20180919

Kebaktian PA Imamat, Rabu 19 September 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 23:1-8
23:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN yang harus kamu maklumkan sebagai waktu pertemuan kudus, waktu perayaan yang Kutetapkan, adalah yang berikut.
23:3 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu.
23:4 Inilah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap.
23:5 Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN.
23:6 Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.
23:7 Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
23:8 Kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat."

Masih ada yang belum kembali dari Malang, tetapi sebagian besar sudah datang. Dan mungkin karena hujan tadi, barangkali ada yang berkata “Tuhan tahu, karena hujan saya tidak datang”. Memang Tuhan tahu, segala-galanya Tuhan tahu. Tetapi Tuhan lihat apakah ada perjuangan. Kalau tidak ada perjuangan maka kita membenarkan diri sendiri di hadapan Tuhan, bukan kebenaran Allah.

Dalam pelajaran Imamat pasal 23, kita sudah melihat alasan-alasan Tuhan mengapa ada sabat.
1.      Keluaran 20:8-11
20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Tuhan menciptakan langit dan bumi selama 6 hari dan hari ketujuh Tuhan berhenti. Jika kita melihat di sana urutan penciptaan dari langit baru setelah itu bumi dengan segala isinya. Jadi Tuhan menaruh urutan awal “langit”. Hal ini sebagai pelajaran bagi kita yaitu memberikan penekanan bahwa Tuhan menciptakan langit baru bumi. Langit itu perkara rohani bagi kita gereja Tuhan. Bumi itu perkara lahiriah, jasmani. Jika langit atau perkara rohani itu kita taruh pada pandangan kita maka pasti kita ada perhentian. Tetapi kalau kita mendahulukan perkara lahiriah, justru itu bentrok dengan rencana Allah. Jangan harap ada perhentian.

Jika anak-anak Tuhan termasuk kami hamba Tuhan, dalam pelayanan motivasinya perkara lahiriah, maka lihat saja nanti, dia tidak akan menikmati roh perhentian. Selalu hatinya galau, hatinya risau, selalu hatinya penuh sungutan dan omelan. Karena apa? Bukan yang rohani yang dia taruh di depan. Kalau yang rohani dia taruh di depan berarti dia menepatkan Tuhan yang utama dalam segala-galanya, maka Firman Tuhan mengatakan pasti ada perhentian. Contohnya Tuhan, ada perhentian, karena yang rohani dulu baru yang lahiriah. Ini yang Tuhan titipkan lewat Imamat 23:1-3 yaitu alasan tentang Sabat.

Tuhan menciptakan langit baru bumi, bukan bumi baru langit. Tetapi jika sesuatu yang sifatnya penghukuman, bumi dulu disebut baru langit. Itu sebabnya kita perhatikan ini agar kita gereja Tuhan jangan sampai kita tidak menepatkan Tuhan di atas segala-galanya.

Contoh konkritnya dalam Kejadian pasal 14, bagaimana kemenangan yang dialami oleh Abraham. Abraham mengalami kemenangan berarti ada perhentian. Kemudian disongsong oleh Melkisedek. Melkisedek berucap “diberkatilah engkau oleh Allah langit dan bumi”. Kemudian pembicaraan dipotong oleh raja Sodom yang menawarkan semua harta yang tadinya dibawa lari oleh empat raja tetapi dikejar oleh Abraham dengan tentaranya yang sangat minim. Kemudian ada bahasa dari Abraham yang akan kita baca, supaya kehidupan kita benar-benar mengalami perhentian. Sebab yang membuat hati manusia tidak ada ketenangan itu persoalan lahiriah, yang jasmani, yang bumi.
Kejadian 14:17-18
14:17 Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja.
14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.

Yang memberikan perjamuan kepada Abraham langsung dari sorga.

Kejadian 14:19
14:19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,

Alasan pertama mengapa ada sabat, sebab Tuhan yang menciptakan langit dan bumi selama 6 hari dan pada hari yang ketujuh Tuhan beristirahat.
Kejadian 14:20
14:20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.

Jika hatinya ada perhentian, tidak ragu-ragu mengembalikan perpuluhan kepada Tuhan, pengakuan bahwa dia adalah miliknya Tuhan. Kalau tidak ada perhentian maka dia akan berpikir 7 keliling sampai kunang-kunang berkarung-karung di kepalanya, sehingga sulit mengembalikan perpuluhan “kalau aku kembalikan aku tekor”. Banyak alasannya akhirnya dia tidak dapat perhentian. Berkatpun tertutup baginya.
Kejadian 14:21-22
14:21 Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."
14:22 Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:

Abraham klaim ucapan dari Melkisedek, dia kutip ucapan Melkisedek. Ini pelajaran Tuhan bagiku. Memang kalau kita mempraktekkan yang rohani, iblis mau menyabot. Lihat saja Abraham, raja Sodom mau menyabot, tetapi dia tetap tidak tergoyahkan.

Kita gereja Tuhan, sesungguhnya Tuhan selalu mendorong kita supaya menikmati perhentian. Bukan nanti pada kerajaan 1000 tahun, tetapi dari sekarang. Kenapa tidak ada ketenangan, suami isteri tengkar hanya karena perkara yang lahiriah. Tidak pernah mendahulukan persoalan langit (rohani), selalu yang lahiriah. Itu lebih banyak mewarnani perilaku hidup kita sehingga kita tidak menikmati perhentian.

Jika Tuhan bicara tentang kebinasaan dan kehancuran, Tuhan bicara dulu bumi baru langit. Kebinasaan itu berarti tidak ada perhentian.
Ibrani 1:10-12
1:10 Dan: "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu.
1:11 Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian;
1:12 seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan."

Kekasih yang diberkati Tuhan, coba kita selalu perhatikan Firman dan jangan ragu melakukan Firman Tuhan karena itu sistem sorga untuk kita menikmati perhentian. Ketika Tuhan bicara langit dan bumi dan Abraham juga menjawab raja Sodom dengan berkata langit dan bumi, itu ada hubungannya dengan penyerahan. Mengembalikan perpuluhan itu adalah bagian dari penyerahan walaupun belum 100%. Apalagi bicara Mempelai, itu adalah penyerahan 100%. Prakteknya mulai dari mengembalikan perpuluhan, supaya  kita mengalami perhentian. Jangan tunggu kehancuran, kebinasaan. Kalau Tuhan bicara kehancuran dan kebinasaan, Tuhan putar, bumi dulu baru langit.

Itu sebabnya alasan mengapa tentang sabat dihubungkan dengan penciptaan langit dan bumi. Rugi sebenarnya jika kita tidak menikmati perhentian. Perhentian itu kadang hanya dikemas sebagai Roh Kudus. Iya benar, tetapi prakteknya di mana! Roh Kudus itu untuk menolong, untuk memberikan kita kemampuan yang ajaib untuk kita melakukan Firman. Tetapi acap kali kita membangkang.

Lalu Firman Allah sudah katakan, Tuhan bicara dalam Imamat 23:2-3 tentang Allah yang kudus, itu menunjuk Allah Bapa dan perhentian menunjuk Allah Roh Kudus. Mana Anak Allah? Anak Allah itulah Yesus, dimana letaknya? Dia menanggung pelanggaran kita. Jadi Trinitas Allah nampak di sini.

Saya sebagai pemberita selalu rindu menikmati perhentian. Perhentian sepenuh itu nanti pada kerajaan 1000 tahun, itu Firdaus. Kemudian kita masuk Yerusalem Baru. Dari sekarang Tuhan menawarkan. Makanya Tuhan minta supaya kita merayakan sabat. Tuhan katakan “hari-hari rayaKu” ini pestanya Tuhan, agar kita menikmati bahagianya pestanya Tuhan.

Imamat 23:4( terjemahan Lama)
23:4 Maka inilah segala masa raya Tuhan akan perhimpunan yang suci, yang hendak kamu serukan pada masanya yang tertentu:

Untuk memberikan referensinya, coba baca:
Yehezkiel 44:24
44:24 Di dalam sesuatu perkara mereka harus bertindak sebagai hakim dan mereka harus menghakiminya menurut peraturan-peraturan-Ku; mereka harus berpegang pada hukum-hukum-Ku dan ketetapan-ketetapan-Ku pada hari-hari raya-Ku dan menguduskan hari-hari Sabat-Ku.

Jadi ini hari raya, pestanya Tuhan. Coba lihat, dalam perhentian Tuhan berpesta. Tetapi kerinduan hati Tuhan untuk kita juga menikmati suasana pesta ini, nampak ditawarkan kepada kita. Perhentian itu suasana pesta. Tidak ada orang yang berpesta kemudian bertengkar. Itu bukan suasana pesta namanya. Pesta itu semua sejahtera, nyaman, enak, riang, gembira, sukacita.

2.      Ulangan 5:12-14
5:12 Tetaplah ingat dan kuduskanlah hari Sabat, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
5:13 Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
5:14 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang mana pun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga.

Tentang sabat ini semua dicantumkan saat bicara 10 hukum. Tetapi yang di kitab Ulangan pasal 5 ini bunyinya berbeda.

Tuhan punya kerinduan hati agar semua tingkat kemasyarakatan itu menikmati perhentian, apalagi di dalam sidang jemaat secara khusus. Entah dia hamba atau orang merdeka harus sama menikmati perhentian.

Ulangan 5:15
5:15 Sebab haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat.

Di sini dikaitkan dengan dibebaskan dari perbudakan Mesir yaitu dunia. Dulu Israel diperbudak oleh Firaun. Coba saudara bayangkan, mereka diperbudak di Mesir 400 tahun, ditambah 30 tahun ketika bersama dengan Yusuf. Tetapi setelah 30 tahun Yusuf tidak ada, muncul Firaun lain yang tidak mengenal Yusuf sehingga yang terjadi perbudakan yang luar biasa terjadi.

Jadi sabat di sini dikaitkan dengan pembebasan dari perbudakan seperti Israel dulu di Mesir. Selama Israel di Mesir mereka ingat Tuhan, tetapi tidak bebas untuk beribadah. Tidak ada disebutkan oleh Firman Tuhan bahwa mereka beribadah. Hanya nanti saat-saat terakhir baru mereka berseru-seru kepada Tuhan. Karena mereka dijajah oleh Mesir, secara rohani mereka tidak pernah beribadah kepada Tuhan. 400 tahun tidak ada mereka membuat mezbah di Mesir sebab mereka dipengaruhi oleh berhala di Mesir yang akhirnya dibebaskan oleh Tuhan.

Kalau kita mau alami perhentian, jangan ada lagi ikatan yang membelenggu kita. Berhala-berhala dunia yang membelenggu kita jangan ada lagi. Kalau dia keras hati mana ada perhentian, kalau dia serakah mana ada perhentian, itu berhala. Coba kalau orang keras hati, jangan harap dia merasa nyaman dan sejahtera dalam dirinya. Tidak bisa dia tersinggung, karena belum dibebaskan dari belenggu Mesir, belenggu dunia. Berhala-berhala di Mesir itu banyak sekali. Berhala Mesir itu dibagi tiga, kosmos yang di angkasa, berhala di bumi dan berhala kemasyarakatan. Inilah yang kadang mengganggu kehidupan saudara.

Kadang kala kita tidak bisa menikmati perhentian karena pesoalan bumi, menyangkut soal kehidupan ekonomi kita. Seringkali itu menggangu damai sejahtera dalam diri kita sehingga tidak ada perhentian. Berarti belum bebas dari perbudakan. Kalau dia bebas dari perbudakan otomatis akan ada perhentian. Mau panen raya atau tidak, hatinya tetap langit, tetap Tuhan. Puji bagi nama Tuhan, jadi tidak diperbudak oleh berhala.

Kita gereja Tuhan yang hidup akhir zaman, Tuhan mengingkan sebagaimana dulu kerinduan Tuhan kepada Israel, demikian juga kepada kita. Apa yang Tuhan rasakan, Dia rindu supaya kita juga nikmati. Dia menciptakan langit dan bumi selama 6 hari dan pada hari ketujuh Dia beristirahat. Karena Tuhan itu bebas dan merdeka maka Tuhan ingin umatNya ada dalam kemerdekaan, dalam kebebasan. Seperti apa yang Tuhan alami, begitu juga yang Tuhan mau kita alami. Masakan kepala mengalami, kemudian tubuh mengalami yang lain. Sebabnya mari kita perhatikan di dalam kehidupan kita hari-hari terakhir ini.

3.      Keluaran 31:12-14
31:12 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
31:13 "Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu.
31:14 Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya.

Alasan ketiga, sabat itu sebagai peringatan antara Tuhan dengan umatNya. Berarti perhentian yang kita alami itu karena ada hubungan terjalin indah dengan Tuhan, Kepala kita, Mempelai Laki-laki Sorga. Maka kita mengalami juga suasana yang indah. Bahasa yang biasa kita dengar, ada hubungan mesra dengan Tuhan. Seperti Filipi 2:1.
Filipi 2:1
2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,

Ini alasan adanya roh perhentian dalam diri kita. Itu akibat karena ada hubungan yang indah antara kita dengan Tuhan. Tentu dimulai dengan alasan pertama, kemudian alasan kedua dan ditambah alasan ketiga ini sehingga ada hubungan yang mesra dengan Tuhan, ada sabat dalam hatinya. Apakah dia ibu, apakah dia bapak, apakah dia anak, apakah dia cucu, apakah dia opa, apakah dia oma, kalau ada hubungan yang manis dengan Tuhan maka secara pasti ada perhentian. Tetapi coba, ketika hubungan kita dengan Tuhan renggang, apalagi putus, hidup itu jadi muring-muring, mukanya muram. Banyak hal yang akan terjadi sehingga apa yang kita kerjakan tidak jelas lagi karena semua serba kacau balau karena tidak ada hubungan yang indah dengan Tuhan. Hubungan yang manis dengan Tuhan menghadirkan sabat dalam kita.

Bukan lagi sabat secara lahiriah seperti orang Israel dulu, ketika sabat mereka diam. Kalau kita mengikuti seperti Taurat dulu, pada hari sabat orang tidak bekerja. Pernahkah sekarang ini saudara dengar orang yang bekerja pada hari sabat ditangkap polisi? Pernahkah saudara dengar orang yang melanggar Taurat sekarang ini dirajam batu karena pasang api di hari sabat? Tidak pernahkan.  Makanya sekarang ini arti rohaninya.

Coba kalau ada orang yang kedapatan memungut kayu pada hari sabat lalu seluruh jemaat melontari batu, pasti seluruh jemaat ditangkap polisi dan gereja itu ditutup. Tidak ada praktek seperti itu. Padahal kalau menjalankan sabat seperti kata mereka itu, pasti akan banyak orang yang dirajam batu, banyak orang akan mati dirajam. Makanya bukan sabat seperti itu, jangan kita tertipu dengan mereka itu. Kalau zaman Taurat memang seperti itu, tetapi kalau sekarang coba laksanakan. Banyak yang melanggar hari sabat. Tetapi coba apakah ramai-ramai orang melontarinya dengan batu? Tidak ada, kalau ada pasti ditangkap polisi. Kita tidak bicara lagi soal harinya tetapi suasana perhentian itu harus ada dalam diri kita.

Jadi alasan pertama kita akomodir atau kita tampung dalam diri kita, alasan kedua kita tampung dalam diri kita, alasan ketiga juga kita meteraikan hubungan indah dengan Tuhan.

4.      Keluaran 35:1-3
35:1 Lalu Musa menyuruh berkumpul segenap jemaah Israel dan berkata kepada mereka: "Inilah firman yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan.
35:2 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, hari perhentian penuh bagi TUHAN; setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, haruslah dihukum mati.
35:3 Janganlah kamu memasang api di mana pun dalam tempat kediamanmu pada hari Sabat."

Coba periksa pada orang yang ngotot soal sabat itu, apa tidak bakar jagung dia pada hari sabat, apakah dia tidak rebus telur ayam? Itu perhentian kudus, jadi kesimpulannya sabat dalam diri kita, dalam hati kita. Kita warnai, kita jiwai bahwa itu sesuatu yang kudus. Kalau bicara kudus, itu Allah Bapa. Bicara perhentian itu Roh Kudus. Di mana Anak Allah? Anak Allah itu kena sengsara karena pelanggaran kita menanggung hukuman, salib Joljuta.

Jadi dikunci dengan alasan keempat, langsung dikedepankan Trinitas Allah, Allah Bapa, Anak Allah dan Roh Kudus. Sehingga kita lihat hasilnya gereja Tuhan. Bapa bagaikan matahari menjadi selubung gereja. Roh Kudus bagaikan 12 bintang menjadi mahkota di kepalanya. Coba kalau di militer, jenderal yang paling banyak bintangnya adalah jenderal besar, ada 5 bintang. Tetapi kita nanti punya 12 bintang. Dari jauh sudah kelihatan sebab di kepala ada 12 bintang. Bulan ada di bawah kaki, bulan itu menunjuk Anak Allah.

Jadi alasan persoalan sabat itu dikunci dengan persekutuan dengan Trinitas Allah. Kasih Allah itu menyelubungi kita, itu matahari. Korban Kristus menjadi dasar tumpuan kita, itulah bulan. Dan 12 bintang di kepala, itu menunjukan pelayanan hamba-hamba Tuhan di dalam urapan Roh Kudus lewat 12 rasul hujan akhir. Kita tidak harus mengimpikan personilnya akan datang di sini pada tiap-tiap sidang, bukan demikian.

Mari kita kembali memperhatikan supaya kita gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini masuk dalam pesta pertama sampai ketujuh. Untuk menjalani pesta-pesta ini, lebih dahulu Tuhan tawarkan dan berikan perhentian dalam diri kita. Sehingga ketika kita menjalankan tidak ada sandungan dalam hati kita karena kita sudah penuh dengan roh perhentian.

Pesta pertama adalah Paskah. Kembali kepada 4 alasan sabat tadi, itu dipertajam di Paskah ini. Pesta Tuhan atau pesta Paskah ini adalah sarana yang Tuhan berikan kepada kita untuk adanya pemisahan antara umat Tuhan dengan dunia, antara umat Tuhan dengan orang dunia. Kalau 4 asalan tadi kita belum jiwai, nanti merayakan Paskah hanya sifat lahiriah. Banyak yang merayakan pesta Paskah itu hanya diisi dengan lahiriah yang tidak ada dalam Firman. Makanya Matius 28:20 dikatakan “ajarkanlah mereka seperti apa yang Aku perintahkan kepada kamu”.

Di dalam gereja jangan diajarkan dan dilakukan yang tidak diperintah oleh Tuhan. Dalam perayaan Paskah mana ada perintah Tuhan untuk main voli, bola kaki, main catur, main dam, main remi? Apakah ada? Kalau ada, berarti kita yang salah. Tetapi tidak ada. Inilah kesalahan yang tanpa disadari justru menjauhkan gereja dari Tuhan, menjauhkan dari rencana Allah.

Matius 28:20
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Yang diperintahkan itu yang diajar, yang diajar itu yang dipraktekkan. Kadang kita tanpa sadar, ketika ditunjuk bahwa itu salah kita malah ngotot dan ngamuk.

Saya mau tanya apakah ada perintah dalam Alkitab untuk percik bayi dan untuk sidi? Tidak ada! Kenapa diperbuat yang bukan perintah Tuhan. Tetapi begitu diberitahu kepada yang berbuat untuk menolong mereka, malah marah-marah.

Termasuk saya dulu, pawai obor Paskah keliling kampung. Kemudian besoknya mulai tanding bola kaki dan sebagainya. Sampai pernah waktu Paskah itu tante saya meninggal dan anaknya tidak peduli hanya sibuk main voli. Kemudian datang om saya, dia ambil bola voli itu dan dilempar ke mukanya. Anak yang main voli ini perempuan, mamanya meninggal. Omnya cari, tunggu-tunggu mana anaknya padahal hanya main voli. Datang omnya, ambil bola voli itu dan dihantam ke muka anak itu. Untuk hanya dilempar dengan boli voli, bagaimana kalau dipukul dengan tangannya karena omnya itu tinggi besar.

Paskah ini pesta Tuhan yang memisahkan kita umat Tuhan dari dunia. Memisahkan kita dari gelap kepada terang yang ajaib. Sekaligus kita dibawa pada kehidupan, keluar dari suasana kematian. Paskah itu untuk menerima kelepasan dari perbudakan. Apakah ini sudah kita hayati? Karena itu pembuka jalan bagi kita gereja Tuhan atau bagaikan pintu gerbang bagi manusia yang menerima Yesus mejadi warga kerajaan Allah dan menjadi keluarga Allah. Tidak ada yang bisa merekrut kita dari gelap kepada terang kalau bukan karena Paskah, karena korban Kristus.

Kalau kita sekarang sudah direkrut oleh karya Paskah, karena Korban Kristus kemudian kita lepaskan lalu kembali kepada yang bukan Paskah, bodoh sekali orang itu! Tidak ada yang dapat melepaskan kita dari perbudakan selain Paskah. Tidak ada kehidupan tanpa Paskah, tidak ada kita menerima terang tanpa Paskah, tidak ada perlindungan tanpa Paskah.

Ketika Israel melaksanakan Paskah, seluruh anak sulung Mesir baik manusia maupun binatang mati! Tetapi anak sulung Tuhan yaitu bangsa Israel, keluar dari Mesir. Paskah ini bagi dunia kebinasaan, kemudian bagi anak Tuhan adalah perlindungan. Kenapa kita harus meninggalkan Domba Paskah (Yesus Kristus).

Ini dulu yang kita bicarakan. Nanti kita akan lebih jauh lagi bahwa ada domba Paskah yang kita miliki. Kalau dulu Israel, satu keluarga satu domba Paskah. Kita sekarang keluarga Allah secara global hanya satu domba Paskah itulah Yesus.
I Korintus 5:6-7
5:6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.

Israel dulu memberikan bayangan, ini wujudnya. Israel dulu hanya ibadah bayangan, tiap saatu keluarga menyembelih seekor domba Paskah untuk dimakan oleh satu keluarga. Kemudian untuk kita ada satu domba Paskah itulah Kristus, disebut telah tersembelih. Jika kita tidak menghargai atau melepaskan diri dari domba Paskah yang sebenarnya sudah tersembelih itu, maka itu suatu pengkhianatan luar biasa, orang tersebut mengkhianati Yesus.

Makanya dalam Wahyu, orang-orang seperti itulah yang ketakutan ketika Yesus datang. Ketika Domba Paskah yang sudah disembelih itu muncul, mereka ketakutan. Sekarang silahkan makan enak, di atas meja banyak sajian, ke mana-mana dia merasa enak. Tetapi tunggu kalau Anak Domba itu menyatakan diri, apakah dia tidak ketakutan. Semua tingkat masyarakat, raja sampai hamba semua ketakutan. Maka jangan saudara berpikir untuk meninggalkan kalau saudara tidak ketakutan. Ketakutan itu tidak akan menolong dia tetapi ketakutan itu justru akan membawa dia pada penghukuman yang abadi dari Tuhan/ Anak Domba Allah).

Makanya jangan kita entengkan Paskah. Jangan juga kita merayakan secara lahiriah. Tuhan tidak mengajar kita seperti itu. Kita harus merayakan dimulai dengan perhentian.

Ketika Israel keluar dari Mesir, anak sulung Mesir binasa. Tetapi Israel anak sulungnya Tuhan selamat. Kita juga mau dibawa pada tingkat ini.
Yakobus 1:16-18
1:16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Nanti kita akan sampai pada pesta timang-timangan. Sebab pesta timang-timangan adalah pesta mengunjuk-unjuk anak-anak sulung. Tugas gembala untuk menimang-nimang sidang jemaat di hadapan Tuhan. Itulah pesta yang ketiga. Kita ini diciptakan dan dijadikan oleh Firman kebenaran supaya pada tingkat tertentu kita menjadi anak sulung. Jadi kalau mau pada tingkat tertentu menjadi anak sulung diantara semua ciptaanNya, terimalah Firman kebenaran, jangan ditolak. Firman kebenaran dalam bentuk manusia itulah Yesus. Firman kebenaran dalam bentuk tulisan itulah:
II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Yesus katakan “kamu menyelidik kitab suci, kamu tidak tahu bahwa kitab suci bersaksi tentang Aku. Kamu membaca kitab Musa, kamu tidak tahu Musa bersaksi tentang Aku”. Dia Anak Domba yang sudah tersembelih tetapi dia akan kembali pada kali yang kedua. Bagi orang yang menolak dia,. mereka akan ketakutan, sengsara, mengerikan kehidupan itu. Makanya jangan ada pemikiran untuk meninggalkan Yesus.

Akhir zaman ini hati-hati, banyak propaganda-propaganda yang membuat kita menanggalkan persekutuanmu dengan Tuhan. Padahal alasan ketiga tadi kenapa sabat harus dilakukan adalah supaya kita ada hubungan yang indah dengan Tuhan.

Kita pehatikan, di penghujung akhir zaman ini kita bukan cuma dijadikan warga, tidak hanya sampai pada tingkat anak sulung, tetapi dijadikan Mempelai. Yesus juga adalah Anak sulung Allah.
Kolose 1:15
1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,

Kita akan diangkat oleh Firman kebenaran menjadi anak sulung, setara dengan Dia.
Yakobus 1:18
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Adanya Paskah membuka peluang untuk kita bisa mencapai tingkat tertentu ini. Tanpa Domba Paskah kita tidak bakal sama dengan Yesus ciptaan yang sulung ini. Olehnya gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini, mari kita lebih memantapkan pandangan kita. Mulai dari menaruh pikiran perasaan kita pada perkara langit, perkara yang rohani. Setelah itu baru bumi, itulah yang di bawah. Contohnya tadi adalah Abraham.

Kalau mau binasa, mau dihancurkan oleh Tuhan, dahulukanlah yang bumi baru langit, itu jelas sudah membalik dan menjungkirkan rencana Allah. Seperti sore ini, ada beberapa karena hujan sudah tidak bisa datang. Maaf yah, saya juga sama dengan saudara. Dalam soal ini kita sama-sama masih manusia darah daging. Tetapi saya ingat masa laluku, kalau hanya hujan seperti ini, saya terobos pergi ibadah. Sampai mungkin bahasa saya sudah hiperbola, biar hujan peluru, saya masih mau pergi gereja. Sekarang belum hujan batu sudah terkendala datang ibadah. Kemudian kalau bersin-bersin sedikit dia berkata “Tuhan tahu”. Memang Tuhan tahu bahwa kamu tidak punya pergumulan! Tidak ada niat yang sungguh-sungguh untuk melekat dengan pribadi Tuhan.

Kalau tadi ada alasan ketiga yaitu kita melekat pada pribadi Tuhan, otomatis Tuhan akan melindungi dan memelihara kita. Jangan kita ragu akan Firman, Tuhan tidak membohongi kita, Tuhan tidak mendustai kita.
Mazmur 91:14
91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

Kalau kita mengenal namaNya, berarti mengenal dan melakukan Firman maka Tuhan meluputkan kita dari ancaman dan Tuhan membentengi kita. Ini yang harus kita kejar dan kita lakoni hari-hari terakhir ini karena di depan ini ada bencana yang mengerikan. Siapa yang bisa meluputkan dan membentengi kita? Hanya Domba Paskah, hanya Yesus.

Coba bagaimana ketika Domba Paskah itu datang? Mengerikan!
Wahyu 6:15
6:15 Dan 1raja-raja di bumi dan 2pembesar-pembesar serta 3perwira-perwira, dan 4orang-orang kaya serta 5orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.

Semua tingkat sosial masyarakat, tidak ada satupun yang luput di sini. Ini adalah orang-orang yang mengabaikan karya domba Paskah itu.

Wahyu 6:16
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."

Anak Domba yang tersembelih itu untuk keselamatan umat manusia tidak dihargai, sekarang Dia akan datang pada kali yang kedua dengan murka yang besar. Makanya mulai dari Paskah, itu pembukan jalan bagi kita untuk menuju pada pesta-pesta lanjut. Oleh Domba Paskah maka rahasia Firman dibukakan.

Dalam Wahyu pasal 5 tiga kali disebut Anak Domba itu tersembelih.
Wahyu 5:6,9,12
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:12 katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"

Masa sampai hati kita meremehkan Korban Kristus hanya karena hujan, hanya karena pilek sedikit. Satu saat Dia akan murka, kalau sekarang ini Domba Paskah itu kita permainkan.
Galatia 6:9
6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.

Sebelum masuk pada pesta pertama, Tuhan lebih dahulu ingin menunjukkan pada kita apa niat suciNya. Supaya apa yang Tuhan alami, apa yang ada di dalam pikiranNya, ada dalam hatiNya,  bagaimana perasaanNya, Dia ingin kita juga alami. Dia alami perhentian, Tuhan ingin kita juga alami perhentian. Tuhan ingin kita punya hubungan mesra dengan kita, Dia ingin kita juga punya hubungan yang mesra dengan Tuhan. Karena Tuhan bebas dan kita diciptakan menurut peta dan teladan Allah, maka Tuhan ingin kita juga bebas dari belenggu. Tuhan ingin apa yang ada pada diriNya supaya kita juga miliki seperti yang Dia memiliki. Untuk mencapai ini maka Tuhan tunjuk mulai dari Paskah.

Paskah itu kena pada bulan Abib. Bulan Abib itu sebenarnya bulan ketujuh dalam kalender pertanian. Tetapi itu diambil oleh Tuhan menjadi kepala dari segala bulan. Jadi setelah ada Paskah, berubah penanggalan. Israel mengenal dua kalender, kalender pertanian dan kalender Bait Suci. Kalau kalender pertanian, bulan Abib itu kena bulan tujuh. Jadi waktu bangsa Israel keluar dari Mesir adalah bulan tujuh kalau kalender pertanian. Tetapi itu diangkat oleh Tuhan menjadi kepala dari segala bulan. Itulah bulan pertama dari saat itu.
Keluaran 13:4
13:4 Hari ini kamu keluar, dalam bulan Abib.

Bulan Abib itu bulan ketujuh. Kemudian bulan ketujuh itu diangkat oleh Tuhan menjadi bulan pertama dikaitkan dengan Paskah. Arti kata Abib adalah sebulir gandum atau bulir gandum. Saudara lihat, kalau ada bulir gandum, itu mengandung makna ada pemeliharaan Tuhan.

Kita gereja Tuhan yang hidup akhir zaman, jika saudara menghayati Paskah, di mana kita dipindah dari gelap kepada terang, dipindah dari kematian kepada kehidupan, dipindah dari perbudakan kepada kemerdekaan, dipindah dari ancaman kepada perlindungan, sekaligus ada bulir gandum, ada pemeliharaan Tuhan. Itu tujuan Tuhan. Bukan hanya domba Paskah kemudian kita tidak melihat makna dari Abib. Ayo kita gereja Tuhan lihat. Makanya jangan tinggalkan Anak Domba Allah (Yesus).

Tanggal berapa diambil domba itu? Tanggal 10. Disimpan 4 hari berarti tanggal 14 dia disembelih pada petang hari. Mengapa harus tanggal 14 domba itu disembelih? Jika kita perhatikan doa puasa Daniel pada bulan Abib, tanggal 3 dia mulai. 7 hari kemudian jika dihubungkan dengan Domba Paskah yaitu Yesus, itu waktunya domba dipilih. Kemudian 7 hari kemudian Yesus bangkit dari kubur. 7 hari kemudian Yesus menampakkan diri untuk kedua kali kepada murid-muridNya, lengkap sudah ada Tomas.

Saudara perhatikan, puasa Daniel ini dihubungkan dengan Tuhan berkata “Aku datang kepadamu untuk memberitahu apa-apa yang akan terjadi pada akhir zaman”. Jadi untuk mengetahui apa yang akan terjadi akhir zaman ini jangan kita entengkan domba Paskah. Tetapi kalau kita bersekutu dengan Domba Paskah maka pasti kita akan tahu apa yang akan terjadi ke depan, Tuhan pasti menyatakan kepadamu.

Sudah terlanjur kita ke sana, bukan disengaja tetapi ada maunya Tuhan. Perhatikan supaya kita memahami ini.
Daniel 10:2-3
10:2 Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh:
10:3 makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh.

Tiga minggu penuh, berarti 21 hari dia berkabung. Puasa dalam terjemahan aslinya adalah nistia atau nistio artinya pantang. Pantang makan makanan yang sedap.

Daniel 10:4-5
10:4 Pada hari kedua puluh empat bulan pertama, ketika aku ada di tepi sungai besar, yakni sungai Tigris,
10:5 kuangkat mukaku, lalu kulihat, tampak seorang yang berpakaian kain lenan dan berikat pinggang emas dari ufas.

Tanggal 24 bulan pertama, datang utusan Tuhan. Apa yang dia katakan?
Daniel 10:14
10:14 Lalu aku datang untuk membuat engkau mengerti apa yang akan terjadi pada bangsamu pada hari-hari yang terakhir; sebab penglihatan ini juga mengenai hari-hari itu."
Bukan hanya pada waktu puasa, coba kita baca pasal 8.
Daniel 8:17-19
8:17 Lalu datanglah ia ke tempat aku berdiri, dan ketika ia datang, terkejutlah aku dan jatuh tertelungkup, lalu ia berkata kepadaku: "Pahamilah, anak manusia, bahwa penglihatan itu mengenai akhir masa!"
8:18 Sementara ia berbicara dengan aku, jatuh pingsanlah aku tertelungkup ke tanah; tetapi ia menyentuh aku dan membuat aku berdiri kembali.
8:19 Lalu berkatalah ia: "Kuberitahukan kepadamu apa yang akan terjadi pada akhir murka ini, sebab hal itu mengenai akhir zaman.

Ini persoalan akhir zaman yaitu bicara tentang murka.

Pada tanggal 24 bulan satu, berarti bulan abib. Disebutkan mulai tanggal 3 dia sudah mulai berkabung. Jika kita hubungkan dengan Yesus Domba Paskah, tanggal 3 dia berkabung sampai tanggal 10 Domba disisihkan. Lanjut 7 hari kemudian Yesus disalib dan bangkit. Lanjut 7 hari lagi berarti Yesus menampakkan diri kepada 11 murid termasuk Tomas. Ini semua hubungannya tentang akhir zaman. Termasuk dikunci dengan penampakkan Yesus pada 11 murid. Berarti ini ada hubungannya dengan pelayanan kami hari-hari terakhir ini sebagai hamba Tuhan. Kami harus mantap dan mengerti tentang Paskah ini.

Saya dalam nama Tuhan Yesus mohon kemurahan Tuhan. Berkenanlah kiranya Tuhan mengungkapkan karena kami melihat murka Allah di depan ini mengerikan. Kalau kita tidak mengerti seleraNya, tidak mengerti rencana Tuhan kemudian kena murka, itu bodoh sekali. Olehnya di tengah-tengah gereja Tuhan, lewat Domba Paskah yang tersembelih itu Tuhan membuka rahasia Firman supaya kita mengerti apa rencana Tuhan bagi kita gereja Tuhan akhir zaman dan untuk menangkal murka Allah itu.

Lukas 21:34
21:34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.

Pesta pora sekarang nampak sekali, bahkan dalam gereja Tuhan sudah dihiasi dengan pesta pora.

Lukas 21:35-36
21:35 Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.
21:36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."

Kita melihat bentuk perkabungan dari Daniel. Daniel pantang makan makanan yang enak. Itulah yang orang bilang puasa Daniel. Daniel ini berpantang 21 hari. Dia merindukan jawabannya datang. Begitu genap 21 hari, jawaban datang. Memang setelah dia niat, baru awal dia pantang. Tuhan sudah kirim jawaban tetapi dihadang oleh raja Persia, dihalangi oleh iblis. Jawaban sudah Tuhan kirim tetapi tidak sampai kepada Daniel karena ada yang menghadang. Kemudian Mikhael datang membantu memerangi yang menghalangi baru jawaban itu tembus kepada Daniel.

Jadi sebenarnya setiap niat yang rohani kita sampaikan kepada Tuhan, Tuhan sudah jawab cuma belum sampai pada kita karena ada yang menghalang-halangi itulah penguasa di angkasa. Makanya perlu kita bersekutu dengan Mikhael, panglima perang, itu gambaran Yesus sebagai panglima.

Daniel pasal 10 ini, pasal 8 dan pasal 9 ini luar biasa. Kita yang hidup akhir zaman ini mari kita memperhatikan mulai dari sabat. Apa alasan-alasan sabat itu. Apakah kita bisa menerapkan pada diri kita.

Ø  Alasan pertama “karena Aku yang menciptakan langit dan bumi 6 hari lamanya dan hari ketujuh Aku beristirahat”.
Ø  Alasan kedua “karena Aku telah membebaskan kamu dari Mesir”
Ø  Alasan ketiga supaya ada kenang-kenangan, kamu selalu ada diingatkan supaya selalu ada persekutuan dengan Dia.
Ø  Alasan keempat kita merayakan sabat di dalam kekudusan artinya Tuhan menginginkan ada kekudusan dalam diri kita.

Setelah itu baru masuk pesta Paskah, pesta kedua roti fatir, yang ketiga pesta timang-timangan, yang keempat pesta Pentakosta, yang kelimat pesta bunyi nafiri, yang keenam pesta grafirat, yang ketujuh pesta pondok daun-daunan. Rencana Tuhan ini kita nikmati dari langkah pertama sampai langkah terakhir. Itulah kerinduan hati Tuhan kepada kita umatNya.

Olehnya hargailah domba Paskah. Jangan kita remehkan. Jangan kita berpikir “saya tinggalkan saja Yesus. Sebab akan hancur kehidupan itu. Sekarang memang enak, tetapi tunggu saja. Ketika Anak Domba itu muncul di angkasa baru dia tahu ternyata dia salah pilih!

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar