20180428

Kebaktian Doa, Sabtu 28 April 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 4:1-4
4:1 Ketika Tuhan Yesus mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes
4:2 -- meskipun Yesus sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya, --
4:3 Ia pun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea.
4:4 Ia harus melintasi daerah Samaria.

Ada 5 pembagian pembicaraan dalam Yohanes pasal 4:
1.      Pembicaraan tentang air penawar haus = soal beri memberi (ayat 7-15)
2.      Pembicaraan tentang nikah = soal saling memiliki (ayat 16-19)
3.      Pembicaraan tentang ibadah (ayat 20-24)
4.      Pembicaraan tentang Mesias (ayat 25-26)
5.      Terjadi kegerakan rohani di kota Sikhar

Yohanes pasal 4 ini dalam susunan Tabernakel terkena Mezbah Korban Bakaran. Jadi kita sekarang berada di wilayah Mezbah Korban Bakaran. Di sana kita menyerahkan diri, karena sebagai orang yang sudah percaya (pintu gerbang), kita ikrar untuk bertobat kemudian beri diri dibaptis.

Pada pasal 4 ini kita lihat orang yang bertobat dan ditemukan oleh Tuhan di padang gurun dunia, diibaratkan seperti orang yang haus. Orang yang haus membutuhkan air penawar. Ini Yesus peragakan untuk saya dan untuk saudara bahwa dalam menjelajah dunia ini kita pasti haus, maka sebagai penawar adalah air.

Kalau benar-benar saya dan saudara adalah orang yang bertobat, benar-benar adalah orang yang sadar akan dosanya, dia bagaikan orang yang haus, akan mencari air penawar itulah air Firman Tuhan. Jangan kita mengatakan “saya sudah bertobat” lalu ditanya “mana buktinya” dan dijawab “saya sudah dibaptis 10 tahun lalu” tetapi tidak ada kerinduan hati mencicipi air Firman Tuhan. Jika hal itu tidak ada berarti pertobatan itu dipertanyakan.

Kita mengatakan sudah bertobat tetapi kita sedang mengarungi padang gurun, otomatis kita membutuhkan air. Sebabnya dalam Amsal 25:25 dikatakan bahwa seteguk air saja sangat berharga bagi orang yang haus.
Amsal 25:25
25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.

Jadi dia membutuhkan Firman Tuhan. Kalau tidak ada bukti-bukti seperti ini, maka pertobatannya hanya tanda tanya. Ini jangan ada pada saudara. Makanya minat dan gairah untuk mendapatkan air Firman, itu pasti akan mendorong kehidupannya untuk mendapatkan air yang sejuk itu.

Situasi di dunia ini serba tidak nyaman dan itu diperagakan oleh Yesus. Makanya dalam Yohanes 4:1, Yesus sangat tanggap membaca situasi. Karena situasi yang terjadi di Yudea sehingga Dia harus meninggalkan Yudea. Di Yudea ada hal-hal yang tidak mengenakan, hal-hal yang tidak nyaman. Seperti yang sudah kita lewati dalam Yohanes 3:35, di Yudea ada perselisihan.
Yohanes 3:25
3:25 Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian.

Ada perselisihan tentang penyucian. Dan di era pelayanan rasul Paulus, dia memohon dukungan doa dari umat Tuhan karena dia tahu di Yudea ini ada hal-hal yang tidak menyejukan. Hal ini dapat dibaca dalam:
Roma 15:31
15:31 supaya aku terpelihara dari orang-orang yang tidak taat di Yudea, dan supaya pelayananku untuk Yerusalem disambut dengan baik oleh orang-orang kudus di sana,

Orang yang tidak taat ini yang selalu menimbulkan keresahan. Orang yang tidak tunduk dan tidak patuh ini yang selalu mengganggu perasaan rasul Paulus dan itu juga yang dialami oleh Yesus lebih dahulu. Jika hal ini ada, Alkitab memberikan jawaban bahwa satu saat Tuhan akan meninggalkan wilayah itu. Bukan berarti Tuhan akan meninggalkan Pamona Puselemba, tetapi Tuhan bisa meninggalkan seseorang yang bersifat seperti orang di Yudea. Ini yang jangan sampai terjadi. Jangan sampai kisah nyata di zaman Yesus dan di zaman rasul Paulus tentang orang Yudea ini terulang pada kehidupan kita. Tidak tanggung-tanggung, mereka Tuhan tinggalkan.
Yohanes 4:1-3
4:1 Ketika Tuhan Yesus mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes
4:2 -- meskipun Yesus sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya, --
4:3 Ia pun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea.

Ini sudah puncaknya. Sebenarnya itu berawal dari Yohanes 3:25 dan bagi kita dikuatkan dalam Roma 15:31. Inilah poin-poin mengapa Yesus meninggalkan Yudea.

Kemudian kita lihat pada pasal 3 ini ada roh yang mengadu domba. Roh adu domba ini bisa bicara pada si A dia sampaikan begini lalu bicara pada si B dia sampaikan begitu, kemudian dua orang ini akhirnya bentrok. Berarti roh perselisihan itu bertambah, makin berkembang. Kalau saya perhatikan di mana-mana, roh inilah yang berkembang. Jangan sampai kita di sini menumbuh kembangkan roh ini.

Kalau ada perselisihan yang lebih berkembang, itu karena sudah berawal dari Yohanes 3:25. Kemudian zaman rasul Paulus, dia meminta supaya umat Tuhan berdoa karena dia mau ke Yudea. Dia tahu orang Yudea itu adalah orang-orang yang tidak taat.

Kalau Tuhan meninggalkan orang itu, berarti ada maksud Tuhan yakni 3 hal:
Hosea 5:15
5:15 Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku:

Kalau Tuhan tinggalkan Yudea, berarti Tuhan menanti tiga hal ini. Ini yang harus kita jaga, jangan sampai persekutuan kita dengan Tuhan tidak akrab, tidak terasa lagi. Yang seringkali mengganggu sehingga hubungan kita dengan Tuhan tidak akrab, tidak mesra lagi karena bahasa daging, ada perselisihan antara daging kita dengan Firman, daging kita tidak suka penyucian.

Dari tiga hal tersebut:
1.      Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku sampai mereka mengaku bersalah
Jadi Tuhan akan berpaling kembali pada orang Yudea jika mereka mengaku bersalah. Ini pelajaran bagiku. Kita merasakan hadirat Tuhan, persekutuan kita indah dengan Tuhan jika kita memiliki roh mempelai. Kalau kita merasa roh mempelai itu sepertinya sirna, terasa hilang, cepat cari tahu kesalahan dan akui kesalahan. Bila kita mengakui kesalahan berarti terjadi pemulihan. Itulah tujuan kenapa Tuhan meninggalkan Yudea.

Sayapun harus berbuat seperti itu. Jika saya menyembah kering, saya cepat koreksi ada apa. Lalu saya akui bahwa saya sudah salah, saya alpa dalam hal ini supaya terjadi pemulihan dalam diriku. Itu yang kita harus upayakan dan harus kita laksanakan.

Ketika kita mengakui kesalahan kita, segera Tuhan itu hadir memberikan pertolongan. Lihat saja salah satu nabi yang ternama yaitu Yesaya. Begitu dia mengakui kesalahan segera ada aksi dari sorga. Ada perintah dari takhta sorga kepada serafim “segera ambil penjepit dan jepit bara di mezbah korban bakaran. Dan terbang kepada Yesaya, sentuh bibirnya dengan bara itu dan katakan “sudah diampuni dosa dan salahmu”. Sesuai dengan pasal ini kena mezbah korban bakaran, itulah yang akan terjadi.

Jika kita mengakui kesalahan kita maka korban Kristus segera disentuhkan di bibir mulut kita. Kenapa di bibir? Karena perselisihan itu timbul dari perbincangan. Yang mengadu domba juga timbul karena ucapan. Itu sebabnya harus kita jaga dalam rumah tangga dan nikah kita. Jika timbul perselisihan, awas, Tuhan tinggalkan. Artinya Tuhan menjauh dari kita sampai kita mengakui kesalahan kita.
Hosea 5:15
5:15 Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku:

2.      Mencari wajahKu
Kalau ada perselisihan apalagi menyangkut kebenaran Firman, menyangkut penyucian yang dikumandangkan dari mimbar, maka ayo kita segera mengaku kesalahan supaya terjadi pemulihan. Kemudian kalau kita mengakui kesalahan maka segera cari wajah Tuhan.

Kalau Tuhan kembali ke rumahNya, berarti gereja Tuhan dan anak Tuhan ditinggalkan oleh Tuhan. Ini jangan sampai terjadi.
Yehezkiel 7:22
7:22 Aku akan memalingkan wajah-Ku dari pada mereka dan perampok-perampok akan menajiskan rumah-Ku yang berharga; mereka akan masuk ke dalamnya dan menajiskannya,

Kalau Tuhan alihkan wajahNya dari kita maka yang akan muncul adalah perampok-perampok dan itu akan menajiskan diri kita yang adalah rumah Tuhan. Karena tubuh kita adalah rumah Roh Kudus. Akhirnya bukan kekudusan yang kita peroleh tetapi kecemaran, kenajisan. Kenajisan ini bukan berarti karena dia berselingkuh, tidak sebatas itu.
Yakobus 4:4 (Terjemahan Lama)
4:4 Hai kamu yang disifatkan seperti orang berzinah, tiadakah kamu ketahui bahwa persahabatan dengan dunia ini, ialah perseteruan dengan Allah? Sebab itu barangsiapa yang mau bersahabat dengan dunia ini, ia itulah menjadi seteru Allah.

Hal ini yang menajiskan sehingga Tuhan memalingkan wajahNya. Oleh sebab itu kita harus mencari wajah Tuhan dengan langkah awal kita mengaku kesalahan. Itu berarti kita sudah mencari wajah Tuhan maka roh perampok atau penyamun itu tidak mengganggu saudara. Roh perampok ini garang. Makanya perampok itu benar-benar merampas hak orang karena dia mementingkan diri sendiri, merugikan orang lain demi dirinya sendiri.

Kita mungkin tidak merugikan tetangga, tetapi kita merugikan Tuhan demi kepentingan daging. Yang semestinya kita harus menguntungkan pekerjaan Tuhan dari pada diri kita. Seringkali tanpa sadar roh perampok sudah masuk dalam diri kita karena kita telah merugikan pekerjaan Tuhan, bukan menguntungkan Tuhan. Mengapa? Karena pikiran kita sudah tercemar dengan dunia, sudah najis dengan dunia. Ini jangan terjadi dalam diri kita.

Ketika menyampaikan Firman seperti ini, bukannya yang mendengar luruh hati dan mengaku “benar saya sudah salah” tetapi malah bertambah! Sepertinya ada sesuatu yang mau kita terjang! Itu berarti tidak mencari wajah Tuhan. Kalau tidak mencari wajah Tuhan maka rumah Tuhan yang seharusnya menjadi rumah doa tetapi menjadi sarang perampok. Kalau dikatakan sarang maka itu tempat berbiak. Berarti populasi roh perampok itu bertambah-tambah.

Ini pelajaran bagi kita agar mencari wajah Tuhan. Jangan sampai wajah Tuhan hilang dari kehidupan kita sehingga ada roh perampok. Roh perampok ini sangat tidak indah. Makanya dalam Matius, Markus dan Lukas, Tuhan selalu mengatakan “rumahKu adalah rumah doa” berarti rumah yang harus dijaga kerohaniannya. Bukan perampok dan penyamun yang bersarang di dalamnya. Ini yang harus kita apresiasi, jangan tunggu Tuhan menarik diri.

Di sisi lain, dengan tindakan Yudea ini, hal itu menguntungkan Samaria. Jadi jika kita bertingkah dan berulah seperti Yudea maka kita rugi namun orang lain diuntungkan.
Roma 11:11
11:11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.

Karena pelanggaran Yudea maka keselamatan sampai kepada Samaria. Karena pelanggaran Israel secara umum maka keselamatan sampai kepada kita bangsa kafir. Kalau kita menerima keselamatan dengan gratis dari Tuhan, bagaimana cara kita menanggapinya. Apakah kita tidak mau belajar pada sikap orang-orang Yudea, orang Israel yang selalu melanggar.

Orang-orang Yudea mana mau melintasi wilayah Samaria. Tetapi Yesus harus melintasi Samaria. Itulah pekerjaan yang paling melelahkan, itulah yang membuat Yesus letih dan membuat Yesus haus. Untuk menyatukan dua bangsa ini yaitu bangsa kafir dan bangsa Israel, terjadi pada jam 12. Pada penyaliban Yesus jam 12 terjadi kegelapan. Dan saat itu Yesus berteriak “Aku haus”. Kapan Yesus haus? Di sini dalam Yohanes pasal 4. Inilah yang Yesus kerjakan. Jika kita melihat karya Golgota ini, rasanya tidak tega kita berbuat hal-hal yang tidak senonoh kepada Dia. Bagaimana kalau kita selalu mengembangkan roh perselisihan, roh tidak taat, roh perampok, hal ini memilukan hati Tuhan.

3.      Tuhan izinkan kesesakan supaya mereka rindu kepada Tuhan
Kata rindu di sini adalah rindu yang mendalam, bagaikan rindu seorang gadis kepada seorang jejaka tunangannya. Ini yang ditunggu oleh Tuhan dari kita. Apakah ada kerinduan hati yang mendalam antara kehidupan Mempelai Wanita yang ada roh mempelai dalam dirinya, berarti suka menyingkirkan roh perselisihan, suka menjauh dari roh perampokan. Maka dia pasti akan membara kasihnya kepada Mempelai Laki-laki Sorga. Apapun bayarannya dia rela untuk berbuat untuk memenuhi kerinduan hatinya. Itu yang penting dalam diri kita sebagai gereja Tuhan.

Hosea 5:15
5:15 Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku:

Kalau sampai Tuhan menarik diri, berarti ada apa-apa. Ada kesalahan dari orang yang ditinggal. Tuhan tidak sudi terus menerus bersama dengan orang yang melakukan perlawanan kepadaNya.

Jika Tuhan cinta saudara dan saya, maka sewaktu-waktu Tuhan berikan kesesakan. Kalau orang itu tahu dan sadar bahwa ini adalah gara-gara ulahnya sehingga Tuhan meninggalkannya, wajah Tuhan sudah ditarik dari dirinya, maka dia segera akan timbul kerinduan hati yang mendalam. Bagaikan kerinduan hati seorang gadis kepada tunangannya. Begitulah kita yang sedang bertunangan dengan Kristus. Tidak peduli apa orang bilang, namanya kita rindu pada kekasih kita, biarpun hujan batu kita pasti terjang, apalagi hanya hujan biasa. Karena dia ingin memiliki kekasihnya dan dia dimiliki kekasihnya.

Kalau jemaat Tuhan dan kami hamba Tuhan sudah seperti ini maka puji bagi nama Tuhan. Kita sudah ada di ruas jalan akhir dan tinggal menunggu pelukan Kristus.
Kidung Agung 2:16; 6:3
2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
6:3 Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

Kata saling memiliki, saling mempunyai, dikaitkan dengan penggembalaan. Mengertilah sidang jemaat, kalau benar saudara memiliki Kristus maka anda tidak akan meringankan penggembalaan. Anda tidak akan meringankan penggembalaan di tengah-tengah bunga bakung. Bunga bakung itu menunjuk roh mempelai.
Kidung Agung 2:2
2:2 -- Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.

Berarti itu penggembalaan yang mengarahkan kita kepada status Mempelai. Sekalipun di tengah duri-duri, kita pasti dipelihara oleh Tuhan. Kalau dalam diri saudara ada kerinduan hati kepada kekasih, maka tidak peduli ada duri-duri di sekitar kita, Tuhan pasti memelihara kita.

Kalau kita digembalakan oleh Tuhan di antara bunga bakung, berarti kita adalah kekasihNya Tuhan. Walaupun ada duri yang bisa menusuk kita, pasti kita dilindungi oleh Tuhan.

Kalau kita rasa kering, ada perselisihan yang muncul, itu berarti wajah Tuhan sudah ditarik dari saudara, Dia menjauh dari saudara. Segera akui kesalahanmu.

Tuhan Memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar