20180401

Kebaktian Paskah, Minggu 1 April 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Matius 28:11-15
28:11 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
28:12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
28:13 dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
28:14 Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa."
28:15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Injil Matius ada 28 pasal, dibuka dengan kelahiran Raja dan diakhiri dengan perintah Raja. Kisah Para Rasul ada 28 pasal, dibuka dengan kelahiran gereja dan diakhiri gereja menerima pengajaran.  

Matius pasal 28 dalam terang Tabernakel terkena Shekina Gloria atau kemuliaan Allah yang ada di atas peti perjanjian. Inilah kecemburuan iblis karena gereja Tuhan akan diarahkan ke sana untuk menikmati kemuliaan Allah secara penuh. Kita diperhadapkan dengan bacaan tadi, itu adalah kecemburuan iblis untuk menghadang kita jangan sampai kita berada pada kemuliaan yang tiada taranya itu. Manusia mengejar kemuliaan dunia ini tetapi kemuliaan dunia ini akan berakhir alias fana. Tetapi kemuliaan yang dikatakan oleh Firman Tuhan yaitu Shekina Gloria, itu adalah kekal.

Iblis tahu karena sebelum menjadi iblis dia adalah makhluk sorga, pemimpin zangkoor besar di sorga yang namanya Lucifer. Yang kemudian dia dibuang ke bumi karena keangkuhannya. Dia tahu bagaimana itu sorga dan dia tidak ada kesempatan untuk kembali. Manusia yang telah jatuh dalam dosa diberi kesempatan untuk dikembalikan pada kemuliaan itu.

1.      Yesus rela menjadi buruk supaya kita yang buruk ini dapat memiliki rupa Ilahi
Untuk kita bisa memiliki rupa Ilahi yaitu menikmati Shekina Gloria, Yesus rela kehilangan bentuk sampai menjadi buruk dan tidak ada lagi yang suka menengok.
Yesaya 52:14; 53:2
52:14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia -- begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi --
53:2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.

Begitu buruk wajah Yesus ketika disalib, Dia rela hancur rupaNya demi kita. Dia kehilangan bentuk hanya karena kita, untuk kita dikembalikan kepada rupa Ilahi dalam kemuliaanNya. Kalau kita melihat perjuangan ini yang Yesus lakukan dan kita merayakan hari kebangkitan, itulah fase pertama untuk masuk dibentuk menjadi serupa dengan Tuhan oleh kuasa kebangkitan. Karena oleh kuasa kebangkitanlah kita direkrut menjadi keluarga Allah.
I Petrus 1:3
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

Kebangkitan itulah fase awal di mana kita dikembalikan pada rupa Allah untuk menikmati Shekina Gloria. Itu dilakukan Yesus dalam perjuangan yang luar biasa dan ini yang mau disabotase oleh iblis. Dalam Matius pasal 28 kita lihat peran iblis di situ. Ada orang-orang yang menjadi kaki tangan iblis yaitu imam-imam kepala. Ini adalah orang yang berkecimpung dengan rumah Tuhan, berkecimpung dengan Firman Tuhan tetapi diperalat oleh iblis untuk mengempang supaya jangan kita kembali pada rupa Ilahi.

Ini tantangan bagi kami pelayan-pelayan Tuhan sebab sadar atau tidak sadar banyak pelayan-pelayan yang dalam pelayanannya justru menghalangi. Walaupun melayani ibadah tetapi ibadah pelayanannya justru menjadi penghalang untuk menerima Shekina Gloria. Jadi bisa saja pelayan dalam pelayanannya memimpin ibadah, tetapi ibadahnya justru menjadi penghalang rencana Tuhan dalam dirinya.

Matius 28:11-12
28:11 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
28:12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu

Imam-imam Kepala ini bekerja sama dengan tua-tua. Siapa bisa mencurigai bahwa pelayanan mereka tidak benar sebab mereka terdiri dari petinggi-petinggi agama. Mereka bukan orang awam akan Firman. Mereka bekerja sama hadapi apa yang terjadi. Jadi di sini imam-imam dan tua-tua, mereka tahu persis bagaimana menggunakan uang untuk menghadang recana Tuhan.

Siapa yang mereka suap? Itulah saksi mata kebangkitan Kristus. Dalam hal ini adalah serdadu. Jadi imam-imam kepala dan tua-tua serta uang, inilah yang akan mengganggu rencana Tuhan di dalam gerejaNya. Di mana Tuhan ingin mengembalikan rupa kita yang sudah buruk sejak jatuh dalam dosa. Yesus rela menjadi buruk hanya untuk mengembalikan kita yang sudah buruk kembali kepada gambar Ilahi.

Kita ini mau dikembalikan kepada rupa Ilahi. Sebelum jatuh dalam dosa, manusia itu sama seperti rupa Tuhan yang mulia.
II Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Inilah perjuangan Yesus. Kalau kita merayakan hari kebangkitanNya, jangan hanya secara histori, tetapi mari kita merenungkan, ini perjuangan Yesus untuk mengembalikan kita yang sudah buruk kembali kepada gambar Allah. Kadang kita hanya menjalankan ibadah ceremony. Kadang kami para pelayan hanya seperti memimpin upacara. Kami tidak menyadari bahwa ibadah pelayanan itu sesungguhnya adalah sarana Tuhan untuk mengembalikan rupa yang buruk kepada yang mulia. Tentu melalui proses.

Kuasa kegelapan memanfaatkan tua-tua yang 70 orang itu, yang dikenal dengan sebutan Sanhedrin dan juga imam-imam kepala. Kalau mereka bicara maka masyarakat tidak meragukan apa yang mereka katakan. Tetapi mereka diperalat oleh iblis untuk mengempang rencana Tuhan yang luar biasa ini. Hal ini bekerja terus sampai sekarang, karena Tuhan juga tidak pernah berhenti bekerja untuk mewujudkan gereja Tuhan sehingga rupa Tuhan ada di dalam gereja Tuhan, gambar Tuhan ada di dalam anak-anak Tuhan. Sehingga Dia berikan kepada kita kemuliaan Injil dan itulah yang diberitakan hari-hari terakhir ini. Tetapi itupun mau dihambat dengan mamon.

Lebih dahulu kita lihat bagaimana kondite atau tahbisan hamba Tuhan yang patut kita teladani.
II Korintus 4:1
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.

Kenapa tidak tawar hati? Sebab ada tantangan, ada himpitan, ada perlawanan. Bahkan pelayan seperti ini dicap pengacau. Bahkan sampai Paulus itu dikatakan gila. Coba saudara bayangkan, orang yang menerima pelayanan dari Tuhan dan melayani dengan benar justru dicap seperti itu.

II Korintus 4:2
4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.

Ini adalah bagaikan Matius 28:1-10. Dalam Matius 28:1-10 ada berita yang benar dan pelayan di dalamnya orang-orang yang bersahaja, yang diremehkan orang luar. Matius 28:11-15 adalah petinggi dengan berita yang tidak benar. Jadi dua kelompok pemberita ini mengadu berita lawan berita. Berita yang benar dilawan oleh berita yang tidak benar/ berita palsu, ada perang berita melawan berita.

II Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Yang memakai mamon ini kelompok imam-imam kepala, kelompok tua-tua. Lewat Injil ini kita mau dikembalikan pada kemuliaan Kristus yang adalah gambar Allah. Saudara bayangkan bagaimana upaya dari iblis untuk menghadang saudara dan saya. Kalau kita tidak ditopang oleh kuasa Firman dan Roh Kudus, kita tidak berdaya.

Bangsa kafir yang pertama datang kepada Yesus dan menerima Injil adalah bangsa kafir yang buruk-buruk. Mungkin saudara berkata “saya cantik” atau “saya ganteng” tetapi kita ini bangsa kafir semuanya buruk.

Matius 4:24
4:24 Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka.

Ini bangsa kafir. Biarlah kita mengatakan kepada Tuhan “terima kasih Tuhan. Engkau rela kehilangan bentuk dan menjadi buruk supaya saya yang buruk dikembalikan kepada rupa Ilahi”. Kita berterima kasih melihat ini, lewat injil yang diberitakan oleh hamba-hamba Tuhan yang berani dipertimbangkan di hadapan Tuhan dan manusia, apakah dia memanipulasi Firman dan memutar balikkan Firman. Imam-imam kepala dan tua-tua sudah jelas kedok mereka yaitu memutar balikkan fakta dengan menggunakan pengaruh uang.

Ini yang pertama kita lihat perjuangan Tuhan Yesus dalam kuasa kebangkitan. Dalam kuasa kebangkitan ini adalah tahap awal kita berangkat untuk dipulihkan menjadi serupa dengan Tuhan.

I Petrus 1:3
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

Ini langkah awal, tahap awal. Mau dikembalikan kepada rupa Ilahi, harus dilahirkan kembali. Dan kelahiran kembali inilah yang diempang oleh banyak pemimpin gereja. Kalau sudah bicara kelahiran baru, bicara baptisan air sudah disitu masalahnya! Saya mau tanya, apakah dulu tidak menjadi masalah bagi saudara kalau bicara soal baptisan air? Itu masalah besar!

Untuk lahir baru, itu dibayar oleh kebangkitan Kristus. Untuk memulihkan rupa Allah kepada kita, Yesus sudah bayar harganya. Imam kepala berupaya mengempang, tetapi puji Tuhan Petrus Cs berhasil menang, walaupun maju mundur, lama beralun-alun, akhirnya maju. Tetapi jangan sampai tidak tulus. Kalau ada yang saat ini belum dibaptis sesuai Firman Tuhan, ingatlah bahwa baptisan air itu dibayar mahal oleh kebangkitan Tuhan Yesus. Tidak peduli Sanhedrin, termasuk Nikodemus yang adalah guru agama dan pemimpin agama, harus dibaptis juga. Kalau orang kafir masuk agama Yahudi yang disebut kaum proselit, mereka juga harus dibaptis.

Baptisanmu itu seharga Korban Kristus jadi kalau saudara memberi diri dibaptis maka itu adalah awalnya saudara menghargai korban Kristus, itu awalnya saudara dibentuk menjadi serupa dengan Ilahi. Saya menjiwai Firman ini dan bersyukur, manusia yang buruk ini mau dikembalikan pada gambar Allah.

Walaupun kedudukanmu nomor satu di dunia ini, tetapi kalau belum dilahirkan kembali maka anda buruk rupa. Jangan sampai seperti peri bahasa “buruk rupa, cermin dibelah”. Kita sudah buruk, kemudian bercermin lewat Firman, tetapi Firman yang disalahkan, kita yang harus mempersalahkan diri. Kita ini memang buruk, tinggal menerima Firman, mau diperbaiki atau tidak.

Langkah awal kita dibentuk oleh Tuhan adalah memberi diri dibaptis. Seperti Yesus dibaptis demikian juga kita dibaptis. Kalau Yesus dibaptis selam maka kita juga dibaptis selam. Kalau ada yang beralasan “kalau Yesus dibaptis di sungai Yordan, berarti harus dibaptis di sungai Yordan”. Tetapi Alkitab menceritakan bahwa kepala penjara Filipi jauh di Eropa, bukan di Israel dan dia dibaptis di Filipi. Yang di Efesus dibaptis di Efesus, tidak diboyong oleh rasul Paulus untuk dibaptis di sungai Yordan. Yang penting tempat banyak air di mana bisa ditenggelamkan (dikuburkan).

2.      Yesus rela mengosongkan diriNya, supaya kita yang kosong ini diisi oleh Tuhan
Kita ini sudah kosong, sudah kehilangan kemuliaan, kosong kebenaran, maka Yesus rela menjadi kosong supaya kita yang kosong ini diisi oleh Tuhan.

Jika di sini ada karung kosong, di situ ada karung yang penuh. Karung penuh ini rela dikosongkan agar isinya diisi pada karung yang kosong. Bukankah itulah proses penyaliban Kristus, bukankah itu yang Tuhan lakukan yaitu mengosongkan diri.
Filipi 2:1-2,5-7
2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Filipi 2:7 (Terjemahan Lama)
2:7 melainkan menghampakan diri-Nya menjadi hamba di dalam keadaan sama dengan manusia, dan kelihatan di dalam sikap seperti manusia;

Mengosongkan atau menghampakan diri ini diambil dari bahasa keno artinya menghampakan diri sama sekali. Seperti karung yang ada isi itu dikosongkan dan diisi kepada kita yang tadinya kosong.

Yesus mengosongkan diri sama sekali termasuk reputasi, kehormatan dan kedudukanNya yaitu harga diriNya Dia kosongkan, supaya kita bisa mendapatkan kehormatan, mendapat kedudukan di sorga, supaya kita diisi dengan sifat Ilahi. Kadang kita masih mempertahankan reputasi, harga diri, kedudukan/pangkat kita.

Filipi 2:8
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Sekarang kalau kita melihat, rupa kita dikembalikan kepada rupa Ilahi. Siapa yang membayar harganya? Kita tadi kempes tidak ada isi, kemudian diisi, siapa yang melakukan itu semua?

Itu sebabnya imam-imam kepala, tua-tua, menggunakan mamon untuk menghadang jangan sampai saudara dikembalikan pada rupa Ilahi. Jangan sampai saudara yang kempes itu diisi. Mereka tidak sadar mereka sudah diperalat oleh iblis. Rohnya ini bekerja sampai hari-hari terakhir ini.
Filipi 2:8-9
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

Ke sini sebetulnya arah kita juga. Kita diajar bagaimana Yesus melakukan seperti ini, kemudian Dia diangkat dan dikaruniakan nama di atas segala nama.

Makanya kita kosongkan dulu atau kita bersihkan dulu supaya kita diisi. Bagaimana caranya Tuhan mengisi? Sebagai mana perkataan Yesus, sebuah rumah tadinya isinya iblis. Kemudian iblis itu dihalau dan sudah kosong. Maka rumah itu harus dibersihkan setelah itu baru diisi. Diisi dengan apa? Dengan tiga alat dalam ruangan suci yang menunjuk ketekunan dalam tiga macam ibadah.

Kita tadinya kosong tetapi Yesus rela mengosongkan diriNya supaya kita ada isi. Caranya kita diisi tidak juga dengan paksa. Kita harus rela diisi lewat tiga macam ibadah yaitu:
a)      Ibadah raya yaitu persekutuan dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya= pelita emas.
b)      Ibadah Pendalaman Alkitab dan perjamuan kudus yaitu persekutuan dengan Anak Allah lewat Firman dan Perjamuan Kudus= meja roti sajian.
c)      Ibadah Doa Penyembahan yaitu persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya= mezbah dupa emas.

Itu cara Tuhan mengisi kita. Jangan sampai kita berkata “saya sudah mengosongkan diri” tetapi tidak diisi. Nanti iblis datang lagi melihat rumah itu sudah bersih. Lalu dia memanggil tujuh temannya untuk kumpul di rumah itu. Akhirnya tujuh temannya bersama dengan dia tinggal di dalam orang itu sehingga orang itu jadi lebih buruk dari semula.

3.      Yesus rela jadi miskin supaya kita jadi kaya
Saudara bayangkan, satu Pribadi rela menjadi miskin supaya kita yang miskin menjadi kaya. Kekayaan disini jangan kita ukur dengan dollar atau dengan perkara-perkara jasmani. Itu hanya efek samping kalau memang ada, tetapi kaya rohani itu yang Tuhan inginkan.
II Korintus 8:9
8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.

Oleh karena siapa Yesus Kristus menjadi miskin? Oleh karena kita! Karena kita menyadari dan paham persis “karena saya Yesus rela menjadi miskin”. Bayangkan, sampai kulitNya robek karena dicambuk. Bahkan dikatakan dalam Mazmur sampai tulang rusukNya bisa dihitung, karena kamu!
Mazmur 22:18
22:18 Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku.

Kalau kita bisa berbusana, kita dalam kemuliaan, kita bisa menjadi ini dan itu, kita lihat itu karena Yesus. Tetapi kadang kita tidak tahu berterima kasih. Karena kita hanya ukur dengan dollar, ukur kekayaan itu dengan yang bendawi. Saudara tidak lihat jauh ke depan, kekayaan yang tidak ada taranya. Saudara pikirlah secara jasmani, jalan di sana dari emas. Kita ini sudah bangga kalau punya cincin emas, anting-anting emas, tusuk konde dari emas, jepit dasi dari emas, padahal di sorga emas itu hanya diinjak-injak.

Kalau  kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan maka kita memiliki semua-semuanya. Mengapa Mempelai Wanita bisa bersama Mempelai Laki-laki Sorga memiliki semuanya? Karena kedua-duanya telah menjalani mulai dari rela kehilangan bentuk, rela dikosongkan, rela menjadi miskin. Dia melihat suaminya yaitu Mempelai Laki-laki Sorga dan jika dia juga diperlakukan seperti itu, dia rela menerima.

4.      Dia rela masuk dalam gelap supaya kita yang ada dalam gelap beroleh terang.
Yesus masuk dalam kegelapan ketika dihadirkan dalam pengadilan agama oleh Kayafas, kemudian ke pengadilan Pilatus lalu pengadilan Herodes sampai di mendaki bukit Golgota, di sana Dia menghembuskan nafas. Dan gelap yang paling gelap adalah di dalam liang kubur, rela Yesus masuk ke sana.

Rela menjalani ini supaya kita yang ada dalam kegelapan bisa beroleh terang. Bagaimana proses kita beroleh terang?
Efesus 5:25
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Nya pertama itu adalah Tuhan dan nya yang kedua adalah jemaat. Ayat 25 ini adalah proses awal yang kita temukan yaitu Dia rela kehilangan bentuk, rela mengosongkan dirinya, rela menjadi miskin, rela masuk dalam gelap. Itu semua Dia lakukan agar kita bisa mendapatkan bentuk Ilahi, ada isi, menjadi kaya dan hidup dalam terang.

Dalam ayat ini langsung dihubungkan dengan persoalan nikah lahiriah. Ini menunjukkan bahwa pengorbanan Yesus itu ada tautannya dengan nikah. Apa yang dikerjakan oleh Tuhan itu ada kaitannya dengan keluarga. Kepada Zakheus keselamatan itu untuk sekeluarga, kepada Rahab juga untuk sekeluarga, juga kepala penjara di Filipi diselamatkan sekeluarga.

Jadi pengorbanan Kristus Yesus dihubungkan dengan nikah dan rumah tangga. Karena orientasi gelap dan pertengkaran di dalam nikah seringkali karena kemiskinan, seringkali karena kosong, karena bentuk-bentuk yang tidak indah dalam rumah tangga kita, itu yang menyebabkan kita seringkali ribut. Termasuk juga saya. Saya pernah marah melampaui batas sehingga isteri saya mengatakan “memang kau suami yang paling jahat di dunia”. Saya menyadari, saya peluk kakinya dan saya minta ampun. Isteri saya juga minta ampun. Untung ada Korban Kristus, kalau tidak ada Korban Kristus tidak ada solusi dan kita akan mencari jalan sendiri yang berakhir kebinasaan.

Kalau melihat teladan Kristus, kita suami-suami masih terlalu jauh.
Efesus 5:25
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Itu cara Tuhan mengosongkan diri, cara Tuhan kehilangan rupa, cara Tuhan kehilangan kekayaan, cara Tuhan masuk dalam kegelapan demi kita jemaatNya. Kadang kita suami tidak bisa seperti itu, ketika isteri kita bawel kita malah tambah menyala. Tetapi suami-suami di sini luar biasa, biarpun isterinya bawel suami anggap saja radio rusak, tutup telinga saja dan berdoa.

Efesus 5:26
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Ini peran Yesus, sekarang apakah kita calon isteriNya Yesus mau dimandikan? Dimandikan dengan apa? Harus ada tahapannya. Ketika anak bayi baru lahir tidak bisa langsung diguyur air, kadang hanya dibersihkan dengan kain basah yang hangat, itu bagaikan embun. Setelah satu minggu sudah berani disiram-siram dengan air, itu sudah gerimis. Ketika sudah menjadi balita bahkan sudah masuk TK lebih-lebih kalau sudah dewasa, maka sudah bisa diguyur.

Seringkali kita mau dimandikan oleh Tuhan calon suami kita tetapi kita mengelak. Kita biarkan diri kita tetap berlepotan dengan kotoran ini dan itu, kita biarkan hidup kita bau. Memang kita manusia ini berbau. Tetapi mau dimandikan oleh Tuhan. Tuhan rela memandikan kita, calon suami kita rela memandikan kita. Tidak cukupkah Yesus digantung di Golgota, tetapi masih juga Dia memandikan kita. Sebab tujuan Tuhan adalah gereja yang tanpa cacat cela dan kerut, supaya tampil jadi Isteri Anak Domba Allah.
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Jadi mengapa kita dimandikan air Firman Tuhan, diguyur bagaikan hujan yang deras? Supaya kita dijadikan Mempalai Wanita Tuhan. Makanya ayat 25 dibuka dengan nikah dan ayat 27 dihubungkan dengan nikah. Tetapi di antara ayat 25 dan 27 ada proses mandi Semua ini telah diawali dengan pengorbananNya di Golgota.

Begitu tampil gerejaNya yang tanpa cacat cela, maka Dia melihat bahwa segala jerih payahNya berhasil. Kita saja ketika kita menikmati hasil karya kita, kita pasti bangga dan senang sekali. Itu digambarkan oleh Tuhan. Ketika Dia melihat hasil jerih payahNya, maka Dia pertontonkan. Tetapi ingat, ketika Dia pertontonkan pada kali yang pertama itu dikaitkan dengan penggembalaan.
Yesaya 40:10
40:10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

Yang bersama dengan Dia adalah upah jerih payahNya yang sudah Dia tangani lewat Golgota. Dari Golgota kita dimandikan sehingga tampil menjadi Mempelai WanitaNya.

Yesaya 40:11
40:11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

Jadi yang dipertontonkan tadi dihubungkan dengan penggembalaan. Saya mengaku kadang saya belum menuntun dengan sikap hati-hati. Hati-hati di sini artinya jangan sampai rumput yang dimakan oleh domba adalah rumput yang beracun. Itu sebabnya penggembalaan harus hati-hati, jangan sampai yang disodorkan, yang dia berikan kepada jemaat justru Firman pengajaran yang tidak sehat.

Kalau dalam sidang jemaat sudah pengajaran campur, sudah tidak tahu mana yang mau dianut, itu bahaya sekali. Kita telah dengar firman Tuhan dalam Yehezkiel pasal 4, jangan kita konsumsi makanan campur. Kalau seperti itu maka itu berarti gembala tidak hati-hati, gembala tidak waspada dengan berbagai pengajaran yang bersileweran sekarang ini.

Pertama kali disebut hamba Tuhan melawak itu di kuil asdot. Jadi kalau kita mendengar ibadah yang ada lawakan, memang itu menarik tetapi itu ibadah asdot. Asdot ini berhala yang seperti ikan duyung, kepalanya manusia dan badannya ikan. Makanya ketika disandingkan dengan peti perjanjian maka kepala Asdot ini patah dan terpelanting ke pintu. Artinya tidak ada hubungan kepala dengan tubuh. Itu sebabnya gembala harus waspada, jangan memberikan asupan-asupan Firman yang asal padahal bukan Firman pengajaran yang sehat lagi.

Rasul Paulus minta supaya dipertimbangkan, jangan sampai dia memanipulasi Firman. Yang memanipulasi Firman adalah tua-tua dan imam-imam kepala. Yang benar dikatakan salah dan yang salah dikatakan benar, itulah manipulasi.

Kemudian hasil jerih payah Tuhan ini dikaitkan dengan kota yang tidak ditinggalkan.
Yesaya 62:11
62:11 Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

Inilah Mempelai WanitaNya. Dia berjerih payah lewat naik ke bukit Golgota. Setelah calon mempelaiNya sudah ada, Dia mandikan lagi dengan air Firman Tuhan.

Yesaya 62:12
62:12 Orang akan menyebutkan mereka "bangsa kudus", "orang-orang tebusan TUHAN", dan engkau akan disebutkan "yang dicari", "kota yang tidak ditinggalkan".

Kota yang tidak ditinggalkan berarti persekutuan yang tidak bisa lagi dipisah. Karena pernah kota ini ditinggal, tetapi Tuhan berupaya mau memulihkan dan mengembalikan. Setelah upaya Tuhan berhasil Tuhan mengatakan bahwa kota itu tidak akan ditinggalkan lagi.
Yesaya 62:4
62:4 Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.

Kalau mau kita tidak ditinggalkan oleh Tuhan, jangan biasakan kita meninggalkan Tuhan sebab satu saat Tuhan  yang akan meninggalkan kita.

Tuhan berjerih payah, berlelah-lelah, berupaya begitu rupa memandikan kita supaya tampil menjadi kota yang tidak ditinggalkan yaitu Yerusalem baru. Jangan tunggu kita ditinggalkan oleh Tuhan.

Lawannya:
Ratapan 1:1
1:1 Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia, yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara kota-kota, sekarang menjadi jajahan.

Kasihan kalau seperti ini, mana yang kita pilih.

Suasana pertama dipertontonkan dihubungkan dengan suasana penggembalaan, tetapi bukan penggembalaan yang asal seperti memimpin upacara, makanan sembarang saja diberikan. Ini penggembalaan yang serba hati-hati. Kemudian tampil sebagai kota yang tidak lagi seperti janda, kota yang tidak sunyi sepi, tetapi kota yang tidak ditinggalkan oleh Tuhan.

Kalau kita melihat kuasa kebangkitan Kristus yang kita rayakan hari ini, jika kita perhatikan dari sejak pelayanan Yesus, itu suatu pergumulan yang luar biasa. Dia mendaki Golgota, Dia dikuburkan, sekarang Dia bangkit. Di dalam kebangkitan ini, kalau Tuhan mempertontonkan Mempelai yang ditampilkan dalam Yesaya pasal 40, itu dikaitkan dengan penggembalaan. Karena pengangkatan jabatan gembala itu terjadi setelah Yesus bangkit dari kubur.
Jabatan rasul sudah diangkat sebelum pengalaman mati dan bangkit. Tetapi spesial untuk jabatan gembala, Yesus mengangkat seseorang menjadi gembala setelah pengalaman mati dan bangkit. Untuk menjadi gembala, lihat dulu pengalaman Yesus mati dan bangkit.

Dalam Lukas pasa 5 Petrus diangkat menjadi penginjil. Waktu itu Yesus belum mati dan bangkit. Tetapi dalam Yohanes pasal 21, Petrus diangkat menjadi gembala setelah pengalaman mati dan bangkit. Kalau mau jadi gembala tetapi tidak mau mati, hanya cari enak, itu berarti tidak memahami arti kematian dan kebangkitan Kristus. Kalau hanya cari enak, tidak menghancurkan reputasi, tidak menghancurkan harga diri, merasa diri hebat maka tidak ada tanda sebagai gembala! Sebab gembala itu diangkat setelah pengalaman Yesus mati dan bangkit.
Yohanes 21:5
21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."

Yesus berkata setelah pengalaman bangkit. Apalagi pasal 21 ini dalam terang Tabernakel terkena peti perjanjan dan Shekina Gloria. Dan penggembalaan yang diangkat oleh Tuhan setelah pengalaman Yesus mati dan bangkit, dihubungkan dengan Peti Perjanjian. Makanya Yesaya 62:11, Yesus menampilkan hasil jerih payahNya “ini Mempelai WanitaKu” itulah peti perjanjian. Saya sebagai hamba Tuhan bergumul bagaimana supaya jemaat yang berapa orang ini dihentar untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang menerima Shekina Gloria.

Dalam Lukas pasal 5, Petrus diangkat menjadi penjala orang atau penginjil. Itu dikaitkan dengan ikan-ikan yang dijala oleh Petrus tetapi jalanya koyak dan banyak ikan yang cemplung kembali ke danau. Dalam pengangkatan Petrus menjadi gembala, jalanya tidak koyak, berarti yang kena jala itu tidak ada yang cemplung lagi ke danau. Ikan-ikan itu dihitung dan ikan itu sempat ada yang dimakan.
Yohanes 21:11
21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.

Jumlah ikan itu 153 ekor, artinya:
100 panjang Tabnernakel
50 lebar Tabernakel
3 tingkatan Tabernakel yaitu halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci

Jadi, 153 adalah angka suasana Sorga. Ketika Efesus 5:25 dihubungkan dengan nikah jasmani, berarti Tuhan ingin kita menikmati suasana Sorga mini. Kemudian dibawa dalam Efesus 5:27, Tuhan ingin kita menikmati suasana sorga bersama Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Walaupun itu kerinduan Tuhan. Makanya Tuhan proses pada ayat 26 yaitu kita mandi air Firman Tuhan. Bawalah hidupmu mandi air Firman Tuhan di akhir zaman ini.

Memang ketika kita lahir baru, masih dilap dengan air panas yang seperti embun. Waktu masih bayi (mepiaso) makanya perlu air bagaikan embun. Setelah pihadiha yaitu kanak-kanak sampai Sekolah Dasar, perlu gerimis. Setelah itu dari SMP ke atas (teleyohi) perlu dirus Firman yang deras.

Apakah mendengar Firman yang keras dan tajam seperti pedang bermata dua, saya mesti menggerutu sementara sekian tahun saya sudah dilahirkan kembali. Sudah 40 tahun lebih saya di ladang Tuhan, tetapi apakah saya bisa menerima Firman yang keras? Bukan persoalan lamanya kita di dalam Tuhan tetapi soal pengertian. Begitu kita memiliki roh pengertian maka Firman sekeras apapun sanggup kita konsumsi dan cepat dewasa rohani.

Jangan tetap tinggal terus bayi rohani. Sebab banyak anak Tuhan yang kalau tidak dibesuk dia ngambek. Ada juga yang kalau tidak dilayani dia ngambek, itu kanak-kanak. Tetapi kalau sudah dewasa maka dia ada inisiatif untuk melayani, untuk bekerja. Kalau sudah teleyohi berarti dia menjadi inisiator, bisa mengatur bagaimana untuk melayani dan mengasihi Tuhan.

Yesus bangga mempertontonkan hasil jerih payahNya.
Wahyu 22:12
22:12 "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.

Kata upah-Ku bukan upahmu. Berarti Tuhan membawa upah jerih payahNya yaitu kita gereja Tuhan. Yesus bersama upahnya yaitu Mempelai WanitaNya, ada dua hal yang akan dilakukan yaitu menghukum dunia dan yang kedua Yesus membagi-bagikan jasa bagi yang mati dalam Tuhan.

Berangkatlah, beribadahlah, layanilah Tuhan sehingga Tuhan bangga mengatakan “ini upahKu, hasil jerih payahKu”. Siapa yang mau mengganggu gugat kalau kita menjadi upah jerih payah Tuhan? Tidak ada satu setanpun yang bisa mengganggu kita kalau saudara mau digarap untuk menjadi upahnya Tuhan.

Tuhan Memberkati.



JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar