20180922

Kebaktian Doa, Sabtu 22 September 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 4:46-54
4:46 Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit.
4:47 Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati.
4:48 Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya."
4:49 Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati."
4:50 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.
4:51 Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup.
4:52 Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang."
4:53 Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: "Anakmu hidup." Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya.
4:54 Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.

Di atas Kana ini sekarang berdiri kota yang disebut Khirbet Qana. Itu hanya kurang lebih 14Km dari Nazaret. Yang ada pada kisah ini bukan orang Kana, tetapi anak dari pegawai istana dan berdomisili di Kapernaum. Kapernaum, Kana atau Khirbet Qana dan Nazaret semua berada di wilayah Galilea. Apalagi Kana ini milik dari suku Asyer.

Yosua 19:28 (Milik pusaka suku Asyer)
19:28 dan ke Ebron, Rehob, Hamon dan Kana sampai ke Sidon Besar.

Asyer adalah anak dari Yakub urutan yang kedelapan. Kita lihat ini orang Kana, benar-benar hidup mereka diwarnai dengan pembaharuan. Sebab angka 8 dalam arti rohani adalah pembaharuan. Contohnya ketika bumi Tuhan hukum dengan air bah, maka Tuhan kembali membaharui penduduk bumi dimulai dengan 8 jiwa. Itu salah satu pengertian angka 8, angka pembaharuan.

Jadi kita lihat negeri Galilea, di sana ada Kana, ada Nazaret, ada Kapernaum dan lain-lain. Tetapi yang menonjol adalah Khirbet Qana. Sesungguhnya ini menunjuk contoh kehidupan yang ada di dalam naungan kekelaman. Wilayah ini ada di bawah naungan kekelaman.

Yesaya 9:1-2
9:1 Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
9:2 Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.

Tetapi dengan keterbukaan mereka menerima Yesus maka naungan itu tersingkap, sehingga mereka menikmati apa itu pembaharuan. Sekalipun mereka tadinya ada di bawah bayang-bayang maut, ada di bawah naungan kekelaman, tetapi dengan menyambut kehadiran Yesus maka itu tersingkap semua dan ada kesempatan untuk mengalami pembaharuan yang benar-benar jitu mereka terima.

Tuhan berikan pembelajaran bagiku dan bagi saudara. Sebab sesungguhnya kita ini tidak beda dengan mereka. Karena ini disebut wilayah kafir walaupun mereka termasuk milik suku Israel karena suku Zebulon, suku Asyer dan suku Naftali ada di sana dan itu berbatasan. Zebulon anak yang kesepuluh dan Asyer anak yang kedelapan.

Ini suatu pembelajaran dari Tuhan bagi kita. Bukan cuma kita jadikan pengetahuan saja tetapi biarlah ini menjadi pengalaman kita. Anak Tuhan sewajarnya memiliki pengalaman pembaharuan. Kalau mengaku anak Tuhan tetapi tidak memiliki pengalaman dalam pembaharuan, berpikir banyaklah supaya cepat berubah. Sebab itu pasti membuat hati Tuhan pilu, hati Tuhan tidak bisa terima. Jika mengaku anak Tuhan tetapi tidak mengalami pembaharuan, itu hanya menyakiti hati Tuhan.

Kita lihat pembaharuan yang terjadi di Kana ini.
Yohanes 4:46
4:46 Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit.

Ada pembaharuan yang berkelanjutan, karena dalam Yohanes pasal 2 saudara lihat ada pembaharuan dari hal nikah. Kalau kita melihat urut-urutannya, pada pasal 4 di Samaria itu terjadi jam 12. Kalau yang terjadi di Kana itu jam 1. Kalau di dalam pesta nikah di Kana tidak disebutkan waktunya, tetapi itulah yang lebih dulu Tuhan benahi yaitu nikah. Nikah yang lebih dahulu mengalami pembaharuan, nikah yang terancam akan menanggung aib dan mendatangkan malu untuk selama-lamanya. Karena tradisi orang Yahudi kalau tamu datang dan kehabisan air anggur maka pesta itu akan menjadi cemooh seumur hidup. Tetapi syukur mereka mengundang Yesus dan mengadakan pemulihan.

Setiap kehadiran Yesus di negeri Kana ini, terjadi pembaharuan. Kita lihat yang pertama adalah pembenahan nikah. Disebut ini tanda pertama dan sekaligus Tuhan menunjukkan kemuliaanNya.
Yohanes 2:11
2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Tuhan mengatakan Dia menyatakan kemuliaan. Di mana? Dalam nikah. Karena memang dalam nikah adalah sasaran kemuliaan Tuhan akan dinyatakan. Di sini dalam nikah yang jasmani, Tuhan mempertontonkan kemuliaanNya. Kemuliaan Allah tidak akan pernah pisah dengan persoalan nikah karena kemuliaan sepenuh ada pada nikah yang rohani.

Kalau dalam nikah Tuhan sudah menyatakan kemuliaanNya, suami dan isteri sudah menikmati kemuliaanNya, mustahil buah nikah tidak akan ditolong oleh Tuhan. Dan itu yang diperlihatkan oleh Tuhan di Kana pada kali kedua. Terang-terangan ini disebut tanda yang kedua.
Yohanes 4:54
4:54 Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.

Coba kita renungkan baik-baik dulu. Kita tarik nikah kita di hadapan Tuhan. Adakah saudara dan saya, utama yang ada dalam persekutuan kecil yaitu nikah, apakah ada bukti-bukti kemuliaan. Kalau belum ada kita harus bergumul. Kalau belum ada kita harus berseru kepada Tuhan “Tolong nikahku supaya dibungkus dalam kemuliaanMu”. Jika ini ada maka nanti buah nikah kita akan direkrut oleh Tuhan, sebab pasangan nikah itu ada kemuliaan Allah.

Jika tidak ada kemuliaan Allah maka anak kita akan liar. Kembali kita harus mengoreksi, kenapa jadi liar? Karena kesalahan teknis. Mestinya papa dan mama mengajar anak dengan cara yang sama. Jangan yang satu menghajar dan yang satu malah membela-bela, bagaimana bisa ada kemuliaan. Kalau suami menghajar anaknya, isteri harus rela, jangan dibela! Mestinya diberi tahu “makanya jangan begitu nak. Sedih hati papa melihatmu”. Tetapi kalau ibunya langsung membela “jangan dipukul apalagi dimanja!” maka tidak akan ada kemuliaan dalam nikah yang tidak sepakat.

Suami mau mengajar anaknya tetapi isteri menghalang-halangi. Atau isteri mau mengajar anaknya tetapi suami menghalang-halangi. Kalau seperti itu tidak akan ada kemuliaan. Padahal Tuhan mengatakan kalau dua orang di bumi ini sepakat memohon maka Tuhan akan memberi, itu kemuliaan. Kalau sepakat tidak mungkin tidak diberi oleh Tuhan.
Matius 18:19
18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

Ini sepakat, jangan dua pakat, nanti tidak akan menyaksikan kemuliaan. Di sini dijamin oleh Yesus bahwa akan dikabulkan oleh Bapa di sorga. Coba suami isteri sehati dan sejiwalah dalam mendidik dan membina anak. Serigala, binatang buaspun tidak akan memakan anaknya. Mengapa kemuliaan tidak bisa kita nikmati dalam nikah? Karena tidak ada kata sepakat. Makanya anak-anak buyar tidak tahu ke mana. Tolong kita terima Firman ini sebagai suatu koreksi agar Tuhan benar-benar menganugerahkan kemuliaanNya.

Saya dikarunia 6 anak dan itu pergumulan berat. Apalagi si bungsu ini, itulah yang paling berat. Saya katakan kepada mamanya, kita harus keras dan tegas kepada anak. Jangan ada seorangpun yang dimanja.

Mengapa Tuhan berucap di sini bahwa kemuliaan itu justru ada di dalam nikah? Dalam pasal 4 jam 12 Tuhan membenahi nikah. Masih dalam pasal 4 itu, jam 1 siang Tuhan membenahi buah nikah. Memang beda hari, tetapi kita lihat jamnya.

Kana ini ada di wilayah Asyer. Asyer adalah anak dari Yakub urutan kedelapan. 8 angka pembaharuan. Karena Kana suka dan setia menyambut kehadiran Tuhan maka pekerjaan pembaharuan itu berjalan dalam hidup mereka. Jika kehidupan kita suka menyambut kehadiran Tuhan, suka menyambut ketika Firman disampilkan maka kita mengalami pembaharuan.
I Samuel 3:21
3:21 Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.

Kalau kita datang beribadah dan menyambut penampilan Firman, sebab Tuhan menampakkan diri. Kalau Tuhan menampakkan diri, otomatis kemuliaan ada. Tuhan tidak tampil tanpa kemuliaan. Di Kana ini Tuhan memperlihatkan kemuliaan, di mana? Di dalam nikah. Sebab dari nikah jasmani ini adalah sasaran dari Tuhan untuk dibawa pada nikah yang rohani.
Yohanes 2:11
2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Jangan sampai anak itu kita manja salah. Ada bapak yang sudah memarahi anaknya, ibunya malah membela. Kapan anak mau baik, dia mendapat perlindungan istimewa. Mestinya sama-sama ikut memarahi. Kemudian dibalik sana baru kita obati hatinya. Karena Ayub mengatakan “Dia yang melukai, Dia juga yang membebat”. Jangan kita takut untuk menghadapi ulah si anak.
Ayub 5:18
5:18 Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.

Kana ini ada di wilayah Asyer.
Yosua 19:28 (Milik pusaka suku Asyer)
19:28 dan ke Ebron, Rehob, Hamon dan Kana sampai ke Sidon Besar.

Asyer anak urutan yang kedelapan. 8 adalah angka pembaharuan. Kalau saudara melihat sesuatu yang baru dan terus dibaharui, hati saudara sedih atau sukacita? Jika saudara melihat sesuatu yang baru dalam nikah rumah tangga, ada pembaharuan sifat suami, isteri dan anak, saudara sedih atau gembira? Tentu bersukacita! Makanya Asyer artinya sukacita, penghiburan. Kana ada di sana, penuh sukacita. Mengapa? Sebab terjadi pembaharuan. Mengapa terjadi pembaharuan? Karena suka menyambut Yesus. Jika kita suka menyambut Yesus pasti akan ada pembaharuan dan bersukacita.

Tetapi kota tetangga mereka yaitu Kapernaum, ternyata ada anak yang demam dan hampir mati. Itu adalah buah nikah dari pegawai istana. Kapernaum adalah kota hiburan. Asyer adalah kesukaan atau kebahagiaan tetapi anak-anak kita malah suka pergi ke Kapernaum. Itu yang membuat sedih hati. Karena apa? Sebab mereka mencari hiburan di luar sana. Banyak kali kita temukan kenapa orang tua pilu hatinya, sulit diatur anaknya? Karena anak itu suka mencari hiburan di luar. Jika diajak mendengarkan Firman Tuhan, anak itu tidak mau karena sangat tertarik dengan hiburan-hiburan di dunia ini.

Saudara bayangkan bagaimana perasaan bapa di sini. Di sini bapa yang datang. Yesus sudah mengoreksi dia “kamu lihat tanda baru percaya”. Anak itu sakit demam. Orang yang sakit demam biarpun dikasih sate, dikasih ikan bakar atau ikannya Petrus, tidak akan ada selera.

Anak ini sakit demam. Ketika ditanya jam berapa dia sembuh, maka dijawab jam satu demamnya hilang.
Yohanes 4:52
4:52 Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang."

Ini anak yang demam, banyak dalam gereja, memilukan hati orang tua. Anak yang demam tidak suka makan Firman Tuhan, tidak suka beribadah. Kalau dibiarkan bagaimana nanti? Akan berakhir pada kematian. Syukur kalau sembuh = mati rohani dan binasa.

Sialnya kalau yang sakit demam ini seorang ibu. Ibu yang disebut dalam Alkitab sakit demam adalah ibu mertua Simon. Ibu mertua Petrus ini adalah orang yang mempersiapkan mempelai wanita untuk Petrus/ mempelai laki-laki. Kalau dalam gereja, gembala yang mempersiapkan sidang jemaat untuk menjadi Mempelai Wanita bagi Tuhan Yesus. Bagaimana kalau gembala yang demam, tidak mau makan Firman. Jika mulai dari kami gembala tidak suka baca Firman, tidak mau belajar Firman, jemaat tidak mau dengar Firman, itu sudah demam semua. Apalagi gembala ini yang mempersiapkan mempelai wanita untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau dia demam, bagaimana pekerjaannya. Demam itu berarti panas tinggi.

Markus 1:29-30
1:29 Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas.
1:30 Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus.

Kalau tahu ada gembala demam, tolong beri informasi, tolong sampaikan kepada Yesus (berdoa), jangan diam diri. Menyampaikan ini bukan berarti membawa-bawa mulut. Memberi tahu dalam pengertian di sini berarti ada yang bermohon, dalam arti rohani harus ada yang berdoa.

Markus 1:31
1:31 Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.

Inilah orang yang demam. Kalau sudah tidak mau makan, sudah pasti malas kerja. Makanya tangannya harus dikoreksi. Jadi kalau anak Tuhan mulai malas melayani, itu ciri-ciri demam. Mulai malas-malas datang ibadah, ini berarti mulai demam. Itu berarti sakit, sakit itu cacat. Berarti tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau dia gembala yang demam berarti tidak bisa mempersiapkan jemaat untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, termasuk juga dirinya.

Kalau demam berarti ada infeksi dalam tubuhnya. Yang paling banyak infeksi adalah leher. Kalau lehernya sudah infeksi, saluran pernafasannya sudah infeksi, pasti demam. Kalau hubungan dengan Tuhan mulai ada infeksi pasti doanya mulai kurang, pelayanannya sudah kurang, seleranya untuk makan Firman sudah berkurang, bahkan akan berakhir dengan kesedihan/ binasa.
Ulangan 28:15,22
28:15 "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau:
28:22 TUHAN akan menghajar engkau dengan batuk kering, demam, demam kepialu, sakit radang, kekeringan, hama dan penyakit gandum; semuanya itu akan memburu engkau sampai engkau binasa.

Apa akibatnya kalau demam jika tidak segera ditolong? Akibatnya musnah.
Ulangan 28:45
28:45 Segala kutuk itu akan datang ke atasmu, memburu engkau dan mencapai engkau, sampai engkau punah, karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu dan tidak berpegang pada perintah dan ketetapan yang diperintahkan-Nya kepadamu;

Kalau mulai malas dalam pelayanan, hubungan dengan kepala (Tuhan) mulai infeksi, jangan berpikir akan nyaman akhirnya. Kalau tidak cepat dibenahi maka akan punah. Jadi berat saudara, jangan kita berpikir tidak apa-apa. Berpikir sekali tidak apa-apa, lama-lama dua kali, lama-lama seminggu, lama-lama sebulan, lama-lama dia sudah enjoy dengan itu. Ini bahaya, hidup itu akan punah!

Ulangan 28:45 (Terjemahan Lama)
28:45 Maka demikianlah segala kutuk ini akan datang atas kamu dan menghambat akan kamu dan sampai kepadamu, sehingga binasalah kamu, sebab tiada kamu mau dengar akan bunyi suara Tuhan, Allahmu, dengan melakukan segala hukum dan undang-undang yang telah Ia berfirman kepadamu.

Penyakit demam anak ini sembuh jam 1. Ayahnya yang berseru kepada Tuhan. Kalau dalam Markus pasal 1, seorang ibu yang demam, ini menunjuk gembala yang demam. Syukur ada orang yang melapor kepada Yesus. Sebabnya kita harus suka melapor kepada Yesus (berdoa). Bukannya gila urusan, tetapi kasihan kalau terus seperti itu, nanti bahaya. Dikira melayani padahal salah dalam pelayanan dan tidak bisa diterima oleh Tuhan.

Jangan tunggu pekerjaan pembaharuan berhenti karena akan binasa dan punah. Syukur Galilea ini adalah wilayah Asyer yang artinya kesukaan dan kebahagiaan. Tetapi anak yang demam dalam Yohanes pasal 4 itu bukan penduduk Kana tetapi penduduk Kapernaum. Namun kehadiran Yesus di Kana yang memungkinkan anak yang di Kapernaum tertolong. Oleh karena orang di Kana menyambut Yesus, efek sampingnya orang lain yang ikut nikmati. Kalau  kita bisa menyambut kehadiran Yesus, yaitu penampilan Firman dalam diri kita, kalau dia suami maka efek sampingnya kena kepada isteri dan anak. Makanya buka hati menyambut Firman, jangan malas.

Kita ini tadinya ada di bawah bayang-bayang maut.
Yesaya 9:1
9:1 Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.

Terang itulah Yesus. Mereka tidak membiarkan berlalu begitu saja, mereka menyambut.
Yesaya 9:2
9:2 Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.

Ayser artinya kesukaan, kegembiraan, itulah Asyer. Padahal mereka ada di wilayah Galilea yang ada di bawah naungan maut dan bayang-bayang kekelaman.
Yesaya 9:3
9:3 Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.

Inilah Asyer, inilah Zebulan, inilah Naftali, inilah orang Galilea. Kalau diterapkan nbuatan Firman ini sebenarnya kena kepada kita bangsa kafir. Indah kalau kita bersukacita menyambut Firman. Ada kegirangan besar karena kita melihat terang yang besar. Orang Galilea menyambut Yesus. Inilah terang dunia, berarti terang yang besar. Dialah terang dunia, berarti terang yang besar.
Yohanes 8:12
8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

Alangkah bodohnya saudara jika kehadiran terang yang besar saudara abaikan. Alangkah bodohnya saudara jika terang benderang Firman diungkap bukakan kemudian saudara tolak. Alangkah sialnya jika terang benderang Firman diungkapkan kemudian tidak disambut, berarti menuju pada kematian. Anak dalam Yohanes pasal 4 ini dikatakan hampir mati, berarti menuju pada kematian tetapi ditolong oleh Tuhan walaupun jarak jauh. Tuhan katakan “pulang, anakmu hidup”. Di dalam perjalanan, hamba-hambanya sudah lebih dahulu menyambut tuannya “tuan, anak tuan sudah sembuh”. Lalu dia bertanya “kapan sembuhnya?” dijawab “kemarin jam 1”. Kemudian dia berpikir kemarin pas jam 1 Yesus berkata “pulang, anakmu hidup”.

Jadi kalau kita mendengar Firman lalu kita yakini, kita sambut dengan seyakin-yakinnya, kita imani Firman maka akan terjadi mujizat dalam diri kita. Yang tadinya menuju hampir mati, Tuhan stop dan Tuhan sembuhkan. Jangan kita abaikan kesempatan yang indah yang Tuhan berikan.

Ulangan 32:24
32:24 Apabila mereka sudah lemas karena lapar dan merana oleh demam yang membara, dan oleh penyakit sampar, maka Aku akan melepaskan taring binatang buas kepada mereka, dengan racun binatang yang menjalar di dalam debu.

Semoga kita umat Tuhan yang hidup akhir zaman ini, jangan sampai kita malas untuk melayani Tuhan, untuk beribadah urung niat. Itu berarti bakteri demam sudah masuk. Virus demam sudah masuk. Lama-lama selera makan Firman hilang, selera untuk melayani hilang. Jangan berpikir itu tidak apa-apa, orang seperti itu akan binasa.

Saya mohon kepada Tuhan biarlah kami seperti Kana selalu mengalami pembaharuan. Sukacita dan gembira terus karena suami mengalami pembaharuan, isteri mengalami pembaharuan, anak mengalami pembaharuan, kita semua mengalami pembaharuan. Dan Yesus tidak akan menahan kemuliaanNya, Dia akan nyatakan kepada kita.

Tuhan Memberkati.


GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar