20121205

Kebaktian Natal Persekutuan di Boe, Rabu 5 Desember 2012 Pdt. Bernard Legontu



Puji bagi nama Tuhan, bersama istri saya menyampaikan salam sejahtera dan selamat memandang Tuhan di dalam FirmanNya.

Tema:
Matius 25:6
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Pada bulan Desember seringkali kita hanya kembali melihat Yesus seperti yang dikisahkan dalam Lukas pasal dua dan Matius pasal dua yaitu kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang pertama. Padahal kita diperhadapkan dengan kedatangannya pada kali yang kedua. KedatanganNya yang pertama sudah kita rayakan bahkan sampai malam ini. Tetapi Tuhan mau mengingatkan kita agar siap menyongsong kedatanganNya yang kedua kali. Yang Tuhan rindukan adalah adakah kita siap bertemu dengan Dia dan kita layak memandang wajahNya.

Pada Matius 25 Tuhan menggambarkan diriNya sebagai Mempelai Laki-laki Sorga. Kadang orang Kristen menjadi risih mendengar Yesus sebagai Mempelai Laki-laki sebab dia berpikir bahwa nikah yang dimaksud adalah seperti nikah jasmani di dunia ini.

Tuhan Yesus ingin agar umat Tuhan masuk dalam kelompok yang bijak. Orang yang bijaksana adalah orang percaya yang baginya tidak ada halangan apapun yang dapat merintangi dia datang kepada Tuhan sebab dia memandang Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dan di dalam dirinya ada kerinduan hati untuk bertemu dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau tidak ada kerinduan maka tidak akan melirik dan tidak mau tahu tentang pengajaran Firman. Sebab pengajaran Firmanlah yang akan membuat kita menjadi bijak.
Ulangan 4:5-6
5 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.
6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.

Kita harus terbuka hati untuk menerima Pengajaran Firman dan bukan hanya menerima penginjilan. Penginjilan adalah pemberitaan injil kepada orang yang masih di dalam gelap untuk ditarik masuk pada terang.
Kolose 1:13
Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;

Kita sudah diinjili dan sudah percaya. Oleh sebab itu kita harus diajar supaya tahu bagaimana harus berperilaku sebagai anggota keluarga Allah.
I Timotius 3:14-15
14 Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau.
15 Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.

Bagi orang yang bodoh telah tersedia rotan untuk memukul punggungnya.
Amsal 14:3
Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya.

Itu sebabnya 5 anak dara yang bodoh benar-benar dicambuk/dipukul oleh Tuhan hati dan perasaannya. Begitu mereka melihat pintu Sorga di depan mereka, hati mereka berbunga-bunga namun ketika mereka mengetuk pintu tidak dibukakan dan malah terdengar suara dari dalam “aku tidak mengenal kamu”.  Ini pukulan dipunggung orang yang bodoh. Supaya kita tidak menjadi bodoh maka harus mau menerima Firman Pengajaran. Jangan sampai sudah bertahun-tahun menjadi orang Kristen tetapi hanya suka Firman penginjilan.

Bijaksana artinya adalah orang yang tidak mau peduli dengan halangan. Kalau kita mencintai Yesus kita tidak akan peduli apa yang menghalangi kita untuk jumpa dengan Yesus. Apakah ketika kita jumpa dengan Yesus dan Ia ingin mengutarakan isi hatiNya lewat Firman pengajaran kita malah menutup mulutNya supaya jangan berbicara? Namun sekarang ini banyak tindakan orang Kristen yang menutup mulut Tuhan yaitu orang yang tidak mau mendengarkan Firman ketika disampaikan agak lama.
Kalau tidak mau mendengarkan Firman pengajaran itulah orang yang tidak mencintai Tuhan dan Tuhan tidak akan selera dengan orang itu. Baginya pintu Sorga pasti ditutup.
Matius 25:11-12
11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.

Itu sebabnya kita harus menerima Firman untuk mengajar kita supaya tahu berperilaku sebagai anggota keluarga Allah baik sebagai suami, istri dan anak.

Di dalam Alkitab Allah berkali-kali menyatakan diriNya sebagai suami dari umat Tuhan.
Yesaya 54:5
Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Yeremia 2:1-3
1 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.

Yesaya 62:4-5
4 Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.
5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Yeremia 3:12
Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.

Inilah pernyataan Allah kita di Sorga yang tidak segan-segan menempatkan diri sebagai suami untuk gereja Tuhan. Itu sebabnya Yesus mengatakan diriNya sebagai kepala dari gerejaNya. Kepala dalam rumah tangga adalah suami. Sebenarnya tidak layak kita untuk menjadi istriNya dalam pengertian rohani, itu sebabnya kita harus dibina oleh Firman pengajaran. Dalam keempat injil Tuhan Yesus juga berkali-kali menyatakan diriNya sebagai Mempelai Laki-laki maksudnya supaya kita gereja Tuhan paham bahwa kita akan menyongsong Yesus yang datang sebagai Mempelai Laki-laki.

Matius 9:15
Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.

Markus 2:19
Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa.

Matius 25:1
"Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.

Lukas 5:34
Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka?

Yohanes 3:29
Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Yohanes sebagai sahabat Mempelai sangat senang mendengar suara Mempelai Laki-laki Sorga yaitu Yesus. Buktinya ketika masih berada dalam kandungan dia sudah melonjak ketika mendengar salam Maria yang sedang mengandung Tuhan Yesus.
Lukas 1:41,44
41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus,
44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.

Kita sebagai orang Kristen mungkin yang masih berada dalam kandungan rohani sudah harus ada kesenangan saat mendengarkan Firman Tuhan, terlebih lagi kalau sudah mengalami kelahiran baru sudah harus memiliki kerinduan untuk mendengarkan Firman. Kalau saat mendengar Firman hanya mencela berarti kehidupan tersebut masuk dalam kelompok 5 anak dara bodoh. Apakah kita adalah kehidupan anak Tuhan yang siap menyongsong kedatangan Tuhan Yesus atau tidak. Apakah kita hanya sibuk dengan urusan jasmani dan mengesampingkan ibadah?

I Timotius 3:16
Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Agung ini diambil dari kata rosh yang artinya bagian atas. Jadi ibadah harus ditaruh pada tempat yang teratas, ibadah harus diutamakan.

Yesaya 42:21
TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;
Pengajaran harus kita terima karena pengajaran itu besar dan mulia. Mengapa dikatakan pengajaran besar? Sebab pengajaran itu mengungkap rahasia Allah yang besar yaitu nikah Kristus dan GerejaNya. Mengapa dikatakan mulia? Karena lewat pengajaran kita dibawa untuk menjadi mempelai wanita Tuhan yang mulia.

Ulangan 32:1-2
1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

Langit menunjuk anak Tuhan yang rohaninya sudah mulai terangkat, bumi menunjuk anak Tuhan yang masih duniawi yang masih mengecilkan ibadah. Kepada keduanya Tuhan masih memberi kesempatan untuk mendengarkan pengajaran. Ada 3 tahap bentuk Firman pengajaran.
1.      Embun
Dalam kidung agung pasal 5 diceritakan tentang Salomo yang datang mengetuk pintu untuk bertemu kekasihnya tetapi kekasihnya tidak membukakan pintu. Sekalipun Salomo berkata di atas kepalaku penuh embun tetapi kekasihnya tetap tidak membuka.
Kidung Agung 5:2,6-7
2 Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"
6 Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.
7 Aku ditemui peronda-peronda kota, dipukulinya aku, dilukainya, selendangku dirampas oleh penjaga-penjaga tembok.

Seringkali ada orang Kristen yang tidak mau membuka hati sekalipun Kekasihnya yaitu Yesus, datang mengetuk pintu hatinya. Akhirnya Salomo meninggalkan dia dan setelah itu baru berdebar-debar hatinya dan dia keluar mencari namun hanya bertemu dengan para peronda yang memukulinya. Kehidupan Kristen yang tidak mau membuka hati untuk Yesus yang tampil lewat Firman pengajaran suatu saat akan bertemu dengan antikris untuk menyiksanya.

Amsal 19:12
Kemarahan raja adalah seperti raung singa muda, tetapi kebaikannya seperti embun yang turun ke atas rumput.
Artinya kalau dalam gereja kita dilawati oleh Firman Pengajaran sekalipun masih berupa embun itu merupakan tanda kebaikan Raja kita di Sorga. Namun kalau kita menolak maka pasti berhadapan dengan kemarahan raja, itulah murka Tuhan. Mengapa dituliskan kemarahan raja lebih dahulu? Supaya ada kegentaran dalam diri kita.

Mazmur 110:3
Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan kekudusan; dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun.
Firman pengajaran yang bagaikan embun ini membawa rohani kita pada tingkat rohani remaja. Gereja Tuhan butuh perkembangan rohani. Jangan sudah sekian lama kita menjadi orang Kristen tetapi tetap hanya suka dengan susu saja, kapan bisa menjadi dewasa rohani. Nanti pada saat terakhir baru terlihat siapa yang bodoh. Sekarang kita belum dapat bedakan / tentukan, tetapi supaya kita bisa meraba diri kita bahwa kita tidak mau menjadi bodoh maka kita harus mau menerima Firman pengajaran mulai dari tahapan embun.

2.      Hujan renai
Setelah rohani sudah sampai pada tingkat remaja maka selanjutnya harus menerima hujan renai yang turun ke atas tunas muda. Artinya lewat pengajaran kita mulai diperkenalkan dengan pribadi Tuhan Yesus sebagai tunas.

a)      Tunas Raja
Yeremia 23:5
Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.

Injil Matius memperkenalkan Yesus sebagai Raja. Kita harus tahu bahwa tunangan kita adalah Raja. Mengenal Tuhan Yesus sebagai Raja berarti tunduk pada pemerintahan Yesus sebagai Raja, mau diatur oleh Yesus, bukan mengikuti sesuka hati kita.

b)      Tunas hamba
Zakharia 3:8
Dengarkanlah, hai imam besar Yosua! Engkau dan teman-temanmu yang duduk di hadapanmu -- sungguh kamu merupakan suatu lambang. Sebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan hamba-Ku, yakni Sang Tunas.

Dalam injil Markus Yesus ditampilkan sebagai hamba. Yesus ditampilkan sebagai hamba artinya kita harus meniru pelayanan Yesus sebagai hamba yang selalu taat kepada Bapa di Sorga dan tidak membuang-buang waktu di dalam pelayanan. Tempatkanlah posisi kita sebagai hamba. Sebagai hamba kita mengerjakan tugas tanggung jawab kita tanpa harus bertengkar, bersungut / berbantah-bantah,
Filipi 2:14
Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

Yakobus 5:9
Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.

sebab kita mengabdi kepada Yesus.
Daniel 7:13-14
13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.

c)      Tunas Manusia
Zakharia 6:12
katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Inilah orang yang bernama Tunas. Ia akan bertunas dari tempatnya dan ia akan mendirikan bait TUHAN.

Tugas Tunas Manusia ini yang ditampilkan dalam injil Lukas adalah untuk membangun Bait Suci, membangun Tubuh Kristus, membangun sidang mempelai. Berarti ada yang kita lakukan bukan berpangku tangan (malas).

d)      Tunas Anak Allah
Yesaya 6:13; 4:2
6:13 Dan jika di situ masih tinggal sepersepuluh dari mereka, mereka harus sekali lagi ditimpa kebinasaan, namun keadaannya akan seperti pohon beringin dan pohon jawi-jawi yang tunggulnya tinggal berdiri pada waktu ditebang. Dan dari tunggul itulah akan keluar tunas yang kudus!"
4:2 Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan TUHAN akan menjadi kepermaian dan kemuliaan, dan hasil tanah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang terluput.

Di sini ditampilkan pribadi Yesus sebagai Anak Allah yang kudus dan mulia yang diperkenalkan dalam injil Yohanes. Supaya kitapun dikuduskan,
Yohanes 17:17
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Ibrani 12:10-11
10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

1 Petrus 1:15-16
15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

3.      Dirus hujan
Hujan deras ini tidak diberikan kepada sembarang orang tetapi hanya kepada orang yang merindu, yang merasa butuh dengan hujan deras yaitu Firman pengajaran yang kuat dan murni. Kehidupan yang kerohaniannya sampai pada tahap remaja bisa tidak bertemu dengan Yesus, bisa batal menikah dengan Yesus sebab tidak rindu dengan hujan yang deras, tidak merasa butuh Firman pengajaran yang keras.

Zakharia 10:1
Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikanNya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.

II Korintus 11:2
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Jangan kita hanya sampai pada tahap bertunangan tetapi tidak sampai masuk dalam pesta pernikahan dengan Tuhan Yesus sebab tidak merindukan Firman pengajaran. Kalau tidak ada kerinduan maka akan jatuh dalam perkara-perkara ini:

Zakharia 10:2
Sebab apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru-juru tenung adalah dusta, dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu bangsa itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada gembala.

Kalau tidak merindu turun hujan yang deras, tidak merindu Firman Pengajaran yang tajam bagaikan pedang bermata dua,
Ibrani 4:12
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

maka hanya akan ada hiburan yang sia-sia. Jangan mengubah ibadah kita hanya sekedar menjadi hiburan dengan pujian yang gegap gempita tetapi mengesampingkan Firman Pengajaran. Jangan merubah gereja bagaikan diskotik ini adalah gaya dunia yang dibawa masuk dalam gereja.

Amos 5:21-24 (Ibadah Israel dibenci TUHAN)
21 "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.
22 Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
23 Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.
24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."

Kalau hujan tidak turun maka tidak akan ada sungai yang selalu mengalir bahkan menjadi kering. Kalau tidak ada Firman pengajaran yang turun di dalam gereja maka rohani akan turun sampai pada  menjadi kering.



Amos 8:3,10
3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."
10 Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."

Hujan ini hanya diberikan kepada yang meminta. Orang yang meminta berarti orang yang mempunyai kerinduan untuk disempurnakan tanpa cacat cela dan kerut. Kalau tidak merindu pasti tidak meminta bahkan akan mencemooh dan menolak.

Matius 25:8
Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.

Yang dibutuhkan dari pelita adalah cahayanya. Jangan sampai kita menolak cahaya, menolak ajaran.
Amsal 6:23
Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Untuk kita bisa menerima minyak Zaitun murni harus melalui proses dijemur, ditumbuk dan diperas. Tuhan Yesus rela untuk menderita sengsara mulai dari Getsemani sampai di Golgota supaya kita menerima Roh Kudus.

5 anak dara yang bodoh minyaknya sudah hampir habis. Minyak berbicara Roh Kudus. Apalah artinya berkata-kata asing tetapi menolak Firman Pengajaran. Orang yang berkata-kata asing tetapi menolak pengajaran Firman diragukan kalau dia benar dipenuhkan Roh Kudus.

II Raja-raja 6:25
Maka terjadilah kelaparan hebat di Samaria selama mereka mengepungnya, sehingga sebuah kepala keledai berharga delapan puluh syikal perak dan seperempat kab tahi merpati berharga lima syikal perak.

Kalau gereja dikepung oleh aturan-aturan organisasi maka logistik dari Sorga tidak akan masuk. Yang laku dijual hanyalah kepala keledai yang menunjuk kekafiran dan tahi burung merpati. Kalau yang laku adalah tahi merpati berarti burung merpati sudah tidak ada. Jangan sampai terlihat masih berkata-kata asing padahal Roh Kudus sudah tidak ada lagi.

Matius 25:8-9
8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.

Ternyata gadis-gadis yang bodoh ini senang untuk berjual beli. Artinya orang yang suka menjual Firman, yang mencari keuntungan lewat pemberitaan Firman, terlihat bisa memiliki minyak tetapi baginya pintu Sorga akan tertutup. Dengan cara jual beli ini sama dengan menutup pintu Surga bagi diri sendiri.

Matius 25:10-13
10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

Karena hamba Tuhan selalu terlibat dalam persoalan bisnis maka dia tergolong dalam kelompok 5 anak dara yang bodoh. Jangan kiranya kita menjadi Kristen yang bodoh, terimalah Firman pengajaran yang keras.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar