20190616

Kebaktian Umum, Minggu 16 Juni 2019 Pdt. Bernard Legontu


Penyerahan anak

Markus 10:13-16
10:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
10:16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

Ada orang-orang tua yang membawa anak-anaknya untuk diberkati oleh Tuhan. Jika kita membaca dalam Injil Matius pasal 19, dibuka dengan persekutuan nikah. Kemudian di sana dibicarakan tentang adanya perceraian. Kemudian nikah ini yang terkawal oleh Tuhan, menghasilkan buah nikah. Kemudian lanjut dikatakan oleh Firman Tuhan bahwa buah nikah ini menjadi dewasa. Ketika dia sudah dewasa dan tahu bagaimana mencari nafkah, maka anak muda ini menjadi kaya raya. Dan dia datang bertanya kepada Yesus, apakah ketika dia masih kanak-kanak, bapa, ibunya atau orang-orang perkenalkan kepadanya tentang Yesus, apakah dia tidak pernah mendengar atau dikisahkan oleh ibu bapanya. Setelah dewasa baru dia bertanya bagaimana untuk mendapatkan hidup yang kekal. Jadi bagaimana waktu penyerahannya lalu.

Ibu bapa yang diberkati Tuhan, jangan sampai anak itu setelah dewasa banyak bertanya dan jawaban itu membuat dia undur dari Tuhan. Makanya dari sejak anak itu diserahkan, orang tua perlu mengajar anak tentang keselamatan hanya ada pada Yesus. Ketika engkau diserahkan maka engkau sudah dipeluk Yesus dan Tuhan memberkati.

Jangan seperti ini, sudah kaya raya, datang kepada Yesus kemudian bertanya tentang keselamatan. Yesus mengatakan “pulanglah, jual seluruh hartamu dan ikutlah Aku”. Sebetulnya maksud Yesus pulang dan menjual bukan dalam pengertian hurufiaf. Maksudnya jangan hatimu melekat pada harta yang sudah engkau peroleh. Dengan demikian mudah dia mengikuti Yesus. Tetapi karena hatinya melekat kepada kekayaannya yang dia raih selama ini, akhirnya dia pergi membelakangi Yesus. Tadinya menghadap Yesus namun berakhir dengan membelakangi Yesus.

Kemudian Yesus menceritakan bagaimana upah mengikut Tuhan. Jadi mengikut Tuhan ada upahnya. Bahkan disebut upahnya adalah kehidupan kekal.
Matius 19:27-30
19:27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"
19:28 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
19:29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.

Keselamatan dan hidup yang kekal hanya ada pada Yesus. Yesus berani berbicara seperti ini sebab Dia adalah Ilahi, Dia adalah Allah sendiri. Di luar Yesus tidak ada hidup yang kekal.

Kenapa ada penyerahan anak? Supaya sejak dini dia diajar. Kemudian ketika dewasa dia memiliki kemampuan dari Tuhan mencari nafkah dan menerima hasil usahanya. Jangan sampai dia lupa bahwa itu semua adalah kemurahan Tuhan. Jangan sampai karena persoalan yang fana ini yaitu harta yang dia peroleh, membuat dia kehilangan hidup yang kekal. Kadang kita manusia lebih pikiran kita termotivasi karena melihat hal-hal yang bendawi sehingga melupakan hidup yang kekal. Padahal berapa lama sih hidup kita di dunia ini. Seringkali itu yang membuat hati kita galau sehingga bisa terlepas hidup yang kekal ini.

Kepada kekasih yang mau menyerahkan anaknya ini, mohon jangan sampai hal ini terabaikan. Sebab nyawa atau jiwa itu tidak sebanding dengan semua kekayaan dunia.

Kebaktian Umum

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 8:8-9
8:8 Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah,
8:9 dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.

Sesungguhnya fungsi bunyi nafiri atau sangkakala atau serunai itu awalnya untuk menyuarakan suara Firman pengajaran yang diwarnai dengan perak yaitu tebusan. Jadi bunyi sangkakala awalnya menunjukkan kepada kita adalah pemberitaan Firman yang bernuansa perak atau bernuansa tebusan Kristus. Itu tujuan awal. Yang mengerjakan pekerjaan penebusan secara langsung di Golgota adalah Tuhan kita Yesus Kristus. Itu sebabnya penghukuman lewat bunyi sangkakala ini adalah penghukuman dari Anak Allah atau sang Putera. Karena Dialah yang mengerjakan pekerjaan penebusan/ perak. Oleh karena manusia tidak menghargai, manusia mengabaikan harga tebusan/ perak, yakni pengorbanan Kristus. Maka suara nafiri itu kembali ditiup namun bukan lagi tujuannya menebus manusia, tetapi memerangi manusia. Ini yang jangan terjadi pada diri kita.

Kehidupan siapa saja dilawati oleh Tuhan dengan suara bunyi sangkakala, berarti suara Firman Tuhan. Dan Firman Tuhan ini lebih tandas disuarakan langsung oleh Yesus.
Ibrani 1:2; 2:3
1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
2:3 bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan

Dia yang telah mengerjakan penebusan, Dia telah berlelah-lelah dari taman Getsemani, dibawa ke Pilatus, ke Herodes kemudian kembali ke Pilatus lalu ke Golgota, Dia yang telah tiup Firman. Sebabnya, pelayanan Yesus yang ganda ini jika diabaikan dan entengkan, maka Yesus akan memerintahkan malaikat meniup nafiri tetapi sudah dalam bentuk hukuman. Ini bahayanya jika kita tidak menghargai suara ini.

Dalam kitab Bilangan pasal 10, dikatakan nafiri itu dibuat dari perak. Perak itu bicara penebusan.
Bilangan 10:9-10
10:9 Dan apabila kamu maju berperang di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu.
10:10 Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada perayaan-perayaanmu dan pada bulan-bulan barumu haruslah kamu meniup nafiri itu pada waktu mempersembahkan korban-korban bakaranmu dan korban-korban keselamatanmu; maksudnya supaya kamu diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN, Allahmu."

Dua kali disebut supaya Tuhan ingat. Jadi peniupan nafiri sekarang ini dalam bentuk pemberitaan Firman Allah yang nuansanya adalah penebusan, tujuannya menguntungkan kita yaitu supaya kita diingat oleh Tuhan. Bagaimana mau diingat oleh Tuhan kalau mengabaikan atau menista suara pengajaran/nafiri.

Pemberitaan Firman itu sama dengan tiupan nafiri.
Yesaya 58:1
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
Jangan kita bersikap seperti orang Israel di zaman Yeremia.
Yeremia 6:17
6:17 Juga aku mengangkat atas mereka penjaga-penjaga, firman-Ku: Perhatikanlah bunyi sangkakala! Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau memperhatikannya!

Inilah kecongkakan manusia, tidak membutuhkan perhatian Tuhan padahal mereka sebenarnya terancam dibinasakan. Ada penunggu untuk mengingatkan mereka namun mereka mengatakan “kami tidak butuh itu!”. Inilah kesombongan manusia di zaman Yeremia juga sekarang.

Kenapa berubah fungsi? Tadinya pemberitaan Firman itu dikumandangkan menggelegar supaya gereja Tuhan melihat terang benderang jalannya dan gereja Tuhan mengalami penyucian. Tetapi akhirnya apa yang Tuhan Yesus katakan dalam Yohanes 12:46-48 akhirnya berbuah di dalam Wahyu pasal 8.
Yohanes 12:46-47
12:46 Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.
12:47 Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.

Misi awal Tuhan adalah untuk menyelamatkan manusia. Tetapi bisa juga terjadi ayat 48.
Yohanes 12:48
12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.

Yohanes 12:49
12:49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.

Jadi suara nafiri yang ditiup oleh Yesus atau pemberitaan Yesus adalah inspirasi dari sorga. Kita perhatikan baik-baik di akhir zaman ini agar kita gereja Tuhan, jangan sampai bunyi nafiri ini berubah menyerang kita.
Hosea 8:1-3
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.
8:2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: "Ya Allahku, kami, Israel mengenal Engkau!"
8:3 Israel telah menolak yang baik -- biarlah musuh mengejar dia!

Kenapa Tuhan pakai bunyi sangkakala dan dikatakan seperti serangan rajawali dan yang diserang justru umatNya? Rajawali ini simbol Roh Kudus/ burung nazar. Jika Roh Kudus kita dukakan, kita sakiti, maka Dia akan berubah menjadi musuh yang aktiv. Ini yang jangan terjadi pada kita. Oleh kemurahan Tuhan kita dilayani lewat penggembalaan.
Yesaya 63:10
63:10 Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh Kudus-Nya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka dengan aktif.

Bunyi sangkakala tadi, yang menjadi objek yang menerima kebinasaan justru makhluk di laut. Apa yang dimaksudkan hal seperti ini?
Wahyu 8:9
8:9 dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.

Semua yang ada di laut. Kapal di laut, ikan di laut. Dari ikan teri sampai ikan hiu akan kena. Jika kita berpikir seperti pikiran akal kita, 1/3 laut apakah benar-benar objeknya adalah laut? 70% bumi ini terdiri dari air laut. Di mana wilayah 1/3 yang akan kena hukuman ini? Ini adalah bahasa simbolis. Ini adalah bahasa Tuhan yang mengajar saudara dan saya.

Kalau hanya membunuh ikan teri atau ikan paus, apa artinya. Kan mereka makhluk laut yang memang tidak ada hubunganya dengan sorga dan neraka. Tetapi yang dimaksud di sini menunjuk kehidupan fasik sebab kehidupan fasik hubungannya dengan laut. Manusia fasik ini hanya mengangakan mulutnya untuk disuap oleh Tuhan. Setelah dia kenyang, dia hanya peduli dengan ciptaan, tetapi si pencipta mereka tidak peduli. Bicara laut bicara kehidupan fasik.
Mazmur 36:22
36:2 Dosa bertutur di lubuk hati orang fasik; rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu,

Orang fasik ini merasa tidak butuh Tuhan. Orang fasik mengatakan Tuhan hanya memberatkan mereka.
Yesaya 30:11
30:11 menyisihlah dari jalan dan ambillah jalan lain, janganlah susahi kami dengan Yang Mahakudus, Allah Israel."

Ini adalah sifat orang fasik, ini kondisi laut. Jangan sampai kita mengkondisikan diri seperti itu, sebab akan kena hukuman yang berat nantinya.
Mazmur 104:35,25-27
104:35 Biarlah habis orang-orang berdosa dari bumi, dan biarlah orang-orang fasik tidak ada lagi! Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Haleluya!
104:25 Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya, di situ bergerak, tidak terbilang banyaknya, binatang-binatang yang kecil dan besar.
104:26 Di situ kapal-kapal berlayar dan Lewiatan yang telah Kaubentuk untuk bermain dengannya.
104:27 Semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya.

Dia tahu udara itu ciptaan Tuhan, dia tahu ubi kayu ciptaan Tuhan, dia tahu semua yang bisa dia lihat pandangan jasmani itu adalah ciptaan Tuhan. Tetapi apa yang mereka lakukan, tidak peduli sipencipta.

Mazmur 104:28
104:28 Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.

Orang fasik atau siapa saja kenyang dengan kebaikan Tuhan. Makanya dalam Matius pasal 5 dikatakan Tuhan memberikan hujan kepada orang baik, Tuhan berikan hujan juga kepada orang jahat. Tuhan memberi matahari kepada orang baik, Tuhan berikan matahari juga kepada orang jahat. Ini kebaikan Tuhan.

Mazmur 104:29
104:29 Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka terkejut; apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu.

Suasana laut ini menunjuk kehidupan yang cuma ingin menikmati ciptaan Tuhan tetapi tidak mau memuliakan Tuhan Sang Pencipta. Bagi dirinya yang penting dia kenyang dengan apa yang Tuhan ciptakan, seperti orang muda yang kaya. Jangan kita seperti itu. Karena suara nafiri ditujukan kepada laut maka matilah 1/3. Baik makhluk yang bernyawa di laut maupun kapal.

Saya bisa minum air saya tahu ada yang menciptakanNya, terima kasih banyak Tuhan. Yang bisa menciptakan ubi kayu adalah Tuhan makanya saya mengucap syukur ketika makan ubi kayu. Saya tidak lupa diri, bukan cuma kita makan kenyang kemudian lupa yang mencipta. Seringkali logika manusia yang bentrok dengan Tuhan. Perhatikan baik-baik, agar apa yang kita nikmati kita tahu Tuhan yang mencipta, Tuhan yang menjadikan, Tuhan yang membuat sehingga kita kembalikan puji syukur kepada Tuhan, jangan lupa diri. Dari pada nanti kita kena hukuman beruntun. 21 hukuman itu beruntun. Yaitu belum selesai 7 meterai sudah datang 7 bunyi sangkakala lalu mengikut 7 bokor. Jangan sampai kita berhadapan dengan Pencipta namun tidak disambut dengan pelukan kasih sayang, melainkan dengan murka yang menyala-nyala kita dihukum. Apakah ini yang anda tunggu?.

Bicara laut, bicara kapal, ada satu bangsa di dunia ini yang dicatat oleh Alkitab mereka ini mahir di laut dan punya kapal. Bukan bangsa Spanyol atau Portugis tetapi bangsa Tirus. Mereka mahir mengarungi laut. Bahkan mereka upah orang Sidon dan Etiopia untuk menjadi pendayung perahu atau kapal mereka. Begitu rupa sehingga mereka sendiri tidak lagi peduli tentang Tuhan. Bahkan menempatkan diri mereka “kami adalah Allah sendiri!”. Itu karena dia bisa menguasai laut, bisa membangun armada kapal. Ini jangan terjadi pada diri kita. Roh Tirus ini akan memuncak dalam II Tesalonika 2:4. Sebab pada akhir zaman akan muncul bosnya.
II Tesalonika 2:4

Orang Tirus ini merasa dirinya benar-benar adalah Allah sendiri. Mereka inilah orang yang bergerak di laut dengan kapal-kapalnya ini.
Yehezkiel 28:2
28:2 "Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: Aku adalah Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan. Padahal engkau adalah manusia, bukanlah Allah, walau hatimu menempatkan diri sama dengan Allah.

Raja Tirus mengatakan “aku ini allah”. Dia mengatakan di tengah-tengah lautan ada tahkta allah, padahal itu tahkta orang fasik, bukan tahkta Allah.

Yehezkiel 28:6,9
28:6 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah
28:9 Apakah engkau masih akan mengatakan di hadapan pembunuhmu: Aku adalah Allah!? Padahal terhadap kuasa penikammu engkau adalah manusia, bukanlah Allah.

Makanya efek peniupan nafiri ini kena laut. Jadi yang dihantam adalah roh Tirus. Roh Tirus ini banyak terjadi di bumi ini, bahkan tidak menutup kemungkinan hadir di dalam hati umat Tuhan. Ketika sudah mengatakan “hatiku adalah rajaku dan segala sesuatu itu jangan diusik karena itu adalah kekuatanku” berarti orang itu telah menyisihkan Tuha sebagai raja kita. Sebabnya hal ini sangat berbahaya.

Berbicara tentang laut dan kapal, hal ini kena pada bangsa Tirus. Dalam Yehezkiel pasal 26 sampai 28 itu mengupas tentang Tirus. Ini yang harus kita pelajari. Jangan sampai kita mengkondisikan diri seperti ini sehingga kita kena hukuman karena tidak masuk penyingkiran. Pada sangkakala pertama dan kedua ini belum terjadi penyingkiran. Nanti sangkakala ke 4 baru gereja Tuhan disingkir. Di situ ada seekor burung nazar besar terbang dan berkata “wahai, wahai celaka”. Ini adalah gereja Tuhan yang menyingkir. Dia tahu ada bencana yang datang yang lebih berat.

Tirus ini sikapnya sangat keterlaluan.
Yehezkiel 26:1
26:1 Pada tahun kesebelas, dalam bulan yang tertentu, pada tanggal satu bulan itu, datanglah firman TUHAN kepadaku:

Sebenarnya tanggal 1 itu adalah bulan baru, sebenarnya itu perayaan pesta. Tetapi tanggal 1 itu Firman datang kepada Tirus karena Tuhan melihat gerakan Tirus ini jahat.
Yehezkiel 26:2
26:2 "Hai anak manusia, oleh karena Tirus berkata mengenai Yerusalem: Syukur! Sudah rusak pintu gerbang bangsa-bangsa itu; ia akan beralih kepadaku, sehingga aku menjadi penuh, tetapi ia menjadi reruntuhan.

Dia bersyukur, dia senang melihat Yerusalem hancur. Ini perhatian Tuhan. Yerusalem itu kota damai, Yerusalem simbol kota mempelai. Kehilangan roh mempelai malah dia senang dan berkata syukur. Kemudian dia berkata berkat ini akan datang kepada kita, bukan kepada dia lagi. Inilah kesalahan Tirus, yang pada saat itu dia menjadi penguasa.

Tirus ada hubungannya dengan 18 bangsa yang menjadi relasi dagangnya, mulai dari Tubal, Yawan sampai ke Gog. Dia negara kecil yang hanya berupa pulau karang. Kurang lebih jaraknya 1Km dari darat. Di situlah takhta Tirus, sampai dikatakan itu takhta allah. Begitu rupa perbuatan Tirus ini.

Saya mau katakan, jangan sampai roh mempelai hilang dari diri saudara dan saudara tidak sadar. Anak muda remaja perhatikan rohanimu supaya engkau benar-benar satu saat ada di Yerusalem Baru. Berarti kehidupanmu memiliki roh mempelai. Jangan katakan syukur kalau melihat sahabatmu, mungkin isteri atau suamimu ada dalam keadaan gawat. Bergumul dan berdoa, dia terancam! Mungkin melihat suami, isteri atau sahabatmu terancam, jangan malah berkata “syukur”. Saya bukan hanya lihat diriku, kalau melihat orang lain lemah maka saya gumuli, saya doakan. Tuhan tolong kami, jangan sampai disergap oleh roh Tirus. Saya nikmati kata-kata pujian tadi mulai dari solo dari anak kecil tadi, the Dove, koor kaum muda dan zangkoor umum tadi, saya berdoa Tuhan tolong kami jangan sampai disergap roh Tirus. Saya rindu hidupku ini bersama umat yang digembalakan berhasil masuk Yerusalem Baru. Jangan kita lecehkan.

Apa kata Tuhan? Mereka akan dihantam oleh Tuhan, Tuhan akan mengundang musuh.
Yehezkiel 26:2
26:2 "Hai anak manusia, oleh karena Tirus berkata mengenai Yerusalem: Syukur! Sudah rusak pintu gerbang bangsa-bangsa itu; ia akan beralih kepadaku, sehingga aku menjadi penuh, tetapi ia menjadi reruntuhan.

Apa yang diucapkan oleh Tirus, ditangkap oleh Tuhan.
Yehezkiel 26:3
26:3 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku menjadi lawanmu, hai Tirus. Aku akan menyuruh bangkit banyak bangsa melawan engkau, seperti lautan menimbulkan gelombang-gelombangnya.

Yehezkiel 26:4
26:4 Mereka akan memusnahkan tembok-tembok Tirus dan meruntuhkan menara-menaranya, debu tanahnya akan Kubuang sampai bersih dari padanya dan akan Kujadikan dia gunung batu yang gundul.

Kalau debu tanah secara hurufiah, apa ruginya kalau itu dibuang. Tetapi yang dimaksud adalah debu tanah seperti ini:
Zakharia 9:2-4
9:2 juga Hamat yang berbatas kepadanya, pula Tirus dan Sidon, sekalipun mereka sangat bijaksana.
9:3 Tirus mendirikan tembok benteng bagi dirinya dan menimbun perak seperti debu dan emas seperti lumpur di jalan.
9:4 Namun sesungguhnya, Tuhan akan membuatnya miskin dan akan melontarkan kekuatannya ke dalam laut, dan kota itu sendiri akan habis dimakan api.

Karena mereka punya kekayaan yang banyak, emas perak seperti debu tanah. Itu yang Tuhan katakan mau menghancurkan, karena itu sudah menjadi andalan mereka. Tuhan akan membuang sampai bersih, berarti habis, 1 ons saja emas dan perak itu habis bersih. Dan dia dijadikan gunung batu yang gundul. Dalam Bilangan pasal 22, gunung batu yang gundul itu berarti gunung batu yang dikutuk oleh Tuhan. Inilah perkembangan roh fasik.

Kita lihat arogantnya Tirus ini.
Yehezkiel 27:1-4
27:1 Datanglah firman TUHAN kepadaku:
27:2 "Hai engkau anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai Tirus,
27:3 dan katakanlah kepada Tirus, yang terletak di pintu masuk lautan, dan yang berdagang dengan bangsa-bangsa di banyak daerah pesisir: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai Tirus, engkau berkata: aku kapal yang maha indah.
27:4 Wilayahmu di tengah lautan; ahli bangunmu membuat keindahanmu sempurna.

Sampai kepada raja Tirus ini Tuhan sendiri berkata “hikmatmu lebih dari hikmat Daniel. Karena pandaimu berdagang maka engkau kaya raya”. Tetapi dua ayat menceritakan dia berdagang dengan cara curang.

Yehezkiel 27:7
27:7 Layarmu diperbuat dari lenan halus yang berwarna-warni dari tanah Mesir; itulah tandamu. Dan tendamu diperbuat dari kain ungu tua dan kain ungu muda dari pantai Elisa.

Mereka mudah mendapatkan warna-warna ini karena di tempat mereka berhamburan tiram (diatamaelayugatae), mereka memperoleh warna-warni dan mereka menjadi kaya.

Yehezkiel 28:8-10
27:8 Orang Sidon dan Arwad menjadi pendayungmu; tukang-tukangmu, hai Tirus, berada padamu, mereka menjadi pelaut-pelautmu.
27:9 Tua-tua Gebal dengan ahli-ahlinya berada padamu hendak memperbaiki kerusakan-kerusakanmu. Segala kapal laut beserta anak kapalnya berlabuh padamu hendak menukarkan barang dagangannya.
27:10 Orang Persia, Lud dan Put, yang menjadi prajuritmu ada dalam ketenteraanmu. Perisai dan ketopong digantungkan padamu; mereka menambah semarakmu.

Oleh karena kemuliaan dan keperkasaan ini sehingga mereka mengatakan “Allah itu adalah diri mereka sendiri”.

Yehezkiel 27:25
27:25 Kapal-kapal Tarsis membawa barang-barang dagangan ini bagimu. Penuh dengan muatan berat engkau di tengah lautan.
Makanya dia lupa Tuhan karena nyaman dengan persoalan lahiriah.

Yehezkiel 27:26-27
27:26 Ke lautan luas pendayungmu membawa engkau. Tetapi badai timur melandamu di tengah lautan.
27:27 Hartamu, barangmu, daganganmu, anak kapalmu dan pelaut-pelautmu, tukang-tukangmu dan pedagang-pedagangmu dengan semua prajurit-prajuritmu yang ada padamu, ya, bersama seluruh penumpang-penumpangmu, terbenam dalam lautan pada hari tenggelammu.

Sekarang kesombongannya ditenggelamkan di laut itu sendiri. Jadi segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan Tuhan ditenggelamkan di laut. Ingat laut dalam Wahyu 20:14-15. Jangan tunggu itu.
Wahyu 20:14-15
20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

Yehezkiel 27:28-32
27:28 Mendengar teriakan pelautmu gemetarlah tanah daratan.
27:29 Mereka turun dari kapalnya, yang mengayun dayung semua. Anak kapal, pelaut semuanya ke daratan lari mereka.
27:30 Ratapan kuat, teriakan pahit diperdengarkan terhadapmu; taruh abu di atas kepala, berguling-guling dalam debu.
27:31 Mereka menggundul diri, demi engkau, dan melilitkan kain kabung; mereka menangis, jiwa merana, karena engkau; suatu ratapan yang pahit.
27:32 Dalam meratap karena engkau mereka mengucapkan, menangiskan ratapan: Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan?

Kalau bermain-main dengan laut, bermain-main dengan roh kefasikan maka hancur dengan kefasikan itu.
Yehezkiel 27:33-36
27:33 Sesudah barangmu datang dari laut engkau mengenyangkan banyak bangsa-bangsa, dengan banyaknya hartamu, daganganmu engkau memperkaya raja-raja dunia.
27:34 Sekarang engkau dirusak dan dilenyapkan dari permukaan laut dan tenggelam di dasar lautan; daganganmu dan seluruh penumpangmu tenggelam dengan engkau.
27:35 Orang pesisir kaget semua melihatmu; raja-rajanya menggigil, mukanya berkerut.
27:36 Pedagang bangsa-bangsa bersuit-suit terhadapmu, akhir hidupmu mendahsyatkan, dan lenyap selamanya engkau."

Jadi jangan coba memelihara roh fasik, itu bagaikan laut. Karena itu akan dibinasakan oleh Tuhan. Ini peringatan Tuhan bagi saya lebih dahulu. Tuhan tolong, jangan sampai tidak sadar roh mempelai sudah tidak ada tetapi kita diam saja padahal itu membahayakan bagi diri kita. Roh mempelai itu harus kita jaga dan kita pelihara, kita kawal. Minta pada Tuhan supaya Tuhan mengawal kita.
Kidung Agung 3:7-8
3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.
3:8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.

Satu saat salah satu raja Yehuda yang bernama Yosafat, anaknya dia nikahkan dengan anak Ahab dan Izebel. Ahab dan Izebel ini sudah dapat label dari Tuhan “orang paling fasik”. Yosafat dan Ahab bekerja sama dan dia terlibat dalam peperangan membantu Ahab walaupun akhirnya Ahab mati. Begitu Yosafat pulang maka dia ditegur oleh nabi “hai Yosafat, engkau bekerja sama dengan orang fasik itu. Kenapa engkau bersekutu dengan dia!”. Itulah bahayanya, ini peringatan supaya kita hati-hati di dalam persekutuan.
II Tawarikh 19:1-2
19:1 Yosafat, raja Yehuda, pulang dengan selamat ke istananya di Yerusalem.
19:2 Ketika itu Yehu bin Hanani, pelihat itu, pergi menemuinya dan berkata kepada raja Yosafat: "Sewajarnyakah engkau menolong orang fasik dan bersahabat dengan mereka yang membenci TUHAN? Karena hal itu TUHAN murka terhadap engkau.

Tuhan memurkai Yosafat tetapi Tuhan ingat ada kebaikannya sehingga murka itu tidak jatuh padanya namun jatuh pada anaknya. Kita jaga, sebab bisa kita nanti kena. Dalam Alkitab banyak terjadi kelakuan baik malah dirusak oleh kelakuan yang tidak baik. Olehnya kita jaga, bagaimana saudara punya persekutuan.

Dalam II Tawarikh pasal 20, Yosafat mengulangi kesalahannya. Kali ini bukan untuk perang tetapi bekerja sama untuk mendapatkan emas ofir, emas tulen.
II Tawarikh 20:35-37
20:35 Kemudian Yosafat, raja Yehuda, bersekutu dengan Ahazia, raja Israel, yang fasik perbuatannya.
20:36 Ia bersekutu dengan Ahazia untuk membuat kapal-kapal yang dapat berlayar ke Tarsis. Kapal-kapal itu dibuat mereka di Ezion-Geber.
20:37 Tetapi Eliezer bin Dodawa dari Maresa bernubuat terhadap Yosafat, katanya: "Karena engkau bersekutu dengan Ahazia, maka TUHAN akan merobohkan pekerjaanmu." Lalu kapal-kapal itu pecah, dan tak dapat berlayar ke Tarsis.

Habis kapal pecah. Ternyata jika kita tidak waspada dan tidak menjaga wilayah persekutuan kita ke mana, bukan keuntungan yang kita peroleh tetapi kapal pecah. Artinya upaya-upaya yang kita kerjakan itu akan berantakan, tidak mendatangkan keuntungan. Ini jangan sampai terjadi. Olehnya Tuhan suruh malaikat Tuhan “tiuplah sangkakala”. Dan apa yang terjadi?
Wahyu 8:8
8:8 Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah,

Kita sudah baca dalam kitab Yeremia, gunung yang bernyala-nyala itu adalah roh Babel.
Yeremia 51:25-27
51:25 Sesungguhnya, Aku menjadi lawanmu, hai gunung pemusnah, demikianlah firman TUHAN, yang memusnahkan seluruh bumi! Aku akan mengacungkan tangan-Ku kepadamu, menggulingkan engkau dari bukit batu, dan membuat engkau menjadi gunung api yang telah padam.
51:26 Orang tidak akan mengambil batu penjuru atau batu dasar dari padamu, tetapi engkau akan menjadi tempat tandus yang kekal, demikianlah firman TUHAN.
51:27 Angkatlah panji-panji di bumi, tiuplah sangkakala di antara bangsa-bangsa, persiapkanlah bangsa-bangsa berperang melawan Babel, kerahkanlah kerajaan-kerajaan melawannya -- Ararat, Mini dan Askenas -- angkatlah seorang panglima melawannya, tampilkanlah kuda seperti kawanan belalang!

Jadi roh Babel ini benar-benar kerja sama dengan roh Tirus.

Wahyu 8:9
8:9 dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.

Jadi laut dirusak dan sarana untuk pencaharian juga hancur. Jangan seperti Mazmur 104:25-29 dan 35. Kita diajar oleh Tuhan untuk tidak lupa kepada Pencipta. Saya minum air itu ciptaan Tuhan. Saya hirup udara itu ciptaan Tuhan. Saya memakai hal-hal yang ada pada diriku ini semua dari ciptaan Tuhan. Masakan saya lupakan Tuhan. Coba, berapa banyak orang yang membantu saudara sehingga bisa memakai sepatu. Interaksi dengan sesama itu juga kita harus waspada. Contoh saja Yosafat. Dia interaksi dengan Ahab lalu Yehu bin Hanani datang menegur “kenapa engkau kerja sama dengan orang fasik itu!”. Namun dia ulangi lagi dengan anak Ahab, kemudian kapalnya pecah, artinya penghasilannya hancur. Jangan sampai hal ini tidak kita mengerti. Hal ini Tuhan gambarkan kepada kita karena Tuhan cinta saudara. Tuhan tidak ingin kita kehilangan roh mempelai, Tuhan tidak inginkan pekerjaanmu berantakan, Tuhan mau pekerjaan kita benar-benar ada dalam perlindungan Tuhan. Jangan tunggu Wahyu pasal 8.

Tuhan tolong kita, Tuhan sudah berikan gambaran yang jelas, tranparan, singkat dan betul-betul mendasar, supaya jangan kita kehilangan hal-hal seperti itu. Tuhan sangat mempedulikan kita.
Yehezkiel 28:18-19
28:18 Dengan banyaknya kesalahanmu dan kecurangan dalam dagangmu engkau melanggar kekudusan tempat kudusmu. Maka Aku menyalakan api dari tengahmu yang akan memakan habis engkau. Dan Kubiarkan engkau menjadi abu di atas bumi di hadapan semua yang melihatmu.
28:19 Semua di antara bangsa-bangsa yang mengenal engkau kaget melihat keadaanmu. Akhir hidupmu mendahsyatkan dan lenyap selamanya engkau."

Itu sebabnya dalam Zakharia, Tuhan membersihkan Yerusalem sehingga tidak ada lagi pedagang Kanaan di situ. Karena pedagang Kanaan itu suka mendustai.
Zakharia 14:20-21
14:20 Pada waktu itu akan tertulis pada kerencingan-kerencingan kuda: "Kudus bagi TUHAN!" dan kuali-kuali di rumah TUHAN akan seperti bokor-bokor penyiraman di depan mezbah.
14:21 Maka segala kuali di Yerusalem dan di Yehuda akan menjadi kudus bagi TUHAN semesta alam; semua orang yang mempersembahkan korban akan datang mengambilnya dan memasak di dalamnya. Dan tidak akan ada lagi pedagang di rumah TUHAN semesta alam pada waktu itu.

Yehezkiel 27:24-26
27:24 Mereka berdagang di pasar-pasarmu dalam jubah-jubah yang maha indah, kain ungu tua, pakaian yang berwarna-warni, permadani yang beraneka warna dan tali berpilin yang teguh.
27:25 Kapal-kapal Tarsis membawa barang-barang dagangan ini bagimu. Penuh dengan muatan berat engkau di tengah lautan.
27:26 Ke lautan luas pendayungmu membawa engkau. Tetapi badai timur melandamu di tengah lautan.

Tuhan membalas mereka.

Betapa hebatnya Tirus ini.
Yoel 3:4-5
3:4 Lagi apakah sangkut pautmu dengan Aku, hai Tirus dan Sidon dan seluruh wilayah Filistin? Apakah kamu ini hendak membalas perbuatan-Ku? Apabila kamu melakukan sesuatu terhadap Aku, maka dengan cepat, dengan segera Aku akan membalikkan perbuatanmu itu kepadamu sendiri.
3:5 Oleh karena kamu telah mengambil perak-Ku dan emas-Ku dan telah membawa barang-barang-Ku yang berharga yang indah-indah ke tempat-tempat ibadahmu,

Perak diambil berarti harga tebusan Tuhan mereka hinakan. Karena mereka merasa dirinya adalah allah.

Yoel 3:6
3:6 dan telah menjual orang-orang Yehuda dan orang-orang Yerusalem kepada orang Yunani dengan maksud menjauhkan mereka dari daerah mereka.

Bukankah Kejadian 49:9-11 dari jalur Yehuda ini datanglah Yesus.
Kejadian 49:9-11
49:9 Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?
49:10 Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.
49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.
Kita bangsa keledai akan ditambat atau diikat pada pokok anggur pilihan. Keledai itu menunjuk gereja hujan awal. Tetapi anak keledai itu menunjuk kita gereja hujan akhir, yang akan ditambatkan pada pokok anggur pilihan. Kalau keledai itu beranak kemudian anaknya tidak ditebus dengan seekor domba maka keledai itu dipatahkan lehernya. Itulah kita bangsa keledai hanya untuk dipatahkan batang lehernya. Untung ada Yesus yang menebus kita. Jika tidak maka putus hubungan kita dengan Kepala.
Suatu keunikan, suatu kemuliaan, perhatian Tuhan besar kepada kita bangsa kafir, sebab keledai itu gereja Tuhan yang terdiri dari bangsa kafir akan diikat atau ditambat pada pokok anggur pilihan.

Yehuda dijual, itu jalurnya Yesus. Menjual Yehuda sama dengan menjual Yesus, menjual Yesus sama dengan menjual kepala. Inilah perilaku banyak umat Tuhan sekarang ini, mejual Yesus sebagai kepala. Jangan saudara lepaskan Yesus sebagai kepalamu. Kemudian tidak berhenti pada orang Yehuda, orang-orang Yerusalem juga dia jual. Yerusalem itu umat Tuhan. Berarti menjual anggota tubuh Kristus. Berarti kepala dan tubuh mereka jual, alias dipisah-pisahkan. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Dijual pada orang Yunani itu menunjuk pada bangsa kafir. Jangan kita kembali terjual pada kekafiran dan hidup pada tatanan bangsa kafir. Ini jangan terjadi karena Tuhan akan membalas.
Yoel 3:7-8
3:7 Sesungguhnya Aku akan menggerakkan mereka dari tempat ke mana kamu menjual mereka, dan Aku akan membalikkan perbuatanmu itu ke atas kepalamu sendiri.
3:8 Aku akan menjual anak-anakmu laki-laki dan perempuan kepada orang-orang Yehuda dan mereka akan menjual anak-anakmu itu kepada orang-orang Syeba, kepada suatu bangsa yang jauh, sebab TUHAN telah mengatakannya."
Tuhan itu penuh kasih sayang, tetapi awas jika Dia membalas tidak akan bisa kita hadapi dengan cara apapun. Olehnya gereja Tuhan jangan sampai kita menjual kepala/ Yesus.

Mereka mengatakan raja mereka adalah allah, ini akan menjadi fakta di depan.
II Tesalonika 2:3-4
2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

Jadi bosnya nanti adalah antikristus. Nubuatan dalam Yehezkiel itu akan digenapkan dalam Wahyu dan dalam II Tesalonika ini. Sebabnya ingat gereja Tuhan, ingat kita semua ke mana kita bersekutu, ke mana kita melangkah. Jangan lupa Pencipta. Kalau kita bisa menikmati, kita bisa minum air, kita bisa menikmati udara, jika Tuhan tidak sterilisasi coba bagaimana nasibmu. Siapa punya ulah sehingga tercemar? Manusia punya ulah. Tetapi Tuhan tetapi bermurah hati, kita mohon supaya Tuhan sterilisasi. Saya hirup udara, saya makan dan minum ini dan itu semua sudah tercemar. Jika Tuhan tidak beserta dengan saudara bagaimana nasibmu. Makanya jangan lupa Sang Pencipta, layanilah Dia, kasihilah Dia.
Jangan seperti Tirus yang bersyukur karena Yerusalem di hancurkan.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar