20180916

Kebaktian Umum, Minggu 16 September 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 6:12-17
6:12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
6:14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
6:15 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

Jika kita membaca ayat ini dan dihubungkan dengan tema yang disampaikan di Malang, berarti apa yang kami dengar di Malang adalah spesial bagaimana gereja di bangun. Dan kita mendengar di sini bagaimana dunia yang akan mendapat pembalasan dari Tuhan. Jika kita tidak dibangun oleh pekerjaan Firman, Roh dan Kasih Tuhan maka orang itu akan senasib dengan orang dunia.

Di sini diceritakan betapa mengerikan jika Allah yang membalas. Mengapa Tuhan sampai membalas begitu rupa? Ini suatu pembalasan yang tidak ada ampun sama sekali. Kita sudah mendengar jika Tuhan membalas seperti dalam Yehezkiel pasal 7 dan pasal 21, baru mendengar derap langkah orang yang dipakai untuk membalas dan bagaimana gemuruh langit dan bumi ini, orang sudah terkencing-kencing ketakutan.
Yehezkiel 7:17; 21:7
7:17 Semua tangan terkulai dan semua orang terkencing ketakutan.
21:7 Dan kalau mereka bertanya kepadamu: Mengapa engkau mengeluh? jawablah: Karena suatu berita! Kalau berita itu sudah tersiar, setiap hati akan menjadi tawar dan semua tangan menjadi lemah lesu, segala semangat menghilang dan semua orang terkencing ketakutan. Sungguh, pasti datang dan terjadi! demikianlah firman Tuhan ALLAH."

Apa yang dicatat dalam Alkitab pasti terjadi. Kenapa terjadi seperti ini? Ini dikhususkan oleh Tuhan kepada yang pertama orang yang tidak menerima lawatan Tuhan. Yang kedua kepada orang yang tidak setia alias tidak taat kepada Firman. Sudah menerima tetapi tidak setia dan tidak taat akan Firman. Akhirnya dia senasib dengan orang yang tidak menerima atau menolak uluran tangan Tuhan.
2 Tesalonika 1:8
1:8 dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.

Ini disampaikan untuk kita agar kita taat dan setia. Sebab jika ketaatan kita sudah sempurna sebagaimana zaman Nuh dulu, maka bumi akan dihukum. Dalam Ibrani 11:7 dikatakan yang menghukum bumi adalah Nuh.
Ibrani 11:7
11:7 Karena iman, maka Nuh -- dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan -- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.

Sebenarnya Tuhan yang menghukum, tetapi ditampilkan nama Nuh. Bumi akan dihukum oleh Tuhan, siapa pelakukanya? Kita umat Tuhan sekarang sedang dipersiapkan oleh Tuhan, bukan hanya sampai pada status mempelai, memang itu tujuan puncaknya Tuhan. Tetapi di sisi lain Tuhan berikan wewenang kepada kita, diberi wibawa kepada kita untuk menghukum dunia jika ketaatan kita sudah sempurna
II Korintus 10:6
10:6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.

Dunia yang durhaka, manusia yang durhaka sudah siap dihukum jika ketaatan kita sudah sempurna. Kesempurnaan itulah yang disebut Mempelai Wanita yang sekarang ini kita dengar Kabar Mempelai. Kabar Mempelai ini bagaikan suara tengah malam yang bersuara “tengok mempelai laki-laki datang”. Kabar ini yang memperkenalkan pada gereja Tuhan bahwa Mempelai Laki-laki akan datang. Suara itu dalam bentuk Kabar Mempelai untuk mempersiapkan saudara dan saya. Olehnya telinga saudara dan saya harus dipasang untuk mendengar suara ini. Mata kita harus kita buka untuk melihat Mempelai datang. Lewat Kabar ini kita diperkenalkan sosok Mempelai Laki-laki Sorga dan kita diperkenalkan suara itu lewat kabar ini.

Jangan sampai seperti yang dicatat dalam kitab Yehezkiel tadi. Sampai orang terkencing-kencing ketakutan. Ini dikhususkan kepada orang yang durhaka, yaitu orang yang tidak menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kemudian ditujukan kepada orang yang tidak taat dan tidak setia. Sudah menerima Injil tetapi mereka tidak taat kepada Injil, akhirnya dia ikut kena hukuman.

Amsal mengatakan “Aku telah bersuara memanggil kamu tetapi kamu tidak mendengarkan”. Jadi ketika nanti bencana menimpa dunia ini baru mereka kalang kabut dan Tuhan di sorga menertawakan. Bayangkan, sampai Tuhan menertawakan orang yang ada dalam penderitaan. Coba kalau saudara yang menderita lalu orang tertawakan saudara, bagaimana perasaanmu. Orang di sekitar kita akan mengatakan “mengapa orang menderita malah kau tertawai”. Sorga akan berlaku seperti itu. Mengapa Tuhan harus menertawakan manusia yang durhaka itu? Mereka termasuk orang Kristen yang tidak taat terhadap Injil, akhirnya Tuhan menertawakan karena selama imi suara kasih Tuhan diabaikan, uluran tangan Tuhan tidak dihargai dan diremehkan. Mereka tidak peduli. Pikirnya dunia ini punyanya, termasuk anak muda mengobral kemudaannya dan orang tua juga mengobral keinginan dagingnya, dia tidak tahu dunia ini satu saat akan dihukum oleh Tuhan dan Tuhan tertawa di sorga.
Amsal 1:26-28
1:26 maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu,
1:27 apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu.
1:28 Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku.

Mengapa mereka tahu alamat berseru? Karena selama ini mereka sudah dengar, mereka sudah menerima injil. Mereka tahu alamat berseru kepada Tuhan tetapi Tuhan tidak akan menjawab.

Amsal 1:29
1:29 Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN,

Golongan yang akan diterjang Tuhan ini tidak pilih orang bodoh, orang miskin, orang sederhana, tidak. Ada tujuh golongan dari seluruh tingkat sosial manusia yang akan diterjang oleh Tuhan nanti. Itulah yang disebut dalam Wahyu 6:15.
Wahyu 6:15
6:15 Dan 1raja-raja di bumi dan 2pembesar-pembesar serta 3perwira-perwira, dan 4orang-orang kaya serta 5orang-orang berkuasa, dan semua 6budak serta 7orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.

Semuanya kena, tidak ada yang bisa berkata “saya raja jadi saya bebas” atau “saya pembesar jadi saya bebas” atau “saya budak kasihani saya”. Semua dihantam oleh badai kesusahan yang besar. Karena dimulai dengan gempa bumi yang paling dahsyat.

Mengapa hukuman pembalasan Tuhan itu lewat gempa bumi? Bukankah saudara ingat bahwa ketika Yesus disalib di Golgota ada gempa bumi. Sebelum gempa bumi terjadi, lebih dahulu pintu tirai koyak. Jadi dengan adanya gempa bumi ketika Yesus menghembuskan nafas di Golgota dalam pekerjaan penebusanNya bagi manusia, sekaligus membuka jalan baru. Tadinya hanya imam besar yang boleh masuk di ruangan maha kudus, sekarang dibuka kesempatan kepada siapa saja untuk bisa sampai di ruangan maha kudus, menjadi Mempelai wanita Tuhan.
Matius 27:51
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

Itu terjadi saat Yesus disalib, ketika menyerahkan nyawaNya. Itu kematianNya, kebangkitanNya juga disertai gempa bumi. Jadi saudara lihat proses penyelamatan Tuhan untuk kita manusia selalu disertai dengan gempa bumi.
Matius 28:1-2
28:1 Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu.
28:2 Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya.

Dengan adanya gempa bumi, itu pembalasan Tuhan kepada manusia durhaka, karena mereka tidak mau peduli dan tidak mau tahu. Apalagi kita yang sudah menjadi umat Tuhan kemudian berpura-pura tidak tahu, berperilaku sesuka hati, bawa diri anak muda mengobral diri di dunia. Orang tua bawa diri bagaikan barang murahan di dunia ini! Akhirnya Tuhan balas dengan gempa bumi yang dahsyat.

Firman Tuhan sebutkan sampai Tuhan menggulung langit itu seperti menggulung kitab, itu nubuatan nabi Yesaya. Juga dikaitkan seperti pohon ara berguguran. Itu juga dinubuatrkan oleh nabi Yesaya. Itu yang dicatat dalam Wahyu 6:15 tadi.

Langit digulung seperti gulungan kitab. Kenapa disebut seperti gulungan kitab? Itu mengingatkan tidak ada lagi pemberitaan Firman, sudah berakhir! Oleh sebab itu tengok Mempelai Laki-laki. Dengarlah Kabar Mempelai yang memperkenalkan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Dalam berita Kabar Mempelai kita dipertemukan dengan satu sosok manusia yang telah berkorban bagi kita, itulah Yesus Putera Allah yang tungal. Makanya jangan cela Kabar Mempelai, jangan tinggalkan Kabar Mempelai, jangan coba anda melangkah keluar dari Kabar Mempelai. Jangan tunggu Tuhan gulung. Jika kitab digulung berarti II Timotius 3:16 fungsinya sudah berakhir. Isi dari kitab itu yang banyak ditolak orang.
1.      II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang 1bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Tulisan yang dinafasi oleh Tuhan manfaatnya untuk mengajar. Satu saat langit akan digulung seperti menggulung kitab. Saya terperanjat membaca ayat ini. Saya takut kalau kehidupanku melawan Firman pengajaran. Sebab tujuan firman pengajaran supaya kita sama dengan Yesus, Dia Mempelai Laki-laki dan kita Mempelai WanitaNya, berarti kita setara, sederajat dengan Yesus.

Kitab yang diilhami oleh Tuhan itu jangan tunggu digulung oleh Tuhan, artinya sudah tidak diberitakan lagi. Jangan sampai kesempatan untuk saudara menjadi Mempelai sudah lewat.
II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Sebenarnya sidang jemaat, kita dilawati Tuhan dari hari ke hari tetapi kita abaikan, kita remehkan. Ingat, saudara akan menderita kelak bila saudara remehkan. Ketika Tuhan murka baru kaget, baru mau cari tetapi sudah tidak ada.

Firman pengajaran bertujuan untuk menyucikan, supaya menjadi sama dengan Dia.
Lukas 6:40
6:40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.

Anak Tuhan harus memposisikan diri sebagai murid, berarti harus selalu siap diajar. Siapa yang mengajar? Guru (Tuhan Yesus) Yang menerima kitab yang diilhami, maka akan sama seperti Yesus/ guru dalam arti sama suci dan sama kudus dengan Dia. Itu tujuan dari mengajar. Ini tujuan kitab itu, jangan tunggu sudah digulung.

Tadi dikatakan gempa akan datang. Kalau bicara gempa itu mengingatkan kematian dan kebangkitan Yesus. Tetapi ditolak oleh dunia, mungkin saudara berkata saya terima. Tetapi parah kalau saudara tidak setia, tidak taat, kelak sama dengan orang dunia yang akan mendapat pembalasan dari Tuhan. Perhatikan Firman Tuhan ini, jangan tunggu kitab itu digulung.
Yesaya 34:4-5
34:4 Segenap tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung seperti gulungan kitab, segala tentara mereka akan gugur seperti daun yang gugur dari pohon anggur, dan seperti gugurnya daun pohon ara.
34:5 Sebab pedang-Ku yang di langit sudah mengamuk, lihat, ia turun menghakimi Edom, bangsa yang Kukhususkan untuk ditumpas.

Edom adalah gambaran Kristen yang tidak menghargai hak sulung. Yang rohani dia tukar dengan dunia. Lebih banyak yang dunia dari pada yang rohani. Ini yang jangan sampai terjadi dalam diri kita sebab apa yang difirmankan akan digenapkan oleh Tuhan. Jangan kita ada dipihak yang akan dihukum, tetapi biarlah kita ada dipihak yang menghukum. Tidak ada tempat yang netral.

Gereja Tuhan sekarang ini bermain-main, sementara pembukaan Fiman Tuhan itu makin jelas dan nyata untuk mendorong kita masuk dalam perlindungan, masuk pada persekutuan kepala dan tubuh. Berarti mendorong kita masuk pada pernikahan yang rohani, Yesus sebagai kepala dan kita gereja adalah tubuh yang sempurna. Bukan gereja asal-asalan atau gereja sesuka hati.

Masuk nikah jasmani saja kita bahagia, apalagi masuk nikah yang rohani dengan Kristus.

2.      II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, 2untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Kalau sekarang tidak mau ditunjuk kesalahan bahkan malah marah, tunggulah hukuman, pedang Tuhan akan mengamuk. Padahal pedang tadi tujuannya untuk memotong tali-tali dosa, memotong akar-akar dosa, tetapi sekarang malah mengamuk. Bukannya memotong dosa tetapi memotong manusia berdosa. Makanya kita harus terima kalau ditunjuk kesalahan, jangan marah, jangan pasang muka mengkal, jangan muka seperti kuda lihat jurang. Kita harus buka hati menerima.

Untuk apa kita ditunjuk kesalahan, supaya kita dipulihkan. Tuhan bermaksud suci kepada kita supaya kita dipulihkan kembali dari status terbuang kita diangkat menjadi anak dan dari anak ditingkatkan menjadi Mempelai.

Jadi kalau ditunjuk kesalahan itu berarti pemulihan sedang terjadi.
Ratapan 2:14
2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.

Jadi pemulihan itu identik dengan menunjuk kesalahan. Kalau ditunjuk kesalahan berarti pemulihan sedang berjalan, kita mau dibawa Tuhan ke Firdaus. 1000 tahun kita di bumi ini bagaikan Firdaus. Setelah itu ke langit dan bumi yang baru itulah Yerusalem Baru.

Pemulihan harus berjalan. Kalau pemulihan tidak berjalan berarti di dalam pemberitaan tidak ditunjuk kesalahan. Kalau ditunjuk kesalahan jangan ditolak, karena pemulihan sedang diarahkan kepada orang yang ditunjuk kesalahan itu. Siapa orang yang mengaku tidak ada kesalahan? Berarti pemulihan sudah berakhir, atau orang itu sendiri yang menggulung itu kitab. Seringkali kita tidak mau ditunjuk kesalahan, itu sama dengan kita yang mempercepat menggulung langit seperti menggulung kitab. Jadi kalau ada orang ditunjuk kesalahan kemudian dia tolak, itu berarti mempercepat menggulung langit seperti menggulung kitab, berarti mempercepat juga hukuman jatuh kepadanya. Ini jangan terjadi pada kita.

Jika saya renungkan kenapa pelayanan kita bisa sampai pada taraf ini dan Tuhan perlakukan kita seperti ini, terima kasih banyak Tuhan. Kita akan menggelar lagi KKR tahun depan, sebab animo dari hamba-hamba Tuhan se-Indonesia yang pernah hadir di sini, mereka propaganda kepada yang lain “kamu rugi kalau tidak ke Tentena, mereka merasa lain suasana KKR di Tentena”.

3.      II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk 3memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Jangan sampai ini sudah digulung. Mau memperbaiki kelakuan kita malah kita tepis, sering tidak setuju. Mau Tuhan perbaiki kelakukan supaya Tuhan diam dengan kita, tetapi kita tidak peduli. Untuk apa sebenarnya kelakuan diperbaiki? Tujuannya supaya Tuhan diam bersama dengan kita. Sebenarnya maksud kitab yang Tuhan ilhami itu yang satu saat akan digulung, tujuannya supaya Tuhan diam bersama kita.

Yeremia 7:3
7:3 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.

Tuhan mau diam bersama dengan kita, Dia punya kerinduan hati yang sangat mendalam, pribadi yang suci dan mulia mau diam bersama dengan kita. Tetapi harganya harus kita bayar, kita mau diperbaiki kelakuan kita. Sebagai isteri diperbaiki kelakuannya oleh Tuhan bagaimana isteri terhadap suami, bagaimana ibu terhadap anak-anaknya, bagaimana suami terhadap isteri, bagaimana anak terhadap bapa dan ibunya, bagaimana jemaat terhadap gembala. Itu semua diperbaiki supaya Tuhan diam bersama dengan kita, sama dengan kita dibangun menjadi Tabernakel, menjadi rumah Tuhan.

Yeremia 7:7
7:7 maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, dari dahulu kala sampai selama-lamanya.

Ini jangan tunggu digulung. Makanya Wahyu 6:13 sangat mengerikan.
Wahyu 6:13
6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.

Itulah pembalasan Tuhan kepada manusia yang tidak menghargai tulisan yang diilhami oleh Tuhan, tidak menghargai Alkitab. Padahal di dalam Alkitab itu menceritakan tentang Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Yohanes 5:39-40
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
5:40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.

Banyak yang menolak, tidak disetujui, sayang kalau seperti itu. Makanya ada suara Mempelai diperdengarkan. Apa tujuannya suara Kabar Mempelai? Untuk membangunkan gereja yang sedang tidur, itu hanya dengan Kabar Mempelai yaitu kabar yang menceritakan tentang status Yesus Mempelai Laki-laki sorga. Berarti hubungannya dengan kedatangan Yesus pada kali yang kedua.

Jangan sampai kita terlambat, jangan sampai kita yang sudah duluan justru tertinggal. Saya lihat minat dari orang luar negeri luar biasa. Mereka datang untuk mendengar Kabar Mempelai.

4.      II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk 4mendidik orang dalam kebenaran.

Setelah kita diajar kemudian di dalam pengajaran itu dinyatakan kesalahan dan kita diperbaiki kesalahan maka kita dididik dalam kebenaran bagaimana kita berperilaku sebagai anak Allah dan sebagai calon Mempelai wanita Tuhan. Kita dididik seperti itu.

Jangan tunggu seperti tujuh tingkat kehidupan manusia. Raja-raja ketakutan, pembesar-pembesar dunia ketakutan, perwira-perwira ketakutan, dll. Itu karena tidak ada dalam praktek Fiman.
Lukas 3:13-14
3:13 Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."
3:14 Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."

Berarti raja, pembesar, perwira, orang kaya, orang berkuasa, poin 1 sampai 5, cara kerjanya saling sikut menyikut. Untuk menjadi raja sampai rela membunuh orang lain. Contohnya Yotam, contoh kedua Abimelekh. Mereka membunuh saudara-saudaranya karena ambisi jadi raja. Jadi hubungan dengan raja adalah kehidupan yang sama sekali tidak mau tahu ada saingan. Kemudian hubungan sebagai pembesar, di mana-mana kita menemukan, kalau sudah jadi pembesar artinya sulit untuk mengecil, sulit untuk merendah.

Raja, pembesar, perwira, orang kaya dan orang berkuasa, warna geraknya di dunia sekarang ini maupun di dalam organisasi gereja, untuk mengejar kedudukan mereka tidak peduli dengan orang lain. Ini persaingan yang ketat sekali. Kita lihat kehidupan yang penuh persaingan itu saling menjelekkan, saling menjatuhkan, saling balas membalas. Jadi karakter ini yang harus dihancurkan oleh Tuhan, sebelum Tuhan memusnahkan secara nyata. Jangan sampai saudara kena hukuman yang mengerikan ini.

Orang kaya banyak yang digulung usahanya karena ada persaingan. Tetapi kita yang ada di dalam Tuhan, status apapun yang kita miliki jika kita selalu merendah di hadapan Tuhan tidak ada tangan setan yang bisa menggusur saudara. Tidak ada tangan yang bisa menggusur saudara jika saudara datang merendah kepada Tuhan. Tidak usah lagi bicara budak atau orang merdeka.

Kita lihat ambisi orang yang mau jadi raja seperti Yotam yang membunuh saudara-saudaranya. Abimelekh membunuh 70 saudara-saudaranya di bawah satu batu. Itu karena ambisi. Tuhan tidak larang jika kita jadi kaya. Abraham kaya, Salomo kaya, Yusuf kaya, Ishak kaya, Yakub kaya, mereka ada di sorga. Bukan karena miskin sehingga mereka di sorga dan yang kaya masuk neraka seperti dalam perumpamaan tentang Lazarus dan orang kaya. Tetapi mereka masuk neraka karena tidak ada praktek kasih, sikut menyikut, sudut menyudut dan dendam mendendam satu dengan yang lain. Tentang kaya, Firman Tuhan berkata:
I Timotius 6:9
6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

Ini ingin, ini bukan kebutuhan. Kebutuhan beda dengan keinginan.

I Timotius 6:10
6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Hidup akhir zaman ini tidak tanggung-tanggung apa yang dilakukan oleh manusia.

Wahyu 6:12
6:12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.

Gempa bumi yang dahsyat ini sampai pulau-pulau ada yang hilang dan ada yang bergeser tempatnya.
Wahyu 16:20
16:20 Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung.

Wahyu 6:13
6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.

Yang disebutkan dalam Wahyu 6:12-13 ini sudah dinubuatkan oleh nabi Yesaya. Apa yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya, diperlihatkan lagi kepada rasul Yohanes di pulau Patmos. Jadi 700 tahun sebelumnya sudah dinubuatkan oleh nabi Yesaya dan diperlihatkan lagi oleh Tuhan 700 tahun kemudian kepada rasul Yohanes. Yang satu nabi, yang satu rasul bersuara dipakai oleh Tuhan untuk menubuatkan nasib dunia ini. Tidak akan meleset sebab dua saksi sudah kuat.

Mau ke mana gereja Tuhan sekarang ini dibawa. Apakah kita hanya sulap ibadah sebagai hiburan, sehingga dunia dimasukan dalam gereja! Ibadah bukan lagi ibadah yang sesuai selera Tuhan. Mau ke mana gereja dibawa, ini tanggung jawab kita gembala-gembala. Tidak enteng, tidak ringan pekerjaan kami hamba-hamba Tuhan. Jemaat mau digiring untuk dihukum atau dibawa supaya setakhta dengan Yesus. Kalau gembala salah maka akan berimbas kepada jemaat.

Dalam khotbaNya di atas bukit Yesus katakan bahwa Tuhan menerbitkan matahari baik kepada orang jahat maupun bagi orang baik, itu karena kasih. Jadi matahari itu gambaran kasih dan kebenaran Allah. Dalam Wahyu 6:12 dikatakan matahari sudah seperti kain rambut atau kain kabung, artinya kasih Allah sudah ditarik, manusia mau ke mana, yang ada tinggal perkabungan, yang ada tinggal ratapan.

Kemudian bulan yang penuh itu sudah menjadi darah. Kita menengadah ke langit melihat bulan purnama sudah seperti darah. Mengingatkan kita gambaran Tuhan Yesus yang berkorban di Golgota meneteskan darah sampai tetesan darah terakhir. Tidak ada pekerjaan penebusan karena manusia tidak menghargai penebusan Kristus.

Bintang berguguran berarti tidak ada lagi yang menuntun kita bertemu Yesus. Siapa yang menghentar orang majus bertemu Yesus? Itulah bintang. Mereka pergi ke Yerusalem bukan karena tersesat tetapi untuk bersama dengan Firman yang tertulis untuk membawa mereka kepada bayi Yesus. Tetapi kalau bintang sudah berguguran berarti tidak ada lagi yang akan menuntun manusia untuk bertemu Yesus, hamba Tuhan sudah berhenti pelayanannya.

Siapa lagi yang membawa kita kepada Yesus, kasih Allah berakhir, pekerjaan penebusan berakhir, pekerjaan hamba Tuhan dalam urapan Roh Kudus sudah berakhir. Mau ke mana kita. Itu sebabnya saya sebagai gembala bersama pelayan-pelayan Tuhan mohon urapan dari Tuhan, jangan kerjakan yang cemar. Banyak baca Firman dan banyak sembayang.

Sebab itu jangan tunggu kasih Tuhan ditarik, jangan tunggu pekerjaan penebusan berakhir, jangan tunggu kepemimpinan bintang yaitu Roh Kudus dalam diri hamba Tuhan tidak ada lagi. Itu bencana yang sangat mengerikan.
Lukas 21:25-27,36
21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
21:36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."

Ini digambarkan Yesus kepada umat Tuhan. Baik nabi, baik rasul dan batu penjuru punya suara yang sama. Nabi Yesaya, rasul Yohanes dalam kitab Wahyu dan Yesus batu penjuru itu berbicara yang sama. Tiga pribadi ini benar-benar sudah bersuara yang sama, jangan lagi kita anggap remeh, jangan lagi kita abaikan. Marilah kita punya persiapan supaya kita luput dari apa yang akan menimpa dunia ini dan kita juga sanggup berhadapan dengan Dia. Inilah yang Tuhan dambakan dari hidup kita.

Jadi nabi bicara nasibnya dunia, rasul bicara nasibnya dunia dan Yesus batu penjuru Kepala gereja berbicara bagaimana solusinya supaya kita tidak ditimpa malapetaka ini dan kita bisa tahan ketika Dia datang dalam kemuliaan sebagai Mempelai Laki-laki Sorga yang penuh dengan kemuliaan.

Dalam Wahyu 6:16 mereka tidak tahan, baik raja, perwira, pembesar, orang kaya, orang berkuasa tidak tahan. Mengapa? Karena merasa sudah jadi raja, merasa sebagai orang kaya, sebagai penguasa, sebagai perwira, sehingga mengentengkan dan mengabaikan kasih Tuhan yaitu matahari, mengentengkan bulan yaitu penebusan korban Kristus dan mengentengkan bintang-bintang itulah hamba Tuhan yang diurapi oleh Roh Kudus. Akhirnya mereka tidak tahan menghadapi Anak Domba Allah.
Wahyu 6:16
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."

Di sini mereka baru berdoa tetapi salah alamat, mereka berdoa kepada gunung-gunung. Kalau saja mereka tahu ada gunung yang menjulang tinggi, yang mana bangsa-bangsa berbondong-bondong ke sana dan di sana ada pengajaran, tetapi itu mereka abaikan. Mereka abaikan pengajaran, mereka tidak peduli pengajaran. Sekarang baru mereka datang kepada gunung.

Wahyu 6:17
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

Anak muda silahkan obral kemudaanmu tidak peduli akan Tuhan. Silahkan hancurkan dirimu dengan rokok, dengan minuman keras dan sebagainya. Tetapi kalau hal ini terjadi nanti saudara terkencing-kencing ketakutan dan tidak ada yang menolong lagi! Makanya anak-anak muda jangan main-main dengan Tuhan, bersikaplah wajar di hadapan Tuhan, kasihilah Tuhan dengan segenap jiwamu.

Kami yang tua ini masih menginginkan supaya kalau bisa seperti kalian yang masih muda. Saya mau mengabdi kepada Tuhan sampai garis akhir. Perhatikan Firman Tuhan supaya kita luput dari apa yang akan terjadi dan kita tahan menghadap Tuhan ketika Dia datang pada kali yang kedua.


Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477

JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar