20180414

Kebaktian Doa, Sabtu 14 April 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 3:35-36
3:35 Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.
3:36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."

Ayat 35 adalah pelimpahan kekuasaan, kekuatan dan semua yang ada dari Bapa dilimpahkan kepada Anak. Dengan demikian, ketika Anak telah menerima semua dari Bapa maka Anak tidak langsung berpuas dengan apa yang diberi. Dia ingin memberikan suatu komando atau perintah karena wibawa yang Bapa telah serahkan kepada Anak dan itu dimanfaatkan oleh Anak lalu menyampaikan perintah. Hasil dari orang yang menerima perintah, di situlah letak kepuasaan dari Anak.

Dia tidak bangga karena sudah mendapat kelimpahan kekuatan dan kuasa baik di sorga, di bumi maupun di bawah bumi. Bukan itu tujuan akhir, itu hanya jalur atau sarana untuk kemudian dengan wibawa ini Dia menyampaikan suatu perintah. Perintah ini jika dilaksanakan oleh orang yang menerima perintah lalu ada hasil, maka hasil dari garapan wibawa perintah itu, itulah kepuasan dari Anak. Apa itu? Itu adalah hasil dari pekerjaan garapan Firman yang disampaikan oleh hamba-hamba Tuhan. Hasilnya adalah menampilkan sidang Mempelai. Itulah kepuasan dan itulah tujuan dari pada pelimpahan wibawa ini.
Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Kepada kita sebagai umat Tuhan, kita tidak hanya tahu bahwa Yesus telah menerima pelimpahan wewenang dari Bapa. Bukan tujuan kita hanya menonton.
Daniel 7:13,16
7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
7:16 Lalu kudekati salah seorang dari mereka yang berdiri di sana dan kuminta penjelasan tentang semuanya itu. Maka berkatalah ia kepadaku dan diberitahukannyalah kepadaku maknanya:

Orang yang mengerti pelimpahan ini, ada tindakan yang positif yakni mereka ramai-ramai datang mengabdi kepada Anak itu, kepada Yesus Tuhan dan Juruselamat. Jadi kekuasaan apapun di dunia ini, semua itu ada di bawah taktis yang lebih tinggi ialah Anak Allah. Jadi tidak ada yang bisa menyaingi dan melawan Anak Allah.

Kalau kita sekarang benar-benar percaya akan Anak Allah karena kita menyaksikan pelimpahan kekuasaan, maka tanpa ada perintah lagi, harus secara spontan serahkan diri mengabdi kepadaNya. Perkataan mengabdi itu memberikan service dengan cuma-cuma. Tetapi bukan berarti di mana kita mengabdi itu Dia tidak peduli apa yang kita butuhkan. Kalau hamba memang tujuannya upah, itu bukan mengabdi. Tetapi kalau mengabdi, dia memberi pelayanan kepada majikan itu dengan cuma-cuma. Atau yang kita kenal dengan perkataan daulos. Bahkan lebih tandas lagi adalah huperetas. Itu benar-benar mengabdi 100%. Tetapi bukan berarti majikan itu tidak peduli dengan hamba itu. Bahkan Majikan itu benar-benar akan memenuhi, sebagai mana Dia dipenuhi oleh Bapa maka Dia akan memenuhi hambaNya dengan kemuliaan yang sama.

Kita seringkali bernyanyi “pengabdianku hanya padaMu” tetapi hanya lip service prakteknya tidak tulus dan murni. Bahkan yang lebih gawat, ialah umat Tuhan yang disinggung, yang dikoreksi oleh Tuhan.
Yesaya 5:11
5:11 Celakalah mereka yang bangun pagi-pagi dan terus mencari minuman keras, dan duduk-duduk sampai malam hari, sedang badannya dihangatkan anggur!

Ini diawali kata celaka atau wahai. Artinya ini bahasa seorang sahabat kepada sahabatnya. Diberi kesempatan kepadanya untuk mendapatkan berkat, tetapi dia abaikan. Itu arti perkataan wai.
Yesaya 5:11 (Terjemahan Lama)
5:11 Wai bagi orang yang bangun pagi-pagi hari akan mencahari minuman yang keras dan leka-leka sampai waktu samar muka dengan dipanasi oleh air anggur.

Yesaya 5:12
5:12 Kecapi dan gambus, rebana dan suling, serta anggur terdapat dalam perjamuan-perjamuan mereka, tetapi perbuatan TUHAN tidak dipandangnya dan pekerjaan TUHAN tidak dilihatnya.

Kata wai itu adalah cetusan hati seorang sahabat kepada sahabatnya ketika sahabatnya itu tidak menanggapi uluran tangannya. Bahkan mengerjakan pekerjaan yang mengenakan daging, artinya hanya mengikuti dagingnya. Bahasa dan pikiran daging itu yang lebih dominan dan mewarnai hidupnya.

Kita ini lewat Firman telah melihat dengan mata rohani kita bahwa Yesus telah menerima pelimpahan kekuasaan, kekuatan, kekayaan dan takhta dari Bapa. Makanya kita patut menjadi huperetas (rela mati bagi Tuhan) bukan hanya daulos. Artinya kita benar-benar mengabdi kepada Tuhan dan itu yang harus ada pada kami hamba Tuhan.
Mengapa Yesus menerima pelimpahan kekuasaan ini? Karena Yesus membuktikan sudah melayani sesuai selera Bapa. Dasarnya adalah ketaatan Yesus kepada Bapa. Maka kitapun akan menerima hal yang sama, sehingga disebutkan setakhta dengan Yesus.

Wai ini adalah bahasa kesesalan seorang sahabat yang melihat sahabatnya diberi waktu, diberi kesempatan untuk menerima pemberian dari sahabat, tetapi yang dia ikuti adalah pikirannya, maunya sendiri, sehingga memandang dan melihat pekerjaan Tuhan saja dia tidak sudi. Bagaimana bisa dikatakan mengabdi.
Yesaya 5:12
5:12 Kecapi dan gambus, rebana dan suling, serta anggur terdapat dalam perjamuan-perjamuan mereka, tetapi perbuatan TUHAN tidak dipandangnya dan pekerjaan TUHAN tidak dilihatnya.

Kalau kita ini adalah huperetas, kita mau mengabdi kepadaNya, maka pesyaratannya adalah kita harus memperhatikan perbuatan-perbuatan Tuhan di hari-hari terakhir ini. Kemudian kita harus terlibat dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.

Memandang dan melihat ada kesamaan tetapi ada selisih tipis. Kalau melihat berarti kita sekedar melihat. Tetapi kalau memandang kita benar-benar mengikuti kemana dia pergi, sambil mencondongkan tubuh ke depan. Bahasa Firman Tuhan mengatakan sambil membakar, berarti ada sesuatu yang dibakar (Nosso).

Perbuatan Tuhan itu harus kita pandang dan jangan diam. Memandang berarti kita mencondongkan diri, kemudian kita ikuti dengan mata, tetapi ada sesuatu yang kita bakar. Yang dibakar itu adalah pedupaan, perukupan.

Kehidupan yang memandang pekerjaan Tuhan, dia akan mengisi hidupnya dengan doa dan penyembahan. Alangkah sialnya kalau kami hamba Tuhan membuang waktu sia-sia. Memang indah kelihatannya kalau host besuk ke rumah-rumah jemaat. Memang bagus kelihatan bisa bertemu dan tertawa dengan sidang jemaat, tetapi kasihan dia kehilangan waktu memeriksa Firman. Asupan apa yang mau diberikan kepada jemaat kalau hanya habis waktu pergi ke sana sini apalagi kalau tidak ada manfaatnya.

Itu sebabnya kami jaga hal ini sebagai pelayan Tuhan. Karena pengabdian kami harus lebih dahulu meneladani bagaimana Yesus mengabdi kepada Bapa, demikian kami harus mengabdi kepada Yesus. Kemudian kami memastikan jemaat untuk mengabdi kepada Yesus. Jika ada kehidupan yang mengabdi kepadaNya, itulah Mempelai WanitaNya, maka itulah yang membuat Yesus gembira.

Kapan hati Tuhan girang? Ketika melihat Mempelai WanitaNya tampil di depanNya.
Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Di sini kita didorong oleh Tuhan. Sebabnya mari gereja Tuhan, seriuslah dengan Tuhan. Jangan kita biarkan burung berterbangan terus di pikiran kita. Jangan biarkan roh jahat dan roh najis mengganggu pikiran kita, akhirnya tidak ada lagi manfaatnya melayani Tuhan. Jangan biarkan itu agar tidak mendengar perkataan “wahai”. Itu bahasa kesesalan seorang sahabat karena dia mengasihi sahabatnya, diberi kesempatan tetapi dia tidak mau memanfaatkan. Kalau sudah kesal seperti ini maka akan lebih parah.
Yesaya 60:12
60:12 Sungguh, bangsa dan kerajaan yang tidak mau mengabdi kepadamu akan lenyap; bangsa-bangsa itu akan dirusakbinasakan.

Kita datang beribadah melayani Tuhan dalam hal apapun yang dapat kita kerjakan, tentu tujuannya supaya kita terhindari dari dirusakbinasakan oleh Tuhan. Tetapi kalau kita tidak mau mengabdi kepada Tuhan maka kita akan lenyap. Berarti tidak masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus dan kita dirusak binasakan lagi.
Yesaya 60:12 (Terjemahan Lama)
60:12 Karena adapun bangsa atau kerajaan yang tiada mau takluk kepadamu, ia itu akan binasa, dan bangsa itu akan dibinasakan sekali-kali.

Jangan sampai bahasa ini kena pada saudara. Kalau hari-hari terakhir ini Tuhan sedang membenahi kita, kita belajar untuk takluk kepada Tuhan. Izinnkan dirimu dibersihkan oleh Tuhan. Mulai dari saya sebagai hamba Tuhan, sayapun membutuhkan pembersihan dari Tuhan. Saya mohon kepada Tuhan supaya saya loyal kepada Tuhan agar sidang jemaat juga memiliki hati yang loyal kepada Tuhan. Ini yang Tuhan rindu dalam kehidupan kita.

Yohanes 3:36
3:36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."

Jangan lupa ayat 35, Anak itu telah menerima pelimpahan kekuatan, kekayaan, kuasa dan takhta kepadaNya. Jadi percaya ini bukan asal percaya kepada Anak, tetapi yang bagaimana? Yaitu Anak yang ada pada ayat 35. Kenapa Anak itu menerima pelimpahan kekuasaan, kekuatan, kekayaan dan takhta dari Bapa? Sebab Anak ini taat kepada Bapa.

Jadi percaya di sini adalah percaya yang ada tanda pengabdian, mempercayakan diri kepada majikan itu, maka dia akan mendapatkan kehidupan kekal. Barangsiapa tidak mengabdi kepada Anak atau tidak serius, maka dia tidak akan melihat hidup.

Siapa yang tidak taat ini adalah orang yang berlaku jahat di dalam kerajaanNya. Mereka ini dikumpul oleh malaikat Tuhan untuk dibinasakan.
Matius 13:41
13:41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.

Yang menyesatkan ini bisa ada di luar atau di dalam. Tetapi kalau yang melakukan kejahatan ini sudah langsung disebutkan bahwa dia ada di dalam KerajaanNya. Kita ini adalah anak-anak kerajaan. Makanya selagi ada sahabat itu datang mengingatkan kita, maka kejahatan ini kita harus membersihkan, jangan kita menjadi pelaku kejahatan di dalam Kerajaan Allah.

Jangan kita menjadi pelaku dan pikiran kita kacau balau. Kelihatan kita ada di dalam kerajaan Allah tetapi ternyata kita melakukan kejahatan, hidup ini tidak ada kesesuaian paham dengan Tuhan, pun dengan sesama. Kelak nanti atas perintah Yesus, malaikat akan mengumpul orang-orang seperti ini. Mau ke mana. Ini justru orang-orang yang disebut orang percaya, tetapi melakukan kejahatan dalam kerajaan Allah.
Matius 13:42
13:42 Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.

Di dalam kerajaan Allah di sana ada wibawa Kristus, tetapi orang itu melakukan kejahatan di dalam kerajaanNya. Artinya tidak ada roh pengabdian, bahkan melakukan hal-hal yang tidak pas. Di mata Tuhan itu adalah suatu kejahatan, Tuhan katakan itu jahat. Berarti orang yang melakukan kejahatan adalah orang-orang yang tidak mau mengabdi kepada Raja yang duduk di dalam kerajaan itu.

Bangsa Israel zaman Rehabeam sudah minta ampun dan Tuhan sudah ampuni. Tetapi Tuhan izinkan mereka diperhamba oleh bangsa lain. Karena mereka memperhambakan diri kepada Tuhan mereka tidak mau sekarang diperhamba oleh bangsa lain. Kalau memperhambakan diri kepada Tuhan pasti nyaman, tetapi kalau memperhambakan diri pada bangsa lain maka kasihan mereka.
II Tawarikh 12:6
12:6 Maka pemimpin-pemimpin Israel dan raja merendahkan diri dan berkata: "TUHANlah yang benar!"

Kesadaran ini bukan terbit dari diri mereka tetapi karena mereka disudutkan lebih dahulu.

II Tawarikh 12:7-8
12:7 Ketika TUHAN melihat bahwa mereka merendahkan diri, datanglah firman TUHAN kepada Semaya, bunyinya: "Mereka telah merendahkan diri, oleh sebab itu Aku tidak akan memusnahkan mereka. Aku segera akan meluputkan mereka dan kehangatan murka-Ku tidak akan dicurahkan atas Yerusalem dengan perantaraan Sisak.
12:8 Tetapi mereka akan menjadi hamba-hambanya, supaya mereka tahu membedakan antara mengabdi kepada-Ku dan mengabdi kepada kerajaan-kerajaan duniawi."

Mengabdi kepada Tuhan buahnya adalah hidup kekal, secara kebutuhan lahiriah juga pasti Tuhan jamin. Tetapi kalau mengabdi kepada raja dunia itu adalah pemaksaan, kerja rodi. Kalau kita diperhamba oleh dunia dan oleh daging, kita justru akan menderita. Tetapi kalau kita mengabdi kepada Tuhan, bukan penderitaan, hidup kekal yang mereka petik.
Mereka mendapat pengampunan, tetapi penyucian dari tabiat itu harus melalui ganjaran. Ini yang jangan saya dan saudara alami. Setiap pengakuan atau kesadaran hanya karena dipaksa, pasti petik buah. Tetapi kalau itu berangkat dari diri sendiri “saya sudah salah” itu yang baik. Ini yang harus kita jiwai.

Manusia yang percaya kepada Anak itu ada dua kategori.
1.      Yohanes 2:23-24
2:23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,

Ini golongan pertama, percaya kepada Anak tetapi dasarnya karena melihat tanda. Kelompok ini banyak sekali, tetapi apalah guna percaya tetapi Tuhan tidak percayakan rahasia Firman. Percaya cuma melihat mujizat, itu tidak salah. Tetapi kalau kita berhenti pada golongan seperti ini, Tuhan tidak mempercayakan Firman, Tuhan tidak akan mempercayakan diriNya. Ini percaya yang akhirnya nanti akan berakhir pada aniaya antikristus.

Jangan kita mengkultusindividukan seorang hamba Tuhan karena kita melihat kalau dia berdoa maka orang buta langsung melek mata. Jangan kita letakkan percaya kita atas dasar ini. Bukan percaya seperti ini yang Allah inginkan.

Suami isteri apakah tidak perlu saling mempercayai? Pasti saling mempercayai.
I Korintus 7:3
7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.

Saling memenuhi kewajiban berarti saling mengisi.

I Korintus 7:4
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

Ini berarti kedua pihak saling mempercayai. Kita ini mengaku bertunangan dengan Yesus. Gawat kalau kita mengaku tunangan Yesus tetapi Yesus tidak membuka rahasiaNya kepada kita. Berarti itu percaya seperti golongan pertama tadi di dalam Yohanes 2:23-24. Jadi jangan kita mengaku tunangan Tuhan tetapi tidak ada pembukaan rahasia Firman di dalam ibadah.

Apakah Tuhan tidak curahkan pembukaan Firman dalam kelimpahanNya dalam ibadah kita? Tuhan curahkan, tetapi kita harus ingat agar kita tidak sebatas mendengar. Tuhan menuntut kita menjadi huperetas, yaitu hamba yang rela mati bagi tuannya. Artinya keinginan dagingnya rela mati demi Yesus kekasihNya. Itulah yang Tuhan rindukan.

2.      I Petrus 1:7
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Ini yang sering salah ditanggapi oleh banyak anak Tuhan. Ternyata derita sengsara yang kita alami itu untuk membuktikan kemurnian iman kita. Ini bukan percaya karena melihat mujizat, ini percaya sekalipun dia mengalami sengsara. Dia percaya kenapa saya diterjang ujian, percaya kenapa saya mengalami seperti ini.

I Petrus 1:8-9
1:8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,
1:9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.

Ini percaya sekalipun tidak melihat, ini dahsyat walaupun harus masuk api ujian. Tetapi ada percaya karena melihat, berarti dia tidak mengalami ujian, dia tidak mengalami imannya dimurnikan oleh Tuhan. Walaupun kita belum melihat Tuhan tetapi kita yakin kepadaNya maka itulah percaya yang benar yang sesuai dengan Firman Allah.

Kita dipelihara dalam kekuatan Allah, kekuatan Allah inilah yang dilimpahkan kepada Yesus.
I Petrus 1:6,5
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.

Ini keselamatan yang akan datang, bukan keselamatan sekarang. Yang dibicarakan di sini adalah penyingkiran gereja. Makanya rasul Paulus dan rasul Petrus banyak bicara keselamatan yang akan datang. Sudah selamat kita sekarang tetapi apakah dijamin ketika antikristus datang saudara selamat? Masuk penyingkiran atau tidak. Kalau masuk penyingkiran kita sudah pasti selamat. Tetapi kalau masuk 3,5 tahun aniaya antikristus, tanda tanya besar bisa selamat atau tidak. Paling baru melihat bayonet sudah pasrah menerima cap 666. Belum lagi kalau dirampas rumahmu, isteri dan anakmu diperkosa di depanmu. Tanda Tanya kalau bisa selamat.

Itu sebabnya kita percaya sekalipun tidak melihat. Kita gembira walaupun belum jumpa dengan Dia, tetapi dengan iman kita percaya bahwa kepadaNya telah dilimpahkan oleh Bapa segala kekuasan, kekayaan, kekuatan, hikmat, hormat dan puji serta takhta. Sebabnya ketika datang beribadah kita rendahkan hati. Loyalitas kita itu dicari oleh Tuhan. Jangan izinkan burung berterbangan di kepala saudara, jangan izinkan pikiran jahat dan najis kuasai saudara.

Tuhan Memberkati.


GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar