20190619

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 19 Juni 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 7:11-15
7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN.
7:12 Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di Silo itu, di mana Aku membuat nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa yang telah Kulakukan kepadanya karena kejahatan umat-Ku Israel!
7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo;
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."

Jika kita melihat di sini bagaimana kondisi rohani umat Israel benar-benar sangat merosot. Tidak hanya di sini, tetapi ketika mereka baru saja menerima dua loh batu dan Tabernakel, Tuhan sudah mengancam mereka. Tuhan katakan kepada Musa “undur kau Musa, Aku akan binasakan semua umat ini. Kemudian Aku akan ciptakan satu bangsa yang besar melalui engkau”. Begitu besar murka Tuhan kepada Israel. Baru sekitar 50 hari mereka keluar dari Mesir, katakanlah 100 hari mereka sudah berulah. Sampai dua ayat yang menyebut tentang itu. Kekerasan hati umat Israel luar biasa. Jangan kita katakan hanya orang Israel, tetapi kita proyeksikan pada diri kita, jangan sampai kita mengkondisikan diri seperti itu.
Keluaran 32:10
32:10 Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."

Bilangan 14:12
14:12 Aku akan memukul mereka dengan penyakit sampar dan melenyapkan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari pada mereka."

Jadi dua ayat mengatakan hal itu sangking sakit hatinya Tuhan. Umat pilihan Tuhan ditebus dari Mesir, belum 100 hari dalam pengalaman penebusan sudah begitu rupa mereka berulah. Jika kita melihat di sini, umat Tuhan sampai-sampai Tuhan tidak lagi menyayangi, hampir pupus cinta Tuhan kepada mereka, mau dibinasakan oleh Tuhan dan mau diganti dengan bangsa yang lahir dari Musa. Berarti siapa yang rugi di sini, umat Tuhan atau Tuhan? Tuhan tidak sayangkan, ini 2 juta lebih mau dibinasakan. Apalagi cuma seorang atau 10 atau cuma 100. Kalau kita katakan umat Tuhan yang rugi berarti bukan Tuhan yang rugi. Kalau ada orang mengatakan Tuhan yang rugi, siapa yang bilang. Jangan gunakan Lukas pasal 15, itu keliru. Kalau bicara dirham yang hilang, domba yang hilang dan anak yang hilang, jangan dipakai ukuran itu. Tuhan tidak rugi. Bayangkan, dalam Yohanes pasal 6 banyak murid meninggalkan Yesus, malah Tuhan tantang lagi yang 12 murid “kamu mau pergi juga!”. Tuhan tidak rugi ditinggalkan oleh mereka. Yang bodoh adalah mereka yang meninggalkan Tuhan.

Saya senyum-senyum ketika ada orang mengatakan “Tuhan rugi, buktinya 10 dirham hilang 1 dicari”. Padahal itu perumpamaan orang yang mau menikah yang menunjuk kekurangan gereja. Gereja akan gagal menikah tanpa 1 dirham. Sebab bangsa Israel dulu kalau menikah, mempelai laki-laki memberi 10 dirham. Ketika tiba pada hari pernikahan, jika 1 saja hilang, batal pernikahan. Jadi yang rugi siapa? Saya sampaikan ini supaya jangan sampai kita bersilat kata. Ada orang berkata “masa Tuhan tidak merasa rugi”. Saya pikir orang ini mengerti Firman atau tidak. Satu bangsa pilihan Tuhan saja mau dibinasakan.

Kita harus berpikir panjang hari-hari terakhir ini, jangan sampai kita berulah. Nanti dimusnahkan dan binasakan kita. Tadi dalam Bilangan 14:12 dikatakan dibinasakan dengan pedang dan bela sampar. Dalam Bilangan 32:10 tidak dikatakan dibinasakan dengan cara apa. Ini peringatan utamanya bagiku dan bagi kita sekalian.

Israel ini dalam beribadah yang mereka banggakan adalah gedungnya. Jadi bukan lagi isi atau nilai ibadah tetapi gedung gerejanya.
Yeremia 7:14
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo;

Jadi kalau hanya membanggakan gerejanya, maka Tuhan akan lakukan seperti yang Tuhan lakukan di Silo. Yang harus kita banggakan jika kita merasa pekerjaan Firman menggarap kita. Karena yang tampil bicara di sini, Tuhan pakai Yeremia. Yeremia itu punya dua jabatan yaitu imam yang ada hubungan dengan Firman pengajaran dan jabatan nabi yang ada hubungannya dengan Firman nubuatan. Ini yang harus kita banggakan, Firman pengajaran dan Firman nubuatan yang menuntun kita sehingga terasa pekerjaan Firman dan kita tahu harus melangkah ke mana. Itu yang harus kita syukuri, bukan gerejanya.

Pembagnunan Bait Allah zaman Salomo, puluhan ribu orang di hutan pergi menggali dan memahat batu serta menebang kayu demi Bait Allah. Tetapi tujuannya apa? Supaya tempat ibadah itu menegakkan nama Tuhan. Coba kita perhatikan, tujuan ibadah apa? Apakah membanggakan yang lahiriah.
Ulangan 12:5
12:5 Tetapi tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu sebagai kediaman-Nya untuk menegakkan nama-Nya di sana, tempat itulah harus kamu cari dan ke sanalah harus kamu pergi.

Jadi ibadah itu mengagungkan dan menegakkan nama Tuhan. Kita cari tempat ibadah yang suasananya bagaimana. Jangan yang seperti zaman Yeremia. Jangan lupa Yeremia 7:13.
Yeremia 7:13
7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,

Lalu lihat ayat 23 sampai 26, itu tanggapan mereka. Zaman Yesus sudah parah, zaman rasul-rasul makin parah, akhir zaman ini akan lebih parah lagi. Jika kita salah memilih kemana kita mengayunkan langkah pilihan kita, kita bisa  kena sampar dan pedang dibinasakan oleh Tuhan. Kalau seperti itu Tuhan tidak rugi, yang rugi adalah mereka.

Bagaimana untuk menegakkan nama Tuhan? Kita baca Yesaya 43:7 supaya kita tahu kita ini menegakkan nama Tuhan atau tidak. Ada 3 kata kerja di sana.
Yesaya 43:7
43:7 semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!"

Kalau betul-betul kita menegakkan nama Tuhan maka kita merasakan pekerjaan penciptaan. Jangan lupa, di dalam Alkitab terjemahan bahasa Inggris, Tuhan itu menciptakan langit dan bumi dengan penuh sukacita. Makanya ciri ibadah di sini, kita menikmati penciptaan. Kalau benar gereja Tuhan menegakkan nama Tuhan dan kita merasa di situ tempat kita diciptakan, dibentuk, dijadikan dan ditambah dengan dibangun, itu yang kita cari, jangan sembarang cari. Saya tidak memprovokasi saudara, tetapi ini anjuran Firman. Ini tantangan bagi saya, apakah ada ciri seperti ini. Kalau tidak ada maka rugi saudara. Saya harus mati-matian soal ini. Saya bayar harga sebab saya harus memohon kepada Tuhan supaya Tuhan bentuk pola pikir saya agar benar-benar arah perjalanan di dalam penggembalaan adalah jiwa yang digembalakan berhasil memuliakan nama Tuhan. Dan itulah yang akan disebut calon Mempelai Wanita.

Di dalam kitab Yeremia ini ibadah sudah tidak ada sukacita antara hubungan umat dengan Tuhan, sebab mereka beribadah itu diwarnai dengan dusta. Pendetanya pendusta dan jemaat senang dengan dusta. Berarti nuansa sorga atau iblis? Coba bayangkan. Dua kali dalam ayat Yeremia pasal 7 ini disebut pelayan dusta dan jemaat suka mendengar yang dusta ini. Berarti ini bukan lagi jemaat Tuhan tetapi jemaat iblis. Hati-hati masih menyebut nama Tuhan, masih beribadah tetapi apakah yang kita sanjung itu Tuhan atau iblis. Akhir zaman ini akan lebih hebat.

Ulangan 12:6-7
12:6 Ke sanalah harus kamu bawa korban bakaran dan korban sembelihanmu, persembahan persepuluhanmu dan persembahan khususmu, korban nazarmu dan korban sukarelamu, anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu.
12:7 Di sanalah kamu makan di hadapan TUHAN, Allahmu, dan bersukaria, kamu dan seisi rumahmu, karena dalam segala usahamu engkau diberkati oleh TUHAN, Allahmu.

Begitu indah tawaran Tuhan, tetapi umat Tuhan mendengar ini perilaku mereka justru lain. Kita perhatikan, jadi bagaimana seharusnya orang beribadah. Jangan sampai ibadah dikemas seperti dalam kitab nabi Yeremia ini. Jangan kita berpikir ini hanya terjadi dulu, sekarang ini lebih hebat.

Saya mau mengedepankan bagaimana pengaruh aliran genostik ini, di mana injil dikawinkan dengan aliran stoa dan epikuros. Ada 4 ciri pada mereka sehingga mereka sangat merosot. Dan akhir zaman ini begitu hebat masuk di dalam gereja.

1.      Mereka memakai Injil tetapi ada nuansa filsafat yang luar biasa. Keinginan mereka mengenal Allah memakai logika seperti mempelajari otobiografi seseorang. Mereka mempelajari Allah seperti mempelajari riwayat hidup seseorang. Ini yang sekarang mewabah dalam gereja Tuhan sehingga membuat gereja merosot. Tidak mungkin kita mempelajari tentang Allah kecuali Tuhan mewahyukan diriNya kepada kita. Makanya pandangan seperti itu bahaya! Alkitab itulah di mana perasaan Allah, isi hati Allah, kehendak Allah, kerinduan Allah, pikiran Allah dinyatakan kepada manusia.

2.      Berusaha mengikat Allah pada keinginan-keinginan dan cita-cita manusia. Itu sebabnya disebut oleh rasul Paulus ini injil manusia. Bagaimana kita bisa beribadah mencapai standar sama dengan Yesus, menjadi Mempelai Wanita kalau seperti itu. Ini untuk saya lebih dahulu sebagai hamba Tuhan yang menggembalakan saudara di sini. Saya takut melihat situasi dunia akhir zaman ini. Apalagi sekarang ini ada yang ngotot hanya soal nama Tuhan saja, padahal tidak prinsipil. Makanya kita hati-hati sekarang ini utamanya saya. Jemaat jangan sampai ibadahmu tidak benar.

3.      Mereka menjadikan Tuhan itu kawan seperjuangan. Hanya bedanya kawan seperjuangan di dalam politik. Jangan kita tarik-tarik Tuhan di dalam berpolitik. Itu sebabnya organisasi menjadi tempat paling subur pendeta berpolitik! Ini roh genostik. Kalau tidak paham pasti kena dan sudah banyak yang kena. Salah satunya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga masih bentuk draf tetapi sudah dinotariskan. Kalau kami hamba Tuhan tidak melek mata dan berpikir jalan saja yang penting memimpin upacara ibadah, hancur kita semua. Saya tidak ingin kita hancur.

4.      Menganggap Allah itu seseorang yang besar tempat kita mengaku dosa tanpa resiko.

Ada di dalam Alkitab tentang Stoa dan Epikuros. Cuma Gnostik belum disebut, karena Paulus meninggal baru muncul Gnostik (perpaduan antara injil dan filsafat).  Sehingga diingatkan :
Kolose 2:8
2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.

Kisah Para Rasul 17:18
17:18 Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: "Apakah yang hendak dikatakan si peleter ini?" Tetapi yang lain berkata: "Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya.

Kita tidak mengerti kalau kita tidak mengejar ini. Olehnya gereja Tuhan perhatikan, saya yang bertanggung jawab karena jiwa itu Tuhan percayakan dalam penggembalaan saya adalah jiwa yang dibeli oleh darah Yesus. Kalau saya salah, berat hukuman yang akan saya terima, saya tidak mau.

Olehnya kita kembali melihat apa yang terjadi dalam kitab Yeremia.
Yeremia 7:13
7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,

Coba lihat, di mana sikap mereka menanggapi lawatan Tuhan ini. Yeremia adalah nabi berarti ada Firman nubuatan, Yeremia adalah imam berarti ada Firman pengajaran. Tetapi apa tanggapan mereka terhadap penampilan Tuhan lewat Firman nubuatan dan Firman pengajaran. Ini yang Tuhan ungkap akhir zaman, penolakan terhadap Firman nubuatan dan Firman pengajaran itu hebat. Ini sikap mereka.
Yeremia 7:23
7:23 hanya yang berikut inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia!

Mereka tidak mau mendengar, lebih cenderung mendengar yang dusta dan bohong. Ini yang terjadi di zaman Yeremia, di zaman Yesus itu sudah hebat, zaman rasul-rasul lebih hebat, apalagi akhir zaman ini.

Yeremia 7:24
7:24 Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memberi perhatian, melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan dan kedegilan hatinya yang jahat, dan mereka memperlihatkan belakangnya dan bukan mukanya.

Sementara Tuhan berbicara lewat hambaNya Yeremia, bukan muka mereka yang diperhadapkan tetapi belakangnya. Kalau dikatakan belakang berarti pantatnya yang mereka perlihatkan. Tega! Tuhan diperlakukan seperti ini. Dulu, sekarang dan yang akan datang akan lebih hebat. Olehnya jangan kita buat diri kita seperti ini.

Yeremia 7:25
7:25 Dari sejak waktu nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir sampai waktu ini, Aku mengutus kepada mereka hamba-hamba-Ku, para nabi, hari demi hari, terus-menerus,

Belum sampai 100 hari, sudah seperti ini mereka. Sebab setelah 49 hari mereka tiba di gunung Sinai dan hari ke-50 Musa naik ke gunung Sinai bersama tua-tua. Tetapi mereka turun dan Musa naik lagi bersama dengan Yosua. 40 hari kemudian Musa menerima 2 loh batu. Saya mau bilang, bukan karena lamanya waktu atau karena singkatnya waktu, tetapi terpergantung dari hati manusia itu sendiri, menerima atau menolak.

Yang dibicarakan di sini adalah Yeremia. Dulu mereka tidak berpikir Yeremia imam ada hubungannya dengan Firman pengajaran, Yeremia nabi ada hubungannya dengan Firman nubuatan. Kepada mereka tidak dibukakan, tetapi kepada kita dibukakan. Kepada kita jelas dibukakan Firman nubuatan dan Firman pengajaran. Tegakah kita membelakangi Tuhan dan masih memperlihatkan bokong kita! Apakah itu tidak kurang ajar. Tetapi seperti itulah hebatnya Israel dalam kejahatan.

Yeremia 7:26
7:26 tetapi mereka tidak mau mendengarkan kepada-Ku dan tidak mau memberi perhatian, bahkan mereka menegarkan tengkuknya, berbuat lebih jahat dari pada nenek moyang mereka.

Kejahatan mereka makin lebih dan dalam Zakharia pasal 7 itu semakin parah. Jadi kejahatan itu bukan makin merosot tetapi makin lebih hebat. Kita mau imbangi bagaimana?
Wahyu 22:11
22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

Wahyu 22:11a  itu yang negatif, 22:11b itu yang positif, kita ambil yang ayat 11b. Sekarang ini zaman pembiaran. Kalau saya tahu orang itu keras hati dan tidak mau peduli, saya juga sudah malas menegurnya, mahal Firman baginya. Dan memang hari-hari terakhir ini Firman semakin mahal!

Wahyu 22:11b ini yang Tuhan cari, kita harus ada pada posisi ini, ini yang Tuhan cari dalam kehidupan kita. Bagian A mendukacitakan Allah dan bagian B menghibur Allah.

Bagaimana kita beribadah dan melayani? Tadi dikatakan rumah di mana nama Tuhan ditegakkan. Beribadah itu disebutkan demi nama Tuhan. Kemudian kita mengucap syukur demi nama Tuhan. Dalam Yeremia pasal 7 ini 4 kali disebut namaKu, berarti pada 4 penjuru dunia ini nama Tuhan dinista. Bayangkan apa yang terjadi. Tuhan mengatakan kita harus mencari tempat di mana nama Tuhan ditegakkan, di sana kita membawa segala-galanya. Dan kita beribadah karena nama Tuhan.

Ulangan 18:5,20
18:5 Sebab dialah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu, supaya ia senantiasa melayani TUHAN dan menyelenggarakan kebaktian demi nama-Nya, ia dan anak-anaknya.
18:20 Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.

Coba renungkan bagaimana kalau saudara dilayani oleh nabi yang mati rohaninya. Dia bicara a sampai z tetapi rohaninya mati. Ini jangan terjadi pada kita umat Tuhan.

Perhatikan kata Yeremia. Bagaimana keadaan umat Tuhan pada waktu itu, jahat luar biasa. Tuhan utus nabi tetapi tidak pernah kejahatan itu surut, malah tambah meningkat. Bagi kita ini tantangan. Ada Firman pengajaran yang sehat dan ada Firman nubuatan yang menunjuk arah ke mana kita melangkah. Kalau masih menggenapi Wahyu 22:11a, itu benar-benar sudah keterlaluan. Inilah orang yang memperlihatkan pantatnya kepada Tuhan. Namun akhir zaman inilah semua yang akan terjadi, ada yang negatif dan positif.

Mengapa ibadah itu harus disertai dengan sukacita, bukan mendukacitakan Tuhan. Kalau mendukacitakan Tuhan kemudian kita bersukacita maka itu sukacita buatan kuasa kegelapan, tidak benar itu. Makanya ketika bangsa Israel menghadap Firaun supaya dibebaskan, yang pertama dia minta adalah untuk mengadakan perayaan bagi Tuhan. Itu berarti sukacita. Kemudian dilanjut dengan ibadah. Bagaimana caranya? Harus diatur oleh Firman. Tidak bisa diatur oleh akal manusia itu sendiri.
Keluaran 5:1
5:1 Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Biarkanlah umat-Ku pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun."

Yang diminta lebih dahulu adalah perayaan. Masakan orang mau berpesta kemudian tidak ada tanda sukacita. Itu bukan pesta namanya, itu angkat perang. Tetapi untuk dibebaskan dari belenggu dunia ini, kemudian tujuannya ditunjuk oleh Tuhan “mengadakan perayaan bagiKu” berarti merayakan perayaan bagi Tuhan. Dulu secara lahiriah, sekarang kita secara rohani lebih dominan.

Keluaran 5:3
5:3 Lalu kata mereka: "Allah orang Ibrani telah menemui kami; izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami, supaya jangan nanti mendatangkan kepada kami penyakit sampar atau pedang."
Ternyata tidak melaksanakan ibadah, ancamannya langsung disebut di sini “jangan sampai kena sampar dan pedang”. Dalam Ulangan 14:12 hal itu sudah disebutkan. Ini yang harus kita jaga dan kita waspadai hari-hari terakhir ini.
Bilangan 14:12
14:12 Aku akan memukul mereka dengan penyakit sampar dan melenyapkan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari pada mereka."

Ini yang harus kita jaga dan waspadai hari-hari terakhir ini. Dalam Keluaran 5:1, ditampilkan dulu sukacita. Kalau kita mau beribadah dengan hati muring-muring, dengan hati yang gundah gulana, itu bukan hubungannya dengan Tuhan tetapi dengan setan. Kita beribadah itu sama dengan mengadakan perayaan bagi Tuhan, maka kita beribadah harus dengan sukacita. Dari mana sumber sukacita itu? Ketika Adam dan Hawa jatuh di dalam dosa apakah mereka masih menerima sukacita? Tidak, karena mereka diusir dari taman Eden. Eden artinya sukacita, kesukaan, kegembiraan. Olehnya kalau kita beribadah lalu yang dusta dan yang bohong yang diterima, itu berarti tidak ada hubungan dengan Tuhan. Sebab Tuhan bukan manusia yang bisa berdusta.
Hosea 11:9
11:9 Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim kembali. Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia, Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.

I Samuel 15:29
15:29 Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal."

Bilangan 23:19
23:19 Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?

Ini Tuhan adalah Pribadi yang harus disembah. Bukan menganggap Tuhan itu orang besar tempat mengaku dosa tanpa resiko.

Supaya kita tidak dibuang atau dilempar oleh Tuhan maka marilah kita kembali pada pribadi Tuhan. Ketika Tuhan menciptakan langit dan bumi ini sampai dengan menciptakan sepasang nikah, Tuhan ada dalam keadaan sukacita. Ibraninya poites asal kata dari poima itu artinya Tuhan bekerja dengan sukacita. Tuhan mengerjakan atau menciptakan apa yang kita nikmati ini dengan sukacita.

Untuk melengkapi Adam dan Hawa ini bagaimana Tuhan menciptakan mereka dengan sukacita, maka Tuhan tempatkan mereka di taman dan taman itu ada di Eden. Ini bumi, di bumi ada Eden dan di dalam Eden ada taman. Sama seperti Tabernakel ada 3 tingkatan, halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci.

Dari mana sumbernya sukacita ini? Kalau kita melihat rencana Allah di dalam taman Eden, rencana Allah di dalam ruangan maha suci, maka pasti kita akan bersukacita. Tidak mungkin kita melihat ruangan maha suci dan di situ sasaran kita kemudian kita muring-muring. Kenapa bisa muring-muring dan gundah gulana? Karena tidak melihat ruangan maha suci.

Saya heran kalau anak Tuhan beribadah, termasuk juga hamba Tuhan, kemudian tidak ada sukacita. Lebih parah lagi kalau mendengar Firman Tuhan seperti tersayat-sayat hatinya. Padahal dia mau digiring ke Taman di Eden tetapi rasanya dia mau tabrak pendeta yang khotbah. Itu berarti ibadah yang bagaimana? Itu sudah dibohongi atau didustai oleh iblis. Kenapa harus mendengar dustanya iblis. Kalau kita dengar Firman kemudian hati kita seperti digaruk-garuk, katakanlah kesalahanmu ditunjuk, bersukacitalah karena sasaranmu jelas dan tepat yaitu Eden. Ini sumbernya sukacita, dari sana. Makanya banyak orang beribadah, Tuhan utus hambaNya yaitu nabi, mereka justru perlihatkan bokongnya, ini keterlaluan. Ini jangan sampai terjadi dalam diri kita yang hidup akhir zaman ini.

Perkembangannya itu memang jelas dan nyata, tidak tertutup lagi bagi kita. Coba saudara baca Matius pasal 21, Markus pasal 11, Lukas pasal 19, Yohanes pasal 2. 2 kali Yesus membersihkan Bait Allah. Yohanes pasal 2 itu yang pertama kali. Yesus memakai cambuk untuk membersihkan Bait Allah. Kenapa? Rumah Tuhan sudah menjadi sarang penyamun. Itu 700 tahun setelah zaman Yeremia. Saudara lihat perkembangannya? Apakah menurun? Malah Yesus menemukan sarang penyamun. Sehingga Yesus merasa bertanggung jawab sehingga dalam Yohanes pasal 2, Yesus memakai cambuk. Tetapi dalam Matius pasal 21, Markus pasal 11 dan Lukas pasal 19, Yesus tidak memakai cambuk. Dia hanya berbicara dan dengan tatapan mata yang tajam.

Jadi penyucian pertama itu memakai cemeti. Kalau memang kita salah lalu kita dicambuk/ dicemeti, biarlah kita terima, jangan memperlihatkan bokong. Kemudian penyucian kedua menjelang Yesus disalib, Yesus hanya memakai kata-kata dan tatapan mata yang tajam. Ini isyarat bagi kita yang hidup akhir zaman ini. Jika gereja Tuhan sudah berubah fungsi menjadi sarang penyamun maka itu tandanya orang itu akan dibuang oleh Tuhan, tidak bisa masuk dalam tubuh Kristus. Itu sebabnya Tuhan Yesus datang menatap dan berbicara.
Matius 21:12-13
21:12 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
21:13 dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

Ini terjadi 700 tahun lebih setelah zaman Yeremia. Zaman Yesus tidak pernah berhenti roh penyamun ini bahkan bersarang dalam gereja. Kalau bersarang berarti tempatnya berkembang biak penyamun dalam gereja.

Markus 11:15-17
11:15 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,
11:16 dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.
11:17 Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"

Lukas pasal 19 juga tidak pakai cambuk. Jadi sekarang saatnya kita dengar suara Yesus, kita lihat tatapan Yesus yang mengasihi kita.
Lukas 19:45-46
19:45 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ,
19:46 kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

Penyucian kedua terjadi zaman akhir ini, hanya dengan suara Firman pengajaran sebab dikatakan setelah itu Yesus mengajar. Lihat wajah dan pandangan mata Tuhan. Jika kita seperti ini lalu kita sangkali, berarti kita tidak mau terima suara Tuhan yang mau menyucikan gereja Tuhan dan malah memperlihatkan bokong, itu keterlaluan!

Yesus hanya dengan berkata-kata. Dia tidak memakai cambuk, memang dia membalikkan meja-meja penukar uang. Penjual lembu, kambing domba Dia usir dan pedagang merpati disuruh bawa ke luar. Kalau domba dijual yang ada di situ tinggal serigala. Kalau lembu dijual yang tinggal di situ adalah keledai. Kalau merpati dijual yang tinggal adalah ular. Ini yang parah! Gereja Tuhan bagaikan yang laku dijual kepala keledai. Yang ada di sana bukan domba tetapi serigala, yang terlalu mudah mempermainkan rumah tangga dan nikah. Gereja Tuhan sekarang ini bukan lagi merpati yang ada tetapi ular. Itu sebabnya Tuhan harus berbicara keras.

Awalnya memang Tuhan pakai cambuk. Dari mana tali itu diambil oleh Yesus? Apakah memang Dia bawa-bawa cambuk dari rumah? Kita perhatikan, orang Israel kalau datang merayakan Paskah mereka bawa domba, kambing dan lembu lalu diikat di tanduk mezbah. Tali itu yang dilepas oleh Tuhan. Berarti ibadah itu tidak ada hubungannya lagi dengan Tuhan. Apalah guna kalau beribadah seperti ini. Jangan sampai ini terjadi di dalam kehidupan kita.
Mazmur 118:27
118:27 TUHANlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali, pada tanduk-tanduk mezbah.

Dengan dilepaskan tali itu dari mezbah berarti ibadah itu sudah tidak ada hubunganya dengan Tuhan. Jangan sampai ibadah kita tidak ada lagi hubungannya dengan mezbah Tuhan. Lembu, kambing dan domba itu adalah korban yang akan disembelih dan dibakar di mezbah untuk baunya harum di hadapan Tuhan. Tetapi kalau dilepas maka tidak ada hubungan lagi dengan sorga. Kasihan kalau sudah terjadi seperti ini.
Walaupun Israel zaman Yeremia sudah separah itu, Tuhan tidak biarkan. Tuhan katakan “Yeremia pergilah berdiri di pintu gerbang, hadang mereka yang beribadah, beritahu kesalahan mereka”. Tuhan masih mengasihi mereka tetapi kasih Tuhan mereka tolak. Saudara bukan orang-orang yang menolak kasih Tuhan.

Saya tidak sanggup kalau Tuhan tidak memberi kasih. Saya tidak mampu untuk mempertahankan hubunganku dengan Kekasih di Sorga, jika Kekasih Sorga tidak mencurahkan kasihNya kepadaku. Lewat apa? Lewat rahasia yang dibuka maka Dia tunjuk kepada taman Eden. Sekalipun banyak tantangan yang saya hadapi, tetapi begitu mataku melihat pada taman itu maka lahirlah sukacita.

II Korintus 8:1-2
8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.
8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

Mereka menderita tetapi bersukacita. Bahkan bukan hanya bersukacita namun disebut sukacitanya meluap. Ini sukacita yang aneh. Bagi gereja Tuhan enak kita nyanyikan “apa yang dapat memisahkanku dari kasihmu Tuhan” tetapi coba jika alami apakah masih sukacita? Saya katakan dalam nama Tuhan Yesus, sumbernya sukacita ada di taman Eden. Jadi kalau pandangan saudara ke sana, biarpun derita sengsara menghambat kita, kita tetap bersukacita. Sebab satu saat kita akan ada di ruangan maha suci bersama dengan Yesus. Itulah taman Eden yang kita nanti-nantikan.

Ketika pertama menghadap Firaun, yang pertama ditampilkan oleh Musa adalah sukacita. Selanjutnya pada ayat 3 berbicara bagaimana ibadah yang harus mereka lakukan yang disebut tiga hari. Angka 3 hari ini menunjuk 3 hal yang harus kita perhatikan.

1.      Kita tahu angka 3 itu angka korban Kristus mati dan bangkit. Tetapi prakteknya di mana! Bagaimana seharusnya kita menikmati angka 3 ini di dalam ibadah. Supaya jangan kita dilempar dan dihancurkan Tuhan seperti Silo.
Yohanes 2:19
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."

Apakah ibadahmu ada angka 3? Angka 3 di sini mengandung nilai pembaharuan. Kalau namanya pembaharuan, dari sarang penyamun dirubah kembali pada fungsi yang sebenarnya. Tadinya penyamun ini mencari keuntungan financial, kemudian harus dirubah menjadi rumah doa. Ini yang dimaksud. Jangan sampai kita beribadah tetapi mana angka 3. Saudara bayangkan saja, 3 hari Yesus harus ada dalam perut bumi, mati dan bangkit. Sesudah Dia bangkit beberapa hari kemudian Dia mengangkat gembala. Jadi yang lebih dahulu harus mengalami angka pembaharuan angka 3 adalah gembala. Saya apakah ada pembaharuan. Yang tadinya hanya melayani mengejar keuntungan, harus berubah melayani membawa umat untuk menyembah Tuhan, menyerah sepenuh kepada Tuhan. Apakah iya seperti itu atau tetap sarang penyamun.

Rasul Paulus dalam suratannya tandas berkata:
II Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

Filipi 3:18-19
3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

Ini jelas, bahkan disinggung tentang akhir zaman.

Maukah kita dirubah? Kalau mau, dengarkan suara Tuhan jangan tersinggung. Lihat pandangan mata Tuhan jangan marah. Itu berarti orang yang menerima angka 3 dalam tanda pembaharuan.

2.      Lukas 13:6-7
13:6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
13:7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!

Dalam Keluaran tadi 3 hari, di sini angka 3. Apa yang Tuhan lakukan? Memeriksa. Supaya kita beribadah tidak dilempar oleh Tuhan seperti dalam Yeremia pasal 7, relakanlah dirimu diperiksa. Ada sesuatu yang dicari oleh Tuhan. Seperti kalau kita merasa kurang sehat lalu datang pada dokter maka dokter akan mendiagnosa memeriksa sakit apa itu. Jika kita diperiksa oleh Tuhan, relakanlah, ada maksud Tuhan. Tetapi kadang kita tidak mau diperiksa. Kalau kita tidak mau diperiksa, lihat ada yang bertanggung jawab. Tetapi kalau tidak mau diperiksa, tebang saja! Kita yang hidup akhir zaman ini, dengar perkataan Pemilik kebu. Dia memeriksa dan ada yang berani pasang badan terhadap yang diperiksa sebab tidak didapatkan yang dicari pemilik kebun. Tetapi kalau tidak mau digarap, tebang saja!

Itu sebabnya jangan kita kurang hati jika Tuhan meraba dan memeriksa kita. Jika kita diraba oleh Tuhan, dilihat oleh Tuhan, mendengar perkataan Tuhan setajam apapun, jangan kurang hati. Sebab kita sedang diperiksa. Bukan hanya diperiksa kemudian dilepas begitu saja tetapi untuk selanjutnya dirawat oleh Tuhan lewat hamba Tuhan.

3.      Bilangan 19:11-12
19:11 Orang yang kena kepada mayat, ia najis tujuh hari lamanya.
19:12 Ia harus menghapus dosa dari dirinya dengan air itu pada hari yang ketiga, dan pada hari yang ketujuh ia tahir. Tetapi jika pada hari yang ketiga ia tidak menghapus dosa dari dirinya, maka tidaklah ia tahir pada hari yang ketujuh.

Jika kita tidak mengkaitkan dengan hari ketiga, dan tidak ada hubungan dengan itu maka tidak akan tahir untuk selama-lamanya. Tidak ada yang bisa mentahirkan dosa kita kalau bukan kematian dan kebangkitan Kristus. Angka 7 angka akhir zaman, angka 7 angka kesempurnaan, angka 7 angka perhentian. Kita tidak akan sempurna dan tidak akan masuk dalam perhentian jika tidak menghargai angka 3. Hanya korban Kristus yang menghapus dosa kita. Kalau tidak percaya silahkan, tetapi orang itu tidak punya hak masuk dalam Kerajaan 1000 tahun, itulah sabat. Dia juga tidak punya hak untuk masuk dalam kerajaan Sorga.

Jangan kita dibuang seperti Silo. Silo ini adalah wilayah suku Dan. Ketika pembagian tanah, suku Dan ini suku yang terakhir mendapatkan pembagian tanah itu. Pada waktu 4 suku sudah menerima pembagian tanah, masih ada 7 suku yang belum menerima. Dari 7 suku ini, Dan yang terakhir. Dan ini mendapat kesempatan di mana Tabernakel di tempatkan di Silo. Sementara Silo ini artinya perhentian. Kalau tidak mau diperiksa, tidak mau disucikan, nanti kehilangan Silo, kehilangan perhentian. Artinya bisa kehilangan kerajaan 1000 tahun.

Tetapi ada kesalahan suku Dan. Di Silo ada Tabernakel, kemudian mereka hadirkan Terafim di situ milik Mikha. Yang melayani Mikha ini adalah seorang imam dari suku Lewi. Setelah ditawari suku Dan “dari pada kau hanya melayani satu keluarga, ayo lebih baik kau pilih kami” siapa yang dia pilih? Dia pilih suku Dan. Ini kesalahan banyak kami hamba Tuhan. Imam itu langsung bersukacita dan bergembira. Dari pada hanya melayani satu keluarga, lebih baik melayani satu suku, incomenya pasti lebih besar. Kalau saya mau berakhir seperti itu, lebih baik saya di Toli-toli atau di Luwuk. Tetapi tetap kami bertahan di sini walaupun nenek-nenek jompo yang kami layani.

Bagaimana sikap dari imam suku Lewi ini yang jangan sampai ditiru oleh kami hamba Tuhan.
Hakim-hakim 18:19
18:19 Tetapi jawab mereka kepadanya: "Diamlah, tutup mulut, ikutlah kami dan jadilah bapak dan imam kami. Apakah yang lebih baik bagimu: menjadi imam untuk seisi rumah satu orang atau menjadi imam untuk suatu suku dan kaum di antara orang Israel?"

Apa kata imam itu? Akhirnya kegembiranya dia bayar dengan apa?
Hakim-hakim 18:20
18:20 Maka gembiralah hati imam itu, diambilnyalah efod, terafim dan patung pahatan itu, lalu masuk ke tengah-tengah orang banyak.

Ada imam-imam melayani mereka tetapi salah tahbisan. Apalagi jemaat walaupun didustai mereka ikut saja. Akhir zaman ini kita harus waspada.

Hakim-hakim 18:25
18:25 Berkatalah bani Dan kepadanya: "Janganlah suaramu kedengaran lagi kepada kami, nanti ada orang yang menyerang engkau karena sakit hati dan dengan demikian engkau serta seisi rumahmu kehilangan nyawa."

Ternyata mereka ini menyandang rasa sakit hati. Hati-hati saudara, kehidupan yang tidak ada sukacita, tetapi ada sukacita kalau ada income, di dalamnya ada roh sakit hati.
Mikha 3:5
3:5 Beginilah firman TUHAN terhadap para nabi, yang menyesatkan bangsaku, yang apabila mereka mendapat sesuatu untuk dikunyah, maka mereka menyerukan damai, tetapi terhadap orang yang tidak memberi sesuatu ke dalam mulut mereka, maka mereka menyatakan perang.

Ibadah model seperti ini apakah bisa diterima Tuhan? Orang boleh sakiti hatimu tetapi jangan kita balas dendam. Biarlah kita terima semuanya karena kita mau dibaharui dan diperiksa. Saya mau bukan cuma diperiksa tetapi saya mau mengalami penyucian, itulah angka 3. Pengampunan dosa hanya ada pada Yesus. Pentahiran dari segala najisan hanya ada pada Yesus.

Kita rindu agar kita menikmati apa itu sukacita dari Tuhan. Biarpun di dalam penderitaan tetapi sukacita mereka meluap-luap. Ini yang kita rindukan. Tuhan tolong saya, sukacitaku belum seperti orang Makedonia. Tuhan saya merindu seperti itu, saya mau di taman itu. Apapun derita sengsara saya mau ada di sana, saya mau bersukacita.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar