20190601

Kebaktian Doa, Sabtu 1 Juni 2019 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 6:9-13
6:9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
6:10 Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
6:11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.
6:12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang."
6:13 Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
6:14 Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia."
6:15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

Ketika Yesus melihat bahwa mereka mau mengangkat Yesus sebagai Raja, dalam hal ini dalam kapasitas untuk mengatur persoalan ekonomi atau hal-hal yang duniawi, maka Yesus langsung menghilang. Yesus tidak mau berada dalam posisi atau kondisi seperti itu. Itu sebabnya perlu kita lihat dulu tujuan mujizat-mujizat jasmani yang Yesus lakukan agar kita gereja Tuhan melampaui ini, melampaui tujuan-tujuan yang jasmani.

Kita lihat dulu tujuan Yesus melakukan mujizat-mujizat yang lahiriah.
1.      Kesembuhan jasmani dan cacat jasmani. Itu Tuhan sembuhkan dan Tuhan pulihkan semua. Apa tujuannya? Tujuannya bahwa di dalam kerajaanNya kelak, penyakit baik cacat tubuh tidak ada di sana. Jadi bukan karena kita lihat lumpuh berjalan, buta melihat, penyakit apapun disembuhkan oleh Tuhan, namun tidak berhenti dalam persoalan yang jasmani. Kalau kita hanya memanfaatkan persoalan yang jasmani maka ayat 15 nanti itu yang kita kuatirkan, Yesus tinggalkan kita.
Yohanes 6:15
6:15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

Yesus menghindar. Artinya persekutuan dengan Tuhan kalau hanya dasar persoalan-persoalan yang lahiriah, itu tidak akan abadi, tidak langgeng, karena Yesus sendiri cabut diri. Sebabnya di penghujung akhir zaman ini, kita bergumul. Termasuk saya, sakit penyakit saya gumuli. Tetapi saya harusl lebih jauh memandang, saya melihat satu alam, di situ tidak ada lagi penyakit, di situ tidak ada lagi cacat cela tubuh. Jadi dengan Tuhan memperlihatkan hal-hal seperti tadi, menunjukkan kepada kita bahwa di dalam kerajaan sorga, kerajaan yang akan datang tidak akan seperti itu. Tidak ada lagi penyakit, tidak ada cacat tubuh dan sebagainya.

2.      Tuhan membangkitkan orang yang sudah mati. Ada yang baru saja mati yaitu anak Yairus, ada yang sudah beberapa jam yaitu anak muda di Nain, ada yang 4 hari sudah busuk di dalam kubur, semua dibangkitkan termasuk diriNya. Itu menunjukkan bahwa di dalam kerajaan yang dipimpin oleh Raja di atas segala raja, tidak ada lagi sengat maut. Jadi kalau kita ada di luar pelayanan Yesus, berada di luar kerajaan Yesus maka semua itu tetap melekat selama-lamanya, tidak ada yang bisa menyelesaikannya.

3.      Yesus mengusir roh jahat, roh najis dan sebagainya. Itu menunjukkan kepada kita bahwa di dalam kerajaanNya tidak ada roh jahat dan roh najis.

Kita mengiming-imingkan hal itu, kita merindukan hal itu, tetapi kita sudah harus punya pengharapan dari sekarang. Kita sudah harus tanamkan pengharapan ini dari sekarang. Jika kita tidak menanamkan pengharapan ini dari sekarang, tidak mungkin pengharapan itu terwujud sementara saudara tidak mempunyai pengharapan di situ. Bagaimana mungkin bisa menikmati wujud pengharapan kalau tidak ada pengharapan seperti itu. Itu sebabnya dari sekarang kita harus menancapkan pengharapan kita. Penyakit yang mengganggu sekarang tidak akan mencapai di sana, cacat cela tubuh yang mengganggu tidak akan sampai di sana. Jika sekarang kuasa maut seperti mau memporak-porandakan kehidupan kita, kita harus punya pengharapan di sana tidak ada kuasa maut.

Dari sekarang kita harus tancapkan pengharapan itu. Pengharapan itulah yang diibaratkan oleh Firman seperti jangkar yang kuat dan aman. Saudara bayangkan, dua kata sifat yang Tuhan pakai di situ. Kuat itu menghadapi musuh di luar. Aman itu memberikan ketenangan ke dalam. Apalah guna kuat menghadapi musuh di luar tetapi di dalam tidak aman, tidak ada damai.

Ini yang harus ditancapkan dalam diri kita, sehingga pengharapan itu digambarkan jangkar yang kuat. Sehebat apapun gelombang yang menerjang kapal kita, jangkar kapal itu kuat tertancapkan, tidak akan mungkin dijungkir balik kapal kita (iman). Karena apa? Karena kuat dan aman.
Ibrani 6:18
6:18 supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.

Dua kenyataan ini adalah janji dan sumpah. Sebetulnya Tuhan tidak perlu bersumpah, cukup berjanji. Tetapi supaya memberi keyakinan supaya kita lebih kuat maka Tuhan berjanji dan ditambah lagi sumpah. Kalau kita dilarang oleh Tuhan untuk bersumpah, hanya berjanji.

Ibrani 6:19
6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,

Pengharapan itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita dan dilabuhkan di belakang pintu tirai, di ruangan maha suci. Itu sebabnya Tuhan melakukan mujizat, penyakit disembuhkan, cacat tubuh dipulihkan. Itu menunjukkan di sana tidak ada lagi penyakit dan cacat tubuh. Kalau di sini mungkin kita ada penyakit dan ada cacat tubuh, tetapi di sana tidak ada lagi, semua dalam tubuh kebangkitan seperti tubuh Yesus. Pengharapan kita harus ke sana dan ini ada di wilayah ruangan maha suci. Jadi pengharapan yang kuat dan aman itu ada di situ.

Saya harus mendorong pengharapan saya ke ruangan maha suci. Jangan hanya bertahan di ruangan suci saja tetapi harus ke ruangan maha suci, apalagi hanya sampai di halaman. Untuk mendapat dorongan masuk ruangan maha suci, bukan di halaman tetapi di ruangan suci. Yang mendorong kita yaitu Firman pengajaran dan Roh Kudus.

Sabtu ini adalah minggu kedua murid-murid menanti 10 hari untuk ketuangan Roh Kudus. Tidak mustahil bila kita ada pengharapan maka kita dipenuhkan Roh Kudus. Kalau tidak ada pengharapan ke sana, maka Tuhan tidak akan memberikan dorongan. Tetapi ketika saudara mengangkat pengharapan ini maka dari pihak Ilahi, Dia akan memberikan dorongan kepada kita untuk menjangkau. Demikian juga dengan kepenuhan Roh Kudus.

Saya baca dalam Alkitab, Kisah Para Rasul pasal 2 dan pasal 10 sama sifatnya. Tidak ada gebrakan musik, tidak ada tangan yang mendorong-dorong kepala mereka. Yang ada sedikit kemiripan di dalam Kisah Para Rasul pasal 8, ada penumpangan tangan. Kalau dalam Kisah Para Rasul pasal 2 dan pasal 10 tidak ada penumpangan tangan. Di dalam Kisah Para Rasul pasal 10, sementara Petrus berkhotbah, turun Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul pasal 2, sementara mereka berkumpul menyelesaikan masalah yang ganjil selama ini, maka Roh Kudus turun.

Jadi kita optimisme, kalau hari ini waktunya Tuhan, esok waktunya Tuhan dan saudara punya pengharapan ke sana, pasti Tuhan mendorong dan saudara akan menikmati pekerjaan Roh Kudus. Dan saya katakan itu pasti Tuhan kabulkan sebab dalam Wahyu pasal 12 Tuhan mengaruniakan dua sayap burung nazar. Sudah dari sekarang saudara harus memiliki pengharapan itu. Tidak akan diberikan dua sayap burung nazar kalau standarnya tidak ada. Ada ukurannya. Untuk mencapai ukuran itu harus ada dorongan. Yang didorong oleh Tuhan adalah orang yang berpengharapan.

Tuhan Yesus memulai pekerjaanNya. Tuhan mau mengerjakan sesuatu mulai dari apa yang ada pada kita. Sekarang saya punya, mungkin satu, mungkin dua, tetapi selama saya pegang terus, saya tidak serahkan kepada Tuhan maka tidak ada mujizat. Saudara punya apa, sebab Tuhan katakan “apa yang ada padamu” dengan itu Tuhan memulai mujizat. Tetapi apa yang kita miliki ini pindah tangan dulu, kita serahkan dulu. Tetapi kalau kita pertahankan apa yang ada pada kita maka satu akan tetap satu! Tidak akan ada perubahan dari satu itu. Olehnya Tuhan mengatakan “apa yang ada padamu”. Itulah mujizat dari 5 ketul roti jadi bisa memberi makan 5000 orang makan sampai kenyang dan sisanya 12 bakul kopiros. Bakul kopiros adalah bakul untuk membawa bekal dalam perjalanan jarak dekat, bukan spuris yaitu bakul untuk perjalanan jarak jauh.

Yang pertama kita serahkan adalah hati kita.
Markus 6:38
6:38 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan."

Matius 14:17-18
14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
14:18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."

Saya merenungkan, yang tidak kita bisa pungkiri semua sama rasa sama rata, kita semua punya hati. Nanti hati ini hubungannya dengan mulut. Kalau hati kita serahkan, berarti mulut kita akan terbuka sehingga Tuhan katakan “buka mulutmu, Aku akan beri kenyang engkau!”. Serahkan dulu hati. Hati ini semua punya. Kalau bicara uang tidak semua orang punya. Bicara telur bebek saya sendiri tidak punya, cuma yang pelihara bebek yang punya. Bicara sogili saya tidak punya, cuma yang punya karamba yang punya. Jadi kalau bicara yang lain bisa beda-beda tetapi hati tidak beda. Jadi kalau ditanya apa yang ada padamu, katakan “ini hatiku Tuhan”.

Kita akan dikenyangkan oleh Tuhan, artinya dipenuhi oleh Tuhan kebutuhan-kebutuhan kita. Utamanya kebutuhan rohani, tidak mustahil menyusul kebutuhan jasmani. Karena Tuhan akan bergerak pada dua sisi ini. Tetapi kalau kita hanya menjadikan Tuhan sebagai jongos untuk memenuhi kebutuhan lahiriah kita, maka Tuhan akan menghindar dan menyembunyikan diri.

Amsal 23:26
23:26 Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku.

Sore ini katakan apa yang ada padamu “ini hatiku” dan Tuhan minta. Begitu kita menyerahkan hati kita dan isi hati keluar lewat ucapan bibir kita maka mulut kita terbuka. Tuhan katakan “Aku akan mengisi mulutmu” maka kita menjadi kenyang.
Mazmur 81:11
81:11 Akulah TUHAN, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir: bukalah mulutmu lebar-lebar, maka Aku akan membuatnya penuh.

Buka mulut berarti mulut itu ada hubungannya dengan hati. Hati itu akar, mulut itu buahnya. Hati itu pokoknya dan buah itu mulutnya. Sebab apa yang ada dalam hati itu keluar dari mulut.

Begitu 5 ketul roti diserahkan dan 2 ekor ikan pindah tangan kepada Yesus maka terjadi mujizat. Andaikata mereka pertahankan maka tidak terjadi mujizat. Akhirnya Tuhan melakukan mujizat dan semua makan kenyang. Yang membagi tidak hanya kenyang, tetapi mempunyai kelebihan, tiap orang satu bakul. Jadi yang memberi dan menerima ada sedikit selisih. Yang menerima sama-sama kenyang, tetapi yang membagi bukan hanya kenyang tetapi ada surplus/ kelebihan 1 bakul perorang. Ini membuktikan bahwa Kisah Para Rasul 20:35 ya dan amin. Orang yang memberi lebih berbahagia dari pada orang yang menerima.
Kisah Para Rasul 20:35
20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

Olehnya Tuhan menginginkan kita untuk bisa memberi. Yang memberi pertama tadi apa yang ada padamu cuma anak kecil. Tetapi untuk memberi hati kita semua bisa. Tetapi kadang ada yang mau ada yang tidak. Kalau ada yang mau maka pasti mulutnya kenyang.

Mazmur 81:11 (Terjemahan Lama)
81:11 Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu, yang telah menghantar akan kamu keluar dari negeri Mesir; ngangakanlah mulutmu, maka Aku akan memenuhi dia.

Saudara akan diberi makan. Jangan seperti makhluk-makhluk yang ada di laut ini yang tidak diciptakan menurut peta dan teladan Allah.
Mazmur 104:27
104:27 Semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya.

Kita diciptakan menurut peta dan teladan Tuhan. Maka Tuhan menginginkan hatimu. Apa yang ada padamu, katakan “ini hatiku Tuhan”. Kalau mau melihat mujizat, utamanya mujizat rohani yaitu keubahan hidup maka serahkan hati. Kemudian Tuhan akan memenuhi mulut saudara. Puji bagi nama Tuhan.

Akhirnya dikatakan oleh Firman Tuhan mereka itu kenyang semuanya. Untuk kita sekarang, tanggapan umat Tuhan itu bagaimana. Yang dominan setelah mulutnya diisi oleh Tuhan dan dia kenyang, tindakan umat yang paling banyak justru yang tidak menggembirakan hati Tuhan.

Yohanes 6:14
6:14 Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia."

Jadi pemahaman mereka baru sampai pada level Yesus adalah nabi. Itu yang Tuhan tidak ingin. Bukan berarti Yesus bukan nabi, Dia memang nabi, bahkan lebih dari nabi. Makanya Tuhan tidak mau pengenalan kita hanya sedangkal itu. Kalau hanya mengaku Yesus adalah nabi itu dangkal! Yesus tidak suka kalau pengenalan hanya mengatakan Yesus nabi, setaraf dengan nabi-nabi lain. Yesus akan menghilang dari kehidupan orang itu. Bagi kita kan sudah lebih dalam, bukan sekedar nabi, Dia adalah Tuhan. Tetapi kita buktikan, apakah iya saudara mengakui bahwa Dia adalah Tuhan? Kalau secara manusia Dia adalah Tuan berarti majikan. Kalau Dia Tuhan maka Dia pemilik jiwa saudara. Kalau kita adalah hamba, maka kita melayani majikan kita.

Di sini banyak kegagalan rohani kita, di sini banyak sandungan dalam perjalanan kita. Kita mengatakan Yesus Tuhan tetapi kita tidak mau mengabdi. Secara hubungan manusia Dia adalah tuan. Kalau mengatakan Yesus adalah Tuhan maka saya harus menghamba, harus mengabdi kepadaNya. Bangsa yang tidak mau mengabdi kepada Tuhan akan binasa. Jangan kita ukur Yesus sebatas orang lain, hanya sebatas nabi. Kalau diukur Yesus sebatas nabi, Dia akan menghilang, Yesus tidak mau orang seperti itu. Bukan Dia tidak mengakui bahwa Dia adalah nabi, tetapi Dia tidak mau pengenalan hanya sampai di situ.
Yesaya 60:12
60:12 Sungguh, bangsa dan kerajaan yang tidak mau mengabdi kepadamu akan lenyap; bangsa-bangsa itu akan dirusakbinasakan.

Bangsa yang tidak mengakui Yesus adalah Tuhan akan lenyap dan dibinasakan. Sekarang zaman kemurahan, nampaknya aman-aman dan nyaman-nyaman saja.
Pengkhotbah 8:11
8:11 Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.

Karena hukuman tidak segera dijatuhkan maka orang cenderung selalu berbuat jahat. Dia tidak tahu bahwa dia bagaikan ikan dan burung  yang dalam waktu yang tidak dia duga telah kena jerat.
Pengkhotbah 9:12
9:12 Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.

Olehnya saudara dan saya, pengakuan kita harus meningkat. Kita mengaku Yesus adalah Tuhan, harus ada buktinya. Roh Allah saja mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan. Kemudian Yesus ketika membasuh kaki murid-muridNya mengatakan “kamu mengatakan Aku adalah guru dan Tuhan, katamu benar. Memang Aku adalah Tuhan dan guru”. Dan Roh Kudus sendiri mengaku Yesus adalah Tuhan. Makanya Roh Kudus mengabdi kepada Yesus. Apa tugas Roh Kudus? Memuliakan Yesus.
Yohanes 16:14
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.

Jangan kita sekarang seperti orang Israel dulu. Padahal lazimnya orang Pantekosta, selama 10 hari setelah hari kenaikan itu semuanya ramai-ramai mencari kepenuhan Roh Kudus. Setelah dipenuhi Roh Kudus, Roh Kudus bukan dipakai memuliakan Tuhan, itu salah! Harusnya menjadi sarana untuk memuliakan Yesus, berarti mengabdi kepada Yesus. Ini tujuan dan tugas kita. Olehnya kita perhatikan bagaimana penghargaan terhadap Tuhan ini.

I Korintus 12:3
12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.

Kalau memang ada Roh Kudus dalam dirinya tidak mungkin dia mengatakan “terkutuklah Yesus!”. Roh Kudus mengaku Yesus adalah Tuhan. Orang yang dipenuhkan Roh Kudus itu mengaku Yesus adalah Tuhan, harus dibuktikan bahwa dia mengabdi.

Ini mengerikan bila saya baca.
Mazmur 28:5
28:5 Karena mereka tidak mengindahkan pekerjaan TUHAN dan perbuatan tangan-Nya; Ia akan menjatuhkan mereka dan tidak membangunkan mereka lagi.

Jangan sampai kita tidak mengindahkan pekerjaan Tuhan. Ini yang kita harus sikapi di akhir zaman ini agar kita mengikuti Tuhan bukan hanya sebatas mengejar muzijat jasmani tetapi harus melambung jauh ke depan. Karena mayoritas Kristen hanya sampai pada mujizat jasmani. Bahkan dari balik mimbar hanya sebatas itu. Kalau ada KKR kesembuhan Ilahi, manusia dari lubang batu keluar semua. Yang beratnya, siapa yang menjadi biang keladi kesalahan di situ? hamba Tuhan. Kalau hamba Tuhan hanya mengarahkan sampai di situ, maka dia hanya bekerja separuh atau sepertiga jalan seperti Yunus. Ini repot akhir zaman ini. Olehnya kami hamba Tuhan harus lebih lagi mendalami. Jangan berpuas diri dengan pemakaian Tuhan dalam mujizat, tetapi sudah harus lebih mendalami pemahaman dan pengenalan kita bahwa Yesus adalah Tuhan. Meningkat lagi bahwa Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, itu adalah pemahaman yang paling puncak.

Kita dalam pengajaran Mempelai khusus kita di sini, kita melakukan kesalahan jika kita mengenal Yesus Mempelai Laki-laki Sorga kemudian kita tidak berupaya untuk memenuhi seleraNya. Kalau Yesus sebagai tabib, apa seleranya di situ? Tidak ada, Dia cuma memenuhi selera kita, tetapi seleraNya tidak terpenuhi. Kalau kita mengenal Yesus sebagai pembawa mujizat jasmani, apa seleranya? Dia hanya memenuhi selera kita tetapi kita tidak tahu seleraNya. Tetapi kalau pemahaman kita, Dia adalah Mempelai Laki-laki sorga maka kita langsung terbuka mata bahwa seleranya Dia ingin kita menjadi Mempelai WanitaNya. Bagaimana caranya untuk memenuhi seleraNya itu.

Kalau Yesus melakukan mujizat orang buta melihat, maka orang-orang yang ada di situ gembira, tetapi Yesus belum gembira. Kapan Yesus gembira? Ketika Dia melihat Mempelai WanitaNya tampil di depanNya. Itu selera Tuhan. Kita sekarang sudah terbuka jalan untuk memenuhi selera Tuhan. Tuhan sudah sangat transparan menunjukkan kepada kita. Kalau kita tidak mengisi selera Tuhan sementara Tuhan sudah memperlihatkan maksud Tuhan kepada kita, berat nanti hukuman bagi orang itu.

Tuhan tanya tadi “apa yang ada padamu”. Kita semua ada hati dan hati kita itu kita serahkan. Setelah kita serahkan maka Tuhan suruh buka mulut kita dan Tuhan memenuhi mulut kita. Berarti kenyang hatinya, kenyang perutnya. Tetapi itu baru kebutuhan saudara, selera Tuhan belum dipenuhi. Masakan kita hanya menyuruh Tuhan berbuat ini dan itu, kalau seperti itu berarti kita egois.

Jangan katakan apa yang Yesus mau lakukan bagi saya, tetapi apa yang kita lakukan bagi Yesus. Penuhi kerinduan hatiNya, seleranya yaitu jadilah saudara Mempelai WanitaNya. Maka penyakit, cacat tubuh, kematian, roh kejahatan dan kenajisan tidak berkuasa lagi sebab saudara memenuhi kebutuhan Yesus, dia Mempelai Laki-laki Sorga. Ini bukan berita yang muluk-muluk, tidak! Karena di sinilah problem, di sini pergumulannya, bagaimana kita masuk pada pintu yang sempit.

Yohanes 6:12
6:12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang."

Yang menjadi pelaku adalah murid. Sasarannya adalah potongan-potongan roti. Jadi Tuhan berkata kepada murid-murid. Kita sudah mendengar kelas murid, di sini disinggung lagi murid. Tuhan ajar, sebagaimana Tuhan menghargai FirmanNya, murid juga diajar untuk menghargai FirmanNya. Jangan ada Firman Tuhan dibuang-buang. Kalau benar saudara adalah kelas murid, yang dihadapan Tuhan bila dia tamat dia sama seperti gurunya. Maka sebagaimana Guru menghargai FirmanNya, murid juga harus menghargai Firman Tuhan, jangan dibuang-buang, jangan disia-siakan.

Mazmur 37:28
37:28 sebab TUHAN mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.

Orang fasik tidak mengenal Firman. Bahkan dalam hatinya dosa bertutur namun dia abaikan. Tidak ada rasa takutnya terhadap dosa. Biarpun dosa sudah bertutur, masih juga dia kembangkan dengan caranya sendiri. Tetapi Tuhan mencintai hukum. Makanya dalam ayat tadi Tuhan katakan kepada murid “kumpulkan, jangan ada yang dibuang”.

Kalau umat Tuhan, anak Tuhan, siapa saja pengikut Kristus, kalau dia menempatkan diri sebagai murid, artinya mau diajar lewat pengajaran Firman maka salah satu isi pengajaran adalah hargai Firman, jangan buang-buang, jangan tinggalkan begitu saja Firman.

Mazmur 138:1-2 (Terjemahan Lama)
138:1 Mazmur Daud. -- Bahwa aku hendak memuji akan Dikau dengan segenap hatiku, dan di hadapan segala dewata aku hendak menyanyikan mazmur bagi-Mu.
138:2 Maka sujudlah aku di hadapan maligai kesucian-Mu sambil memuji nama-Mu, karena sebab kemurahan-Mu dan kebenaran-Mu; karena lebih dari pada segala kepujian-Mu Engkau telah membesarkan firman-Mu.

Tuhan sendiri membesarkan FirmanNya. Murid harus sekelas denganNya karena Dia adalah guru.
Lukas 6:40
6:40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.

Makanya murid dari sejak sekarang diajar hargai Firman Tuhan. Jangan buang begitu saja. Kelihatan anak Tuhan yang menghargai Firman dengan yang mempermainkan Firman. Yang kurang menghargai Firman kelihatan di hadapan sesama, apalagi di hadapan Tuhan. Di hadapan gembala saja nampak, dengar tetapi berkata dalam hati ”njie!”. Tidak ada respon yang begitu kuat terhadap Firman Tuhan.

Yohanes 6:12
6:12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang."

Jangan ada yang dibuang, roti itu Firman. Jika saudara adalah murid, mulailah menghargai Firman. Jangan biasakan menepis Firman.

Yohanes 6:13
6:13 Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.

Petrus bilang “puji Tuhan saya dapat 1 bakul”. Yohanes bilang “saya juga dapat 1 bakul”. Mereka semua mendapat 1 bakul. Orang yang menghargai Firman, dia punya kesukaan. Dan satu bakul itu adalah bahasa harga tahbisan. Di dalam Keluaran 29:2-3 itu adalah harga tahbisan hamba Tuhan.
Keluaran 29:2-3
29:2 roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.
29:3 Kautaruhlah semuanya dalam sebuah bakul dan kaupersembahkanlah semuanya dalam bakul itu, demikian juga lembu jantan dan kedua domba jantan itu.

Murid-murid ini mengerti benar apa itu tahbisan sebagai seorang pelayan, menghargai Firman. Kalau saya sebagai pelayan tidak menghargai Firman berarti saya pendusta di hadapan jemaat! Saya takut, jangan sampai terjadi hal seperti itu. Sebagai kelas murid saya harus menghargai. Jangan Firman dibuang-buang begitu saja.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar