20141129

Kebaktian Doa, Sabtu 29 November 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 7:7-9
7:7 Inilah yang diperlihatkan-Nya kepadaku: Tampak Tuhan berdiri dekat sebuah tembok yang tegak lurus, dan di tangan-Nya ada tali sipat.
7:8 Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Apakah yang kaulihat, Amos?" Jawabku: "Tali sipat!" Berfirmanlah Tuhan: "Sesungguhnya, Aku akan menaruh tali sipat di tengah-tengah umat-Ku Israel; Aku tidak akan memaafkannya lagi.
7:9 Bukit-bukit pengorbanan dari pada Ishak akan dilicintandaskan dan tempat-tempat kudus Israel akan diruntuhkan, dan Aku akan bangkit melawan keluarga Yerobeam dengan pedang."

Tempat kudus Israel akan diruntuhkan dan bukit-bukit pengorbanan dari Ishak akan dilicintandaskan. Bukan berarti tidak ada upaya mereka untuk menghampiri Tuhan, memang ada upaya dari mereka. Di sini ditarik jauh pada Ishak. Kita melihat kerelaan hati Ishak kita diminta oleh bapanya untuk dikorbankan, dia tidak memberontak. Namun keturunan dari Ishak ini yaitu bangsa Israel, ketika ditarik tali sipat (tali sipat berbicara keadilan dan kebenaran) bila dihubungkan dengan praktek Ishak maka sudah terlihat terlalu jauh perbedaannya, sudah bertolak belakang.

Tempat kudus Israel akan diruntuhkan. Memang ada ibadah ada pelayanan tetapi kalau ditarik tali sipat sebenarnya itu sudah bertentangan dengan kehendak Tuhan. Di sini Tuhan memperlihatkan kepada kita ada orang yang beribadah tetapi dia tidak mengerti tujuan ibadah sehingga ibadahnya itu malah menjadi penghalang untuk dia jumpa dengan Tuhan. Padahal ibadah itu tujuan supaya kita jumpa dengan Tuhan. Banyak orang beribadah tetapi ibadahnya itu justru menjadi penghalang untuk masuk dalam rencana Tuhan. Ini yang Tuhan perlihatkan agar jangan terjadi dalam diri kita. Ibadah Israel malah mau diruntuhkan. Ini tandanya walaupun beribadah dan beribadah tetapi tidak mengetahui rencana Allah maka ibadah itu malah menjadi penghalang bagidia untuk masuk dalam rencana Allah.

Kalau saudara mengatakan “tidak mengerti rencana Allah” maka itu hal yang tidak mustahil sebab dari mimbar ini sudah terlalu transparan disampaikan apa rencana Allah dalam diri kita. Sekarang tinggal kita menindak lanjuti. Jadi ibadah kita tidak lagi menjadi penghalang untuk kita masuk dalam rencana Allah, kita tinggal menindak lanjuti karena rencana Allah sudah diberitahu dengan transparan (jelas).

Termasuk pujian dalam gereja, kalau kita tidak tahu rencana Allah dalam ibadah maka nanti pujian itu akan Tuhan rubah menjadi ratapan. Berarti pujian yang tadi dinaikkan kepadaTuhan rubah menjadi perkabungan.Ini yang kita takutkan jangan terjadi dalam diri kita.
Amos 8:3,10
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."
8:10 Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."

Tuhan menaruh tali sipat berarti Tuhan mau melihat apakah pandangan kita vertikal pada Tuhan, apakah ada kerinduan untuk jumpa dengan Mempelai Laki-laki Sorga atau tidak. Kalau ada kerinduan untuk jumpa dengan Mempelai Laki-laki Sorgamaka kita akan memberikan diridigarap oleh Firman Tuhan. Kalau ditarik tali sipat saudara ternyata tidak miring berarti tegak dan tegas dalam pengajaran maka berarti ada roh Mempelai dalam diri saudara.

Tuhan mau menjaga kita dengan tali sipat ini. Tali sipat ini adalah tolak ukur dari roh Mempelai. Tuhan sendiri sudah berikrar “Aku akan memperisterikan engkau”. Ini adalah bahasa simbolis Tuhan yang disampaikan oleh Hosea kepada Gomer. Hosea dipakai oleh Tuhan untuk menunjukkan bagaimana perasaan Tuhan ada pada Hosea. Bagaimana sakit hatinya Tuhan terhadap bangsa Israel demikianlah sakit hati Hosea melihat istrinya yang bernama Gomer itu bersundal.

Gomer adalah perempuan sundal yang disuruh oleh Tuhan kepada Hosea diambil menjadi isteri supaya dia merasakan sakit hatinya Tuhan yang memperisterikan bangsa Israel perempuan sundal itu. Setelah Hosea menikah dengan Gomer dan mempunyai 3 anak, Gomer ini kembali bersundal. Tetapi Tuhan menunjukkan kebesaran hatiNya melalui Hosea, Tuhan menyuruh Hosea kembali membelinya dengan 15 syikal perak.
Hosea 3:2
3:2 Lalu aku membeli dia bagiku dengan bayaran lima belas syikal perak dan satu setengah homer jelai.

Angka 5 adalah angka kemurahan. Angka 15 adalah kelimpahan kemurahan. Ketika dunia ditutupi oleh air Bah, Bahtera Nuh berada 15 hasta di atas gunung yang paling tinggi. Begitu juga raja Hizkia, umurnya ditambah 15 tahun. Itu adalah kelimpahan kemurahan.

Hosea harus membeli kembali dengan 15 syikal perak terhadapisterinya yang kembali bersundal. Berarti Gomer ini mendapatkan kelimpahan kemurahan. Begitu kebesaran hati Tuhan diperlihatkan dalam kasus Hosea dan Gomer ini. Kalau ditarik pada diri kita, kita ini lebih parah dari pada Gomer, sudah terlalu banyak kita menyakiti hati Tuhan. Kita sudah ditegur dan diajar oleh Tuhan, tetapi kemudian kembali berbuat lagi. Kalau sekarang kita masih mendengarkan Firman itu adalah kelimpahan kemurahan Tuhan! Hargai kemurahan Tuhan, jangan tunggu Tuhan menutup pintu kemurahanNya.

Itu sebabnya Tuhan menarik tali sipat. Tali sipat ini mengukur kita apakah kita ada dalam kebenaran, ada dalam keadilan dan ada dalam kasih setia. Kita ini bangsa kafir, kita telah dibeli oleh Tuhan dari kekafiran untuk menjadi umat Tuhan. Setelah menjadi umat Tuhan kita kembali berprilaku seperti bangsa kafir tetapi kita mendapat kemurahan Tuhan sehingga dilawati lagi oleh Tuhan. Itu sebabnya jangan sampai kita tidak menghargai kemurahan Tuhan. Kalau saja kita sadar akan hal ini jangan lagi kita mempermainkan kemurahan Tuhan.

Ibadah kita diukur oleh Tuhan dan ukurannya adalah tali sipat. Tali sipat itu dihubungkan dengan persoalan tembok.

1.      Yohanes 10:1
10:1 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

Di atas tembok ini seringkali masih ada penyusup. Penyusup ini disebut pencuri, dia masuk dengan melompat tembok. Ini yang harus kita waspadai. Kebenaran Firman Allah jangan ditabrak dengan prilaku yang gelap. Ini yang banyak terlihat dalam gereja, sudah ada kebenaran dan keadilan dan kasih setia tetapi kebenaran Firman Allah ditabrak dengan prilaku yang gelap. Kalau kita masukan praktek yang duniawi dalam gereja itu sama dengan memasukan praktek gelap, itu sama dengan menabrak kebenaran Firman Allah.

Kenapa Tuhan menaruh tali sipat di tembok? Maksudnya supaya domba-domba yang di dalam jangan terusik dengan orang-orang yang menabrak kebenaran Firman Tuhan, supaya umat Tuhan terlindungi. Itu sebabnya sebagai hamba Tuhan saya harus berteriak bahwa kegelapan ini sedang mencoba masuk dalam gereja!

Praktek gelap, praktek melompat tembok ini yang banyak kita temukan dalam gereja Tuhan sadar atau tidak sadar. Jangan sampai kebenaran dan keadilan ini ditabrak dengan cara-cara duniawi. Lebih parah lagi kalau saya sebagai hamba Tuhan membawa diri dalam kegelapan dengan melakukan perbuatan najis dengan praktek berselingkuh, lalu melayani dalam ibadah. Yang anehnya malah banyak anak Tuhan yang menyambut dan menyanjung pendeta seperti itu, itu namanya bodoh! Itulah gereja yang tidak terawat, tidak terpelihara dan kelak nanti ketika antikristus datang maka itu menjadi bagian sasarandaripenganiayaan.

Kita seperti ayam yang tinggal di lumbung yang banyak padi, lalu bertelur di situ. Sudah terlalu kalau sampai mati kelaparan. Itu sebabnya kita harus menjaga. Tuhan juga menjaga kita dengan tali sipat.

Kalau melihat Ishak dan melihat Israel, sebenarnya tidak ada alasan Tuhan untuk menghancurkan ibadah mereka. Tetapi kita melihat di sini pekerjaan kuasa kegelapan sehingga pada masa keturunan mereka, ibadah itu dihancurkan. Kita tidak melihat wujudibliskuasa kegelapan, tetapi kita bisa melihat pekerjaannya yang berafiliasi dengan pelayan yang tidak benar.

2.      Tali sipat ini menjaga batu yang akan menyembul keluar dari dalam tembok, berarti menjaga roh persekutuan. Batu yang menyembul keluar itu karena dia diganggu oleh roh ketidaksetiaan.
II Korintus 11:3
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

Pada ayat 2 kita dipertunangkan, pada ayat 3 sudah ada gangguan ketidaksetiaan. Itulah batu yang menonjol keluar. Memang kelihatan pelan dia keluar, tetapi Alkitab mengatakan dia akan jatuh dengan tiba-tiba. Kita harus menjaga persekutuan, jaga kesetiaan kita kepada Tuhan.

Mengapa pada batu yang menyembul harus ada tali sipat? Supaya diketahui apakah kita sudah mulai menyembul keluar, mulai tidak setia atau masih setia. Yerusalem Baru adalah kota bersambung rapat, berarti ada roh persekutuan. Walaupun iblis, antikristus, nabi palsu serta pengikut-ikutnya telah dilemparkan ke neraka tetapi Yerusalem Baru itu tetap memakai tembok.
Wahyu 21:17-18
21:17 Lalu ia mengukur temboknya: seratus empat puluh empat hasta, menurut ukuran manusia, yang adalah juga ukuran malaikat.
21:18 Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni.

Temboknya dari Yaspis dan batu dasar temboknya ada 12 permata. Kita mau ke Yerusalem Baru dan di sana masih ada tembok yang dibuat dari permata Yaspis dengan tinggi 144 hasta. Ternyata kalau kita mau ke Yerusalem Baru kita tidak bisa lepas dari persekutuan yang setia. Kesetiaan kita dituntut oleh Tuhan.

100 = angka nikah, angka kesempurnaan Tubuh
40   = angka perobekan daging
4     = angka salib

Iniisi yang adadibaliktembokitu, nikah yang sempurna yang tadinyaberasaldaridagingtetapirelamerobekdagingkarenahargaisalib (korbanKristus).

Tembok itu dari permata Yaspis. Yang duduk di takhta itulah Tuhan Yesus, juga dikatakan seperti permata Yaspis. Yaspis artinya berkobar-kobar atau menyala-nyala. Berarti kesetiaan kita tidak boleh kendor tetapi harus berkobar-kobar.

Wahyu 4:3
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.

Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

3.      Tali sipat di tembok mengingatkan para pelayan Tuhan supaya jangan berdiam diri sebelum kebenaran Tuhan bersinar terang.
Yesaya 62:6-7,1
62:6 Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang
62:7 dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang, sampai Ia menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran di bumi.
62:1 Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.

Ini mengingatkan kami pelayan Tuhan, baik yang fulltimer dan juga kita semua umat Tuhan yang terlibat. Jangan kita diam maksudnya kita ada dambaan yang menyala-nyala karena ingin mendapatkan pribadi Tuhan Yesus. Bukan untuk mendapatkan berkat-berkatNya, bukan untuk mendapatkan warisanNya tetapi untuk mendapatkan pribadiNya.

Hamba tujuannya untuk mendapat upah, anak tujuannya untuk mendapatkan warisan. Tetapi biarlah kita menempatkan diri sebagai kekasih. Sebagai seorang kekasih tujuannya adalah untuk mendapatkan pribadi Kekasih kita. Kalau kita memiliki pribadi Tuhan Yesus segala-galanya sudah menjadi bagian kita. Di dalam gereja memang kita diarahkan menjadi hamba, diarahkan menjadi anak, tetapi harus sampai pada tingkat yang paling tinggi yaitu menjadi kekasihNya.

Jangan kita diam sebelum hidup kita bercahaya bagaikan suluh yang terang benderang.

4.      Pemanfaatan berkat-berkat Tuhan jangan salah. Itu sebabnya di tembok itu ada tali sipat untuk mengatur bagaimana kita memanfaatkan berkat-berkat Tuhan yang kita terima.
Amsal 18:11
18:11 Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya.

Tuhan taruh tali sipat di tembok supaya jangan kita salah dengan berkat Tuhan yang kita terima

5.      Ada mayat yang dipenggal kepalanya yang dipaku di tembok.
I Samuel 31:8-10
31:8 Ketika keesokan harinya orang Filistin datang merampasi orang-orang yang mati terbunuh itu, didapati mereka Saul dan ketiga anaknya tergelimpang di pegunungan Gilboa.
31:9 Mereka memancung kepala Saul, merampas senjata-senjatanya dan menyuruh orang berkeliling di negeri orang Filistin untuk menyampaikan kabar itu di kuil berhalanya dan kepada rakyat.
31:10 Kemudian mereka menaruh senjata-senjata Saul di kuil Asytoret, dan mayatnya dipakukan mereka di tembok kota Bet-Sean.

Kalau kepala terpisah dengan tubuh, itu bukanlah tujuan Tuhan. Tujuan Tuhan adalah menyatukan kepala dan tubuh tetapi Filistin malah memenggal kepala dan tubuh. Yang terakhir ini tali sipat direntangkan di atas nikah kita. Apakah nikah kita masih ada hubungan yang erat, ada hubungan kepala dan tubuh, apakah tidak terancam untuk terpisah?

Ini adalah pekerjaan Filistin. Ini yang dilakukan Filistin dari awal, Filistinberusahauntuk memisahkan Abraham dan Sara. Sara sempat berada di istana Abimelekh, berarti sempat Abraham sebagai kelapa terpisah dengan Sara sebagai tubuh oleh karena raja Filistin. Anak Abraham yaitu Ishak juga sempatdiupayakanputus hubungan kepala dan tubuhnya yaitu Ribka. Yang terakhir kepala Saul benar-benar diputuskan dari tubuhnya. Saul yang sudah mati dipenggal kepalanya dan tubuhnya dipakukan di tembok. Itu sebabnya goncangan apa yang kita alami jangan sampai kita memisahkan hubungan kepala dan tubuh, hubungan nikah kita. Apalagi jangan sampai hubungan kita dengan Tuhan terputus.

Kalau kita tidak bertemu dengan Firman pengajaran entah bagaimana nasib nikah kita. Syukur kita sudah ada dalam Firman pengajaran, itu sebabnya kita harus menghargai hal ini. Tidak sedikit orang yang mengentengkan nikah padahal nikah itu harus dihormatisebabarahnyakepadanikahyang rohani.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar