20150401

Kebaktian Paskah di Tonusu, Rabu 1 April 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Biarlah pengenalan kita jangan hanya sampai mengenal Tuhan Yesus sebagai Juruselamat tetapi memuncak sampai mengenal Tuhan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga. Karena KorbanNyalah kita bisa beribadah

Surat Ibrani dalam terang Tabernakel kena pada pintu tirai. Pintu tirai adalah alat pemisah ruangan suci dan ruangan maha kudus. Tirai yang tebal ini koyak ketika Tubuh Yesus koyak di kayu salib. Itu identik dengan pintu tirai atau tabir yang koyak.
Ibrani 10:19-21
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

Untuk membuka kita bisa beribadah menghadap tahta kasih karunia Tuhan maka pintu itu harus terkoyakkan kalau tidak kita tidak bisa masuk dalam wilayah salem, yaitu wilayah kesempurnaan.
Ibrani 9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Kita bisa beribadah seperti ini karena ada Korban Paskah. Itu adalah korban yang paling mahal dari segala sesuatu yang ada di dunia ini. Bagi umat Tuhan yang sudah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat sadarlah bahwa ibadah saudara mahal harganya. Ibadah itu bukan hanya sekedar pemenuhan syariah agama tetapi ibadah itu adalah suatu kebutuhan karena dibayar mahal oleh Tuhan Yesus. Kalau ibadah itu dientengkan maka hati pasti tidak nyaman, ketika hati kurang nyaman dia tidak beribadah lalu berkata “kan Tuhan tahu”. Memang benar Tuhan tahu kalau orang itu malas beribadah hidupnya akan berakhir pada kebinasaan.

6000 tahun lebih bumi ini didiami oleh manusia. Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, manusia silih berganti mendiami bumi namun tidak ada yang nyaman. Semuanya ada dalam sengsara sesuai dengan perkataan dalam kitab Ayub.
Ayub 14:1; 7:1
14:1 "Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan.
7:1 "Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?

Ayub 14:1; 7:1 (Terjemahan lama)
14:1 Adapun manusia yang diperanakkan oleh perempuan itu sedikit jua hari hidupnya dan berpuas-puas ia dengan kesukaran.
7:1 Bahwasanya hal manusia di atas bumi ini seperti orang perang adanya dan hari hidupnyapun seperti hari orang upahan.

Namun sengsara yang pernah terjadi dahulu sampai sekarang ini belum ada apa-apanya dibandingkan dengan derita yang akan datang ini.
Yehezkiel 5:9
5:9 Oleh karena segala perbuatanmu yang keji akan Kuperbuat terhadapmu yang belum pernah Kuperbuat dan yang tidak pernah lagi akan Kuperbuat.

Daniel 12:1
12:1 "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.

Yoel 2:2
2:2 suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat; seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang suatu bangsa yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang akan datang.

Ayat-ayat di atas kembali di angkat oleh Tuhan Yesus.
Matius 24:21
24:21 Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.


Markus 13:19
13:19 Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia, yang diciptakan Allah, sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.

Jadi Tuhan Yesus sudah memperingatkan kita bahwa di depan ini ada sengsara besar. Yesus mengatakan bahwa sengsara itu tidak akan sama seperti yang pernah terjadi dan sesudah itu tidak akan terjadi lagi. Olehnya itu untuk menyikapi hal ini agar saya dan saudara jangan terjebak di sana maka Kristus telah membayar lewat pengorbananNya dan mengajak kita untuk beribadah dan melayani Dia sepenuh hati.

Sebab itu mari kita memperhatikan agar jangan sampai ibadah itu hanya kita jalani sesuai dengan selera kita. Ibadah pelayanan itu bagaikan kita membawa makanan kepada Tuhan, mempersembahkan korban makanan kepada Tuhan. Masa tega saudara mempersembahkan makanan yang sudah basi, yang sudah berulat. Seorang anak yang membawa makanan yang tidak sesuai selera bapanya pasti kena marah. Kita ini adalah umat Tuhan yang dipanggil beribadah dan melayani, mempersembahkan korban persembahan bagaikan mempersembahkan makanan pada Tuhan.

Setelah Kristus Yesus dalam pengorbananNya di bukit Golgota, kemudian bangkit pada hari yang pertama minggu yang akan berjalan, Dia sudah melihat 50 hari kemudian setelah Dia bangkit akan ada jiwa-jiwa yang akan digembalakan. 3000 jiwa dilahirkan ketika rasul Petrus berkhotbah, 50 hari sebelumnya Petrus sudah diangkat menjadi gembala. Berarti jiwa-jiwa yang akan dimenangkan Tuhan lewat khotbah Petrus, Tuhan sudah siapkan figur untuk menggembalakan mereka itu rancangan Allah.

Itu sebabnya nilai penggembalaan seharga korban Kristus sebab Petrus diangkat oleh Yesus menjadi gembala setelah Tuhan Yesus mengalami pengalaman mati dan bangkit, bukan ketika berada dalam tubuh insani. Nilai penggembalaan itu seharga Korban Kristus, untuk menggembalakan umat Tuhan yang seharga Korban Kristus. Umat Tuhan yang digembalakan itu seharga Korban Kristus. Itu sebabnya umat Tuhan tidak ada alasan tidak digembalakan. Kalau tidak digembalakan itu menyalahi sistem Sorga.

Walaupun saudara sudah ada dalam penggembalaan jangan saudara berpikir tidak ada hubungan erat dengan gembala sebab keselamatan umat ada di atas pundak gembala.
Imamat 10:17
10:17 "Mengapa tidak kamu makan korban penghapus dosa itu di tempat yang kudus? Bukankah itu sesuatu bagian maha kudus dan TUHAN memberikannya kepadamu, supaya kamu mengangkut kesalahan umat itu dan mengadakan pendamaian bagi mereka di hadapan TUHAN?

I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Keselamatan umat Tuhan ke depan ini ada di atas pundak gembala. Umat Tuhan kena murka kalau pelayan salah dalam penggembalaan.
Bilangan 8:19
8:19 dan Aku menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus."

Itu sebabnya saya minta kepada jemaat untuk mendoakan saya sebab kalau saya sebagai gembala salah dalam penggembalaan maka umat Tuhan yang kena tulah bersama dengan saya sebagai gembala. Contohnya raja Daud. Dia seorang raja tetapi dikatakan juga dia adalah gembala. Oleh ulah raja Daud 70.000  umat Tuhan binasa.
2 Samuel 5:2
5:2 Telah lama, ketika Saul memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel. Dan TUHAN telah berfirman kepadamu: Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel."

Daud digembalakan Mazmur 23:1
23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

Sesungguhnya kita hidup di penghujung akhir zaman ini, kita sedang menapaki jalan yang harus kita mengerti lewat peran Firman mulai dari halaman kita harus meningkat ke ruangan suci sampai ke ruangan maha suci.

Yohanes 21:15-17
21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Inilah pengangkatan Petrus menjadi gembala setelah Tuhan Yesus bangkit dari kubur. Gembala sudah diangkat, di mana dombanya? Belum ada. Setelah 50 hari setelah Tuhan Yesus bangkit Roh Kudus turun maka lahirlah gereja dan 3000 jiwa bertobat. Inilah cikal bakal gereja Tuhan yang mula-mula digembalakan oleh rasul Petrus.

Dikatakan oleh Firman Tuhan mereka bertekun dalam penggembalaan.
Kisah Para Rasul 2:41-42
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Di dalam penggembalaan ini ada Firman pengajaran, itulah yang disebut pedang. Itu sama dengan penampilan pedang bermata dua. Ini yang seringkali tidak diminati oleh banyak orang percaya, kalau pergi gereja mereka hanya merasa butuh susu. Kalau pedang atau pengajaran yang keras mereka merasa tidak butuh tetapi mau masuk sorga. Bagaimana bisa menolak sistem Sorga sementara ingin masuk Sorga.

Tujuan pedang Firman Allah ini untuk membersihkan dan memberikan pembenahan di dalam kehidupan kita sebagai umat Tuhan yang telah lahir baru yaitu mengatur bagaimana hidup sebagai keluarga Allah.
1 Timotius 3:14-15
3:14 Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau.
3:15 Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.

Itulah kelanjutannya karena kita tidak hanya datang ke gereja di dalam penggembalaan lalu diisi dengan ibadah dan menyanyi. Alkitab mengatakan biarlah kerongkonganmu jangan kering, agungkan Tuhan, tetapi jangan lepaskan pedang.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

Boleh saja kita memuji Tuhan tetapi pujian tidak menyucikan, pedang Firman itulah yang menyucikan. Orang berdosa bisa menyanyi memuji Tuhan, orang mabuk juga bisa memuji Tuhan tetapi tidak mengalami penyucian.

Ketika Tuhan mengatakan “biarlah kerongkonganmu jangan haus” orang Israel malah menjawab “percuma!”.
Yeremia 2:25
2:25 Jagalah, supaya kakimu jangan tak bersepatu dan supaya kerongkonganmu jangan haus! Tetapi engkau berkata: Percuma saja! Percuma! Sebab aku cinta kepada orang-orang asing, jadi aku mau mengikuti mereka.

Jadi pujian dan pedang Firman itu harus bareng, harus jalan bersama. Sebab seringkali orang Kristen hanya senang dengan pujian tetapi menolak pedang Firman, hanya diberi waktu 10-15 menit. Kalau seperti itu maka Tuhan akan merubah pujian menjadi ratapan. Kenapa sebab tidak ada pedang Firman?
Kalau Tuhan merubah seperti itu maka pelan dan pasti manusia itu akan masuk dalam 3,5 tahun aniaya antikristus. Itu sebabnya pentingnya penggembalaan. Pentingnya penampilan Firman di dalam ibadah untuk memimpin langkah-langkah kita agar jangan masuk dalam aniaya antikristus selama 3,5 tahun, itu bukan rencana Tuhan pada saudara. Tujuan panggilan Tuhan supaya kita masuk pada penyingkiran dan menjadi Mempelai Wanita untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Amos 8:3,10
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."
8:10 Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."

Di penghujung akhir zaman ini seringkali kita berpikir ibadah itu hanya sebagai pelipur lara. Para tokoh atheisme menganggap datang gereja itu hanya pelipur lara, tidak ada Tuhan. Kalau kita melihat kitab nabi Amos pasal 2 ayat 11 dan 12, kita melihat ulah orang Israel. Tuhan sudah mengangkat nazir dan nabi tetapi mereka menyuruh diam, jangan berbicara Firman. Para nazir mereka paksa minum minuman keras. Dengan kata lain mereka tidak mau ada hubungan dengan Tuhan yang kudus, mereka mau supaya mereka tetap hidup dalam kecemaran sebab itu enak bagi daging. Kalau hidup dalam kesucian itu berat bagi dagingnya. Kalau hidup dalam kekudusan itu menyenangkan hati Tuhan tetapi sakit bagi daging, tetapi itulah selera Tuhan.
Amos 2:11-13
2:11 Aku telah membangkitkan sebagian dari anak-anakmu menjadi nabi dan sebagian dari teruna-terunamu menjadi nazir. Bukankah betul-betul begitu, hai orang Israel?" demikianlah firman TUHAN.
2:12 "Tetapi kamu memberi orang nazir minum anggur dan memerintahkan kepada para nabi: Jangan kamu bernubuat!
2:13 Sesungguhnya, Aku akan mengguncangkan tempat kamu berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum.

Artinya Tuhan mengingatkan kepada mereka bahwa selalu atau sering mereka dilewati oleh hamba-hamba Tuhan yang sarat dengan Firman Tuhan tetapi  mereka tolak. Sehingga akhirnya Tuhan memberikan ganjaran yang diakhiri dengan telanjang berarti dipermalukan.
Amos 2:14-16
2:14 Orang cepat tidak mungkin lagi melarikan diri, orang kuat tidak dapat menggunakan kekuatannya, dan pahlawan tidak dapat melarikan diri.
2:15 Pemegang panah tidak dapat bertahan, orang yang cepat kaki tidak akan terluput dan penunggang kuda tidak dapat meluputkan diri.
2:16 Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu," demikianlah firman TUHAN.

Amos 5:21-22
5:21 "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.
5:22 Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
Bagaimana kalau saudara mendatangi seseorang kemudian orang itu tidak senang dengan persembahan yang saudara persembahkan?  Di sini ada penolakan dari Tuhan, kalau hanya manusia yang menolak tidak menjadi masalah asal jangan Tuhan yang menolak. Kalau hanya iblis yang menolak tidak menjadi masalah, sebab ada Tuhan yang akan membela kita. Tetapi jangan Tuhan yang menolak kita.

Orang Israel ini adalah orang-orang yang sudah ditebus oleh Tuhan dari Mesir, kita sudah ditebus dari Mesir dunia ini, tetapi mengapa seperti ini? Itulah yang harus kita waspada, itu sebabnya betapa penting Firman penggembalaan.
Amos 5:22-23
5:22 Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
5:23 Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.

Kalau dibandingkan dengan kita, mereka ini sudah jauh 10 langkah dari kita. Tetapi kenapa Tuhan menyuruh menghentikan? Masalahnya apa yang ada pada ayat 24 tidak ada pada mereka.
Amos 5:24
5:24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."

Keadilan dan kebenaran itu pekerjaan penyucian Firman Allah. Keadilan dan kebenaran itu adalah warna nikah Kristus dan gereja. Bagaimana kita mau menyatu dengan Yesus kepala kita kalau tidak ada keadilan dan kebenaran. Kedudukan kepala adalah status suami, kedudukan tubuh adalah status istri. Gereja Tuhan digambarkan sebagai tubuh dan Kristus adalah kepala. Jadi kita ini adalah calon Mempelai Wanita dan Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga.

Nikah Kristus dan gereja diwarnai dengan keadilan, kebenaran dan kesetiaan. Itu yang Tuhan cari, itu sebabnya penting pedang Firman Allah. Kalau pedang Firman kita terima maka akan berbuahkan kehidupan yang adil, kehidupan yang benar dan setia. Firman Tuhan itulah kebenaran.
Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Hosea 2:18
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

Ini adalah nubuatan, Hosea menggambarkan pribadi Yesus, Gomer yang ditebus oleh Hosea gambaran gereja Tuhan untuk tampil menjadi istri.
Hosea 3:2
3:2 Lalu aku membeli dia bagiku dengan bayaran lima belas syikal perak dan satu setengah homer jelai.

Keadilan, kebenaran dan kasih setia ini yang Tuhan mau bergulung-gulung bagaikan sungai yang mengalir terus di dalam gereja Tuhan yang identik lewat permainan pedang di dalam gereja.

Kalau pedang Firman Allah ditolak oleh manusia maka ada pedang yang lain yang juga dari Tuhan yang sudah diasah, mengkilap bagaikan kilat yang akan menyambar.
Yehezkiel 21:28
21:28 "Dan engkau anak manusia, bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman Tuhan ALLAH mengenai bani Amon dan cercaan mereka; katakanlah: Pedang, pedang sudah tercabut untuk menumpahkan darah, digosok untuk memusnahkan, dan supaya mengkilap seperti petir --

Katakan kepada Tuhan “saya tidak butuh pedang itu, saya butuh pedang Firman untuk menyucikan saya.” Kalau seseorang disambar petir pasti gosong. Makanya jangan kita tunggu pedang itu, pedang yang membuat kita menjadi hitam berarti hidup dalam kegelapan dosa. Kita butuh pedang firman untuk membersihkan kita sehingga kita tampil tanpa cacat dan kerut di hadapan Tuhan Yesus.
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Ibadah itu ukurannya pedang Firman yang bergerak di dalam sidang jemaat. Pujian itu adalah sanjungan kepada Tuhan karena kita merasakan pedang Firman di dalam diri kita, rasa syukur kita karena hidup yang tidak benar ini dibenahi oleh pedang Firman Allah. Saya berbahagia kalau pedang Firman Tuhan ada dalam gereja. Tuhan melihat itu sesuatu yang dibutuh dalam gereja. Kalau Tuhan melihat itu suatu yang perlu bagi gereja mengapa kita mengatakan itu tidak perlu.

Tiba pada pasal keenam dari kitab nabi Amos Tuhan berkata “kamu merasa aman tetapi aman yang palsu”. Menurut orang Israel mereka sudah aman, tetapi setelah Tuhan menjamah maka Tuhan mengatakan itu rasa aman yang palsu.
Amos 6:3 (Rasa tentram yang palsu)
6:3 Hai kamu, yang menganggap jauh hari malapetaka, tetapi mendekatkan pemerintahan kekerasan;

Ini seperti isi kitab nabi Yoel.
Yoel 2:2-3
2:2 suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat; seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang suatu bangsa yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang akan datang.
2:3 Di depannya api memakan habis, di belakangnya nyala api berkobar. Tanah di depannya seperti Taman Eden, tetapi di belakangnya padang gurun tandus, dan sama sekali tidak ada yang dapat luput.

Begitu liciknya roh antikristus atau anthropostes anomias = manusia tanpa hukum/ melawan hukum Allah yaitu kehidupan yang nanti akan tampil sebagai diktator. Dia seorang yang brilian, ahli firman tetapi juga ahli ekonomi, ahli strategi, ahli politik dan ahli strategi perang. Dia tampil di depan seperti Eden tetapi di belakang padang gurun. Begitu rupa penipuannya. Itu sebabnya Tuhan mengatakan hal itu kepada negeri Israel yang 10 suku di utara lewat nabi Amos. Nabi Amos ini berada di selatan di negeri Yehuda kemudian diutus Tuhan ke utara di negeri orang Israel yang 10 suku. Secara ekonomi orang Israel yang 10 suku yang berada pada kerajaan utara ini sudah berkelimpahan tetapi Tuhan masih merasa perlu dikasihani dan disayang agar mereka tidak berpuas diri dengan yang jasmani dan Tuhan mau isi dengan yang rohani. Itu mau diimbangi tetapi mereka tolak. Itu sebabnya ibadah mereka ditolak oleh Tuhan.

Alangkah indahnya kalau saudara sudah diberkati secara jasmani kemudian Tuhan datang untuk mengisi yang rohani. Mestinya kita sambut sebab kita berbahagia berlipat ganda yaitu jasmani dan rohani.

Orang Israel sudah berbahagia secara jasmani dan mengatakan itu sudah aman bagi mereka. Tetapi Tuhan mengatakan itu rasa aman yang palsu sebab mereka belum rohani. Tuhan mau mengisi kita dengan yang rohani supaya yang jasmani itu kita nikmati namun terlebih lagi kalau ada yang rohani, itu lebih luar biasa di hadapan Tuhan. Betapa indahnya hidup itu kalau dibenahi dari dua sisi. Sekalipun mungkin secara jasmani saudara sulit mencari makan, tetapi itu tidak menjadi masalah asalkan yang rohani itu di atas segala-galanya bagi saudara.

Amos 6:3-4
6:3 Hai kamu, yang menganggap jauh hari malapetaka, tetapi mendekatkan pemerintahan kekerasan;
6:4 yang berbaring di tempat tidur dari gading dan duduk berjuntai di ranjang; yang memakan anak-anak domba dari kumpulan kambing domba dan anak-anak lembu dari tengah-tengah kawanan binatang yang tambun;

Tuhan mau mengisi ini, tetapi sayang 10 suku di Israel ini berpuas diri dengan yang jasmani. Mereka tidak mau serius soal ibadah supaya diisi sifat Ilahi.

Amos 6:5-6
6:5 yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya;
6:6 yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf!

Ini yang Tuhan sesali karena mereka tidak berduka karena keturunan Yusuf. Kalau berbicara Yusuf pasti semuanya tahu dengan apa yang terjadi dalam kitab Kejadian. Kisah Yusuf mulai dicatat dalam Kejadian pasal 37. Dia adalah kehidupan yang tidak suka melihat saudara-saudaranya melakukan kejahatan, walaupun beresiko tinggi. Akhirnya dia dibenci oleh saudara-saudaranya karena mereka terusik dengan ucapan Yusuf. Tetapi Yusuf tidak peduli, dia selalu berucap sebab dia cinta Tuhan dan cinta kesucian. Walaupun beresiko tinggi dia tetap membuat saudara-saudaranya tidak nyaman, dia selalu mengusik. Bukan karena sengaja tetapi maksudnya supaya saudara-saudaranya berubah. Alangkah indahnya kalau kita berubah, sama-sama mengerti selera Tuhan.

Secara spesial raja Salomo mengangkat seorang yang tangkas untuk mengawasi keturunan Yusuf namanya Yerobeam. Walaupun harus melalui lembah yang sangat memedihkan hati tetapi akhirnya dia menjadi perdana menteri di Mesir. Sekalipun Yusuf dipecundangi baik oleh saudara-saudaranya, baik oleh Potifar, namun ketika dia sudah menduduki kedudukan nomor dua di Mesir dia tidak membalas Potifar dan istrinya serta saudara-saudaranya.

Kalau direferensikan dengan kehidupan gereja yang sempurna tanpa cacat dan kerut maka Yusuf ini adalah contoh lemah dari gereja Tuhan yang sempurna. Jadi Yusuf ini adalah kehidupan yang memiliki roh Mempelai.

Lewat penggembalaan pelan-pelan kita diisi oleh Tuhan asalkan kita memperhatikan Firman dan belajar taat kepada Tuhan maka roh mempelai itu akan diisi dalam kehidupan saudara. Ini yang Tuhan cari di dalam ibadah. Dalam rumah tangga jangan istri dendam pada suami yang marah kepadanya, jangan simpan dendam dan sakit hati, jangan sampai tidak saling bicara.

Milikilah roh Yusuf, roh Mempelai. Itulah yang membuat Tuhan sedih karena sudah beribadah tetapi tidak memiliki roh Mempelai sehingga ibadah sia-sia. Keturunan Yusuf harus dikawal, artinya roh Mempelai itu harus kita jaga.

Dalam Amos pasal 7 terjadi pertarungan sengit antara nabi Amos dan imam Amazia. Amazia adalah imam, sebenarnya seorang yang bertanggung jawab untuk mengurus bagaimana indahnya ibadah yang akan dikelola oleh mereka sehingga hubungan umat Tuhan dengan Allah itu makin indah sampai mencapai hubungan mempelai.

Tetapi apa yang terjadi? Amazia sebagai imam yang hidup dalam istana Yerobeam bin Yoas, ketika Amazia mendengar nabi Amos sebagai hamba Tuhan terus berbicara maka marahlah Amazia. Amazia ini mengadukan kepada raja bahwa bahasa Amos sudah terlalu berat dan tidak mampu didengar. Amazia memprovokasi raja sehingga raja juga ikut marah. Amazia akhirnya mengusir Amos untuk mencari makan di selatan. Amazia ini menunjuk hamba Tuhan yang cuma mencari makan, lupa akan panggilan Sorgawi.

Hamba Tuhan itu melayani bukan cari makan, makan yang cari dia. Saya bukan melayani mencari duit, duit yang mencari saya. Kalau kita melayani dalam tahbisan yang benar, kita menyenangkan hati Tuhan maka persoalan yang jasmani itu urusannya Tuhan. Saya tidak mau mengambil urusan Tuhan, saya ambil urusan yang harus saya kerjakan yang untuk itulah saya diutus oleh Tuhan. Persoalan apa yang harus saya pakai dan untuk istri serta anak itu tanggung jawab Tuhan.

Resiko orang yang menolak hamba Tuhan yang datang dengan kasih tetapi mereka salah kaprah:
Amos 7:10-11
7:10 Lalu Amazia, imam di Betel, menyuruh orang menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan: "Amos telah mengadakan persepakatan melawan tuanku di tengah-tengah kaum Israel; negeri ini tidak dapat lagi menahan segala perkataannya.
7:11 Sebab beginilah dikatakan Amos: Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."

Ini opini yang dibangun oleh Amazia. Seringkali yang tidak pernah diucapkan oleh seseorang itu dibangun seolah-olah orang itu pernah mengatakannya. Maksudnya untuk mencari pendukung.

Amos 7:12,16
7:12 Lalu berkatalah Amazia kepada Amos: "Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana!
7:16 Maka sekarang, dengarlah firman TUHAN! Engkau berkata: Janganlah bernubuat menentang Israel, dan janganlah ucapkan perkataan menentang keturunan Ishak.

Seandainya mereka menelusuri nilai pelayanan nabi Amos maka seharusnya mereka berbahagia. Tetapi latar belakang yang ada di balik Amazia adalah iblis. Iblis berbisik supaya mereka putus hubungan dengan Tuhan dan hanya senang dengan yang jasmani.
Amos 7:17
7:17 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang; tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur, engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."

Kalau menolak penampilan Firman Tuhan maka:
1.      Yang pertama kacau adalah nikah.
Tuhan membenahi ibadah kita mulai dari dalam nikah kita. Ketuangan Roh Kudus pertama kali kepada bangsa Yahudi bukan terjadi di rumah ibadah tetapi di rumah tinggal di sana ada nikah. Ketuangan Roh Kudus pertama kali kepada bangs kafir yaitu Kornelius bukan terjadi di rumah Tuhan tetapi terjadi di rumah tinggal di sana ada nikah. Jadi awal Tuhan mengIlahikan kita mulai dari dalam nikah. Itu sebabnya ini harus kita perhatikan, nikah bukan suatu permainan.

Terhadap orang Yahudi yang melayani adalah Petrus, terhadap orang kafir yaitu Kornelius yang melayani adalah Petrus. Berarti sama, Tuhan ingin membangun dengan dasar yang sama.

2.      Anak laki-laki identik dengan warisan, warisan itu hilang
3.      Anak perempuan identik dengan kesukaan, kesukaan itu hilang
4.      Tanahnya dibagi-bagi, berarti ekonomi berantakan.
5.      Mati di tanah yang najis artinya mati dalam kenajisan.

Tuhan datang dengan penuh kasih sayang untuk membenahi nikah mereka. Seandainya Amazia dan orang Israel yang 10 suku ini paham mengapa Tuhan mengutus nabi Amos dari selatan tentu mereka akan menerima. Sebenarnya urusan nabi Amos adalah dengan orang-orang Israel di selatan yang dua suku tetapi secara spesial Tuhan menyuruh dia ke utara menolong mereka. Tetapi yang mau ditolong ini tidak mau menerima sebaliknya mereka menolak. Ini jangan terjadi dalam diri kita.

Dalam Amos pasal 8 Tuhan langsung mengatakan hal ini:
Amos 8:3,10
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."
8:10 Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."

Nyanyian di tempat suci berubah menjadi ratapan berarti menjadi dukacita, bukan lagi sukacita. Kalau nyanyian pujian tidak bareng dengan pedang maka nanti pujian itu dirubah oleh Tuhan menjadi ratapan. Ini terjadi ketika Tuhan menemukan dalam kehidupan orang Israel itu masih berbicara tentang hari raya, bulan baru dan seakan-akan masih bicara tentang ibadah tetapi mereka mengecilkan Efa dan membesarkan Syikal. Efa ada hubungannya dengan roti manna, roti manna ada hubungannya dengan Firman, jadi berbicara Efa ada hubungannya dengan Firman. Kalau berbicara Firman dalam gereja mereka tidak mau lama-lama, itu orang yang mengecilkan Efa. Tetapi kalau berbicara syikal, artinya berbicara tentang uang bisa lembur bahkan sampai subuh.

Berbicara Firman mereka tidak mau dengar, tetapi kalau berbicara soal uang bisa sampai berjam-jam. Orang seperti ini yang akan duluan mencari Firman tetapi tidak ada lagi. Oleh sebab itu jangan sampai sekarang ini Firman masih ada disampaikan lewat pelayanan seorang hamba Tuhan, lalu kita tolak. Suatu waktu orang seperti itu akan Tuhan stel hatinya menjadi lapar akan Firman tetapi tidak mendapatkan lagi. Tuhan bisa menyetel hati seseorang.
Wahyu 17:17
17:17 Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk melakukan kehendak-Nya dengan seia sekata dan untuk memberikan pemerintahan mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi.

Mazmur 105:25
105:25 diubah-Nya hati mereka untuk membenci umat-Nya, untuk memperdayakan hamba-hamba-Nya.

Hakim-hakim 9:23
9:23 maka Allah membangkitkan semangat jahat di antara Abimelekh dan warga kota Sikhem, sehingga warga kota Sikhem itu menjadi tidak setia kepada Abimelekh,

Itu sebabnya jangan sampai hati kita tidak kita serahkan kepada Tuhan. Dengan adanya Domba Paskah ada peluang untuk kita beribadah. Ibadah itu tidak hanya kita lakukan di dunia ini tetapi sampai di Sorga. Kalau di dunia ini kita sudah asal saja beribadah, padahal Korban Kristus adalah tumbalnya sehingga kita bisa beribadah, bagaimana kita bisa berada di sana nanti?
Wahyu 22:3
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

Kalau di dunia ini meremehkan ibadah dan memberikan banyak alasan tidak beribadah, yang paling sering mengatakan “saya capek” maka ketika di meninggal dan mengetuk pintu Sorga, Tuhan juga akan menjawab “maaf Saya capek tidak bisa membuka pintu”. Tuhan menciptakan manusia itu jujur tetapi manusia suka berdalih.
Pengkhotbah 7:29
7:29 Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.

Jujur artinya berkata benar. Sebenarnya Tuhan menciptakan manusia itu untuk berkata benar tetapi mereka mencari dalih. Jangan kita suka mencari dalih. Jangan kita hanya mengangkat alasan yang dibuat-buat. Kalau kita merindu masuk Sorga mari kita beribadah dan melayani. Ibadah dan pelayanan tidak bisa dipisah, apalagi untuk kita yang dikatakan sebagai hamba-hamba Tuhan.
Imamat 25:42,55
25:42 Karena mereka itu hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir, janganlah mereka itu dijual, secara orang menjual budak.
25:55 Karena pada-Kulah orang Israel menjadi hamba; mereka itu adalah hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu."

Kita sudah ditebus oleh Tuhan dari Mesir berarti dari dunia untuk menjadi hamba-hambaNya berarti untuk melayani. Tujuan dari pelayanan ini adalah:
Ezra 5:11
5:11 Inilah jawaban yang diberikan mereka kepada kami: Kami adalah hamba-hamba Allah semesta langit dan bumi, dan kami membangun kembali rumah, yang telah didirikan bertahun-tahun sebelumnya, didirikan dan diselesaikan oleh seorang raja Israel yang agung.

Kita menjadi hamba Tuhan maksudnya untuk membangun Bait Allah, menubuatkan membangun Tubuh Kristus, berarti membangun sidang mempelai.

Nehemia 2:20
2:20 Aku menjawab mereka, kataku: "Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! Kami, hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun. Tetapi kamu tak punya bagian atau hak dan tidak akan diingat di Yerusalem!"

Komitmen dari Nehemia, Ezra, Hagai dan imam besar Yosua adalah untuk membangun Bait Allah, sama dengan membangun Tubuh Kristus, sama dengan membangun sidang mempelai. Kalau ini kita bangun, antikristus boleh datang tetapi kita tidak akan kena sebab telah disingkirkan ke padang belantara. Ibadah itu sangat penting, di dalamnya ada pujian dan di dalamnya ada pedang Firman. Pedang Firman ini jangan kita tolak sebab itu yang menyucikan.

Ketika Tuhan tampil dalam Wahyu pasal 1 Tuhan tampil dengan pedang yang keluar dari mulutNya untuk membersihkan gerejaNya. Di sana ada tujuh sidang jemaat, utamanya terhadap jemaat Pergamus. Dikatakan sidang jemaat Pergamus tetapi status mereka masih musuh Tuhan.

Kita digemparkan dan dikejutkan dengan hal-hal yang sebenarnya tidak kita inginkan tetapi itu yang diperhadapkan kepada kita di depan ini. Kelak nanti apa yang disebut dalam Matius 24:21, Markus 13:19, Yoel 2:1-3, Daniel 12:1 dan Yehezkiel 5:9 jangan sampai kena pada kita. Kita mau menyingkir di padang belantara. Sebabnya layanilah Tuhan, beribadahlah, bawalah hidupmu ada di dalam tatanan penggembalaan Tuhan.

Ketika Petrus diangka menjadi gembala di dahului dengan penangkapan 153 ekor ikan besar-besar. Kenapa harus didahului dengan angka 153? Sebab itu adalah angka Tabernakel.
100 adalah panjang Tabernakel
50 adalah lebar Tabernakel
3 adalah tingkatan dari Tabernakel yaitu halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci.
Ø  Halaman kita dibenarkan masuk dalam pertobatan, dibaptis dan kita dibenarkan.
Ø  Ruangan suci kita masuk dalam wilayah penggembalaan.
Ø  Ruangan maha suci terus pada wilayah kesempurnaan. Yerusalem Baru adalah kota segi empat.

Ketika kita beribadah dan melayani Tuhan maka berkat yang kita terima adalah:
1.      Kulit
Artinya kita dibenarkan oleh Tuhan. Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa mereka mengambil daun ara menutupi ketelanjangannya dan Tuhan ganti dengan kulit. Itu bukti Tuhan melihat kita yang sudah tidak karu-karuan tetapi Yesus mati untuk membenarkan kita.
Roma 4:25
4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.

II Korintus 5:21
5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
2.      Roti
Itu menunjuk persekutuan kita dengan Firman Pengajaran dan Perjamuan Kudus.

3.      Daging
Kalau dua hal itu sudah kita terima maka Tuhan akan menambahkan dengan dada dan paha depan. Artinya Tuhan akan menggarap kita lewat kasihNya, Dia akan mengutamakan kita sebagaimana kita mengutamakan Dia, maka kita akan menjadi anggota Tubuh Kristus. Berarti satu tubuh dengan Kristus.
Efesus 5:30
5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya (daging dan tulangNya).

Efesus 5:30 (Terjemahan Inggris)
5:30 For we are members of his body, of his flesh, and of his bones.

Jadi gereja Tuhan itu adalah tulang dan dagingnya Tuhan Yesus. Betapa indahnya, seperti Hawa dibawa kepada Adam lalu Adam berkata “ini daging dan tulangku”. Demikian juga gereja Tuhan. Kalau kita paham dan lebih menyelami nilai ibadah kita maka Tuhan akan menetapkan kita “kamu daging dan tulangKu”.

Oleh sebab itu bawalah dalam ibadah hidup nikahmu, jangan lepaskan Firman pengajaran karena itu menentukan kita tersingkir atau tidak.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar