20180904

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Selasa 4 September 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 10:3-8
10:3 Kerub-kerub itu berdiri di sebelah selatan Bait Suci, waktu orang itu masuk ke tengah-tengah roda-rodanya; dan segumpal awan memenuhi pelataran dalam.
10:4 Dalam pada itu kemuliaan TUHAN naik dari atas kerub dan pergi ke atas ambang pintu Bait Suci, dan Bait Suci ini dipenuhi oleh awan itu dan pelatarannya penuh dengan sinar kemuliaan TUHAN.
10:5 Suara sayap kerub itu terdengar sampai pelataran luar seperti suara ALLAH Yang Mahakuasa, kalau Ia berfirman.
10:6 Ia memerintahkan kepada orang yang berpakaian lenan itu: "Ambillah api dari tengah-tengah roda-rodanya, dari tengah-tengah kerub itu!" Maka yang berpakaian lenan ini pergi berdiri di samping salah satu dari roda-roda itu.
10:7 Lalu seorang kerub itu mengulurkan tangannya dari tengah kerub-kerub ke api yang ada di tengah-tengah mereka, diambilnya sedikit dan ditaruhnya di dalam tangan orang yang berpakaian lenan. Orang ini menerimanya dan pergi.
10:8 Pada kerub-kerub itu tampak yang menyerupai tangan manusia di bawah sayap mereka.

Kita perhatikan setiap peragaan yang Tuhan tunjukkan dalam pasal ini. Tentu punya maksud yang suci dari Tuhan dan sekaligus pelajaran bagi kita. Yang pertama kita lihat adalah takhta yang digambarkan oleh Tuhan seperti permata Lazurit. Kalau bicara takhta berarti tempat pengabdian. Di mana di takhta itu rakyat harus mengabdi kepada raja, karena takhta itu adalah kedudukan raja dan raja itu bahasanya semua mengandung kuasa. Kalau di dunia disebut kuasa absolut. Kalau Tuhan bahkan lebih dari absolut. Karena setiap perkataanNya ada kuasa yang mengandung nilai rohani yang tidak dapat diingkari, jika kita lawan maka kita akan menemukan malapetaka atau bencana dalam diri kita.

Apalagi di sini takhta itu sudah berubah citra jadi penghakiman atau penghukuman. Karena disebut seperti permata Lazurit. Permata Lazurit itu kena mengena dengan suku Dan. Arti Dan adalah penghukuman atau penghakiman. Itu adalah jajaran yang ada di dada imam besar nomor 5.

Kita lihat lagi di sana ada kerub-kerub yang memiliki roda-roda seperti permata pirus.  Permata pirus kena mengena dengan Zebulon, anak dari Yakub yang kesepuluh.
Yehezkiel 10:9
10:9 Aku melihat, sungguh, di samping kerub-kerub itu terdapat empat roda, satu roda di samping seorang kerub, dan roda-roda ini kelihatannya seperti kilauan permata pirus.

Lebih dahulu kita lihat bagaimana takhta itu berubah menjadi penghukuman. Tadi saya katakan, setiap peragaan dari Tuhan di dalam kitab Yehezkiel, apalagi pasal 10 ini, ini menunjukkan adanya perubahan sikap orang Israel.

Daniel 7:9-13
7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
7:10 suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.
7:11 Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar.
7:12 Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai pada waktu dan saatnya.
7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.

Ada yang duduk di atas takhta itu yaitu Yang Lanjut Usia dan kemudian diserahkan kepada Anak Manusia itulah Yesus. Tujuannya supaya bangsa-bangsa mengabdi kepadaNya, artinya melayani  di tengah-tengah kerajaan Ilahi. Tetapi Israel tidak mau mengabdi, itu sebabnya suasana takhta itu berubah. Bukan lagi mendatangkan berkat kepada umat, tetapi mendatangkan bencana hukuman.

Imamat 25:55,42
25:42 Karena mereka itu hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir, janganlah mereka itu dijual, secara orang menjual budak.
25:55 Karena pada-Kulah orang Israel menjadi hamba; mereka itu adalah hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu."

Umat Israel disebut oleh Tuhan “hamba-hambaKu”. Berarti Tuhan ingin supaya umat Israel itu melayani Tuhan sebagai hamba. Kalau mengaku sebagai hamba berarti kebutuhan hamba ini dijamin oleh majikan.

Majikan itu sudah menyediakan tanah, menyediakan rumah yang bukan mereka bangun, menyediakan kebun bukan yang bukan mereka tanam. Mereka tinggal terima jadi, tetapi mereka tidak mau menghambakan diri. Itu sebabnya berubah, dari takhta itu lahir ancaman penghukuman. Ini ajaran Tuhan kepada kita. Kita ini umat Tuhan dan Tuhan menginginnkan kita melayani kehendakNya. Berarti kita harus belajar menghamba kepada Tuhan. Kita ini mengakui Tuhan majikan kita berarti kita harus melaksanakan apa kata majikan kita. Jika tidak maka seperti Israel dulu, murka Tuhan turun.

Kita lihat lagi peragaan selanjutnya. Kalau yang pertama tadi permata Lazurit, warnanya biru. Biru menunjuk kuasa kebangkitan. Biru itu warna Injil Markus dan Markus menampilkan Yesus sebagai hamba, Dia teladan. Yesus sebagai hamba di dalam Injil Markus, dalam pelayanan tidak pernah menunda, selalu segera.  Makanya kata kunci injil Markus adalah segera.
Markus 10:45
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Warnanya biru, berarti hamba itu suatu saat tidak hanya sebagai hamba tetapi berubah dalam suasana kebangkitan. Kuasa kebangkitan ini diberikan kepada kita. Israel sebetulnya sudah mengalami itu. Tetapi kita bangsa kafir bila Tuhan tidak turun ke dunia menghambakan diri serendah-rendahnya maka tidak ada peluang kita masuk dalam keluarga Allah.

Israel sebagai hamba dan juga sebagai anak, berarti kembar.

Keluaran 4:22
4:22 Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;

Kita ini dari kafir, tidak kenal Tuhan, oleh kuasa kebangkitan Tuhan maka kita diangkat menjadi anak. Israel itu disebut anak Tuhan, bahkan disebut anak sulungnya Tuhan. Berarti ada anak berikutnya, itulah kita.

Ini pekerjaan kuasa kebangkitan, warna biru, ini untuk saudara dan saya. Tetapi Israel sudah langsung disebut “anakKu yang sulung”.
Keluaran 4:22
4:22 Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;

Ulangan 14:1a
14:1a "Kamulah anak-anak TUHAN, Allahmu

Kita oleh kebangkitan Kristus (warna biru) diangkat menjadi anak Allah. Lewat apa? Lewat kelahiran baru yang dibuktikan lewat baptisan air.

Roma 9:4
9:4 Sebab mereka adalah orang Israel, mereka telah diangkat menjadi anak, dan mereka telah menerima kemuliaan, dan perjanjian-perjanjian, dan hukum Taurat, dan ibadah, dan janji-janji.

Pada anak itu ada kemuliaan, ada Firman dan di dalamnya ada janji-janji Tuhan. Kita menjadi anak oleh kelahiran baru karena kebangkitan Kristus.

I Petrus 1:3
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

II Korintus 5:17
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Galatia 3:27
3:27 Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.

Kita dijadikan anak Allah. Sebagai anak Allah, teladannya Israel. Israel anak sulungnya Tuhan, kita juga sudah menjadi anak Allah. Israel menjadi hambanya Tuhan, kita juga harus menjadi hamba Allah, harus mengabdi. Mengabdi berarti hamba.

Daniel 7:13
7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.

Bangsa-bangsa lain mengabdi kepada Tuhan, termasuk kita yang ada di sini harus mengabdi. Itu menunjukkan bahwa kita menyadari bahwa kita hambanya Tuhan. Apalagi kami hamba Tuhan fulltimer, yang memang itu pekerjaan kami. Kalau kami dipanggil untuk bekerja 100% untuk Tuhan, jangan kami korting, itu sudah menyalahi panggilan Tuhan. Kalau jemaat secara umum memang wajar kalau ada pekerjaan sambilan. Tetapi kalau hamba Tuhan fulltimer, jangan lagi dikurang-kurangi pekerjaannya. Kalau dikurangi, nanti takhta itu berubah menjadi penghukuman. Takhta yang penuh kemurahan itu kemudian berubah menjadi takhta yang penuh dengan hukuman. Bahaya kalau seperti itu.

Kita sudah dilahirkan kembali, maka jika Tuhan tampil duduk di takhta bagaikan permata Lazurit, tidak apa-apa. Ini sebenarnya satu perubahan sikap Tuhan terhadap umat. Umat yang tadi diangkat menjadi anak sulungNya, umat yang ditebus dari Mesir, umat yang tadinya diharap menjadi hamba mengabdi kepadaNya, tetapi kemudian berubah sikap maka tampil di takhta bukan lagi kemurahan tetapi hukuman. Itu bisa terjadi pada Israel dulu, maka kita harus hati-hati.
Roma 11:20
11:20 Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!

Israel dulu dipotong Tuhan, bagaikan pohon zaitun. Apalagi kita bangsa kafir yang cuma dicangkok.  Mau bergaya apa kita, mau tunjuk apa kita di hadapan Tuhan. Kita tidak ada apa-apanya, kita hanya dapat kemurahan. Jangan sampai kita ditebang sehingga Tuhan katakan perhatikan kekerasan dan kemurahan Tuhan. Yang dimurkai itu Israel, dan kepada kita kemurahan Tuhan. Satu saat akan berubah. Tuhan berbalik berkemurahan kepada Israel dan kita kembali dapat hukuman. Ini jangan sampai terjadi. Makanya kita jangan berulah di hadapan Tuhan.

Sayapun sebagai hamba Tuhan, jangan saya kurangi panggilan Tuhan. Saya hamba Tuhan 100% kemudian harus mengerjakan sawah atau bekerja di bawah pohon coklat atau pohon cingkeh. Saya sendiri tidak bisa menghamba kepada Tuhan, bagaimana mau mengajar jemaat menghamba kepada Tuhan, tidak mungkin bisa. Itu sebabnya kita harus hati-hati akhir zaman ini

Kita lihat perubahan sikap Tuhan di sini. Pada Yehezkiel 10:3 dikatakan kerub itu berdiri disebelah selatan bait suci. Padahal kerub itu ada di ruangan maha suci, itu tempatnya  yang sesungguhnya. Tetapi kalau kerub itu terbang kemudian berpindah ke sebelah selatan Bait Suci, peragaan Tuhan ini juga mengandung sesuatu yang perlu kita pelajari. Sebab apa yang ditulis dulu menjadi pelajaran bagi kita.
Roma 15:4
15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

Kenapa dia pindah di sebelah selatan? Tuhan punya rencana, sebenarnya jika Israel itu melihat sebelah selatan, mereka melihat ada suku Ruben, suku Simeon dan suku Gat serta kaum Kehat berkemah di situ. Ini peragaan Tuhan diperlihatkan kepada Yehezkiel untuk Israel dulu. Tetapi sebenarnya ini paling tandasnya kepada kita gereja Tuhan, ini yang harus kita waspada.

Bilangan 2:10-11,12,14; 3:27-29
2:10 Panji-panji laskar Ruben adalah di sebelah selatan, menurut pasukan-pasukan mereka. Pemimpin bani Ruben ialah Elizur bin Syedeur.
2:11 Pasukannya terdiri dari empat puluh enam ribu lima ratus orang yang dicatat.
2:12 Yang berkemah di dekatnya ialah suku Simeon. Pemimpin bani Simeon ialah Selumiel bin Zurisyadai.
2:14 Kemudian suku Gad. Pemimpin bani Gad ialah Elyasaf bin Rehuel.
3:27 Puak Kehat terdiri dari kaum Amram, kaum Yizhar, kaum Hebron dan kaum Uziel; itulah kaum-kaum Kehat.
3:28 Jumlah pencatatan mereka ketika semua laki-laki yang berumur satu bulan ke atas dicatat ada delapan ribu enam ratus orang, yakni mereka yang memelihara barang-barang kudus.
3:29 Kaum-kaum bani Kehat ini berkemah pada sisi Kemah Suci sebelah selatan.

Kenapa Tuhan peragakan di sini justru dalam suasana hukuman. Ruben artinya tengoklah atau lihatlah. Simeon artinya dengar-dengaran atau mendengarkan. Gat artinya mendiami atau hadiah. Kenapa ini? Karena ini yang sudah salah dari umat Israel, sudah gagal mereka. Ini pelajaran untuk kita. Kalau Israel dulu secara hurufiah tetapi untuk kita siapa yang harus kita tengok. Kita sudah tahu siapa yang harus ditengok.
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Yohanes 1:29
1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Israel sudah gagal makanya mendapatkan hukuman. Jika bapak ibu saudara-saudara luput perhatian terhadap Anak Domba yang sudah tersembelih menghapus dosa bapak ibu dan saya lalu dilanjutkan “tengok Mempelai datang”, jika ini gagal, maka itu mengundang hukuman.

Israel sudah tidak mendapat perhatian, ini justru pelajaran untuk kita. Sewajarnya kita gereja Tuhan dari sekarang tengok siapa yang menebus saudara, yang tersembelih di Golgota, itulah Anak Domba Allah. Lihat Dia akan datang pada kali kedua sebagai Mempelai Laki-laki. Tetapi kalau dalam hal ini kita gagal, maka akan gagal juga Simeon. Simeon artinya dengar-dengaran. Di mana letaknya gagal? Karena kita sudah tidak dengar-dengaran, sudah tidak taat. Jadi dari takhta datang hukuman, bukan lagi kemurahan.

Sebenarnya dengan menengok Anak Domba Allah dan menengok Mempelai Laki-laki datang, itu awal kemurahan Tuhan kepada kita khusus bangsa kafir.
Yohanes 1:29
1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Ini jangan kita lupa, kita harus dengar-dengaran. Kita harus isi rohnya Simeon yaitu dengar-dengaran.

Matius 25:6 (Terjemahan Lama)
25:6 Sekonyong-konyong pada tengah malam kedengaranlah seruan: Tengok, pengantin itu datang! Keluarlah kamu mengelu-elukan dia.

Kalau  kita menengok atau melihat berarti kita menempatkan diri bagaikan Ruben. Kemudian Simeon dan ditambah dengan Gat. Sebenarnya kalau kita dengar-dengaran, kita tengok Dia sebagai Anak Domba Allah dan kita lihat Dia datang sebagai Mempelai Laki-laki sorga maka akan dilanjutkan dengan Gat. Artinya kita akan mendiami alias kita mendapat hadiah yang luar biasa dari Tuhan. Hadiah apa? Itulah diriNya.

Kalau dikasih uang ribuan dollar kita sudah senang, tetapi hadiah yang paling besar adalah PribadiNya itu yang diberikan kepada kita. Itu kalau kita tengok dan dengar-dengaran maka kita mendapat hadiah yaitu PribadiNya yang mempunyai Sorga, maka kita bisa mendiami. Itu tujuan Tuhan di dalam kehidupan kita.

Kemudian di Selatan juga ada Kehat. Coba lihat begitu perhatian Tuhan, mengapa Kerub ini pindah ke selatan? Sebab ini yang tidak dihargai oleh Israel, ini yang tidak dihargai gereja Tuhan sekarang. Di sana ada Kehat. Untuk Kehat ini Tuhan sudah wanti-wanti kepada Musa dan Harun supaya memperhatikan kaum Kehat agar jangan sampai mereka binasa. Ada perlindungan khusus.
Bilangan 4:17-18
4:17 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
4:18 "Perhatikanlah supaya puak Kehat dan kaum-kaumnya jangan musnah binasa dari tengah-tengah orang Lewi.

Berarti ada perlindungan khusus. Jadi kalau kita nengok Yesus Anak Domba Allah, menghargai Dia berkarya menebus dosa kita dan pandangan kita lanjut sampai Dia datang kedua kali sebagai Mempelai, serta itu diisi dengan dengar-dengaran maka kita akan mendapat hadiah. Dan kita mendapat hadiah berikutnya yaitu dilindungi oleh Tuhan. Umat Tuhan tidak usah ragu dan sangsi, segala keberatanmu bawa kepada Tuhan. Bawa hidupmu dan matamu lihat Dia sudah berkorban bagi saudara. Dia akan datang kembali sebagai Mempelai Laki-laki Sorga. Isi hidupmu dengan suka telinga yang mendengar Firman Tuhan, maka anda akan mendiami dan mendapat hadiah istimewa serta perlindungan Tuhan yang ajaib menjadi bagian saudara. Ini bukan omong kosong, bukan rekayasa. Makanya peragaan Tuhan di sini begitu heran dan ajaib.

Matius 25:6 (Terjemahan Lama)
25:6 Sekonyong-konyong pada tengah malam kedengaranlah seruan: Tengok, pengantin itu datang! Keluarlah kamu mengelu-elukan dia.

Adakah kita ini siap mengeluk-elukan kedatangan Mempelai Laki-laki Sorga. Yang dapat mengeluk-elukkan itu adalah kehidupan yang punya mata melihat mulai dari pengorbananNya di Golgota yang memungkinkan kita lahir baru. Setelah lahir baru kita belajar dengar-dengaran sebab kita akan menerima hadiah. Hadiah utama adalah diriNya, hadiah berikutnya perlindungan, hadiah berikutnya kota Yerusalem Baru. Apa lagi yang kurang. Makanya dalam segala hal nyatakanlah pergumulanmu di dalam doa dan ucapan syukur. Tidak usah neko-neko, kita jujur-jujur saja.

Olehnya saudara, melihat peragaan-peragaan Tuhan ini, sangat luar biasa. Yang juga jangan kita lupakan adalah penampilan Tuhan sebagai Imam Besar. Di sini diceritakan sebagai seorang yang berpakaian lenan. Dan ingat, yang ada api di tangannya. Di suruh mengulurkan tangan di antara roda-roda. Dan roda-roda itu namanya pirus. Pirus ini permata jajaran yang kesepuluh, kena pada Zebulan, anak kesepuluh dari Yakub.
Yehezkiel 1:16
1:16 Rupa roda-roda itu seperti kilauan permata pirus dan keempatnya adalah serupa; buatannya seolah-olah roda yang satu di tengah-tengah yang lain.

Pada roda-roda tadi Imam Besar mengulurkan tangan dan di roda-roda itu ada bagaikan tangan manusia yang terulur mengambil api dan diisi di tangan orang yang berpakaian lenan halus. Untuk apa? Untuk membakar kota. Dalam Matius pasal 22 bicara undangan untuk datang kepada pesta nikah. Karena mereka tidak mau datang maka disuruh bakar kotanya.
Artinya Imam Besar ini dalam pelayananNya ada dalam tanda berkobar-kobar bagaikan api di tanganNya. Tangan yang melayani itu berkorbar-kobar namun tidak dihargai orang Israel. Dan orang Kristen juga nampak tidak menghargai tangan Tuhan yang berkobar-kobar. Bagaimana kita mengapresiasi Tuhan Yesus sebagai Imam Besar yang dalam pelayanannya berkobar-kobar berapi-api? Ini cara kita menghargai Yesus Imam Besar yang mengepalai ibadah kita:
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Jadi pelayanan kita juga harus ditandai dengan roh berapi-api, roh berkobar-kobar. Bukan berapi-api ada rokok di mulut, itu berapi-api yang lain. Jangan kita mempermainkan bahasa api di dalam Alkitab.

Takhta penuh kemurahan yang mana kita harus mengabdi berubah suasana menjadi takhta sumber penghukuman, itu karena sudah tidak berkobar-kobar, tidak berapi-api lagi. Anak Tuhan maupun kami hamba Tuhan sudah tidak berapi-api. Berapi-api itu juga jangan sampai salah. Kalau berkobar-kobar tetapi salah maka terbakar lagi pada diri sendiri.

Penampilan Yesus sebagai Imam Besar dengan api di tanganNya, jika kita tanya “mau ke mana?”. Dijawab untuk dilempar ke kota supaya dibakar.
Yehezkiel 10:2
10:2 Maka Ia berkata kepada orang yang berpakaian lenan itu: "Masuklah ke bawah kerub dari antara roda-rodanya dan penuhilah rangkup tanganmu dengan bara api dari tengah-tengah kerub itu dan hamburkan ke atas kota itu." Lalu aku melihat dia masuk.

Berarti kalau ini terjadi maka kota ini terbakar. Ini ada hubungannya dengan tengok, ada hubungannya dengan dengar-dengaran. Sekarang digelar pesta nikah anak raja itu, itulah pernikahan Yesus yang dinubuatkan di sini, tetap mereka tidak mau hadir.
Matius 22:7
22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.

Jadi peragaan Tuhan dalam Yehezkiel pasal 10 ini adalah peragaan yang harus kita sikapi, jangan kena kepada kita. Jangan sampai umat Tuhan dan kami hamba Tuhan justru terlibat seperti perbuatan orang Israel yang tidak menghargai. Tuhan sudah berikan saran tetapi mereka abaikan. Tuhan tampil sebagai Raja supaya mereka mengabdi dan diangkat menjadi hamba-hamba dan menjadi anak tetapi mereka tidak mau. Akhirnya Tuhan perlihatkan lagi kerub pindah di sebelah selatan sebenarnya mengingatkan inilah Anak Domba, ini Mempelai Laki-laki Sorga yang akan datang, tetapi mereka tidak hiraukan, mereka tidak dengar-dengaran. Akhirnya bukan hadiah mendapatkan pribadi Yesus, bukan hadiah mendapatkan perlindungan, bukan hadiah mendapat Yerusalem Baru tetapi dibakar oleh Tuhan.

Ini pelajaran bagi saya dan bagi saudara. Seberapa kita yang ada malam ini, kita harus sikapi. Sebab apa yang terjadi pada bangsa Israel bukan berakhir saat itu, tetapi ini pembelajaran bagi saya dan saudara. Sebabnya lihat Anak Domba Allah dan tengok Mempelai Laki-laki Sorga. Jadi di antara tengok Anak Domba Allah yaitu di halaman dan lanjutkanlah mata kita sampai “tengok Anak Domba Allah” itu ruangan maha suci. Di situ kita harus melihat dan belajar dengar-dengaran.

Yehekziel 10:5
10:5 Suara sayap kerub itu terdengar sampai pelataran luar seperti suara ALLAH Yang Mahakuasa, kalau Ia berfirman.

Ini ada pada pasal 1:24.
Yehezkiel 1:24
1:24 Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai.

Dikatakan seperti suara Allah yang Mahakuasa. Ini gerakan dari sayap kerub-kerub tadi. Kemudian dikatakan terdengar di halaman, di pelataran. Sebenarnya suara ini memang dari sana. Awalnya suara itu ditujukan di pelataran supaya mereka menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, percaya dan mempercayakan diri kepadaNya, itu pintu gerbang. Sesudah percaya Yesus dan mempercayakan diri kepadaNya, suara itu datang supaya kita bertobat, itu mezbah korban bakaran. Sesudah kita bertobat, bersekutu dengan Korban Kristus, minta ampun segala dosa dan salah kita, kemudian suara itu datang “ayo beri diri dibaptis” itu bejana pembasuhan.

Tetapi bagi orang Israel suara ini diabaikan oleh mereka, suara ini tidak dipeduli oleh mereka seperti gereja Tuhan sekarang. Coba ditanya “percaya Yesus” dijawab “percaya”. Tetapi apakah mempercayakan diri kepadaNya, dijawab “tunggu dulu”. Kalau ditanya “apakah betul percaya kepada Yesus dan bertobat? Dijawab “saya bertobat sedikit-sedikit, tetapi minuman keras belum bisa saya lepas, rokok saya tidak bisa lepas, judi tidak bisa saya lepas, keinginan dagingku terlalu banyak”. Ada yang berkata “saya sudah dibaptis dulu waktu umur satu bulan” itu bukan dibaptis. Ini suara yang diabaikan. Akhirnya suara ini berubah memanggil “hukum mereka!”. Jangan kita abaikan.

Olehnya beri kesempatan untuk mendengarkan suara Firman. Ini suara nyaring berseru, seperti suara tentara banyak.
Yehezkiel 1:24
1:24 Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai.

Coba dengar suara ini, luar biasa. Sekarang suara ini beseru nyaring.
Amsal 1:20-21
1:20 Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya,
1:21 di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.

Yang dia tujukan ini orang yang tidak berpengalaman. Artinya masih di halaman, tidak mau dilanjutkan ke ruangan suci supaya berpengalaman di dalam bimbingan penggembalaan supaya mengerti Firman.

Amsal 1:22
1:22 "Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan?

Kalau bicara bertobat malah diejek. “Biar saya tidak bertobat ini, barangkali saya masuk sorga. Kamu yang hari-hari pergi gereja jangan-jangan kamu di neraka” ini pengolokan. “Biarpun baptis tidak pakai air, biarpun pakai abu asalkan nama Yesus itu sudah selesai” ini pengolokkan!

Amsal 1:23
1:23 Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu.

Padahal kalau kita berpaling, Tuhan akan mencurahkan isi hatiNya kepada kita. Di mana tempatnya? Di ruangan suci. Di sana ada meja roti sajian, di sana ada perjamuan suci, di situ Tuhan mencurahkan isi hati. Ini diabaikan orang Israel. Orang Kristen juga tidak peduli apa itu pendalaman Alkitab.

Suara ini harus diperdengarkan supaya kita berpengalaman. Di ruangan suci kita bisa berpengalaman lewat ibadah raya, ibadah pendalaman Alkitab dan ibadah doa penyembahan. Di situ kita diajar punya pengalaman persekutuan dengan Bapa, Anak dan Roh. Makanya jangan kita tidak ada ibadah Bible study/pendalaman Alkitab. Ibadah Raya saja yang disuka, ibadah penyembahan mana. Padahal ketiganya ini tujuannya supaya kita berpengalaman. Kalau tidak berpengalaman hati-hati!

Amsal 1:24
1:24 Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku,

Hal ini ditolak oleh Israel. Kenapa tega, Tuhan mengulurkan tangan, mengulurkan perdamaian tetapi tidak disambut. Ibarat seperti seorang jejaka simpati kepada seorang gadis, jejaka ini mengulurkan tangan tetapi gadis itu tidak menyambut. Jadi laki-laki ini bertepuk tangan sebelah, dipermalukan oleh perempuan itu. Gereja Tuhan seringkali mempermalukan Yesus yang mencintainya.

Amsal 1:25-28
1:25 bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku,
1:26 maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu,
1:27 apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu.
1:28 Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku.

Makanya sekarang dengarkan seruan Tuhan kepada kita. Jika satu saat kita ditimpa malapetaka dan kita berseru kepada Tuhan maka Tuhan menjawab, ini solusinya. Kalau di sini Tuhan tidak menjawab lagi, karena waktu Tuhan mengulurkan tangan mereka menolak. Jadi kalau mau kita dijawab oleh Tuhan, segala masalah kita diselesaikan oleh Tuhan maka dengarkan suara Tuhan.
Amsal 1:29-31
1:29 Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN,
1:30 tidak mau menerima nasihatku, tetapi menolak segala teguranku,
1:31 maka mereka akan memakan buah perbuatan mereka, dan menjadi kenyang oleh rencana mereka.

Akhirnya seperti Israel makan buah perbuatan mereka. Apa yang mereka tabur itu mereka tuai. Mereka menabur daging, menuai daging.

Yehezkiel 1:32-33
1:32 Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya.
1:33 Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka."

Karena menengok Mempelai Laki-laki datang maka mendapat hadiah PribadiNya dan mendapat perlindungan. Dari aniaya 3,5 tahun antikristus dia terlindung. Makanya rajinkanlah mendengarkan suara Tuhan.

Yehezkiel 10:5 ini bukan sekedar bacaan tetapi ini pembelajaran bagiku lebih dahulu. Makanya saya harus membaca Firman sampai berjam-jam. Dukunglah saya dalam doa. Tanggung jawab terhadap jiwa itu bukan seperti bertanggung jawab kepada benda yang fana. Tuntutan berat yang akan menuntut dia nanti, karena jiwa itu Tuhan beli dengan darahNya. Salah kami dalam penggembalaan, akan Tuhan tuntut luar biasa. Kami juga gembala-gembala yang ada harus hati-hati sekali, kalau sudah salah minta ampun kepada Tuhan.

Sebabnya dengarkan baik-baik suara Tuhan, biarlah arti nama Simeon ada pada kita. Biarlah arti nama Ruben dan Gat juga ada pada kita. Kemudian kaum Kehat, kaum yang mendapat perhatian Tuhan. Tuhan katakan kepada Musa dan Harun “kaum Kehat harus kamu perhatikan. Jaga baik-baik mereka. Jangan sampai mereka binasa. Karena pekerjaan mereka pikul Tabut Perjanjian.” Semua perkakas-perkakas kudus mereka yang pikul. Kalau Gersom dan Merari pakai kereta, jadi mereka tidak memikul. Merari punya 4 kereta dan 8 ekor lembu. Gersom punya 2 kereta dan 4 ekor lembu. Tetapi Kehat mesti memikul. Tuhan terima kasih, kalau saya bertanggung jawab akan Firman Tuhan, bertanggung jawab akan umat Tuhan maka pasti dilindungi.

Yesus tolong kami hamba-hambaMu. Pekerjaan kami berat sekali, tidak enteng. Makanya saya cuma curah di kaki Tuhan, mohon ampun kepada Tuhan. Jika bisa berlutut setengah 4 itu hanya kemurahan Tuhan. Makanya dukunglah pelayanan kami, jangan dibuat berat lagi. Sudah dipikul dibuat berat lagi.

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar