20190604

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Selasa 4 Juni 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                   
Yehezkiel 12:1-7,25
12:1 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
12:2 "Hai anak manusia, engkau tinggal di tengah-tengah kaum pemberontak, yang mempunyai mata untuk melihat, tetapi tidak melihat dan mempunyai telinga untuk mendengar, tetapi tidak mendengar, sebab mereka adalah kaum pemberontak.
12:3 Maka engkau, anak manusia, sediakanlah bagimu barang-barang seorang buangan dan berjalanlah seperti seorang buangan pada siang hari di hadapan mata mereka; pergilah dari tempatmu sekarang ke tempat yang lain seperti seorang buangan di hadapan mata mereka. Barangkali mereka akan insaf bahwa mereka adalah kaum pemberontak.
12:4 Bawalah barang-barangmu itu ke luar seperti barang-barang seorang buangan pada siang hari di hadapan mata mereka; dan engkau sendiri harus keluar pada malam hari di hadapan mata mereka, seperti seorang yang harus keluar dan pergi ke pembuangan.
12:5 Di hadapan mata mereka perbuatlah sebuah lobang di tembok dan keluarlah dari situ.
12:6 Di hadapan mata mereka taruhlah barang-barangmu ke atas bahumu, dan bawalah itu ke luar pada malam gelap; engkau harus menutupi mukamu, sehingga engkau tidak melihat tanah; sebab Aku membuat engkau menjadi lambang bagi kaum Israel."
12:7 Lalu kulakukan seperti diperintahkan kepadaku: aku membawa pada siang hari barang-barang seperti barang-barang seorang buangan dan pada malam hari aku membuat dengan tanganku sebuah lobang di tembok, pada malam gelap aku keluar dan di hadapan mata mereka aku menaruh barang-barangku ke atas bahuku.
12:25 sebab Aku, TUHAN, akan berfirman dan apa yang Kufirmankan akan terjadi, dan firman itu tidak akan ditunda-tunda lagi, sebab pada masa hidupmu, hai kaum pemberontak, Aku akan mengucapkan suatu firman dan Aku akan menggenapinya, demikianlah firman Tuhan ALLAH."

Ini adalah kisah yang sudah terjadi bagi bangsa Israel di zaman Yehezkiel. Sudah berbagai cara Tuhan tempuh untuk menyadarkan kehidupan mereka yang memiliki roh pemberontakan. Dalam pasal ini ditulis oleh Firman Tuhan, roh pemberontakan ini terjadi di 4 penjuru bumi. Karena 4 kali disebut pemberontakan.

Roh pemberontakan ini punya 3 ciri khusus yang menonjol.
1.      Punya mata tetapi tidak melihat.
2.      Punya telinga tetapi tidak mendengar.
3.      Firman Tuhan mereka sindir dan cemooh.

Berarti mata jasmani ada tetapi mata rohani buta. Telinga jasmaninya memang tajam, tetapi telinga rohaninya tuli. Akibat mata dan telinga ini tidak berfungsi, maka Firman Tuhan mereka sindir.

Kata pemberontakan ada 4 kali disebutkan. Berarti ini pelajaran dan memperlihatkan bahwa roh pemberontakan tidak berhenti di zaman Yehezkiel dulu. Sampai sekarang di 4 penjuru alam ada roh pemberontakan. Memang rasul Paulus menurut Ilham roh telah mencatat bahwa salah satu dari 18 dosa akhir zaman ini adalah pemberontakan. Pemberontakan ditujukan kepada orang tua. Dalam Alkitab ada dua orang tua yaitu orang tua jasmani dan orang tua rohani.
Efesus 6:1-2
6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:

Pemberontakan bukan hanya pada zaman Yehezkiel tetapi di ujung akhir zaman ini akan lebih marak. Pemberontakan kepada orang tua jasmani dan orang tua rohani. Itulah hamba Tuhan alias gembala yang diutus oleh Tuhan untuk melayani umatNya. Dikatakan oleh Firman Tuhan akan muncul pemberontakan.
II Timotius 3:1-2
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

Ini adalah bagian dari dosa akhir zaman yang akan mencuat yaitu pemberontakan. Berarti jika ada roh pemberontakan seperti ini, kita tidak bisa mengharap bahwa matanya melek dan telinganya mendengar. Apalagi kalau saya sebagai hamba Tuhan. Kalau ada roh pemberontakan terhadap Firman Tuhan, tanpa saya sadari ataupun saya sadari, maka apa yang jemaat mau harapkan dari saya pendeta tuli dan buta.

Dan Firman Tuhan mereka sindir.
Yehezkiel 12:21-22
12:21 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
12:22 "Hai anak manusia, sindiran apakah itu yang hidup di antara kamu di tanah Israel, yang berbunyi: Sudah lama berselang, tetapi satu penglihatan pun tak jadi?

Hamba Tuhan di sini memperagakan akan datangnya bencana atau masalah yang paling berat yang akan mereka hadapi nanti, namun disindir. Ternyata sindiran-sindiran yang mereka lakukan ini terhadap kebenaran Firman, bagaimana Tuhan katakan akan terjadi begini dan begitu tetapi mereka sindir. Sama sekarang dalam gereja Tuhan mereka mengatakan tidak ada antikristus dan ada yang mengatakan jika orang itu sudah mati berarti Yesus sudah datang bagi dirinya, serta banyak sindiran-sindiran yang lain.

Itu juga yang terjadi zaman Yehezkiel dulu. Mereka katakan “mana itu nubuatan, itu tidak akan terjadi!”. Tetapi hanya selang 2 tahun lebih sedikit dari bahasa mereka ini, maka nubuatan itu terjadi. Itu digenapkan dalam Yeremia pasal 52. Apa yang diperagakan oleh Yehezkiel, dia melubangi tembok dan memikul buntalan seperti orang yang mau lari baik siang maupun malam, itu yang akhirnya mereka lakukan. Ternyata itu terjadi pada mereka. Mereka tidak mau mengakui apa yang diperagakan oleh Yehezkiel.

Sekarang ini sudah diperagakan oleh hamba Tuhan, hal yang akan terjadi begini dan begitu. Tetapi masih juga banyak anak Tuhan tidak percaya sehingga roh pemberontakan itu makin hebat dan mereka menyindir Firman Tuhan.

Apa yang diberitakan oleh Yeremia ini benar-benar terbukti. Jadi Firman Tuhan tidak mungkin tidak digenapkan. Kalau Firman Tuhan datang pasti membawa dua hal.
Mazmur 62:12
62:12 Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya,

Yeremia 52:7
52:7 maka dibelah oranglah tembok kota itu. Melihat hal itu maka melarikan dirilah raja dengan semua tentara, meninggalkan kota itu pada waktu malam melalui pintu gerbang antara kedua tembok yang ada di dekat taman raja, sekalipun orang Kasdim mengepung kota itu sekeliling. Mereka lari menuju ke Araba-Yordan.

Beberapa tahun sebelum terjadi Yehezkiel peragakan itu tetapi mereka sindir. Kalau bisa dikatakan Yehezkiel seperti orang bodoh ke sana kemari pikul buntalan. Bisa mereka mengatakan “apa yang kau buat itu? Malam berbuat begini, siang berbuat begitu, bahkan tutup mata lagi”. Ketika mereka datang mempertanyakan kepada Yehezkiel, Tuhan katakan “hei, siapa yang datang menghadap engkau itu!”.

Akhirnya apa yang diperagakan Yehezkiel ini, berbuah dalam Yeremia pasal 52. Tadinya mereka sindir, diolok, tidak percaya, sekarang fakta terjadi, Firman digenapkan.
Yeremia 52:8-9
52:8 Tetapi tentara Kasdim itu mengejar raja dari belakang dan mencapai Zedekia di dataran Yerikho; segala tentaranya telah berserak-serak meninggalkan dia.
52:9 Mereka menangkap raja dan membawa dia ke Ribla di tanah Hamat, kepada raja Babel, yang menjatuhkan hukuman atas dia.

Jika tidak menghargai Firman, jika ada anak Tuhan yang menyindir Firman maka pelariannya tidak akan berkelanjutan, hanya sampai di Ribla. Ribla, artinya batas pelarian, mau lari ke mana lagi. Dulu ketika Daud dikejar oleh Saul, Daud bersembunyi dalam gua. Saul rupanya mau buang air, masuklah dia di dalam gua. Padahal ada Daud di dalam gua bersama anak buahnya. Setelah Saul buang air, dia pergi keluar, tetapi Daud sudah memotong jubahnya. Jadi kalau orang sudah buang air, itu sudah batas perjalanannya. Tidak mungkin dia lewati lagi tempat dia membuang air.

Jadi sebenarnya kalau seperti zaman Yehezkiel, Zedekia ditangkap dan tentara sudah tercerai berai, maka itu sudah batas. Itu sama dengan baunya hajat, tidak bisa berkelanjutan. Apa yang dia alami itu persis sama seperti yang dinubuatkan Yehezkiel.

Yeremia 52:10-11
52:10 Raja Babel menyuruh menyembelih anak-anak Zedekia di depan matanya; juga semua pemuka Yehuda disembelihnya di Ribla.
52:11 Kemudian mata Zedekia dibutakannya, lalu ia dibelenggu dengan rantai tembaga. Kemudian raja Babel membawa dia ke Babel dan menaruhnya dalam rumah hukuman sampai kepada hari matinya.

Seperti Yehezkiel memperagakan matanya ditutup, itu dibuktinyatakan kepada Zedekia. Jadi tidak bisa kita mengolok Firman, jangan kita lakukan. Zedekia di bawa ke Babel tetapi dia tidak melihat Babel karena sudah buta, itu persis dengan yang dipergakan Yehezkiel.

Di akhir zaman ini, jika muncul roh pemberontakan seperti yang dikatakan dalam II Timotius 3:2 tadi, ini adalah peringatan bagiku dan saudara supaya jangan ada sedikitpun dalam batin saudara roh memberontak, berontak terhadap orang tua. Pertama pada orang tua jasmani dan lebih parah kalau berontak pada orang tua rohani.

Tujuan penggembalaan adalah bagaimana kami gembala menangani jemaat itu untuk dipersembahkan kepada Kristus. Bukan hanya sekedar memimpin upacara. Adakah kita berserah diri di dalam tangan penggembalaan. Dengan penuh harapan lewat tangan gembala yang menggembalakan saya ini maka saya dipersembahkan kepada Yesus. Itulah tujuannya. Tetapi kalau Firman Tuhan disindir, itu parah. Sehingga ketika mereka berkata “ah Firman itu tidak akan digenapkan” maka Tuhan menjawab “Aku akan genapkan!”

Yehezkiel 12:23
12:23 Oleh karena itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan menghentikan sindiran ini dan orang tidak akan mengucapkannya lagi di tanah Israel. Sebaliknya, katakanlah kepada mereka: Waktunya sudah dekat dan tiap penglihatan akan jadi.

Berarti hati Tuhan tersinggung dan Dia akan balik perkataan mereka. Ini peringatan bagi kita, bagi saya lebih dahulu. Saya tidak mau menyakiti hati orang tua rohani saya walaupun dia lebih muda. Saya tahu saya hamba Tuhan, saya harus menjadi teladan, saya tidak harus memberontak. Jangan sampai kita seperti ini, berontak kepada orang tua jasmani dan berontak kepada orang tua rohani. Itu tidak akan membuahkan hal yang baik. Sekarang kita nyaman tetapi esok lusa seperti Zedekia. Saya takut, jangan terjadi seperti ini dalam kehidupan kami semua. Karena pemberontakan itu akan mencuat akhir zaman. Apalagi bila ada hamba Tuhan yang matanya melek melihat apa yang akan terjadi dan telinga mendengar apa instruksi sorga yang harus dikerjakan, kemudian kita ganggu kehidupannya, jangan sampai ini terjadi.

Ternyata roh pemberontakan ini menyebabkan kerugian besar sekali, bukan kerugian kecil. Akhir zaman ini salah satu yang akan mencuat adalah roh pemberontakan. Termasuk anak-anak jasmani saya, jangan ada sedikitpun perlawanan kepada orang tua. Yehezkiel peragakan ini tetapi mereka sindir. Mereka tidak menyadari bahwa yang mereka sindir itu adalah Firman. Akhirnya 2 tahun kemudian, yang mereka sindir itu terjadi.

Sementara Yehezkiel memperagakan membawa-bawa buntelan sambil tutup mata, lalu membuat lubang di tembok kemudian keluar dari tembok itu, itu mereka lihat tetapi mereka sindir. Ternyata yang mereka sindir itu menjadi kenyataan maka tidak ada lagi kemurahan. Ketika Yehezkiel berlagak seperti orang bodoh memikul-mikul buntalan, itu sebenarnya peragaan Tuhan untuk mengasah pikiran rohani mereka supaya mereka sadar bahwa mereka salah dan supaya mereka berubah sikap. Tetapi malah mereka sindir.

Kata-kata sindiran ini kadang kita tidak sadar. Seringkali muncul bahasa sindiran dari diri kita. Apalagi kalau yang kita sindir itu adalah pribadi yang ada kepercayaan Tuhan atasnya, berat resikonya bagi yang menyindir itu.

Akhirnya apa yang dilakukan Yehezkiel ini mendatangkan kerugian yang besar bagi orang Israel, termasuk raja Zedekia. Kita perhatikan bahwa gambaran Firman Tuhan ini mengajar kita supaya kita tidak menggalakkan atau menumbuh kembangkan cara orang Israel. Sudah Tuhan tegur dengan Firman dan Tuhan tegur lagi dengan peragaan tetapi tidak sadar. Seperti Yehezkiel main tonel, pikul buntalan siang malam, kadang menutup matanya, sehingga orang berpikir “apa-apaan ini Yehezkiel”. Setelah beberapa kali dia lakukan, maka orang datang berbondong-bondong bertanya.
Yehezkiel 12:8-11
12:8 Pada hari besoknya datanglah firman TUHAN kepadaku:
12:9 "Hai anak manusia, bukankah ditanya oleh kaum Israel, kaum pemberontak itu kepadamu: Apakah yang kaulakukan ini?
12:10 Katakanlah kepada mereka: beginilah firman Tuhan ALLAH: Ucapan ilahi ini mengenai raja di Yerusalem dan seluruh kaum Israel yang tinggal di sana.
12:11 Katakanlah: Aku menjadi lambang bagimu; seperti yang kulakukan ini begitulah akan berlaku kepada mereka: sebagai orang buangan mereka akan pergi ke pembuangan.

Yehezkiel menjadi lambang yang akan terjadi di kemudian hari, tidak perlu makan tahun hal itu benar terjadi. Kita ini menghadapi roh antkristus yang lebih hebat lagi. Kalau Zedekia, isteri dan anaknya disembelih di depannya, rakyatnya disembelih di depannya lalu dicungkil kedua matanya dan dibawa ke Babel dan mati di Babel.

Yehezkiel 12:12
12:12 Dan raja yang di tengah-tengah mereka akan menaruh barang-barangnya ke atas bahunya pada malam gelap dan akan pergi ke luar; orang akan membuat sebuah lobang di tembok supaya ada baginya jalan keluar; ia akan menutupi mukanya supaya ia tidak akan melihat tanah itu.

Apa yang diperagakan Yehezkiel itu benar-benar terjadi. Ini menjadi buah pemikiran saya karena saya tahu Firman pasti akan digenapkan. Ini jangan sampai terjadi pada kita.

Ternyata dengan roh pemberontakan ini menyebabkan mereka mengalami kerugian besar sekali. Karena sudah diberikan peragaan supaya mereka berhenti dari roh pemberontakan ini, tetapi mereka melanjutkan pemberontakan. Sehingga akhirnya mereka mengalami kerugian besar. Kerugian yang paling besar Bait Allah dibakar, berarti ibadah mereka musnah. Padahal Alkitab mengajar supaya ibadah kita mencapai ibadah yang sempurna, pelayanan kita mencapai kesempurnaan, iman percaya kita mencapai kesempurnaan. Tetapi kalau Bait Allah dibakar, berarti ibadah itu musnah sama sekali, tidak ada lagi arti apa-apa. Apa yang mau diingat oleh Tuhan kalau ibadah sudah musnah.

Sesungguhnya Tuhan itu adil, setia dan benar. Keadilan Tuhan adalah Tuhan mengutus hamba-hambaNya. Sampai Tuhan katakan “23 tahun Aku utus hamba-hambaKu”. Jadi angka 23 adalah angka pengutusan.

Yeremia 25:1-3
25:1 Firman yang datang kepada Yeremia tentang segenap kaum Yehuda dalam tahun keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, yaitu dalam tahun pertama pemerintahan Nebukadnezar, raja Babel.
25:2 Firman itu telah disampaikan oleh nabi Yeremia kepada segenap kaum Yehuda dan kepada segenap penduduk Yerusalem, katanya:
25:3 "Sejak dari tahun yang ketiga belas pemerintahan Yosia bin Amon, raja Yehuda, sampai hari ini, jadi sudah dua puluh tiga tahun lamanya, firman TUHAN datang kepadaku dan terus-menerus aku mengucapkannya kepadamu, tetapi kamu tidak mau mendengarkannya.

Jadi angka 23 adalah angka pengutusan atau angka seruan Firman terus menerus. Kita sekarang mendengar itu, saya juga menerima dan mendengar itu yaitu suara Tuhan terus menerus yang dikumandangkan oleh utusan Tuhan.

Akhirnya kerugian besar yang mereka alami. Tuhan ingin menghindarkan jangan sampai umatnya mengalami kerugian besar sehingga ada utusan Tuhan menyuarakan Firman terus menerus selama 23 tahun. Tujuannya jangan sampai umat mengalami kerugian besar. Kerugian kecil saja jangan sampai terjadi.

Kerugian ini terjadi bertahap.
1.      II Tawarikh 36:1-4
36:1 Rakyat negeri menjemput Yoahas anak Yosia, dan mengangkat dia menjadi raja di Yerusalem menggantikan ayahnya.
36:2 Yoahas berumur dua puluh tiga tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem.
36:3 Raja Mesir memecatnya dari pemerintahannya di Yerusalem dan mendenda negeri itu seratus talenta perak dan satu talenta emas.
36:4 Kemudian raja Mesir itu mengangkat Elyakim, saudara Yoahas, menjadi raja atas Yehuda dan Yerusalem, dan menukar namanya dengan Yoyakim. Tetapi Yoahas, saudaranya itu, ditawan oleh Nekho, dan dibawa ke Mesir.

Mereka didenda 100 talenta perak dan 1 talenta emas. Kerugian yang pertama mereka alami, untuk mencapai angka 100 yaitu kegenapan Tubuh Kristus sudah tidak bisa. Kemudian 1 talenta emas diambil berarti gelap, tidak ada lagi pelita. Sebab 1 talenta emas adalah bahan yang dipakai untuk membuat pelita emas. Bagaimana kita tidak akan rugi kalau seperti ini. Padahal kita mau bertemu Yesus mempelai Laki-laki Sorga. Untuk bertemu Yesus kita perlu pelita. Pelita harus ditaruh di tempat yang tepat, jangan ditaruh di bawah gantang atau di bawah tempat tidur melainkan ditaruh di atas kaki dian. Kalau hal ini tidak benar, sudah kena denda, maka kehidupan itu tidak bisa bertemu Yesus Mempelai Laki-laki sorga. Ini berarti kerugian walaupun baru tahap awal.

Jangan sampai kita berjalan dalam kegelapan. Syukur kalau ada utusan Tuhan yang menuntun saudara dan saya. Hamba Tuhan menangani jemaat dengan maksud dipersembahkan kepada Yesus dengan kerinduan hati diterima oleh Tuhan. Kalau kami melayani asal, kemudian kami persembahkan pada Tuhan, pasti Tuhan tolak. Makanya harus ada di tangan hamba Tuhan yang serius supaya jangan terjadi penolakan. Akhir zaman kita akan bersua dengan kejadian seperti itu. Saya tidak mau ditolak dan saya tidak mau sidang jemaat yang saya layani juga ditolak. Ini jangan sampai terjadi pada diri kami.

100 talenta perak dan 1 talenta emas itu diboyong oleh Nekho. Nekho adalah raja Mesir. Berarti yang membuat pelita kita padam dan gagal menikah dengan Yesus adalah Mesir, itulah dunia. Kita harus hati-hati dengan gaya dunia sekarang ini.

2.      II Tawarikh 36:5-7
36:5 Yoyakim berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan sebelas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allahnya.
36:6 Nebukadnezar, raja Babel, maju melawan dia, membelenggunya dengan rantai tembaga untuk membawanya ke Babel.
36:7 Juga beberapa perkakas rumah TUHAN dibawa Nebukadnezar ke Babel dan ditempatkan di istananya di Babel.

Beberapa perkakas rumah Tuhan dijarah dan dibawa ke Babel bersama rajanya.

Yeremia 22:18-19
22:18 Sebab itu beginilah firman TUHAN mengenai Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda: "Orang tidak akan meratapi dia: Aduhai abangku! Aduhai kakakku! Orang tidak akan menangisi dia: Aduhai tuan! Aduhai Seri Paduka!
22:19 Ia akan dikubur secara penguburan keledai, diseret dan dilemparkan ke luar pintu-pintu gerbang Yerusalem."

Bayangkan raja yang satu ini, dikubur seperti menguburkan keledai dan tidak ada orang yang meratapi. Pada zaman Yoyakim inilah sebagian perkakas rumah Tuhan dibawa ke Babel. Jadi seperti orang pakai busana, sebagian busana kita mulai dicopot. Coba kalau saya memakai baju seperti ini lalu lengan kanan dan kiri dicopot, apa yang kelak nampak. Lama-lama pakaian atau celana dicopot, apa yang nampak? Daging.

Karena ada roh pemberontakan sehingga gereja Tuhan pelan-pelan ditelanjangi, ini kerugian besar. Bagaimana mau menikah dengan Tuhan Yesus kalau tanpa busana. Karena dalam Wahyu 19:8 ada busana Mempelai.

Di sini perkakas rumah Tuhan dibawa ke Babel. Kita ini Bait Tuhan, kalau sedikit demi sedikit dicopot, itu bahaya. Tanpa kita sadari bukan orang lain saja yang mencopot pakaian kita tetapi kita sendiri yang membantu orang yang mencopot pakaian kita sendiri. Banyak kali kita tidak sadar, dengan perilaku kita sendiri, kita bantu iblis mencopot pakaian kita. Ini jangan terjadi, tengking iblis “dalam nama Yesus!” supaya kita punya busana untuk duduk bersanding dengan Tuhan Yesus.

3.      II Tawarikh 36:9-10
36:9 Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga bulan sepuluh hari lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.
36:10 Pada pergantian tahun raja Nebukadnezar menyuruh membawa dia ke Babel beserta perkakas-perkakas yang indah-indah dari rumah TUHAN dan Zedekia, saudara ayah Yoyakhin, menjadi raja atas Yehuda dan Yerusalem.

Apa itu perkakas indah? Itulah jubah mempelai, namun itu dicopot. Ini bahaya di akhir zama ini.
Amsal 4:8-9
4:8 Junjunglah dia, maka engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan terhormat, apabila engkau memeluknya.
4:9 Ia akan mengenakan karangan bunga yang indah di kepalamu, mahkota yang indah akan dikaruniakannya kepadamu."

Kalau mengenakan mahkota yang indah, berarti perjalanan kita sudah dekat untuk duduk bersanding dengan Yesus. Jangan sampai itu dicopot. Upaya iblis untuk mencopot itu memang luar biasa. Tetapi kalau kita bertahan dia tidak akan bisa mencopot. Tetapi yang bahayanya kalau kita sendiri yang ikut mencopot oleh perilaku kita yang jahat dan najis.

Ada yang membuat busana kita indah, jangan sampai hal ini dirampas.
II Timotius 1:14,13
1:14 Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.
1:13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.

Harta yang indah itu adalah ajaran sehat. Jangan terlampau gampang kita membuang ajaran. Itu adalah harta yang indah. Pdt. Totaijs mengatakan “Jika anda melepaskan Firman pengajaran berarti anda sudah gugur dari iman!”. Bagaimanapun kesulitan hidup kita, jangan coba lepaskan harta yang indah ini. Bagaimanapun bentuk perjuangan perjalanan hidup pribadi maupun nikah rumah tangga kita, jangan lepaskan harta yang indah itu. Saudara tidak mau lepas tetapi ada yang incar mau berusaha melepaskan. Kenapa? Sebab dia tahu itu adalah kebanggaan saya dan kebanggaan saudara.

4.      II Tawarikh 36:11-19
36:11 Zedekia berumur dua puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja dan sebelas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
36:12 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allahnya, dan tidak merendahkan diri di hadapan nabi Yeremia, yang datang membawa pesan TUHAN.
36:13 Lagipula ia memberontak terhadap raja Nebukadnezar, yang telah menyuruhnya bersumpah demi Allah. Ia menegarkan tengkuknya dan mengeraskan hatinya dan tidak berbalik kepada TUHAN, Allah Israel.
36:14 Juga semua pemimpin di antara para imam dan rakyat berkali-kali berubah setia dengan mengikuti segala kekejian bangsa-bangsa lain. Rumah yang dikuduskan TUHAN di Yerusalem itu dinajiskan mereka.
36:15 Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.
36:16 Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.
36:17 TUHAN menggerakkan raja orang Kasdim melawan mereka. Raja itu membunuh teruna mereka dengan pedang dalam rumah kudus mereka, dan tidak menyayangkan teruna atau gadis, orang tua atau orang ubanan -- semua diserahkan TUHAN ke dalam tangannya.
36:18 Seluruh perkakas rumah Allah, yang besar dan yang kecil, serta harta benda dari rumah TUHAN, harta benda raja dan harta benda para panglimanya, semuanya dibawanya ke Babel.
36:19 Mereka membakar rumah Allah, merobohkan tembok Yerusalem dan membakar segala puri dalam kota itu dengan api, sehingga musnahlah segala perabotannya yang indah-indah.

Rumah Allah dibakar, berarti ibadahnya musnah. Sama sekali nilai ibadah mereka tidak ada arti di mata Tuhan.

Ini peringatan Tuhan utamanya kepada saya. Sebab di dalam diri kami hamba Tuhan ada kepercayaan yang seringkali kami tidak sadar. 1 atau 2 orang jemaat yang Tuhan percayakan, tugas hamba Tuhan adalah menggembalakan mereka untuk dipersiapkan bertemu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Ini yang tidak disadari. Ibadah itu dianggap sebagai upacara biasa. Apalagi kalau jemaat sudah dengar Firman dan menyembah, dianggap berhenti sampai di situ.

Yeremia 52:12
52:12 Dalam bulan yang kelima, pada tanggal sepuluh bulan itu -- itulah tahun kesembilan belas pemerintahan Nebukadnezar, raja Babel -- datanglah Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, yang melayani raja Babel, ke Yerusalem.

Rumah saja dibakar orang sudah meraung, apalagi Bait Allah. Yang jasmani saja hilang kita sudah susah dan sedih, apalagi kalau waris hidup kekal yang hilang, itu gawat.

Sebabnya mari kita berdamai dengan Tuhan. Jangan lepaskan Firman pengajaran. Apapun kesulitan kita, jangan coba lepaskan harta yang indah itu. Pasti Tuhan akan membela kita. Ini tidak bicara lagi rumah Tuhan secara fisik, tetapi hidup saudara dan saya, kita ini adalah Bait Allah.
I Korintus 3:16-17
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

Ayat 17 itu menunjuk pembelaan Tuhan. Ayat 16 itu mengatakan kita Bait Allah, kita akan dibela oleh Tuhan. Tetapi kalau kita tidak memelihara Bait Allah maka tidak ada pembelaan Tuhan bagi kita. Saya berbahagia bisa menjadi Bait Allah dan dilengkapi Tuhan dengan harta yang indah. Ayo kita pertahankan. Jangan kita copot dan jangan kita lepaskan sampai Tuhan Yesus datang tidak lama lagi.

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar