20190626

Kebaktian PA Imamat, Rabu 26 Juni 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 23:23-25
23:23 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:24 "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus.
23:25 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN."

Kembali kita diperhadapkan dengan pesta bunyi nafiri. Namanya pesta berarti Tuhan menginginkan orang yang terlibat di dalamnya dengan hati yang sukacita. Jika berbeda dengan rencana Tuhan sama dengan kita memisahkan diri dari rencana Tuhan. Jangan saudara berpikir ancaman-ancaman yang ada di dalam Alkitab itu sifatnya hanya gertak sambal. Tidak! Sebab itu akan terjadi.

Di dalam Yehezkiel pasal 12 saudara melihat Yehezkiel memperagakan, dia memikul buntalan dan malamnya melubangi tembok. Dia memperagakan seperti orang yang akan mengungsi karena ada bencana. Kemudian dalam Yeremia pasal 52 itu menjadi kenyataan. Jadi jangan coba kita sindir dan mengejek Tuhan. Kami hamba Tuhan, Alkitab mengatakan tidak ada seorangpun yang memberangus mulut kami. Kami harus bicara dan bicara itu berarti makan. Bagi yang berani memberangus mulut lembu yaitu hamba Tuhan, dia akan menerima resiko dari Tuhan.

Makanya saya sebagai hamba Tuhan di sini tetap ngomong. Bukan hanya sebatas mengisi upacara, tidak. Tujuannya supaya kita ada kesiapan diri menyambut kedatangan Tuhan agar kita terhindar dari bencana. Kalau hal ini kita bisa paham maka saudara tidak akan mudah tersinggung mendengar Firman. Saudara malah akan berkata “terima kasih. Jika ditunjuk kesalahan dan kekuranganku berarti disayang oleh Tuhan”. Kadang kita salah tingkah, salah menerima, kita berbalik seperti menyindir. Jangan seperti itu.

Tidak ada seorangpun, baik hamba Tuhan sepenuh maupun jemaat, semuanya harus meniup nafiri, tidak bisa ditawar-tawar. Bahkan disebut ini suatu kewajiban. Berarti mutlak dan harus kita meniup nafiri, apakah dia hamba Tuhan 100% maupun jeemaat. Itu syarat sorga, bukan syarat organisasi gereja apalagi syarat gembala. Saya dan saudara rindu masuk sorga, lebih lagi kita rindu untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, maka apa anjuran Tuhan untuk meniup nafiri (bersaksi) ini tidak bisa ditawar-tawar. Saya katakan mutlak dan harus kita meniup nafiri.

Nafiri itu dibuat dari perak. Jadi ketika kita meniup nafiri kita sama dengan bersekutu dengan korban kelepasan atau korban penebusan. Berarti kita berpegang pada kelepasan atau ketebusan dari darah Anak Domba Allah. Jadi mustahil kita tidak bersukacita. Ketika kita memegang nafiri itu berarti kita melihat, kita meraba dan menjamah bahwa inilah yang menebus kita sehingga kita bersukacita. Kalau tidak memiliki hal ini berarti Tuhan tidak memberikan penghapusan dosa pada kita.

Alkitab mengatakan jika Tuhan mengingat-ingat dosa kami itu berat.
Mazmur 130:3-4
130:3 Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
130:4 Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.

Karena ada pengampunan sehingga ada sukacita. Kita raba nafiri korban tebusan/perak itu berarti kita merasakan mengalami pengampunan sehingga kita bersukacita.
Mazmur 32:1
32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!

Masakan orang yang berbahagia tidak bersukacita. “Susah sekali saya, karena utang saya yang 1 tahun dibayar seseorang” itukan paradoks, itu tidak benar. Mestinya bersukacita karena utang yang 10 tahun dilunasi orang lain. Demikian hutang dosa kita tidak bisa kita bayar tetapi Tuhan bayar di Joljuta, dengan pengorbanan penebusan/ perak.

Mazmur 32:2
32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!

Acap kali hal ini tidak dipahami sehingga ketika kita beribadah dan melayani Tuhan bukannya bersukacita. Tetapi ketika kita menoleh kesalahan dan pelanggaran kita ditutup oleh Tuhan, masakan tidak bersukacita meniup nafiri, berarti bersaksi buat Tuhan.

Nafiri ini dari perak. Perak ini dalam penggunaannya pada Tabernakel bukan hanya digunakan untuk membuat menjadi nafiri. Dalam Keluaran pasal 36 dan 38 itu disebutkan tentang perak. Perak itu dipakai menjadi kepala dari tiang. Kemudian menjadi alat penyambung antara tiang yang satu dengan tiang yang lain. Itu baru di halaman. Ada 60 tiang. 56 tiang sama tugas dan tanggung jawabnya. 4 tiang berbeda dengan 56 tiang. 56 ini adalah silsilah dari Abraham sampai Yesus yaitu 56 keturunan. Itu saling kait mengkait dan yang mengkaitkan adalah perak. Memang ada jarak dan jarak itu rahasia, tetapi rahasia itu ada pada angka 5.

Baru di halaman saja kalau kita melihat tiang, kepalanya itu dari perak dan pengait-pengaitnya juga dari perak, kita sudah bisa melihat betapa indahnya Tuhan merogoh kita. Jadi anak Tuhan disatukan oleh pengait atau penyambung dari perak. Yang menyatukan saya dengan isteri, dengan sesama hamba Tuhan, menyatukan satu dengan yang lain, itu pekerjaan perak yaitu penebusan Kristus.
Keluaran 38:10,17
38:10 kedua puluh tiang layar itu dengan kedua puluh alas tiang itu dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya dari perak.
38:17 Alas-alas untuk tiang-tiang itu adalah dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya dari perak, juga salut kepalanya dari perak. Dihubungkanlah dengan penyambung-penyambung dari perak segala tiang-tiang pelataran itu.

Jika anak Tuhan melihat pekerjaan penebusan dari Kristus maka kita akan enak meniup nafiri/bersaksi. Bila suami isteri diikat dan disambung oleh perak yaitu penebusan Kristus maka enak dan bersukacita meniup nafiri. Apalagi ditaruh di kepala. Di sini masih di halaman. Artinya anak Tuhan yang masih ada di halaman selalu menjunjung dan memikirkan perkara di atas. Memikirkan bagaimana karya Golgota sehingga dia bisa bagaikan tiang-tiang di dalam Tabernakel. Makanya dia bisa meniup nafiri, tidak ada kecanggungannya, sebab dalam nikah ada saling kait mengkait dan sambung menyambung. Sesama hamba Tuhan juga sambung menyambung dan kait mengkait, kalau kita mau dibangun menjadi Tabernakel atau Tubuh Kristus.

Jarak tiang yang satu dengan tiang yang lain tidak disebut tetapi kalau saudara melihat ada 20 tiang di utara serta 20 tiang di selatan dan saudara bagi dengan panjang Tabernakel maka saudara akan menemukan 5 hasta jarak tiang yang satu dengan yang lain. Itulah rahasia, itu korban kemurahan Tuhan. Jika Tuhan berkorban untuk kita supaya kita bisa tersambung dengan sorga serta bisa tersambung satu dengan yang lain, kemudian kita selalu merenungkan pengorbanan Kristus maka itu adalah kemurahan Tuhan. Maka anak Tuhan akan bersukacita meniup nafiri, tidak akan muring-muring, tidak akan gundah gulana ketika menerima/melakukan Firman.

Jika Tuhan tutup mulut hamba Tuhan dan tidak berbicara lagi, ini berbahaya. Tuhan buat Yehezkiel bisu, tetapi ketika Tuhan bicara dengan Yehezkiel, Tuhan buka mulutnya. Ketika Tuhan membuka mulut Yehezkiel dia harus berkata “yang mau mendengar, mendengarlah. Yang tidak mau mendengar tidak usah mendengar, engkau akan binasa!”.

Jangan mendengar Firman justru tersinggung. Tidak menutup kemungkinan hamba Tuhan juga begitu. Jika kita kena Firman, mestinya kita datang minta didoakan, bukannya marah. kalau saudara ada kepala perak dan kiri kanan ada ikatan perak pasti kita senang. Karena kita diampuni, Tuhan tidak ingat lagi dosa kita, Tuhan sudah hapus semua. Kesalahan isteri diampuni suami, kesalahan suami diampuni isteri oleh pekerjaan perak, oleh pekerjaan kelepasan dari Korban Kristus. Betapa bahagianya kehidupan seperti itu.

Orang-orang yang mau dibangun menjadi bagian Tubuh Kristus yang disebut Tabernakel, tidak sukar meniup nafiri, pasti senang bersaksi kepada orang lain. “Kalau saya melihat diri saya yang lalu, saya jahat sekali, tetapi kemurahan Tuhan saya diampuni dan diubahkan, bagaimana dengan kau? Ayo kita dengar Firman”. Orang yang diajak itu akan tertarik karena melihat ada keubahan pada kita dan kita terus meniup nafiri.

Ini baru dihalaman, tetapi begitu masuk di ruangan suci, perak bukan lagi di kepala. Dari 20 papan jenang yang ada di selatan dan 20 papan jenang yang ada di utara, tiap papan jenang berdiri di atas alas perak bagaikan sepatu. Jadi di selatan ada 40 sepatu, di utara ada 40. Jadi jumlahnya 80. Di barat ada 6 yang sama lebarnya dan ada 2 yang hanya lebar setengah hasta. Tetapi semua masing-masing punya 2 sepatu, tidak ada yang tekor.

Begitu masuk ruangan suci, yang tadinya di kepala berubah menjadi dasar tumpuan yang membuat kita tidak bisa ditelan dan dipengaruhi oleh bumi. Karena sudah dijadikan alas, tidak bisa lagi masuk ke dalam pasir.
Keluaran 36:23-24
36:23 Dibuat oranglah papan-papan untuk Kemah Suci, dua puluh papan pada sebelah selatan.
36:24 Dan empat puluh alas perak dibuat orang di bawah kedua puluh papan itu, dua alas di bawah satu papan untuk kedua pasaknya, dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan untuk kedua pasaknya.

Anak Tuhan yang sudah menjadikan Korban Kristus sebagai dasar hidupnya, dia paham apa itu angka 40. Itulah angka penghabisan daging. Kalau kita mau menjadi Mempelai, kita harus belajar. Jangan kita mengikuti segala keinginan daging. Segala hobi-hobi daging harus kita lepas demi keselamatanku dan keselamatanmu di depan, jangan sampai antikristus mencungkil matamu.

Keluaran 36:25-27
36:25 Juga dibuat orang untuk sisi yang kedua dari Kemah Suci, pada sebelah utara, dua puluh papan
36:26 dengan empat puluh alas peraknya: dua alas di bawah satu papan dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan.
36:27 Untuk sisi belakang Kemah Suci, pada sebelah barat, dibuat oranglah enam papan.

Di sebelah barat ada 6 papan yang sama lebarnya dan ada 2 yang setengah hasta. Tetapi walaupun setengah hasta, tetap 2 kakinya.

Keluaran 36:28-30
36:28 Dua papan dibuat orang untuk sudut Kemah Suci, di sisi belakang.
36:29 Kedua papan itu kembar pasaknya di sebelah bawah dan seperti itu juga kembar pasaknya di sebelah atas, di dekat gelang yang satu itu, demikianlah dibuat orang dengan kedua papan yang untuk kedua sudutnya itu.
36:30 Jadi ada delapan papan dengan alas peraknya: enam belas alas; dua-dua alas di bawah satu papan.

Totalnya ada 96 alas perak. Ini masih rahasia, bagi hamba-hamba Tuhan semua sudah tahu. Tetapi jangan dulu ini kita bicarakan.

Saudara yang diberkati Tuhan, kita perhatikan ini. Kalau kita sudah bicara perak itu, dia mengikuti terus. Kemudian 4 tiang tabir yang memisahkan ruangan suci dan ruangan maha suci, tiap tiang 1 sepatunya. Jadi 4 tiang ada 4 sepatunya, empat dasarnya. Jadi 4+96=100. Ini juga rahasia.

Tidak ada korban yang bisa menyelamatkan manusia di dunia ini, hanya korban Kristus.
Ayub 14:4
14:4 Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis? Seorang pun tidak!

Mazmur 49:8-9
49:8 Tidak seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya,
49:9 karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya, dan tidak memadai untuk selama-lamanya --

Kalau kita sudah masuk ruangan suci, berarti sudah 100. Artinya kita sudah mendekati angka nikah. Ini harus kita hargai. Jika melihat rencana Allah yang begitu mulia bagi kita, kita mau disandingkan menjadi mempelai, siapa yang tidak bersukacita. Coba ada gadis di sini kemudian ada anak bupati atau anak gubernur atau anak presiden mau menjadikan dia isteri, tentu dia bangga. Kita mau menikah dengan Yesus, mestinya bangga. Kenapa kita marah-marah, tidak setuju, sakit hati dan gundah gulana.

Perak ini mau menghentar kita. Jadi selain kita melihat ada di kepala kita dan menjadi alas kita, kemudian juga dibuat menjadi terompet, itu luar biasa. Apa tujuan jika terompet dibunyikan? Yaitu supaya kita semua mau dibawa menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Saudara mau untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan? Mau. Makanya ayo kita bergumul. Sebenarnya rencana Tuhan terlalu indah, tetapi daging kita yang memberontak. Makanya 40 di utara, 40 di selatan, semua membungkemkan daging.

Keluaran 36:35-36
36:35 Dibuatlah tabir itu dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun.
36:36 Dibuat oranglah untuk itu empat tiang dari kayu penaga dan disalutlah itu dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, lagi dituanglah empat alas perak untuk tiang itu.
Jadi total alasnya adalah 100. 100 adalah angka kepenuhan Tubuh Kristus, juga angka nikah. Jadi coba lihat rencana Tuhan, sebelum langit dan bumi diciptakan, sudah ada orang pilihannya.
Efesus 1:4
1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Jika saudara diberi kesempatan mendengar, berarti saudara diberi kesempatan untuk masuk pada pilihan. Olehnya kita harus hargai. Ini kita dapatkan di dalam Kabar Mempelai. Hamba-hamba Tuhan saja belum tentu kami semua bisa menguasai ini. Saya bersyukur kepada Tuhan saya diberikan pemahaman dan kami suami istri peroleh dengan perjuangan yang keras.

Kita perhatikan ini agar benar-benar kita berdiri di atas dasar perak. Makanya lihat di mana mempelai wanita berdiri? Di atas bulan dalam tanda darah, itu menunjuk korban Kristus. Tetapi di halaman berbeda. Makanya jangan kaget kalau melihat persekutuan orang-orang yang ada di halaman. Di ruangan suci juga ada persekutuan. Makanya Tabernakel itu sifatnya persekutuan. Di halaman ada persekutuan tetapi jaraknya masih jauh. Tetapi masuk ruangan suci dan ruangan maha suci, jaraknya sudah tidak ada. Papan yang satu rapat dengan papan yang lain. Papan yang satu ada lubangnya dan sisi papan yang lain ada mencuat sedikit untuk masuk di situ. Jadi begitu kuat saling menahan, belum lagi ada alasnya, tidak bisa ditarik oleh kekuatan bumi, tidak akan tertelan oleh pasir. Itulah kita, itu gereja Tuhan. Tetapi kalau kita berubah, tunggu tanggal mainnya! Saudara akan berhadapan dengan yang mengerikan. Saudara akan mengatakan “ini yang saya tidak mau” tetapi itu yang terjadi.

Pengkhotbah 12:1
12:1 Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!",

Pengkhotbah 12:1 (Terjemahan Lama)
12:1 Ingatlah olehmu akan Khalikmu pada masa mudamu, dahulu dari pada datang hari yang jahat dan tahun apabila katamu kelak: Tiada aku suka akan dia.

Memang kita tidak suka, tetapi kenapa bisa masuk ke sana? Karena ketika ada kesempatan Tuhan mau singkirkan, mau sisipkan, mau lindungi, kita tidak manfaatkan, malah marah. Ini jangan terjadi dalam diriku.

Di halaman tiang itu masih punya jarak. Tetapi kalau sudah di ruangan suci, papan itu sudah saling dempet, saling melekat. Di sinilah Tuhan mau membawa kita, bukan menjadi Kristen halaman tetapi meningkat menjadi Kristen ruangan suci. Lebih lagi masuk pada persekutuan mempelai di ruangan maha suci. Itulah tujuan pekerjaan penebusan Tuhan untuk membawa kita, sehingga kita bisa satu dengan Yesus.

Tadi di halaman ada pengait perak satu dengan yang lain, tetapi kakinya tembaga, berarti awas hukuman. Kemudian kepala dari tiang itu dari perak, berarti Tuhan ingin kita memikirkan korban Kristus. Kalau sudah masuk ruangan suci, dia berubah tempat. Bukannya direndahkan tetapi supaya saudara jangan ditarik oleh dunia ini maka ada sepatu dari perak (korban Kristus tumpuan kita).

Semua ini harus kita mengerti dan kita pahami bagi kita yang hidup akhir zaman ini sehingga ada sukacita. Untuk mencapai saudara, ada orang yang dipercaya Tuhan sebagai pemberita, sesuai Roma pasal 10. Bagaimana darah kelepasan itu atau perak itu sampai pada saudara kalau tidak ada yang memberita.
Roma 10:13-14
10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?

Berarti ada yang meniup nafiri.

Roma 10:15
10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

Hamba Tuhan mutlak, jemaat juga mutlak harus bersaksi. Kalau jemaat disuruh bersaksi apalagi hamba Tuhan. Berarti betul-betul tidak bisa dibantah. Sekarang ini apakah umat Tuhan maupun hamba Tuhan diwajibkan meniup nafiri, bersaksi. 2 nafiri yang ditiup yang menunjuk Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang menceritakan tentang kelepasan oleh Korban Kristus. Sehingga tercipta 2 jadi 1.

Dalam Perjanjian Lama belum ada Yesus berkorban tetapi dalam bentuk nubuatan. Nanti pada Perjanjian Baru korban binatang di stop dan diganti dengan Korban Kristus. Untuk menjadi korban bagi saudara, Yesus sudah dipersiapkan 4 hari sebelumnya. Sebagaimana dulu korban penyelamatan orang Israel dari Mesir, domba itu disimpan 4 hari. Sejak manusia jatuh dalam dosa, Tuhan sudah siapkan Yesus menjadi korban. 4 hari atau 4000 tahun kemudian Yesus disalibkan di Golgota.

Jemaat mendapatkan percikan darah, menerima Korban Kristus, di kepalanya untuk menyambung kiri kanan, masuk ruangan suci dijadikan alas supaya tidak terjebak di pasir. Coba saudara bayangkan, sampai rela Yesus menahan saudara supaya jangan saudara ditelan oleh bumi. Saudara bayangkan, cara Tuhan luar biasa. Jika saya merenungkan ini, cuma derai air mata. Saya melihat Yesus rela untuk menahan saya untuk jangan sampai terjebak, jangan sampai tertelan oleh pasir, masuk ke dalam tanah. Bagaimana caranya Tuhan menahan? Seperti sore ini kita mendengar Firman. Makanya ketika kita mendengar Firman dan sepertinya kita sudah mau tertelan, maka Yesus cepat menarik kita. Ayo renungkan itu.  
Hamba Tuhan itu harus membawa darah. Ini pengakuan raja Daud ketika jatuh dalam dosa perzinahan dengan isteri Uria. Begitu liciknya Daud, sangat licik dia! Yoab membawa pasukan pergi berperang, sedangkan Daud hanya di peranginan. Apa yang dia lihat? Lihat seorang ibu sedang mandi dan ibu itu memang cantik. Nafsu berahinya muncul, dia suruh orang mengambil perempuan itu lalu dia tiduri sehingga hamil. Singkatnya dia jatuh dalam dosa kenajisan dan apa yang dia katakan. Ini kerinduan hatinya setelah terperangkap oleh dosa kenajisan.
Mazmur 51:9
51:9 Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!

Daud ini membutuhkan pelayanan spesial dari hamba Tuhan yang disebut di sini seperti hisop yang akan membawa darah kepadanya. Berarti ini hamba Tuhan yang membawa berita kelepasan. Daud bermohon-mohon kepada Tuhan, sampai dia katakan “Tuhan jangan ambil rohMu dalam diriku”. Kalau tidak ada hisop, tidak ada  hamba Tuhan yang membawa darah, kasihan Daud.
Ibrani 9:22
9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

Tanpa darah Yesus tidak ada pengampunan. Bagaimana darah bisa sampai kepada Daud? Ada hisop, ada hamba Tuhan yang dia minta supaya datang. Memang datang nabi Natan. Dialah yang diutus Tuhan datang menyatakan kesalahan Daud. Kemudian Tuhan menyuruh nabi Natan “katakan kepadanya, Aku telah mengampuni”. Cuma apa yang dia tabur harus dia tuai.

Sifat hisop ini adalah sifat kami hamba Tuhan yang membawa darah. Jemaat yang meniup nafiri berarti berbicara darah kelepasan, dia juga mutlak harus seperti hisop. Tetapi kami hamba Tuhan lebih dahulu. Hisop itu ada 15 kelebihannya. Saya harus mengulang sore ini karena banyak kita belum mendengar dan belum tahu.
1.      Dia bisa tumbuh di mana-mana.
Dia tidak pilih tempat. Kalau hamba Tuhan menyanyi “mana-mana Tuhan panggil” dia harus betul-betul praktekkan dimanapun Tuhan panggil. Anak Tuhan tidak usah lari ke mana-mana, di sini juga ada pekerjaan. Tuhan akan memperlihatkan jika anda benar-benar buka hati. Jika anda komitmen saya mau bekerja tetapi tidak mau jauh dari penggembalaan maka Tuhan pasti tunjukkan. Coba kalau orang bekerja tetapi jauh dari Tuhan, dia dijerat oleh setan. Jangan pilih-pilih tempat. Artinya izinkan Tuhan yang bekerja dalam diri saudara kalau kita benar adalah anak Tuhan.

2.      Daunnya selalu hijau
Kalau pohon lain, bila daunnya tua maka berubah warna menjadi kuning. Tetapi hisop selalu hijau.
Yeremia 17:8
17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Ini ciri hamba Tuhan dan anak Tuhan yang bagaikan hisop. Daunnya selalu hijau. Artinya selalu siap sedia dalam pelayanan, selalu aktif, gesit, lincah untuk pekerjaan Bapa di sorga. Demi kehidupannya agar kelak satu ketika duduk bersanding dengan Kristus. Daun itu bicara aktivitas, kegiatan anak Tuhan dalam beribadah, melayani dan mengiring Tuhan. Kalau disebut lagi seperti ini kadang kita jadi tersinggung. Jangan tersinggung! Lihat di bawah kakimu ada korban Kristus yang menopang saudara. Tegakah saudara injak terus, jangan sampai ditelan pasir.

Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

I Korintus 15:58
15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Anak muda remaja aktiflah. Katakan apa yang mau saya kerjakan saya akan kerjakan.

3.      Batangnya mudah ditekuk
Berarti mudah beradaptasi, mudah menyesuaikan diri. Kalau dia meniup nafiri dari perak berarti suara darah Anak Domba Allah itulah yang dia bawa, kuasa darah Anak Domba Allah itulah yang dia tiup.

4.      Tingginya kurang lebih 60cm, tidak akan kita temukan sampai 1 meter.
Artinya anak Tuhan ini selalu punya sifat merendahkan diri. Ini juga pergumulan kami. Aku ada hanya karena kemurahan Tuhan. Saya bisa seperti ini karena kemurahan Tuhan.

5.      Bisa dijadikan tali pengikat
Salah satu pengikat ini adalah ada wibawa. Maksudnya bagaimana? Ketika masuk di satu rumah lalu ada orang kuat di situ, kita ikat dulu orang kuat di situ. Tidak bisa kita mengambil sesuatu di situ kalau kita belum mengikat orang yang kuat di situ.
Markus 3:27
3:27 Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu.

Bagaimana kita mengambil kalau kita tidak punya wibawa Kristus. Wibawa itu bukan karena badan seperti Goliat, tidak!. Rasul Paulus itu kecil badannya dan jelek orangnya, kakinya pengkor, matanya rusak dan rambutnya merah jarang-jarang. Makanya diberi nama Paulus artinya kecil. Tetapi wibawa Kristus luar biasa. Jemaat kalau bersaksi bawalah wibawa Kristus.
Titus 2:15
2:15 Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.

Kewibawaanmu di sini adalah kewibawaan Kristus.

Matius 16:19;18:18
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.

Diikat dan dilepas terkait dengan sorga, berarti wibawa sorga.

6.      Dipakai melabur darah di ambang dan jenang pintu
Berarti dia membawa darah, dalam dirinya sendiri ada darah Kristus. Darah ini otomatis adalah darah pendamaian.
II Korintus 5:18-20
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
Paulus sudah menikmati, sehingga dia bisa membawa ini.

7.      Rela dicelup dalam darah
Kalau tidak rela dicelup dalam darah berarti bukan hisop namanya. Kalau saudara mau bersaksi maka saudara harus rela dicelup dalam darah, tidak boleh tidak. Berarti rela masuk dalam derita sengsara.

8.      Rela dicelup dalam empedu atau anggur asam
Mazmur 69:22
69:22 Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.

Mazmur 69:22 (Terjemahan Lama)
69:22 Bahkan, mereka itu memberi empedu akan makananku, dan dalam dahagaku diberinya minum cuka akan daku.
Sebagai hisop, saat kita sendiri lalu diperhadapkan dengan kepahitan apakah kita langkah seribu atau surut langkah? Begitu juga anak Tuhan, kita mau meniup nafiri. Kadang kita menghadapi kepahitan, mungkin dimaki atau bahasa yang anjingpun tidak mau makan, terima itu! berarti kita sedang dicelup di dalam anggur bercampur empedu.

Walaupun dia hanya sendiri tetapi dia bisa menyerap air anggur yang ada empedu di dalamnya. Berarti dia rela menanggung kelemahan orang lain.
I Yohanes 3:16
3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

Kapan? Ketika Yesus diberi air anggur yang asam bercampur empedu pahit ini, Dia menyerahkan nyawa untuk saya dan saudara. Ini ajaran Tuhan untuk kita supaya kita juga rela menanggung kekurangan dan kelemahan orang lain. Jangan kita egois.

9.      Hisop itu mau diikat dengan hisop yang lain
Artinya sifatnya suka berfellowship. Tentu kita tahu fellowship itu harus kita seleksi. Jangan fellowship yang salah. Jika saudara datang bersekutu di sini kemudian ada yang salah, kasihan saudara datang di sini sebab hanya menghasilkan dosa. Tetapi kalau melihat ada sesuatu yang mengarahkan kita, apa salahnya datang.

Yang dimaksud bersekutu, tidak sembarang. Lihat di halaman, ada perak yang menyambung dan ada di kepala. Jadi fellowship itu harus menjunjung korban Kristus. Bukan fellowship asal yang hanya karena sungkan atau demi menghargai orang lain, itu fellowship yang salah. Jangan sampai beribadah dan beribadah tetapi komunitas yang dijalani ini tidak ada perak di kepala. Apalagi bila di ruangan suci dan ruangan maha suci tidak ada dasar perak. Fellowship dan ibadahmu mana angka 100? Kalau tidak pernah diarahkan masuk pada persekutuan nikah dengan Kristus maka itu bukan fellowship sorga, itu buatan manusia.

10.  Bunganya berwarna biru
Biru itu gambaran kuasa kebangkitan. Kalau saya sebagai hamba Tuhan tidak memiliki kuasa kebangkitan, berarti saya tidak pernah mengalami mati. Jadi kalau saya diperhadapkan melayani satu dua jiwa kemudian tidak ada yang kami makan maka itu bagian pengalaman mati. Terima saja itu supaya ada kuasa kebangkitan, warna biru.

Kalau gereja Tuhan tidak mau, apalagi hamba Tuhan tidak mau masuk dalam pengalaman mati, maka kebangkitan tidak ada, warna biru tidak ada. Kalau kehidupan seperti itu sulit menikmati kebangkitan, apalagi bicara kemuliaan. Ada kebangkitan karena ada kematian.

Kami datang di Tentena 3 tahun pengalaman mati. Saya masuk di sini dengan membawa anak yang ketiga masih bayi. Isteri saya selalu ambil air di sumur sana. Saya selalu timba air di danau kalau bukan jam 11 malam atau jam 4 subuh.

Kalau tidak ada warna biru, bagaimana mempertanggungjawabkan sidang jemaat. Ada warna biru berarti ada kuasa kebangkitan. Ada kebangkitan karena ada kematian, ada kebangkitan baru ada kemuliaan. Sekarang ini banyak kehidupan bersaing di mana-mana tanpa mengalami kematian tetapi mau meraih kemuliaan. Tetapi kemuliaan dunia yang dia kejar, bukan kemuliaan sorga. Kemulian sorga yang harus kita kejar sebab kalau kemuliaan dunia itu fana. Fana itu artinya mematikan, terbatas oleh ruang dan waktu, fana itu membinasakan.

11.  Buahnya kecil-kecil
Artinya kehidupan itu tidak menuntut hormat. Bahkan merasa dirinya selalu hina seperti pemazmur.
Mazmur 119:141
119:141 Aku ini kecil dan hina, tetapi titah-titah-Mu tidak kulupakan.

Walaupun kecil dan hina, tetapi Firman tidak mau dia lepaskan. Akhirnya orang seperti ini memetik:
Yesaya 60:22
60:22 Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Aku, TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya.

Seringkali kita direndahkan, terima itu. Satu saat kita akan lebih kuat, satu saat kita akan lebih besar.

12.  Bunganya harum
II Korintus 2:14-15
2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
2:15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.

Itu baunya hisop, itu bau hamba Tuhan, itu bau anak Tuhan, harum. Tetapi orang yang tidak mendapat kasih karunia untuk selamat, justru sebaliknya, dia mengatakan “ini bau bangkai, bau mayat”. Tetapi karena kita ada pada kondisi yang benar maka kita berbau harum bagi orang lain.

13.  Disenangi oleh kumbang
Artinya disenangi oleh jiwa-jiwa. Bahkan kehadirannya selalu dinanti-nanti orang. Kalau dikatakan “si A mau datang” orang malah menjawab “tidak usah dia datang, tidak membawa berkat” itu berarti tidak disenangi. Tetapi jika senang akan kehadirannya, berarti dibutuhkan kehadirannya.

14.    Kulitnya mudah dikupas = rela korban perasaan
tidak gampang tersinggung perasaannya sama seperti Yesus.
Filipi 2:5, 1 Petrus 3:8

15.  Daunnya bisa menjadi penawar sakit perut
Filipi 3:18-19
3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

Coba bayangkan, kalau si A tampil menjadi penawar sakit perut. Banyak orang sakit perut tetapi tidak sadar, alias bertuhankan perut. Hisop yang benar, dia datang menyembuhkan orang yang bertuhankan perut itu. Dia akan berani bicara, kembali kepada citra Firman Allah. Dia tawarkan obat dari daun hisop. Kalau dia konsumsi, sembuhlah dia. Kalau tidak mau konsumsi matilah rohaninya.

Apa yang kita cari hari-hari terakhir ini. Bagaimana kita gereja Tuhan menanti-nantikan kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Sebelum dunia diciptakan kita sudah dipilih. Sebelum manusia jatuh dalam dosa, memang Yesus sudah disiapkan.
Ibrani 10:5-7
10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku --.
10:6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
10:7 Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."

Tuhan sudah siapkan tubuh. Untuk siapa? Untuk orang yang sudah dipilih sebelum dunia diciptakan. Kedengaran aneh tetapi itu yang terjadi. Dan Tuhan juga mengatakan “Aku sudah menyiapkan kemuliaan sebelum dunia diciptakan”.
Efesus 1:4
1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Jika saudara mau masuk pilihan, perhatikan ayat ini.

I Korintus 2:7
2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.

Kemuliaan yang tersembunyi dan rahasia yang Tuhan sediakan sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. Kalau Musa menerima gambar sorga, Tuhan bukan baru rancang di atas gunung saat itu, memang gambar itu sudah ada. Diperintahkan kepada Musa, ini halaman, tiangnya harus menjunjung perak. Harus sambung menyambung satu tiang dengan yang lain diikat dengan kaitan perak. Ini ruangan suci dan ruangan maha suci, supaya umat Tuhan tidak ditelan bumi maka ada kaki dari perak disiapkan. Saya bersukacita, terima kasih banyak Tuhan, sungguh ajaib. Seandainya Tuhan tidak punya rencana, bahaya kita. Jauh-jauh sebelumnya Tuhan sudah melihat Adam dan Hawa akan jatuh dalam dosa. Jauh sebelumnya Tuhan sudah melihat wajah-wajah saudara. Sebabnya ayo, jangan sampai kita menjadi umat Tuhan yang berpikir ibadah itu hanya upacara.

Kalau melihat bagaimana perak di halaman, di ruangan suci dan ruangan maha suci, sekali lagi kita renungkan tentang yang ada di ruangan suci dan ruangan maha suci, ada 100 kaki dari perak. Papan yang ada di sudut sebelah selatan lebarnya setengan hasta, papan yang ada di sudut sebelah utara juga setengah hastanya dua. Tetapi walaupun lebarnya setengah hasta, tetap kakinya dari perak ada dua. Kalau tidak ditutup yang di sudut ini maka iblis bisa mengintip. Apa yang dia intip? Mesranya tabut perjanjian yang satu dengan tutup pendamaian, itu nikah yang rohani. Makanya harus ditutup supaya jangan sampai iblis masuk merusak nikah kita, mengganggu kehidupan saudara. Jika kita ditemukan oleh Tuhan dalam keadaan hancur berantakan, sekarang datanglah pada panggilan itu, ada kesempatan.
I Korintus 7:19-23
7:19 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.
7:20 Baiklah tiap-tiap orang tinggal dalam keadaan, seperti waktu ia dipanggil Allah.
7:21 Adakah engkau hamba waktu engkau dipanggil? Itu tidak apa-apa! Tetapi jikalau engkau mendapat kesempatan untuk dibebaskan, pergunakanlah kesempatan itu.
7:22 Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayanan-Nya, adalah orang bebas, milik Tuhan. Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya.
7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.

Sudut itu ditutup, setengah tambah setengah berarti satu. Jangan izinkan nikahmu bolong, itu kesempatan iblis masuk. Biar cuma setengah hasta, tetapi sepatumu tetap harus 1 pasang, tidak beda dengan papan yang lain. Olehnya perhatikan nikahmu sekarang, jangan gampang-gampang katakan cerai. Pertahankanlah apa yang saudara sudah nikmati sekarang ini. Makanya butuh hisop. Hisop itu akan membawa darah, membawa asam, membawa empedu, tetapi lebih dahulu dia sudah alami.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar