang disampaikan dengan berulang-ulang dan berurutan itu. Maka oleh Firman pengajaran yang benar itu hidup kita disusun rapi. Ayo tekuni, jangan sampai ketinggalan jejaknya pembukaan Firman itu. Seumpama hari ini kita belajar tentang meja roti, nanti ibadah doa puasa atau doa semalaman berikutnya tetap tentang meja roti, jangan sampai ketinggalan. Ikuti terus supaya hidup kita disusun rapi oleh Tuhan. Bagaimana roti itu bisa disusun rapi kalau kadang kita beribadah, kadang tidak beribadah, kadang mendengar Firman, kadang tidak mau mendengar Firman. Tidak akan tersusun rapi hidupnya kalau seperti itu.

 

Roti itu ditempatkan di atas meja dengan ukuran panjang 2 hasta, lebar 1 hasta, tinggi 1,5 hasta. Kita akan mempelajari ukuran-ukuran ini.

1.      Panjangnya 2 hasta. 2 itu berarti lipat ganda. Artinya kita harus mengumpulkan Firman yang double porsi karena kita menghadapi kelaparan di akhir zaman.

Keluaran 16:22-24,30

16:22 Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.

16:23 Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."

16:24 Mereka membiarkannya di tempatnya sampai keesokan harinya, seperti yang diperintahkan Musa; lalu tidaklah berbau busuk dan tidak ada ulat di dalamnya.

16:30 Lalu beristirahatlah bangsa itu pada hari ketujuh.

 

Dulu bangsa Israel dari hari pertama sampai hari kelima mengumpulkan manna 1 gomer/orang. Hari yang keenam mereka mengumpulkan 2 gomer untuk 1 orang, lipat ganda. Kalau belajar peta zaman, sekarang kita sudah berada pada hari keenam minggu ketebusan, sebentar lagi masuk hari ketujuh, sabat besar, kerajaan 1000 tahun damai. Tugas kita kumpulkan Firman lipat ganda. Bukan santai saja! Makanya ada doa pagi, ada pemberitaan Firman, pada ibadah sore ada pemberitaan Firman. Kumpul Firman berlipat ganda, seperti Yusuf menimbun gandum sebanyak-banyaknya karena menghadapi bahaya kelaparan.

 

Gomer pertama untuk pemeliharaan hidup kita sehari-hari. Gomer kedua untuk sabat, perhentian damai sejahtera. Jadi dengan Firman yang kita kumpulkan kita mendapat pemeliharaan dan perhentian damai sejahtera. Pemeliharaan hidup kita tergantung hati kita, mau menerima Firman lipat ganda atau tidak. Kalau ada Firman hidup kita terpelihara dan membawa pada perhentian, damai sejahtera. Jadi pemeliharaan hidup kita bukan dari apa yang kita miliki di dunia ini tetapi adakah Firman dalam hidup kita atau tidak. Kalau ada Firman roh, jiwa dan tubuh kita terpelihara sampai sempurna.

I Tesalonika 5:23

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

Roti manna Tuhan turunkan karena waktu itu bangsa Israel bersungut-sungut, mereka ingat daging dan roti di Mesir.

Keluaran 16:2-3

16:2 Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;

16:3 dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."

 

Kalau tidak ada Firman pengajaran di dalam kita, nanti yang kita cari itu roti Mesir dan daging Mesir. Roti itu bikin kenyang, Mesir itu gambaran dunia, kenyang = puas. Kalau hidupnya tidak ada Firman nanti akan cari kepuasan di dunia, sampai kepuasan lewat berbuat dosa! Manusia sekarang memodifikasi segala sesuatu untuk memuaskan hidupnya. Kemudian nanti mencari daging Mesir, artinya dia akhirnya hidup dalam hawa nafsu duniawi!

 

Apa buktinya hidup itu mencari kepuasan duniawi, hidup dalam hawa nafsu duniawi? Selalu bersungut-sungut! Dapat ini bersungut, dapat itu bersungut, tidak pernah puas. Makanya penting kumpulkan Firman lipat ganda. Sepanjang hari ini kita doa puasa ada 3 sesi, ada pemberitaan Firman, kumpulkan Firman Tuhan sebanyak-banyaknya supaya  kita mengalami kepuasan rohani, kepuasan sorga, tidak mencari kepuasan di dunia, tidak hidup menurut hawa nafsu dunia.

 

2.      Lebar meja itu 1 hasta. 1 menunjuk kesatuan Tubuh Kristus. Artinya kalau kita bersekutu dengan Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci, maka kita akan dibawa pada kesatuan Tubuh Kristus. Yang menyatukan kita bukan uang, kedudukan atau apapun yang hebat di dunia ini, tetapi yang menyatukan kita dalam satu tubuh Kristus adalah Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Kalau nikah mau satu, suami harus kumpulkan Firman sebanyak-banyaknya, lipat ganda, isteri kumpul Firman lipat ganda, pasti bisa satu Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Apalagi organisasi, bukan itu yang menyatukan. Organisasi itu jasmani buatan manusia, tidak bisa menyatukan. Yang menyatukan adalah Firman pengajaran yang benar. Sekarang terlalu sibuk urus organisasi, organismenya tidak diperhatikan, tidak ada pengajaran di dalamnya.

 

Ada 7 kesatuan Tubuh Kristus, kesatuan roh, dibuka dengan satu tubuh.

Efesus 4:1-6

4:1 Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.

4:2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. 

4:3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:

4:4 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,

4:5 satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,

4:6 satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

 

1 tubuh = 1 kepala. Kepala kita adalah Yesus, Yesus adalah Firman pengajaran yang benar. Jadi 1 tubuh = 1 Firman pengajaran yang benar. Kalau ini sudah 1 maka yang lain bisa menjadi satu. 7 kesatuan roh dimulai dengan 1 tubuh, berarti 1 kepala, 1 Firman pengajaran yang benar. Rumus matematika di mana-mana sama semua. Kalau di sini  1x1=1 di tempat lain juga 1x1=1 tidak 2 atau 3. Pengajaran lebih pasti dari ilmu pasti. Kalau namanya satu pengajaran yang benar, pasti gereja A sama dengan gereja B, hamba Tuhan A sama dengan hamba Tuhan B, ini membuat kita menjadi satu Tubuh Kristus yang sempurna. 1 pengajaran itu berarti pengajarannya sama, prakteknya juga sama. Lain kali isi pengajarannya sudah sama tetapi prakteknya beda-beda, makanya tidak bisa satu!

 

3.      Tingginya 1,5 hasta. 1,5 itu angka pengantara. Kalau belajar mezbah korban bakaran, tinggi mezbah korban bakaran itu 3 hasta, kemudian di atas tinggi 1,5 ada kisi-kisi atau jala-jala dari tembaga, tempat meletakan hewan kurban untuk dibakar. Hewan kurban digenapi dengan korban Kristus Yesus, menjadi pengantara antara Allah dan manusia.

I Timotius 2:5

2:5 Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,

 

Ibrani 7:25

7:25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.

 

Di atas tinggi 1,5 hasta ada roti sajian diletakan. Artinya karena korban Kristus, rahasia Firman dibukakan. Kita bisa menerima Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci untuk membawa kita pada satu kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna. Jadi harga pembukaan rahasia Firman itu seharga korban Kristus, sangat mahal! Jangan kita permainkan. Kalau Yesus tidak mati di kayu salib, kita tidak akan pernah menikmati Firman. Karena korban Kristus, kita bisa menikmati pembukaan rahasia Firman. Orang Israel Tuhan percayakan Taurat, tetapi rahasia Firman dibukakan oleh Tuhan kepada kita bangsa kafir lewat korban Kristus Yesus di kayu salib.

Wahyu 5:9

5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

 

Mari kita hargai pembukaan rahasia Firman. Sebagai gembala saya harus lebih dulu menghargai pembukaan Firman, bergumul sungguh-sungguh untuk mencari pembukaan rahasia Firman. Sidang jemaat juga nikmati pembukaan rahasia Firman. Pembukaan rahasia Firman itu seperti remah-remah roti. Kita ini bangsa kafir tadinya seperti anjing hidupnya, berbuat dosa ulang-ulang, muntah dijilat lagi. Tetapi oleh Korban Kristus kita diselamatkan, lidah kita pakai untuk menjilat remah-remah roti. Kalau tidak menghargai pembukaan rahasia Firman = tidak menghargai korban Kristus, maka kita berhadapan dengan penghukuman Firman.

 

Meja itu harus diisi dengan roti, ini ketetapan dari Tuhan, hidup kita harus diisi dengan Firman Tuhan. Tetapi kenyataannya banyak kali hidup kita, khususnya hati kita, diisi dengan muntah dan kotoran!

Yesaya 28:8

28:8 Sungguh, segala meja penuh dengan muntah, kotoran, sehingga tidak ada tempat yang bersih lagi.

 

Periksa hati dan pikiran kita bagaimana! Isinya apa? Firman Tuhan, pengajaran yang benar, Kabar Mempelai atau muntah dan kotoran. Muntah dan kotoran itu menunjuk keinginan jahat, keinginan najis, kepahitan hati. Kita lihat dari sudut pandang meja, hati dan pikiran itu meja, berisi apa?

Markus 7:21-23

7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, 1percabulan, 2pencurian, 3pembunuhan,

7:22 4perzinahan, 5keserakahan, 6kejahatan, 7kelicikan, 8hawa nafsu, 9iri hati, 10hujat, 11kesombongan, 12kebebalan.

7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

 

Kalau hati itu tidak berisi Firman, maka yang ada hanya keinginan jahat, keinginan najis dan kepahitan hati. Keinginan jahat mengarah pada cinta akan uang, menjadi kikir dan serakah. Keinginan najis mengarah pada dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Kepahitan hati mengarah pada kebencian tanpa alasan.

 

Ayo isilah hidup kita dengan Firman, mulai dari mendengar sungguh-sungguh. Kalau sudah mendengar sungguh-sungguh dengan suatu perhatian, pasti mengerti, pikiran diisi Firman, percaya di hati, baru praktek maka seluruh hidup kita diisi dengan Firman Tuhan. Di mana tempat pengisian? Dalam kandang penggembalaan. Tekuni penggembalaan, kita diisi dengan Firman pengajaran yang benar, menyucikan dan mengubahkan kehidupan kita.

 

Imamat 24:7

24:7 Engkau harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.

Bukti diisi Firman ada kemenyan. Kemenyan menunjuk penyembahan. Artinya ada doa penyembahan yang selalu dinaikan kepada Tuhan, berbau harum kepada Tuhan, menyenangkan hati Tuhan. Jadi tidak sulit disuruh menyembah, tergantung hatinya isinya apa. Kalau tidak ada Firman, hanya muntah dan kotoran yang ada di situ, disuruh menyembah pasti berat sekali. Tuhan cemburu, kalau menonton bola bisa berjam-jam, nonton sinetron bisa berjam-jam, nonton drakor bisa berjam-jam, penyembahan mana!

 

Kemenyan itu bagian ingat-ingatan roti. Artinya kalau hati kita diisi Firman dan bisa menaikan doa penyembahan kepada Tuhan, kita selalu diingat Tuhan. Mungkin kita tidak bisa mengutarakan lagi dengan kata-kata apa yang menjadi pergumulan kita, dengan bahasa air mata saja, dengan kita mengucapkan haleluya, Tuhan sudah ingat kita butuh apa. Kita selalu ada di hati Tuhan, ada di pikiran Tuhan, pasti ada di tangan Tuhan, di ruang mata Tuhan, di dalam rencana Tuhan. Kemenyan dibakar, asapnya naik, abunya turun. Tanda kita diingat oleh Tuhan ada abu yang turun, abu itu bicara berkat. Tuhan curahkan berkat kepada kita secara jasmani, terutama secara rohani. Lain kali kita minta abu terus, tetapi asapnya tidak naik-naik. Berkat dari Tuhan itu hanya bonus dari Tuhan. Ada berkat nikah, berkat buah nikah, berkat masa depan, semua Tuhan berikan kepada kita.

 

Asap naik itu juga berarti rohani kita semakin meningkat, apalagi ditambah dengan doa puasa. Dari kemenyan jadi asap, ini bicara keubahan hidup, rohani meningkat ditandai keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Doa puasa mempercepat proses perobekan daging, proses mematikan daging sehingga mengalami keubahan hidup. Sampai nanti kita sudah sempurna seperti Yesus, terangkat ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Ayo meja hati kita isi dengan Firman. Panjangnya 2 hasta artinya kumpulkan Firman 2 kali lipat. Lebarnya 1 hasta, ada kesatuan tubuh Kristus mulai dari dalam nikah. Tingginya 1,5 hasta, Yesus sebagai pengantara kita dengan Allah, Korban Yesus Kristus yang membukakan rahasia Firman kepada kita. Kita hargai itu, hati kita, hidup kita diisi dengan Firman sehingga ada dupa, ada kemenyan, ada doa penyembahan sehingga kita selalu diingat oleh Tuhan, ada di hati Tuhan, di pikiran Tuhan, di ruang mata Tuhan, di tangan Tuhan. Jangan takut, ada berkat Tuhan curahkan, berkat pemeliharaan, berkat perlindungan, berkat nikah buah nikah, berkat rohani Tuhan berikan kepada kita, rohani kita meningkat, dibaharui terus sampai sempurna, kita menjadi Mempelai wanita Tuhan.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar