20180926

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 26 September 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 5:29-31
5:29 Masakan Aku tidak menghukum mereka karena semuanya ini?, demikianlah firman TUHAN. Masakan Aku tidak membalas dendam-Ku kepada bangsa yang seperti ini?"
5:30 Kedahsyatan dan kengerian terjadi di negeri ini:
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

Pada pendalaman Alkitab beberapa rabu yang lampau, kita telah mendengarkan penjelasan dari ketiga ayat ini. Sore ini kita akan mengulang. Kehidupan saya utamanya menyadari bahwa Tuhan itu pembalas dan juga disebut mendendam. Dia membalas dan juga punya rasa dendam. Dalam kita Nahum dikatakan bahwa jika Dia mendendam itu kekal.
Nahum 1:1-3
1:1 Ucapan ilahi tentang Niniwe. Kitab penglihatan Nahum, orang Elkosh.
1:2 TUHAN itu Allah yang cemburu dan pembalas, TUHAN itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. TUHAN itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya.
1:3 TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya.

Jika Tuhan membalas, tidak ada yang bisa menangkal. Tidak ada yang bisa menolong atau membantu kehidupan yang dibalas oleh Tuhan. Kita tahu bahwa Tuhan itu kasih, seringkali ini saja yang ditonjolkan. Tetapi jika kita memperdengarkan hal seperti ini rasanya tidak masuk akal dan tidak bisa diterima. Padahal jelas dalam Alkitab bagaimana fakta-fakta sejarah catatan dalam Alkitab bahwa Tuhan membalas.

Sama seperti ketika Yesus menubuatkan tentang kehancuran Yerusalem. Orang yang mendengar saat itu mungkin skeptis, tidak percaya. Dan walaupun akhir pelayanan Yesus mereka sambut dengan sorakan yang mengerikan yang berseru “salibkan, salibkan Dia!”, tetapi apa yang diucapkan Yesus, 70 tahun kemudian menjadi kenyataan. Yerusalem hancur, dihancurkan oleh jenderal Titus. Dan kita lihat nasib orang Yahudi, berapa juta yang dibantai oleh Nazi. Karena ketika Yesus disalib mereka berkata “tertanggunglah darah orang ini kepada kami dan atas keturunan kami” dan itu benar terjadi.

Karena ini berbicara tentang apa yang akan terjadi jika kesudahannya datang, karena ini ada hubungannya dengan kehidupan orang Israel, maka kita harus mengerti dan memahami bagaimana nubuatan Firman terhadap umat Israel. Ini pembelajaran bagi kita agar kita tidak mencontoh perilaku jahat mereka. Walaupun mereka tidak menyadari bahwa itu adalah perbuatan jahat di mata Tuhan.

Jika dikatakan “kamu berbuat jahat” mereka menjawab “kami tidak melakukan yang jahat”. Persis seperti apa yang dicatat dalam bacaan tadi. Di mana bukti bahwa mereka tidak mengakui melakukan jahat? Karena baik imam maupun rakyat sama. Imam mengajar sewenang-wenang dan nabi bernubuat palsu tetapi umat suka. Berarti mereka merasa itu bukan sesuatu yang jahat. Tetapi di mata Tuhan itu sesuatu yang jahat. Tuhan mengatakan “masakan Aku tidak membalas perbuatan mereka ini”.

Kadang kita bila ditunjuk perilaku kita yang tidak pas di hadapan Tuhan, ucapan, perbuatan dan cara kita berpikir yang tidak sesuai dengan Tuhan, belum tentu kita katakan itu tidak benar menurut ukuran kita. Walaupun Tuhan sudah senter, tetapi toh masih juga berkata tidak salah.

Karena ini menyangkut soal kesudahan, mari kita melihat nubuatan-nubuatan yang disampaikan oleh hamba Tuhan yang sampai tiga kali Tuhan katakan “engkau yang Kukasihi”. Kenapa? Sebab hamba Tuhan ini punya kerinduan hati, ingin tahu apa yang akan terjadi bagi bangsanya dan juga ingin tahu apa yang akan terjadi bagi dunia secara umum. Karena menyangkut kesudahan. Jika saya memperhatikan Yeremia 5:31, sayapun didorong oleh Tuhan untuk ingin tahu bagaimana yang akan terjadi yang disebut kesudahan itu.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

Dalam khotbah di atas bukit Zaitun Yesus banyak mengkisahkan, baik Matius 24, Markus 13, Lukas 21, injil sinopsis ini menceritakan hal-hal yang hampir sama. Beda dengan Injil Yohanes, Injil Yohanes tidak masuk dalam injil sinopsis. Kalau Injil Yohanes memang mengedepankan soal pengajaran. Karena untuk mengarahkan kita bertemu Anak Allah, Mempelai Laki-laki Sorga dalam kemuliaanNya maka gereja Tuhan butuh Injil Yohanes, butuh Firman pengajaran. Tetapi bukan berarti tiga injil sinopsis ini tidak dibutuh, justru semua ini saling melengkapi.

Alkitab mengatakan bahwa kesudahan itu tidak lepas dengan pembukaan rahasia Firman. Kalau sudah bicara kesudahan, itu tidak lepas dari pembukaan rahasia Firman Allah. Sekali lagi, kalau bicara tentang kesudahan, tidak lepas dengan pembukaan rahasia Firman. Itu kita tahu bahwa pembukaan rahasia Firman ini adalah karya Golgota. Yesus sudah berkorban di Golgota. Kita tahu hasilnya ada pada Wahyu pasal 5. Di sana ada hasil dari korban Kristus di Golgota yaitu pembukaan rahasia Firman. Dan disimpulkan dalam Efesus 1:8-10.
Efesus 1:8-10
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

Jelas dan benar kalau bicara kesudahan, hubungannya dengan pembukaan rahasia Firman. Yesus sudah berkorban di Golgota. Tetapi bukan berarti masing-masing kita langsung tahu rahasia Firman. Ada orang tertentu yang dipakai Tuhan untuk menyajikan dan menyampaikan rahasia Allah itu.
1 Korintus 4:1-2

Jadi Kristus Yesus bersama hamba Tuhan bekerja sama untuk menyatakan rahasia Firman Allah sekaligus mengingatkan kepada kita segera sampai garis finish, sudah mau berakhir perjalanan kita. Jika tidak melihat ini kita tidak akan ada kesiapan. Kesudahan yang akan terjadi itu ada dua sisi. Seperti mata uang kita lihat ada dua sisi. Sisi pertama negatif, sisi kedua positif. Yang negatif itu hukuman, yang positif itu adalah persekutuan kepala dengan tubuh. Yang negatif adalah hukuman Tuhan kepada yang menolak kebenaran Firman.

Dalam hal ini kita tidak bicara orang luar, tetapi orang dalam. Makanya dua ayat mengatakan “orang dunia” kemudian digandeng “orang yang tidak taat kepada injil”. Berarti sudah menerima tetapi tidak taat akhirnya senasib dengan dunia. Kita perlu memperhatikan hari-hari terakhir ini agar saya sebagai pemberita bukan sebatas memimpin suatu upacara ibadah, tidak sama sekali! Kita harus mau benar-benar mentaati Injil.

II Tesalonika 1:8
1:8 dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.

Tuhan bicara “masakan Aku tidak menghukum, masakan Aku tidak membalas dendamKu”. Sekarang kita melihat Tuhan mengadakan pembalasan bagi mereka. Pertama bagi orang yang tidak mau mengenal Allah, ini orang dunia. Dan yang kedua bagi orang yang tidak mentaati Injil Yesus, ini orang yang di dalam.

Untuk menolong orang yang di dalam supaya mereka melangkah pasti, maka Tuhan membukakan rahasia Firman dan Tuhan pakai alat yaitu hamba Tuhan. Jadi pembukaan rahasia Firman ini hubungannya dengan Tuhan dan Tuhan pakai alat yaitu hamba Tuhan. Sialnya kalau hamba Tuhan itu yang tergolong tidak mentaati Firman Tuhan, itu lebih parah.

Yeremia 5:29
5:29 Masakan Aku tidak menghukum mereka karena semuanya ini?, demikianlah firman TUHAN. Masakan Aku tidak membalas dendam-Ku kepada bangsa yang seperti ini?"
Yohanes 3:36
3:36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."

Langsung ditekankan yang tidak taat, sudah percaya tetapi tidak taat. Ini koreksi Tuhan kepada saya lebih dahulu dan kepada sidang jemaat. Karena pembukaan rahasia Firman ini memang datang atas kehendak Tuhan tetapi Tuhan pakai jalur yaitu hamba Tuhan.

Kita lihat dulu, selain pembukaan rahasia Firman ini tidak lepas dengan korban Kristus, harus ditambah dengan kerinduan dan pergumulan hamba Tuhan. Agar hamba Tuhan itu tahu kesudahannya. Sehingga pelayanannya selalu mengingatkan, bukan ikut maunya umat tetapi ikut maunya Tuhan karena kesudahan sudah dekat.

Kita lihat Yeremia 5:31. Ternyata nabi bernubuat palsu, imam mengajar sesukanya, kemudian umat suka yang seperti itu.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

Kalau bicara penggembalaan, ini adalah suara gembala.
Yohanes 10:3-4
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Ini suara asing.
Yohanes 10:5
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

Tetapi yang asing ini malah disuka. Yang digemari dalam gereja adalah suara asing. Bagaimana suara gembala yang benar? Gembala yang baik menyerahkan nyawa bagi domba.
Yohanes 10:11
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Ini ajaran Tuhan kepada saya, saya harus meneladani Dia. Berarti saya harus menanggalkan kepentingan diriku sendiri maka pasti Tuhan bukakan rahasia Firman. Tetapi kalau mengutamakan kepentingan diri, jangan harap dipercaya Tuhan pembukaan rahasia Firman. Dan kasihan nasib jemaat yang digembalakan di belakangnya, mau ke mana?

Ini menyangkut soal finish.
Efesus 1:8-10
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

Kesudahan berarti kegenapan waktu, mau habis, waktu sudah mau ditutup. Jadi pembukaan rahasia Firman ini mendorong kita untuk siap menanti kesudahan itu pada sisi yang positif, bukan yang negatif.

Efesus 3:9
3:9 dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu,

Siapa yang dipakai untuk menyatakan? Itulah hamba Tuhan yaitu rasul Paulus. Itu bukan hanya kepada rasul Paulus. Secara estafet, tongkat itu harus ada pada kami sekarang. Apalagi kita sudah ada pada ujung akhir zaman. Kalau tongkat estafet ini tidak ada pada saya, mau bagaimana saya.

Kita lihat bagaimana pergumulan dan kerinduan hati seorang hamba Tuhan yang harus kita teladani. Dalam perjanjian baru ada rasul Paulus dan sekarang kita lihat pada perjanjian lama ada nabi Daniel. Semua ini menyangkut Israel dan kesudahan dunia akhir zaman.
Daniel 8:15-16
8:15 Sedang aku, Daniel, melihat penglihatan itu dan berusaha memahaminya, maka tampaklah seorang berdiri di depanku, yang rupanya seperti seorang laki-laki;
8:16 dan aku mendengar dari tengah sungai Ulai itu suara manusia yang berseru: "Gabriel, buatlah orang ini memahami penglihatan itu!"

Laki-laki itulah Gabriel. Gabriel adalah malaikat pemberita dan Mikhael adalah malaikat perang.

Daniel 8:17-18
8:17 Lalu datanglah ia ke tempat aku berdiri, dan ketika ia datang, terkejutlah aku dan jatuh tertelungkup, lalu ia berkata kepadaku: "Pahamilah, anak manusia, bahwa penglihatan itu mengenai akhir masa!"
8:18 Sementara ia berbicara dengan aku, jatuh pingsanlah aku tertelungkup ke tanah; tetapi ia menyentuh aku dan membuat aku berdiri kembali.

Kita lihat dulu tentang kepercayaan Tuhan kepada Daniel ini. Jika Saudara lihat hamba Tuhan ini, ketika dipercayakan untuk memahami rahasia Allah, dia pingsan. Artinya untuk saya lebih dahulu, saya tidak mengandalkan diri. Benar-benar tak berdaya. Daging itu hanya sebatas cacing hina.

Daniel 8:19
8:19 Lalu berkatalah ia: "Kuberitahukan kepadamu apa yang akan terjadi pada akhir murka ini, sebab hal itu mengenai akhir zaman.

Kita lihat dahulu tentang Daniel dan tentang kepercayaan Tuhan kepadanya. Jika kita lihat pasal 2 sampai pasal 4, Daniel ini menabirkan mimpi. Serumit apapun, dia dipakai Tuhan untuk mengisahkan mimpi yang dialami oleh raja Nebukadnezar.

Kita lihat lagi, masuk pada pasal 7, dia sendiri yang mendapat hayalan waktu malam hari. Dia mendapat penyataan Allah waktu malam hari. Kemudian pasal 8 dia mendapat penglihatan dalam keadaan terjaga atau sadar. Lihatlah orang yang dipercaya ini. Pada pasal 9, bukan cuma dengan keadaan yang terjaga tetapi langsung Gabriel diutus oleh Tuhan datang berbicara kepada dia sehingga dia pingsam. Kemudian meningkat, pada pasal 10 dan pasal 11 dia berhubungan langsung, bertatap muka dengan muka dengan Tuhan. Sebenarnya pengalaman dari Daniel ini untuk menghentar gereja Tuhan supaya ketika saatnya tiba kita bertatap muka dengan Kristus.
I Yohanes 3:2-3
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Daniel ini pada pasal 1 dia masih muda belia. Pasal 2 dan pasal 4 juga dia masih muda. Tetapi dalam Daniel pasal 10 sampai pasal 12 dia sudah sekitar umur 90 tahun. Jadi semakin tua didalam pelayanan, makin hebat hubungannya dengan Tuhan. Ini lajunya perjalanan rohani kita. Makin lama kita seharusnya makin meningkat rohani kita sampai kita bisa tatap muka dengan Tuhan. Itulah Daniel, makanya dia bergumul, ingin tahu bagaimana kesudahan bangsanya, bagaimana keadaan akhir zaman, bagaimana kesudahan dunia ini.

Kalau kita sekarang selain pergumulan hamba Tuhan, dari pihak Tuhan juga langsung menyatakan rahasiaNya sesuai Efesus 1:8-10. Tentu dari hamba-hamba Tuhan ada kerinduan hati membaca Firman. Seperti yang dikatakan Yeremia 5:31 itu menakutkan. Kesudahannya dipertanyakan oleh Tuhan tetapi Tuhan sudah tahu yaitu hukuman. Karena ayat 29 Tuhan sudah mengatakan akan membalas. Jadi sesungguhnya ada warning, peringatan dari Tuhan. Tetapi kita gereja Tuhan santai-santai saja. Sudah banyak mendengar peringatan Tuhan tetapi belum-belum juga kita sadar. Kita masih beribadah senin kamis. Dalam pelayanan kalau lagi hati senang dia ikut nyanyi, kalau hati tidak senang tidak menyanyi. Sepertinya dipermainkan. Tetapi Tuhan katakan “apa kelak nasibmu jika kesudahannya datang!”. Ini yang mengerikan bagi saya, jangan ini terjadi. Makanya saya punya kerinduan hati dan bergumul supaya Tuhan bukakan rahasia Firman.

Daniel ini artinya Allah adalah hakim atau Allah hakimku.

Kita lihat dulu Daniel pasal 1. Apa yang Tuhan hakimi dalam pasal 1. Anda tahu? Allah menghakimi adat istiadat kafir! Kesudahannya bagaimana nanti orang yang tetap ngotot dengan ini. Dia tidak tahu bahwa Tuhan akan menghakimi.

Coba periksa Daniel pasal 1, adat istiadat kafir Tuhan hakimi. Mesti makannya begini, persekutuannya bagaimana, itu adat kafir semua! Tetapi Daniel dan teman-temannya tidak mau teribat persoalan itu. Kalau hamba Tuhan mau terlibat dalam persoalan adat istiadat kafir itu, maaf, Tuhan tutup pembukaan rahasia Firman! Jangankan saudara lakukan, saudara setuju saja orang melakukan maka anda akan dicabut pemakaian Tuhan. Ini yang saya takutkan sebagai hamba Tuhan, sebab kesudahannya akan datang.

Kalau sekarang ini kita ngotot mengatakan tidak apa-apa, tunggu penghakiman. Kesudahannya bukan bertemu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga tetapi bertemu dengan hakim yang akan menghukum. Bagaimana mau mencapai kesudahannya yang positif jika dengan kondisi seperti ini.

Orang yang tidak dipercayakan Tuhan rahasia Firman lalu ngotot dengan soal adat, itu karena dia tidak dipercaya rahasia Allah. Lihat saja, dia tidak akan mengerti rahasia Allah, dia tidak akan mengerti nikah rohani dan ibadah yang agung. Ini pergumulan bagi saya, jangan sampai saya buta soal itu sebab kesudahannya saya akan dihakimi.

Pada Daniel pasal 2, apa yang dihakimi oleh Tuhan? Kalau melihat pasal 2, hal itu juga marak di dalam gereja Tuhan bahkan itu lebih digandrungi oleh jemaat. Apa itu? Filsafat kafir! Makanya kalau khotbah terlihat hebat padahal Filsafat.

Dalam Kisah Para Rasul pasal 17, muncul ahli filsafat dari aliran Stoa dan Epikuros. Ini orang-orang Yunani yang terkenal. Lambang Yunani adalah macan tutul. Yang mau menghadang nabi Daniel duluan adalah beruang, baru setelah itu dia menghadapi macan tutul. Medi dan Parsi atau Persia itu lambangnya beruang.
Daniel 10:14-16
10:14 Lalu aku datang untuk membuat engkau mengerti apa yang akan terjadi pada bangsamu pada hari-hari yang terakhir; sebab penglihatan ini juga mengenai hari-hari itu."
10:15 Ketika dikatakannya hal ini kepadaku, kutundukkan mukaku ke tanah dan aku terkelu.
10:16 Tetapi sesuatu yang menyerupai manusia menyentuh bibirku; lalu kubuka mulutku dan mulai berbicara, kataku kepada yang berdiri di depanku itu: "Tuanku, oleh sebab penglihatan itu aku ditimpa kesakitan, dan tidak ada lagi kekuatan padaku.

Nasib hamba Tuhan seperti ini, seringkali tidak dipeduli dan hanya dilihat dengan sebelah mata. Itu pergumulan karena ada kerinduan hati ingin mengetahui bagaimana nasib kita. Sayapun bergumul, tidak menjadi masalah kalau harus sakit. Apa tujuan pelayanan kami? Supaya umat Tuhan apa nasibnya di akhir zaman ini, mau ke mana kita.

Daniel 10:18-20
10:18 Lalu dia yang rupanya seperti manusia itu menyentuh aku pula dan memberikan aku kekuatan,
10:19 dan berkata: "Hai engkau yang dikasihi, janganlah takut, sejahteralah engkau, jadilah kuat, ya, jadilah kuat!" Sementara ia berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi dan berkata: "Berbicaralah kiranya tuanku, sebab engkau telah memberikan aku kekuatan."
10:20 Lalu katanya: "Tahukah engkau, mengapa aku datang kepadamu? Sebentar lagi aku kembali untuk berperang dengan pemimpin orang Persia, dan sesudah aku selesai dengan dia, maka pemimpin orang Yunani akan datang.

Persia ini roh beruang. Dia mau mencerai-beraikan gereja mulai dari nikah. Perhatikan baik-baik, bagaimana kita mau mencapai kesudahan dari sisi positif yaitu masuk dalam persekutuan kalau kita diganyang oleh Persia. Artinya hancur mulai dari nikah kita. Dan akan disusul oleh siapa? Pemimpin orang Yunani, ini macan tutul. Saya memperhatikan dan membaca ini, saya berdoa “Tuhan tolong saya”. Dia sudah mencerai-beraikan kemudian datang dengan kelicikan sehingga tidak bisa jadi satu lagi.

Ini menyangkut kesudahan zaman, menyangkut akhir zaman, menyangkut kesudahan Israel dan gereja Tuhan serta nasib dunia. Ada kekuatan Medi dan Parsi yamg mau menghancurkan, di sini ditonjolkan Persia. Dia mau ganggu perasaan suami, mengganggu perasaan isteri sehingga cerai. Mengganggu perasaaan anak, mengganggu perasaan kakak beradik sehingga cerai berai. Setelah cerai berai awas akan munyusul Yunani. Ini semua menyangkut kesudahan. Makanya dalam Yeremia tadi Tuhan tanyakan apa kelak terjadi jika kesudahannya datang.

Kita kembali pada Daniel, Daniel artinya Allah adalah hakimku. Tadi pada pasal 1 yang dihakimi oleh Tuhan adalah adat istiadat kafir, pasal kedua yang dihakimi Tuhan adalah filsafat kafir. Sekarang ini yang marak dalam gereja, pendeta-pendeta menjadi filosof. Bukan Alkitab lagi yang dipelajari. Sebab filsafat itu memang intinya ketabahan dan kebajikan. Alkitabkan bicara kebajikan dan ketabahan, makanya golongan Stoa dan Epikuros itu mau menarik Paulus untuk mengkawinkan injil dengan filsafat tetapi Paulus tidak mau. Namun setelah Paulus tidak ada, penerusnya setuju mengkawinkan sehingga lahirlah paham genostik dalam gereja.

Kalau saya sebagai hamba Tuhan buta-buta saja, kasihan isteriku, anakku, cucuku, mantuku, kasihan jemaat. Kita tidak akan menggenapi sisi positif kalau seperti itu tetapi yang negatif. Sebab bagaimanapun Persia dan Yunani itu berusaha supaya kita tidak taat kepada Injil.

Pasal 3 dan 4 Tuhan menghakimi kesombongan kafir. Pasal 5 kenajisan kafir dihakimi oleh Tuhan. Pasal 6 penganiayaan kafir dihakimi oleh Tuhan. Pasal 7 sampai 12 sudah tentang akhir zaman.

Sebagai umat Tuhan mari kita memperhatikan bagaimana kita mencapai kesempurnaan tetapi dalam hal yang positif bukan yang negatif. Kalau Tuhan menjadi hakim, berarti hamba Tuhan akan menghakimi dunia sesuai kata Firman Tuhan.
II Korintus 10:5
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

Jadi sombong atau angkuh itu sama dengan menentang pengenalan akan Allah.

II Korintus 10:6
10:6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.

Tuhan menghukum bila ketaatan kita menjadi sempurna. Jangan sampai tidak taat kepada Injil. Jadi jika ketaatan kita menjadi sempurna maka hukuman jatuh ke atas dunia. Ini yang menahan mengapa belum dihukum. Karena gereja Tuhan belum sampai pada ketaatan sempurna.

Jika kita melihat dari sejak awal Daniel memohon rahasia Firman, itu sangat luar biasa sejak awal.
Daniel 2:18
2:18 dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.

Kalau di luar sana banyak biografi para negarawan, sejarawan dan petinggi negara mana-mana. Kita baca untuk apa? Supaya mendorong kita bergairah seperti itu. Misalnya kita baca biografinya Ho Cin Min.  Dia itu hanya koki di kapal, tetapi mengapa dia bisa menjadi presiden yang bisa menyatukan Vietnam utara dan selatan. Kemudian kita baca tentang Abraham Linclon. Dia dari keluarga miskin, beli buku saja tidak mampu. Dia hanya anak tukang kayu. Mana kayu yang diskap bapanya yang seperti kertas, di situ dia belajar menulis. Dia belajar autodidak sehingga bisa seperti orang yang belajar formal akhirnya menjadi presiden.

Kita belajar nabi-nabi dahulu, kita belajar rasul-rasul dahulu, terutama yang paling sempurna adalah Yesus. Bagaimana sehingga kita bisa memahami.

Daniel ini makin lama berkarya di bendang Allah, makin lanjut usianya makin meningkat rohaninya. Jangan kita makin lama dalam Tuhan, bukan makin meningkat kedewasaan tetapi menuju pada bayi, kanak-kanak. Hei dengar! Kita yang sudah tua dalam sisi usia ini jangan cengeng seperti anak-anak, tidak bisa tersinggung sedikit sudah langsung meraju. Kalau seperti itu bukan calon mempelai. Kalau hamba Tuhan biar muda usianya harus tampil menjadi teladan rohani, dewasa rohaninya. Jangan cepat cemberut, meraju dan cengeng, maunya diusap-usap seperti bayi.

Coba lihat dua karakter berbeda di sini. Kita karakter yang mana. Tidak mau dibilangi busuk padahal memang busuk. Tetapi kalau dipuji-puji pendeta hebat dia mau. Padahal tidak hebat sebab banyak pelanggarannya terhadap Firman.

Sampai tiga kali Daniel dikatakan yang dikasihi.
Daniel 9:23; 10:11,19
9:23 Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab 1engkau sangat dikasihi. Jadi camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu!
10:11 Katanya kepadaku: "Daniel, 2engkau orang yang dikasihi, camkanlah firman yang kukatakan kepadamu, dan berdirilah pada kakimu, sebab sekarang aku diutus kepadamu." Ketika hal ini dikatakannya kepadaku, berdirilah aku dengan gemetar.
10:19 dan berkata: "Hai 3engkau yang dikasihi, janganlah takut, sejahteralah engkau, jadilah kuat, ya, jadilah kuat!" Sementara ia berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi dan berkata: "Berbicaralah kiranya tuanku, sebab engkau telah memberikan aku kekuatan."

Orang yang dipercaya pembukaan rahasia Firman, adalah orang yang dikasihi Tuhan. Makanya Daniel tidak mati seperti nabi-nabi yang lain, kalau Yesaya digergaji, yang lain dirajam dengan batu. Daniel mati dengan wajar dengan usia 90 tahun lebih. Jadi orang yang dipercayai Tuhan pembukaan rahasia Firman, orang itu dikasihi oleh Allah. Orang yang seperti itu jangan saudara ganggu, karena Tuhan yang mengasihinya akan membela. Dan orang yang dipercayakan Tuhan kepadanya untuk digembalakan, pasti dibela oleh Tuhan. Sebabnya mari kita menyatu masuk dalam rencana Allah. Jangan sampai kita dilayani oleh nabi atau oleh imam yang tidak benar.

Yeremia 5:30
5:30 Kedahsyatan dan kengerian terjadi di negeri ini:

Apa yang ngeri dan dahsyat itu? Sebenarnya kalau mereka menerima hukuman yang dahsyat dan ngeri, karena mereka lebih dahulu menampilkan kedahsyatan dalam kengerian. Bagaimana praktek kengerian yang mereka tampilkan?
Yeremia 23:14
23:14 Tetapi di kalangan para nabi Yerusalem Aku melihat ada yang mengerikan: mereka berzinah dan berkelakuan tidak jujur; mereka menguatkan hati orang-orang yang berbuat jahat, sehingga tidak ada seorang pun yang bertobat dari kejahatannya; semuanya mereka telah menjadi seperti Sodom bagi-Ku dan penduduknya seperti Gomora."

Yang mendorong siapa? Hamba Tuhan dan pelayan Tuhan. Bukan diempang, bukan dicegah, bukan dihadang, malah terhadap perbuatan itu mereka katakan “silahkan”. Sehingga Alkitab mengatakan mereka makan dari rezeki dosa umat. Sebelum seseorang menyatakan diri untuk digembalakan, kami belum berani untuk memakan rezeki melalui orang itu, kami takut. Jika kehidupan itu mempercayakan diri digembalakan, kami bertanggung jawab di hadapan Tuhan terhadap tubuh, jiwa dan rohnya. Kami bertanggung jawab serius!

Kita perhatikan di sini karena hal ini mengerikan bila nabi dan imam salah. Ini untuk kami lebih dahulu. Tujuan kami sebagai gembala, tujuan hamba Tuhan supaya jemaat itu bisa menggenapi yang positif yaitu menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Siapa yang menyiapkan Ribka untuk Ishak? Itulah Betuel. Betuel artinya perihal Allah. Jadi hamba Tuhan yang mengerti tentang Allah, paham isi hati Allah, paham pikiran Allah, mengerti rahasia Allah maka dia dipercayakan Tuhan untuk menyiapkan sidang jemaat menjadi Ribka bagi Yesus. Ini tugas kami, bukan asal, bukan memimpin upacara belaka. Betuel itu anak kedelapan dari pasangan nikah Nahor dan Milka. Angka delapan artinya pembaharuan. Berarti orang yang mengerti apa itu proses pembaharuan di dalam gereja untuk menampilkan jemaat Tuhan sebagai Ribka kepada Yesus.

Sebabnya kami hamba Tuhan jangan mengundang kedahsyatan dan kengerian. Jangan kami salah berulah karena itu akan mengundang kedahsyatan dan kengerian.
Yeremia 5:30
5:30 Kedahsyatan dan kengerian terjadi di negeri ini:
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

Sebenarnya mereka dipercayai Tuhan untuk menangani umat tetapi mereka sudah salah arah. Salah dalam menyampaikan Firman pengajaran dan salah dalam menyampaikan Firman nubuatan. Tetapi walaupun salah umat menyukai, sebab kalau pengajaran itu salah maka dagingnya pasti senang. Kalau pengajaran itu benar, daging sedih dan susah. Makanya umat senang kalau pengajaran salah sebab menyukakan daging.

Seperti yang saya cerita di satu tempat. Orang itu datang beribadah di tempat yang pengajaran sehat. Begitu mendengar Firman, pusing dia tujuh keliling. Setelah selesai ibadah dia makan di rumah tua-tua sidang di situ. Apa komentarnya? Kalau Firman seperti tadi disampaikan di tempat kami, kalau misalnya jemaat ada 30 maka minggu berikutnya tinggal 20. Kalau Firman seperti begitu terus, minggu berikutnya tinggal 10. Kalau Firman begitu terus, minggu berikutnya sudah nol. Kasihan jemaat seperti ini, mereka tidak mengerti.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

Padahal seharusnya Firman yang seperti ini yang dibutuhkan. Tetapi mereka malah berkata “kami tidak butuh itu, kami suka yang senang-senang”. Zaman dulu terjadi di Israel dan sekarang rohnya itu berjalan terus.

Coba kalau kami hadirkan di sini cara dunia, sudah lama penuh gereja. Apalagi kalau dibuat tonel/ sandiwara, orang banyak akan datang. Tetapi kasihan kalau seperti itu. Apa gerangan yang akan terjadi kalau kedahsyatan itu tiba.

Hosea 6:10
6:10 Di antara kaum Israel telah Kulihat hal-hal yang mengerikan; di sana ada Efraim bersundal dan Israel telah menajiskan diri.

Ini semua mengerikan, masakan pelayan itu membiarkan, dia berkata “Yes yes” saja, tidak berani ngomong. Karena hal-hal ini mengerikan maka Tuhan juga jawab dengan yang mengerikan. Ini sudah terjadi dalam umat Tuhan maka Tuhan juga akan menjawab dengan yang mengerikan. Berarti kesudahannya mengerikan.
Ayub 39:22-25
39:22 Engkaukah yang memberi tenaga kepada kuda? Engkaukah yang mengenakan surai pada tengkuknya?
39:23 Engkaukah yang membuat dia melompat seperti belalang? Ringkiknya yang dahsyat mengerikan.
39:24 Ia menggaruk tanah lembah dengan gembira, dengan kekuatan ia maju menghadapi senjata.
39:25 Kedahsyatan ditertawakannya, ia tidak pernah kecut hati, dan ia pantang mundur menghadapi pedang.

Ini kuda, sepak terjangnya kuda ini dahsyat dan mengerikan. Nah, kita diperhadapkan pembukaan meterai dalam Wahyu pasal 6. Yang pertama kuda putih. Semua digambarkan dengan kuda. Kuda itu menggambarkan kecepatan, laju tanpa rintangan. Tetapi syukur pada Tuhan, ada yang dahsyat tetapi tidak mengerikan. Itulah kegerakan kuda putih, kegerakan Firman dan Roh Kudus dalam gereja. Itupun terjadi dalam kecepatan. Bagaimana kita menyambut kegerakan Firman.

Semoga bagi orang yang mengamat-amati pelayanan di Palu, ada komentar-komentar positif. Rupanya akan terjadi kegerakan di Palu. Andaikata ada tempat ibadah yang menetap, saya sangat optimis akan banyak yang datang. Banyak yang bertanya cuma tempat yang belum ada. Ketika saya lempar kata-kata “bila ada tempat yang memenuhi syarat maka saya bisa tampil di sini sebulan dua kali”. Mereka berkata amin. Walaupun tidak tatap muka tetapi hati mereka benar-benar serius.

Mari kita umat Tuhan, kita yang ada jangan tunggu kedahsyatan kuda merah padam, kuda hitam, kuda kelabu atau hijau kuning. Itu lebih dahsyat, itu lebih mengerikan. Karena kedahsyatan yang akan terjadi akan memuncak kengeriannya ketika Yesus Anak Domba itu datang pada kali yang kedua.

Di mana kita sekarang memposisikan diri? Menghadapi kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua apakah kita siap? Bukan menghadapi dengan ngeri, tetapi kita siap dirangkul oleh Dia. Itu tujuan kami hamba Tuhan. Itu tujuan Daniel ingin tahu, itu tujuan Paulus, itu tujuan hamba Tuhan akhir zaman ini, supaya gereja Tuhan bertemu dengan Tuhan menikmati hangatnya pelukan Yesus kekasih kita.

Ngeri kuda merah padam, ngeri kuda hitam, ngeri kuda hijau kuning dan lebih mengerikan lagi ketika Yesus nampak di awan-awan. Mengapa bagi orang ini menjadi ngeri? Karena tidak ditopang firman pengajaran dalam dirinya, tidak ditopang pekerjaan Roh Kudus, bahkan dalam gereja diajar salah. Siapa yang bertanggung jawab di sini? Saya. Yang bertanggung jawab di Padalembara adalah Pdt. Samperno, yang bertanggung jawab di Tangkura ada Pdt. Mula Sipayung, yang bertanggung jawab di Sulewana ada Pdt. Yusuf Tambun, dsb.

Kita dipanggil oleh Tuhan bukan supaya jemaat ngeri menghadapi Tuhan tetapi supaya kita dipeluk oleh Dia. Dalam Lukas 21:34-36 ada dua hal yang harus kita siapkan diri.
Lukas 21:34
21:34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.

Pesta pora ini makin digalakkan, gereja Tuhan tenggelam dengan pesta pora sekarang ini, bahkan berutang karena perpikir tamu mau datang. Itu sebenarnya bagian-bagian dari pesta pora. Orang-orang tidak bertobat malah dikasih makan, pemabuk-pemabuk dikasih minum, tetapi untuk membantu pekerjaan Tuhan malah berkata “tunggu dulu”.

Ikan berenang tidak tahu ada orang di pinggir sungai melempar jala dan habislah dia.
Pengkhotbah 9:12
9:12 Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.

Lukas 21:35-36
21:35 Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.
21:36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."

1.      Menyiapkan diri supaya beroleh kekuatan untuk luput dari apa yang akan terjadi.
2.      Meyiapkan diri supaya bukan ngeri berhadapan dengan Tuhan tetapi supaya kita dirangkul oleh Dia.

Ini yang Tuhan rindukan dalam diri kita dan itu pergumulan kami hamba Tuhan. Daniel bergumul, ingin tahu apa yang akan terjadi. Sekarang sudah ada tulisan, dahulu belum ada tulisan seperti sekarang, tinggal Tuhan ungkap bukakan. Begitu membaca Alkitab seperti ada mutiara yang bersinar di dalamnya. Untuk apa? Untuk kepentingan kita bersama. Bukan untuk popularitas! Penuh Roh Kudus bukan untuk popularitas, dipercayakan rahasia Firman bukan untuk popularitas tetapi demi pembangunan Tubuh Kristus.

Kuda-kuda itu tampil dengan dahsyat dan mengerikan. Siapa yang memberikan kekuatan kepada mereka? Tentu ini pertanyaan monolog, tidak dituntut Tuhan supaya dijawab oleh Ayub, Tuhan sendiri yang menjawab.

Wahyu 6:1
6:1 Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"

Suara guruh itu berarti hubungannya dengan kehadiran Tuhan untuk memberi Firman.
Keluaran 20:18
20:18 Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.

Jadi bukan antikristus di sini, antikristus tidak memberikan Firman. Kalau ada orang mengajarkan ini kuda putih adalah antikristus, itu terserah mereka. Tetapi kalau bicara bunyi guruh itu menunjukkan kehadiran Tuhan, di sini kehadiran Tuhan untuk memberikan kegerakan Firman.

Wahyu 6:2
6:2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

Saya tidak berani menafsirkan sebab Alkitab tidak bisa ditafsirkan, hanya jika diberi pengertian dari Tuhan. Ada orang yang menafsirkan kata merebut kemenangan itu berarti pernah kalah, itu keliru sekali. Ini kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

Wahyu 6:3
6:3 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!"

Karena mereka sudah melakukan kengerian maka sekarang Tuhan balas memberikan kengerian.

Wahyu 6:4
6:4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.

Dikatakan saling membunuh, berarti sudah kedua belah pihak. Kalau dalam Matius pasal 24, bukan saling.
Matius 24:45
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?

Memberi makan pada waktunya adalah tugas kami hamba Tuhan. Yang menentukan waktu ibadah memang adalah gembala.

Matius 24:46-49
24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
24:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
24:48 Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya:
24:49 Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,

Tidak saling, hamba yang jahat yang suka memukul hamba yang lain. Tadi dikatakan jangan sarat dengan pesta pora dan kemabukan. Di sini justru hamba-hamba sudah terlibat.

Kita perhatikan acara Tuhan hari-hari terakhir ini. Jangan hadirkan yang dahsyat mengerikan. Kalau itu pernah dilakukan jangan diteruskan karena itu akan mengundang Tuhan balas dengan kengerian yang luar biasa. Mulai dari kami hamba Tuhan, jangan kami bermain-main.

Singkatnya Tuhan berkata, kesudahannya akan tiba kalau kita melihat pohon Ara melembut. Dalam Matius dan Markus hanya mengatakan pohon ara. Tetapi kalau Lukas mengatakan pohon ara dan pohon-pohon lainnya. Saya ambil semuanya.

Israel memproklamasikan kemerdekaannya pada 14 Mei 1948. Pohon yang lain seperti kita bangsa Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, tetapi Indonesia nanti berdaulat penuh pada 1949. Israel pohon Ara dan kita pohon-pohon yang lain. Begitu Israel merdeka, maka muncul negara-negara lain juga merdeka. Jika kita perhatikan lewat sejarah ini, kita betul-betul sudah diambang pintu. Sekarang sudah 2018 berarti sudah 70 tahun Israel merdeka. Jika kita hubungkan dengan Mazmur 90 dikatakan usia manusia 70 sampai 80. Setelah bicara pohon ara bertunas, Tuhan berkata generasi ini belum habis Tuhan sudah datang. Yang lahir 14 Mei 1948 sekarang sudah berumur 70.

Jika kita referensikan ini berarti kedatangan Tuhan sudah diufuk mata, jangan kita main-main. Tinggal Tuhan katakan hari dan waktunya kita tidak tahu. Tetapi kita harus seperti Daniel yang ingin tahu tentang bangsanya dan ingin tahu tentang keadaan dunia akhir zaman. Kita sekarang harus lebih lagi ingin tahu bagaimana seharusnya gereja tampil.

Israel ketika memproklamasikan kemerdekaannya 14 Mei 1948, penduduknya waktu itu hanya 600.000. besoknya mereka dikepung oleh negara tetangga dan mereka disikat tetapi tidak bisa dikalahkan. Padahal aliansi negara tetangga itu ratusan juta tetapi Israel tidak bisa dikalahkan. Kenapa? Tuhan menggenapi janjinya. Walaupun merdeka 1948, tetapi univeristas Heber sudah dibangun di Yerusalem tahun 1918.

Itu sebabnya jangan kita santai hari-hari terakhir ini, ayo gereja Tuhan bangkit. Kita gereja Tuhan sudah tahu Tuhan mau datang tetapi santai, malah diisi dengan pesta pora, tidak jelas arahnya, sementara Tuhan sudah sampaikan Firman. Apalagi kita ini yang sudah mendengar pembukaan rahasia Firman lalu tidak paham, akibatnya senasib dengan dunia. Saya tidak ingin itu terjadi pada diriku, isteriku, anak-anakku dan seluruh sidang jemaat. Itu sebabnya kita belajar supaya nyelimet tentang hal ini.

Ternyata Tuhan berikan Firman tetapi mereka lebih suka yang palsu. Padahal dalam penggembalaan, begitu dengar yang palsu, dengar yang asing, kita harus lari tinggalkan. Jangan pasang badan di situ. Marilah kita gereja Tuhan yang hidup akhir zaman perhatikan. Jangan undang kengerian. Yesus kami tidak merindukan itu. Yang kami rindukan rangkulan Tuhan. Rangkulah kami, peganglah kami Tuhan, biarlah Firman tetap menghangatkan hati kami sehingga kami tetap mencintai Engkau sebagai belahan jiwa kami. Beribadahlah, layanilah Tuhan, biarlah seperti Daniel yang makin tua, makin mantap dia di hadapan Tuhan.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar