20150416

Kebaktian PA di Malewuko, Kamis 16 April 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Keluaran 2:1-10
2:1 Seorang laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang perempuan Lewi;
2:2 lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya.
2:3 Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan t'er, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;
2:4 kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia.
2:5 Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya.
2:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."
2:7 Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?"
2:8 Sahut puteri Firaun kepadanya: "Baiklah." Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu.
2:9 Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya.
2:10 Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air."

Kita umat Tuhan dari bangsa kafir sesungguhnya tidak punya hak apa-apa seperti umat pilihan Tuhan.
Efesus 2:12
2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

Oleh kematian dan kebangkitan Yesus maka kita diberi peluang bahkan kita bisa mencapai lebih dari yang diterima oleh bangsa Israel. Karena di tengah-tengah bangsa kafir Tuhan membuka rahasiaNya berarti Tuhan membuka isi hati kepada kita bangsa kafir. Kalau kita bangsa kafir tidak merespon atau tidak menghargai lawatan Tuhan lewat pembukaan rahasia Firman itu sama dengan melakukan kebodohan, sama dengan menjerat leher sendiri atau bunuh diri/ binasa.

Dalam Keluaran pasal 2 dibicarakan tentang keluarga Amram. Amram sebagai suami dan Yokhebed sebagai isteri. Amram menikah dengan Yokhebed. Nikah mereka tidak berada dalam situasi yang menguntungkan tetapi berada dalam suasana yang sangat genting. Orang menikah tentu merindukan anak. Justru saat mereka satu dalam nikah dan rindu mendapatkan anak, saat itu Firaun mengeluarkan perintah yang sangat berat bagi mereka. Jadi mereka dihadapkan dengan cobaan yang paling berat. Itu adalah keputusan raja di mana anak-anak yang dilahirkan dari orang Ibrani utamanya anak laki-laki tidak diberi kesempatan untuk hidup. Jadi nikah Amram dan Yokhebed menghadapi masa yang gelap gulita, bukan menghadapi masa yang menyenangkan.

Amram artinya rakyat dari atas. Berarti walaupun dunia mengambil keputusan yang membuat mereka menghadapi gelap yang luar biasa tetapi karena dia dari atas maka dia yakin ada Pembela yang luar biasa. Ini yang kita dambakan di dunia yang fana ini. Hari-hari ke depan kita menghadapi kegelapan yang luar biasa. Tidak ada jalan lain, kita pasti akan diperhadapkan dengan keadaan dunia yang makin gelap. Tetapi kalau kita tahu kita ini dari atas maka pasti ada pembelaan.
Yohanes 15:19
15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.

Amram dan Yokhebed hidup pada saat kebencian memuncak dari Firaun. Tetapi itu justru tanda kelepasan orang Israel dari Mesir sudah dekat. Kalau kita menghadapi memuncaknya kegelapan dan cobaan yang luar biasa yang menglobal, maka kita sudah harus tengadah ke atas, kelepasanmu sudah dekat. Ini yang harus kita renungkan di akhir zaman ini. Kelepasan sudah dekat tetapi apakah kita sudah ada kesiapan. Kalau tidak ada kesiapan, ketika diperhadapkan dengan kegelapan yang berat pasti akan kalang kabut sehingga mencari solusi sendiri-sendiri dan akhirnya lepas kontak dengan Yang di atas.
Yohanes 17:15-16
17:15 Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
17:16 Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.

Bukan dari dunia berarti dari atas. Amram yang berasal dari atas. Kita ini diklaim oleh Tuhan Yesus bukan dari dunia sama seperti Tuhan Yesus bukan dari dunia berarti dari atas.
Yohanes 3:31
3:31 Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya.

Jadi Yesus datang dari atas dan Dia berbahasa Sorga. Ini ciri Amram, ciri orang Kristen yang diklaim oleh Tuhan Yesus berasal dari atas. Untuk kesiapan kita menghadapi kegelapan ini kita harus berbahasa Sorga, berbahasa yang rohani. Jangan berbahasa yang duniawi. Bukan begitu ciri orang yang menghadapi kegelapan tetapi yakin sudah dekat kelepasan.

Kalau dari atas maka dikatakan dia yang utama. Yesus dari atas, kita dari dunia tetapi kemudian Dia angkat dan kita diklaim oleh Tuhan bukan dari dunia. Yang dari atas itu utama. Yesus utama, kita juga diangkat menjadi yang utama. Kita tidak bisa dikalahkan dunia. Silahkan ada keputusan Firaun tetapi nikah Amram dan Yokhebed tidak tenggelam dalam kegelapan.
Yohanes 3:31
3:31 Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya.

Kita perlu merenungkan hal ini. Menjadi umat Tuhan jangan ketika datang kegelapan ikut tenggelam dalam kegelapan, datang pencobaan ikut tenggelam dalam pencobaan dan tidak mendapat solusi. Padahal kalau berasal dari atas, solusinya pasti diberi oleh penguasa dari atas. Hal itu harus kita klaim.

Kalau berasal dari bumi lihat saja gerakkannya. Kalau hamba Tuhan itu hanya berbicara dunia lihat bahayanya/ celakanya nanti.
Filipi 3:19
3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

Kalau yang seperti itu hamba Tuhan berarti dia bukan hamba Tuhan Amram, kalau yang seperti itu pelayan Tuhan berarti dia bukan pelayan Tuhan versi Amram. Ini  berbahaya dan kita harus mengoreksi. Kalau pelayanan itu hanya berbahasa bumi, berbahasa dunia artinya hanya mengemas persoalan yang duniawi dan bukannya menganggkat mutu rohani supaya benar-benar dia tahu bahwa dia dari atas, maka itu gawat. Seharusnya kita diarahkan pada ayat 20.
Filipi 3:20
3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,

Ini nikah Amram dengan Yokhebed. Mereka sepakat menghadapi kegelapan, mereka satu suara menghadapi kegelapan. Yokhebed artinya Yehova itu mulia dan arti kedua Yehova itu dipuji. Jadi Amram yang dari atas mempunyai isteri yang suka memuji Tuhan dan kemuliaan Firman Allah ada pada mereka. Kalau saja Amram bicara begini dan Yokhebed berbicara yang lain ketika menghadapi Firaun dalam kegelapan Mesir maka itu gawat sebab mereka tidak akan siap untuk masuk dalam kelepasan sepenuhnya artinya tidak sehati.

Di dalam nikah ini luar biasa Tuhan mengatur sebab mereka sudah disiapkan oleh Tuhan untuk memegang peran keluarnya Israel dari Mesir. Kalau kita ada pada posisi seperti ini maka ingat ini adalah nubuatan bahwa kita telah disiapkan oleh Tuhan untuk memegang peran gereja menyingkir. Harus ada hal seperti ini pada diri kita.

Rasul Paulus menunjukkan dirinya sebagai teladan.
Filipi 3:17-18
3:17 Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.
3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.

Yang hidup mengikuti teladan Paulus itulah Amram-Amram akhir zaman. Paulus sedih karena melihat ada orang-orang lain bahkan rekan-rekannya yang bertuhankan perut, tidak mempersiapkan sidang jemaat untuk jumpa dengan Yesus! Saya dibawa Tuhan pada satu perenungan “ingat, jemaat itu Saya yang membeli dan Kuserahkan kepadamu untuk engkau gembalakan, jangan sampai memanfaatkan”. Saya ngeri sebab saya akan berhadapan dengan darah Kristus kalau salah menangani jemaat sebab jemaat tidak disiapkan untuk jumpa dengan Yesus.

Yokhebed artinya Yehova itu mulia, Yehova itu dipuji. Betapa menunjang keadaan suami melihat isteri selalu memuliakan Tuhan, selalu memuji dan memuja Tuhan sehingga kesempatan untuk bersungut hilang karena mengingat Mempelai Laki-laki Sorga. Kita sekarang ini diperhadapkan dengan kegelapan yang luar biasa di depan ini. Mulai dari nikah kita harus diisi sekarang ini, jangan tunggu kapan, jangan terlambat. Sebagai suami mengangkat isteri dan anak dari atas dan sebagai isteri selalu memuji Tuhan. Kita harus yakin bahwa Tuhan yang memiliki kita dari dunia tidak akan mungkin membohongi kita. Tuhan pasti memberikan pemeliharaan di dalam kegelapan dunia ini.

Yokhebed ini adalah tipe isteri yang tahu apa yang utama yang harus dia lakukan. Dia bercita-cita tinggi, apa yang dia inginkan?
Mazmur 56:5,11
56:5 kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
56:11 Kepada Allah, firman-Nya kupuji, kepada TUHAN, firman-Nya kupuji,

Di antara ayat 5 dan 11 ada masalah yang paling berat tetapi mari kita melihat pembelaan Tuhan.
Mazmur 56:9
56:9 Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?

Mazmur 56:9 (Terjemahan Lama)
56:9 Bahwa Engkau telah membilang segala pengembaraanku; hendaklah Engkau membubuh air mataku dalam balang-Mu; bukankah sekalian itu telah tersurat dalam daftar-Mu?

Jadi dia tidak pernah lepas dengan Tuhan, sengsaranya didaftar Tuhan. Untuk apa didaftar? Sebab itu akan Tuhan balik, derita itu akan Tuhan ganti dengan kebahagiaan. Tetapi seringkali kita tidak memahami hal itu. Jangan kita menjadi anak Tuhan yang cengeng.

Mereka ini adalah orang yang cinta akan panggilan Sorga. Ketika dalam suasana gelap yang sangat mencekam lahir anak pertama yang namanya Miryam. Diberi nama Miryam yang asal kata dari Mur. Mur dari getah kayu yang bila dikecap pahit luar biasa tetapi harumnya luar biasa. Artinya ketika anak itu lahir memang mereka menghadapi kepahitan tetapi anak itu membawa keharuman. Jangan sampai hidup sudah pahit lalu anak-anak tidak membawa keharuman. Itu sebabnya anak-anak bawalah suasana keharuman dalam nikah orang tua.

Mereka ini adalah orang yang dipersiapkan oleh Tuhan untuk memegang peran lepasnya bangsa Israel dari penjajahan Firaun, dari penjajahan iblis dan dunia yang kedepan ini akan lebih parah. Mereka ini adalah orang yang  mempertahankan panggilan Sorga karena nikah Amram dan Yokhebed bersuasana Lewi. Lewi artinya melekatkan, menghubungkan, menggabungkan. Jadi nikah mereka tidak mau lepas dan selalu melekatkan diri kepada Yesus kekasih jiwa, Allah di Sorga, menghubungkan diri dengan perkara di atas dan selalu menggabungkan diri dalam proyek Allah. Apakah kita ini mempersiapkan diri, kalau tiba saatnya penyingkiran gereja apakah kita sudah siap?

Mereka ini adalah kehidupan yang benar-benar mempertahankan panggilan Sorga dan diperlihatkan dalam perilaku mereka. Begitu Miryam lahir mereka menghadapi suasana yang pahit tetapi mengharumkan. Ini yang ditunggu-tunggu oleh Tuhan. Perilaku Miryam adalah:
Amsal 27:11
27:11 Anakku, hendaklah engkau bijak, sukakanlah hatiku, supaya aku dapat menjawab orang yang mencela aku.

Akhir zaman ini banyak celaan kepada hamba Tuhan tetapi mohon dukungan dari buah nikah dan dari sidang jemaat supaya kami bisa menjawab.
Amsal 23:24
23:24 Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak akan bersukacita karena dia.

Dukungan dari Miryam ini sangat luar biasa dan dia berani menantang resiko. Tidak gampang mengintip putri raja yang mandi, taruhannya adalah nyawa. Miryam datang mengintip tetapi sesungguhnya motivasinya karena ada adinya yang diletakkan di sungai. Ini bukan sesuatu yang mudah. Ini beresiko tinggi.  Papa dan mamanya ketika melahirkan adiknya yang ketiga itu sudah beresiko tinggi tetapi Miryam ikut mengambil bagian resiko tinggi. Itu yang membuat dia harum.

Kelahiran anak yang kedua namanya Harun. Ketika Harun suasananya sudah sangat gawat sebab ada perintah raja kepada dua bidan yang namanya Zifra dan Pua, untuk membunuh anak laki-laki dari orang Israel yang baru lahir. Tetapi bidan itu Tuhan atur bahasanya, Tuhan jamah hatinya. Ketika Firaun bertanya mengapa mereka membiarkan anak laki-laki orang Israel tetap hidup maka mereka menjawab bahwa ibu-ibu Ibrani itu lebih kuat dari ibu-ibu Mesir, jadi sebelum mereka tiba di sana bayi itu sudah lahir.

Ini menunjukkan kalau kita masuk dalam progam Allah untuk disingkirkan ke padang belantara ibu-ibu harus kuat menghadapi tantangan luar dan dalam. Betapa senangnya hati suami kalau melihat isteri kuat menghadapi tantangan luar dan dalam. Dari luar mereka menghadapi Firaun dari dalam menghadapi sakitnya melahirkan. Betapa senangnya rumah tangga itu sekalipun menghadapi tantangan yang berat dan kepahitan hidup namun ada yang menyebarkan keharuman dan mereka kuat luar dan dalam, serta dibela oleh Pua dan Sifra.

Pua artinya kein dahan dan arti kedua mulut, Sifra artinya indah dan molek. Bidan-bidan Mesir ini dipakai oleh Tuhan. Karena mereka membela ibu-ibu Ibrani maka Tuhan izinkan mereka masuk dalam nikah dan melahirkan anak.

Harun artinya gunung yang tinggi, arti kedua terang. Saat itu gelombang pencobaan begitu tinggi dan makin hebat di tengah-tengah orang Ibrani. Tetapi di tengah-tengah gelombang pencobaan yang begitu tinggi dia masih lebih tinggi di atas gelombang itu. Jadi cobaan dan tantangan hidup jangan kita besar-besarkan. Mari kita besarkan kuasa Tuhan.

Pada waktu Yesus berjalan di atas air, saat itu danau sedang bergelombang sehingga murid-murid dalam perahu ketakutan sebab mereka mau tenggelam tetapi Yesus masih lebih tinggi dari gelombang. Harun arti namanya gunung yang tinggi. Di tengah-tengah ombak yang tinggi dia masih lebih tinggi dan menjadi terang. Jadi dalam tantangan dan cobaan yang kita hadapi biarlah kita mengatakan Yesus lebih tinggi dari cobaan itu dan Dia adalah terang. Kemudian kita juga harus menjadi terang.

Inilah yang kita lihat di hari-hari terakhir ini yang pasti kita akan hadapi di penghujung akhir zaman ini menjelang kedatangan Yesus pada kali yang kedua. Gereja Tuhan akan disingkiran lebih dahulu. Apakah kita ada kesiapan? Anak Tuhan harus siap mulai dari sekarang. Bagaimana kita bisa siap kalau tidak pernah mendapat lawatan Tuhan lewat Firman pengajaran. Kalau kita menerima Firman pengajaran berarti kita sedang disiapkan oleh Tuhan.

Miryam sudah lahir lebih dahulu, Harusn lahir pada suasana genting dan akhirnya Musa lahir. Kalau kita melihat nikah dan buah nikah pertama serta kedua sebenarnya sudah dipersiapkan untuk datangnya Musa sebagai pelepas. Apa yang terjadi pada Musa? Memang untuk sementara waktu Musa menjadi anak yang dimanja oleh putri Firaun. Dia tinggal selama 40 tahun di istana Mesir sehingga semua ilmu Mesir dia miliki. Dengan kata lain Musa ini lahir dari nikah Amram dan Yokhebed kemudian jatuh di tangan putri Firaun dan dijejali dengan ilmu Mesir. Tidak ada yang dapat memandingi dia bahkan dia sudah dipersiapkan menjadi pengganti Firaun. Tetapi apa yang dia lakukan?
Ibrani 11:23
11:23 Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja.

Ini perbuatan yang menentang perintah raja dan beresiko tinggi.

Ibrani 11:24
11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,

Ini sikap Musa yang dimulai dengan sehatinya ayah dan ibu yang mengkemas dia selama 3 bulan. 3 bulan ini adalah angka persekutuan Elizabet dan Maria.

Ibrani 11:25-26
11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.

Kisah para rasul 7:22
7:22 Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.

Akhirnya Musa dipakai oleh Tuhan menjadi pelepas kaum Israel. Kenapa? Sebab dia tahu bersekutu dengan sengsara Kristus itu lebih mulia dari kemuliaan dunia di istana Firaun. Artinya dia tidak mengutamakan kepentingan perutnya tetapi dia mengutamakan bagaimana menyatu dengan derita sengsara Kristus.
Filipi 3:10-13
3:10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
3:11 supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,

Keluarga Amram dan Yokhebed dibangun dalam keadaan gentingnya Israel di Mesir sebab Firaun yang mengenal Yusuf sudah tidak ada. Yang mengganti adalah Firaun yang sama sekali tidak mengenal siapa itu Yusuf.

Amram adalah rakyat dari atas atau bangsa dari atas. Kalau kita dari atas bagaimana pandangan kita?
Kolose 3:1
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

Kita sudah mengembara bagaikan musafir di dunia ini maka kita harus mencari asal kita. Alamat sudah jelas dan tidak kabur. Kristus adalah Pribadi yang duduk di sebelah kanan Allah. Yang duduk disebelah kanan adalah orang kepercayaan yang dihargai dan dihormati. Jadi kita ini mencari kepercayaan dan kehormatan di dalam Kristus Yesus.
Kolose 3:2-4
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Kita tersembunyi di dalam Allah. Kalau kita mencari perkara yang di atas maka diri kita ada terlindung, disembunyi di dalam Allah. Belum disingkirkan sudah disembunyi apalagi kalau sudah disingkirkan jauh dari mata ular. Semuanya sama, Tuhan Yesus dari atas kita juga dari atas, Dia dibenci dunia kita juga dibenci dunia. Bahkan tujuh kali disebutkan kata dunia membenci kita.

Amram dan Yokhebed adalah nikah yang dibentuk dalam suasana gelap gulita yang sangat mencekam tetapi mereka sama-sama menghadapi kegelapan ini dengan tidak melepaskan diri dengan perkara-perkara dari atas.

Yokhebed adalah isteri yang suka memuji-muji Tuhan sebab ini adalah cara yang terbaik dari Sorga untuk menutup pintu supaya tidak masuk roh persungutan dan suka mengeluh (perbantahan/ perselisihan).
Filipi 2:14
2:14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

Yokhebed yang tampil di samping Amram benar-benar memberikan dukungan, dorongan dan bantuan. Istri itu memang adalah penolong suami, bukan perongrong.
Amsal 27:15-16
27:15 Seorang isteri yang suka bertengkar serupa dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan.
27:16 Siapa menahannya menahan angin, dan tangan kanannya menggenggam minyak.

Yokhebed akhir zaman ini harus dibangkitkan, jangan membuat lembur daging terus. Dalam kegelapan bila tidak tampil seperti Yokhebed maka akan tenggelam dalam kegelapan, tenggelam dalam kepahitan dan tidak ada yang mengharumkan lagi sehingga amblaslah sudah.

Amsal 25:24; 19:13
25:24 Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.
19:13 Anak bebal adalah bencana bagi ayahnya, dan pertengkaran seorang isteri adalah seperti tiris yang tidak henti-hentinya menitik.

Kalau mendapatkan anak bebal dan isteri lagi seperti ini maka matilah Amram. Tetapi kita melihat kesepakatan dari suami isteri ini luar biasa. Mereka sepakat menyembunyikan bayi Musa. Tidak ada mereka pikirkan kalau ketahuan bagaimana resikonya. Menghadapi cobaan mereka sepakat. Tidak ada yang takut untuk maju. Jadi nikah dari Amram dan Yokhebed ini adalah nikah yang sepakat mengahadapi apapun. Dalam nikah harus ada roh sepakat, roh sehati dalam menghadapi berbagai masalah. Dalam rumah tangga jangan ada dualisme (dua kepala).

Kita akan menghadapi kegelapan, jangan dulu berbicara kegelapan antikristus yang memang akan datang, cobaan yang kita hadapi sekarang adalah kegelapan. Kalau dalam nikah tidak sepakat tidak akan bisa jalan bersama, yang satu bilang A yang satu bilang B. Ini tidak sepakat, kehidupan seperti itulah yang nantinya kalau kegelapan yang paling gelap, kegelapan yang bisa diraba dalam bentuk antikristus datang mereka akan tenggelam. Dia tidak akan masuk dalam penyingkiran gereja. Olehnya itu kita harus berdamai dengan Tuhan bila hari-hari terakhir ini roh sepakat ini sepertinya sirna dari kehidupan kita.

Dalam keadaan kegelapan seperti ini mereka pelan-pelan Tuhan isi, Tuhan mengirim Miryam. Dalam suasana tertekan dan sengsara yang dibuat oleh aturan raja Mesir yaitu Firaun, anak ini menghadirkan hal yang harum dalam diri gereja Tuhan. Ini yang kita harapkan di penghujung akhir zaman.

Kemudian lahir anak kedua. Saat itu percobaan bukan makin surut tetapi makin sarat. Harun lahir saat cobaan yang paling tinggi. Ternyata dengan lahirnya Harun. cobaan itu bagi mereka itu lazim.
I Korintus 10:13
10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Cobaan yang makin berat ini dia hadapi dengan nama Harun yang artinya gunung yang tinggi. Mereka lebih tinggi dan masih bisa menyinarkan terang.
Matius 5:14
5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Ini Harun, inilah nikah Amram Yokhebed yang bisa menampilkan kota di atas gunung yang terang benderang. Kalau ini ada pada diri kita maka kita adalah anak Tuhan yang sangat berbahagia karena kita sedang di kemas oleh Tuhan. Kita sedang diramu oleh Tuhan, kita sedang dibenahi oleh Tuhan untuk dipersiapkan keluar dari Mesir, keluar dari dunia ini dan masuk dalam penyingkiran gereja. Seperti Israel dahulu keluar dari Mesir, menjelang 3,5 tahun aniaya antikristus kita dibawa keluar. Tetapi mulai dari sekarang kita harus berpikir bahwa kita ini rakyat atau bangsa dari atas, bagaimana kita memikirkan hal-hal yang di atas. Isteri harus tampil seperti Yokhebed dan anak-anak belajar seperti Miryam, Harun dan Musa. Kalau seperti itu Tuhan pasti menyertai kita dan tidak akan membiarkan kita.

Sikap dari Miryam:
Keluaran 2:4-5
2:4 kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia.
2:5 Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya.

Miryam berani mengintip putri Firaun. Seandainya ada ajudan Putri Firaun yang memergoki dia maka taruhannya nyawa sebab dia tidak bisa mengelak mengapa berani mengintip putri raja mandi. Miryam tahu itu pahit tetapi dia tahu harus menampilkan hal yang harum. Untung mata mereka hanya melihat ada peti di situ.

Keluaran 2:6
2:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."

Tangisan bayi yang merindukan air susu yang sejati, tangisan rohani anak Tuhan yang merindu selalu berada pada dekapan ibu (gembala) dalam rangka mempersiapkan diri, untuk menjadi pemegang peran bangsa Israel keluar dari Mesir, dikunci dengan tangisan bayi yang merindukan air susu.
I Petrus 2:1-2
2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

Persiapan kehidupan rumah tangga ini untuk masuk dalam kelepasan bangsa Israel dikunci dengan tangisan karena rindu air susu yang murni. Jangan ada air susu yang campur, dalam gereja jangan disodorkan pengajaran firman yang campur tetapi harus yang murni dan yang rohani. Inilah persiapan untuk penyingkiran gereja.

Keluaran 2:7
2:7 Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?"

Tidak salah, langsung susu Ibrani yang dia minum. Apakah tidak ada ibu-ibu Mesir yang baru melahirkan yang bisa menyusui bayi? Ada tetapi tidak ke sana, tetap susu Ibrani yang adalah gambaran susu yang murni. Peran dari Miryam di sini mendatangkan keharuman. Jangan kita datang dalam ibadah tetapi sesukanya saja untuk menerima pengajaran yang tidak murni, itu tidak berkenan kepada Tuhan.

Keluaran 2:8-9
2:8 Sahut puteri Firaun kepadanya: "Baiklah." Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu.
2:9 Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya.

Tadinya mereka menghadapi resiko yang berat sekali tetapi Tuhan balik. Kegelapan yang dihadapi justru berbalik menjadi terang, kegelapan justru dibalik menjadi gunung yang tinggi, kegelapan Tuhan rubah ada tanda kelepasan. Tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan yang tidak bisa dirubah yang penting kita merindukan susu yang murni, merindukan pengajaran yang murni. Ini syarat mutlak kita gereja Tuhan masuk pada penyingkiran atau tidak, syaratnya kita harus minum susu yang murni atau sejati, pengajaran Firman yang sehat.
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar