20180425

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 25 April 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 4:11-14
4:11 Pada masa itu akan dikatakan kepada bangsa ini dan kepada penduduk Yerusalem: "Angin panas dari bukit-bukit gundul di padang gurun bertiup ke arah puteri umat-Ku; bukan untuk menampi dan bukan untuk membersihkan,
4:12 melainkan angin yang keras datang atas perintah-Ku. Sekarang Aku sendiri akan menjatuhkan hukuman atas mereka."
4:13 Lihat, ia naik seperti awan-awan, keretanya kencang seperti angin badai, kudanya lebih tangkas dari pada burung rajawali. Celakalah kita, sebab kita dibinasakan!
4:14 Bersihkanlah hatimu dari kejahatan, hai Yerusalem, supaya engkau diselamatkan! Berapa lama lagi tinggal di dalam hatimu rancangan-rancangan kedurjanaanmu?

Pasal 4 ini dominan kepada Yehuda, tetapi sedikit campur dengan Israel. Tetapi dominan untuk Yehuda dan Yerusalem. Apa yang kita baca ini masih dalam bentuk ancaman penghukuman, belum pelaksanaan eksekusi. Itu dapat kita tangkap dari bunyi kata dalam ayat 9 dan 11.
Yeremia 4:9,11
4:9 "Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, raja dan para pemuka akan kehilangan semangat; para imam akan tertegun dan para nabi akan tercengang-cengang,
4:11 Pada masa itu akan dikatakan kepada bangsa ini dan kepada penduduk Yerusalem: "Angin panas dari bukit-bukit gundul di padang gurun bertiup ke arah puteri umat-Ku; bukan untuk menampi dan bukan untuk membersihkan,

Jadi yang akan terjadi masih akan datang tetapi waktunya sudah singkat. Tuhan akan berhembus dari bukit-bukit gundul dan sekaligus disebutkan bahwa itu adalah angin panas. Bukan untuk membersihkan gandum, tetapi itu adalah penghukuman.

Masih diberikan peluang kepada umat Tuhan yaitu Yehuda dan Yerusalem, masih ada kesempatan walaupun tinggal sedikit. Masih ada peluang untuk mendapatkan kemurahan. Peringatan ancaman ini sudah diperdengarkan Tuhan melalui mulut Yeremia, tetapi masih diberi kesempatan oleh Tuhan walaupun tinggal sedikit. Itu ada pada ayat 8 dan ayat 14. Jika ini dilakukan berarti murka Tuhan yang bernyala-nyala itu akan surut.

Yeremia 4:8,14
4:8 Oleh karena itu lilitkanlah kain kabung, menangis dan merataplah; sebab murka TUHAN yang menyala-nyala tidak surut dari pada kita.
4:14 Bersihkanlah hatimu dari kejahatan, hai Yerusalem, supaya engkau diselamatkan! Berapa lama lagi tinggal di dalam hatimu rancangan-rancangan kedurjanaanmu?

Ayat 8 murka Tuhan belum surut berarti hati Tuhan masih menyala, tinggal menunggu meluap ke luar. Ayat 14 disuruh membersihkan hati. Sekaligus kalimat yang terakhir adalah hal-hal yang menjadi alasan Tuhan untuk menjatuhkan hukuman yakni rancangan-rancangan mereka yang penuh kedurjanaan. Durjana atau jahanam. Ini yang ditilik oleh Tuhan sehingga menyebabkan murka Tuhan menyala-nyala, tidak surut, tidak turun, tinggal menunggu meletup. Itu karena rancangan-rancangan kedurjanaan.

Dalam Yeremia pasal 4 ini poin yang kita temukan antara lain kedurjanaan. Di sini hanya disebut kedurjanaan, apa poinnya kedurjanaan mereka? Itu bisa kita lihat pada pasal 6 ayat 19.
Yeremia 6:19
6:19 Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.

Tuhan mengadu kepada bumi karena umatNya benar-benar telah membelakangi Tuhan.

1)      Mereka tidak memperhatikan perkataan Tuhan.
Jadi yang membuat Tuhan murka karena mereka tidak memperhatikan Firman Tuhan yang mereka perhatikan hanya kesalahan orang dan kekurangan sesama. Kalau mereka memperhatikan perkataan-perkataan Tuhan maka otomatis perkataan Tuhan itu akan membenahi kehidupannya. Ketika si A memperhatikan Firman Tuhan dan melihat ada kejanggalan pada si B maka si A harus berani untuk mengingatkan kepada si B segera kembali kepada kebenaran Allah.

2)      Menolak pengajaran Tuhan
Tuhan berbicara melalui nabi Zakharia bahwa rancangan-rancangan jahat ini yang dominan di kalangan umat Tuhan.
Zakharia 8:17
8:17 Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain dan janganlah mencintai sumpah palsu. Sebab semuanya itu Kubenci, demikianlah firman TUHAN."

Berarti Tuhan menemukan di dalam hati umat Tuhan ada rancangan-rancangan jahat. Ini rancangan di dalam hati seorang terhadap yang lain di mulai dari dalam rumah tangga. Tanpa disadari isteri, ternyata suami ada rancangan jahat pada isterinya. Tanpa diketahui suami, ternyata isteri ada rancangan terhadap suami

Tuhan katakan itu adalah kebencian Tuhan, itu sebabnya Tuhan tidak bisa tahan hukumanNya. Dipicu sedikit bisa menyala. Makanya disebut “pada waktu itu” berarti ada masa tetapi tinggal sedikit.
Ibrani 10:37
10:37 "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.

Kemurahan Tuhan yang tinggal sedikit ini, jika tidak dimanfaatkan oleh saya dan saudara, maka kita akan jatuh menghadapi murka besar Tuhan kepada pribadi-pribadi seperti ini.

Itu sebabnya bapa ibu kekasih dalam Tuhan, manfaatkan waktu yang tinggal sedikit ini. Mumpung masih diberi kesempatan kita bernafas dan mendengarkan Firman. Berarti masih diberikan kesempatan meratap dan berkabung, siapa tahu Tuhan menarik murkaNya dari kita.
Zefanya 2:3
2:3 Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.

Mulai dari diriku sebagai hamba Tuhan, jangan sampai ada rancangan-rancangan jahat kepada sesama. Kalau itu interprestasi karena pekerjaan Firman mau diapa lagi. Sebab ditanggapi dengan daging atau orang tidak senang pada saya karena Firman yang saya sampaikan, itu lain masalah. Saya tidak bermaksud jahat kepadanya tetapi dia yang bermaksud jahat karena menolak pengajaran Tuhan dan tidak peduli akan perkataan-perkataan Tuhan.

Angin-angin panas dari bukit gundul bukan untuk membersihkan. Tetapi angin panas yang menghadirkan hukuman. Sehingga digandeng dengan ayat 12 yaitu angin yang keras.
Yeremia 4:12
4:12 melainkan angin yang keras datang atas perintah-Ku. Sekarang Aku sendiri akan menjatuhkan hukuman atas mereka."

Jika Tuhan mau mengerjakan pemulihan dan orang itu menanggapi proses pemulihan lewat menerima tampilnya Firman pengajaran dan memperhatikan perkataan-perkataan Tuhan maka dia akan mengalami pemulihan. Sekalipun angin dari bukit gundul datang, dia justru ada dalam penggembalaan Tuhan. Dari bukit gundul dia akan menemukan rumput yang subur kalau dia memperhatikan pekerjaan pemulihan.

II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Tulisan yang dinafasi oleh Tuhan itu bermanfaat antara lain menyatakan kesalahan. Apa tujuannya? Supaya kita dipulihkan. Sebab pemulihan itu ada hubungannya dengan menunjuk kesalahan. Kadang kita tidak bisa menerima jika ditunjuk kesalahan sehingga akhirnya angin yang berhembus dari bukit gundul adalah hukuman. Padahal kalau kita mau menerima pemulihan maka dari bukit yang sama justru kita mendapatkan rumput yang hijau.

Dengan demikian kita simpulkan di sini benar-benar Yehuda dan Yerusalem tidak menghargai lagi penggembalaan.

Kita lihat dulu kalau Tuhan mau memulihkan.
Yesaya 49:8-9
49:8 Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,
49:9 untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah! Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka.

Jadi saudara bayangkan, dari bukit gundul akan tercurah murka Tuhan yaitu angin panas. Tetapi kalau kita rela dipulihkan, berarti rela ditunjuk kesalahan kita maka dari bukit gundul tersedia rumput bagi mereka. Sebab kalau kita mau ditunjukkan kesalahan kita maka akan ada pemulihan.

Sekarang yang banyak terjadi jika seseorang menunjuk kesalahan bukan karena maunya tetapi karena menyampaikan Firman, maka sipemberita itu akan dicari-cari kesalahannya. Bukannya berterima kasih. Jadi orang yang mendengar Firman itu hanya berhenti sampai pada sosok manusia yang bicara itu padahal saat itu dia dipakai Tuhan untuk menyampaikan Firman. Ketika dia sampaikan Firman kemudian terasa pada si A dan si B kesalahan mereka ditunjuk maka si A dan si B ini akan cari-cari kesalahan orang yang bicara itu. Padahal dia hanya alat Tuhan saat itu. Ini masalah yang ada di dalam gereja! Akhirnya pemulihan tidak berlaku bagi kehidupan seperti itu.

Ratapan 2:14
2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.

Lebih sial lagi kalau kumpul-kumpul malah bercerita tentang kesalahan hamba Tuhan yang jelas-jelas dipakai oleh Tuhan. Lebih celaka kalau yang suka bercerita itu hamba Tuhan! Dia tidak melihat ibadah dan bentuk pelayanannya, dia hanya melihat kesalahan orang itu. Ini yang paling parah sehingga akhirnya perasaannya tidak respon lagi pada hamba Tuhan itu sebab sudah masuk racun dari orang yang tidak mau ditegur. Dia luapkan kepada orang lain dan orang lain itu kena juga racun. Akhirnya pemulihan tidak berjalan, bukit gundul bukan mendatangkan rumput yang hijau tetapi angin panas yang membinasakan.

Waspada, lihat dulu yang kita bicarakan. Kalau yang dicerita orang itu adalah orang yang dipakai Tuhan dan kita ngomong miring, waspada nanti hancur kehidupan itu, pelayanannya tidak akan benar. Nuh saja jelas-jelas mabuk dan telanjang. Ham melihat bapanya tetapi dia tidak mau menangani dan dia malah menceritakan itu kepada kedua saudaranya. Akhirnya Ham kena kutuk!

Jangan coba kita cerita-cerita dan mencerca kalau dia hamba Tuhan yang dipakai oleh Tuhan. Kita akan rusak nanti. Karena pemulihan itu menyatakan yang salah. Itu sebabnya nafas Tuhan bermanfaat menyatakan kesalahan.

Nafas Tuhan itu bermanfaat untuk:
1.      Mengajar
2.      Menyatakan kesalahan.
3.      Memperbaiki kelakukan. Kenapa kelakuan dipebaiki? Supaya Tuhan berdiam dengan kita.
4.      Mendidik dalam kebenaran. Mengapa dididik dalam kebenaran, supaya kita menjadi pewaris langit dan bumi yang baru yang penuh kebenaran.

Di bukit yang gundul ini kenapa sampai Tuhan murka?
Yeremia 3:2
3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.

Angin panas bertiup dari bukit gundul karena negeri sudah dicemari dengan perzinahan. Baik zinah jasmani, juga zinah rohani. Inilah yang membuat Tuhan murka.

Yesaya pasal 49 ini dibuka dengan perikop pemulihan bagi Sion.
Yesaya 49:10
49:10 Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air.

Kalau pemulihan itu terjadi berarti karena mau dipulihkan maka mereka rela ditunjuk kesalahan. Jangan sampai kita ditunjuk kesalahan malah berbalik menyerang kembali. Tidak ada pemulihan pada orang seperti itu. Padahal kita ini berada pada era atau zaman pemulihan.

Tidak ada manfaatnya kalau kita punya rancangan-rancangan jahat terhadap sesama. Kalau menyampaikan Firman itu bukan rancangan jahat tetapi maksudnya supaya terjadi pemulihan.

Ini yang tidak dipeduli lagi oleh orang Yehuda dan Yerusalem. Mereka tidak menghargai perkataan Tuhan dan mereka menolak pengajaran, berarti mereka tidak mau digembalakan oleh Tuhan. Ini masalahnya.
Yesaya 30:11
30:11 menyisihlah dari jalan dan ambillah jalan lain, janganlah susahi kami dengan Yang Mahakudus, Allah Israel."

Bukit gundul itu sudah dicemarkan oleh mereka dalam Yeremia 3:2. Akibat pencemaran itu maka ada angin panas dari bukit-bukit gunung, bukan untuk membersihkan tetapi untuk membinasakan.
Yeremia 4:12-13
4:12 melainkan angin yang keras datang atas perintah-Ku. Sekarang Aku sendiri akan menjatuhkan hukuman atas mereka."
4:13 Lihat, ia naik seperti awan-awan, keretanya kencang seperti angin badai, kudanya lebih tangkas dari pada burung rajawali. Celakalah kita, sebab kita dibinasakan!

Kebinasaan yang mereka hadirkan, padahal Tuhan merancang masa depan yang penuh harapan. Sekalipun Tuhan merancang masa depan yang penuh harapan tetapi kalau kita tidak mau dipulihkan, tidak mau dibenahi, tidak bakal menerima rancangan Tuhan. Sekarang bagaimana saya dan saudara, apakah mau dipulihkan, apakah mau kita menerima pekerjaan pemulihan Tuhan itu?

Saudara lihat, kalau bicara angin keras kita akan ditarik oleh Tuhan pada Yunus 1:4 di mana ada angin keras yang membuat kapal mereka hampir tenggelam dan Yunus harus dilempar.
Yunus 1:4
1:4 Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur.

Setelah Yunus sadar maka dia mengatakan bahwa Tuhan yang melempar dia ke laut. Dalam Yeremia dikatakan “Aku sendiri yang akan menjatuhkan hukuman atas mereka” itulah angin keras.

Yunus 1:4 (Terjemahan Lama)
1:4 Maka diturunkan Tuhan suatu angin yang keras kepada laut itu, lalu menjadi ribut besar, sehingga hampir-hampir karam kapalnya.

Ini akibatnya kalau Tuhan mengirim angin yang keras, bencana yang mereka terima. Untung setelah Yunus sadar dia mengakui bahwa Tuhan yang melempar dia ke laut.
Yunus 2:3
2:3 Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku.

Yeremia 4:12
4:12 melainkan angin yang keras datang atas perintah-Ku. Sekarang Aku sendiri akan menjatuhkan hukuman atas mereka."

Tuhan yang melempar Yunus ke laut yang dalam, Tuhan juga yang mendatangkan angin yang keras. Itu sebabnya kita harus hati-hati. Alangkah indahnya kalau kita mengoreksi diri. Manfaat kita mendengar Firman adalah supaya kita terkoreksi sebab kita ingin dipulihkan. Inikan tujuan kita mendengar Firman, tujuan kita ikut KKR. Bukan sekedar mendengar “oh indah ini Firman” tetapi apakah kita menikmati pemulihan. Pemulihan itulah tujuan utama dalam kita mendengar Firman.

“Aku sendiri yang akan menjatuhkan hukuman atas mereka” ini berarti identik dengan Yunus. Setelah di dalam perut ikan Paus, Yunus sadar bahwa Tuhan yang melempar dia ke laut. Kalau Yunus, Tuhan yang lempar ke laut, kalau dalam Yeremia 4:12 dikatakan Tuhan sendiri yang menjatuhkan hukuman atas mereka. Kalau Tuhan yang menjatuhkan hukuman, siapa lagi yang bisa menjadi pembela. Tetapi secara tidak nyata sebenarnya ada yang menjadi pembela kita di hadapan Tuhan. Siapa yang membela kita? Gembala yang mengunjuk-unjuk. Dia memohon-mohon kepada Tuhan untuk membela kita. Itu sebabnya karena mereka putus hubungan dengan gembala maka tidak ada yang membela mereka. Sebab itu hargai gembala.
Lukas 13:8
13:8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,

Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

Ibrani 13:17 (Terjemahan Lama)
13:17 Turutlah orang yang menjadi pemimpinmu, dan tunduklah kepadanya; karena mereka itu memeliharakan jiwamu, seperti orang yang memberi penyahutan, supaya mereka itu melakukan perbuatan itu dengan sukacitanya, bukan dengan duka cita; karena yang demikian itu tiada berfaedah kepadamu.

Gembala memberikan penyahutan, memberikan pembelaan. Sebabnya kalau seseorang tidak menghargai nilai penggembalaan, tidak menghargai utusan Tuhan yang menggembalakan, maka nanti dia tidak ada pembelaan. Jangan tunggu nanti, karena pembelaan itu sudah dari sekarang. Gembala yang mengunjuk-unjuk dan menaikan penyahutan di hadapan Tuhan.

Saya sebagai gembala juga harus tergembala. Itu sebabnya kalau terbuka jalan saya pergi ikut fellowship. Kalau kita gembala-gembala di sini secara aklamasi mengakui seseorang sebagai gembala kita, maka jangan kita cerita jelek gembala kita. Kadang kita mengaku “Si B itu saya punya gembala” tetapi penghargaan pada gembala yang memberi penyahutan itu tidak ada. Jangan kita tampung cerita orang yang jelas-jelas tidak benar tahbisannya.

Angin yang keras ini mengingatkan kepada kita akan kisah Yunus yang diutus ke Niniwe tetapi dia membangkang. Akhirnya Tuhan lempar dia ke laut, berarti senilai sampah. Orang yang membangkang kepada Tuhan, dia hanya senilai sampah. Untung sampah yang bernama Yunus ini sadar.

Sebabnya mari kita sebagai umat Tuhan, perhatikan! Hargai nilai penggembalaan. Jangan saudara kritik terus gembalamu, jangan saudara salah-salahkan. Apa yang dia bahasakan bukan untuk mencelakakan saudara tetapi justru untuk menaikan penyahutan bagi saudara. Kalau dia melayani dengan kepedihan hati justru tidak bermanfaat bagi sidang jemaat. Belajarlah untuk menahan diri, ini khusus untuk jemaat Kristus Penebus di jalan Langgadopi 4. Supaya kita bareng bergandengan tangan menyambut kedatangan Tuhan Yesus.

Yeremia 4:13
4:13 Lihat, ia naik seperti awan-awan, keretanya kencang seperti angin badai, kudanya lebih tangkas dari pada burung rajawali. Celakalah kita, sebab kita dibinasakan!

Kalau bicara kereta yang kencang seperti angin badai dan kuda yang lebih tangkas dari pada burung rajawali maka itu mengingatkan kita pada peristiwa Elia dijemput oleh Tuhan dengan kereta berapi. Ini sebenarnya berkat, namun dalam Yeremia pasal 4 itu bukan berkat tapi hukuman.

II Raja-raja 2:11
2:11 Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.

II Raja-raja 2:11 (Terjemahan Lama)
2:11 Maka sesungguhnya sementara keduanyapun berjalan dan berkata-kata, tiba-tiba adalah sebuah rata api dengan kuda api menceraikan seorang dengan seorang. Maka demikianlah peri Elia naik ke sorga dalam guruh.

Sebelum bicara kereta, lebih dahulu bicara tentang awan. Bukankah pelayanan Elia, sebelum dia berpisah dengan murid-muridnya, dia bicara tentang awan. Ketika abdi Allah atau hamba dari Elia itu disuruh Elia untuk melihat awan, pada kali pertama tidak ada tanda apa-apa. Singkatnya pada kali ketujuh Elia berlutut maka terlihatlah awan sebesar tapak tangan. Jadi perpisahan ini berawal dari tampilnya awan. Penjemputan Tuhan kepada Elia lewat kereta yang bagaikan angin badai. Kita gereja Tuhan mau dijemput oleh Tuhan dan dibawa terbang.

Dulu Elia saja seorang diri sudah seperti angin badai, apalagi kalau sudah banyak. Ratusan burung saja serentak terbang tiba-tiba di sini, saudara bisa mendengar kepakan sayapnya bagaikan angin badai. Apalagi kalau terjadi penyingkiran gereja. Tetapi bagaimana kita bisa masuk dalam penyingkiran gereja kalau awan ini kita tidak hargai!
I Raja-raja 18:44
18:44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan."

Ayub 37:11-13
37:11 Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,
37:12 lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjuru menurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya.
37:13 Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia.

Awan ini yang membawa air hujan. Awan itu sebesar telapak tangan. Bicara telapak tangan ada 5 jari. Berarti ini pelayanan 5 jabatan yang dimuati oleh Tuhan dengan air hujan Firman pengajaran. Tetapi dalam Yeremia 4:13 ini bukannya mereka menerima berkat melainkan murka/hukuman.

5 jabatan ini adalah nabi, rasul, penginjil, gembala dan guru agama. Saya tidak mau mengajar saudara menjadi Kristen angan-angan pak menung. Rasul akhir zaman ada 12. Jangan berpikir akan cukup waktu mereka mengelilingi seluruh dunia, mustahil dengan kesempatan tiap sidang dapat jatah 1.5 jam .

Gembala ada di tengah-tengah saudara. Kalau dia menyampaikan Firman nubuatan berarti roh nabi melayani saudara. Kalau dia menyampaikan Firman pengajaran berarti roh rasul melayani saudara. Bukan personnya yang kita tunggu. Kita memang sudah menerima pelayanan penginjil sehingga kita menjadi Kristen lewat penginjilan. Lewat penginjilan ini kita diserahkan pada penggembalan, itu ditunjukkan oleh jari manis. Jari manis ini harus mahir Firman pengajaran dan mahir Firman nubuatan. Dengan demikian dalam dirinya ada muatan air hujan yang lebat. Ini yang harus kita renungkan hari-hari terakhir ini.

5 jabatan ini jangan berpikir kelima personnya ini akan datang pada tiap sidang di dunia ini, tidak seperti itu. Kita sudah menerima Firman nubuatan, itu pelayanan nabi. Kita sudah menerima Firman pengajaran, itu pelayanan rasul. Walaupun gembala bukan rasul dan bukan nabi tetapi sudah menyuarakan suara nabi dan rasul lewat Alkitab. Gembala itu harus bisa mengajar. Jangan berpikir jadi gembala kalau tidak bisa mengajar. Itu sebabnya jari manis tidak bisa pisah dengan kelingking.

Firman nubuatan harus paralel dengan Firman pengajaran. Karena nabi dan rasul itulah tempatnya kita didirikan sebagai bangunan.
Efesus 2:20
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Rasul hubungannya dengan Firman pengajaran.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Nabi hubungannya dengan Firman nubuatan.
II Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Gereja dasarnya Firman pengajaran dan Firman nubuatan dengan Yesus sebagai batu penjuru. Jadi Firman pengajaran dan Firman nubuatan tidak boleh pisah dengan Yesus, itulah perekatnya.

Jangan tunggu angin keras yang bagaikan badai melanda kehidupan kita. Yang semestinya kereta bagaikan angin badai itu membawa kita terangkat, mulai dari sekarang rohani kita terangkat sampai kita masuk penyingkiran gereja. Inilah rancangan Tuhan, masa depan yang penuh harapan.
Yeremia 29:11
29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Gereja Tuhan harus berketetapan hati dalam hal ini.
I Raja-raja 18:44 (Terjemahan Lama)
18:44 Maka pada ketujuh kalinya itu sesungguhnya kata hamba itu: Bahwasanya adalah sebuah awan kecil sebesar tapak tangan orang itu naik dari sebelah laut. Maka kata Elia: Pergilah engkau, katakanlah kepada Akhab: Suruhlah lengkapkan kendaraanmu, lalu berjalanlah, asal jangan engkau ditegahkan oleh hujan.

Karena hujan akan turun diawali dengan muncul awan pembawa air. Biarlah kita bukan orang yang akan menerima kereta yang akan menerjang kita, kuda yang datang menerjang kita, awan yang mau membinasakan tetapi yang benar-benar mau mengangkat kita.
II Raja-raja 2:11
2:11 Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.

Semestinya ini berkat untuk kita, bukan menjadi kutuk. Masakan Firman akhirnya malah menjadi kutuk kepada kita. Bukan itu tujuan Tuhan kita direkrut menjadi orang percaya, datang beribadah dan melayani, bukan untuk menerima kutuk, tetapi supaya kelak kita dapat perlindungan, diterbangkan ke padang belantara oleh Tuhan.

Jangan kita abaikan penggembalaan karena di situ kita mendapat pembelahan di hadapan Tuhan, di situ kita mendapat penyahutan. Orang yang memanfaatkan angin badai itu adalah Elisa maka benar-benar dia mendapat kuasa dan menjadi berkat. Kalau kita memanfaatkan kereta yang bagaikan badai maka kita akan memperoleh kuasa dan jadi berkat. Ini yang ingin Tuhan curah kepada kita supaya kita menjadi berkat.

Selama Tuhan memberi kita waktu walaupun tinggal sedikit ini, manfaatkanlah. Jangan berkata seperti ini:
Yesaya 30:15
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

Bertobat dan tinggal diam berarti ada perubahan kelakuan. Dia menerima nafas Allah yang bermanfaat memperbaiki kelakuan. Kalau kita memperbaiki kelakuan maka Tuhan janji akan dia bersama dengan kita. Makanya kalau kita ada perubahan kelakuan, kita diam saja supaya Tuhan diam bersama dengan kita.

Yesaya 30:16
30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

Tidak ada manfaatnya kalau kita melawan perkataan Tuhan, tidak ada manfaatnya kalau kita menolak pengajaran. Manusia seperti itu tinggal menunggu waktu penghukuman.

Perhatikan awan kecil yang bagakan telapak tangan, tetapi dahsyat karena ada muatan air. Sebabnya kita sebagai umat Tuhan yang hidup akhir zaman, perhatikan kitab nabi Yeremia yang sangat luar biasa ini. Saya pribadi sangat terpesona melihat ini. Terima kasih jika Tuhan mempercayai hambaMu ini Firman. Orang boleh tidak percaya saya dan menyindir tentang saya tetapi saya berbahagia karena Tuhan nyata percayakan Firman Pengajaran. Apa gunanya saya dipercaya 1000 manusia tetapi Tuhan tidak mempercayai saya. Ini yang paling utama dalam kehidupan kita.

Jangan tunggu angin badai datang, jangan tunggu hal ini menerjang kehidupan saudara. Mari kita lilitkan kain kabung, kita meratap, bersihkan hati, maka rancangan kedurjanaan itu Tuhan bersihkan dalam kehidupan kita semua.

Tuhan memberkati.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar