20190602

Kebaktian Umum, Minggu 2 Juni 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 8:8-9
8:8 Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah,
8:9 dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.

Gunung besar yang menyala-nyala seperti api, dilempar oleh Tuhan ke laut. Akibat gunung itu jatuh ke laut maka 1/3 laut menjadi darah dan 1/3 kapal binasa. Jadi tujuan sangkakala kedua ini adalah mencabut gunung yang menyala kemudian dilempar ke laut. Dan akibatnya 1/3 laut menjadi darah dan ikan-kan mati, serta 1/3 kapal binasa.

Syukur dan puji kepada Tuhan, kita harus bertanya kepada pemilik Firman, apa bahasa atau maksud Tuhan dalam dua ayat ini kepada saya dan kepada saudara. Tentu tidak hanya dicatat dan dijadikan panorama atau pandangan, tanpa nilai rohani dalam pengajaran Firman.

Gunung yang dilempar ke laut ini adalah gunung yang mengusik gunung Tuhan yang menjulang tinggi di mana ada Firman pengajaran. Tuhan mengadakan pembalasan. Gereja Tuhan digambarkan oleh Tuhan bagaikan gunung yang menjulang tinggi dan labelnya gunung Sion dan Yerusalem, di mana Firman pengajaran muncul. Gereja yang punya Firman pengajaran diibaratkan gunung yang menjulang tinggi, punya nilai rohani yang kuat karena bangsa-bangsa berbondong-bondong ke sana. Ini yang tidak disuka dan tidak diinginkan oleh gunung yang satu ini, sehingga dia mengupayakan supaya tujuan gunung yang ada Firman pengajaran ini tidak mencapai sasaran akhir.

Pelajaran bagiku dan bagi saudara, jika kita ini mengakui ada Firman pengajaran dalam gereja, itu diibaratkan seperti gunung yang menjulang tinggi. Ini yang mau diganggu oleh gunung yang terbakar yang dibuang ke laut ini. Jadi kita tidak harus santai karena kita diganggu, saudara akan diganggu dan itulah sasaran gunung yang satu ini. Nanti kita lihat gunung yang satu ini ada api yang menyala dan dilemparkan oleh Tuhan, yaitu dilempar ke laut.

Yesaya 2:1-2
2:1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,

Ini yang dia tidak mau dan akan dihadang oleh aktivitas gunung yang satu itu.

Yesaya 2:3-4
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Jadi anak Tuhan yang mau dan punya minat menerima Firman pengajaran, pertama ada ajakan satu dengan yang lain. Ada roh ajakan kepada kekasih yang lain. Jadi ketika saudara sudah di dalam rumah mengenyam Firman pengajaran, jangan egois, ajaklah orang lain. Dan itu akan terjadi secara estafet. Sehingga nanti nampaknya seperti berduyun-duyun. “Mari kita naik ke gunung Tuhan” ajakan ini yang didengar gunung yang satu itu, hal ini yang tidak dia mau. Kita nanti akan melihat dia bersaksi.

Bukan kita hanya menerima pengajaran lalu diam di tempat, tetapi kita harus mempraktekkan Firman itu, yang disebut kita berjalan untuk menempuhnya. Itulah praktek, sebab di ujung jalan sana kita akan mencapai nikah yang rohani. Ini yang mau dihadang. Sebabnya waspada dengan perjalanan saudara. Jika saudara anggap tidak berbahaya, berarti anda melecehkan Firman! Kalau bersikap tidak apa-apa, itu melecehkan Firman, akan terjadi apa-apa nanti. Justru yang kita katakan tidak apa-apa, itu yang akan menjadi apa-apa nantinya. Akhirnya hidupmu terhambat untuk masuk dalam ujung perjalanan itu yaitu masuk dalam nikah yang rohani bersama Kristus, masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus. Tujuan akhirnya adalah:
Wahyu 19:7; 21:9
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

Ini yang mau dihadang, begitu gesit dan giat gunung yang satu ini. Bukan gunung tangkuban perahu atau gunung lain.

Ada yang mau menghadang saudara, jangan santai. Kami orang tua, nikah kita harus kita izinkan dikawal dengan Firman pengajaran. Anak muda remaja izinkan hidupmu dikawal oleh Firman pengajaran. Berarti anda punya niat dan iktiar untuk merangkul Firman pengajaran. Karena lewat Firman pengajaran ini kita dikawal oleh Tuhan karena ada gunung yang mau mengganggu saudara. Gunung itu menyala makanya Tuhan lempar ke laut.
Yeremia 51:25
51:25 Sesungguhnya, Aku menjadi lawanmu, hai gunung pemusnah, demikianlah firman TUHAN, yang memusnahkan seluruh bumi! Aku akan mengacungkan tangan-Ku kepadamu, menggulingkan engkau dari bukit batu, dan membuat engkau menjadi gunung api yang telah padam.

Seluruh bumi akan dimusnahkan, skopnya luar biasa, sasarannya jelas.

Yeremia 51:26
51:26 Orang tidak akan mengambil batu penjuru atau batu dasar dari padamu, tetapi engkau akan menjadi tempat tandus yang kekal, demikianlah firman TUHAN.

Tidak ada batu penjuru di gunung yang satu ini, tidak ada dasar pembangunan rumah Tuhan di gunung ini. Lihat ayat 24, siapa gunung ini?
Yeremia 51:24
51:24 Namun Aku akan membalaskan kepada Babel dan kepada segenap penduduk negeri orang Kasdim segala kejahatan yang telah mereka lakukan terhadap Sion, di depan matamu sendiri, demikianlah firman TUHAN.

Saya terperangah ketika saya dibawa oleh Tuhan pada ayat-ayat ini, saya ketakutan. Tadinya saya bertanya-tanya “sangkakala kedua ini apa Tuhan”. Tetapi begitu Tuhan bicara satu kata, langsung menebar. Tuhan langsung perlihatkan dua aktivitas yang berbeda tujuan. Yang satu gunung yang menjulang tinggi itulah Sion yang ada Firman pengajaran. Justru membawa kita menempuh perjalanan sampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Tetapi ada gunung yang satu, aktivitasnya beda mau mengusik saudara. Sekarang kita membuka peluang kepada Babel atau kita menutup. Kalau membukakan kesempatan kepada Babel maka hancur kita, karena skopnya seluruh dunia, bukan hanya membinasakan gunung Sion, luar biasa pekerjaannya.

Makanya saudara perhatikan, jangan beri peluang pada roh Babel. Sasarannya adalah Sion, sasarannya adalah gereja Tuhan yang punya Firman pengajaran. Selekasnya saudara ditarik oleh Tuhan untuk membuka diri menerima Firman pengajaran, izinkan Tuhan mengawal saudara. Awas ada Babel, gunung yang menyala yang mau Tuhan padamkan, makanya dilempar di laut.

Ini yang harus kita jaga hari-hari terakhir ini. Ketika kita menerima Firman pengajaran lewat tuntunan Firman pengajaran ini maka jelas kita menapaki. Ingat iblis bukan iblis kalau dia tidak menghambat saudara, dia akan menggunakan sarana Babel untuk mengganjal saudara. Kelihatannya tadi gunung ini mirip, tetapi Tuhan katakan tidak ada batu penjuru di sana. Jadi tidak laku batu di situ, jangan coba ambil batu di situ. Dan kalau kita kena roh Babel ini maka saya dan saudara sudah tidak berharga di hadapan Tuhan! Ini jangan terjadi, sebab itu kita harus waspada.

Makanya ketika Tuhan sudah menyatakan ini, maka bukan sombong-sombongan hanya kemurahan Tuhan saya bisa bangun jam 2 menyembah Tuhan. Dan saat menyembah Tuhan saat itulah Tuhan berikan. Untuk siapa Tuhan bukakan rahasia Firman? Untuk saudara! supaya saudara terhindar dari aktivitas gunung yang menyala-nyala ini, tetapi Tuhan buang ke laut.

Gunung ini sok aksi, seakan-akan ada batu penjuru di dalamnya padahal tidak ada! Jangan coba gunung Tuhan kita ganti dengan gunung ini, itu suatu penyimpangan di hadapan Tuhan. Jangan coba ambil batu penjuru, batu pahatan dari gunung ini, itu pelecehan. Olehnya izinkan Tuhan kawal hidupmu secara pribadi dan dalam nikah rumah tangga. Sebab jika kita lengket di situ maka orang itu tidak ada nilai di hadapan Tuhan. Olehnya jangan main-main dengan nikah rumah tangga dan dalam kehidupan muda mudi. Kita ada dalam pengajaran maka kita diincar oleh gunung yang satu ini. Makanya Babel dilempar ke laut dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
Wahyu 18:21
18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

Berarti kehidupan yang kena getah dan tidak cepat berubah sikap maka dia juga nanti ikut terbawa. Olehnya perhatikan baik-baik dalam perjalanan gereja Tuhan.

Yang kena pengaruh Babel akibatnya adalah mati 1/3 makhluk di laut. Bicara laut itu adalah air yang luas. Di sana ada makhluk-makhluk yang bercorak ragam. Dan mereka hanya menanti-nantikan tangan Tuhan untuk membuat mereka kenyang. Dan mereka kenyang karena Tuhan pelihara dan menjaga mereka. Ini pelajaran bagi kita, kalau saya dan saudara kemudian hanya memfokuskan pada persoalan yang diciptakan oleh Tuhan tanpa mengembalikan puji dan syukur serta mengembalikan kepada Tuhan hakNya, maka tidak beda dengan makhluk laut yang akan mati! Ini jangan terjadi pada kita.

Mazmur 104:25
104:25 Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya, di situ bergerak, tidak terbilang banyaknya, binatang-binatang yang kecil dan besar.

Semoga yang disebut di sini bukan saya dan saudara. Ini bukan binatang secara lahiriah, bukan ikan hiu, ikan paus, nike, lure, rono. Apa arti pengajaran untuk kita kalau hanya seperti itu.

Mazmur 104:26
104:26 Di situ kapal-kapal berlayar dan Lewiatan yang telah Kaubentuk untuk bermain dengannya.

Lewiatan ini gayanya meluncur dan melingkar. Meluncur menunjuk kecepatan, melingkar menunjuk kekuatan untuk meremukkan.

Mazmur 104:27
104:27 Semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya.

Mereka ini cuma butuh makan (soal perut), butuh yang lahiriah. Tuhan tidak diam, Tuhan berikan untuk seketika. Tetapi bila gunung yang terbakar itu dilemparkan maka 1/3 dari mereka mati, kapalpun 1/3 binasa.

Mazmur 104:28
104:28 Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.

Ini pembelajaran bagi kita. Untuk seketika Tuhan berikan matahari dan hujan bagi orang yang baik maupun orang yang jahat menurut Matius pasal 5. Sekarang Tuhan juga berikan makanan kepada binatang di laut. Memang Tuhan masih memperlakukan kita dengan baik. Semoga saudara tidak ada sifat seperti binatang di laut, hanya menanti diberi makan tetapi tidak ada pujian serta pelayanan kepada Tuhan, itu sebatas binatang di laut. Orang Kristen yang tidak mau terlibat dalam pelayanan dan tidak suka memuji serta menyembah Tuhan berarti dia seperti hewan di laut. Saudara mestinya menawarkan diri untuk bekerja bagi Tuhan kalau benar saudara bukan makhluk laut. Tidak usah dikomando dari mimbar, saudara lapor “saya mau buat batako, saya mau kerja ini dan itu”. Banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan tanpa dikomando di rumah Tuhan, itu bukan karakter binatang di laut!

Mazmur 104:29
104:29 Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka terkejut; apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu.

Kalau sampai Tuhan sudah menyembunyikan wajah, mereka terkejut. Bagaimana kalau itu binatang sungguhan, ikan paus sungguhan. Begitu Tuhan menyembunyikan wajah, begitu Tuhan tarik Firman pengajaran baru mereka kaget.

Mazmur 104:35
104:35 Biarlah habis orang-orang berdosa dari bumi, dan biarlah orang-orang fasik tidak ada lagi! Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Haleluya!

Hubungan laut dengan orang fasik itu bekerja sama dan mereka nyaman. Makanya orang fasik itu digambarkan seperti laut yang bergelora. Sehingga tidak ada damai dalam diri mereka. Ini kita perhatikan. Ternyata binatang atau makhluk-makhluk tadi menggambarkan kehidupan manusia yang punya karakter fasik. Dan orang fasik dalam Mazmur 36:2 dosa bertutur dalam hatinya dan dia tidak merasa apa-apa. Tidak ada rasa gentar terhadap dosa yang bertutur dalam hatinya, tidak ada ketakutan.
Mazmur 36:2
36:2 Dosa bertutur di lubuk hati orang fasik; rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu,

Gunung yang terbakar itu dilempar di laut dan makhluk di laut mati. Siapa makhluk di dalam laut itu? Apakah sebatas ikan di sana? Tidak sebatas itu. Kalau secara hurufiah, apa gunanya Tuhan taruh di situ tanpa ada pelajaran rohani di sana. Saudara lihat baik-baik, ada aktivitas di sana. Apalagi Lewiatan, dia mengganggu kebun anggur.
Yesaya 27:1
27:1 Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di laut.

Saudara lihat kekuatan Lewiatan yang ada hubungannya dengan Babel itu, dia meluncur, itu menunjuk kecepatan luar biasa. Kalau sekarang kita santai-santai, coba lihat isi laut itu! Coba lihat kehidupan makhluk di laut yang hanya mau cari makanan jasmani dari Tuhan tetapi tidak ada pujian dan pelayanannya kepada Tuhan. Dia meluncur itu menunjuk kecepatan penuh. Siapa yang mau menolong saya dan saudara. Dia akan meluncur dan melingkar. Melingkar itu menunjukkan kekuatan untuk meremukkan dan menghancurkan. Lihatlah aktivitas di laut ini.

Yesaya 27:2-3
27:2 Pada waktu itu akan dikatakan: "Bernyanyilah tentang kebun anggur yang elok!
27:3 Aku, TUHAN, penjaganya; setiap saat Aku menyiraminya. Supaya jangan orang mengganggunya, siang malam Aku menjaganya;

Ini roh mempelai yang mau diganggu. Kenapa bicara laut tiba-tiba bicara anggur. Makanya Tuhan menjaga siang dan malam, Dia tidak pernah terlelap dan tidak pernah tertidur hanya untuk menjaga supaya roh mempelai jangan hilang dari saudara. Itu yang Tuhan kawal. Jangan saudara lepaskan diri dari pengawalan Tuhan. Dengan sengaja saudara melepaskan diri dari pengawalan Tuhan, apakah Tuhan tidak ada?.

Kalau saudara meyadari hidupmu tidak berdaya menghadapi Lewiatan ular yang melingkar dan meluncur ini maka saudara akan waspada dengan kondisi rohanimu, tidak membuka peluang kepada Lewiatan untuk meremukkan dan menghancurkan saudara, maka izinkan saudara tampil seperti kebun anggur yang dikawal oleh Tuhan. Jangan lepaskan pengawalan dan anda ikuti keinginan daging, nanti anda menangis dengan air mata darah. Perjuangan hamba Tuhan untuk seperti I Timotius 4:16 itu nampak dan nyata dalam diri hamba Tuhan.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Jangan saudara remehhkan, itu bagian dari Tuhan mengawal gereja Tuhan untuk mengawal suasana kebun anggur, menjaga roh mempelai agar roh mempelai itu berkembang sampai kita memandang wajah Mempelai Laki-laki Sorga. Ini yang harus kita perhatikan lebih dahulu.

Ini gunung, ada saingan, tidak diam. Dan tujuan yang dia serang justru gunung yaitu gereja yang punya Firman pengajaran. Jangan berpikir “kalau begitu tidak usah masuk gereja yang ada Firman pengajaran, kita aman”. Kalau merasa seperti itu lebih parah lagi, masuk neraka seterusnya!

Kenapa makhluk di laut ini hanya mengharapkan tangan Tuhan memberi makan? Ayub mengatakan “jangan coba mencari hikmat di laut, tidak ada hikmat di laut!”.
Ayub 28:14 (Perikop: manusia tidak dapat menemukan hikmat)
28:14 Kata samudera raya: Ia tidak terdapat di dalamku, dan kata laut: Ia tidak ada padaku.

Ini bicara tentang hikmat. Hikmat itu terkait dengan pembukaan rahasia Firman karena hikmat yang membuka rahasia Firman. Jika tidak ada pembukaan rahasia Firman dalam gereja Tuhan, berarti itu bagaikan laut yang tidak punya hikmat.

Efesus 1:8
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.

Hikmat Allah itu yang mengangkat dan membuka rahasia Firman. Hikmat Allah itu Roh Kudus.

Efesus 1:9
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus

Jadi pembukaan rahasia Firman itu ujung-ujungnya membawa saudara bersatu dengan kepala. Dan sebelum kita bersatu dengan kepala, kita harus ingat bahwa kita sudah mau habis waktu. Kalau saudara di laut, artinya suasana hidupmu hanya sebatas “saya pokoknya orang Kristen, saya diberi makan oleh Tuhan” tetapi tanpa pelayanan, tanpa menawarkan diri untuk melayani Tuhan, saudara tidak beda dengan lewiatan, tidak beda dengan ikan hiu, tidak beda dengan ikan paus, ikan pari dan sebagainya. Akhirnya hidup di dalamnya itu saling memangsa satu dengan yang lain, karena tidak ada hikmat! Dan aneh, saling memangsa ini justru dikenakan kepada manusia. Pada manusia siapa? Yang muak akan Firman! Ini yang bahaya. Jangan sampai bunyi sangkala kedua ini ditiup dan  kita ada dalam karakter ini. Itu bahaya! Makanya sebelum terjadi Tuhan sudah duluan memberi tahu kepada kita.

Binatang di laut memang saling memangsa. Manusia juga saling memangsa. Karena apa? Muak terhadap Firman pengajaran. Karena apa? Tidak menghargai penggembalaan.
Zakharia 11:8-9
11:8 Dalam satu bulan aku melenyapkan ketiga gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap domba-domba itu, dan mereka pun merasa muak terhadap aku.
11:9 Lalu aku berkata: "Aku tidak mau lagi menggembalakan kamu; yang hendak mati, biarlah mati; yang hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah masing-masing memakan daging temannya!"

Dilepas penggembalaan berarti tidak ada pengawalan lagi. Gembala itu bertugas mengawasi. Kalau sudah tidak dikawal oleh Tuhan, akibat tidak menghargai pengawalan Tuhan lewat Firman penggembalaan, dia sudah muak dengan Firman penggembalaan, begini akibatnya nanti. Ini jangan terjadi dalam diriku dan dalam diri saudara, karena semua ini bukan hal yang elok/ indah tetapi mengerikan.

Kita lihat dulu, bagaimana Tuhan melakukan hal ini. Di sinilah pembelaan Tuhan. Ada gunung Tuhan yang menjulang tinggi, ada isi Firman pengajaran. Iblis pakai Babel mengganggu, tetapi Tuhan hantam yang mengganggu. Tetapi kalau yang dikawal ini kemudian tidak mau Tuhan kawal maka dia juga dihantam oleh Tuhan. Olehnya beri diri digembalakan dalam kebenaran Firman. Di sana kita mendapatkan pengawalan yang luar biasa dari Tuhan.

Jika melihat riwayat laut ini, kita harus kembali dalam Kejadian 1:10.
Kejadian 1:10
1:10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Sebenarnya laut itu baik, bukan tidak baik. Tetapi ulah penghuni laut inilah yang membuat jadi tidak baik. Sebenarnya Tuhan mengatakan baik dan Tuhan sendiri yang ngomong. Bukan manusia yang mengatakan baik, tetapi Tuhan. Makanya yang baik itu jangan sampai kita rusak. Rencana Tuhan itu begitu baik, sehingga akhir dari penciptaan Tuhan, Tuhan katakan sangat baik. Waktu Tuhan menciptakan binatang yang besar-besar Tuhan katakan baik menurut jenisnya. Tetapi begitu Tuhan menciptakan manusia, menciptakan sepasang nikah, Tuhan tidak hanya katakan baik, tetapi sangat baik. Ke situ tujuan kita! Kita berada pada hari keenam minggu ketebusan, kita ada di situ, kita akan meraih yang terbaik.

Hari pertama ada pemisahan terang dan gelap, hari kedua ada pemisahan air di atas dan air di bawah, hari ketiga ada pemisahan antara darat dan laut. Jadi ingat kata pemisahan ini. Jangan sampai kata pemisahan ini walaupun Tuhan katakan baik, jangan sampai kita nodai.

Yang terbaik bukan jenisnya tetapi sepasang nikah. Saudara harus berjalan ke sana. Kita dibimbing oleh Tuhan. Kita ada di gunung yang tinggi yaitu Firman pengajaran maka tujuan kita ke sana. iblis tahu itu maka dia pakai media Babel untuk mengganjal saudara. Jangan sampai saudara tidak menjaga diri.

Harus dicek pasangan yang mau menikah. Jangan sampai kita tumpangkan tangan malah kutuk yang jatuh jika dia tidak benar dan menyembunyikan kejahatan dan kenajisan. Jangan sampai bukan berkat tetapi kutuk yang turun.
Makanya bapak-bapak ibu-ibu kawal anakmu apalagi yang sudah berangkat dewasa. Sebab nikah ini bukan sebatas nikah di dunia ini tetapi kita akan dibawa pada nikah yang rohani, nikah dengan Kristus. Di sana ada isteriku, di sana ada anakku, di sana ada cucuku, di sana ada jemaat Tuhan, semoga semua kita ada di sana, itu kerinduan hatiku. Kita ada pada hari yang keenam, jangan main-main.

Hati-hati dengan perjalanan hidup kita karena kita diintip terus oleh gunung (Babel) yang satu itu. Dia pikir dari gunung itu ada batu untuk batu penjuru, tetapi Tuhan katakan tidak ada! Tetapi kalau Tuhan tidak katakan tidak ada, kita bisa tertipu. Coba kalau tidak Tuhan bukakan dulu bahwa tidak ada, bisa kita pikir ada batu penjuru dan kita ambil saja. Bahkan berpikir kita dipahat dari sana, lupa kita dipahat dari mana. Kita ini dipahat dari gunungnya Tuhan.
Yesaya 51:1
51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.

Jika batu ini ada perasaan maka begitu dipahat dia akan berteriak “sakit!”. Ketika dilinggis dia akan berteriak sakit!”. Begitulah yang bisa kita renungkan. Dari gunung Sion kita dipahat dan Dia sakit. Jangan kita khianati, jangan kita buat onar! Mari kita perbaiki kehidupan kita, jika kita rasa salah segera berdamai dengan Tuhan.

Itulah laut, Tuhan katakan baik. Tidak dikatakan tidak bagus. Olehnya kita harus terima ini semua. Tetapi akhirnya setelah manusia jatuh dalam dosa maka semua penghuni bumi termasuk penghuni laut ini menjadi rusak. Ini pelajaran bagi kita, bukti kehidupan itu sudah tercemar dengan dosa maka menjadi tidak baik, ada Lewiatan yang meluncur dan melingkar. Ada kura-kura dan sebagainya yang tidak lagi harmonis di laut.

Kita perhatikan kenapa? Sebab dari gunung Sion ini jelas-jelas Yoel, nabi akhir zaman telah bernubuat.
Yoel 2:32
2:32 Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas."

TelingaNya tetap akan Dia sendengkan pada seruan kita. Di sana ada keselamatan, makanya tidak senang Babel melihat. Dia tidak senang melihat kita meraih keselamatan dan kita mendapat panggilan dari Tuhan. Dia ganggu saudara, tetapi hikmat Allah lewat ungkapan-ungkapan Firman, lewat pembukaan rahasia yang terbesar yaitu nikah Kristus dengan jemaat, maka sekalipun mau diganggu silahkan saja mengganggu tetapi kita ada pengawal. Berseru kepada pengawal kita “pengawal saya diganggu!”. Dan pengawal kita adalah calon suami kita, itulah Yesus. Gereja diibaratkan seperti perempuan yang bertunangan dengan Yesus. Berseru bila kita diganggu maka Tuhan akan segera bertindak.
Yang banyak mengganggu adalah kehidupan Kristen seperti kelas makhluk di laut. Kalau dalam nikah, isteri pandangannya seperti makhluk di laut inilah yang akan mengusik nikah. Kalau suami pandangannya di gunung dan isteri pandangannya di gunung, namun gunung yang berbeda, satu gunung Sion dan satunya gunung di Babel maka yang di Babel ini yang menjadi penyebab bentrok, tidak ada kesesuaian paham. Yang satu mau meningkatkan rohaninya, yang satunya tidak mau. Yang tidak mau inilah yang selalu mengusik.

Makanya nikah kita harus dikawal oleh Tuhan. Makanya jika yang satu diganggu, panggillah nama pengawal kita, itulah calon suami kita, itulah Yesus. Kalau mengatakan Yesus sebagai pengawal rasanya kurang pas. Keterlaluan kita, Yesus sudah rela mengawal tetapi kita masih tidak berubah. Kita menuju pada kesempurnaan gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini.

Jangan menjadi kehidupan Kristen yang melepaskan diri dari pengawalan. Jangan saudara senang dengan daging dan dunia. Karena hukuman tidak segera dijatuhkan maka manusia selalu mereka-reka yang jahat.
Pengkhotbah 8:11
8:11 Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.

Dia tidak berpikir pasal 9 ayat 12, dia akan kena jerat.
Pengkhotbah 9:12
9:12 Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.

Apakah yang kena jerat ini ikan sungguhan? Apakah perumpamaan Yesus dalam Matius pasal 13 tentang penjala ikan itu ikan beneran? Itu adalah jiwa.

Kita telusuri sifat makhluh laut tadi, supaya kita terlepas dari cara kita berpikir seperti makhluk-makhluk laut. Kehidupan Kristen seperti ini yang terkait gunung yang dilempar oleh Tuhan.
Mazmur 104:25
104:25 Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya, di situ bergerak, tidak terbilang banyaknya, binatang-binatang yang kecil dan besar.

Apa gunanya jumlah banyak tetapi pikirannya seperti ini.

Mazmur 104:26-27
104:26 Di situ kapal-kapal berlayar dan Lewiatan yang telah Kaubentuk untuk bermain dengannya.
104:27 Semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya.

Makhluk ini tahu Tuhan. Jadi apakah makhluk ini betul-betul adalah ikan hiu atau paus? Tidak ini hanya ibarat.
Tuhan memberi kita makan pada waktunya. Juga dalam Matius 24:41-43, harus memberikan makan umat tepat pada waktunya.
Matius 24:41-43
24:41 kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.

Memberi makan itu adalah tugas penggembalaan. Berarti umat Tuhan harus tahu kapan waktunya dia diberi makan. Kalau sidang jemaat Kristus Penebus di Jalan Langgadopi 4 ini waktu makan kita adalah hari rabu, sabtu dan minggu. Itulah ketetapan dalam penggembalaan di sini.

Makhluk laut saja menunggu kapan diberi makan pada waktunya.
Mazmur 104:28
104:28 Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.

Kalau dilihat dari sisi ini, hal ini sangat positif.

Mazmur 104:29
104:29 Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka terkejut; apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu.

Kenapa Tuhan menyembunyikan wajah? Karena mereka ini adalah kehidupan yang hanya berpikir bahwa hidup ini hanya puas memiliki soal yang jasmani, tetapi persoalan yang rohani mereka katakan tunggu dulu. Akhirnya Tuhan mencabut rohNya. Padahal binatang itu hanya punya jiwa dan tubuh. Kalau dikatakan Tuhan mencabut rohNya dan mereka mati binasa serta kembali kepada debu, itu menunjukkan manusia yang hanya mengejar kebutuhan lahiriah, sejajar dengan binatang. Bahkan dalam gereja itulah yang dikumandangkan terus. Berita Firman Tuhan “pokoknya kalau datang naik sepeda, nanti pulang naik motor. Yang datang naik motor pulang naik mobil”. Itu yang mereka kejar! Bukan berarti salah memiliki perkara yang lahiriah, tetapi bukan itu yang ditaruh di depan. Yang ditaruh di depan adalah hal yang rohani. Ketika mereka mendaulati Tuhan menjadi raja hanya untuk kebutuhan yang jasmani maka Tuhan katakan “bekerjalah untuk perkara yang kekal”. Ini yang Tuhan ajar kepada saya dan saudara.
Yohanes 6:27
6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."

Kalau kita utamakan yang kekal (rohani), maka Dia kekasihmu dan kekasihku, sekaligus Dia mengawal kita. Padahal tidak pantas kita dikawal.

Yohanes 6:27 (Terjemahan Lama)
6:27 Janganlah kamu bekerja karena makanan yang fana, melainkan karena makanan yang baka, yaitu yang akan diberi kepadamu oleh Anak manusia, karena Ialah yang dimeteraikan oleh Bapa itu, yaitu Allah."

Makanan fana diberikan kepada makhluk-makhluk laut. Apalagi kita sebagai makhluk
Tuhan yang ada di gunungnya yang tinggi. Tidak mungkin makanan kekal itu ditahan dan kita pasti diberi! Kalau ini bisa dipahami oleh saudara, saya
berkata Tuhan “Terima kasih” berarti Firman telah mencapai hati kami.

Semoga ke depan ini akan ada satu dua tiga orang bahkan kalau bisa semuanya menawarkan diri “apa yang dibutuhkan untuk pekerjaan Tuhan”. Itu berarti dia sudah melampaui yang fana, rohaninya sudah di atas. Kalau dari kaca mata rohani saya sebagai hamba Tuhan, masih banyak yang belum bisa menawarkan diri untuk pekerjaan Tuhan. Yang betul “apa yang mau saya buat untuk Tuhan”. Maka yakinlah dalam kehidupan saudara ada meterai seperti yang disebut dalam Yohanes 6:27.

Jangan ditutup-tutup hal ini. Tuhan katakan kalau apa yang seperti makhluk laut ini ada, maka akhirnya Tuhan buang muka. Tadinya Tuhan arahkan muka pada mereka, tetapi yang Tuhan tunggu tidak ada, yang ada malah “tolong supaya tanaman saya tumbuh subur, tolong supaya anggur saya supaya tumbuh subur” kalau hanya sebatas itu kasihan sekali. Bukan berarti Tuhan tutup mata, tetapi tolong taruh pada urutan pertama melayani Dia dan memuji Dia. Nanti urusan yang jasmani itu datang dengan sendirinya. Tuhan sudah janji mengawal kita.
Mazmur 121:1-6
121:1 Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?
121:2 Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
121:3 Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.
121:4 Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.
121:5 TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.
121:6 Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam.

Jangan lupa, pada sangkakala keempat 1/3 dari matahari, bulan, bintang jadi gelap.
Mazmur 121:7-8
121:7 TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.
121:8 TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.

Tuhan rela menjadi pengawal. Saudara lihat, sampai sejauh itu Tuhan merendahkan diri dan rela menjadi penjaga saudara! Kalau saya pakai istilah Tuhan rela jadi pengawal saudara, keterlaluan kita ini! Kalau pakai bahasa yang lebih tidak enak lagi, Tuhan rela menjadi jongos saudara, Dia tidak tidur dan tidak terlelap. Tega kita mempermainkan Dia!

Coba kalau Dia menjadi satpam, saudara tidur lelap, Dia berjaga. Dia juga jadi jongos untuk menyediakan makanan bagi saudara. Saudara makan enak, Dia yang menyediakan. Relakah saudara mengkhianati kekasihmu yang menjadi satpam dan menjadi jongos? Masih belum cukupkah apa yang Tuhan buat? Jangan tunggu sangkakala ditiup sampai pada sangkakala yang ketujuh. Pada sangkakala ketujuh gereja diubahkan oleh Tuhan.

Jangan tunggu sangkakala berikutnya ditiup, itu menyeramkan. Sebabnya ketika selesai sangkakala keempat maka ada seruan “celaka, celaka, celaka sudah lewat dan masih ada 3 celaka lagi akan menyusul”. Jangan sampai ini terjadi pada kita.

Panggillah nama Yesus, berseru kepadaNya. Kita butuh pertolongan dari Tuhan, baik yang ada di sini maupun yang online. Dengarkan, Yesus kekasihmu rela jadi penjagamu, rela untuk menyediakan makanan bagi saudara. Bahasa ini saya gunakan untuk lebih menyentuh hati saudara. Termasuk kaki Yudas Iskariot rela Yesus basuh, Dia merendah. Kaki yang kotor, apalagi kaki Yudas itu baru pulang transaksi menjual Yesus! Baru beberapa jam yang lalu dia ambil duit membicarakan penjualan Yesus. Tetapi Yesus masih rela mencuci kakinya. Dia rasa getaran tangan Tuhan yang menjamah kakinya tetapi dia tidak berubah apa-apa! Bagaimana dengan saudara, jangan sampai seperti itu.

Olehnya mari kekasih yang diberkati Tuhan, kehidupan kita yang hidup akhir zaman ini, supaya gereja Tuhan benar-benar gereja yang punya arah jelas menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Berserulah, panggillah namaNya.


Tuhan Memberkati.














GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar