20190605

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 5 Juni 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Biarlah kita semua bergumul karena di ujung akhir zaman ini banyak tantangan.

Yeremia 7:11-15
7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN.
7:12 Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di Silo itu, di mana Aku membuat nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa yang telah Kulakukan kepadanya karena kejahatan umat-Ku Israel!
7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo;
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."

Tuhan memberi ancaman dengan keras, jika tidak ada perubahan pola tingkah laku mereka maka Tuhan akan melemparkan mereka dari hadapan Tuhan. Kemudian Tuhan tunjuk contoh yang sudah dilempar Tuhan dari hadapan Tuhan.

Yeremia 7:11
7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN.

Walaupun umat Israel bersama dengan pelayan-pelayan memungkiri apa yang mereka lakukan tetapi Tuhan mengatakan “Aku sendiri melihat semuanya”. Jadi apa yang mereka lakukan itu tidak persis apa yang dinginkan Tuhan bahkan merobek-robek hati Tuhan. Jadi ini percakapan Tuhan lewat Yeremia dengan pelayan-pelayan yang sedang melayani mereka, bersama dengan umat Tuhan.

Kalau Tuhan katakan “Aku sendiri melihat semuanya ini” bagaimana tidak. Sebab beberapa ratus tahun yang lampau Tuhan sudah memberi peringatan. Ketika Bait Allah itu telah dibangun dan sudah ditahbiskan oleh Tuhan secara langsung, maka Tuhan tampil di hadapan Salomo. Salomo mendapat penglihatan berhadapan dengan Tuhan dua kali. Pada kali yang kedua, hal ini sudah Tuhan peringatkan kepada mereka.
I Raja-raja 9:1-2
9:1 Ketika Salomo selesai mendirikan rumah TUHAN dan istana raja dan membuat segala yang diinginkannya,
9:2 maka TUHAN menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya seperti Ia sudah menampakkan diri kepadanya di Gibeon.

Di sini Tuhan menampakan diri kepada Salomo untuk kedua kali dan yang terakhir. Tidak selamanya Tuhan mau menampakan diri. Jika kehidupan itu tidak mengikuti selera Tuhan, satu saat Tuhan akan stop. Pertama kali Tuhan menampakan diri kepada Salomo dalam I Raja-raja pasal 3 yaitu di Gibeon. Di sana Salomo yang meminta kepada Tuhan. Tetapi pada penampakan Tuhan pada kali yang kedua, bukan Salomo yang meminta namun Tuhan yang meminta. Dan yang Tuhan minta adalah supaya jangan terjadi seperti Yeremia pasal 7, ini yang Tuhan minta.

Salomo sudah mempersembahkan korban begitu banyak, bahkan didalam catatan dikatakan 1000 ekor domba, itu menunjuk penghargaannya terhadap Korban Kristus luar biasa. Itu awalnya. Dalam awal perjalanan hidup kita awalnya membara berkobar-kobar menghargai korban Kristus. Seperti itulah Salomo.

Ketika pentahbisan Bait Allah, Salomo mempersembahkan binatang yang tidak bisa dihitung lagi, berarti penghargaannya terhadap Korban Kristus begitu memuncak. Jika kita melihat Salomo, siapa yang bakal menyangka mendadak dia akan menukik! Itu yang Tuhan katakan “Aku sendiri tahu”. Tadinya meroket, siapa yang menyangka Salomo menukik. Syukur sebagai seorang khatib (makanya dalam terjemahan lama dikatakan Alkhatib, dalam terjemahan baru disebut Pengkhotbah), Salomo ada penyesalan setelah dia merenungkan. Apa yang kurang bagi Salomo. Kemuliaan dunia semua dia miliki, kekayaannya luar biasa. Tetapi apa artinya dia memiliki semuanya kalau jiwanya binasa.
Matius 16:26
16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Kenapa kehilangan nyawanya? Sebab dia sudah mengesampingkan apa yang mengganti nyawanya yaitu Korban Kristus. Tetapi syukur Salomo berbalik sadar diri. Karena tidak ada yang bisa mengganti nyawanya, hanya Korban Kristus untuk kita sekarang ini.

Dalam I Raja-raja pasal 3 Tuhan memberikan kesempatan Salomo meminta dan dia meminta hikmat. Tetapi pada penampakan Tuhan kali yang kedua kepada Salomo, itu yang juga adalah yang terakhir, bukan Salomo lagi yang meminta tetapi Tuhan yang meminta dan Salomo harus memberi. Jadi ada timbal balik. Apa yang Tuhan minta? Supaya mereka menjaga ibadah mereka tetap lestari, tetap tegak lurus.

I Raja-raja 9:3
9:3 Firman TUHAN kepadanya: "Telah Kudengar doa dan permohonanmu yang kausampaikan ke hadapan-Ku; Aku telah menguduskan rumah yang kaudirikan ini untuk membuat nama-Ku tinggal di situ sampai selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa.

Jika kita ada bait Allah dan kita lestarikan, maka mata Tuhan dan hati Tuhan ada di situ. Kehidupanmu memang di sebut Bait Allah.
I Korintus 3:16
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

Efesus 2:20-22
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Kalau memang hidupmu Bait Allah maka Tuhan sudah janji dan Dia tidak ingkar, tidak membohongi saudara “mataKu dan hatiKu akan ada sepanjang masa dalam kehidupan saudara”. Saya ada kerinduan hati seperti itu. Makanya saya selalu menjaga hubungan dengan Tuhan lestari supaya lebih baik dari hari ke hari. Apapun yang orang katakan baik yang negatif maupun yang positif, semua itu kita terima saja. Sebab keduanya bekerja bersama mendatangkan kebajikan. Segala sesuatu bekerja sama mendatangkan kebajikan.

Pada Salomo Tuhan sudah mengatakan, juga lewat hamba Tuhan yang melayani, banyak mengingatkan Salomo.
I Raja-raja 9:4
9:4 Mengenai engkau, jika engkau hidup di hadapan-Ku sama seperti Daud, ayahmu, dengan tulus hati dan dengan benar, dan berbuat sesuai dengan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan jika engkau tetap mengikuti segala ketetapan dan peraturan-Ku,

Di sini Tuhan langsung berbicara tentang pribadi satu orang yaitu Salomo. Tuhan tunjukkan ada teladan. Salomo jangan lupa, ayahmu itu teladan! Kalau bagi kita pendahulu kita adalah teladan. Artinya kita mencari siapa pendahulu-pendahulu kita yang bisa kita jadikan teladan. Dan memang ada, kita menerima Firman pengajaran dari pendahulu kita dan mereka adalah teladan kita.
Filipi 3:17
3:17 Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.

Tuhan tidak merekayasa, Tuhan tidak menilai mengada-ada, Tuhan tidak katakan Daud itu abal-abal. Ini penilaian Tuhan, dia melayani Tuhan dengan tulus hati dan dengan benar.

I Raja-raja 9:5
9:5 maka Aku akan meneguhkan takhta kerajaanmu atas Israel untuk selama-lamanya seperti yang telah Kujanjikan kepada Daud, ayahmu, dengan berkata: Keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.

Pada ayat selanjutnya Tuhan tidak lagi bicara satu person saja tetapi bagi banyak orang.
I Raja-raja 9:6
9:6 Tetapi jika kamu ini dan anak-anakmu berbalik dari pada-Ku dan tidak berpegang pada segala perintah dan ketetapan-Ku yang telah Kuberikan kepadamu, dan pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya,

Ini justru dipraktekkan dan dibuat dalam Yeremia pasal 7 mulai dari ayat 4 dan seterusnya. Yang diberi kesempatan, itu diabaikan. Yang dulu dilarang, itu ditabrak! Ini bencana rohani. Bencana jasmani, bencana alam itu sudah hebat. Tetapi bencana rohani itu yang paling mengerikan! Sebab akan dibayar selama-lamanya dalam api neraka jika tidak berubah. Kalau bencana jasmani, mungkin terkubur hidup-hidup tetapi kalau dia di dalam Tuhan dan memanggil nama Tuhan, maka puji Tuhan dia selamat. Tetapi kalau bencana rohani tidak dia sadari, itu dibayar dalam api neraka kekal selamanya.

I Raja-raja 9:7
9:7 maka Aku akan melenyapkan orang Israel dari atas tanah yang telah Kuberikan kepada mereka, dan rumah yang telah Kukuduskan bagi nama-Ku itu, akan Kubuang dari hadapan-Ku, maka Israel akan menjadi kiasan dan sindiran di antara segala bangsa.

Ini yang dibicarakan dalam Yeremia pasal 7 tadi, termasuk yang terjadi di Silo. Padahal Silo artinya perhentian. Silo itu adalah bagian tanah suku Dan. Suku Dan mendapat prioritas pertama untuk melihat Tabernakel di bangun di Silo. Tetapi justru suku Dan yang tidak masuk dalam bilangan. Karena apa? Mempermainkan hal ini sehingga, mereka dibuang!

I Raja-raja 9:8-9
9:8 Dan rumah ini akan menjadi reruntuhan, sehingga setiap orang yang lewat akan tertegun, bersuit, dan berkata: Apakah sebabnya TUHAN berbuat yang demikian kepada negeri ini dan kepada rumah ini?
9:9 Maka orang akan berkata: Sebab mereka meninggalkan TUHAN, Allah mereka, yang membawa nenek moyang mereka keluar dari tanah Mesir dan sebab mereka berpegang pada allah lain dan sujud menyembah kepadanya dan beribadah kepadanya. Itulah sebabnya TUHAN mendatangkan segala malapetaka ini ke atas mereka."

Bahasa ini adalah bahasa Tuhan kepada Salomo dalam penampakan Tuhan yang kedua. Saat itu Tuhan meminta dan Salomo harus menjawab. Jangan hanya kita yang meminta lalu Tuhan memberi, sekarang Tuhan yang meminta dan kita harus bisa memberi.

Ini dulu terjadi di zaman Yeremia, zaman Yehezkiel. Dan benar-benar apa yang Tuhan Firmankan itu, apakah itu positif Tuhan genapkan, apa yang negatif juga Tuhan genapkan. Kita pilih yang mana? Kalau pilih yang positif maka itu Tuhan genapkan. Tetapi kalau pilih yang negatif, Tuhan juga akan genapkan. Siapa yang mau dipukul oleh Tuhan dan tidak bisa bangun-bangun lagi. Saya tidak mau. Saya pilih yang positif.

Mari mohon kekuatan dan kemampuan yang ajaib dari Tuhan agar kita bisa mempraktekan Firman. Caranya supaya kita bisa mengerti Firman adalah:
II Timotius 2:7
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

Perhatikan apa yang Tuhan katakan maka Tuhan akan memberikan pemahaman dalam segala sesuatu. Ini yang Tuhan dambakan, utamanya dalam kehidupanku sebagai hamba Tuhan. Menjadi hamba Tuhan memang bukan tugas enteng. Karena tugas kami, seberapa Tuhan percayakan jiwa yang kami tangani, agar jiwa itu kami layani dengan Firman, Roh dan kasih Tuhan kemudian dapat dipersembahkan kepada Tuhan. Jadi sidang jemaat pahamilah, tugas gembala itu untuk membawa jemaat kepada Tuhan. Jangan sampai kami mempersembahkan tetapi ternyata Tuhan tolak. Olehnya kami harus mengerti apa yang harus kami kerjakan supaya jemaat itu tidak ditolak. Kita membutuhkan hal seperti ini.

Salomo sudah diingatkan ketika Bait Allah itu selesai dibangun. Sekali lagi, di sini Tuhan yang meminta dan Salomo harus menjawab alias memberi. Pada I Raja-raja pasal 3 Salomo meminta dan Tuhan memberi tidak tanggung-tanggung. Tuhan berikan hikmat, kekayaan dan umur panjang. Salomo memerintah selama 40 tahun. Daud pada usia 30 sudah menjadi raja dan memerintah selama 40 tahun jadi usianya 70 tahun.

Satu hal yang kita petik bahwa Tuhan itu tidak selamanya untuk berbicara kepada kita. Jika kita tidak hargai maka Dia akan menjauh dari kita. Dan kalau Tuhan menjauh, itu lebih berat. Kalau kita tinggalkan Tuhan, Tuhan tidak rugi, tetapi jangan sampai Tuhan menjauh atau meninggalkan kita, itu lebih parah, mengerikan bagi kita.

Kita lihat persoalan ini, karena tuntutan Tuhan supaya umat Tuhan beribadah. Sarana sudah ada yaitu Bait Allah sudah dibangun supaya mereka menjalankan ibadah dan pelayanan. Saat ini kita akan melihat persoalan ibadah ini.

Ø  Kepada siapa kita harus beribadah?
Jika saudara perhatikan Firman, jawabannya sudah jelas. Kita memang sudah tahu kepada siapa kita harus beribadah, namun kenapa ibadah kita senin kamis, kenapa ibadah kita hanya asal-asal.
Matius 2:2
2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

Tidak ada raja di dunia ini yang begitu luar biasa perhatian Tuhan dari sorga sampai orang dituntun lewat bintang kepada raja itu. Tidak ada satu pribadi di dunia ini seperti Yesus, untuk menghentar orang datang beribadah, mereka dituntun langsung oleh bintang di langit, itu luar biasa. Apa kata mereka? Supaya kami datang menyembah. Berarti datang beribadah dan melayani.

Jadi kalau ada yang mengatakan “Pribadi Yesus bukan yang harus kita menyembah” berarti orang itu mengolok sorga, sorga tertutup bagi orang itu! Kepada siapa kita harus beribadah? Kepada Yesus Raja. Jangan tunggu Raja itu murka. Kalau sekarang tidak ada sedikitpun rasa gentar kepada Raja itu atau tidak ada sedikitpun kasih kepada raja itu, jangan tunggu Dia murka.

Orang Majus bayar harga dalam perjalanan cukup jauh dan melelahkan. Mereka datang hanya mau menyembah Yesus karena telah melihat bintangnya. Apakah ada orang di dunia ini ada bintang yang menuntun orang lain datang menyembah dia? Tidak ada, hanya Yesus. Itu sebabnya kalau kita tidak menyembah, kita akan mengalami bencana besar. Walaupun dalam kisah ini, ada satu raja yang juga berkata “saya akan menyembah” tetapi itu penyembahan palsu! Yang akan berwujud pada Wahyu pasal 13 yaitu pribadi antikristus. Di mana posisi saya dan saudara.

Yeremia pasal 7 ini berbicara ibadah pelayanan, bicara menyembah Tuhan. Tetapi mereka berbalik menyembah ilah-ilah lain. Mereka menyembah bukan lagi kepada Tuhan, tetapi kepada perkara-perkara yang lain dan Tuhan katakan “Aku akan melempar kamu dari hadapanKu!”. Ini Tuhan perlakukan kasar. Kalau cuma kata dibuang, itu masih lebih enak. Tetapi kalau dilempar itu sudah perlakukan kasar. Tuhan akan perlakukan kasar orang yang tidak mau menyembah Raja di atas segala raja ini. Makanya jangan coba kita mempermainkan, Tuhan akan perlakukan kasar karena akan dilemparkan. Tuhan pegang di tengkuk baru dilemparkan. Itu bahasa sangat kasar, tetapi Tuhan menggunakan kata itu. Menunjukkan Tuhan begitu murka kepada orang yang tidak mau menyembah Raja di atas segala raja. Dulu itu bayangan, sekarang ini wujudnya dalam ibadah. Ini jangan sampai terjadi di dalam kehidupan kita semua.

Itu yang Tuhan minta kepada Salomo yaitu supaya dia menjaga ketetapan Tuhan. Berarti supaya menjaga hubungan lestari secara vertikal dengan Tuhan. Raja itu akan datang, Dia datang untuk memegang pemerintahan di dunia ini malah manusia marah. Memang sekarang ini kadang manusia ketika kita diarahkan untuk menyembah kepada Yesus Raja di atas segala Raja yang akan datang, bukannya disambut tetapi malah marah! Semoga kita menyambut dengan legowo dan rendah hati.
Wahyu 11:15
11:15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."

Ini suara nyaring dari sorga! Pemerintahan ini yang dicari orang majus. 2000 tahun yang lalu mereka mencari dan kegenapannya saat sekarang ini. Injil Matius itu 2000 tahun lampau dan Wahyu pasal 22 adalah saat kita sekarang ini. Saya tidak ragu, saya optimis hal ini akan terjadi.

Wahyu 11:16-17
11:16 Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah,
11:17 sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja

Di sini dikatakan yang ada dan yang sudah ada. Tidak dikatakan lagi yang akan ada, karena yang akan ada itu sudah digenapi. Tetapi dalam Wahyu pasal 4 dan Yesaya pasal 6 masih disebutkan. Ayat itu menceritakan bagaimana kedatangan Yesus pada kali yang kedua.

Wahyu 11:18
11:18 dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi."

Semua bangsa marah, menolak untuk menyembah. Beraninya mereka ini melawan Tuhan.
1 Korintus 10:22
10:22 Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?

Sedangkan pulau saja dikatakan Firman Allah hanya sebesar debu di atas dacing, apalagi cuma manusia. Silahkan tidak mau menyembah Yesus, silahkan tidak percaya Yesus adalah Tuhan, tetapi Firman Tuhan tidak akan berubah Dia akan datang sebagai Tuhan di atas segala tuan. Dan itu yang harus kita sembah, kita harus menyembah Yesus. Dan orang Majus datang untuk menyembah. Istilah untuk kita sekarang adalah datang untuk beribadah dan melayani Tuhan.

Kita sudah tahu kepada siapa kita harus menyembah dan beribadah. Kalau kita sudah tahu kepada siapa harus beribadah, jangan berpaling kepada yang lain, melainkan hanya kepada Yesus kita harus menyembah, kita harus junjung,agungkan dan muliakan Dia. Jangan lihat kanan atau kiri kepada yang lain.

Ulangan 6:13
6:13 Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.

Luar biasa, Filipi pasal 2 mengatakan nama Yesus adalah nama di atas segala nama. Sekalian lidah akan mengaku dan sekalian lutut akan bertelut bahwa Yesus adalah Tuhan.
Filipi 2:10-11
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Jangan mengaku tetapi sudah terlambat, jangan lipatkan lutut tetapi sudah terlambat. Walaupun sekarang tidak mau mengaku dan tidak mau melipatkan lutut menyembah Dia, tetapi satu saat akan Tuhan buat berlutut dan mengaku tetapi sudah terlambat.

Filipi 2:11 itu dikutip dari kitab nabi Yesaya.
Yesaya 45:23
45:23 Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa,
Kalau ini pengakuan belum terlambat.

Di sini belum terlambat. Makanya jangan bersikap seperti dalam Yeremia pasal 7, Tuhan disisihkan. Kelihatan beribadah tetapi bukan beribadah kepada Tuhan. Masuk dalam gereja, masuk dalam Bait Allah tetapi hati mereka berhala. Karena mereka berpola tingkah yang tidak sesuai dengan selera yang mereka sembah. Ini bencana rohani!

Ketika kita mendengar Firman segera kita lakukan. Saya bersyukur kepada Tuhan jika saya menyaksikan ada anak-anak Tuhan dan pelayan-pelayan Tuhan cepat menanggapi dan menyelesaikan. Ini adalah tipe anak-anak Tuhan yang mau menjaga hubungannya tetap lestari dengan Tuhan.

Ternyata ada ibadah tetapi bukan dari sorga, bukan buatan Tuhan namun buatan manusia. Jadi kalau beribadah itu kita harus selektif, harus pandai-pandai memilah apakah ibadah itu dari sorga atau buatan manusia. Ini dalam kitab nabi Yesaya sudah disebut. Dalam Injil Matius pasal 15 dan Injil Markus pasal 7 juga disebut. Yang kita baca dalam surat Kolose.
Kolose 2:18-20,23
2:18 Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi,
2:19 sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.
2:20 Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia:
2:23 Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi.

Jadi bukan berarti sudah berhimpun maka semua sudah benar di hadapan Tuhan. Jangan sampai itu ibadah buatan manusia. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kita berbahagia karena kita diberikan Tuhan pola ibadah. Tidak usah pakai yang lain karena sudah ada polanya. Sekaligus pola ini sebagai penunjuk arah. Coba bayangkan, dari pintu gerbang arahnya ditunjuk sampai ke ruangan maha suci. Dari pintu gerbang, saudara lihat penunjuk arah itu, ke mana sasaran akhir ibadah itu, yaitu ruang maha suci.

Kita mau cari ibadah yang bagaimana lagi, padahal sorga sudah berikan pola ibadah “begini kamu harus berjalan” tetapi manusia masih membuat pola ibadah sendiri. Sialnya lagi merubah pola dari sorga. Jangan coba otak atik pola dari sorga! Kalau kita otak atik sama dengan menggugat Tuhan seakan-akan Tuhan bodoh dan kita lebih pandai dari Tuhan. Sehingga rasul Paulus mengatakan “adakah kita menasihati Tuhan!”. Ini yang kadang tidak disadari oleh umat Tuhan. Padahal kita sudah mau masuk dalam penggenapan Matius pasal 2 tadi, Raja yang mereka cari dalam Matius tadi. Raja itu sudah siap memerintah bahkan disebut Mempelai Laki-laki Sorga, siap menikah. Jangan sampai kita salah sasaran di akhir zaman ini.

Ø  Siapa yang mestinya beribadah
Kita lihat contoh kecil saja. Ketika Israel 430 tahun ada di Mesir, lepas dari 30 tahun bersama Yusuf, apakah ada saudara baca dalam Alkitab mereka beribadah? Tidak pernah. Ketika berita baru datang datang pada mereka, Firman penginjilan datang, karena Firman penginjilan itu diberitakan pada mereka waktu masih di Mesir, waktu keluar dari Mesir bukan lagi Firman penginjilan tetapi Firman pengajaran, baru kali itu, dibawah pimpinan Musa, Harun dan tua-tua, ketika mereka melihat tanda yang diperlihatkan oleh Musa dan disampaikan Firman kepada Musa lewat Harun, disitulah pertama kali mereka menyembah. Tetapi sesudah menyembah bukan berarti enteng, esok lusa ditambah masalah.
Keluaran 4:31
4:31 Lalu percayalah bangsa itu, dan ketika mereka mendengar, bahwa TUHAN telah mengindahkan orang Israel dan telah melihat kesengsaraan mereka, maka berlututlah mereka dan sujud menyembah.

Ini pertama kali Israel menyembah di bawah pimpinan Musa, Harun dan tua-tua.

Keluaran 4:29-30
4:29 Lalu pergilah Musa beserta Harun dan mereka mengumpulkan semua tua-tua Israel.
4:30 Harun mengucapkan segala firman yang telah diucapkan TUHAN kepada Musa, serta membuat di depan bangsa itu tanda-tanda mujizat itu.

Jadi yang harus ada di depan untuk beribadah dan menyembah Tuhan adalah hamba Tuhan dan tua-tua! Itu yang harus duluan maju. Jangan jemaat di depan lalu kita di  belakang! Jadi gembala, tua-tua, pemain music, anggota zangkoor, kita dituntut Tuhan duluan. Utamanya gembala harus di depan!

Kita sengsara dosa di Mesir dunia ini dan Tuhan sudah mengindahkan. Tuhan Yesus sudah berkorban di Golgota. Jika saya dan saudara adalah orang yang selalu merenungkan kematian dan kebangkitan Kristus, rasa-rasanya tidak ada waktu yang terbuang, saya mau beribadah. Rabu saya datang ibadah Pendalaman Alkitab, Sabtu ibadah penyembahan, Minggu ibadah Raya, sorenya ibadah kaum muda remaja. Kenapa? Saya dibebaskan oleh Tuhan dari sengsara kutuk dosa.

Walaupun resiko beribadah itu tantangannya berat. Sebab begitu masuk Keluaran pasal 5 dan pasal 6, mereka makin dihimpit. Tetapi bukan berarti ketika dihimpit kemudian kita katakan “ah sudahlah, sayonara Yesus, saya tidak mau beribadah kepadaMu. Saya mau beribadah pada yang lain”. Hei, itu lebih parah! Sebab saat puncaknya penghimpitan, mendadak kemuliaan mereka terima. Yang menghimpit itu dihancurkan oleh Tuhan. Jadi jangan kita kaget ketika mau melayani dan beribadah kemudian ada himpitan. Makin hebat kita dihimpit berarti makin dekat kemuliaan.

Coba dengar filsafat nasi. Nasi yang enak yang saudara makan di atas meja itu bagaimana prosesnya? Waktu benih ditanam, diguyur dengan air dan ditenggelamkan. Begitu tumbuh dicabut lagi, baru ditanam lagi. Setelah ditanam disiram lagi dengan air, tinggal pucuknya kelihatan. Begitu berbuah dicekik lagi, sakitkan? Setelah itu dijemur dipanas, lalu digiling lagi. Begitu telah digiling, masuk belanga, ditenggelamkan dengan air, dikasih kuat api dari bawah belanga sampai masak. Begitu jadi nasi, ditaruh di meja di depan raja lalu dimakan. Kemudian beras berkata “kalau saya tahu dulu waktu saya dicabut dari persemaian saya tidak mau mengeluh, waktu saya digiling saya tidak mau mengeluh, ternyata yang makan saya raja”, bersekutu dengan raja.

Siapa yang mau menerima persekutuanmu nanti? Ialah Raja di atas segala raja. Makanya jangan mengeluh kalau kita beribadah.  Ibadah itu suatu proses, di sana banyak hal yang dipangkas oleh Tuhan. Bukan untuk menyusahkan saudara tetapi supaya saudara semeja dengan Raja di atas segala raja.

Jadi siapa yang harus beribadah? Orang tebusan Tuhan, anak-anak tebusan Tuhan. Kenapa Tuhan menyebut kita anak tebusanNya? Karena dari sengsara penderitaan kita ditebus, sama persis dengan Israel. Bagaimana, apakah kita mau beribadah atau tidak. Atau beribadah tetapi buatan manusia.

Siapa yang harus beribadah itu poin yang kedua. Dan Tuhan melihat dalam kitab nabi Yeremia, kasihan orang tebusan Tuhan, mereka datang beribadah terus menerus tetapi terancam dibuang bahkan dilempar oleh Tuhan. Itu sebabnya Yeremia disuruh berdiri di pintu gerbang sebab dari pintu gerbang mereka sudah salah. Pengajaran pintu gerbang mereka sudah salah. Begitu mereka melihat Yeremia, sama dengan diberikan pandangan firman pengajaran dan firman nubuatan. Dari pintu gerbang kita sudah diperhadapkan tujuannya ke mana, itu Firman nubuatan. Dan dari pintu gerbang sudah ada penunjuk arah yaitu lewat Firman pengajaran.

Tetapi sayang dalam kitab nabi Yeremia pasal 7 ini mereka tidak ambil peduli. Akhirnya dalam Yeremia pasal 52 betul-betul menjadi kenyataan mereka dilempar oleh Tuhan. Padahal dalam Yehezkiel pasal 12, Yehezkiel dibuat oleh Tuhan menjadi manusia pilon. Pikul buntalan, lari ke sana, lari ke sini, siang hari malam hari, siang disuruh tutup mata. Terakhir dia disuruh lobang tembok dan keluar tembok. Lalu orang datang, “Yehezkiel apa yang kau buat kemarin?”. Tuhan perintahkan Yehezkiel “katakan kepada orang yang datang bertanya itu, aku telah dijadikan Tuhan lambang bagaimana kamu nanti akan alami seperti itu!”. Dan betul dalam Yeremia pasal 52 menjadi kenyataan.

Olehnya jangan kita tanggapi Firman hanya biasa-biasa saja. Ini nubuatan, ini pengajaran, pasti akan digenapi. Makanya kalau Firman pengajaran datang menyentuh kehidupan kita, coba legowo, coba loyal, coba terima, tidak usah kritik atau beraksi negatif, ini berbahaya!

Ø  Siapa yang memimpin ibadah
Siapa yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan ibadah? Itulah hamba Tuhan. Tugas kami hamba Tuhan, utamanya gembala, supaya jemaat itu diterima oleh Tuhan. Tetapi sementara ditangani, yang ditangani ini malah salah-salahkan yang menangani. Bagaimana bisa dia dipersembahkan kepada Tuhan. Ibarat si A ini ditangani tetapi dia tetap berontak, akhirnya yang menangani lepaskan dan Tuhan ganti dengan jiwa lain!”. Bisa saja gembala putus asa seperti rasul Paulus. “Kami sudah putus asa, bagaikan dijatuhkan hukuman mati” justru itu untuk kepentingan jemaat. Akhirnya rasul Paulus tidak tahan. “Hei aku dengar walaupun jarak jauh. Aku di sini kalian di sana. Di dalam roh ayo kita serahkan orang itu kepada iblis. Biar tubuhnya hancur tetapi jiwanya selamat”. Orang-orang yang sudah tidak mau ditangani diserahkan pada iblis. Saya tidak sampai pikiran ke sana, jangan itu terjadi.

Saya ingat Pdt. In Yuwono, beliau saksikan. Selalu ada bahasa fals yang dia dengar dari seorang ibu yang suka kritik gembala. Satu saat selesai ibadah, Pdt. In Yuwono berjabatan tangan dan sampai pada ibu itu. Beliau pukul bangku “mulai sekarang saya bukan gembalamu!”. Itu ibu pingsan, untung ibu itu bertobat.

Saya juga pernah lakukan itu. Saya sudah upayakan saudara ini tetapi belum juga mau. Kemudian waktu jabat tangan saya langsung pukul itu bangku yang dia duduki “mulai sekarang saya bukan gembalamu” akhirnya dia sadar. Tidak mau lagi lakukan itu pada saudara. Walaupun ada contoh dalam Alkitab tetapi saya tidak mau menyerahkan saudara kepada iblis. Sehancur-hancurnya saudara, serusak-rusaknya saudara, Tuhan menunggumu. Kalau engkau mau berubah, puji Tuhan. Untuk saya serahkan kepada iblis, tidak. Itu urusan Tuhan.

Bisakah ibadah itu langsung saudara jalankan sendiri tanpa ditangani hamba Tuhan? Tidak bisa. Ibadah itu ditangani oleh hamba Tuhan.
Ulangan 18:5
18:5 Sebab dialah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu, supaya ia senantiasa melayani TUHAN dan menyelenggarakan kebaktian demi nama-Nya, ia dan anak-anaknya.

Siapa mereka? Imam dari suku Lewi.
Ulangan 18:2
18:2 Janganlah ia mempunyai milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya; TUHANlah milik pusakanya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya.

Imam ini berarti benar-benar dia meletakan pengharapannya kepada Tuhan sepenuh-penuhnya.
Ulangan 18:22,5,7
18:22 apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."
18:5 Sebab dialah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu, supaya ia senantiasa melayani TUHAN dan menyelenggarakan kebaktian demi nama-Nya, ia dan anak-anaknya.
18:7 dan menyelenggarakan kebaktian demi nama TUHAN, Allahnya, sama seperti semua saudaranya, orang-orang Lewi, yang melayani TUHAN di sana,

Jadi yang melayani Tuhan adalah imam-imam yakni keturunan Lewi yang standarnya seperti ayat 2. Dia menaruh pengaharapan sepenuh hanya kepada Tuhan. Dia bersandar sepenuh kepada Tuhan. Itu model hamba Tuhan yang dipercaya Tuhan menangani saudara dan akan ada hasil. Lepas dari itu, tidak bakal! Kalau yang melayani saudara adalah imam dari suku Lewi yang 100% bergantung pada Tuhan, maka pasti berhasil. Karena hasil yang akan hamba Tuhan bawa nanti adalah Mempelai Wanita yang bersandar di dada Tuhan.

Jangan saudara berpikir saudara bisa berhasil langsung dengan diri saudara sendiri. Saudara harus ada di dalam penggembalaan. Selamat tidaknya jemaat ada di atas pundak gembala.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Jadi gembala itu harus bersandar penuh kepada Tuhan agar ada hasil. Hasilnya adalah jemaat yang bersandar penuh kepada Tuhan. Jadi jemaat itu tidak selamat dengan sendirinya tanpa ditangani oleh gembala yang bersandar penuh kepada Tuhan.

Jadi siapa yang menyelenggarakan kebaktian? Itulah imam. Dalam Yehezkiel berulang kali disebutkan. Tetapi yang akan kita baca dalam Nehemia.
Nehemia 10:36
10:36 Pun kami akan membawa ke rumah Allah kami, yakni kepada para imam yang menyelenggarakan kebaktian di rumah Allah kami, anak-anak sulung kami dan anak-anak sulung ternak kami seperti tertulis dalam kitab Taurat, juga anak-anak sulung lembu kami dan kambing domba kami.

Bukan berarti saya rakus, tetapi bukan saya yang datang ambil ke rumah saudara. Saudara yang mesti membawa ke rumah Allah.

Nehemia 10:39
10:39 Karena orang Israel dan orang Lewi harus membawa persembahan khusus dari pada gandum, anggur dan minyak ke bilik-bilik itu. Di situ ada perkakas-perkakas tempat kudus, pula para imam yang menyelenggarakan kebaktian, para penunggu pintu gerbang dan para penyanyi. Kami tidak akan membiarkan rumah Allah kami.

Imam dan Lewi juga harus berbuat, tidak hanya sidang jemaat.

I Tawarikh 9:13
9:13 dengan sanak saudara mereka, kepala-kepala puak, seribu tujuh ratus enam puluh orang, orang-orang tangkas untuk menyelenggarakan ibadah di rumah Allah.

Jadi imam-imam ini orang yang tangkas. Jadi dia selalu punya daya tanggap yang begitu luar biasa di dalam pelayanan. Gereja Tuhan akan tangkas karena dilayani oleh hamba Tuhan yang tangkas. Gembala itu harus mempunyai 4 ketangkasan:
1.      Dia harus tangkas mengawasi jemaat, jangan sampai disusupi pengajaran palsu.

2.      Bukan cuma mengawasi, tetapi dia memberikan suatu pelayanan Firman tempat pada waktunya, memberi makan tepat pada waktunya.
Matius 24:45
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?

Di sini tidak ditentukan waktunya kapan? Yang menentukan adalah gembala. Maka di Jl. Langgadopi 4 GPT Kristus Penebus kalau hari rabu tepat jam 5, kalau hari sabtu setengah 5, kalau hari minggu jam 9 tepat. Jangan sampai gembala sudah gelar makanan di meja kemudian yang datang makan tidak tepat pada waktunya. Coba kalau makanan yang di meja itu sudah ada lalatnya bagaimana, gembala kerja ekstra lagi usir lalat. Bunuhlah lalat sebelum lalat membunuh engkau. Jadi keduanya harus mengerti waktu.

3.      Memperhatikan dengan seksama.

4.      Menyelidiki dari dekat segala masalah yang dihadapi, agar jangan sampai kami hamba Tuhan ini terlibat dalam keberpihakan jika terjadi perselisihan. Jika terjadi perselisihan A dengan B, kami harus selidik dengan seksama dan hati-hati jangan sampai jatuh pada keberpihakan. Ini tugas imam, tugas gembala, tugas hamba Tuhan yang menyelenggarakan kebaktian.

Penatua artinya rohaninya yang matang. Jadi penatua (elders) itu mestinya rohaninya matang.

Ø  Apa tujuan beribadah

Sebenarnya apa tujuan kita beribadah, ke mana kita dibawa. Seperti tadi Musa, Harun dan tua-tua lebih dulu menyembah dan ada di depan. Karena mereka ini yang akan menuntun ke mana tujuan kita beribadah? Tujuan paling tepat adalah:
Wahyu 8:1
8:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.

Ini tujuan akhir. Kenapa Tuhan gunakan kata setengah di sini? Dalam Kejadian 2:18 Tuhan berkata:
Kejadian 2:18 (Terjemahan Lama)
2:18 Dan lagi berfirmanlah Tuhan Allah demikian: Tiada baik manusia itu seorang orangnya, bahwa Aku hendak memperbuat akan dia seorang penolong yang sejodoh dengan dia.

Kemudian Tuhan lakukan sesuatu yang sangat ajaib, Tuhan buat Adam tidur dan diambil rusuknya. Lalu dari rusuk Adam diciptakan seorang wanita cantik bernama Hawa dan Tuhan sendiri yang membawa Hawa kepada Adam. Setelah itu tidak lagi Tuhan katakan “tiada baik” tetapi “amat baik”. Jadi Adam setengah, Hawa setengah, setengah tambah setengah menjadi satu. Sama seperti dalam Wahyu 8:1 terjadi persekutuan Yesus dengan gereja, dan sorga diam setengah jam. Ke situ tujuan kami menggembalakan jemaat. Bukan sekedar memimpin upacara tetapi tanggung jawab kami supaya gereja diterima oleh Tuhan.

Efesus 1:23 (Terjemahan Lama)
1:23 sedang sidang itu menjadi tubuh-Nya, yaitu kegenapan Dia, yang menggenapi semuanya di dalam sekalian.

Kalimat di atas ini seperti Adam tiada baik, belum genap, belum ada pendampingnya. Maka kalimat berikutnya terciptalah Hawa. Dengar dengan telinga rohani, bagaikan Yesus belum baik, belum genap, belum sempurna tanpa Mempelai Wanita. Yesus adalah Adam yang akhir dan gereja jadi mempelaiNya.

Saudara dan saya sekarang sedang dibangun lewat Firman pengajaran, Roh Kudus dan kasih Tuhan. Itu tercurah dalam kehidupan saudara dan saya supaya benar-benar dalam ibadah kita rasa tangan Tuhan membangun dan menuntun kita. Akhirnya tampil gereja bagaikan perawan suci untuk bertemu Yesus, Mempelai Laki-laki sorga. Itulah tujuannya, bukan mengada-ada.

Dengarkan baik-baik gereja Tuhan. Jika bahasa ini selalu disampaikan dari belakang mimbar ini, berarti saudara dan saya ada dalam peduli dan keseriusan Tuhan. Jangan sampai saudara jatuh salah di dalam penggembalaan. Kami hamba Tuhan harus waspada, harus jaga diri kami, harus awasi pengajaran yang kami sampaikan. Jangan sampai salah kami. Kami harus tangkas. Itu yang harus ada pada kami.

Kidung 8:5
8:5 Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? -- Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.

Inilah Mempelai Wanita bersandar pada kekasihnya. Inilah tujuan kami sebagai teladan, harus bersandar dan berharap penuh kepada Tuhan, supaya menjadi teladan gereja Tuhan juga dibawa bersandar penuh kepada Tuhan. Apel itu bicara bahasa penyembahan. Ibu yang mengandung dan melahirkan engkau adalah ibu yang tidak pernah lepas dari doa penyembahan.

Saya dituntut Tuhan supaya saya ada doa penyembahan, doa penyerahan, proskoneho. Saya harus seperti anjing menjilat kaki tuannya. Saya harus seperti seorang isteri berserah penuh kepada suaminya.

Makanya saya sangat menyesal kalau bangun sudah setengah 4. Saya selalu berdoa sebelum tidur “Tuhan bangunkan esok pagi sekitar setengah 3, jangan lewat jam 3 Tuhan”. Atau begitu bangun lihat sudah jam 2 sudah duduk lagi saya di kaki Tuhan. Karena harus ada di bawah pohon Apel. Kami gembala bagaikan seorang ibu dan seorang bapa.
1 Tesalonika 2:7,11
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
2:11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,

Bagaimana jemaat mau meneladani kalau tidak suka sembayang! Ini tantangan berat bagi kami.

Kita berada di ujung akhir zaman. Salomo meminta dan Tuhan memberi, kali yang kedua Tuhan meminta dan Salomo harus memberi. Kita terlalu banyak meminta, Tuhan selalu memberi. Tetapi ketika Tuhan meminta kita gagal memberi. Kita mau menerima Tubuh dan darah Yesus. Cukup panjang Firman Tuhan, semoga saudara tidak jenuh dan menerima penampilan Tuhan yang luar biasa.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar