20150423

Kebaktian PA di Maliwuko, Kamis 23 April 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 33:30-33
33:30 Dan engkau anak manusia, teman-temanmu sebangsa bercakap-cakap mengenai engkau dekat tembok-tembok dan di pintu rumah-rumah dan berkata satu sama lain, masing-masing kepada temannya. Silakan datang dan dengar, apa yang difirmankan oleh TUHAN!
33:31 Dan mereka datang kepadamu seperti rakyat berkerumun dan duduk di hadapanmu sebagai umat-Ku, mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka tidak melakukannya; mulutnya penuh dengan kata-kata cinta kasih, tetapi hati mereka mengejar keuntungan yang haram.
33:32 Sungguh, engkau bagi mereka seperti seorang yang melagukan syair cinta kasih dengan suara yang merdu, dan yang pandai main kecapi; mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka sama sekali tidak melakukannya.
33:33 Kalau hal itu datang -- dan sungguh akan datang! -- mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka."

Ini adalah bagian dari kehidupan umat Tuhan yang membohongi dirinya sendiri. Ada persepakatan di antara teman-teman Yehezkiel. Persepakatan yang kita lihat di sini awalnya nampaknya indah. Berbondong-bondong mereka datang kepada Yehezkiel untuk mendengarkan Firman dan mereka duduk di hadapan Yehezkiel. Ternyata mereka ini adalah orang-orang munafik, penuh dengan kemunafikan. Isinya terdengar seperti rasa ingin tahu terhadap Firman, tetapi pura-pura. Kelihatannya mereka datang sungguh-sungguh tetapi ternyata menipu nabi Yehezkiel. Kalau dulu ini ada, maka rohnya bergentanyangan sampai hari-hari terakhir ini. Kita tidak perlu terkejut kalau dihadapkan dengan situasi seperti itu.

Yeremia adalah keturunan imam dan dia juga adalah nabi. Yehezkiel juga keturunan imam berarti ada Firman pengajaran dan juga seorang nabi berarti ada Firman nubuatan. Gereja Tuhan dibangun di atas dasar Firman pengajaran dan Firman nubuatan dengan Yesus sebagai batu penjurunya. Jadi mereka datang seakan-akan mau dibangun jadi bait Allah.
Efesus 2:20-21
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan

Pengalaman yang dialami Yehezkiel sama seperti yang dialami oleh Yeremia. Dua hamba Tuhan ini mempunyai pengalaman yang sama, mereka didatangi lalu diserang. Orang yang datang bukan mau serius mendengar Firman tetapi malah mau menyerang. Ini pola hidup dahulu dan apalagi sekarang makin hebat di akhir zaman.
Yeremia 18:18
18:18 Berkatalah mereka: "Marilah kita mengadakan persepakatan terhadap Yeremia, sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran, orang bijaksana tidak akan kehabisan nasihat dan nabi tidak akan kehabisan firman. Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri dan jangan memperhatikan setiap perkataannya!"

Mereka mengakui bahwa imam itu ada hubunganya dengan Firman pengajaran dan nabi hubungannya dengan Firman nubuatan. Mereka mendengarkan Firman tetapi untuk menghantam Yeremia. Inilah yang terjadi persis sama dengan Yehezkiel. Mereka tidak tahu dengan melawan Firman pengajaran dan nubuatan yang disampaikan oleh Yehezkiel dan Yeremia sama dengan mereka tidak membangun apa-apa, terhilang dari pembangunan tubuh Kristus.

Gereja Tuhan dibangun di atas dasar Firman nubuatan dan Firman pengajaran. Mereka berhimpun kelihatannya mendengar Firman pengajaran dan nubuatan tetapi sebenarnya tidak ada hasilnya karena mereka tidak membangun.

Di akhir zaman ini kondisi seperti ini banyak terjadi di dalam gereja Tuhan. Bahkan di antara pelayan-pelayan. Kelihatannya mereka datang bersekutu tetapi ada maksud-maksud tertentu. Ada motivasi mengejar keuntungan haram.
Yehezkiel 33:31
33:31 Dan mereka datang kepadamu seperti rakyat berkerumun dan duduk di hadapanmu sebagai umat-Ku, mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka tidak melakukannya; mulutnya penuh dengan kata-kata cinta kasih, tetapi hati mereka mengejar keuntungan yang haram.

Kalau keuntungan Firman pengajaran tidak ada Firman pengajaran yang disebut haram. Tetapi yang mereka kejar keuntungan jasmani. Mereka datang berfellowship tetapi ternyata terkandung niat untuk mencari keuntungan yang haram. Ini bahaya terjadi di akhir zaman ini, manusia dipicu untuk mengejar keuntungan jasmani tetapi bukan dengan jalur yang halal, tetapi jalur yang haram, jalur yang tidak pas dengan Firman.
Ini juga terjadi di zaman Tuhan Yesus.
Lukas 20:20
20:20 Ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala mengamat-amati Yesus. Mereka menyuruh kepada-Nya mata-mata yang berlaku seolah-olah orang jujur, supaya mereka dapat menjerat-Nya dengan suatu pertanyaan dan menyerahkan-Nya kepada wewenang dan kuasa wali negeri.

Mereka seakan-akan orang jujur yang berkata benar dan mereka mau mengibuli Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tidak mungkin dibohongi tetapi hamba Tuhan bisa saja dibohongi.

Kalau modelnya seperti ini orang ini tidak bisa membangun karena dasarnya pembangunan Bait
Allah
(Tubuh Kristus) adalah Firman nubuatan dan Firman pengajaran. Kalau datang beribadah tujuannya bukan membangun dan hanya mengejar perkara jasmani dan kalau pendeta yang seperti itu maka dia tidak membangun dan jemaat yang dia layani juga tidak terbangun sehingga akhirnya semuanya kecemplung dalam aniaya 3,5 tahun antikristus.

Kalau hanya mengejar keuntungan yang haram dan Firman Allah itu tidak diresapi maka orang itu bisa kembali mengolok Firman. Ada orang yang seperti itu, jangan sampai kita jatuh atau berdiskusi/ berdialog serta minta pandangan orang yang seperti itu sebab tidak akan mungkin bisa terbangun rohani saudara.

Mereka bicara cinta kasih tetapi tidak mau melakukan. Hamba Tuhan dikibuli, benar-benar ditipu. Begitu pandai mereka menipu Yehezkiel. Tetapi tanpa mereka sadari mereka mengundang bencana bagi dirinya sendiri.

Yeremia 42:5-9
42:5 Berkatalah mereka kepada Yeremia: "Biarlah TUHAN menjadi saksi yang benar dan yang dapat dipercaya terhadap kami, jika kami tidak berbuat menurut segala firman yang disuruh TUHAN, Allahmu, kausampaikan kepada kami.
42:6 Maupun baik ataupun buruk, kami akan mendengarkan suara TUHAN, Allah kita, yang kepada-Nya kami mengutus engkau, supaya keadaan kami baik, oleh karena kami mendengarkan suara TUHAN, Allah kita."
42:7 Sesudah sepuluh hari datanglah firman TUHAN kepada Yeremia.
42:8 Lalu Yeremia memanggil Yohanan bin Kareah dan semua perwira tentara yang ada bersama-sama dengan dia, dan seluruh rakyat, dari yang kecil sampai kepada yang besar.
42:9 Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel yang kepada-Nya kamu telah mengutus aku untuk menyampaikan permohonanmu ke hadapan-Nya:

Permohonan mereka dijawab oleh Tuhan 10 hari kemudian dan jawaban Tuhan mengatakan “jangan kamu ke Mesir”.

Yeremia 42:18,20; 43:6-7
42:18 Sungguh, beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Seperti tercurahnya murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku ke atas penduduk Yerusalem, demikianlah akan tercurah kehangatan amarah-Ku ke atas kamu, apabila kamu pergi ke Mesir. Kamu akan menjadi kutuk, kengerian, kutukan dan aib; kamu tidak akan melihat tempat ini lagi.
42:20 Kamu telah menipu dirimu dan membahayakan nyawamu, ketika kamu mengutus aku kepada TUHAN, Allahmu, dengan berkata: Berdoalah untuk kami kepada TUHAN, Allah kita, dan beritahukanlah dengan tepat kepada kami apa yang difirmankan TUHAN, Allah kita, supaya kami melakukannya!
43:6 laki-laki, perempuan, anak-anak, puteri-puteri raja dan setiap orang yang telah dibiarkan Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, pada Gedalya bin Ahikam bin Safan; juga nabi Yeremia dan Barukh bin Neria.
43:7 Lalu mereka pergi ke tanah Mesir, sebab mereka tidak mau mendengarkan suara TUHAN. Maka sampailah mereka di Tahpanhes.

Ternyata ada komitmen mereka untuk melakukan tetapi ketika disampaikan ternyata suatu kebohongan sebab tidak melakukan. Akhirnya mereka sampai di Tahpanhes, itu istana Firaun. Artinya orang yang seperti ini akan sampai pada pusatnya setan. Sebagai hamba Tuhan saya takut seperti ini, bukan memboyong jemaat ke pusat kerajaan Sorga tetapi malah memboyong jemaat ke pusatnya kerajaan iblis.

Yeheziel pasal 33 ini berisi tentang pengutusan Yehezkiel untuk menjadi penunggu. Dia diutus bukan oleh manusia tetapi oleh Tuhan.
Yehezkiel 33:7
33:7 Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku.

Jadi yang mereka lawan adalah utusan langsung dari Tuhan bukan utusan dari manusia. Kelihatannya pekerjaannya berbeda tipis tetapi yang satu diutus oleh manusia (Yehezkiel 33:1-6) dan yang satu diutus oleh Tuhan (Yehezkiel 33:7-33 ). Yang diutus oleh Tuhan inilah yang mereka kerumuni. Mereka bergerombol datang mau menanyakan Firman, tetapi ternyata dibalik itu ada maksud terselubung. Orang seperti ini tidak sadar, manakala ada teguran mereka pasti mengelak dan berbalik menyerang yang menegur.

Dengan kata lain mereka ini adalah orang yang tidak bisa membangun. Kalaupun mereka membangun itu akan dihancurkan oleh Tuhan. Kita mengambil pembelajaran dalam hal ini agar kita tidak mengambil sikap seperti itu sebab Tuhan mensejajarkan mereka dengan orang bodoh.
Matius 7:26-27
7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

Yehezkiel ini tampil dalam dua jabatan, jabatan nabi dan jabatan imam. Ada dua peran yang dia bawa yaitu Firman pengajaran (imam) dan Firman nubuatan (nabi). Berarti umat Tuhan didorong untuk membangun.

Bukannya membangun untuk didiami dan ada kesejukan di dalamnya tetapi disini hebat kerusakakan. Bersusah payah tetapi nihil hasilnya. Bangunan itu diuji.

1.      Pertama atapnya yang diuji dengan hujan. Atap ini adalah hubungan dengan atas. Atap ini menunjuk sesuatu yang kita junjung. Apa yang kita junjung? Karena yang dijunjung itu akan diuji. Kalau tidak diuji berarti belum tentu bangunan itu aman. Kalau junjungan itu benar walaupun hujan datang tidak bakal ambruk.
Amsal 4:1-8
4:1 Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian,
4:2 karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu; janganlah meninggalkan petunjukku.
4:3 Karena ketika aku masih tinggal di rumah ayahku sebagai anak, lemah dan sebagai anak tunggal bagi ibuku,
4:4 aku diajari ayahku, katanya kepadaku: "Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup.
4:5 Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku.
4:6 Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya.
4:7 Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.
4:8 Junjunglah dia, maka engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan terhormat, apabila engkau memeluknya.

Kalau junjungan kita adalah hikmat maka tidak akan mungkin ambruk. Berarti junjungan kita itu menentukan kita mendapatkan kelengkapan mempelai.
Amsal 4:9
4:9 Ia akan mengenakan karangan bunga yang indah di kepalamu, mahkota yang indah akan dikaruniakannya kepadamu."

Hikmat inilah yang bergerak dan bekerja membuka rahasia Firman. Jadi yang harus kita junjung adalah kemuliaan Tuhan dalam Firman yang dibukakan rahasianya.

Amsa 4:10
4:10 Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak.

Ditambahi lagi dengan umur panjang berarti masuk di Yerusalem baru. Kalau junjungannya tidak benar maka pasti ambruk. Tetapi kalau menjunjung pembukaan rahasia Firman yang diberi tahu kepada kita maka kehidupan itu pasti tidak bakal ambruk. Menjunjung Firman hubungannya dengan kehidupan.

Filipi 2:16 (Terjemahan Lama)
2:16 sambil menjunjung firman yang memberi hidup itu, supaya aku megah pada Hari Kristus, sebab aku tiada melakukan yang sia-sia dan tiada berusaha dengan sia-sia.

Orang yang datang pada Yeremia dan Yehezkiel tadi, jangankan dikatakan ambruk, membangun saja tidak jadi. Kalaupun ada bangunan, bangunan mereka tidak kuat sebab tidak menjunjung hikmat Allah. Hikmat Allah itu yang membukaan rahasia Tuhan tentang rahasia nikah dan rahasia ibadah. Tanpa hikmat sama dengan kita telanjang di hadapan Tuhan. Telanjang dalam arti tidak ada yang membentengi, tidak ada perlindungan sehingga binatang hutan mudah untuk masuk menggerogoti kehidupan seperti itu.

Dalam suatu rumah tangga istri itu adalah mahkota. Yang membuat rumah menjadi kisruh karena atapnya bocor.
Amsal 12:4
12:4 Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.

Amsal 27:15
27:15 Seorang isteri yang suka bertengkar serupa dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan.

Yang bocor adalah Hawa. Jangan sampai prilaku Hawa terulang dalam diri kita. Itu berarti tidak menghargai pembukaan rahasia Firman Allah yang datang dalam ibadah. Sebagai seorang gembala saya harus menjaga. Caranya menjaga adalah dengan memperingatkan, menyatakan dan mengutarakan isi hati Tuhan kepada kita.

Junjunglah hikmat, junjunglah pembukaan rahasia Firman Allah, jadikanlah itu mahkota. Karena atap itu adalah mahkota dari suatu rumah.

Jangan kita seperti orang yang datang mengerumuni Yeremia dan Yehezkiel. Mereka mendengar tetapi tidak melakukan.
Yakobus 1:23
1:23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.

Ini jangan terjadi pada kita sebab dampaknya bisa terlihat keluar, rumah kelihatan tidak elok sebab ada air yang menetes di lantai.

2.      Yang kedua adalah banjir
Banjir ini menghancurkan pondasi, merusakkan dasar.

II Timotius 2:19
2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

Dasar itu keteguhan! Walaupun banjir datang kalau teguh terhadap Firman pengajaran yang benar tidak akan mungkin amblas. Kalau dasar tidak teguh lalu amblas berarti bukan Tuhan punya. Kalau dasar itu teguh berarti Tuhan punya.

Keteguhan ini yang Tuhan tancapkan dalam diri kita. Tuhan ingin kita berpegang teguh pada dasar yang sudah Tuhan tetapkan. Orang yang teguh itu meterainya adalah Tuhan punya. Orang yang babak belur dan menghina pengajaran itu bukan Tuhan punya. Kalau tidak teguh pada apa yang Tuhan letakkan sebagai dasar maka warna kehidupan itu selalu melawan Tuhan dan melakukan kejahatan Firman.

Kita lihat pengalaman raja Daud.
II Samuel 22:1-5
22:1 Daud mengatakan perkataan nyanyian ini kepada TUHAN pada waktu TUHAN telah melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dan dari cengkeraman Saul.
22:2 Ia berkata: "Ya, TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku,
22:3 Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan.
22:4 Terpujilah TUHAN, seruku; maka aku pun selamat dari pada musuhku.
22:5 Sesungguhnya gelora-gelora maut telah mengelilingi aku, banjir-banjir jahanam telah menimpa aku,

Ada empat hal yang Daud tampilkan di situ, sebagai keyakinannya terhadap dasar yang diletakkan Tuhan. Dia harus teguh di situ.
II Samuel 22:16-18
22:16 Lalu kelihatanlah dasar-dasar laut, alas-alas dunia tersingkap karena hardikan TUHAN karena hembusan nafas dari hidung-Nya.
22:17 Ia menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir.
22:18 Ia melepaskan aku dari musuhku yang gagah, dari pada orang-orang yang membenci aku, karena mereka terlalu kuat bagiku.

Ini perlindungan Tuhan kepada Daud. Sebab dasar bangunan yang dia bangun atas dasar yang benar. Raja Daud tahu bahwa dia tidak akan mampu menghadapi karena lawannya terlalu kuat. Sementara dia terancam untuk binasa maka tangan Tuhan datang mengangkat dia. Kalau kita ada keteguhan dan menjauhi kejahatan maka dijamin  kita ini Tuhan yang punya

I Korintus 3:10-11
3:10 Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
3:11 Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.

Kalau orang yang tidak senang dengan Paulus mendengar ini mereka bisa mengatakan Paulus mengedepankan diri sendiri, dia sombong sekali tetapi rasul Paulus berbicara dalam tahbisan yang benar dan Tuhan merestui serta mengapresiasi bukan datang dari pikirannya sendiri tetapi bahasa Roh Tuhan.

Tidak ada yang lain, harus ada dasar keteguhan. Di sana diperlihatkan Yesus sebagai dasar yang teguh, sejak Dia datang ke dunia tidak pernah Dia menyimpang dari ketentuan Sorga. Jangan kita hanya mengatakan Yesus Kristus tetapi keteguhan Yesus Kristus tidak diteladani. Yesus Kristus tidak pernah goncang, Dia teguh terhadap amanah atau perintah Sorga. Saya sebagai hamba Tuhan harus teguh, jangan goyah, sebab kalau tidak amblaslah saya bersama jemaat.

Ketika bangsa Israel pulang dari pembuangan, Alkitab mengatakan ketika dasar Bait Allah diletakkan maka terjadi dua suasana yang berbeda, tetapi bukan berarti berseberangan atau bertentangan.
Ezra 3:10
3:10 Pada waktu dasar Bait Suci TUHAN diletakkan oleh tukang-tukang bangunan, maka tampillah para imam dengan memakai pakaian jabatan dan membawa nafiri, dan orang-orang Lewi, bani Asaf, dengan membawa ceracap, untuk memuji-muji TUHAN, menurut petunjuk Daud, raja Israel.

Begitu dasar diletakkan diiringi dengan puji-pujian. Keteguhan kita terhadap dasar akan menampilkan kehidupan yang bukan mengomel, buka bersungut atau bukan berbantah-bantah tetapi yang memuji-muji Tuhan. Bersungut itu merusak dan membuat atap bocor.

Ezra 3:11-12
3:11 Secara berbalas-balasan mereka menyanyikan bagi TUHAN nyanyian pujian dan syukur: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya kepada Israel!" Dan seluruh umat bersorak-sorai dengan nyaring sambil memuji-muji TUHAN, oleh karena dasar rumah TUHAN telah diletakkan.
3:12 Tetapi banyak di antara para imam, orang-orang Lewi dan kepala-kepala kaum keluarga, orang tua-tua yang pernah melihat rumah yang dahulu, menangis dengan suara nyaring, ketika perletakan dasar rumah ini dilakukan di depan mata mereka, sedang banyak orang bersorak-sorai dengan suara nyaring karena kegirangan.

Artinya di sisi lain ada pujian dan di sisi lain ada tangisan. mereka menangis karena mengingat prilaku masa lalunya dan memuji Tuhan karena melihat kemurahan Allah yang luar biasa sehingga mereka ada di situ. Mereka memuji Tuhan karena melihat mereka ada dan dibangun oleh Tuhan hanya karena kemurahan Tuhan.

Ini yang harus kita jaga, harus ada keteguhan dari apa yang dibangun oleh Tuhan. Jangan menjadi umat Tuhan yang tidak teguh. Yang tidak teguh inilah yang banyak menyusahkan dan menjadi duri dalam pelayanan.

Mazmur 11:1-7
11:1 Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Pada TUHAN aku berlindung, bagaimana kamu berani berkata kepadaku: "Terbanglah ke gunung seperti burung!"
11:2 Sebab, lihat orang fasik melentur busurnya, mereka memasang anak panahnya pada tali busur, untuk memanah orang yang tulus hati di tempat gelap.
11:3 Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?
11:4 TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
11:5 TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan.
11:6 Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang menghanguskan, itulah isi piala mereka.
11:7 Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.

Yerusalem Baru ada 12 batu dasar. Bagaimana mau masuk dalam Yerusalem Baru kalau tidak ada keteguhan dan ketekunan.
II Timotius 2:19
2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

Tuhan mengenal si A dan si B karena sama-sama teguh. Karena sama-sama teguh maka persekutuannya bertambah dan tidak ada masalah. Kalau satu tidak teguh dan yang lain teguh maka yang tidak teguh ini yang terlontar dan menjadi bagaikan anak panah yang diarahkan pada yang teguh. Yang tidak teguh ini yang membuat perpisahan.
Amos 3:3
3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?


Tidak mudah untuk teguh dalam pengajaran kalau tidak ada komitmen di hati mau serius dengan Tuhan. Kehidupan itu harus mengerti tugas tanggung jawabnya, apa sebabnya dia bagaikan Yehezkiel dan Yeremia. Yehezkiel dan Yeremia memiliki Firman pengajaran dan Firman nubuatan, keduanya teguh di dalamnya.

Tuhan membuat Yehezkiel bisu supaya tidak berbicara kepada umat yang memberontak, tetapi kalau Tuhan berbicara dengan dia mulutnya terbuka. Artinya kepada orang yang memberontak terhadap Firman tidak akan ada pembukaan mulut, berarti tidak akan Tuhan percayakan pembukaan rahasia Firman.

Kalau kita dilawati dengan pembukaan rahasia Firman ayo kita responi, kita topang dan dukung sehingga kita benar-benar mendapatkan empat perkara yang sudah disediakan Tuhan seperti yang dialami oleh raja Daud semua ini dijamin oleh Tuhan.

3.      Angin menyerang dinding
Dinding yang diserang oleh angin ini menunjuk persekutuan. Mulai dari persekutuan nikah. Angin akan berupayakan menghancurkan persekutuan nikah kehidupan yang sudah ada di dalam pengajaran. Berbeda dengan orang yang belum tahu pengajaran.

Kalau terjadi sengketa dan perselisihan jangan kita kaget, itu adalah serangan dari angin. Kalau ada serangan angin harus segera kita tutup, jangan malah kita membuka jendela lebar-lebar.

Yang ditekankan yang diserang oleh angin. Angin ini adalah angin pengajaran permainan palsu manusia. Dalam Wahyu 13:11-18, angin pengajaran palsu manusia ini bergerak di bidang spiritual dan juga bergerak di bidang financial (bidang ekonomi).
Wahyu 13:11-18
13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
13:12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

Ini mujizat luar biasa sehingga patung bisa berbicara. Kalau melihat mujizat sekarang sudah terheran-heran apalagi kalau muncul nabi palsu ini. Mujizat secara jasmani itu jangan menjadikan tolak ukur atau suatu kebanggaan bahwa kehidupan itu ada dalam kebenaran. Sebab dalam Bilangan 14:11 sudah 10 kali bangsa Israel mencobai Tuhan walaupun Tuhan sudah memperlihat mujizat di depan mata mereka.

Kepalsuan ini bergerak di bidang bisnis. Hamba Tuhan yang murni pelayanannya tidak akan campur dengan persoalan bisnis, apalagi sampai menjual domba. Ketika Yesus menyucikan Bait Allah yang ditemukan adalah imam-imam yang menjual domba.

Arah kepalsuan benar-benar dimiliki oleh antikristus. Jadi kita waspada. Kalau dalam gereja Tuhan digalakkan praktek jual beli maka pelan dan pasti pendeta itu mengarahkan dirinya bersama sidang jemaat untuk digenggam oleh antikristus.

Ibadah yang menitik beratkan pada soal ekonomi atau perkara-perkara yang lahirian itu tidak jauh bahkan dekat dengan kepalsuan. Hal seperti ini pasti ambruk sebab tidak ada yang palsu bisa bertahan, kecuali asli yang bertahan.

Kita sebagai umat Tuhan diberikan Tuhan iman, pengharapan dan kasih. Ini diuji oleh Tuhan, apakah iman itu hancur, pengharapan itu hancur dan kasih itu hancur? Kalau hancur berarti tidak teguh.
a)      Iman diuji
Ibrani 10:22
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Ayat 22 ini dalam terang Tabernakel kena pada buli-buli emas yang berisi manna. Itu bebicara tentang iman. Iman dalam pengertian persekutuan kita dengan Yesus Anak Allah. Ini yang mau dihancurkan. Serangan-serangan angin itu terhadap dinding yaitu persekutuan kita dengan Yesus lewat Firman dalam tanda iman yang ada pada kita yang tumbuh lewat Firman pengajaran.

Apakah kita ini buli-buli tanah liat yang berubah menjadi buli-buli emas atau sudah menjadi buli-buli emas kemudian berubah menjadi belanga tanah. Ketika Tuhan memerintahkan kepada Musa supaya orang Israel memungut manna, juga Musa memerintahkan kepada Harun mengambil manna dan diletakkan di dalam buli-buli tanah. Tetapi dalam Ibrani pasal 9 buli-buli tanah itu sudah berubah menjadi buli-buli emas. Orang yang teguh itu adalah buli-buli tanah yang berubah menjadi buli-buli emas. Tetapi orang yang tidak teguh bagaikan buli-buli emas berubah menjadi belanga tanah. Artinya persekutuannya dengan Kristus menjadi pudar. Mustinya meningkat pada persekutuan yang diwarnai emas, berarti karekter dan sifat  serta tabiat Kristus yang bagaikan emas itu turun dalam kehidupannya.
Ratapan 4:1-2
4:1 Ah, sungguh pudar emas itu, emas murni itu berubah; batu-batu suci itu terbuang di pojok tiap jalan.
4:2 Anak-anak Sion yang berharga, yang setimbang dengan emas tua, sungguh mereka dianggap belanga-belanga tanah buatan tangan tukang periuk.

Ini kebalikan arah. Tadinya mengarah dari tanah menjadi emas, sekarang berbalik arah dari emas berubah menjadi tanah. Ini yang berbahaya dalam gereja Tuhan dan jangan sampai terjadi dalam diri kita. Utamanya saya hamba Tuhan, jangan sampai saya menukik dan tidak meroket. Inilah hancurnya iman, hancurnya hubungan kita dengan Anak Allah yang tunggal oleh karena dihantam oleh angin pengajaran palsu. Berarti lepas persekutuan dengan Yesus Putra Allah yang tunggal.

b)      Pengharapan diuji
Ibrani 10:23
10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.

Ayat ini kena pada tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam. Ini menunjuk persekutuan kita dengan Roh Kudus. Roh Kudus akan memimpin dan mengarahkan kita pada apa yang menjadi kehendak Tuhan sehingga kita memiliki pengharapan. Pengharapan ini selalu jalan bersama dengan kesucian.
I Yohanes 3:3
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Pengharapan ini jangan hancur karena serangan angin terhadap dinding. Sebab kalau hancur maka Roh Kudus ini akan menjadi musuh yang aktif. Angin pengajaran palsu itu tujuannya untuk menggagalkan hubungan kita dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Prakteknya untuk menghancurkan persekutuan mulai dari nikah.

Kalau kehilangan pengharapan akhirnya berserah kepada nasib.

c)      Kasih diuji
Ibrani 10:24
10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

Ayat ini kena pada dua loh batu yang menunjuk persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya. Setan juga mau merusaknya sebab itu harus saling mendorong dalam kasih agar jangan ada yang rusak.

Saling menasihati ini belum tentu diterima, lebih sering berbalik marah. Apalagi kalau keinginannya yang bertentangan dengan Firman diberi tahu, biasanya malah berbalik melawan. Hamba Tuhan yang teguh dalam pengajaran seringkali menasihati orang yang dilihat tidak teguh dalam pengajaran dan berdiri di tanah yang labil sering mendapat perlawanan.

II Timotius 2:19
2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

Yang ditekankan di sini adalah keteguhan. Orang yang teguh itu dikenal oleh Tuhan dan ada meterainya. Tidak mungkin pondasinya amblas, tidak mungkin dindingnya hancur dan tidak mungkin atapnya bocor. Sebab itu tinggalkanlah hal yang tidak baik, peganglah ajaran yang sehat.

Apa yang kita dengarkan ini bukan pembahasan tanpa dasar tujuan yang indah. Ada maksud Tuhan yang manis buat kita, sebab Tuhan ingin kita ada di sana. Tuhan ingin kita ada dalam rangkulannya. Jangan jatuh pada rangkulan permainan palsu manusia yang bergerak dalam ibadah tetapi lebih banyak menekankan persoalan-persoalan bendawi, ibadah yang banyak menekankan bagaimana untuk meraih keuntungan-keuntungan financial (duniawi).

Kalau ibadah hanya menekankan persoalan yang duniawi maka pasti akan terpisah. Kalau yang satu mempertahankan kemurnian pengajaran maka pasti tidak akan disenangi oleh yang menekankan persoalan yang duniawi. Tujuan pengajaran Firman ini mau mengingatkan kita agar kita jangan jatuh terjerat dengan bentuk-bentuk pelayanan yang bisa mencelakakan kita.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar