Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 23:1-8
23:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan
katakan kepada mereka: Hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN yang harus kamu
maklumkan sebagai waktu pertemuan kudus, waktu perayaan yang Kutetapkan, adalah
yang berikut.
23:3 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan,
tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni
hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat
bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu.
23:4 Inilah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN,
hari-hari pertemuan kudus, yang harus kamu maklumkan masing-masing pada
waktunya yang tetap.
23:5 Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas
bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN.
23:6 Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada
hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan
roti yang tidak beragi.
23:7 Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan
kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
23:8 Kamu harus mempersembahkan korban api-apian
kepada TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan
kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat."
Masih
ada yang belum kembali dari Malang, tetapi sebagian besar sudah datang. Dan
mungkin karena hujan tadi, barangkali ada yang berkata “Tuhan tahu, karena
hujan saya tidak datang”. Memang Tuhan tahu, segala-galanya Tuhan tahu. Tetapi
Tuhan lihat apakah ada perjuangan. Kalau tidak ada perjuangan maka kita
membenarkan diri sendiri di hadapan Tuhan, bukan kebenaran Allah.
Dalam
pelajaran Imamat pasal 23, kita sudah melihat alasan-alasan Tuhan mengapa ada
sabat.
1.
Keluaran 20:8-11
20:8
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9
enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10
tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan
sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau
hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang
di tempat kediamanmu.
20:11
Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala
isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati
hari Sabat dan menguduskannya.
Tuhan menciptakan langit
dan bumi selama 6 hari dan hari ketujuh Tuhan berhenti. Jika kita melihat di
sana urutan penciptaan dari langit baru setelah itu bumi dengan segala isinya.
Jadi Tuhan menaruh urutan awal “langit”. Hal ini sebagai pelajaran bagi kita
yaitu memberikan penekanan bahwa Tuhan menciptakan langit baru bumi. Langit itu
perkara rohani bagi kita gereja Tuhan. Bumi itu perkara lahiriah, jasmani. Jika
langit atau perkara rohani itu kita taruh pada pandangan kita maka pasti kita
ada perhentian. Tetapi kalau kita mendahulukan perkara lahiriah, justru itu
bentrok dengan rencana Allah. Jangan harap ada perhentian.
Jika anak-anak Tuhan
termasuk kami hamba Tuhan, dalam pelayanan motivasinya perkara lahiriah, maka
lihat saja nanti, dia tidak akan menikmati roh perhentian. Selalu hatinya
galau, hatinya risau, selalu hatinya penuh sungutan dan omelan. Karena apa?
Bukan yang rohani yang dia taruh di depan. Kalau yang rohani dia taruh di depan
berarti dia menepatkan Tuhan yang utama dalam segala-galanya, maka Firman Tuhan
mengatakan pasti ada
perhentian. Contohnya Tuhan, ada perhentian, karena yang rohani dulu baru yang
lahiriah. Ini yang Tuhan titipkan lewat Imamat 23:1-3 yaitu alasan tentang
Sabat.
Tuhan menciptakan langit
baru bumi, bukan bumi baru langit. Tetapi jika sesuatu yang sifatnya
penghukuman, bumi dulu disebut baru langit. Itu sebabnya kita perhatikan ini
agar kita gereja Tuhan jangan sampai kita tidak menepatkan Tuhan di atas
segala-galanya.
Contoh konkritnya dalam
Kejadian pasal 14, bagaimana kemenangan yang dialami oleh Abraham. Abraham
mengalami kemenangan berarti ada perhentian. Kemudian disongsong oleh
Melkisedek. Melkisedek berucap “diberkatilah engkau oleh Allah langit dan
bumi”. Kemudian pembicaraan dipotong oleh raja Sodom yang menawarkan semua harta
yang tadinya dibawa lari oleh empat raja tetapi dikejar oleh Abraham dengan tentaranya
yang sangat minim. Kemudian ada bahasa dari Abraham yang akan kita baca, supaya
kehidupan kita benar-benar mengalami perhentian. Sebab yang membuat hati
manusia tidak ada ketenangan itu persoalan lahiriah, yang jasmani, yang bumi.
Kejadian 14:17-18
14:17
Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang
bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah
Syawe, yakni Lembah Raja.
14:18
Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang
Mahatinggi.
Yang memberikan perjamuan
kepada Abraham langsung dari sorga.
Kejadian 14:19
14:19
Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah
Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
Alasan pertama mengapa
ada sabat, sebab Tuhan yang menciptakan langit dan bumi selama 6 hari dan pada
hari yang ketujuh Tuhan beristirahat.
Kejadian 14:20
14:20
dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke
tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
Jika hatinya ada
perhentian, tidak ragu-ragu mengembalikan perpuluhan kepada Tuhan, pengakuan
bahwa dia adalah miliknya Tuhan. Kalau tidak ada perhentian maka dia akan
berpikir 7 keliling sampai kunang-kunang berkarung-karung di kepalanya,
sehingga sulit mengembalikan perpuluhan “kalau aku kembalikan aku tekor”.
Banyak alasannya akhirnya dia tidak dapat perhentian. Berkatpun tertutup
baginya.
Kejadian 14:21-22
14:21
Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang
itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."
14:22
Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi TUHAN,
Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:
Abraham klaim ucapan dari
Melkisedek, dia kutip ucapan
Melkisedek. Ini pelajaran Tuhan bagiku. Memang kalau kita mempraktekkan yang
rohani, iblis mau menyabot. Lihat saja Abraham, raja Sodom mau menyabot, tetapi
dia tetap tidak tergoyahkan.
Kita gereja Tuhan,
sesungguhnya Tuhan selalu mendorong kita supaya menikmati perhentian. Bukan
nanti pada kerajaan 1000 tahun, tetapi dari sekarang. Kenapa tidak ada
ketenangan, suami isteri tengkar hanya karena perkara yang lahiriah. Tidak
pernah mendahulukan persoalan langit (rohani), selalu yang lahiriah. Itu lebih banyak
mewarnani perilaku hidup kita sehingga kita tidak menikmati perhentian.
Jika Tuhan bicara tentang
kebinasaan dan kehancuran, Tuhan bicara dulu bumi baru langit. Kebinasaan itu
berarti tidak ada perhentian.
Ibrani 1:10-12
1:10
Dan: "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan
langit adalah buatan tangan-Mu.
1:11 Semuanya
itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang
seperti pakaian;
1:12
seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan
diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan."
Kekasih yang diberkati
Tuhan, coba kita selalu perhatikan Firman dan jangan ragu melakukan Firman
Tuhan karena itu sistem sorga
untuk kita menikmati perhentian. Ketika Tuhan bicara langit dan bumi dan
Abraham juga menjawab raja Sodom dengan berkata langit dan bumi, itu ada
hubungannya dengan penyerahan. Mengembalikan perpuluhan itu adalah bagian dari penyerahan
walaupun belum 100%. Apalagi bicara Mempelai, itu adalah penyerahan 100%.
Prakteknya mulai dari mengembalikan perpuluhan, supaya kita mengalami perhentian. Jangan tunggu
kehancuran, kebinasaan. Kalau Tuhan bicara kehancuran dan kebinasaan, Tuhan
putar, bumi dulu baru langit.
Itu sebabnya alasan
mengapa tentang sabat dihubungkan dengan penciptaan langit dan bumi. Rugi
sebenarnya jika kita tidak menikmati perhentian. Perhentian itu kadang hanya
dikemas sebagai Roh Kudus. Iya
benar, tetapi prakteknya di mana!
Roh Kudus itu untuk menolong, untuk memberikan kita kemampuan yang ajaib untuk
kita melakukan Firman. Tetapi acap kali kita membangkang.
Lalu Firman Allah sudah katakan, Tuhan bicara dalam
Imamat 23:2-3 tentang Allah yang kudus, itu menunjuk Allah Bapa dan perhentian
menunjuk Allah Roh Kudus. Mana Anak Allah? Anak Allah itulah Yesus, dimana
letaknya? Dia menanggung pelanggaran kita. Jadi Trinitas Allah nampak di sini.
Saya sebagai pemberita selalu rindu menikmati perhentian. Perhentian
sepenuh itu nanti pada kerajaan 1000 tahun, itu Firdaus. Kemudian kita masuk
Yerusalem Baru. Dari sekarang Tuhan menawarkan. Makanya Tuhan minta supaya kita
merayakan sabat. Tuhan katakan “hari-hari rayaKu” ini pestanya Tuhan, agar kita
menikmati
bahagianya pestanya
Tuhan.
Imamat 23:4( terjemahan Lama)
23:4
Maka inilah segala masa raya Tuhan akan perhimpunan yang suci, yang
hendak kamu serukan pada masanya yang tertentu:
Untuk memberikan
referensinya, coba baca:
Yehezkiel 44:24
44:24 Di
dalam sesuatu perkara mereka harus bertindak sebagai hakim dan mereka harus
menghakiminya menurut peraturan-peraturan-Ku; mereka harus berpegang pada
hukum-hukum-Ku dan ketetapan-ketetapan-Ku pada hari-hari raya-Ku dan
menguduskan hari-hari Sabat-Ku.
Jadi ini hari raya,
pestanya Tuhan. Coba lihat, dalam perhentian Tuhan berpesta. Tetapi kerinduan
hati Tuhan untuk kita juga menikmati suasana pesta ini, nampak ditawarkan
kepada kita. Perhentian itu suasana pesta. Tidak ada orang yang berpesta
kemudian bertengkar. Itu bukan suasana pesta namanya. Pesta itu semua
sejahtera, nyaman, enak, riang, gembira, sukacita.
2.
Ulangan 5:12-14
5:12
Tetaplah ingat dan kuduskanlah hari Sabat, seperti yang diperintahkan kepadamu
oleh TUHAN, Allahmu.
5:13
Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
5:14
tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan
sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau
hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau
hewanmu yang mana pun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya
hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga.
Tentang sabat ini semua
dicantumkan saat bicara 10 hukum. Tetapi yang di kitab Ulangan pasal 5 ini bunyinya
berbeda.
Tuhan punya kerinduan
hati agar semua tingkat kemasyarakatan itu menikmati perhentian, apalagi di
dalam sidang jemaat secara khusus. Entah dia hamba atau orang merdeka harus
sama menikmati perhentian.
Ulangan 5:15
5:15
Sebab haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan
engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan
lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau
merayakan hari Sabat.
Di sini dikaitkan dengan
dibebaskan dari perbudakan Mesir yaitu dunia. Dulu Israel diperbudak oleh
Firaun. Coba saudara bayangkan, mereka diperbudak di Mesir 400 tahun, ditambah
30 tahun ketika bersama dengan Yusuf. Tetapi setelah 30 tahun Yusuf tidak ada,
muncul Firaun lain yang tidak mengenal Yusuf sehingga yang terjadi perbudakan yang luar biasa terjadi.
Jadi sabat di sini
dikaitkan dengan pembebasan dari perbudakan seperti Israel dulu di Mesir.
Selama Israel di Mesir mereka ingat Tuhan, tetapi tidak bebas untuk beribadah.
Tidak ada disebutkan oleh Firman Tuhan bahwa mereka beribadah. Hanya nanti
saat-saat terakhir baru mereka berseru-seru kepada Tuhan. Karena mereka dijajah
oleh Mesir, secara rohani
mereka tidak pernah beribadah kepada Tuhan. 400 tahun tidak ada mereka membuat mezbah di Mesir sebab mereka dipengaruhi oleh berhala di Mesir yang akhirnya
dibebaskan oleh Tuhan.
Kalau kita mau alami
perhentian, jangan ada lagi ikatan yang membelenggu kita. Berhala-berhala dunia
yang membelenggu kita jangan ada lagi. Kalau dia keras hati mana ada perhentian,
kalau dia serakah mana ada perhentian, itu berhala. Coba kalau orang keras
hati, jangan
harap dia merasa nyaman
dan sejahtera dalam dirinya. Tidak bisa dia tersinggung, karena belum
dibebaskan dari belenggu Mesir, belenggu dunia. Berhala-berhala di Mesir itu
banyak sekali. Berhala Mesir itu dibagi tiga, kosmos yang di angkasa, berhala di
bumi dan berhala kemasyarakatan. Inilah yang kadang mengganggu kehidupan
saudara.
Kadang kala kita tidak
bisa menikmati perhentian karena pesoalan bumi, menyangkut soal kehidupan
ekonomi kita. Seringkali itu menggangu damai sejahtera dalam diri kita sehingga
tidak ada perhentian. Berarti belum bebas dari perbudakan. Kalau dia bebas dari
perbudakan otomatis akan ada perhentian. Mau panen raya atau tidak, hatinya tetap langit, tetap
Tuhan. Puji bagi nama Tuhan, jadi tidak diperbudak oleh berhala.
Kita gereja Tuhan yang
hidup akhir zaman, Tuhan mengingkan sebagaimana dulu kerinduan Tuhan kepada
Israel, demikian juga kepada kita. Apa yang Tuhan rasakan, Dia rindu supaya
kita juga nikmati. Dia menciptakan langit dan bumi selama 6 hari dan pada hari
ketujuh Dia beristirahat. Karena Tuhan itu bebas dan merdeka maka Tuhan ingin
umatNya ada dalam kemerdekaan, dalam kebebasan. Seperti apa yang Tuhan alami,
begitu juga yang Tuhan mau kita alami. Masakan kepala mengalami, kemudian tubuh
mengalami yang lain. Sebabnya mari kita perhatikan di dalam kehidupan kita hari-hari
terakhir ini.
3.
Keluaran 31:12-14
31:12
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
31:13
"Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku
harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu,
turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan
kamu.
31:14
Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang
melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap
orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari
antara bangsanya.
Alasan ketiga, sabat itu
sebagai peringatan antara Tuhan dengan umatNya. Berarti perhentian yang kita
alami itu karena ada hubungan terjalin indah dengan Tuhan, Kepala kita,
Mempelai Laki-laki Sorga. Maka kita mengalami juga suasana yang indah. Bahasa
yang biasa kita dengar, ada hubungan mesra dengan Tuhan. Seperti Filipi 2:1.
Filipi 2:1
2:1 Jadi
karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh,
ada kasih mesra dan belas kasihan,
Ini alasan adanya roh
perhentian dalam diri kita. Itu akibat karena ada hubungan yang indah antara kita
dengan Tuhan. Tentu dimulai dengan alasan pertama, kemudian alasan kedua dan
ditambah alasan ketiga ini sehingga ada hubungan yang mesra dengan Tuhan, ada
sabat dalam hatinya. Apakah dia ibu, apakah dia bapak, apakah dia anak, apakah
dia cucu, apakah dia opa, apakah dia oma, kalau ada hubungan yang manis dengan
Tuhan maka secara pasti ada perhentian. Tetapi coba, ketika hubungan kita
dengan Tuhan renggang, apalagi putus, hidup itu jadi muring-muring, mukanya
muram. Banyak hal yang akan terjadi sehingga apa yang kita kerjakan tidak jelas
lagi karena semua serba kacau balau karena tidak ada hubungan yang indah dengan
Tuhan. Hubungan yang manis dengan
Tuhan menghadirkan sabat dalam kita.
Bukan lagi sabat secara
lahiriah seperti orang Israel dulu, ketika sabat mereka diam. Kalau kita
mengikuti seperti Taurat dulu, pada hari sabat orang tidak bekerja. Pernahkah sekarang ini
saudara dengar orang yang bekerja pada hari sabat ditangkap polisi? Pernahkah
saudara dengar orang yang melanggar Taurat sekarang ini dirajam batu karena pasang api di hari sabat?
Tidak pernahkan. Makanya sekarang ini
arti rohaninya.
Coba kalau ada orang yang
kedapatan memungut kayu pada hari sabat lalu seluruh jemaat melontari batu,
pasti seluruh jemaat ditangkap polisi dan gereja itu ditutup. Tidak ada praktek
seperti itu. Padahal kalau menjalankan sabat seperti kata mereka itu, pasti
akan banyak orang yang dirajam
batu, banyak orang akan mati dirajam. Makanya bukan sabat seperti itu, jangan
kita tertipu dengan mereka itu. Kalau zaman Taurat memang seperti itu, tetapi
kalau sekarang coba laksanakan. Banyak yang melanggar hari sabat. Tetapi coba
apakah ramai-ramai orang melontarinya dengan batu? Tidak ada, kalau ada pasti
ditangkap polisi. Kita tidak bicara lagi soal harinya tetapi suasana perhentian
itu harus ada dalam diri kita.
Jadi alasan pertama kita
akomodir atau kita tampung dalam diri kita, alasan kedua kita tampung dalam
diri kita, alasan ketiga juga kita meteraikan hubungan indah dengan Tuhan.
4.
Keluaran 35:1-3
35:1
Lalu Musa menyuruh berkumpul segenap jemaah Israel dan berkata kepada mereka:
"Inilah firman yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan.
35:2
Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh
haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, hari perhentian penuh bagi
TUHAN; setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, haruslah dihukum
mati.
35:3
Janganlah kamu memasang api di mana pun dalam tempat kediamanmu pada hari
Sabat."
Coba periksa pada orang
yang ngotot soal sabat itu, apa tidak bakar jagung dia pada hari sabat, apakah
dia tidak rebus telur ayam? Itu perhentian kudus, jadi kesimpulannya sabat
dalam diri kita, dalam hati kita. Kita warnai, kita jiwai bahwa itu sesuatu
yang kudus. Kalau bicara kudus, itu Allah Bapa. Bicara perhentian itu Roh
Kudus. Di mana Anak Allah? Anak Allah itu kena sengsara karena pelanggaran kita
menanggung hukuman, salib Joljuta.
Jadi dikunci dengan
alasan keempat, langsung dikedepankan Trinitas Allah, Allah Bapa, Anak Allah
dan Roh Kudus. Sehingga kita lihat hasilnya gereja Tuhan. Bapa bagaikan
matahari menjadi selubung gereja. Roh Kudus bagaikan 12 bintang menjadi mahkota
di kepalanya. Coba kalau di militer, jenderal yang paling banyak bintangnya
adalah jenderal besar, ada 5 bintang. Tetapi kita nanti punya 12 bintang. Dari
jauh sudah kelihatan sebab di kepala ada 12 bintang. Bulan ada di bawah kaki,
bulan itu menunjuk Anak Allah.
Jadi alasan persoalan
sabat itu dikunci dengan persekutuan dengan Trinitas Allah. Kasih Allah itu
menyelubungi kita, itu matahari. Korban Kristus menjadi dasar tumpuan kita,
itulah bulan. Dan 12 bintang di kepala, itu menunjukan pelayanan hamba-hamba
Tuhan di dalam urapan Roh Kudus lewat 12 rasul hujan akhir. Kita tidak harus
mengimpikan personilnya akan datang di sini pada tiap-tiap sidang, bukan demikian.
Mari
kita kembali memperhatikan supaya kita gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini
masuk dalam pesta pertama sampai ketujuh. Untuk menjalani pesta-pesta ini,
lebih dahulu Tuhan tawarkan dan berikan perhentian dalam diri kita. Sehingga
ketika kita menjalankan tidak ada sandungan dalam hati kita karena kita sudah
penuh dengan roh perhentian.
Pesta
pertama adalah Paskah. Kembali kepada 4 alasan sabat tadi, itu dipertajam di
Paskah ini. Pesta Tuhan atau pesta Paskah ini adalah sarana yang Tuhan berikan
kepada kita untuk adanya pemisahan antara umat Tuhan dengan dunia, antara umat
Tuhan dengan orang dunia. Kalau 4 asalan tadi kita belum jiwai, nanti merayakan
Paskah hanya sifat lahiriah. Banyak yang merayakan pesta Paskah itu hanya diisi
dengan lahiriah yang tidak ada dalam Firman. Makanya Matius 28:20 dikatakan “ajarkanlah mereka seperti apa
yang Aku perintahkan kepada kamu”.
Di
dalam gereja jangan diajarkan dan dilakukan yang tidak diperintah oleh Tuhan.
Dalam perayaan Paskah mana ada perintah Tuhan untuk main voli, bola kaki, main
catur, main dam, main remi? Apakah ada? Kalau ada, berarti kita yang salah.
Tetapi tidak ada. Inilah kesalahan yang tanpa disadari justru menjauhkan gereja
dari Tuhan, menjauhkan dari rencana Allah.
Matius 28:20
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman."
Yang
diperintahkan itu yang diajar, yang diajar itu yang dipraktekkan. Kadang kita
tanpa sadar, ketika ditunjuk bahwa itu salah kita malah ngotot dan ngamuk.
Saya
mau tanya apakah ada perintah dalam Alkitab untuk percik bayi dan untuk sidi?
Tidak ada! Kenapa diperbuat yang bukan perintah Tuhan. Tetapi begitu diberitahu
kepada yang berbuat untuk menolong mereka, malah marah-marah.
Termasuk
saya dulu, pawai obor Paskah keliling kampung. Kemudian besoknya mulai tanding
bola kaki dan sebagainya. Sampai pernah waktu Paskah itu tante saya meninggal
dan anaknya tidak peduli hanya sibuk main voli. Kemudian datang om saya, dia
ambil bola voli itu dan dilempar ke mukanya. Anak yang main voli ini perempuan,
mamanya meninggal. Omnya cari,
tunggu-tunggu mana anaknya padahal hanya main voli. Datang omnya, ambil bola
voli itu dan dihantam ke muka anak itu. Untuk hanya dilempar dengan boli voli,
bagaimana kalau dipukul dengan tangannya karena omnya itu tinggi besar.
Paskah
ini pesta Tuhan yang memisahkan kita umat Tuhan dari dunia. Memisahkan kita
dari gelap kepada terang yang ajaib. Sekaligus kita dibawa pada kehidupan,
keluar dari suasana kematian. Paskah itu untuk menerima kelepasan dari
perbudakan. Apakah ini sudah kita hayati? Karena itu pembuka jalan bagi kita
gereja Tuhan atau bagaikan pintu gerbang bagi manusia yang menerima Yesus
mejadi warga kerajaan Allah dan menjadi keluarga Allah. Tidak ada yang bisa
merekrut kita dari gelap kepada terang kalau bukan karena Paskah, karena korban
Kristus.
Kalau
kita sekarang sudah direkrut oleh karya Paskah, karena Korban
Kristus kemudian kita lepaskan lalu kembali kepada yang bukan Paskah, bodoh
sekali orang itu! Tidak ada yang dapat melepaskan kita dari perbudakan selain
Paskah. Tidak ada kehidupan tanpa Paskah, tidak ada kita menerima terang tanpa
Paskah, tidak ada perlindungan tanpa Paskah.
Ketika
Israel melaksanakan Paskah, seluruh anak sulung Mesir baik manusia maupun
binatang mati! Tetapi anak sulung Tuhan yaitu bangsa Israel, keluar dari Mesir.
Paskah ini bagi dunia kebinasaan, kemudian bagi anak Tuhan adalah perlindungan.
Kenapa kita harus meninggalkan Domba Paskah (Yesus Kristus).
Ini
dulu yang kita bicarakan. Nanti kita akan lebih jauh lagi bahwa ada domba
Paskah yang
kita miliki. Kalau dulu Israel, satu keluarga
satu domba Paskah. Kita sekarang keluarga Allah secara global hanya satu domba
Paskah itulah Yesus.
I Korintus 5:6-7
5:6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa
sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi
adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita
juga telah disembelih, yaitu Kristus.
Israel
dulu memberikan bayangan, ini wujudnya. Israel dulu hanya ibadah bayangan, tiap
saatu keluarga menyembelih seekor domba Paskah untuk dimakan oleh satu
keluarga. Kemudian untuk kita ada satu domba Paskah itulah Kristus, disebut
telah tersembelih. Jika kita tidak menghargai atau melepaskan diri dari domba
Paskah yang sebenarnya sudah tersembelih itu, maka itu suatu pengkhianatan luar
biasa, orang
tersebut mengkhianati
Yesus.
Makanya
dalam Wahyu, orang-orang seperti itulah yang ketakutan ketika Yesus datang. Ketika
Domba Paskah yang sudah disembelih itu muncul, mereka ketakutan. Sekarang
silahkan makan enak, di atas meja banyak sajian, ke mana-mana dia merasa enak.
Tetapi tunggu kalau Anak Domba itu menyatakan diri, apakah dia tidak ketakutan.
Semua tingkat masyarakat, raja sampai hamba semua ketakutan. Maka jangan
saudara berpikir untuk meninggalkan kalau saudara tidak ketakutan. Ketakutan
itu tidak akan menolong dia tetapi ketakutan itu justru akan membawa dia pada
penghukuman yang abadi dari Tuhan/ Anak Domba Allah).
Makanya
jangan kita entengkan Paskah. Jangan juga kita merayakan secara lahiriah. Tuhan
tidak mengajar kita seperti itu. Kita harus merayakan dimulai dengan
perhentian.
Ketika
Israel keluar dari Mesir, anak sulung Mesir binasa. Tetapi Israel anak
sulungnya Tuhan selamat. Kita juga mau dibawa pada tingkat ini.
Yakobus 1:16-18
1:16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah
yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang;
pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan
kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak
sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Nanti
kita akan sampai pada pesta timang-timangan. Sebab pesta timang-timangan adalah pesta mengunjuk-unjuk anak-anak sulung. Tugas gembala
untuk menimang-nimang sidang jemaat di hadapan Tuhan. Itulah pesta yang ketiga.
Kita ini diciptakan dan dijadikan oleh Firman kebenaran supaya pada tingkat
tertentu kita menjadi anak sulung. Jadi kalau mau pada tingkat tertentu menjadi
anak sulung diantara semua ciptaanNya, terimalah Firman kebenaran, jangan
ditolak. Firman kebenaran dalam bentuk manusia itulah Yesus. Firman kebenaran dalam bentuk tulisan itulah:
II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Yesus
katakan “kamu menyelidik kitab suci, kamu tidak tahu bahwa kitab suci bersaksi
tentang Aku. Kamu membaca kitab Musa, kamu tidak tahu Musa bersaksi tentang
Aku”. Dia Anak Domba yang sudah tersembelih tetapi dia akan kembali pada kali
yang kedua. Bagi orang yang menolak dia,. mereka akan ketakutan, sengsara,
mengerikan kehidupan itu. Makanya jangan ada pemikiran untuk meninggalkan
Yesus.
Akhir
zaman ini hati-hati, banyak propaganda-propaganda yang membuat kita menanggalkan
persekutuanmu dengan Tuhan. Padahal alasan ketiga tadi kenapa sabat harus
dilakukan adalah supaya kita ada hubungan yang indah dengan Tuhan.
Kita
pehatikan, di penghujung akhir zaman ini kita bukan cuma dijadikan warga, tidak
hanya sampai pada tingkat anak sulung, tetapi dijadikan Mempelai. Yesus juga
adalah Anak sulung Allah.
Kolose 1:15
1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang
sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
Kita akan
diangkat oleh Firman kebenaran menjadi anak sulung, setara dengan Dia.
Yakobus 1:18
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan
kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak
sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Adanya
Paskah membuka peluang untuk kita bisa mencapai tingkat tertentu ini. Tanpa
Domba Paskah kita tidak bakal sama dengan Yesus ciptaan yang sulung ini.
Olehnya gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini, mari kita lebih memantapkan
pandangan kita. Mulai dari menaruh pikiran perasaan kita pada perkara langit,
perkara yang rohani. Setelah itu baru bumi, itulah yang di bawah. Contohnya
tadi adalah Abraham.
Kalau
mau binasa, mau dihancurkan oleh Tuhan, dahulukanlah yang bumi baru langit, itu
jelas sudah membalik dan menjungkirkan rencana Allah. Seperti sore ini, ada
beberapa karena hujan sudah tidak bisa datang. Maaf yah, saya juga sama dengan
saudara. Dalam soal ini kita sama-sama masih manusia darah daging. Tetapi saya
ingat masa laluku, kalau hanya hujan seperti ini, saya terobos pergi ibadah.
Sampai mungkin bahasa saya sudah hiperbola, biar hujan peluru, saya masih mau
pergi gereja. Sekarang belum hujan batu sudah terkendala datang ibadah.
Kemudian kalau bersin-bersin sedikit dia berkata “Tuhan tahu”. Memang Tuhan
tahu bahwa kamu tidak punya pergumulan! Tidak ada niat yang sungguh-sungguh
untuk melekat dengan pribadi Tuhan.
Kalau
tadi ada alasan ketiga yaitu kita melekat pada pribadi Tuhan, otomatis Tuhan
akan melindungi dan memelihara kita. Jangan kita ragu akan Firman, Tuhan tidak
membohongi kita, Tuhan tidak mendustai kita.
Mazmur 91:14
91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka
Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
Kalau
kita mengenal namaNya, berarti mengenal dan melakukan Firman maka Tuhan
meluputkan kita dari ancaman dan Tuhan membentengi kita. Ini yang harus kita
kejar dan kita lakoni hari-hari terakhir ini karena di depan ini ada bencana
yang mengerikan. Siapa yang bisa meluputkan dan membentengi kita? Hanya Domba
Paskah, hanya Yesus.
Coba
bagaimana ketika Domba Paskah itu datang? Mengerikan!
Wahyu 6:15
6:15 Dan 1raja-raja
di bumi dan 2pembesar-pembesar
serta 3perwira-perwira,
dan 4orang-orang kaya
serta 5orang-orang
berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan
celah-celah batu karang di gunung.
Semua
tingkat sosial masyarakat, tidak ada satupun yang luput di sini. Ini adalah
orang-orang yang mengabaikan karya domba Paskah itu.
Wahyu 6:16
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan
kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah
kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba
itu."
Anak
Domba yang tersembelih itu untuk keselamatan umat manusia tidak dihargai,
sekarang Dia akan datang pada kali yang kedua dengan murka yang besar. Makanya
mulai dari Paskah, itu pembukan jalan bagi kita untuk menuju pada pesta-pesta
lanjut. Oleh Domba Paskah maka rahasia Firman dibukakan.
Dalam
Wahyu pasal 5 tiga kali disebut Anak Domba itu tersembelih.
Wahyu 5:6,9,12
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan
keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak
Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah
ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru
katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu
Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum
dan bangsa.
5:12 katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba
yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat,
dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"
Masa
sampai hati kita meremehkan Korban Kristus hanya karena hujan, hanya karena
pilek sedikit. Satu saat Dia akan murka,
kalau sekarang ini Domba Paskah itu
kita permainkan.
Galatia 6:9
6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena
apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Sebelum
masuk pada pesta pertama, Tuhan lebih dahulu ingin menunjukkan pada kita apa
niat suciNya. Supaya apa yang Tuhan alami, apa yang ada di dalam pikiranNya,
ada dalam hatiNya, bagaimana
perasaanNya, Dia ingin kita juga alami. Dia alami perhentian, Tuhan ingin kita
juga alami perhentian. Tuhan ingin kita punya hubungan mesra dengan kita, Dia
ingin kita juga punya hubungan yang mesra dengan Tuhan. Karena Tuhan bebas dan
kita diciptakan menurut peta dan teladan Allah, maka Tuhan ingin kita juga bebas
dari belenggu. Tuhan ingin apa yang ada pada diriNya supaya kita juga miliki
seperti yang Dia memiliki. Untuk mencapai ini maka Tuhan tunjuk mulai dari
Paskah.
Paskah
itu kena pada bulan Abib. Bulan Abib itu sebenarnya bulan ketujuh dalam
kalender pertanian. Tetapi itu diambil oleh Tuhan menjadi kepala dari segala
bulan. Jadi setelah ada Paskah, berubah penanggalan. Israel mengenal dua
kalender, kalender pertanian dan kalender Bait Suci. Kalau kalender pertanian,
bulan Abib itu kena bulan tujuh. Jadi waktu bangsa Israel keluar dari Mesir
adalah bulan tujuh kalau kalender pertanian. Tetapi itu diangkat oleh Tuhan menjadi kepala dari
segala bulan. Itulah bulan pertama dari saat itu.
Keluaran 13:4
13:4 Hari ini kamu keluar, dalam bulan Abib.
Bulan
Abib itu bulan ketujuh. Kemudian bulan ketujuh itu diangkat oleh Tuhan menjadi
bulan pertama dikaitkan dengan
Paskah. Arti kata Abib adalah sebulir gandum atau bulir gandum. Saudara lihat,
kalau ada bulir gandum, itu mengandung makna ada pemeliharaan Tuhan.
Kita
gereja Tuhan yang hidup akhir zaman, jika saudara menghayati Paskah, di mana
kita dipindah dari gelap kepada terang, dipindah dari kematian kepada
kehidupan, dipindah dari perbudakan kepada kemerdekaan, dipindah dari ancaman kepada perlindungan,
sekaligus ada bulir gandum, ada pemeliharaan Tuhan. Itu tujuan Tuhan. Bukan
hanya domba Paskah kemudian kita tidak melihat makna dari Abib. Ayo kita gereja
Tuhan lihat. Makanya jangan tinggalkan Anak Domba Allah (Yesus).
Tanggal
berapa diambil domba itu? Tanggal 10. Disimpan 4 hari berarti tanggal 14 dia
disembelih pada petang hari. Mengapa harus tanggal 14 domba itu disembelih?
Jika kita perhatikan doa puasa Daniel pada bulan Abib, tanggal 3 dia mulai. 7
hari kemudian jika dihubungkan dengan Domba Paskah yaitu Yesus, itu waktunya
domba dipilih. Kemudian 7 hari kemudian Yesus bangkit dari kubur. 7 hari
kemudian Yesus menampakkan diri untuk kedua kali kepada murid-muridNya, lengkap
sudah ada Tomas.
Saudara
perhatikan, puasa Daniel ini dihubungkan dengan Tuhan berkata “Aku datang
kepadamu untuk memberitahu apa-apa yang akan terjadi pada akhir zaman”. Jadi
untuk mengetahui apa yang akan terjadi akhir zaman ini jangan kita entengkan
domba Paskah. Tetapi kalau kita bersekutu dengan Domba Paskah maka pasti kita
akan tahu apa yang akan terjadi ke depan, Tuhan pasti menyatakan kepadamu.
Sudah
terlanjur kita ke sana, bukan disengaja tetapi ada maunya Tuhan. Perhatikan
supaya kita memahami ini.
Daniel 10:2-3
10:2 Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu
penuh:
10:3 makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan
anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga
minggu penuh.
Tiga
minggu penuh, berarti 21 hari dia berkabung. Puasa dalam terjemahan aslinya
adalah nistia atau nistio artinya pantang. Pantang makan makanan yang sedap.
Daniel 10:4-5
10:4 Pada hari kedua puluh empat bulan pertama, ketika
aku ada di tepi sungai besar, yakni sungai Tigris,
10:5 kuangkat mukaku, lalu kulihat, tampak seorang
yang berpakaian kain lenan dan berikat pinggang emas dari ufas.
Tanggal
24 bulan pertama, datang utusan Tuhan. Apa yang dia katakan?
Daniel 10:14
10:14 Lalu aku datang untuk membuat engkau mengerti
apa yang akan terjadi pada bangsamu pada hari-hari yang terakhir; sebab
penglihatan ini juga mengenai hari-hari itu."
Bukan
hanya pada waktu puasa, coba kita baca pasal 8.
Daniel 8:17-19
8:17 Lalu datanglah ia ke tempat aku berdiri, dan
ketika ia datang, terkejutlah aku dan jatuh tertelungkup, lalu ia berkata
kepadaku: "Pahamilah, anak manusia, bahwa penglihatan itu mengenai akhir
masa!"
8:18 Sementara ia berbicara dengan aku, jatuh
pingsanlah aku tertelungkup ke tanah; tetapi ia menyentuh aku dan membuat aku
berdiri kembali.
8:19 Lalu berkatalah ia: "Kuberitahukan kepadamu
apa yang akan terjadi pada akhir murka ini, sebab hal itu mengenai akhir zaman.
Ini
persoalan akhir zaman yaitu bicara tentang murka.
Pada
tanggal 24 bulan satu, berarti bulan abib. Disebutkan mulai tanggal 3 dia sudah
mulai berkabung. Jika kita hubungkan dengan Yesus Domba Paskah, tanggal 3 dia
berkabung sampai tanggal 10 Domba disisihkan. Lanjut 7 hari kemudian Yesus
disalib dan bangkit. Lanjut 7 hari lagi berarti Yesus menampakkan diri kepada
11 murid termasuk Tomas. Ini semua hubungannya tentang akhir zaman. Termasuk
dikunci dengan penampakkan Yesus pada 11 murid. Berarti ini ada hubungannya
dengan pelayanan kami hari-hari terakhir ini sebagai hamba Tuhan. Kami harus
mantap dan mengerti tentang Paskah ini.
Saya
dalam nama Tuhan Yesus mohon kemurahan Tuhan. Berkenanlah kiranya Tuhan mengungkapkan
karena kami melihat murka Allah di depan ini mengerikan. Kalau kita tidak mengerti seleraNya, tidak
mengerti rencana Tuhan kemudian kena murka, itu bodoh sekali. Olehnya di
tengah-tengah gereja Tuhan, lewat Domba Paskah yang tersembelih itu Tuhan membuka
rahasia Firman supaya kita mengerti apa rencana Tuhan bagi kita gereja Tuhan akhir
zaman dan untuk menangkal murka Allah itu.
Lukas 21:34
21:34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat
oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya
hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
Pesta
pora sekarang nampak sekali, bahkan dalam gereja Tuhan sudah dihiasi dengan pesta pora.
Lukas 21:35-36
21:35 Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.
21:36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya
kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya
kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Kita
melihat bentuk perkabungan dari Daniel. Daniel pantang makan makanan yang enak.
Itulah yang orang bilang puasa Daniel. Daniel ini berpantang 21 hari. Dia
merindukan jawabannya datang. Begitu genap 21 hari, jawaban datang. Memang setelah
dia niat, baru awal dia pantang. Tuhan sudah kirim jawaban tetapi dihadang oleh
raja Persia, dihalangi oleh iblis. Jawaban sudah Tuhan kirim tetapi tidak
sampai kepada Daniel karena ada yang menghadang. Kemudian Mikhael datang
membantu memerangi yang menghalangi baru jawaban itu tembus kepada Daniel.
Jadi
sebenarnya setiap niat yang rohani kita sampaikan kepada Tuhan, Tuhan sudah
jawab cuma belum sampai pada kita karena ada yang menghalang-halangi itulah
penguasa di angkasa. Makanya perlu kita bersekutu dengan Mikhael, panglima
perang, itu gambaran Yesus sebagai panglima.
Daniel
pasal 10 ini, pasal 8 dan pasal 9 ini luar biasa. Kita yang hidup akhir zaman
ini mari kita memperhatikan mulai dari sabat. Apa alasan-alasan sabat itu.
Apakah kita bisa menerapkan pada diri kita.
Ø Alasan pertama “karena Aku yang
menciptakan langit dan bumi 6 hari lamanya dan hari ketujuh Aku beristirahat”.
Ø Alasan kedua “karena Aku telah
membebaskan kamu dari Mesir”
Ø Alasan ketiga supaya ada
kenang-kenangan, kamu selalu ada diingatkan supaya selalu ada persekutuan
dengan Dia.
Ø Alasan keempat kita merayakan sabat
di dalam kekudusan artinya Tuhan menginginkan ada kekudusan dalam diri kita.
Setelah
itu baru masuk pesta Paskah, pesta kedua roti fatir, yang ketiga pesta
timang-timangan, yang keempat pesta Pentakosta, yang kelimat pesta bunyi
nafiri, yang keenam pesta grafirat, yang ketujuh pesta pondok daun-daunan.
Rencana Tuhan ini kita nikmati dari langkah pertama sampai langkah terakhir.
Itulah
kerinduan hati Tuhan
kepada kita umatNya.
Olehnya
hargailah domba Paskah. Jangan kita remehkan. Jangan kita berpikir “saya
tinggalkan saja Yesus. Sebab akan
hancur kehidupan itu. Sekarang memang
enak, tetapi tunggu saja. Ketika Anak Domba itu muncul di angkasa baru dia tahu
ternyata dia salah pilih!
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar