20180918

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Selasa 18 September 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 10:8-14
10:8 Pada kerub-kerub itu tampak yang menyerupai tangan manusia di bawah sayap mereka.
10:9 Aku melihat, sungguh, di samping kerub-kerub itu terdapat empat roda, satu roda di samping seorang kerub, dan roda-roda ini kelihatannya seperti kilauan permata pirus.
10:10 Kelihatannya keempatnya adalah serupa, seolah-olah roda yang satu di tengah-tengah yang lain.
10:11 Kalau mereka berjalan mereka dapat menuju keempat jurusan tanpa berbalik kalau berjalan; karena tempat mana yang dituju oleh yang di muka, ke situlah pergi yang lain-lain, tanpa berbalik kalau berjalan.
10:12 Seluruh badan mereka, punggungnya, tangannya, sayapnya, dan roda-rodanya penuh dengan mata sekelilingnya, ya, roda-roda mereka berempat juga.
10:13 Aku dengar bahwa roda-rodanya disebut "puting beliung".
10:14 Masing-masing mempunyai empat muka: muka yang pertama ialah muka kerub, yang kedua ialah muka manusia, yang ketiga ialah muka singa dan yang keempat ialah muka rajawali.

Pada kerub-kerub itu tampak yang menyerupai tangan manusia di bawah sayap mereka. Pada Yehezkiel 1:10 kita tahu bahwa kerub itu menyerupai 4 muka yaitu muka singa, muka lembu, muka manusia dan muka rajawali. Tetapi pada pasal 10 ayat 14 muka lembu hilang diganti dengan muka kerub. Dari empat muka ini yaitu singa, lembu, manusia dan rajawali itu adalah simbol dari 4 injil.

Injil Matius Yesus adalah Raja lambangnya singa.
Injil Markus Yesus adalah hamba lambangnya lembu.
Injil Lukas Yesus adalah manusia sejati lambangnya manusia.
Injil Yohanes Yesus adalah Anak Allah lambangnya burung rajawali atau burung nazar.

Dikatakan semua ada tangan di bawah sayapnya. Berarti diperlihatkan bahwa Tuhan sudah memberikan pelayanan baik sebagai Raja, baik sebagai hamba, baik sebagai manusia dan Anak Allah. Dan di dalam pelayanan itu ditandai dengan sayap. Ini mengajar saya dan saudara bahwa teladan yang kita dapatkan sempurna adalah pelayanan Yesus.

Raja adalah kedudukan yang paling tinggi, bisa memberi pelayanan. Hamba kedudukan yang paling rendah jelas wajib memberi pelayanan. Manusia di dunia ini sama memberi juga pelayanan. Anak Allah juga memberi contoh pelayanan. Tetapi kali ini pelayanan ini sudah distop. Mengapa? Ini nubuatan untuk kita di akhir zaman. Apa yang terjadi dulu adalah pelajaran bagi kita.

Kalau pelayanan Yesus di dalam injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, itu tidak dihirau atau diabaikan oleh manusia maka bukan berarti pelayanan itu akan berkelanjutan, pelayanan itu akan berakhir. Ketika berakhir maka kerub tadi disebut ada roda-rodanya. Setiap satu kerub ada satu roda di sampingnya. Nama roda itu disebut puting beliung.
Yehezkiel 10:13
10:13 Aku dengar bahwa roda-rodanya disebut "puting beliung".

Ini berarti pelayanan Yesus sebagai Raja, sebagai hamba, sebagai manusia dan sebagai Anak Allah berhenti. Manusia yang mengabaikan, yang tidak peduli dengan 4 kepribadian Tuhan ini akan berhadapan dengan puting beliung.

Yesaya 66:15-16
66:15 Sebab sesungguhnya, TUHAN akan datang dengan api, dan kereta-kereta-Nya akan seperti puting beliung, untuk melampiaskan murka-Nya dengan kepanasan dan hardik-Nya dengan nyala api.
66:16 Sebab TUHAN akan menghukum segala yang hidup dengan api dan dengan pedang-Nya, dan orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN akan banyak jumlahnya.

Namun 1:3
1:3 TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya.

Tuhan akan datang dengan api, makanya kerub itu di tengahnya ada api. Dan Yesus sebagai Imam Besar yang digambarkan di sini manusia yang berpakaian lenan, mengambil api. Tangan kerub yang mengambil dan diserahkan kepada Imam Besar. Jadi pelayanan Yesus berakhir dengan mencurahkan api. Manusia sekarang ini melecehkan injil, manusia tidak menghargai kasih Tuhan dalam pelayananNya sebagai raja, sebagai hamba, sebagai manusia dan sebagai Anak Allah. Maka kehidupan itu akan berakhir berhadapan dengan murka yang disebut bagaikan puting beliung.

Tidak ada kepandaian di dunia ini, sepintar-pintarnya manusia menciptakan teknologi secanggih apapun, tidak dapat menghadang puting beliung. Walaupun banyak upaya manusia mau mengurai puting beliung supaya tidak jadi, tetapi tetap terjadi. Lihat saja negara canggih seperti Amerika. Justru di sana banyak orang mati karena puting beliung. Di Jepang mereka mau mencari pusatnya, mereka terbang tinggi, kemudian mau menjatuhkan bom di pusat puting beliung supaya terurai, tetapi tidak bisa. Jadi sepandai apapun manusia, kalau dia adalah orang yang melawan Injil yaitu 4 kepribadian Tuhan ini maka dia akan habis dihancurkan oleh puting beliung.

Ini pelajaran bagi kita agar kita tidak bermain-main dengan kasih Tuhan dalam penampilanNya sebagai Raja. Sebagai Raja Tuhan punya amanah. Kalau kita mengakui bahwa Dia adalah Raja kita maka tidak ada alasan kita menolak perintah ini, kita harus menerima Injil itu.
Matius 28:19-20
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Ayat 19 adalah pelajaran mula-mula yang disebut hujan awal dan ayat 20 adalah pelajaran kesempurnaan yang disebut hujan akhir. Kalau kita mau menerima Yesus sebagai Raja di atas segala raja maka kita harus menerima pengajaran mula-mula. Pengajaran mula-mula itu tampil dalam 6 hal. Pengajaran yang menyucikan dan menyempurnakan itu ada satu.

Tuhan ingin agar kita gereja Tuhan benar-benar membuka hati. Pelajaran mula-mula harus kita terapkan. Iman, baptisan air, pengharapan, hidup kekal, penumpangan tangan dan manusia yang mati di dalam Tuhan dibangkitkan.
Ibrani 6:1-2
6:1 Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
6:2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

Ayat 3 ini yang diabaikan.
Ibrani 6:3
6:3 Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya.

Mengakui Yesus raja, tetapi ketika Raja ini mau menghentar dan mengarahkan kita supaya disempurnakan lewat Firman pengajaran malah tidak diterima. Saya tidak pesimis, saya sangat optimis, jika menerapkan Firman pengajaran Tuhan berkata “Aku menyertaimu sampai kesudahan alam”. Jadi yang disertai Tuhan penekanannya adalah menerima pengajaran dan yang mengajar. Ini hujan awal, pengajaran mula-mula ini penginjilan, membawa terang kepada dunia di dalam kegelapan. Diteruskan pada pelajaran kesempurnaan.
Matius 28:19
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Setelah menerima maka dibaptis dengan nama Bapa itulah Tuhan, nama Anak itulah Yesus dan Roh Kudus itulah Kristus. Ada tindak lanjutnya yaitu mengajar, itu hujan akhir.
Matius 28:20
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Jika  pengajaran ada, maka jaminannya Tuhan menyertai sampai kesudahan zaman.

Jika  mengajar dan menerima pengajaran, jaminannya Tuhan menyertai sampai kesudahan zaman. Mengajar harus seperti yang diperintah oleh Tuhan. Jangan mengajar yang bukan diperintah Tuhan. Karena sekarang ini di dunia Kristen banyak pengajaran tetapi bukan perintah Tuhan.  Contohnya yang tidak ada pada perintah Tuhan adalah Sidi dan percik, apakah itu perintah Tuhan? Itu contoh yang lazim kita lihat dan dulu juga kita lakukan karena kita tidak tahu. Padahal itu bukan perintah Tuhan.

Kita awalnya menerima hujan awal dan masuk dalam praktek lahir baru lewat baptisan air, maka diajarkan tentang hidup kekal dan penumpangan tangan. Mengapa penumpangan tangan ini perlu? Sebab jangan sampai kita ditumpangkan tangan oleh orang yang tidak bertobat, tidak lahir baru. Ini yang repot di dunia ini. Sebabnya ada pengajaran penumpangan tangan, hidup kekal, kebangkitan, iman dan baptisan.

Kemudian lanjut ayat 20 dikatakan “ajarkanlah seperti yang Aku perintahkan kepadamu”. Ketika Yesus awal melayani, apa seruannya? “Bertobatlah karena kerajaan Sorga sudah dekat”. Baik Yohanes Pembaptis juga berkata demikian. Kemudian gereja mula-mula, dalam Kisah Para Rasul 1:1-3, diceritakan oleh Lukas yang menulis kitab segala rasul ini bahwa yang diajarkan oleh Yesus tentang kerajaan Allah. Kemudian Kisah Para Rasul 28:30-31 rasul Paulus juga mengajar tentang kerajaan Allah. Jika kita mengakui Yesus sebagai Raja, maka jangan kita keluar dari konteks kerajaan Allah. Pengajaran itu selalu berkisar di dalam Kerajaan Allah, jangan kita keluar. Dan kerajaan Allah mini sudah dibangun oleh Musa. Itu yang menjadi dasar kerajaan Allah yang diajarkan dalam gereja.
Kisah Para Rasul 28:30-31
28:30 Dan Paulus tinggal dua tahun penuh di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya.
28:31 Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.

Kerajaan Allah sekaligus mengajarkan tentang pribadi Raja dan kerajaan Allah ini. Dalam injil Matius, Raja itu memberikan pelayanan, Dia melayani. Rela sebagai Raja menanggalkan status Raja dan melayani. Ini yang kita harus sikapi dan apresiasi. Kita melihat bagaimana kerendahan hatiNya. Kemudian masuk pada injil Markus, di mana Yesus sebagai hamba. Kata kunci Injil Markus adalah segera alias tidak pernah Dia membuang-buang waktu untuk melayani. Dan Dia menyerahkan nyawa bagi orang lain.
Markus 10:45
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Itulah hamba dan inipun pesan Tuhan kepada kita. Kita menyerahkan nyawa dalam arti rohani jangan egois. Jangan kita mementingkan diri sendiri. Kita harus membuka mata melihat orang yang susah, apalagi orang yang sedang digiring oleh iblis untuk binasa, menuju pada kebinasaan. Siapa yang bertanggung jawab.
Jika kita sudah didalam kemudian kita lebih memberatkan lagi, ini bukan menerima injil namanya. Apakah dia hamba Tuhan, apakah dia isteri hamba Tuhan, apakah dia anak hamba Tuhan, apakah dia umat Tuhan, jika kita tidak mampu menyalibkan daging kita, maka kita belum dikatakan menerima Yesus sebagai hamba.

Olehnya saudara yang diberkati Tuhan, sesudah itu ada Injil Lukas, ada Injil Yohanes. Di dalam Injil Lukas diceritakan Yesus sebagai manusia, jelas-jelas perbuatanNya ditampilkan Dia sebagai manusia. Banyak karakter manusia muncul di dalam pelayannNya. Di dalam Yehezkiel 10:8 ada tangan, tangan berbicara pelayanan. Dia sudah melayani, Dia tahu bagaimana posisi kita sebagai manusia karena Dia menjadi manusia. Dia menikmati dan merasakan bagaimana sesungguhnya manusia dalam penderitaan. Itu sebabnya Dia harus sama seperti kita cuma Dia tidak berdosa.
Ibrani 2:14-15
2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.

Dalam Injil Yohanes diceritakan Yesus sebagai Anak Allah dalam kemuliaanNya. Itu sebabnya kata kunci Injil Yohanes adalah pengajaran. Anak Allah tampil di dunia ini dengan Firman pengajaran. Untuk mencapai kesempurnaan wajiblah kita menerima pengajaran.

Jika kita memperhatikan Yehezkiel pasal 10 ini, ada beberapa hal yang berubah posisi. Termasuk kerub tadi. Dalam ayat 3 disebut kerub itu pergi ke Bait Allah tetapi sisi selatan. Kemudian ayat 19 kerub itu pergi ke pintu gerbang rumah Tuhan sebelah timur. Ayat 4 disebutkan kemuliaan Tuhan naik ke atas kerub dan pindah ke ambang pintu Bait Allah. Jadi sudah tiga. Yang tiga perkara ini sifatnya negatif. Kalau negatif, berarti ini bukan berkat. Ini menghadirkan bencana, menghadirkan hukuman. Tetapi yang keempat, itu yang positif. Ini adalah teladan saya, teladan saudara yang benar-benar kita sudah satu dan menyatu dengan singa Yesus raja, lembu Yesus hamba, manusia Yesus manusia dan rajawali Yesus Anak Allah. Itu yang positif, di mana letak positifnya?
Yehezkiel 10:14
10:14 Masing-masing mempunyai empat muka: muka yang pertama ialah muka kerub, yang kedua ialah muka manusia, yang ketiga ialah muka singa dan yang keempat ialah muka rajawali.

Jadi yang tampil di sini adalah singa (Matius), manusia (Lukas), rajawali (Yohanes). Di mana lembu (Markus)? Kita lihat yang lembu ini langsung berubah menjadi kerub. Ini yang positif. Jika kita hamba Tuhan dan jemaat Tuhan dipercayai Tuhan jabatan pelayanan, jabatan ini jangan sampai tidak kita hargai sebab itu kepercayaan Tuhan. Menjadi anggota Tubuh Kristus harus punya jabatan, jabatan itu adalah tempat di dalam Tubuh Kristus.

Ada hamba Tuhan secara fulltimer. Tetapi sebagai umat Tuhan, kita juga dipercayai oleh Tuhan dan diberi jabatan dalam pelayanan, sebab Tubuh Kristus itu tidak ada yang diam, semua bergerak. Jabatan kita adalah imam. Kalau jabatan kita sebagai imam, mari kita memberikan pelayanan sebagai imam yang setia sampai garis akhir, sampai Tuhan datang pada kali yang kedua. Karena kalau tidak, kita tidak bisa melihat seperti wajah lembu yang kemudian hilang dan diganti wajah kerub. Kerub itu wajah sorga. Berarti dia hamba, kemudian dalam pelayanannya menikmati pekerjaan keubahan sampai dia mulia seperti kerub, makhluk sorga.

Yang digambarkan lembu itu adalah hamba.
Yehezkiel 10:14
10:14 Masing-masing mempunyai empat muka: muka yang pertama ialah muka kerub, yang kedua ialah muka manusia, yang ketiga ialah muka singa dan yang keempat ialah muka rajawali.

Kalau dibandingkan Yehezkiel 1:10 ini positif.
Yehezkiel 1:10
1:10 Muka mereka kelihatan begini: Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka singa di sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri, dan muka rajawali di belakang.

Kalau tiga hal yang pertama itu yang negatif. Kalau Tuhan sampai beranjangan sana itu bukan yang positif. Sebentar di selatan, sebentar di timur, sebentar di atas tabut pernjanjian. Tetapi di dalamnya semua ada maksud-maksud yaitu penghukuman yang akan Dia laksanakan. Ini negatif, jangan kita kepincut di situ. Jangan kita bodoh membawa diri di situ sebab kita akan dilibas oleh Tuhan. Olehnya ayat 14, jika kita menerima jabatan pelayanan maka dari hamba, dari lembu menjadi kerub yang mulia, penghuni sorga.

Mari kita melihat aktifitasnya lembu.
Amsal 14:4
14:4 Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah hasil.

Kalau tidak ada yang memberi dirinya dalam status hamba, bukan hanya daulos tetapi sampai huperetas, maka jemaat tidak akan menkonsumsi Firman Tuhan, yang jemaat konsumsi hanya akal yang disampaikan dari mimbar. Sebab yang berdiri di belakang mimbar tidak memposisikan diri sebagai lembu, sebagai hamba, sebagai Doulos/ huperetas.

Aktifitas lembu itu untuk menghadirkan limpah gandum. Bahkan yang disebutkan di sini bukan hanya limpahnya gandum tetapi langsung kepada hasil gandum. Itu hasil dari aktivitas sapi/lembu.

Makanya kalau kami hamba Tuhan tidak aktif, tidak serius di kaki Tuhan mendengarkan suara Firman Tuhan langsung dari Tuhan maka tidak akan ada Firman. Juga Firman didapatkan dalam mendengarkan Firman di dalam ibadah persekutuan. Tetapi awas, jangan hanya mengambil Firman dari ibadah persekutuan, diteruskan tanpa ada pergumulan dari lembu. Itu juga  berarti hanya menyontek Firman. Itu boleh dan tidak salah, tetapi itu bukan kegiatan yang semestinya. Seharusnya ada pergumulan ekstra dari hamba Tuhan berjuang di kaki Tuhan. Kemudian setelah dia berjuang membaca Firman, otomatis akan datang “oh pernah saya dengar dari sini, pernah saya terima di sini”. Itu adalah tambahan. Sayapun sebagai hamba Tuhan banyak buku-buku pelajaran Tabernakel saya miliki. Itu semua membuka wawasan saya kemudian diterapkan dalam penyajian Firman Allah.

Tidak disebutkan lagi umat kenyang karena makan limpah, tetapi hasilnya. Apa hasilnya? Pribadi yang menempatkan diri sebagai lembu itu akhirnya berhasil. Dalam Roma 15:16 itulah hasilnya. Makanya saya katakan “Tuhan sampai saat ini belum ada hasil yang saya persembahkan” masih sementara digarap oleh kelimpahan Firman sehingga satu saat ada hasil. Saya belum bisa berbangga diri “oh jemaat sudah ada isi dalam gereja”. Itu belum hasilnya, itu masih dalam taraf menuju diterima atau tidak. Kalau diterima, itu baru berhasil.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Jika lewat pelayanan kami kemudian bapak, ibu, anak muda diterima oleh Tuhan maka itulah hasil. Cirinya:
Roma 15:18
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,

Itulah bangsa kafir, berarti ayat ini ditujukan kepada hamba Tuhan yang melayani bangsa kafir. Itu baru namanya hasil, jika dalam pelayanan ini kami melihat jemaat mulai taat dalam perkataan dan taat dalam perbuatan. Untuk mencapai hasil ini ada gandum. Untuk mendapatkan hasil maka ada kegiatan dari lembu. Makanya dalam Yehezkiel 10:14 lembu hilang dan yang muncul kerub, ini sudah berhasil. Lembu sendiri secara rohani sudah berevolusi menjadi kerub.

Roma 16:26-27
16:26 tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman --
16:27 bagi Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat, oleh Yesus Kristus: segala kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.

Manusia ini gampang berubah ke yang negatif, tetapi yang berubah ke positif berat sekali rasanya. Tetapi menuju pada yang positif itu rancangan sorga, bukan yang negatif. Makanya pada pasal 10 ini Tuhan perlihatkan yang negatif 3 dan yang positif. Bukan berarti Tuhan melakukan yang negatif, tetapi ini ajaran bahwa lebih banyak yang negatif dari pada yang positif.

Sebagai lembu, sebagai hamba saya harus giat supaya banyak hasil. Bukan hanya hasil limpah gandum. Memang kalau ada lembu pasti ada gandum. Tinggal ditambah dengan giat. Kalau giat maka hasilnya itulah Roma 15:16. Ini pelajaran bagiku, Tuhan tolong dan ampuni saya, Tuhan berikan saya kemampuan ajaib untuk giat.
I Korintus 9:8-9
9:8 Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya pikiran manusia saja. Bukankah hukum Taurat juga berkata-kata demikian?
9:9 Sebab dalam hukum Musa ada tertulis: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!" Lembukah yang Allah perhatikan?

Mengirik ini adalah pekerjaan lembu yang memisahkan gandum dari jerami. Setelah itu gandum yang sudah lepas dari jerami kemudian dikupas dan ditaruh dibatu kisaran, digiling lagi oleh lembu sampai menjadi halus untuk menjadi tepung yang terbaik. Itulah yang dibuat menjadi roti dan ditaruh di atas meja roti sajian.

Memberangus mulut itu berarti ditaruh keranjang di mulutnya sehingga tidak bisa makan. Jangan memberangus mulut lembu, kasihan dia juga mau makan. Bagaimana mau kuat memutar batu kilangan kalau tidak makan. Itu yang pertama. Yang kedua jangan sampai kita salah-salahkan apa yang dia katakan sekalipun itu benar, jangan kita tolak. Itu berarti memberangus mulutnya. Lembu (gembala) itu jangan disumbat mulutnya, dia sudah bicara yang benar tetapi kenapa balik disikat.

I Korintus 9:10
9:10 Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah hal ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan pengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya.

Jadi kalau memberangus, artinya terima gratis saja tanpa bayar harganya. Memberangus itu termasuk tidak mengembalikan milik Tuhan, tidak bawa hulu hasil, tidak ada korban-korban khusus. Itu memberangus mulut lembu. Walaupun secara pribadi rasul Paulus mengatakan “aku tidak menggunakan hakku” walaupun sebenarnya itu hak lembu.
I Korintus 9:11
9:11 Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?

Jadi kalau kami menabur benih rohani, berarti gandum, berarti limpah Firman, apakah salah kalau kami menerima perpuluhan, hulu hasil dan sebagainya? Tidak!

I Korintus 9:12
9:12 Kalau orang lain mempunyai hak untuk mengharapkan hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih besar? Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami menanggung segala sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil Kristus.

Masakan gembala dikecilkan jika terima pemberian, kemudian tamu yang datang menerima yang lebih besar. Itukan terbalik. Jadi ketika saya pergi dalam penginjilan menyampaikan Firman pengajaran, saya selalu berupaya untuk tidak menerima, kalau jemaat berkoban kepada tim saya, itu terserah mereka. Ini bukan nanti saya di pengajaran, tetapi sejak saya belum di pengajaran. Karena waktu itu belum mantap di dalam pengajaran maka saya tinggal terus isteri di rumah dan saya pergi dengan 6 kawan saya. Waktu saya pergi ke Makale, ke Palopo dan di mana saja, orang lain heran sebab korban tidak saya terima. Tetapi saya diam-diam saja tidak mau bicara. Namun kalau di dalam jemaat harus!

I Korintus 9:13-14
9:13 Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?
9:14 Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.

Ini penginjil, kalau penginjil memang begitu. Tetapi kalau gembala pergi menginjil, jangan seperti itu! Itu namanya rakus.

I Korintus 9:15
9:15 Tetapi aku tidak pernah mempergunakan satu pun dari hak-hak itu. Aku tidak menulis semuanya ini, supaya aku pun diperlakukan juga demikian. Sebab aku lebih suka mati dari pada ...! Sungguh, kemegahanku tidak dapat ditiadakan siapa pun juga!

Rasul Paulus ini seorang rasul, penginjil dan pengajar, dia bukan gembala. Kebutuhan penginjilan rasul Paulus sudah disponsor sidang jemaat Filipi dan jemaat yang ada di wilayah Makedonia.
2 Timotius 1:11
1:11 Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru.

I Korintus 9:16-17
9:16 Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.
9:17 Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.

Kenapa dia katakan seperti itu? Masakan yang mengutus tidak menjamin orang yang diutus. Tidak ada anggota militer pergi berperang lalu dia pergi mencari dana sendiri lebih dahulu, tentu negaranya yang menanggung. Taruhannya di sini adalah iman.

I Korintus 9:18
9:18 Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.

Inilah lembu yang giat, sehingga dalam Roma pasal 15 tadi dia ingin umat yang dia persembahkan diterima oleh Tuhan. Ini pelajaran bagi kami.
Lembu yang sedang mengirik jangan diberangus. Kalau kita dipercayai Tuhan suatu jabatan pelayanan jangan kita abaikan, kita harus terlibat dalam pelayanan sampai Tuhan datang menjemput kita atau sampai garis akhir.

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar