20150418

Kebaktian Doa, Sabtu 18 April 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.


Di akhir zaman ini kita melihat banyak action-action dalam ibadah, ada yang menyampaikan Firman dengan berjalan-jalan. Tuhan Yesus dalam menyampaikan Firman Dia tidak jalan-jalan, Dia selalu duduk. Ketika menyampaikan khotbah di bukit Tuhan Yesus duduk. Hari-hari terakhir ini pengkhotbah malah sambil berjalan-jalan. Ibadah beston atau ibadah penyembahan ditunjukkan dengan alat mezbah dupa emas. Pada mezbah dupa emas ukupan yang terbakar tidak lagi meledak-ledak. Jadi ibadah penyembahan itu adalah ibadah yang kita arahkan kepada Tuhan dalam memuji menyembah Tuhan tidak dengan meledak-ledak tetapi dengan senyap-senyap. Seperti bunyi ukupan yang dibakar terdengar tidak menggelagar namun hati kita hanyut untuk datang menyembah Tuhan. Berbeda dengan ibadah raya yang menggelegar dan ibadah pendalaman Alkitab yang juga menggelegar.

Amos 9:1-6 (Penglihatan kelima: Tuhan dekat mezbah)
9:1 Kulihat Tuhan berdiri dekat mezbah, dan Ia berfirman: "Pukullah hulu tiang dengan keras, sehingga ambang-ambang bergoncang, dan runtuhkanlah itu ke atas kepala semua orang, dan sisa-sisa mereka akan Kubunuh dengan pedang; tidak seorang pun dari mereka akan dapat melarikan diri, dan tidak seorang pun dari mereka akan dapat meluputkan diri.
9:2 Sekalipun mereka menembus sampai ke dunia orang mati, tangan-Ku akan mengambil mereka dari sana; sekalipun mereka naik ke langit, Aku akan menurunkan mereka dari sana.
9:3 Sekalipun mereka bersembunyi di puncak gunung Karmel, Aku akan mengusut dan mengambil mereka dari sana; sekalipun mereka menyembunyikan diri terhadap mata-Ku di dasar laut, Aku akan memerintahkan ular untuk memagut mereka di sana.
9:4 Sekalipun mereka berjalan di depan musuhnya sebagai orang tawanan, Aku akan memerintahkan pedang untuk membunuh mereka di sana. Aku akan mengarahkan mata-Ku kepada mereka untuk kecelakaan dan bukan untuk keberuntungan mereka."
9:5 Tuhan ALLAH semesta alamlah yang menyentuh bumi, sehingga bergoyang, dan semua penduduknya berkabung, dan seluruhnya naik seperti sungai Nil, dan surut seperti sungai Mesir;
9:6 yang mendirikan anjung-Nya di langit dan mendasarkan kubah-Nya di atas bumi; yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi -- TUHAN itulah nama-Nya.

Murka Tuhan diakhiri dengan Tsunami. Dalam terang Tabernakel pasal 9 ini kena Mezbah Dupa Emas yang berbicara penyembahan. Tetapi Tuhan sudah alergi dengan penyembahan mereka. Tuhan sudah tidak mau menengok, tidak mau tahu lagi umat Tuhan walaupun dia datang dalam penyembahan. Disinggung juga tentang gunung Karmel, walaupun bersembunyi di gunung Karmel Tuhan akan usut. Mengapa? Karena Karmel sudah layu.
Amos 1:2

Itu sebabnya Tuhan tidak lagi gairah melihat umat Tuhan memuji dan menyembah Tuhan bahkan Tuhan tanggapi dengan hukuman.

Kenapa umat Tuhan datang mau menyembah tetapi Tuhan tanggapi dengan hukuman? Tuhan tidak pernah keliru, masalahnya ada pada orang Israel. Karena ibadah yang mereka jalankan hanya sekedar ceremony, ibadah mereka bukan dipakai untuk perjumpaan mereka dengan Kristus Yesus tetapi hanya sekedar untuk jumpa dengan sesama umat apalagi hanya jumpa dengan relasi supaya bicarakan soal bisnis. Tuhan sudah alergi dengan pujian mereka karena tidak ada penghargaan terhadap efa. Efa ada hubungannya dengan Firman.
Keluaran 16:36
16:36 Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.

Pertama kali efa di sebut ada hubunganya dengan roti manna. Roti Manna itu adalah Firman Allah. Roti manna ada hubungannya dengan Efa. Mengecilkan Efa berarti mengecilkan pemberitaan Firman Tuhan. Itu sebab Tuhan alergi dengan pujian mereka, Tuhan tidak mau tahu dengan pujian mereka dan Tuhan ganti dengan ratapan. Jadi jangan kita mengukur saya sudah memuji Tuhan, kalau memuji Tuhan sambil bermain itu berarti tidak sopan di hadapan Tuhan. Kenapa bisa begitu? Karena tidak ada binaan Firman Allah, tidak ada pekerjaan Firman yang menyucikan. Tuhan sudah alergi melihat hal itu.

Walaupun Amos pasal 9 dalam susunan Tabernakel kena pada Mezbah Dupa Emas yang menunjuk penyembahan tetapi Tuhan tidak mau menerima lagi. Bagaimana Tuhan mau menerima sementara tangan yang menyodorkan makanan itu, sementara hidup yang menyodorkan santapan kepada Tuhan berbau busuk, tidak dibasuh oleh air Firman Allah. Mustinya kita hamba Tuhan dan anak Tuhan yang mempersembahkan korban-korban ke hadapan Tuhan, tampil dengan suatu keharuman sebab dimandikan oleh air Firman Tuhan.

Walaupun bersembunyi di Karmel, Tuhan akan datang usut. Karmel artinya taman yang berbuah lebat, dan arti kedua taman sembayang. Kenapa mereka datang ke taman sembayang tetapi Tuhan menolak? Penyembahan kita diusut oleh Tuhan, kalau Tuhan melihat yang tidak benar, Tuhan tidak suka!sebab
Amos 1:2
1:2 Berkatalah ia: "TUHAN mengaum dari Sion dan dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya; keringlah padang-padang penggembalaan dan layulah puncak gunung Karmel."

Sekalipun mereka suguhkan doa penyembahan tetapi sesungguhnya itu sudah layu. Itu sebabnya Tuhan murka. Apalagi sebelum Amos pasal 9 ada prilaku umat Tuhan yang mengecilkan Efa berarti mengecilkan Firman dan hanya membesarkan syikal.
Amos 8:5
8:5 dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,

Mereka kelihatannya masih menghargai sabat tetapi mau cepat-cepat berlalu. Mereka kelihatan masih rohani tetapi pembinaan supaya mereka rohani malah mereka ingin cepat-cepat berlalu. Efa dikecilkan berarti pemberitaan Firman Allah dikecilkan. Kalau dalam gereja Tuhan pemberita Firman dikecilkan, Tuhan sebal! Ketika pemberitaan Firman Tuhan itu disampaikan sama dengan Yesus sedang mengungkapkan isi hatiNya. Yesus itu tunangan kita tetapi bagaimana kalau ketika Yesus sementara bercerita lalu kita menutup mulutNya, kita batasi dia bicara. Itulah prilaku orang Kristen yang mengecilkan efa berarti membatasi pemberitaan Firman Tuhan, tidak mau mendengar Firman, itu sama dengan tidak sopan kepada Tuhan. Jangan sampai ketika kita mendengarkan Firman Allah pikiran kita malah membias ke mana-mana dan tidak focus kepada Firman.

Syikal ini berbicara uang. Kalau berbicara uang dan hal financial anak Tuhan bahkan hamba Tuhan bisa lembur. Mengapa? Sebab mereka menganggap uang itu menjanjikan dan Firman itu tidak menjanjikan. Padahal yang justru dianggap tidak menjanjikan itu yang mengandung keselamatan bagi dirinya. Mammon yang dia kejar justru akan membinasakan dia.

Ternyata orang Israel itu lebih cenderung pada syikal daripada efa. Tuhan merasa kareakter mereka tidak akan sampai sama dengan karakter Tuhan, sebab mereka menolak Firman. Ketika Firman disampaikan sesungguhnya saat itu kita diisi dengan sifat Ilahi. Di situ kegagalan orang Israel dahulu. Kita bisa mendapatkan Firman, bisa beribadah dan bersua dengan Tuhan karena ada Mezbah Korban Bakaran, karena ada Korban Kristus.

Karena umat Tuhan sudah merendahkan mezbah, merendahkan ibadah, merendahkan kesempatan berjumpa dengan Tuhan maka Amos melihat Tuhan ada di samping mezbah. Mezbah ini adalah landasan umat Tuhan beribadah dan itu sudah direndahkan.

Karena mereka sudah merendahkan mezbah maka ada seruan ketika Tuhan ada di samping mezbah.
Amos 9:1
9:1 Kulihat Tuhan berdiri dekat mezbah, dan Ia berfirman: "Pukullah hulu tiang dengan keras, sehingga ambang-ambang bergoncang, dan runtuhkanlah itu ke atas kepala semua orang, dan sisa-sisa mereka akan Kubunuh dengan pedang; tidak seorang pun dari mereka akan dapat melarikan diri, dan tidak seorang pun dari mereka akan dapat meluputkan diri.

Kenapa murka Tuhan bernyala-nyala terhadap umatNya? Bukankah Tuhan suka melihat umatNya memuji Tuhan? Bukankah Tuhan suka melihat umatNya datang kepadaNya? Kenapa Tuhan murka? Sebab ibadah mereka tidak sesuai selera Tuhan. Kita datang beribadah jangan ukur dengan selera kita. Kita datang beribadah untuk mencari selera Tuhan, itu ibadah yang berkenan kepada Tuhan.

Mazmur 68:22
68:22 Sesungguhnya, Allah meremukkan kepala musuh-Nya, tempurung kepala yang berambut dari orang yang tetap hidup dalam kesalahan-kesalahannya.

Ini sebenarnya umat Tuhan sudah ada pada posisi musuh Tuhan oleh karena merendahkan nilai ibadah, sudah merendahkan mezbah korban bakaran yang adalah dasarnya kita beribadah dan titik start untuk berangkat ke ruangan maha suci, maka Tuhan akan datang meremukkan kepala orang itu. Jadi kalau mulai melecehkan ibadah orang itu pelan dan pasti memposisikan diri sebagai musuh Tuhan.

Orang ini menjadi musuh Tuhan karena tidak lagi melihat nilai mezbah korban bakaran atau nilai Korban Kristus yang begitu tinggi. Kita ini selamat, kita ada di sini, kita mengenal Allah, mengenal Roh Kudus, mengenal Firman karena Mezbah Korban Bakaran. Tetapi begitu umat Tuhan berulah, tidak menghargai Mezbah Korban Bakaran, bahkan mengejar syikal dan mengecilkan Efa sehingga Tuhan mengatakan “kamu sudah memposisikan diri sebagai musuhKu.

Jangan kita berbangga sudah Kristen dan otomatis masuk Sorga. Sidang jemaat Pergamus adalah umat Tuhan, orang Kristen yang digembalakan tetapi kenapa Tuhan berkata “Aku datang memerangi kamu”? Jadi sidang jemaat pergamus itu sekalipun kumpul bersama dan mendengar Firman tetapi di hadapan Tuhan mereka adalah musuh Tuhan. Ini terjadi dalam Amos pasal 9. Kalau kita ada pada posisi atau tempat seperti itu, lekaslah kita tarik diri. Oleh sebab itu jangan tempatkan diri pada hal yang tidak sesuai dengan selera Tuhan sehingga akhirnya bukan selamat tetapi binasa sebab menjadi musuhnya Tuhan.

Yeremia 11:10
11:10 Mereka sudah jatuh kembali kepada kesalahan nenek moyang mereka yang dahulu telah menolak mendengarkan firman-Ku. Mereka mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya. Kaum Israel dan kaum Yehuda telah mengingkari perjanjian-Ku yang telah Kuikat dengan nenek moyang mereka.

Sudah jatuh kembali berarti pernah benar di hadapan Tuhan tetapi kemudian jatuh dan terjun bebas. Nenek moyang mereka beribadah tetapi menolak mendengarkan Firman Allah. Efa mereka kecilkan dan syikal yang mereka besarkan. Ini yang paling banyak terjadi dalam gereja! Pemberitaan Firman dibatasi, sebenarnya bukan karena jemaat tidak mau mendengar tetapi karena gembala yang membiasakan seperti itu.

Yeremia 11:11-12
11:11 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku mendatangkan ke atas mereka malapetaka yang tidak dapat mereka hindari, dan apabila mereka berseru-seru kepada-Ku, maka Aku tidak akan mendengarkan mereka.
11:12 Dan biarpun kota-kota Yehuda dan penduduk Yerusalem pergi berseru-seru kepada para allah yang mereka sembah dengan korban bakaran, tetapi allah itu sama sekali tidak dapat menolong mereka pada waktu mereka ditimpa malapetaka.

Tuhan itu jangan dipermainkan, jangan diolok-olok sebab akan dipetik nanti.
Galatia 6:7
6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

Seriuslah saudara mendengarkan Firman sebab yang saudara dengar bukan suara pendeta tetapi sebenarnya adalah suara Tuhan.
I Tesalonika 2:13
2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

Kalau dipikir wilayah tempat tinggal jemaat Tesalonika ini kaya tambang emas yang membuat Demas tertarik dan meninggalkan rasul Paulus.
2 Timotius 4:10
4:10 karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia.

Tetapi dalam ibadah mereka benar-benar serius mendengarkan Firman dan pikiran mereka tidak terpengaruh dengan berapa banyak emas yang mereka peroleh.

Ketika umat Tuhan itu meyakini apa yang dia dengar itu adalah Firman Tuhan maka akan ada bukti Firman itu bekerja dalam dirinya. Kalau dia menilai itu hanya suara manusia maka tidak akan merasa apa-apa sehingga pelan dan pasti akan menjadi musuh Allah. Ini jangan terjadi pada kita.

Gunung Karmel itu adalah taman yang berbuah-buah dan taman sembayang. Di sana Elia sujud 7 kali kepada Tuhan. Di sana dia meminta hujan kepada Tuhan dan hujan itu turun. Taman itu benar menjadi taman sembayang dan taman yang berbuah-buah. Tetapi dalam Amos pasal 1 taman itu sudah layu dan dalam pasal 9 mereka bersembunyi di sana tetapi Tuhan usut. Doa penyembahan kita diusut oleh Tuhan. Jangan bermain-main doa sembayang kita.

Ada 4 macam doa:
1.      Doa (meminta) yang pusatnya diri kita.
2.      Doa ucapan syukur, pusatnya adalah benda atau apa yang kita peroleh/ syukurkan tadi.
3.      Doa syafaat, pusatnya orang lain.
4.      Doa penyembahan, pusatnya adalah Tuhan.

Kita ada pada doa penyembahan. Dalam bahasa aslinya menyembah adalah Proskoneho. Artinya:
1.      Seperti anjing menjilat kaki tuannya
Ketika kita datang menyembah kita bagaikan anjing yang menjilat tumit tuannya, artinya kita merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan. Ketika kita datang berlutut di hadapan Tuhan jangan malah menaikan permohonan tetapi kita harus datang menyembah dengan merendahkan diri dan mengatakan “haleluya” dengan sepenuh hati maka Roh Kudus akan mengalir dalam hati saudara. Kalau tidak ada pada posisi itu maka Roh Kudus jauh.

2.      Seperti seorang Istri menyerah sepenuh kepada suami
Itu penyembahan. Saudara harus menyerah sepenuh kepada Yesus suami kita. Betapa girang hati Tuhan kalau kita seperti itu.
Yesaya 62:5;54:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Jadi tugas Suami adalah membangun dan memulihkan istri yaitu tubuhNya atau mempelai wanitaNya. Kesungguhan hati Tuhan untuk mendapatkan kita tidak main-main. Kesungguhan hatiNya untuk merekrut kita itu tidak main-main, Tuhan Yesus rela masuk pada mezbah Allah, masuk pada salib Golgota hanya untuk mendapatkan saudara dan saya.

Suami kita yaitu Tuhan yang menebus kita, di mana rasa terima kasih kita. Kalau kita ada doa syukur itu bukan berarti tidak baik/ tidak indah tetapi Tuhan menanti doa penyembahan kita. Kita harus datang mencium kaki Tuhan sebab mudah menyala murkaNya.
Mazmur 2:10-12
2:10 Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia!
2:11 Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar,
2:12 supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya!

Di sisi lain mudah murkaNya menyala, di sini lain Dia seperti Raja yang menurunkan embun di atas kita. Tuhan akan memberikan Firman, Dia akan memberikan Roh Kudus kepada kita. Tuhan sebetulnya menanti ciuman kita pada kakiNya. Artinya kita merendahkan diri, jangan kita busung dada. Kita harus merendahkan diri serendah-rendahnya di ujung kaki Tuhan. Kalau seperti itu maka Tuhan akan mengganjar bukan dengan hukuman tetapi Tuhan akan memberikan Roh Kudus.

Dalam Amos pasal 9 Tuhan menyuruh hulu tiang itu dipukul keras-keras. Dari hulu tiang, dari bawah ambang tiang itu Roh Kudus mengalir tetapi kalau sudah dipukul maka itu tanda Roh Kudus berhenti bekerja.
Yehezkiel 47:1
47:1 Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.

Air itu mengalir dari En-Gedi sampai ke En-Eglaim, dari pancaran anak domba sampai pancaran anak lembu. Kehidupan gereja Tuhan, kalau menghargai Korban Kristus disertai dengan Roh Kudus maka akan beribadah menghargai Anak Domba Allah dan sampai pada lembu berarti sempurna. Di situ aliran itu mengarah. Tetapi kalau sudah dipukul bukan lagi ada pada kesempurnaan tetapi ada pada posisi musuh Tuhan. Jangan kita membawa diri kita pada keadaan itu.

Air mengalir ke selatan Mezbah. Berarti air itu mengalir, sungai Roh Kudus itu mengalir menunju ke Mezbah. Roh Kudus menghormati Korban Kristus, Yesus yang adalah Firman menjadi manusia yang sudah berkorban. Roh Kudus mengarah ke sana supaya kita umat Tuhan juga menghormati Korban Kristus.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar