20180403

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Selasa 3 April 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 6:22-27
7:22 Aku akan memalingkan wajah-Ku dari pada mereka dan perampok-perampok akan menajiskan rumah-Ku yang berharga; mereka akan masuk ke dalamnya dan menajiskannya,
7:23 serta memusnahkannya. Sebab negeri itu penuh hutang darah dan kota itu penuh kekerasan.
7:24 Aku akan membiarkan datang bangsa-bangsa yang paling kejam dan bangsa-bangsa ini akan mengambil rumah-rumah mereka menjadi miliknya; Aku akan mengakhiri kecongkakan mereka, yang ditimbulkan kekuatan mereka itu, dan tempat-tempat kudus mereka akan dinajiskan.
7:25 Ketakutan datang, dan mereka mencari keselamatan, tetapi tidak ada.
7:26 Bencana demi bencana akan datang, kabar demi kabar akan tersiar. Mereka akan menginginkan suatu penglihatan dari nabi, pengajaran hilang lenyap dari imam, dan nasihat dari tua-tua.
7:27 Raja akan berkabung dan pemimpin akan diliputi kekagetan dan tangan seluruh penduduk negeri itu menjadi lemas ketakutan. Aku akan perbuat terhadap mereka selaras dengan tingkah lakunya dan Aku akan menghakimi mereka selaras dengan cara mereka menghakimi. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."

Kita perhatikan kemana Tuhan membawa kita, agar gereja Tuhan punya kesiapan menghadapi yang akan terjadi ke depan ini. Bacaan kita ini kena mengena dengan keadaan kita akhir zaman. Di mana diceritakan kejahatan makin meningkat bahkan akan mencapai puncaknya. Sesuai Wahyu 22:11a

Yehezkiel 7:10-11
7:10 Lihat, harinya sungguh datang: malapetaka akan menimpa, kelaliman bertunas, keangkuhan bertaruk.
7:11 Kekerasan bersimaharajalela, yang menjadi penopang segala kejahatan. Tidak ada dari mereka yang tertinggal, baik dari kelimpahan mereka maupun dari kemewahannya; kemolekannya pun akan terhapus.

1.      Kelaliman bertunas
Dikatakan kelaliman bertunas, berarti bukannya mereda, bukannya makin surut tetapi bertunas. Dengan kata lain kelaliman ini akan lebih marak di hari-hari terakhir ini. Kita lihat saja kekejaman di mana-mana, manusia sudah lebih buas dari binatang buas, itulah keadaan manusia. Manusia bertindak tanpa memperhitungkan akibatnya. Yang nyata adalah bagaimana manusia bertindak untuk menghajar sesama, menekan dan menindas sesama bahkan sampai pada pembunuhan. Itulah kelaliman yang bertumbuh hari-hari terakhir ini.

Namanya bertunas itu berarti ke atas, itu nampak keluar. Kita rasakan sekarang ini. Apalagi akan mencapai puncaknya. Sasaran dari kelaliman ini adalah gereja Tuhan yang merindukan kekudusan dan mendambakan kehidupannya menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Bahkan Alkitab mengatakan kelaliman atau kekejaman itu diibaratkan mabuk darah orang-orang kudus. Ini yang sekarang di alami oleh orang Kristen, bahkan itupun terjadi antara umat Tuhan itu sendiri.
Wahyu 17:5-6
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
17:6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.

Ini penampilan gereja yang duniawi. Itu digambarkan sebagai suatu perzinahan.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Bukankah dalam bacaan kita dalam Yehezkiel pasal 7 ini ulang berulang dikatakan keji.
Yehezkiel 7:3-4,20
7:3 Kini kesudahanmu tiba dan Aku akan mencurahkan murka-Ku atasmu dan Aku akan menghakimi engkau selaras dengan tingkah lakumu dan Aku akan membalaskan kepadamu segala perbuatanmu yang keji.
7:4 Aku tidak akan merasa sayang kepadamu dan tidak akan kenal belas kasihan, tetapi Aku akan membalaskan kepadamu selaras dengan tingkah lakumu dan perbuatan-perbuatanmu yang keji akan tertimpa atasmu. Maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN.
7:20 Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan; oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka.

Mereka mabuk akan darah kekasih-kekasih Yesus. Andaikata kita menempatkan diri sebagai kekasihnya Tuhan Yesus dan mau menjadi saksinya Tuhan Yesus, maka rasa mabuk darah terhadap orang lain, apalagi orang yang merindukan bagaimana hidupnya menjadi Mempelai, tidak mungkin akan ada pada diri kita. Kalau saya mencintai Yesus, mau menjadi saksinya Yesus, mau menjadi kekasihnya Yesus, masakan saya mau benci orang lain. Tidak mungkin! Karena apa? Yesus kekasih kita, tidak ada di dalam Alkitab menceritakan membenci manusia. Bahkan Yesus mengajarkan untuk mendoakan orang yang membenci kita.

Jika membenci seseorang karena dia adalah kekasih Tuhan, karena dia adalah saksinya Tuhan, berarti orang yang membenci itu adalah Babel sundal besar. Jangan berkata “saya gereja Tuhan, saya adalah calon mempelai” kalau saya mabuk darah orang itu. Rasanya darahnya mau dicurahkan, ingin membunuh, itu bukan kekasihnya Tuhan.

Itulah kekejaman yang akan memuncak sampai yang dibenci adalah saksi atau kekasihnya Tuhan. Ini jangan terjadi pada kita. Itulah yang digambarkan dalam:
Yehezkiel 7:10-11a
7:10 Lihat, harinya sungguh datang: malapetaka akan menimpa, kelaliman bertunas, keangkuhan bertaruk.
7:11a Kekerasan bersimaharajalela, yang menjadi penopang segala kejahatan.

2.      Keangkuhan bertaruk
Taruk itu adalah akar. Berarti kesombongan, kecongkakan, ketinggian hati makin berakar. Kehidupan seperti itu sulit untuk merendah dan tidak ada kamus dalam hidupnya “kerendahan hati”. Hal-hal seperti inilah yang membuat Tuhan memalingkan wajahNya, tidak mau tengok.

Kalau keangkuhan bertaruk dan kekejaman bertunas maka kehidupan itu tidak akan menikmati penciptaan kembali. Karena kalau Tuhan mengarahkan wajahNya kepada kita, berarti kita sedang diciptakan kembali oleh Tuhan. Tetapi pada ayat 22 tadi Tuhan mengalihkan wajahnya, tidak ada lagi pekerjaan penciptaan. Berarti Kolose 3:10 tidak berlaku bagi orang semacam itu.
Kolose 3:10
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

Keangkuhan bertaruk berarti lawanya rendah hati. Sekarang ini masih diberi kesempatan. Siapa tahu kehidupan seperti itu bisa berubah menjadi rendah hati. Tetapi kalau tidak maka Tuhan sudah memberi ultimatum “Aku telah menyediakan satu hari untuk menghukum orang yang angkuh, congkak dan tinggi hati” alias orang yang tidak bisa merendahkan hati. Keangkuhan ini sama dengan menghalang-halangi diri mengenal Tuhan, sama dengan tidak mau tahu akan Tuhan. Padahal pada ayat 4 dan 27 dikatakan “supaya mereka tahu bahwa Aku adalah Tuhan”. Tetapi kalau orang angkuh tidak mau tahu siapa itu Tuhan.

Yesaya 2:11-12,17
2:11 Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu.
2:12 Sebab TUHAN semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan;
2:17 Manusia yang sombong akan ditundukkan dan orang yang angkuh akan direndahkan; hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu.

Dalam kitab Yehezkiel ini perkataan “supaya mereka tahu bahwa Aku adalah Tuhan” begitu banyak. Jadi jangan tunggu Tuhan sudah memaksa kita untuk mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, tetapi sudah terlambat, tinggal menunggu untuk menuju pada hukuman. Memang segala lutut akan bertelut dan segala lidah akan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, tetapi sudah terlambat. Jangan tunggu kita baru mau merendah, baru mau melepaskan keangkuhan kita, baru mau melepaskan kesombongan, kecongkakan dan ketinggian hati kita tetapi sudah di pengadilan Tuhan, sudah terlambat.

Itu sebabnya selama kita masih ada sekarang ini, jangan kita mabuk darah terhadap orang yang mengasihi Tuhan, yang rindu membawa dirinya menjadi mempelai, menjadi saksinya Tuhan, menjadi kekasihnya Tuhan sebab bukan engkau berhadapan dengan mereka tetapi dengan Pemilik mereka. Jika orang mengancam saudara “rasanya saya mau mencurah darahmu semua!” tidak usah kita gentar. Kalau kita adalah saksinya Tuhan, kekasihnya Tuhan, pasti ada pembelaan dari Tuhan.

Bertaruk di sini berarti berakar. Tuhan Yesus mengajar supaya kita mengambil sikap sepikir dan seperasaan dengan Tuhan. Kalau kita sepikiran dan seperasaan dengan Kristus masa kita tidak akan berlaku jahat kepada orang lain. Kita ini memuja Kristus Yesus, mestinya pikiran kita sama seperti yang ada pada Yesus.
Filipi 2:5-6
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

Dia menghampakan diri serendah-rendahnya, ini pikiran dan perasaan Yesus. Tidak ada niat jahat kepada kita, bahkan Dia rela hancur karena kita. Itu yang penting kita pikirkan.

3.      Kekerasan bersihmaharajalela.

Ini tiga serangkai yang sekarang ini lagi memuncak. Kelaliman bertunas, itu kelihatan. Keangkuhan itu bertaruk, itu ke dalam, tidak dilihat karena makin berakar ke tanah. Tetapi kekerasan yang bersihmaharajalela itu juga nampak keluar. Tiga serangkai ini yang dihadapi oleh gereja. Kalau tiga serangkai ini bertumbuh kembangkan maka Tuhan akan memalingkan wajahNya.

Sekarang ini sementara Tuhan melawani kita dengan Firman pengajaran yang disampaikan imam, Firman nubuatan yang disampaikan nabi dan nasihat yang disampaikan tua-tua. Kita dilayani Tuhan hari-hari terakhir ini untuk merontokkan tiga serangkai tadi. Karena kalau itu tetap bertunas dan tetap bertaruk, tetap bersihmaharajalela, berarti kita mengundang murka Tuhan. Hal ini jangan terjadi pada kita.

Tuhan memperlihatkan kepada kita perincian bagaimana hukuman yang akan dialami oleh dunia, yaitu hukuman kepada orang yang mempertahankan sifat tiga serangkai tadi. Orang yang mempertahankan kelaliman bertunas, keangkuhan bertaruk dan kekerasan bersimaharajalela, sesungguhnya mereka ini adalah orang yang bergelimang dengan harta.
Yehezkiel 7:11b
7:11b Tidak ada dari mereka yang tertinggal, baik dari kelimpahan mereka maupun dari kemewahannya; kemolekannya pun akan terhapus.
Selama ini mereka bangga dengan kemolekan, kemewahan dan kelimpahan sehingga lupa merendahkan diri di kaki Tuhan. Jika ada orang di dalam kemewahan dan bisa merendahkan diri, dari 10 orang untung kalau ada satu.

Mereka sudah hidup dalam kelimpahan tetapi salah menggunakan berkat. Bagaimana seharusnya kita menggunakan berkat Tuhan itu.
Lukas 12:15
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

Bahasa Firman Tuhan ini memangkas diri kita supaya kita tetap mengandoli Tuhan, tetap melekat pada Tuhan, bukan melekat pada kelimpahan berkat jasmani.

Bagaimana cara memanfaatkan berkat yang Tuhaan berikan.
Lukas 16:9
16:9 Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi."

Bila bencana datang, kita tidak bisa ditolong dengan harta kita.
Amsal 11:4
11:4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

Jadi, sebelum murka datang, kita ikat persahabatan menggunakan mamon. Siapa sahabat kita? Yesus. Jadi dengan kata lain kita mengikat persahabatan menggunakan Mamon kepada Yesus. Apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita, kita gunakan untuk mengikat persahabatan dengan Yesus. Karena nanti Dia akan menyambut kita di kemah abadi. Bukan mamon, bukan kelimpahan kita yang akan menyambut kita di kemah abadi, tetapi sahabat itu yang mana kita sudah memanfaatkan semua yang ada pada diri kita untuk menunjang pekerjaan sahabat kita. Praktek mengikat persahabatan ini memang kita lakukan kepada sesama tetapi sebenarnya bukan kepada mereka kita tujukan, tetapi kita tujukan kepada Tuhan.

Kita sekarang dalam status sahabat tetapi akan ditingkatkan pada status mempelai.
Yohanes 15:14-15
15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Jadi kalau kita ikat persahabatan menggunakan mamon, alias kita bisa berbuat untuk pekerjaan Tuhan, maka dengan mudah Tuhan akan membukakan kepada kita rahasia firman.

Kalau kikir berarti tidak mengikat persahabatan, maka sulit dipercayakan rahasia Firman kepada orang seperti itu. Bahkan dari sahabat ini diperkenalkan Mempelai Laki-laki dan Mempelai Wanita.
Yohanes 3:29
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Jadi sahabat itu tadi dibukakan rahasia Firman Tuhan, kemudian didekatkan pada mempelai laki-laki dan mempelai wanita. Artinya satu saat kita akan memposisikan diri di hadapan Mempelai Laki-laki Sorga, sebagai Mempelai Wanita. Karena sekarang kita dijelali Tuhan dengan pembukaan rahasia Firman. Tetapi itu tidak bisa lepas dengan persahabatan yang diikat dengan mamon. Kalau tidak mengikat persahabatan dengan menggunakan mamon kepada sahabat,  maka sulit sahabat itu akan menyambut kita di kemah abadi. Siapa yang punya kemah abadi? Tuhan.
Lukas 16:9
16:9 Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi."

Memang mamon tidak bisa terus menolong. Uang dan hikmat itu kelihatan sejajar. Tetapi kalau yang punya uang tidak mendapat perlindungan sedangkan yang punya hikmat dia mendapat perlindungan untuk selama-lamanya..
Pengkhotbah 7:11
7:11 Hikmat adalah sama baiknya dengan warisan dan merupakan suatu keuntungan bagi orang-orang yang melihat matahari.

Siapa yang menerima kita di kemah abadi? Bukan mamon! Tetapi mamon sudah kita manfaatkan untuk mengikat persahabatan, prakteknya kepada sesama. Yang akan menyambut kita di kemah abadi adalah Yesus yang punya Tabernakel abadi.

Mulai sekarang ini jangan kita berpikir “hanya punya sedikit”, kalau berpikir seperti itu tidak usah mengikat persahabatan. Tetapi kalau kita mulai berbuat dari yang sedikit, pasti bisa berbuat lebih lagi bila memiliki banyak. Tetapi kalau bisa berbuat ketika memiliki banyak, belum tentu bisa berbuat kalau hanya punya sedikit. Kalau tidak bisa berbuat berarti tidak bisa mengikat persahabatan. Persahabatan itu tadi dikatakan abadi, disambut di kemah abadi.

Orang Israel tidak menggunakan mamon untuk mengikat persahabatan dengan kekasih mereka di sorga. Malah mereka menyalahgunakan kekayaan mereka.
Yehezkiel 7:19-20
7:19 Perak mereka akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap cemar. Emas dan peraknya tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN. Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut mereka tidak akan terisi dengannya. Sebab hal itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan.
7:20 Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan; oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka.

Kalau orang kelimpahan, cenderung untuk congkak. Kenapa terkadang berkatnya tertahan? Tuhan lebih tahu, kalau diberikan berkat ini bisa dia busung dada dan bukannya merendah. Tetapi kalau Tuhan tahu bila diberikan maka akan dia gunakan untuk beribadah dan melayani, maka pasti Tuhan curahkan. Kalau Tuhan melihat bila diberikan berkat maka orang itu lubang hidungnya tambah besar, telinganya tambah lebar, akhirnya Tuhan bilang “batal”. Bukan hanya batal Tuhan berikan berkat tetapi Tuhan akan memanggil bangsa yang paling kejam untuk merampok dan menajiskan rumahNya.

Yehezkiel 7:21
7:21 Aku akan menyerahkannya menjadi rampasan di tangan orang-orang asing dan menjadi jarahan bagi orang-orang fasik di bumi ini, dan mereka ini akan menajiskannya.

Rumah Tuhan dinajiskan, berarti ini bicara orang Kristen yang statusnya Bait Allah. Kita ini Bait Allah, tetapi karena tidak mau mengikat persahabatan menggunakan mamon maka akhirnya hidupnya dinajiskan oleh bangsa-bangsa lain. Ini yang kita jaga jangan sampai terjadi pada kita di ujung akhir zaman ini.
Wahyu 11:2
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Saya ajarkan kepada anak-anakku, jangan tidak mau mengikat persahabatan dengan sahabat kita lewat mamon. Perpuluhan saja sampai tulang-tulangnya habis dikunyah. Itu sama saja tidak mengikat persahabatan dengan kekasih kita.

Tuhan mengancam “Aku akan mengalihkan wajahKu” ini gawat! Raja Daud adalah pribadi yang tidak mau Tuhan mengalihkan wajah dari dirinya.
Mazmur 27:9
27:9 Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku!

Ini yang ditakuti oleh Daud. Kalau sampai pada kita Tuhan memalingkan wajah, Tuhan tidak mau mengarahkan wajah pada kita, itu sama dengan kita tidak akan merasakan perasaan penciptaan kembali. Karena ucapan berkat dalam Bilangan, tersirat di dalamnya bagaimana Tuhan menciptakan kembali kehidupan kita.
Bilangan 6:24-26
6:24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
Mazmur 80:4
80:4 Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

Kalau wajah Tuhan ada maka kita mengalami pemulihan, kita mengalami penciptaan kembali. Itu yang ditakutkan oleh raja Daud jika Tuhan palingkan wajah. Tetapi kepada orang Israel ulang berulang Tuhan ancamkan Tuhan akan memalingkan wajah namun mereka tidak peduli. Akhirnya Tuhan memalingkan wajah dari mereka dan celaka besar mereka alami.

Dalam Mazmur 80:4 ada kerinduan hati yang mendalam agar wajah Tuhan disinarkan kepada kita sehingga terjadi penciptaan kembali, terjadi pemulihan. Ini yang kita cari dalam kehidupan kita hari-hari terakhir ini. Jangan sampai kita kehilangan wajah Tuhan. Ini harus kita rindukan.

Penulis 5 kitab, kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan, yaitu Musa, ingin sekali untuk melihat wajah Tuhan.
Keluaran 33:18-21
33:18 Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku."
33:19 Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani."
33:20 Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."
33:21 Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;

Untuk melihat wajah Tuhan, kita harus mengerti celah-celah gunung, itulah korban Kristus oleh Firman Tuhan.

Keluaran 33:22-23
33:22 apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.
33:23 Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."

Pengertian wajah yang harus kita pahami hari-hari terakhir ini adalah kalau Tuhan perlihatkan wajah berarti Tuhan mau memberitahu rahasia Tuhan yaitu apa yang akan terjadi di depan. Kalau kita dibukakan Tuhan rahasia Firman, amat terlebih kita mengerti hal-hal yang akan datang, berarti Tuhan sedang menyinarkan wajahNya kepada kita. Bukankah itu bahasa berkat dalam Bilangan 6:22-27

Kemudian dikatakan oleh Firman Tuhan “Aku akan memperlihatkan belakangKu”. Artinya Tuhan akan membangkitkan memori, membangkitkan ingatan kita untuk mengenang apa-apa yang telah Tuhan buat pada masa lampau. Kalau kita mengingat apa yang telah Tuhan buat pada masa lalu, maka otomatis kita akan menaikkan puji syukur dan berterima kasih kepada Tuhan.

Kalau Tuhan perlihatkan belakangNya berarti kita ditarik untuk mengenang peristiwa-peristiwa masa lampau kita supaya  kita makin merendahkan diri di hadapan Tuhan. Banyak manusia sekarang ini yang mengikut Tuhan maunya instan langsung jadi. Tidak bisa kita seperti tindis tombol langsung datang makanan, tindis tombol datang minuman. Tidak ada yang yang instan tetapi yang ada pergumulan.

Untuk itu Tuhan perlihatkan wajah berarti Tuhan perlihatkan kemuliaan di depan dan perlihatkan belakang supaya kita bisa mengenang perbuatan Tuhan kepada kita. Kalau kita mengenang perbuatan Tuhan kepada kita dahulu sampai kita bisa hidup seperti sekarang ini maka tidak ada letupan untuk kita meraju kepada Tuhan sebab kita melihat sinar kemuliaan Tuhan di depan, melihat rencana Tuhan ke depan “saya mau duduk disinggasana bersama dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga”.

II Tawarikh 7:14
7:14 dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.

Tuhan memulihkan berarti terjadi penciptaan kembali.

II Tawarikh 30:9
30:9 Karena bilamana kamu kembali kepada TUHAN, maka saudara-saudaramu dan anak-anakmu akan mendapat belas kasihan dari orang-orang yang menawan mereka, sehingga mereka kembali ke negeri ini. Sebab TUHAN, Allahmu, pengasih dan penyayang: Ia tidak akan memalingkan wajah-Nya dari pada kamu, bilamana kamu kembali kepada-Nya!"

Ini maksudnya Tuhan kepada orang Israel, tetapi mereka mengeraskan hati, tidak mau kembali. Akhirnya Tuhan memalingkan wajahnya.

Kenapa Firaun minta supaya semua anak laki-laki dilempar ke sungai Nil? Karena di sungai Nil itu ada buaya besar.
Yehezkiel 29:3
29:3 Berbicaralah dan katakan: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku menjadi lawanmu, hai Firaun, raja Mesir, buaya yang besar, yang berbaring di tengah anak-anak sungaimu, yaitu Nil, dan yang berkata: Sungai Nil aku punya, aku yang membuatnya.

Buaya besar itu adalah Firaun sendiri. Buaya besar ini punya hati keras. Makanya dari Keluaran 7 sampai 10 ada 7 kali disebut Firaun mengeraskan hati.

Memang dalam Ayub disebutkan bahwa hati buaya itu keras.
Ayub 41:15
41:15 Hatinya keras seperti batu, keras seperti batu kilangan bawah.

Kalau kita orang Kristen tetap mengeraskan hati maka kita sama seperti Firaun buaya besar di sungai nil. Dilempar ke sungai Nil berarti memiliki sifat yang sama dengan Firaun yaitu keras hati. Padahal anak-anak ini orang percaya, kalau Firaun itu bukan orang percaya. Ini yang jangan terjadi pada diri kita. Kiranya kita menaruh perhatian serius pada penampilan Tuhan lewat FirmanNya hari-hari terakhir ini.

Tuhan Memberkati.



GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar