20180923

Kebaktian Umum, Minggu 23 September 2018 Pdt. Bernard Legontu


 Penyerahan anak

Mazmur 22:10-12
22:10 Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
22:11 Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
22:12 Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.

Ayat ini tidak semata ditujukan oleh pemazmur bagi dirinya sendiri, yaitu raja Daud. Karena dia yang diberi Tuhan ilham untuk menulis 72 pasal dalam kitab Mazmur, antara lain Mazmur pasal 22. Ini namun ini menubuatkan tentang satu pribadi yang kita jadikan kepala gereja, itulah Yesus. Buktinya dalam pasal 22 ini ayat 2, 17 sampai 19, benar-benar menunjuk pada pribadi Yesus. Ayat 2 dia berseru Eloi, Eloi lama sabakthani dan pada ayat 19 pakaiannya dibagi
Mazmur 22:2,19
22:2 Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
22:19 Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.

Ini benar-benar peristiwa ketika Yesus dalam derita sengsara. Namun itu dikisahkan sejak dia ada dalam kandungan. Sebagai orang Kristen, sebagai pengikut Yesus kita harus meneladani Dia, saya tidak mengajar untuk mengikuti gereja atau organiasai tetapi yang harus kita ikuti adalah Yesus. Dikatakan tadi dari kandungan benar-benar Allah menjadi Tuhannya. Dan disebutkan dia nyaman di dada ibunya. Memang dalam nikah, biarpun anak itu digendong oleh papa, tetapi yang paling aman di dada ibu. Makanya ketika kita menggendong bayi, kemudian dia rewel, kita cari mamanya dan kita serahkan lalu bayi itu langsung diam. Peran ibu ini sangat luar biasa. Jika salah maka hasilnya memilukan.

Ibu-ibu yang ada di sini, peranmu di dalam rumah tangga tidak kecil, sangat berat. Juga sebagai ayah atau suami, kita berhutang kepada isteri.
Efesus 5:28
5:28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri (sebab suami berutang kepada isterinya): Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.

Suami berutang kepada isterinya apalagi kalau dikaruniakan buah nikah. Di sinilah letaknya tanggung jawab suami terhadap bayi dan terhadap isteri kita berutang. Saya sampai sekarang belum bisa membayar utang saya  kepada isteri. Dan memang tidak ada seorangpun bisa membayar utang suami terhadap isteri. Sebab sejak bayi dalam kandungan, ibu itu sudah menderita, tidur tidak nyaman, berjalan tidak nyaman, duduk tidak nyaman, kemudian dikasari lagi oleh suami, tambah tidak nyaman, bahkan tambah besar utangnya suami itu! Karena saya sebagai suami tidak mampu membayar utangku kepada isteri, oleh sebab itu bagaimana saya harus bersikap pada isteri.

Peran seorang ibu adalah mengasuh bayi. Ayat mengatakan anak itu aman di dada ibunya. Biarpun ayahnya sudah belikan susu dan berikan kunci mobil, tetap anak itu akan menangis, tetapi kalau di dada ibunya, bayi itu akan diam.

Suami-suami jangan sepelehkan isterimu. Isteri-isteri lihat juga buah nikahmu, peranmu besar terhadap mereka. Jadi dua-dua punya tanggung jawab timbal balik. Secara rohani, kita lihat dalam II Tesalonika 2:7, itu peran ibu mengasuh anak dan merawat. Ayat 11 itu peran ayah terhadap anak. Jadi dua-dua punya peran.
I Tesalonika 2:7,11
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
2:11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,

Yang dinubuatkan dalam Mazmur pasal 22 tentang pribadi Yesus. Kalau kita mengikuti keteladannya, bagaimana Yesus dalam peranNya dari sejak bayi. 8 hari Dia disunat, 40 hari Dia harus diserahkan. Saya sebagai hamba Tuhan, sebagai pengikut Kristus, sebagai pelayan Kristus, saya mencontoh sorga, mencontoh Yesus.
Lukas 2:22
2:22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,

Menurut hukum Taurat, jika seorang ibu melahirkan anak laki-laki, maka dia harus menunggu pentahiran 40 hari. Jika itu anak perempuan maka dia harus menunggu 80 hari. Saudara lihat saja perbandingan pandangan sorga terhadap laki-laki dan perempuan. Jika anaknya perempuan maka 80 hari baru ibu itu tahir, jika anak laki-laki 40 hari baru dia sudah tahir.

Yesus kepala gereja dan saya sebagai pengikut Yesus meneladani ini. Yang harus kita kerjakan adalah menyerahkan bayi yang Tuhan karuniakan dalam rumah tangga kita. Penyerahan di sini tidak ada atribut lain, benar-benar penyerahan.

Kita harus memahami jiwa anak, apalagi bayi. Digigit semut dia nangis, dia lapar menangis. Komunikasi bayi dengan orang tua hanya menangis. Dan orang tua harus bisa menjawab, bisa mempelajari, bisa menafsir apa makna yang terkandung di dalamnya. Lebih tepat, lebih asyik komunikasi bayi dengan ibunya. Siapa dia? Anakmu. Siapa dia? Buah nikahmu. Dan kita suami-suami berhutang kepada isteri.
Efesus 5:28
5:28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri (sebab suami berutang pada isterinya): Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.

Tuhan menciptakan pasangan nikah dan memberikan buah nikah, bukan untuk membebani tetapi ada maksud suci Tuhan yaitu agar bapak, ibu dan anak dihentar di dalam Firman, Roh dan Kasih Tuhan untuk menjadi milik Tuhan, untuk menjadi Mempelai Wanita untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.


Kebaktian Umum

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 6:12-17
6:12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
6:14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
6:15 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

Apa yang disebutkan di sini pasti digenapkan, karena setiap nubuatan-nubuatan di dalam Alkitab pasti digenapkan. Amat terlebih jika kita mengikuti pasal 6 ini, ada kegerakan kuda putih, kemudian kuda merah padam, kemudian kuda hitam dan kuda hijau kuning. Semua digambarkan bagaikan kuda, itu menunjukkan kecepatan yang akan terjadi. Dan kita akan bersaing dengan kecepatan yang akan menimpa dunia ini. Kecepatan ini hanya bisa kita imbangi jika kita punya sayap Firman dan Roh Kudus. Antikristus boleh punya sayap yang disebut sayap kekejian, tetapi gereja Tuhan pasti mendapatkan perlindungan.

Pasal 6 ini dikunci dengan ketakutan yang mengglobal dari jajaran yang paling di atas sampai dibawah, raja sampai budak, semua mengalami ketakutan. Ketika Tuhan Yesus datang pada kali yang pertama, justru Dia datang untuk menghapuskan ketakutan kita. Itu antara lain tujuan kedatangan Yesus pada kali yang pertama. Mengapa? Karena manusia keturunan Adam dan Hawa ini sudah dilanda oleh rasa takut kepada maut. Ketika Tuhan mencari Adam dan Hawa, jawaban mereka “kami takut”. Tetapi Tuhan tidak menambah beban rasa takut ini. Tuhan ingin menyelesaikannya. Itu sebabnya kedatangan Tuhan pada kali pertama yaitu 4000 tahun setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, antara lain menetralisir rasa takut kita akan maut.
Ibrani 2:12
2:12 kata-Nya: "Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat,"

Kalau kita tidak punya rasa takut akan maut berarti hebat manusia itu, dia tidak merasa berdosa. Tetapi karena kita takut akan maut berarti kita menyadari kita manusia berdosa, maka Tuhan datang untuk menyelesaikan dosa itu.

Sarana sudah Tuhan beri, tetapi kenapa dalam Wahyu 6:12-17, manusia secara menglobal dilanda rasa takut? Ini terjadi ketika Tuhan Yesus datang pada kali yang kedua. Karena mereka tidak menggunakan, tidak memanfaatkan sarana yang sudah Tuhan berikan kepada mereka. Mereka tidak peduli, mereka lihat dengan sebelah mata fasilitas yang sudah Tuhan berikan pada manusia ketika Dia datang pada kali pertama.

Karena manusia tidak menghargai pemberian Tuhan yang luar biasa itu, akhirnya dalam Wahyu 6:12 dikatakan terjadi gempa yang dahsyat dan matahari menjadi gelap seperti kain perkabungan. Tuhan itu bagaikan matahari. Matahari diberikan kepada orang yang baik dan orang yang jahat.
Matius 5:45
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

Berarti matahari adalah gambaran kasih Allah. Tetapi waktu itu semua orang dari kelas apapun ketakutan, karena matahari hitam seperti kain perkabungan. Berarti jika kasih Tuhan dicabut maka yang ada di dunia hanya ratap tangis. Jangan tunggu kasih Tuhan ditarik dari dunia. Sementara kasih Tuhan lagi beraksi di dunia ini, jangan tunggu kasih Tuhan ditarik karena tidak ditanggapi oleh manusia.
Mazmur 84:12
84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

Kasih Allah tidak memilih, orang baik saja, orang jahatpun diberi. Tetapi bukan berarti satu waktu tidak akan dipertanggungjawabkan. Bagaimana kehidupan kita menanggapi lawatan Tuhan dengan kasih sayang ini. Apakah kita abaikan dan remehkan? Satu ketika kita akan seperti ini, jika kita mengabaikan dan kasih Tuhan pasti dicabut oleh Tuhan.

Justru hukuman yang paling mengerikan pada meterai yang keenam akan ditimpakan kepada mereka. Ini bukan sekedar catatan rasul Yohanes, tidak. Ini semua datang dari Tuhan. Angka 6 adalah angka manusia, angka daging. Sekarang Tuhan perlihatkan manusia yang tetap mempertahankan keinginan dagingnya, mempertahankan kemanusiannya, maka Tuhan unjuk rasa kepadanya. Kalau kasih Tuhan sudah dicabut berarti Tuhan unjuk rasa. Sekarang bagi kita masih ada kesempatan untuk membenahi diri.

Kemudian bulan penuh, berarti bulan purnama, disebut bagaikan darah. Kalau bicara darah itu mengingatkan bagaimana korban Kristus. Darah Kristus juga ditolak oleh manusia. Dalam ayat yang kita baca ini, Tuhan tinggal memancing memori mereka “inilah yang kamu tolak yaitu Korban Kristus. Inilah yang kamu tidak hargai selama ini”. Maka darah penebusan itu dicabut. Mengapa? Sebab menurut Ayub manusia berupaya bagaimana supaya mewujudkan yang tahir dari yang najis. Tidak ada yang bisa membuat kita menjadi tahir, hanya darah Yesus.
Ayub 14:4
14:4 Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis? Seorang pun tidak!

Itu sebabnya tanpa darah Kristus tidak ada pengampunan. Kalau dulu melalui darah domba, kambing, lembu, burung tekukur dan merpati, tanpa itu tidak ada pengampunan. Tetapi setelah Yesus datang, hanya darah Yesus yang memberi pengampunan.
Ibrani 9:22
9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

Di sana kita mendapat percikan darah. Jadi upaya apapun yang manusia lakukan untuk mentahirkan dirinya, untuk membuat dia baik di hadapan Tuhan, untuk membuat dia jempolan di hadapan Tuhan, tanpa darah Kristus itu semua mustahil.
Mazmur 49:8-9
49:8 Tidak seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya,
49:9 karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya, dan tidak memadai untuk selama-lamanya --

Jika kita telah bertemu dengan Yesus lewat kuasa korban Kristus, lewat darahNya, mari kita apresiasi dengan serius dan kita isi dengan ibadah pelayanan kita. Karena oleh darah Yesus inilah yang memungkinkan kita beribadah. Oleh darah Yesus ini memberi peluang untuk kita menghadap Tuhan, tidak ada sarana yang lain. 
Ibrani 9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

I Petrus 1:18-19
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Akhirnya Tuhan beraksi, Tuhan unjuk rasa, bulan yang penuh itu menjadi darah. Mengingatkan pada darah Yesus, inilah yang kamu tidak hargai bahkan kamu tolak. Karena menolak korban penebusan Kristus maka manusia membuat dengan cara sendiri bagaimana untuk mentahirkan, bagaimana supaya dia kudus, supaya dia suci tetapi tanpa darah Yesus, mustahil. Sebab tidak ada jalan lain di luar darah Yesus.

Selanjutnya dikatakan bintang-bintang gugur seperti buah ara mentah. Matahari bicara Allah Bapa, bulan bicara Anak Allah, bintang bicara Roh Kudus yang harus ada pada hamba Tuhan. Ketika Yesus lahir di bumi, bintang ini yang menghentar orang majus ketemu Yesus. Kemudian secara permanent Tuhan tetapkan bintang itu pada setiap jemaat yaitu gembala yang digambarkan bagaikan bintang di tangan kanan Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:20
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

Setiap sidang jemaat ada bintang dan peran bintang itu ternyata menentukan rohani umat Tuhan itu maju, mandek atau undur. Itu terpergantung dari bintang atau terpergantung dari gembala, terpergantung dari malaikat sidang. Saya sebagai hamba Tuhan tidak mau rohani saudara mandek di tengah jalan gara-gara saya. Makanya saya harus jaga tahbisan, saya harus pelihara tahbisan saya, karena saya bukan bertanggung jawab terhadap bangku yang saudara duduki, tetapi bertanggung jawab terhadap jiwa saudara.

Makanya sekalipun ada tantangan dan rintangan, jangan sampai kami kecewa, utamanya kami hamba Tuhan.
I Petrus 4:19
4:19 Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.

Dalam tahbisan seorang hamba Tuhan dia harus melakukan kehendah Allah yaitu tidak boleh punya pekerjaan sambilan, dia harus bersandar 100% kepada Tuhan dan itu memang sakit bagi daging! Ada orang yang berkata “memangnya akan turun beras dari sorga”. Tetapi ini memang taruhan kami, sebab pusaka kami adalah Tuhan. Ini taruhan kami supaya kami menjadi teladan iman. Bagaimana jadi teladan iman kalau saya bekerja di kebun coklat. Mana keyakinan saya bahwa keberadaan Allah begitu nyata bila saya  menggunakan kekuatan saya. Kalau seperti itu berarti saya tidak rela menderita karena kehendak Allah.

Kami harus waspada sebagai bintang dalam sidang, sebagai gembala sidang jemaat, sebagai malaikat sidang jemaat. Kami harus menjaga, seberapa jiwa yang Tuhan percayakan kepada kami untuk digembalakan, itu tanggung jawab kami.
1 Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Jangan tunggu bintang itu gugur seperti buah ara yang mentah. Kalau buah ara yang mentah tidak bisa dijadikan obat penyembuh bisul. Berarti tidak adalagi pelayanan penggembalaan, tidak ada lagi pelayanan hamba Tuhan yang membawa kesembuhan rohani. Sembuh berarti tidak sakit rohani lagi, tidak sakit berarti sehat rohani, sehat berarti rohaninya sempurna. Ini tugas kami, tugasku sebagai hamba Tuhan. Hanya itu pekerjaanku.

Ketika raja Hizkia sakit bisul, Tuhan suruh nabi Yesaya “Yesaya katakan kepada Hizkia supaya dia segera berwasiat karena dia segera akan mati”. Raja Hizkia mendengar penyampaian nabi Yesaya, dia berbalik ke dinding lalu menangis dan berdoa. Tuhan melihat air matanya dan berkata “Yesaya kembali ke istana. Aku telah melihat air matanya dan mendengar doanya. Ambil buah ara yang sudah matang dan tempel di bisulnya”.

Kalau pelayanan bintang sudah gugur seperti buah ara, berarti tidak ada lagi pelayanan untuk membawa gereja pada kesempurnaan. Hanya menangis, hanya meratap, hanya merenungi diri dan semua itu ditandai dengan ketakutan yang luar biasa.
II Raja-raja 20:7 (Terjemahan Lama)
20:7 Maka kata Yesaya: Hendaklah kamu mengambil buah ara segumpal. Maka diambilnyalah, dibubuhnya pada bisul baginda, lalu bagindapun sembuhlah.

Kalau buah ara mentah, tidak akan jadi. Itu Betfage artinya rumah buah ara yang mentah. Tugas kami hamba Tuhan utamanya untuk menyembuhkan sakit rohani. Bisul itu adalah sesuatu yang menonjol dari permukaan daging kita. Jadi ada penonjolan-penonjolan yang harus disembuhkan supaya sehat kembali. Itu tugas kami hamba Tuhan. Tetapi kalau buah ara mentah tidak ada kasiatnya.

Artinya pelayanan buah ara yang ada hubungannya dengan bintang, menyembuhkan bisul, membuat penonjolan daging kita rata, mulus kembali. Siapa yang mau menolong kita? kecuali ada pelayanan bintang, masih ada Roh Kudus dalam kehidupan hamba Tuhan, hamba Tuhan masih berkenan dipakai Tuhan lewat kuasa Roh Kudus, masih ada solusi dari Tuhan untuk menyembuhkan bisul-bisul kita. Jangan tunggu sampai sudah gugur.

Sayapun harus selektif dengan diriku karena ada bintang yang keluar dari peredaran (orbit). Bagaimana kalau bintang keluar dari peredaran? Dia akan jatuh. Makanya saya sebagai hamba Tuhan jangan sampai keluar dari koridor Firman.

Saya harus ada di ruangan suci, sebab kalau keluar saya pasti keluar dari orbit dan akan jatuh. Tetapi dalam surat Yudas dikatakan ada bintang-bintang yang keluar dari peredaran. Siapa itu? Dikatakan ada Kain, Bileam dan Korah. Mereka digambarkan seperti bintang tetapi keluar dari peredaraannya. Kain ini melayani dengan kekuatan sendiri tanpa darah Yesus (korban Kristus). Bileam ini melayani dan beribadah hanya mencari upah. Korah ini melayani dengan ambisi menjadi pemimpin, akhirnya ditelan oleh bumi. Di akhir zaman ini banyak bintang yang keluar dari peredaraannya. Bintang jatuh memang kelihatan bercahaya, tetapi cahayanya ini justru membakar dirinya sendiri sampai habis.

Umat Tuhan, anda juga harus selektif. Saya juga harus selektif, saya harus kontrol diri. Jangan sampai Imamat 21:12 saya langgar.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

Saya harus menjaga minyak yang ada di atas kepala saya, itulah urapan Roh Kudus. Jangan sampai saya keluar sebab kalau sampai keluar, bahaya! Bagaimana bisa saya kerja di kebun atau di sawah lalu mengatakan ada urapan, mustahil karena sudah keluar dari orbit. Saya juga harus menjaga ini, jangan sampai saya bermain-main dengan kenajisan. Kenajisan itu bisa datang dari 3 sisi yaitu dari daging, dari dunia dan dari iblis. Ini yang membuat banyak hamba Tuhan berjatuhan, tetapi kelihatan masih dalam pelayanan.

Coba lihat ketika dua anak imam Harun yang disambar Tuhan dengan api dari sorga. Musa katakan kepada ponakannya yang lain “ayo kamu pergi ambil itu mayat dan kamu kubur”. Setelah mereka pergi, di dapati anak-anak imam Harun masih dalam pakaian imam tetapi sudah mati. Saya takut jangan seperti itu. Saya masih kelihatan punya jubah imam, punya pelayanan sebagai imam, sebagai hamba Tuhan, sebagai gembala, sebagai bintang tetapi rohani sudah mati. Apa yang diharapkan dari saya oleh jemaat kalau seperti itu. Lebih baik jangan dengar saya kalau saya hamba Tuhan yang sudah mati rohaninya.

Itu sebabnya saudara yang diberkati oleh Tuhan. Jangan sampai seperti Yudas ayat 4,6,11. Kemudian ditopang II Petrus 2:15
Yudas 1:4,6,11
1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
1:6 Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar,
1:11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.

II Petrus 2:15
2:15 Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.

1.      Kain
Kain ini ibadah tanpa dasar darah, ibadah dengan kekuatan senciri. Ada ibadah buatan sendiri.
Kolose 2:20-23
2:20 Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia:
2:21 jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini;
2:22 semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.
2:23 Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi.

Tuhan sudah perlihatkan dalam Alkitab. Yang baik Tuhan perlihatkan, yang tidak baik Tuhan perlihatkan, yang buruk Tuhan perlihatkan, yang elok Tuhan perlihatkan, tinggal kita memilih. Coba kalau sekarang ini diperhadapkan pakaian yang elok dan yang buruk. Pasti akan antri pada yang elok, yang tidak elok tidak laris. Tetapi kadang kita tidak sadar, kita antri pada yang buruk dan yang elok kita tepis. Itu karena kita menilai dengan akal pikiran kita dan tidak terpikat dengan Firman pengajaran yang sehat.

2.      Bileam
Apa kata Tuhan ketika malaikat itu mencegah Bileam di tengah jalan, sampai Bileam  memukul keledai sampai 3 kali dan keledai itu berbicara? Ketika keledai berbicara mengapa dia tidak sadar, ini binatang tetapi berbicara seperti manusia. Seharusnya dia sudah terkejut. Tetapi malah dia berkata “kalau ada pedang engkau sudah aku sembelih!”. Apa kata Tuhan ketika Tuhan mencegah dan malaikat itu berbicara? “Bileam, engkau mengikuti jalan kebinasaan makanya Aku mencegah engkau”.
Bilangan 22:32
22:32 Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya: "Apakah sebabnya engkau memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan.

Jadi Bileam ini masih disayang Tuhan. Kalau Bileam disayang oleh Tuhan, masakan kita tidak disayang oleh Tuhan. Olehnya itu ketika ada suara “hai Bileam, engkau melayani hanya kejar upah, itu hanya menunju pada kebinasaan”.
II Petrus 2:15
2:15 Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.

Inilah bintang-bintang yang sudah keluar dari peredaran. Saya takut, apalagi kalau ada motifasi bukan karena kebutuhan tetapi karena keinginan. Banyak kali kami hamba Tuhan bukan karena kebutuhan demi jemaat itu terlepas dan terbebas tetapi karena keinginan, sampai dikejar perpuluhan. Biar jemaat sudah ada jauh di sana masih dikejar perpuluhannya, bagaimana model gembala seperti itu! Dan bodoh amat, jemaat juga mau dikejar oleh bintang seperti itu. Dengar sidang jemaat, jaga baik-baik, jangan kita mau dikejar oleh bintang. Misalnya saudara sudah berdomisili di Kolonedale tetapi masih dikejar “mana perpuluhanmu!”. Saya bilang saja di sini, masih ada juga yang dikejar oleh gembala dari Palu padahal sudah tidak digembalakan. Ini bintang yang beredar keluar dari orbit. Jangan salah kita, akhirnya kita tidak mencapai rencana Allah yang mau membawa gereja sempurna untuk menjadi mempelai wanita Tuhan sehingga tertinggal dan hanya menunggu ketakutan yang luar biasa. Kalau sekarang tidak memperhatikan Firman, tunggu waktunya.

3.      Korah
Korah ini punya roh kecemburuan kepada Musa, Harun dan Miryam. Seharusnya mengertilah pemakaian Tuhan pada masing-masing, yang penting tidak keluar dari orbit. Korah ini sampai mengajak 250 orang dan mengunjuk rasa pada Musa. Musa sampai sedih hati melihat orang ini. Musa melayani bukan karena maunya sendiri tetapi karena panggilan Tuhan. Sampai Musa berkata “belum cukupkah engkau dari keturunan Lewi, sudah ikut terlibat di dalam memanggul pekerjaan Tuhan dengan memikul peralatan-peralatan Bait Suci (Tabernakel)”.
Bilangan 16:1-3
16:1 Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang
16:2 untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan.
16:3 Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?"

Ini namanya insinuasi/ tuduhan terselubung. “Mengapa kamu meninggikan diri di atas jemaat Tuhan?”

Bilangan 16:4-7,31-32
16:4 Ketika Musa mendengar hal itu, sujudlah ia.
16:5 Dan ia berkata kepada Korah dan segenap kumpulannya: "Besok pagi TUHAN akan memberitahukan, siapa kepunyaan-Nya, dan siapa yang kudus, dan Ia akan memperbolehkan orang itu mendekat kepada-Nya; orang yang akan dipilih-Nya akan diperbolehkan-Nya mendekat kepada-Nya.
16:6 Perbuatlah begini: ambillah perbaraan-perbaraan, hai Korah, dan kamu segenap kumpulannya,
16:7 bubuhlah api ke dalamnya dan taruhlah ukupan di atasnya, di hadapan TUHAN pada esok hari, dan orang yang akan dipilih TUHAN, dialah yang kudus. Cukuplah itu, hai orang-orang Lewi!"
16:31 Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka,
16:32 dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.

Mereka ditelan oleh bumi. Ini bagaikan bintang yang lepas dari peredaran, kalau dihubungkan dengan Yudas 1:11-13.
Yudas 1:11-13
1:11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
1:12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.
1:13 Mereka bagaikan ombak laut yang ganas, yang membuihkan keaiban mereka sendiri; mereka bagaikan bintang-bintang yang baginya telah tersedia tempat di dunia kekelaman untuk selama-lamanya.

Pada kehidupan akhir zaman ini, kita akan diperhadapkan dengan kecepatan kuda. Kalau kita lambat, kalau mengabaikan kesempatan, berarti sangat riskan hidup itu.

Wahyu 6:14
6:14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.

Hal ini juga dalam kitab nabi Yesaya sudah dikatakan.
Yesaya 34:4
34:4 Segenap tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung seperti gulungan kitab, segala tentara mereka akan gugur seperti daun yang gugur dari pohon anggur, dan seperti gugurnya daun pohon ara.

Ini sudah diingatkan oleh Tuhan dalam zaman nabi Yesaya.
Yesaya 42:8-9
42:8 Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.
42:9 Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu."
Berarti Tuhan sudah beri tahu lebih dahulu kepada kita. Amsal mengatakan orang yang tidak bijak, ketika malapetaka mau datang, dia terobos saja.

Di sini dikatakan langit menyusut seperti gulungan kitab. Mengapa tidak dikatakan seperti menggulung tikar, tetapi dikatakan seperti menggulung kitab? Klalau bicara kitab, kita mengetahui bahwa Alkitab ini adalah tulisan yang diilhami oleh Tuhan. Kalau langit digulung seperti kitab yang digulung, itu menunjukkan pemberitaan Firman sudah berakhir.

Diceritakan oleh Firman Allah bahwa gunung bergesar bahkan pulau-pulai bergeser. Tetapi gunungnya Tuhan tidak bisa bergeser karena Tuhan mengatakan “Aku menunggui dia”
Yesaya 2:2-3
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Gunungnya Tuhan isinya pengajaran Firman, itulah rumah Tuhan, itu tidak bisa bergeser. Jadi kehidupan saudara dan saya, kalau benar-benar kita adalah penghuni di rumah Tuhan, di gunung yang menjulang tinggi, tidak ada yang bisa menggeser kedudukan rohani saudara, saudara akan siap menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Tetapi dikatakan oleh Firman Tuhan pulau-pulau ikut bergeser. Padahal Alkitab mengatakan pulau-pulau menanti pengajaran Tuhan.
Yesaya 42:4
42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.

Pulau-pulau saja mengharapkan pengajaran, masakan saya tidak mengharapkan pengajaran, masakan saudara tidak butuh pengajaran. Jangan tunggu pulau-pulau bergeser, bahkan dikatakan hilang. Kalau saja saya hamba Tuhan tidak peduli dengan Firman pengajaran, bagaimana dengan jemaat. Karena Firman pengajaran itulah yang mengerjakan penyucian di dalam diri kita sehingga kita bisa mencapai kesempurnaan lewat Firman pengajaran yang menggodok kehidupan saya, menggodok kehidupan saudara sehingga kita berperilaku sebagai anak Tuhan yang menuju pada kesempurnaan.

Pulau menanti pengajaran. Pengajaran yang bagaimana?
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

Pengajaran ini untuk kita, bukan untuk pulau-pulau. Pulau-pulau ini hanya simbol, ini sebenarnya untuk kita. Jangan tunggu pulau-pulau bergeser, ini ketakutan yang sangat mengerikan. Mumpung gunung tempat rumah Tuhan itu, Firman sudah bernubuat bahwa bangsa-bangsa akan berbondong-bondong ke sana.

Jangan tunggu Wahyu pasal 6 ini telah terjadi. Makanya Wahyu pasal 6 ini dibuka dengan kegerakan kuda putih. Kalau ini tidak ada, siapa yang menolong kita menghadapi kuda merah padam, kuda hitam dan kuda hijau kuning. Kuda putih ini bukan antikristus, ini menunjuk pekerjaan Roh Kudus.

Yesaya 42:4
42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.

Segala pulau mengharapkan pengajarannya Tuhan. Termasuk pulau Sulawesi. Ada gunung bergeser tetapi gunungnya Tuhan tidak mungkin bergeser.
Yesaya 31:4
31:4 Sebab beginilah firman TUHAN kepadaku: Seperti seekor singa atau singa muda menggeram untuk mempertahankan mangsanya, dan tidak terkejut mendengar teriakan seluruh pasukan gembala yang dikerahkan melawan dia, dan tidak mengalah terhadap keributan mereka, demikianlah TUHAN semesta alam akan turun berperang untuk mempertahankan gunung Sion dan bukitnya.

Kehidupan yang merangkul Firman pengajaran dan mencintai Firman pengajaran karena Firman pengajaran itu akan membentuk dia sehingga menjadi sama dengan Kristus, akan dilindungi oleh Tuhan.
Yesaya 31:5
31:5 Seperti burung yang berkepak-kepak melindungi sarangnya, demikianlah TUHAN semesta alam akan melindungi Yerusalem, ya, melindungi dan menyelamatkannya, memeliharanya dan menjauhkan celaka.

Kita lihat Sion dan Yerusalem itu.
Yesaya 2:2-4
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
2:4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

Jangan kita remehkan Firman pengajaran demi keselamatan kita. Karena pulau-pulau mengharapkan pengajaran dan pengajaran itu besar dan mulia. Apakah saudara mengharapkan pengajaran? Kalau saudara mengharapkan Firman pengajaran puji Tuhan, berarti kita seide. Saya juga selalu mengharapkan.

Perjuangan kami hamba Tuhan agar jemaat Tuhan benar-benar ada dalam kemuliaan ajaran yang besar ini dan kita duduk bersanding dengan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus belahan jiwa kita dan kita menjadi belahan jiwanya Tuhan.

Jika kita tidak merasa ngeri dan takut pada kedatangan Tuhan pada kali yang kedua, maka ada saatnya Tuhan membuat mereka takut dan ditakut-takuti oleh Tuhan. Dikatakan dalam Wahyu pasal 6, mereka pergi ke celah-celah batu dan ke gua-gua lalu memohon “timpalah kami”. Saat itu terjadi persekutuan doa sedunia. Kepada siapa mereka berdoa? Kepada gunung. Kalau sekarang ini anak Tuhan malas berdoa, malas memohon kepada Tuhan perlindungan, malas untuk mendekatkan diri pada Tuhan, maka satu saat dia akan masuk dalam persekutuan doa sedunia tetapi berdoa kepada gunung karena ketakutan ketika murka Anak Domba Allah datang.

Tetapi kenapa mereka pergi ke celah-celah gunung dan ke gua-gua?
Ibrani 11:38
11:38 Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung.

Itu adalah tempat hamba-hamba Tuhan yang ditolak oleh dunia, ditolak oleh manusia. Ketika mereka datang menyampaikan Firman, mereka ditolak, akhirnya mereka tinggal di celah-celah gunung dan gua-gua. Akhirnya ketika ketakutan datang mereka mencari hamba-hamba Tuhan itu tetapi sudah tidak ada. Tidak ada lagi bintang yang menuntun kepada Yesus. Tidak ada kasih Allah, tidak ada lagi Korban Kristus yang menjadi sarana untuk membawa mereka diterima oleh Tuhan.

Anak muda jangan main-main dengan Tuhan, kasihani jiwamu. Kalau sekarang tidak peduli dengan lawatan Tuhan, berarti nanti tinggal menanti bencana. Tetapi bagi mempelai wanitaNya Tuhan telah siapkan perlindungan, Tuhan rindu memeluk kita sebagai kekasihNya, sebagai Mempelai WanitaNya.

Bila sekarang ini kita menutup hati terhadap ajaran Tuhan, satu waktu baru mencari ajaran tetapi sudah terlambat, sudah digulung oleh Tuhan. Pulau-pulau saja menanti ajaran Tuhan, kenapa kita tidak mau.

Tuhan Memberkati.



GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar