20241026

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 26 Oktober 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 12:20-36 terbagi 3 bagian:

1.      Ayat 20-27 Orang-orang Yunani ingin bertemu Yesus dan Yesus menjawab dengan menunjuk pada kematianNya.

2.      Ayat 28-34 Suara Bapa di Sorga dan Yesus dipermuliakan di atas salib.

3.      Ayat 35-36 Berjalan di dalam terang.

 

Kita membahas bagian kedua.

Yohanes 12:28-34

12:28 Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!"

12:29 Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata: "Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia."

12:30 Jawab Yesus: "Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu.

12:31 Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar;

12:32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."

12:33 Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.

12:34 Lalu jawab orang banyak itu: "Kami telah mendengar dari hukum Taurat, bahwa Mesias tetap hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa Anak Manusia harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?"

 

Terdengar suara Bapa, isinya tentang Yesus dipermuliakan di atas salib. Di sini kita belajar, untuk masuk dalam kemuliaan bersama Yesus kita harus menerima salib, tidak ada jalan lain, hanya jalan salib. Kemuliaan tanpa salib itu kemuliaan yang palsu.

 

Terdengar suara Bapa, ini merupakan suatu jaminan yang pasti bahwa Tuhan menyediakan kemuliaan kekal bagi kita yang mau menerima salib.

Roma 8:17-18

8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

 

Salib dulu baru dipermuliakan. Ada kemuliaan kekal Tuhan sediakan bagi kita. Tetapi untuk sekarang Tuhan juga sudah menyediakan kemuliaan bagi orang yang mau menerima salib. Wujud kemuliaan Tuhan sekarang adalah cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.

II Korintus 4:3-4

4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,

4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

 

Mazmur 50:2

50:2 Dari Sion, puncak keindahan, Allah tampil bersinar.

 

Tuhan nyatakan kemuliaanNya di Sion. Sion adalah tempat keluarnya pengajaran.

Yesaya 2:3

2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

 

Jadi wujud kemuliaan Tuhan sekarang adalah cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus = Firman pengajaran yang benar, yang nanti menghentar kita siap menyambut Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria sorga.

 

Kita pelajari satu contoh orang yang rela menerima salib sehingga menerima kemuliaan dari Tuhan, yaitu rasul Yohanes. Yohanes dibuang ke pulau Patmos karena Firman Allah dan karena kesaksian tentang Yesus.

Wahyu 1:9-13

1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,

1:11 katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."

1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.

1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

 

Di sini Yohanes diizinkan oleh Tuhan dibuang ke pulau Patmos, mengalami sengsara karena Firman dan karena kesaksian Yesus, sehingga dia bisa menerima kemuliaan Tuhan. Wujudnya dia mendengar dan melihat bunyi sangkakala yang keras dan nyaring.

Bunyi sangkakala yang nyaring menunjukan Firman pengajaran yang keras menyucikan. Pengajaran ini bisa didengar dan bisa dilihat.

Lukas 2:20

2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

 

Di sini dikaitkan dengan gembala-gembala. Pengajaran yang keras yang didengar dan dilihat menunjuk Firman penggembalaan yaitu Firman yang dipercayakan oleh Tuhan kepada seorang gembala untuk diberitakan dengan setia, secara teratur, berkesinambungan dan diulang-ulang. Firman penggembalaan ini bisa kita nikmati kalau kita mau menerima salib, mau sengsara bagi daging. Tetapi kalau kita hanya mencari yang enak bagi daging, tidak akan bisa menikmati Firman penggembalaan. Untuk kami sebagai hamba Tuhan, kalau mau menerima salib, maka Tuhan bukakan rahasia Firman untuk diberitakan kepada sidang jemaat. Hamba Tuhan itu seperti hisop, hisop harus dicelup dalam darah, harus menerima salib, maka ada pembukaan Firman yang membawa pada kelepasan gereja Tuhan, dari dunia naik ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Kita lihat kegunaan Firman pengajaran yang keras, bunyi sangkakala yang dahsyat. Begitu Yohanes mendengar suara itu, kemudian melihat wujud suara itu, dia melihat 7 kaki dian emas dan Yesus sebagai Imam Besar, Raja segala raja, Gembala Agung, Mempelai Pria Sorga berada di tengah-tengah 7 pelita emas itu. Jadi kegunaan bunyi sangkakala yang dahsyat adalah menampilkan 7 kaki dian emas dan Yesus sebagai Imam Besar, Raja, Gembala Agung, Mempelai Pria Sorga berada di tengah-tengah 7 pelita emas itu. Apa  maksudnya ini? Pengertian rohani angka 7 itu adalah sempurna, pelita emas menunjuk gereja Tuhan sebagai terang dunia. Jadi kalau digabung 7 pelita emas adalah gereja Tuhan yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan. Jadi Firman penggembalaan ini membentuk kehidupan kita untuk menjadi gereja yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan.

 

Dalam kitab Wahyu pasal 2 dan 3 ada 7 sidang jemaat di asia kecil, gambaran gereja di akhir zaman, masing-masing dikoreksi oleh Tuhan, mau disucikan oleh Tuhan supaya kita bisa tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan, terang dunia. Kita berdoa sungguh-sungguh, supaya setiap kita beribadah, ketika Firman diberitakan, di dalamnya ada bobot rohani, bukan kosong cuma seperti mendengar informasi di dunia. Tetapi ada bobot pengajaran yang keras, yang sanggup menyucikan kehidupan kita untuk bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Sehingga waktu Yesus datang dalam kemuliaan, kita siap menyambut kedatanganNya. Dia diam di tengah kita dan kita ada bersama dengan Dia.

Wahyu 21:1-3

21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.

21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

 

Ini penggenapan Wahyu 1:13, ini seperti Anak Manusia ada di tengah-tengah 7 pelita emas. Semoga ini menjadi kenyataan. Bukan hanya kita dengar sebagai suatu informasi, tetapi sungguh-sungguh menjadi kenyataan dalam kehidupan kita. Yesus diam di tangah-tengah kita, kita bersama-sama dengan Dia di dalam kemuliaan di Yerusalem Baru. Butuh pengajaran, butuh suara sangkakala yang keras di dalam gereja.

 

Disebut Firman itu didengar dan dilihat. Dilihat artinya ada tanda keubahan hidup. Firman itu mendarah daging. Jadi kita melihat sesama kita, kita tidak lihat dia sebagai manusia darah daging yang penuh cacat cela dan dosa kekurangan, kita melihat dia seperti kita melihat Yesus, wujud Yesus nyata di dalam hidupnya. Orang melihat kita juga seperti melihat Yesus, wujud Yesus telah nyata di dalam kita. Tidak lagi bertabiat daging, tidak lagi melakukan perbuatan daging, tidak ada keinginan dan hawa nafsu daging. Hanya Yesus yang nyata di dalam kita. Hidup Yesus semakin nyata di dalam kita.

II Korintus 4:10

4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

 

Ini Firman yang dilihat, kita pulang dari ibadah kita lakukan Firman maka orang melihat. Mulai dari keluarga kita melihat, tidak sia-sia ibadah kita. Suami sudah berubah, hidup Yesus nyata di dalam suami. Isteri sudah berubah, hidup Yesus nyata di dalam isteri. Anak dan orang tua berubah. Inilah Firman yang dilihat, ini akan mendorong kita masuk dalam suatu persekutuan Tubuh Kristus yang sempurna. Kalau yang satu menampilkan Yesus, yang lain juga menampilkan Yesus dalam hidupnya, pasti menyatu, pasti terjadi kesatuan.

I Yohanes 1:1-4

1:1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup — itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

1:2 Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.

1:3 Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.

1:4 Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.

 

Firman itu didengar, dilihat, diraba, mendorong masuk dalam satu persekutuan. Tetapi kalau yang satu menampilkan Yesus, yang lain daging, tidak akan bisa menyatu. Sama-sama orang pengajaran, sama-sama hamba Tuhan memberitakan pengajaran, cuma bedanya yang satu praktek, yang lain tidak praktek tidak ada hidup Yesus di dalam dia, tidak akan bisa menyatu!

 

Mulai dari saya sebagai gembala yang lebih dulu mempraktekan Firman sebelum memberitakannya, sehingga sidang jemaat mendengar dan melihat ada Yesus di tengah-tengah kita dalam setiap kita beribadah. Sidang jemaat pulang dari ibadah, menerima hidup Yesus juga. Jadi hamba Tuhan menampilkan Yesus, jemaat juga menampilkan Yesus, baru nanti persekutuan antara penggembalaan. Kalau di dalam penggembalaan belum ada hidup Yesus nyata lalu mau keluar, daging yang dibawa keluar. Daging ketemu daging jadinya bentrok, gontok-gontokan, tengkar, ribut, masing-masing membenarkan dirinya, daging semua. Tetapi kalau Yesus yang ditampilkan, nanti kita keluar bersekutu ada terang kesaksian di situ.

 

Semoga kita bisa menampilkan pribadi Yesus dalam hidup kita. Mulai dari saya sebagai gembala, biar Firman itu ada cap darah Yesus maka harus dipraktekan dulu. Pedang itu harus kena dulu kepada saya sehingga ada cap darah Yesus baru diayunkan kepada jemaat, punya kuasa untuk menyucikan. Sederhana Firman yang dikhotbahkan tetapi sudah punya cap darah Yesus, berkuasa menyucikan dan mengubahkan seluruh sidang jemaat. Kalau tidak dipraktek, tidak ada capnya, cuma kayak berita begitu saja, tidak ada kuasa.

 

Tidak semua orang mau tergembala di dalam pengajaran yang keras. Hanya orang yang rela sengsara daging bersama Yesus, rela menerima salib. Bapak ibu jauh-jauh datang beribadah ke sini, berapa gereja yang dilewati untuk bisa tergembala dengan benar, apalagi kalau sudah musim hujan, tidak semua orang bisa seperti itu. Apalagi kalau tergembala secara online, tidak semua bisa. Hanya orang yang rela menerima salib, itu yang bisa tergembala di dalam pengajaran yang benar.

 

Bukti bahwa dia sudah mantap tergembala telinganya tidak mau mendengar yang lain lagi, suaranya hanya mendengar suara sangkakala, suara yang nyaring. Kalau suara asing datang, baik itu gosip, ajaran-ajaran lain yang asing, tidak mau mendengar, karena telinganya hanya menangkap satu suara saja, suara sangkakala yang keras, pengajaran yang keras. Ini bukti bahwa kita ini sudah mantap tergembala. Periksa diri kita masing-masing, masih suka mendengar yang lain atau sudah mantap mendengar 1 saja, pengajaran yang keras. Kalau masih mau mendengar gosip-gosip dan ajaran lain, itu berarti belum mantap tergembala! Mantapkan diri tergembala, tutup telinga untuk suara asing, buka telinga untuk suara sangkakala.

 

Kenyataannya banyak orang Kristen tidak suka mendengar bunyi sangkakala. Ada penjaga menyerukan perhatikan suara sangkakala, perhatikan pengajaran, tetapi mereka tidak mau memperhatikan.

Yeremia 6:17-21

6:17 Juga aku mengangkat atas mereka penjaga-penjaga, firman-Ku: Perhatikanlah bunyi sangkakala! Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau memperhatikannya!

6:18 Sebab itu dengarlah, hai bangsa-bangsa, dan ketahuilah, hai jemaat, apa yang akan terjadi atas mereka!

6:19 Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.

6:20 Apakah gunanya bagi-Ku kamu bawa kemenyan dari Syeba dan tebu yang baik dari negeri yang jauh? Aku tidak berkenan kepada korban-korban bakaranmu dan korban-korban sembelihanmu tidak menyenangkan hati-Ku.

6:21 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sungguh, Aku akan menaruh batu sandungan di depan bangsa ini, supaya mereka jatuh tersandung oleh karenanya; bapa-bapa serta dengan anak-anak, tetangga dan temannya, semuanya akan binasa."

 

Banyak orang Kristen seperti ini, disuruh memperhatikan suara sangkakala tetapi tidak mau memperhatikan, padahal sudah ditempatkan penjaga, itulah gembala yang berjaga-jaga untuk keselamatan jemaat. Kalau orang di luar tidak mau mendengar pengajaran, kita masih maklumi. Ini orang sudah di dalam, sudah ada penjaga, berarti orang sudah dalam penggembalaan, ada gembala berjaga-jaga atas keselamatan jiwanya, menyerukan Firman pengajaran yang benar, tetapi tidak mau diperhatikan. Jangan cuma memberi label kita orang pengajaran, tetapi penjaga berteriak, penjaga menyampaikan pengajaran yang keras, tidak mau diperhatikan. Tuhan tolong jangan sampai kita yang sudah terdahulu menjadi terkemudian. Yang di luar yang jarang mendengar suara sangkakala, begitu 1 kali mendengar suara sangkakala, langsung mantap gembala. Yang sudah lama mendengar suara sangkakala tetapi tidak memperhatikan, ketinggalan di luar. Firman Tuhan pasti digenapi, ada yang terdahulu akan menjadi yang terkemudian, yang terkemudian menjadi yang terdahulu. Jangan sampai kita menggenapi Firman dalam bentuk yang negatif, yang terdahulu menjadi yang terkemudian. Sudah lama dalam pengajaran, penjaga sudah berteriak-teriak dalam setiap ibadah tetapi tidak mau didengar, tidak mau diperhatikan.

 

Akibat tidak mau mendengar suara sangkakala, tidak mau mendengar seruan penjaga:

1.      Ibadah dan penyembahannya kering, tidak diterima, tidak berkenan kepada Tuhan. Dalam ibadah di Makassar saya tekankan ada orang giat beribadah tetapi tanpa kebenaran Firman Allah. Saya hanya menaburkan benih Firman, biar Tuhan yang menumbuhkan. Semoga Firman bekerja menjangkau mereka, semoga dijamah hatinya bisa menerima suara sangkakala.

 

Pertanyaannya untuk kita, Tuhan sudah tempatkan penjaga, berarti orang yang sudah di dalam, bukan orang di luar. Ada penjaga berseru tidak diperhatikan, akibatnya ibadahnya kering, penyembahannya kering, tidak berkenan kepada Tuhan. Semua kering! Kalau rohani sudah kering, yang jasmani ikut kering, tidak ada kepuasan Sorga lagi.

 

2.      Kena batu sandungan = mudah tersandung atau menjadi sandungan bagi orang lain. Tergantung sikap kita mendengar Firman. Kalau kita sungguh-sungguh memperhatikan, tidak akan mungkin tersandung dan tidak akan menjadi sandungan bagi orang lain. Tetapi kalau tidak memperhatikan Firman, pasti tersandung dan menjadi sandungan bagi orang lain.

 

Celaka kalau gembala yang menjadi sandungan, isteri gembala yang menjadi sandungan, keluarga gembala yang menjadi batu sandungan! Karena kami yang menikmati ayapan Allah dari Firman Tuhan, pemeliharaan langsung dari Tuhan lewat Firman. Kalau kami menjadi batu sandungan, celaka, kutuknya betul-betul double! Ini peringatan untuk kami sekeluarga, isteri dan anak-anak saya, saudara-saudara daging saya, kita yang menerima ayapan Allah lalu kita tidak memperhatikan suara sangkakala itu, kita bisa menjadi sandungan bagi jemaat. Orang yang tersandung dan menjadi sandungan sama nasibnya, lebih baik batu kilangan diikatkan di lehernya lalu ditenggelamkan di dalam laut.

 

Kadangkala kalau sudah ada orang tidak datang beribadah karena ulahnya kita, malah kita membenarkan diri ‘masa cuma gara-gara begitu sudah tidak datang beribadah, telinga talalu tipis!’ kita harus selalu periksa diri, gara-gara mulutku dia tidak beribadah. Kalau orang lain tidak beribadah gara-gara kita, kita hutang darah! Bukan malah dengan sombong berkata ‘cuma gara-gara begitu, payah! Telinga tipis, tipis dia punya perasaan!’. Jangan kita seperti itu! Yang menjadi sandungan dan yang tersandung sama hukumnya!

Matius 18:6

18:6  "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

 

3.      Tuhan mendatangkan malapetaka! Sebenarnya rancangan Tuhan itu adalah rancangan damai sejahtera, tetapi karena tidak memperhatikan Firman, malapetaka yang datang. Ada 3x7 penghukuman dari Allah Tritunggal, 7 meterai dari Allah Roh Kudus, 7 sangkakala dari Anak Allah, 7 malapetaka dari Allah Bapa. Itu akan menimpa kehidupan yang tidak memperhatikan bunyi sangkakala, tidak memperhatikan suara penjaga. Jangan kita seperti itu, biar kita perhatikan sungguh-sungguh suara penjaga, suara Firman pengajaran yang benar .

 

Suara sangkakala yang keras = pedang tajam bermata 2, menyucikan mulai dari dalam hati. Kita mau ditampilkan sebagai pelita emas. Pelita emas itu ada 7 lampunya. Di dalam hati manusia ada 7 keinginan jahat dan najis yang bisa memadamkan pelita. Ini yang harus disucikan!

Matius 15:19

15:19 Karena dari hati timbul segala 1pikiran jahat, 2pembunuhan, 3perzinahan, 4percabulan, 5pencurian, 6sumpah palsu dan 7hujat.

 

Ini dari dalam, di hati manusia. Kalau tidak disentuh dengan pengajaran, pelita kita akan padam. Mata ini pelita tubuh. Kalau hatinya gelap, matanya juga pasti gelap, buta! Akhirnya membabi buta dalam dosa, semua dosa dia lakukan, melakukannya dengan serakah! Tidak ada rasa takut lagi, karena sudah gelap semua.

Matius 6:22-23

6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;

6:23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

 

Jangan sampai pelita kita padam, biarlah pelita kita terus menyala. Kita tampil sebagai pelita emas yang siap menyambut kedatangan Yesus, Dia Anak manusia yang tampil di tengah-tengah pelita emas itu. Biarlah kita disucikan. Terima Firman pengajaran yang keras itu memang sakit bagi daging, untuk mencelikan mata kita. Hati kita disucikan, pelita menyala, maka matanya baik, matanya terang. Sekarang kita raba diri kita masing-masing, mata sudah baik atau tidak! Kalau mau menerima bunyi sangkakala, pedang Firman pengajaran yang keras dan tajam menyucikan  maka mata terang, mata bisa memandang Tuhan.

 

Praktek mata yang baik:

Ibrani 12:1-3

12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.

 

Mata kita menjadi baik, prakteknya hanya memandang Yesus Imam Besar. Bicara Imam Besar itu menunjuk pelayanan. Artinya memandang Yesus Imam Besar:

1.      Memperhatikan pelayanan. Pelayanan apapun yang Tuhan percayakan kepada kita, ayo perhatikan dengan sungguh-sungguh. Kadangkala karena dikecilkan oleh manusia, kitapun mengecilkan pelayanan itu. Ah cuma bersih-bersih gereja, ah hanya konsumsi. Kalau pimpin pujian atau khotbah tampil di depan jemaat itu baru sungguh-sungguh. biar di mata manusia pelayanan itu kecil, perhatikan. Kalau ada pelayanan orang tidak mau kerjakan, ambil, biar berkatnya kita yang dapat.

 

2.      Meneladani ketabahan Yesus. Di dalam pelayanan kita diizinkan menghadapi sengsara, ada salib. Kita teladani ketabahan Yesus, tekun pikul salib. Dia tidak mau lepaskan salib, Dia tekun pikul salib sampai mati di kayu salib. Kita teladani ketabahan Yesus = kuat dan teguh hati. Tidak kecewa, tidak putus asa, hanya memandang Yesus, hanya menyembah Yesus. Penyembahan itu hubungan kasih dengan Tuhan. Kita mau menjadi pelita yang menyala, kita juga diperhadapkan dengan 7 senjata iblis terang-terangan mau menghimpit kita.

Roma 8:35-37

8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? 1Penindasan atau 2kesesakan atau 3penganiayaan, atau 4kelaparan atau 5ketelanjangan, atau 6bahaya, atau 7pedang?

8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." 

8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

 

Kita menghadapi penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya, pedang, 7 hal ini kita hadapi. Mungkin saat ini kita datang beribadah, kita sedang ditindas oleh orang lain. Atau menghadapi kesesakan, terutama kesesakan dalam nikah. Seperti Yakub mendengar Esau datang dengan 400 orang, hatinya sesak! Kesesakan itu sama dengan pilu. Esau mengambil isteri dari orang Kanaan, kawin campur, memilukan hati orang tuanya!. Mungkin sebagai orang tua sudah tidak tahan, anak saya selalu memilukan hati. Apalagi masalah jodoh, membuat pilu.

 

Mungkin kita menghadapi penganiayaan, baik aniaya fisik maupun batin, ketelanjangan. Dipermalukan dan sebagainya. Menghadapi bahaya pedang, kita hadapi semua. Hanya memandang Tuhan saja, mata memandang Yesus di dalam doa penyembahan. Hanya Yesus satu-satunya yang kita andalkan, mengandalkan Dia lebih dari segalanya. Kadangkala ketika 7 hal itu datang, kita tidak langsung memandang Yesus, masih melihat orang dulu, siapa yang bisa menolong. Oh sana! Tuhan izinkan terjadi demikian karena seringkali ketika semua lancar, pelayanan aman, nikah aman, pekerjaan aman, mata lebih banyak mengeluarkan tahi mata dari pada air mata. Tidak ada dipakai memandang Yesus dalam doa penyembahan, hanya lebih banyak dipakai memandang drakor, sinetron, kalau kaum muda main game, medsos, hanya itu yang dipandang, bukan Yesus!

 

Sore ini teladanilah ketabahan Yesus, mata kita hanya memandang Yesus, menyembah Dia, mulut menyeru haleluya dan tangan diangkat kepada Dia.

 

Hasilnya:

a)      Ibrani 2:17-18

2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

 

Yesus Imam Besar sanggup menyelesaikan segala dosa kita juga menyelesaikan segala masalah kita, Dia menolong tepat pada waktunya. Hanya memandang Yesus, kita rasakan kasih Tuhan dalam hati kita, kita rasakan jamahan tangan Tuhan, teguran Tuhan mengingatkan kita, ini kamu tadi lakukan dosa ini, makanya terjadi seperti ini. Kita akui dan mohon ampun kepada Tuhan, maka saat itu Tuhan menolong tepat pada waktunya. Jangan pandang orang lain, jangan pandang kesalahan kekurangan orang! Lebih baik pandang Yesus saja untuk kita bisa memandang kekurangan kita. Gara-gara ini Tuhan sampai nikahku seperti ini, gara-gara ini yang saya buat sehingga pelayananku seperti ini, pekerjaanku, masa depanku jadinya seperti ini. Kita memandang Yesus saja, Dia akan menolong tepat pada waktunya.

 

b)      I Tesalonika 5:23-24

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.

 

Yesus Imam Besar yang setia menggenapi janjiNya kepada kita yaitu memelihara roh, jiwa dan tubuh kita sampai tidak bercacat, sampai sempurna, kita layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan, kita memandang muka dengan muka waktu Yesus datang. Mata antikristus tidak bisa melihat kita.

 

Jadi Yesus Imam Besar berbelas kasihan menyelesaikan segala dosa, segala masalah pada waktunya. Yesus Imam Besar menggenapi janjinya yaitu memelihara roh, jiwa dan tubuh kita sampai tidak bercacat, sampai sempurna, kita layak menjadi Mempelai WanitaNya.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar