20180901

Kebaktian Doa, Sabtu 1 September 2018 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 4:43-45
4:43 Dan setelah dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea,
4:44 sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri.
4:45 Maka setelah Ia tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu.

Setelah dua hari Yesus memenuhi kerinduan hati orang Sikhar, maka Yesus meninggalkan mereka dan menunju ke Galilea. Kehadiran Yesus di Sikhar selama 2 hari itu adalah transit. Atau berhenti seketika untuk melanjutkan perjalanan. Karena tujuan dalam pasal 4 itu ayat 1 sampai 4, tujuannya ke Galilea. Tetapi Yesus merasa perlu lewat Samaria.

Kita telah mengikuti aktivitas Yesus di Samaria, khususnya di kota Sikhar yang dulu namanya Sikhem. Permintaan orang Sikhar supaya Yesus tinggal pada mereka dua hari, dipenuhi oleh Yesus. Mengapa Yesus memenuhi permintaan mereka? Sebab sesuai dengan selera Tuhan. Tidak mungkin Tuhan menyediakan waktu dua hari bagi orang Sikhar jika itu tidak sesuai dengan selera Tuhan.

Sama dengan perjalanan rasul Paulus. Pertama berangkat dari Antiokhia, dia lewat Seleukia tetapi tidak ada aktivitas di Seleukia. Dia terus ke Siprus dan benar, di Siprus dia melayani di salah satu kota yang namanya Salamis. Arti Salamis adalah kekuatan doa. Permohonan orang Sikhar ini doa. Sikhar memohon itu berarti berdoa kepada Yesus agar sedia tinggal dua hari di Sikhar. Dan Yesus memenuhi permohonan mereka.

Kalau melihat perjalanan rasul Paulus, lewat Solokia. Dia tidak ada aktivitas di Seleukia maka terus ke Siprus dan sampai di Salamis. Di Salamis ini ada kehidupan yang suka berdoa. Berdoa berarti bersandar kepada Tuhan, berdoa berarti berharap kepada Tuhan. Karena ada doa maka Tuhan kirim rasul Paulus untuk melayani mereka dan melengkapi mereka. Bukan hanya doa tetapi harus ditambah dengan penyembahan dan itu dilengkapi oleh rasul Paulus dengan Firman pengajaran.

Kita umat Tuhan, jangankan Firman pengajaran, berdoa saja sangat-sangat lemah. Jika dipertanyakan kepada kita semua, apakah masih ada roh doa. Apakah masih ada roh penyembahan dalam diri kita. Utama kami hamba-hamba Tuhan. Jika kami ada roh penyembahan, maka pasti Tuhan lengkapi dengan Firman pengajaran. Doa dan penyembahan itu tidak menyucikan. Tetapi Firman pengajaran itu yang menyucikan. Olehnya harus dilengkapi.

Permintaan orang Sikhar atau doa orang Sikhar dipenuhi oleh Tuhan. Tentu ada aktivitas Yesus selama dua hari di Sikhar yaitu mengajar. Jadi doa permohonan dan mengajar itu suatu pertalian yang tidak terpisahkan. Kalau berkata “saya berdoa” tetapi kalau tidak dilengkapi dengan Firman pengajaran, itu belum lengkap, itu tidak akan mencapai kesempurnaan. Dua hari Yesus beraktivitas di sana, tentu menyampaikan Firman pengajaran, walaupun hanya transit.

Untuk kita, cukup lama Tuhan berada di tengah-tengah kita bangsa kafir. Tetapi tujuan Tuhan bukan bangsa kafir, tujuan sebenarnya adalah bangsa Israel. Selagi Tuhan masih ada di tengah-tengah kita, selama kita ada kesempatan mendengarkan Firman karena Yesus masih ada di tengah-tengah kita, itu harus kita memanfaatkan semaksimal mungkin. Jangan kita abaikan karena satu saat akan Tuhan tinggalkan. Ini pelajaran bagi kita.          

Kehadiran Yesus di Galilea benar-benar mendapat sambutan hangat. Ini pelajaran bagi kita. Jika ada yang menolak, maka pasti ada yang menyambut dengan hangat. Itu menunjukkan bahwa Tuhan tidak kehabisan orang, Tuhan pasti punya orangnya. Jika si A menolak, ada si B bisa menyambut. Kota A bisa menolak tetapi kota B bisa menerima dengan serius.

Yohanes 4:45
4:45 Maka setelah Ia tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu.

Ternyata orang Galilea ini tidak memperhitungkan tenaga, biaya dan waktu untuk ke Yerusalem padahal itu cukup jauh. Berkat yang mereka peroleh ketika berada di Yerusalem dalam menyelenggarakan ibadah, mereka jumpa dengan Yesus. Mereka sebenarnya bukan melihat tanda yang nyaman, mereka melihat Yesus membersihkan Bait Allah. Coba desis cambuk yang mereka saksikan, sekarang Yesus hadir di tengah-tengah mereka. Andaikata ketika mereka melihat Yesus membersihkan Bait Allah dan itu mengerikan bagi mereka, maka mereka tidak menyambut kedatangan Yesus. Mereka menyambut berarti mereka siap untuk dibersihkan. Ini untuk saya dan saudara. Bagi kita gereja Tuhan akhir zaman sudah harus siap dibersihkan sampai pembersihan tuntas, sampai sempurna.

Orang Galilea yang ke Yerusalem itu sampai ratusan kilometer. Kehadiran mereka di Yerusalem membuat hati mereka juga rindu agar mengalami pembersihan. Ketika Yesus hadir di tengah-tengah mereka, mereka menyambut dengan hangat kehadiran Yesus. Ini untuk kedua kali. Kehadiran yang pertama di Kana terjadi pembenahan nikah, kehadiran Yesus di Yerusalem adalah pembenahan ibadah. Jadi ini kehadiran Yesus kali yang kedua di Galilea. Pada kehadiran pertama nikah terbenahi, pada kehadiran yang kedua ini yang mereka dambakan adalah pembenahan ibadah.

Ini hanya dapat diterima oleh orang yang punya niat hidup untuk berkenan kepada Tuhan. Ini sulit dan sukar diterima orang yang tidak punya niat untuk hidup benar dan suci di hadapan Tuhan. Tetapi orang Galilea benar-benar menyambut Yesus dengan hangat. Kehadiran Yesus yang pertama, nikah yang terbenahi. Pada kehadiran Yesus yang kedua, kerinduan hati mereka agar terjadi pembenahan ibadah, walaupun tidak disebutkan. Ini yang mereka sangat-sangat dambakan.

Nikah dan ibadah itu adalah tujuan utama Tuhan di dunia ini. Untuk menolong nikah mulai dari nikah Adam dan Hawa yang hancur lalu, amat terlebih kita keturunannya, untuk dibawa pada nikah yang rohani. Dan menolong ibadah yang sudah menyeleweng untuk dikembalikan kepada patron ibadah yang benar. Karena pada keduanya ada rahasia Allah yang besar.

Ketika orang Galilea hadir di Yerusalem, mereka membuka mata melihat gerakan Yesus. Ratusan ribu manusia yang hadir dalam pesta rohani yaitu pesta Paskah. Tetapi kenapa mata mereka hanya tertuju kepada Yesus. Banyak guru-guru besar di Yerusalem, ada Kayafas, ada mertua Kayafas, tetapi mereka hanya tertarik kepada Yesus. Banyak orang farisi dan ahli Taurat menampilkan Firman pengajaran tetapi mereka hanya tertarik kepada Yesus.

Pelayanan Yesus yang pertama yang kena mengena dengan hari sabat, adalah menampilkan Firman pengajaran. Dan itu mencengangkan orang yang mendengar. Mereka berkata Yesus lain dalam mengajar dibandingkan orang farisi dan ahli-ahli Taurat. Ini yang menarik kehidupan orang Galilea. Memang jika mendengar langkah Yesus membersihkan Bait Allah, bagi orang yang tidak sudi dibersihkan, pasti akan menimbulkan marah dan perlawanan. Tetapi bagi orang yang suka menerima pembersihan demi memperbaiki ibadahnya, pasti dia menerima. Dan itu ditunggu oleh orang Galilea. Semoga kita bagaikan orang-orang Galilea. Galilea ini memang nubuatan bagi kita bangsa kafir.
Yesaya 8:23
8:23 Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain.

Galilea ini mewakili bangsa kafir, negerinya terhimpit.

Matius 4:15
4:15 "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, --

Ini yang dinubuatkan oleh Yesaya, wilayah bangsa lain. Terhimpit, terintimidasi, tertekan, dalam keadaan galau, tidak ada penentu nasib, nasibnya amburadul, tetapi Tuhan datang untuk melawat mereka. Kehadiran Yesus di sini adalah yang kedua.

Yesaya 8:23 tidak bisa lepas dengan Yesaya 9:1-5. Ini nubuatan Tuhan pada kali yang pertama.
Yesaya 9:1-5
9:1 Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
9:2 Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
9:3 Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
9:4 Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Galilea mendapat lawatan pada kali kedua. Kita ini bangsa kafir, jika kita jujur, sudah tidak terhitung lagi Tuhan melawat saya dan saudara. Sore ini entah kali yang keberapa. Saya tidak tahu tiap pribadi kita tentu berbeda jumlah kalinya. Ada yang sudah 20 tahun, ada yang sudah 30 tahun, ada yang baru setahun, ada yang baru beberapa bulan. Tetapi yang melawat kita tetap pribadi yang sama itulah Yesus. Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga. Marilah kita belajar menyambut Yesus seperti apa yang diajarkan oleh Tuhan kepada kita. Bagaimana prakteknya menyambut Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga?
Matius 10:40
10:40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.

Menyambut Yesus berarti menyambut Mempelai Laki-laki Sorga. Itu sama dengan menyambut Bapa. Tidak kurang, tidak lebih.

Matius 10:41-42
10:41 Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
10:42 Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

Orang Galilea menyambut Yesus dengan hangat. Praktek untuk kita, menyambut hamba Tuhan sama dengan menyambut Tuhan Yesus. Jadi hamba Tuhan lebih dahulu harus paham, benarkah dia diutus oleh Tuhan. Jangan serta merta karena hamba Tuhan sehingga dia berkata “menyambut saya berarti menyambut Tuhan Yesus”. Tunggu dulu! Jangan sewenang-wenang. Kalau menyambut saya sama seperti menyambut Tuhan Yesus, berarti saya harus belajar pada pribadi Yesus. Sedikit banyak pelajaran tahbisan harus ada pada diriku.

Kalau menyambut utusan tetapi utusan ini pemabuk, itu berarti bukan menyambut Yesus. Jangan asal menyambut orang yang mengaku hamba Tuhan. Kalau dia perokok dan pemabuk itu bukan sama dengan menyambut Yesus. Ada tahbisan Yesus pada dirinya. Sebagai imam biasa, dia belajar pada tahbisan Imam Besar. Itu sama dengan meenyambut Yesus. Berarti menyambut Mempelai Laki-laki Sorga. Ini dihubungkan dengan secangkir air putih.
Markus 9:40-41
9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.
9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."

Jangan lupa ayat 40. Ini berarti ada roh perdamaian di dalamnya, bukan roh perlawanan. Kalau melawan Yesus (pengajaran) lalu saudara sambut, walaupun saudara beri 1 gentong susu itu tidak ada manfaatnya. Tetapi walaupun hanya secangkir air putih, kalau dia orang yang ada di pihak kebenaran, di pihak Firman pengajaran yang benar, itu ada nilai rohaninya.

Kalau menyambut seseorang tetapi dia melawan pengajaran yang benar, anda rugi. Jangan saudara berkata “yang penting saya beri” itu sama saudara berikan pada buaya, saudara berikan pada ular, mana upahnya.

Soal menyambut ini kita praktekkan dengan menyambut hamba Tuhan yang tidak melawan kebenaran. Karena Tuhan mulai dengan berkata barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita, setelah itu baru bicara memberi.

Kalau sudah jelas melawan pengajaran yang sehat, tidak lagi seperti pendahulu, lalu saudara sambut, berarti saudara mendukung dia tetap berbuat salah. Saudara suport dan sponsor dia untuk melakukan yang tidak benar. Kita harus selektif. Karena apa? Kita telah belajar kitab Imamat. Pasal 21 lebih dahulu imam itu dikoreksi, pribadinya, dirinya harus mengalami pembersihan. Kemudian pasal 22 korbannya dikoreksi oleh Tuhan.

Markus 9:41
9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."

Pengikut Kristus berarti pengikut pengajaran yang benar dan sehat. Ini yang perlu kita sikapi hari-hari terakhir ini. Makanya orang Galilea menyambut hangat kehadiran Yesus. Karena kehadiran Yesus yang pertama, dalam Yohanes 2:1-11, Yesus membenahi nikah. Dan kalau mereka pergi ke Yerusalem dan menyaksikan bagaimana Yesus membersihkan Bait Allah, itu juga mujizat. Bukan hanya kalau orang buta tiba-tiba melihat, itu mujizat, itu memang mujizat jasmani. Tetapi kalau kita mengalami pembersihkan karena kita adalah BaitNya, rumahNya yang harus menjadi rumah doa, bukan rumah penyamun, maka ibadah kita pasti indah di hadapan Tuhan.
Yohanes 4:43-44
4:43 Dan setelah dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea,
4:44 sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri.

Apa Sikhar itu adalah negerinya Yesus? Bukan itu yang dimaksud. Yang dimaksud pelayananNya ada yang menerima dan ada yang menolak. Kalau kita ada dalam kebenaran dan berpihak pada Kristus Yesus dan pengajaran Kristus Yesus yang kita terapkan lalu ada yang menerima dan menolak, itu lumrah, jangan kaget.

Yesus berkata “seorang nabi tidak dihargai di negerinya sendiri” itu tidak terjadi di Sikhar. Dalam Injil Lukas itu juga disebutkan ketika Yesus datang ke Nazaret. Dia ditolak dan dihalau mau dijatuhkan dari tebing. Kata halau itu menunjukkan bagi mereka Yesus adalah binatang liar yang harus diusir dan dijatuhkan dari jurang. Begitu sadisnya orang-orang Nazaret.

Yang dimaksud ini secara umum bangsaNya menolak Dia.
Yohanes 1:11-12
1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Diberi peluang kepada siapa saja. Orang Galilea memanfaatkan peluang. Karena mereka digambarkan seperti bangsa lain, dalam terjemahan lama disebut bangsa kafir. Mereka memang peranakan Yahudi, yaitu bukan Yahudi asli lagi, sehingga selalu dominan ditampilkan sebagai bangsa kafir.

Dalam Kisah Para Rasul pasal 15, apa yang terjadi. Di sini sudah dua belah pihak. Baik bangsa kafir maupun bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi yang sudah menjadi pengikut Yesus dan bangsa kafir yang sudah mengikut Yesus mau disatukan. Tetapi di tengah-tengah penyatuaan ini ada dua hal yang menindas dan menghimpit. Ini juga yang terjadi dalam gereja. Yang menghimpit atau menyusahkan gereja, itu ada dalam Kisah Para Rasul 15:1.
Kisah Para Rasul 15:1
15:1 Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."

Kemudian ada orang yang punya organisasi yang terstruktur begitu rapi, yaitu orang Farisi. Jadi yang menghimpit gereja sekarang sehingga tanpa kita sadari gereja tidak bisa bergerak luwes sebebas yang dikehendaki Tuhan, yang pertama adalah adat istiadat dan kedua adalah aturan organisasi.

Coba organisasi A datang mendengar ke organisasi B. Padahal belum tentu yang dia dengar di B itu salah, tetapi pasti mengamuk organisasi A (asal). Dia akan dihimpit, dia akan dipasung, dia akan dihadang.

Jangan kita menjadi umat yang tidak membuka hati untuk tampilnya Firman pengajaran. Rasul Paulus tekankan ulang berulang baik dalam I Timotius, II Timotius dan Titus, selalu kalau dia berbicara Firman pengajaran, ada kata akhir yaitu Firman pengajaran sehat. Berati ada yang tidak sehat, lebih sial lagi kalau yang palsu. Yang lebih banyak dalam gereja adalah pelajaran yang tidak sehat. Yang palsu memang ada tetapi ada di luar.

Yang sehat itu minoritas. Pengajaran yang sehat itu bergerak sehingga nikah terbenahi, ibadah terbenahi. Berarti horizontal dan vertikal semua nyata. Ibadah itu vertikal, hubungan dengan Tuhan akurat dan indah. Hubungan secara horizontal, mulai dari nikah juga indah. Itu bukti ajaran yang sehat yang ditampilkan.

Saudara yang diberkati Tuhan, coba kita lihat tentang menyambut hamba Tuhan. Jemaat Galatia dan jemaat-jemaat yang lain, kalau melihat postur Paulus mereka jijik. Karena penampilan tubuh Paulus menjijikan, sampai dia tulis kepada orang Galatia “kamu telah menyambut aku seperti menyambut malaikat, kamu tidak jijik melihat tubuhku”. Bukan posturnya yang menentukan tetapi tahbisan Allah yang ada pada orang itu, itu yang harus kita hargai.
Galatia 4:14
4:14 Sungguhpun demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu, namun kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang menjijikkan, tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri.

Penampilan Paulus menurut biografinya, matanya kemerah-merahan, rambutnya jarang-jarang, kakinya pengkor. Bukan manusianya, jika tahbisan Allah yang ada di dalamnya, itu jangan coba dipermainkan. Tahbisannya seharga Korban Kristus, itu sebabnya harus kita hargai.

Sambut hamba Tuhan lihat tahbisannya. Jika engkau melihat tahbisannya benar, anda seperti menyambut malaikat, seperti menyambut Mempelai Laki-laki Sorga, tidak akan kehilangan upah.
Yohanes 13:20
13:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."

Yohanes 17:18
17:18 Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;

Kalau kami diutus oleh Tuhan ke dalam dunia dan memang kami bekerja di permukaan bumi ini, tetapi kalau dunia yang menguasai kami, apa gerangan. Tidak harus demikian, tidak boleh kami dikuasai oleh dunia tetapi kami harus menguasai dunia. Artinya jangan sampai persoalan yang duniawi mengganggu pelayanan kami. Jangan sampai persoalan yang bendawi itu menjadi motifasi pelayanan kami. Tetapi tujuannya adalah untuk membawa orang dunia mengenal Yesus. Kemudian diajar lewat Firman pengajaran yang benar, untuk dibawa menjadi persembahan yang diterima oleh Tuhan. Berarti inilah Mempelai Wanita Tuhan yang diterima oleh Mempelai Laki-laki Sorga, itulah Yesus.

Kita memang hidup di akhir zaman ini memang kita ada di dunia ini dan kita dihimpit. Tetapi organisasi gereja yang menghadirkan himpitan dan adat istiadat.
Kisah Para Rasul 15:1
15:1 Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."

Kemudian ada himpitan organisasi.
Kisah Para Rasul 15:5
15:5 Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa."

Jadi di tengah-tengah berkembangnya Firman pengajaran ada yang coba menghimpit tetapi tidak akan bisa.

Biarlah kita semua umat Tuhan yang hidup di akhir zaman ini kenalilah Tuhan. Datanglah dengar Firman Tuhan. Kami hamba Tuhan harus belajar pada tahbisan Kristus. Bukan berarti kami sudah sempurna tetapi kami harus seperti hamba melihat cara Tuhan bekerja. Seperti hamba melihat tangan tuannya bagaimana bekerja.
Mazmur 123:2
123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Jadi kami harus belajar bagaimana Tuhan bekerja dalam tahbisan yang benar. Jika ada yang menyambut, tidak sia-sia sambutannya. Tetapi kalau menyambut pelayan Tuhan pemabuk, berarti saudara menjadi sponsor si pemabuk! Ini jangan terjadi.

Tuhan Memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar